Anda di halaman 1dari 20

1

Narkoba


Sebotol heroin yang merupakan salah satu narkoba yang paling dikenal.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan
singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya
memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah
senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau
obat-obatan untuk penyakit tertentu.
[rujukan?]
Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar
peruntukan dan dosis yang semestinya.
Pengertian
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga
golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika
adalah:
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina,
kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-
sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika
menurut undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang
narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan demikian
saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai
Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon,
Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide)
dan sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat
dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat, seperti:
2

Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang
menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik
jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.
Penyebaran
Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah.
[rujukan?]
Mengingat hampir
seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab.
[rujukan?]
Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua, organisasi masyarakat, dan
pemerintah khawatir.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan
[rujukan?]
, namun masih sedikit kemungkinan untuk
menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun
banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.
[rujukan?]
Hingga saat ini upaya yang paling
efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua
diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba.
Kelompok Berdasarkan Efek
Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut:
Halusinogen, yaitu efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan
melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu. Contohnya kokain & LSD.
Stimulan, yaitu efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak
lebih cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan penggunanya lebih bertenaga serta cenderung
membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
Depresan, yaitu efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri.
Contohnya putaw.
Adiktif, yaitu efek dari narkoba yang menimbulkan kecanduan. Seseorang yang sudah mengonsumsi
narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan
seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf
dalam otak. Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak
dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya mengakibatkan
kematian.
Jenis
Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan
disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida,
diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun
lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-
cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan
tanpa sebab).
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya
dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan
sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara
berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shivamenggunakan produk derivatif ganja
untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan
dengan meminum Bhang.



3

Pemanfaatan
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung
karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai
ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja
diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus
mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur
dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat
khusus bertabung yang disebut bong.
Budidaya
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah
mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan
pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek
samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan
kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin
menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan
menderita insomnia dan mimpi buruk.
Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.
Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika
Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan
efek stimulan.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan
tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu
narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, dan Obat-obat berbahaya. Kadang disebut juga
Napza(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping
seperti Halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan,
dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumi dengan cara dihisap adalah
Opium yang menggunakan pipa hisapan.

Zat-zat berbahaya tersebut tergolong menjadi;
Narkotika
Psikotropika
Zat-zat Adiktif





4

Narkotika
Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan yang
berasal dari 3 jenis tanaman Papaper Somniferum (Candu), Erythroxyion coca (kokain), dancannabis
sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang
dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Jenis-
jenisnya adalah:
Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu
Codein atau Kodein
Methadone (MTD)
LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs
PC
mescalin
barbiturat
Demerol atau Petidin atau Pethidina
Dektropropoksiven
Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan.
Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa
kematian)

Psikotropika
Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil
rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental
dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah:
Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines
Demerol
Speed
Angel Dust
Shabu-shabu(Sabu/Syabu/ICE)
Sedatif-Hipnotik(Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, Rohip, Dum
Megadon
Nipam
Jenis Psikotropika juga sering dikaitkan dengan istilah Amfetamin, dimana Amfetamin ada 2 jenis yaitu
MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi. Nama lain fantacy pils, inex. Kemudian
jenis lain adalah Metamfetamin yang bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan
efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice.

Zat adiktif
Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin.
Alkohol
Nikotin
Kafein
Zat Desainer


5

HIV/ AIDS
Pengertian HIV/ AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh
manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada
darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu.
HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia, terutama CD4
positive T-sel dan macrophages (komponen-komponen utama sistem kekebalan sel) dan
menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan
sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.
CD 4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia,
terutama sel-sel limfosit. CD4 pada orang dengan sistem kekebalan yang menurun menjadi sangat
penting, karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel
darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh
manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500.
Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi
HIV) nilai CD 4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol).
Sel yang mempunyai marker CD4 di permukaannya berfungsi untuk melawan berbagai macam
infeksi. Di sekitar kita banyak sekali infeksi yang beredar, entah itu berada dalam udara, makanan
ataupun minuman. Namun kita tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi
dengan baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen di sekitar
kita tadi akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya
dalam memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien
(Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar
jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai infeksi oportunistik karena
infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV merupakan virus yang
menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang
yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit
menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus
di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama.
Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus,
jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem
imun tubuh.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh,
sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. AIDS disebabkan oleh Virus (Jasad
Sub Renik) yang disebut dengan HIV. sedangkan HIV (Human Immunodeficiency Virus) itu sendiri
adalah Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.
Istilah AIDS dipergunakan untuk tahap- tahap infeksi HIV yang paling lanjut. Sebagian besar orang
yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan, akan menunjukkan tanda-tanda AIDS dalam
waktu 8-10 tahun. AIDS diidentifikasi berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang dikelompokkan
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebagai berikut:
6

Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak dikategorikan sebagai
AIDS.
Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor dan infeksi-infeksi saluran pernafasan
bagian atas yang tidak sembuh- sembuh)
Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung lebih dari
satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru), atau
Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran tenggorokan
(oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru (bronchi) atau paru-
paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV digunakan sebagai indikator AIDS.
1. HIV Melemahkan Sistem Kekebalan Manusia
Sasaran penyerangan HIV adalah Sistem Kekebalan Tubuh, terutama adalah sel-sel Limfosit T4.
Selama terinfeksi, limfosit menjadi wahana pengembangbiakan virus. Bila sel-sel Limfosit T4 -nya
mati, virus akan dengan bebas menyerang sel-sel Limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya,
daya tahan tubuh menurun.
Akhirnya sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh, sehingga kuman penyakit infeksi lain
(kadang disebut Infeksi Oportunistik / Infeksi Mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh orang
tersebut. Bahkan kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba menjadi ganas. Kumannya bisa Virus lain,
Bakteri, Mikroba, Jamur, maupun Mikroorganisme patogen lainnya. Penderita bisa meninggal karena
TBC, Diare, Kanker kulit, Infeksi Jamur, dll.
Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV. Dalam
jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk darah lainnya. Apabila
sedikit darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang
lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang
paling umum ialah: senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk
darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya
sangat kecil.

2. Penularan HIV
Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV.
Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk darah lainnya.
Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh
orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang
paling umum ialah: senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk
darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya
sangat kecil.

a. Penularan lewat senggama :
Pemindahan yang paling umum dan paling sering terjadi ialah melalui senggama, dimana HIV
dipindahkan melalui cairan sperma atau cairan vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan
memperbesar kemungkinan penularan. Itulah sebabnya pelaku senggama yang tidak wajar (lewat
dubur terutama), yang cenderung lebih mudah menimbulkan luka, memiliki kemungkinan lebih
besar untuk tertular HIV.
7

b. Penularan lewat transfusi darah :
Jika darah yang ditranfusikan telah terinfeksi oleh HIV , maka virus HIV akan ditularkan kepada
orang yang menerima darah, sehingga orang itupun akan terinfeksi virus HIV. Risiko penularan
melalui transfusi darah ini hampir 100 %.
c. Penularan lewat jarum suntik :
Model penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
1) Penggunaan akupunktur (tusuk jarum), tatoo, tindikan.
2) Penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril, sering dipakai oleh para pengguna
narkoba suntikan, juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.
d. Penularan lewat kehamilan :
Jika ibu hamil yang dalam tubuhnya terinfeksi HIV , maka HIV dapat menular ke janin yang
dikandungnya melalui darah dengan melewati plasenta. Risiko penularan Ibu hamil ke janin yang
dikandungnya berkisar 20% - 40%. Risiko ini mungkin lebih besar kalau ibu telah menderita
kesakitan AIDS (full blown).
HIV tidak akan menular melalui bersalaman, berpelukan, berciuman, batuk, bersin, memakai
peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, kamar tidur, gigtan nyamuk,
bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama, dan memakai fasilitas umum misalnya kolam renang,
toilet umum, sauna.
HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di luar tubuh. Virus ini
dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih (bleach)
seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang
tidak luka.

3. HIV mengakibatkan AIDS
Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini
menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat menyebabkan berkembangnya
AIDS. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat
berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh
yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika manusia terkena Virus HIV belum tentu terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu
yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Dengan gaya hidup
sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15
tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan
AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.
Ada beberapa tahapan ketika seseorang dikatakan terinfeksi HIV hingga terkena AIDS. Tahapan-
tahapan itu antara lain:
1. Tahap 1: Periode Jendela
a) HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam
darah
8

b) Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
c) Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
d) Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan
2. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
a) HIV berkembang biak dalam tubuh
b) Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
c) Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk
antibody terhadap HIV
d) Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya
(rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)
3. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
a) Sistem kekebalan tubuh semakin turun
b) Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di
seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
c) Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan
tubuhnya
4. Tahap 4: AIDS
a) Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
b) Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

4. Cara Melindungi Diri dari Penularan AIDS
Sampai saat ini belum ada jenis obat khusus untuk menyembuhkan orang yamg terkena infeksi HIV/
AIDS. Hanya saja perkembangan virus ini dapat diperlambat. Kombinasi yang tepat antara berbagai
obat-obatan antiretroviral dapat memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem
kekebalan tubuh dan menunda awal terjadinya AIDS. Pengobatan dan perawatan yang ada terdiri
dari sejumlah unsur yang berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri (VCT), dukungan bagi
pencegahan penularan HIV, konseling tindak lanjut, saran-saran mengenai makanan dan gizi,
pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan
pemberian obat-obatan antiretroviral.
Dalam suatu sel yang terinfeksi, HIV mereplikasi diri, yang kemudian dapat menginfeksi sel-sel lain
dalam tubuh yang masih sehat. Semakin banyak sel yang diinfeksi HIV, semakin besar dampak yang
ditimbulkannya terhadap kekebalan tubuh (immunodeficiency). Obat antiretroviral digunakan dalam
pengobatan infeksi HIV. Obat-obatan ini bekerja melawan infeksi itu sendiri dengan cara
memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh. Obat-obatan antiretroviral memperlambat replikasi sel-
sel, yaitu memperlambat penyebaran virus dalam tubuh dengan cara mengganggu proses replikasi.
Cara yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

9

a. Menghambat Nucleoside Reverse Transcriptase (NRTI)
HIV memerlukan enzim yang disebut reverse transcriptase untuk mereplikasi diri. Jenis obat-obatan
ini memperlambat kerja reverse transcriptase dengan cara mencegah proses pengembangbiakkan
materi genetik virus tersebut.

b. Menghambat Non-Nucleoside Reverse Transcriptase (NNRTI)
Jenis obat-obatan ini juga mengacaukan replikasi HIV dengan mengikat enzim reverse transcriptase
itu sendiri. Hal ini mencegah agar enzim ini tidak bekerja dan menghentikan produksi partikel virus
baru dalam sel-sel yang terinfeksi.
c. Menghambat Protease (PI)
Protease merupakan enzim pencernaan yang diperlukan dalam replikasi HIV untuk membentuk
partikel-partikel virus baru. Protease memecah belah protein dan enzim dalam sel-sel yang
terinfeksi, yang kemudian dapat menginfeksi sel yang lain. Penghambat protease mencegah
pemecah-belahan protein dan karenanya memperlambat produksi partikel virus baru.
Setiap orang, khususnya remaja harus melindungi diri dari AIDS. Karena kalau seorang remaja
tertular HIV, maka keseluruhan cita-cita dan masa depan remaja tersebut hancur lebur. Secara
mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara ABC, ialah:
a. [A] : Abstinence) alias PUASA
Bagi remaja yang belum menikah. Jauhkan diri dari zina. Onani atau masturbasi, merangsang diri
sendiri sehingga puas (orgasmus) sebenarnya kurang baik. Namun resikonya paling kecil. Jadi dalam
keadaan yang benar-benar tidak kuasa menahan diri dan tidak mampu berpuasa, onani dapat
dijadikan jalan keluar. Asal jangan menjadi kebiasaan. Jangan terlalu sering.
b. [B] : Be Faithful alias Setia Pasangan Hidup
Bagi mereka yang sudah menikah. Hanya bersenggama dengan pasangan setianya. Sebagian besar
satu suami dengan satu istri. Dalam keadaan khusus satu suami dengan 2-4 istri, namun yang
penting kesetiaan dari semua pihak, baik istri maupun suami. Di sinipun, bila suami istri berpisah
dalam waktu lama, onani merupakan jalan keluar sementara yang paling tidak beresiko.
C. [C] Condom alias Kondom
Bagi mereka yang berada dalam keadaan-keadaan khusus, antara lain ialah para suami atau remaja
yang tidak kuat puasa atau setia (atau onani), dan masih terdorong melakukan zina. Pemakaian
kondom akan melindungi mereka dari penularan PHS dan AIDS, dan melindungi istri atau pacar
mereka dari penularan penyakit. Bagi para pelacur, patut ditumbuhkan motivasi memakaikan
kondom pada pasangan kencan mereka. Dalam keadaan darurat, misalnya pasangan suami-istri di
mana salah satu menderita PHS, juga AIDS, pemakaian kondom amat dianjurkan untuk mencegah
penularan AIDS lebih lanjut kepada pasangannya. Yang penting dalam pemakaian kondom ialah
(sambil dipraktekkan) melindungi keseluruhan penis dan dipakai sepanjang proses senggama untuk
menghindari sentuhan antara penis dan vagina.
Selain itu, perlindungan yang sangat penting ialah:

10

a) Hindari transfusi, dengan selalu berhati-hati. Bila terpaksa ditransfusi, yakinkan bahwa
darah yang ditransfusi adalah darah yang telah diperiksa oleh Unit Kesehatan
Transfusi Darah (UKTD) PMI sebagai darah bebas HIV (juga bebas hepatitis, malaria dan
sifilis).
b) Hindari suntik-menyuntik. Sebagian besar obat sama atau lebih efektif diminum daripada
disuntikkan. Bila terpaksa disuntik, yakinkah jarum dan tabung suntiknya baru dan belum
dipakai untuk orang lain.
c) Berhati-hatilah dalam menolong orang luka dan berdarah. Gunakan prosedur P3K yang baku
dan aman dan
d) Bila ada sesuatu tanda atau gejala yang meragukan, secepatnya periksa ke dokter.

Lalu lintas
Definisi Lalu Lintas
Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009[1] didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan
orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah
prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa
Jalan dan fasilitas pendukung.
Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat,
aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan
rekayasa lalu lintas.
Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas,
perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di
persimpangan.
Komponen sistem lalu lintas
Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang
saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan
oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan
yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan
geometrik.
Manusia sebagai pengguna
Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam
keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi,
konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan
psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan/lampu
jalan dan tata ruang.


11

Kendaraan
Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,
percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu lintas yang
secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu lintas.
Jalan
Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun kendaraan
tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran
lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan sumbu kendaraan serta aman,
sehingga dapat meredam angka kecelakaan lalu-lintas.
Manajemen Lalu Lintas
Manajemen lalu lintas meliputi kegiatan perencanaan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian
lalu lintas. Manajemen lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas, dan dilakukan antara lain dengan :
a. usaha peningkatan kapasitas jalan ruas, persimpangan, dan/atau jaringan jalan;
b. pemberian prioritas bagi jenis kendaraan atau pemakai jalan tertentu;
c. penyesuaian antara permintaan perjalanan dengan tingkat pelayanan tertentu dengan
mempertimbangkan keterpaduan intra dan antar moda;
d. penetapan sirkulasi lalu lintas, larangan dan/atau perintah bagi pemakai jalan.
Kegiatan perencanaan lalu lintas
Kegiatan perencanaan lalu lintas meliputi inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan. Maksud
inventarisasi antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan pada setiap ruas jalan dan
persimpangan. Maksud tingkat pelayanan dalam ketentuan ini adalah merupakan kemampuan ruas
jalan dan persimpangan untuk menampung lalu lintas dengan tetap memperhatikan faktor
kecepatan dan keselamatan. penetapan tingkat pelayanan yang diinginkan. Dalam menentukan
tingkat pelayanan yang diinginkan dilakukan antara lain dengan memperhatikan : rencana umum
jaringan transportasi jalan; peranan, kapasitas, dan karakteristik jalan, kelas jalan, karakteristik lalu
lintas, aspek lingkungan, aspek sosial dan ekonomi.penetapan pemecahan permasalahan lalu lintas,
penyusunan rencana dan program pelaksanaan perwujudannya. Maksud rencana dan program
perwujudan dalam ketentuan ini antara lain meliputi: penentuan tingkat pelayanan yang diinginkan
pada setiap ruas jalan dan persimpangan, usulan aturan-aturan lalu lintas yang akan ditetapkan pada
setiap ruas jalan dan persimpangan, usulan pengadaan dan pemasangan serta pemeliharaan rambu
rambu lalu lintas marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, dan alat pengendali dan pengaman
pemakai jalan; usulan kegiatan atau tindakan baik untuk keperluan penyusunan usulan maupun
penyuluhan kepada masyarakat.
Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi
Kegiatan penetapan kebijaksanaan lalu lintas pada jaringan atau ruas-ruas jalan tertentu. termasuk
dalam pengertian penetapan kebijaksanaan lalu lintas dalam ketentuan ini antara lain penataan
sirkulasi lalu lintas, penentuan kecepatan maksimum dan/atau minimum, larangan penggunaan
jalan, larangan dan/atau perintah bagi pemakai jalan
12

Kegiatan pengawasan lalu lintas meliputi
pemantauan dan penilaian terhadap pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas. Kegiatan pemantauan
dan penilaian dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas dari kebijaksanaan-kebijaksanaaan
tersebut untuk mendukung pencapaian tingkat pelayanan yang telah ditentukan. Termasuk dalam
kegiatan pemanatauan antara lain meliputi inventarisasi mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan lalu
lintas yang berlaku pada ruas jalan, jumlah pelanggaran dan tindakan-tindakan koreksi yang telah
dilakukan atas pelanggaran tersebut. Termasuk dalam kegiatan penilaian antara lain meliputi
penentuan kriteria penilaian, analisis tingkat pelayanan, analisis pelanggaran dan usulan tindakan
perbaikan.tindakan korektif terhadap pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas. Tindakan korektif
dimaksudkan untuk menjamin tercapainya sasaran tingkat pelayanan yang telah ditentukan
Termasuk dalam tindakan korektif adalah peninjauan ulang terhadap kebijaksanaan apabila di dalam
pelaksanaannya menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.
Kegiatan pengendalian lalu lintas meliputi
pemberian arahan dan petunjuk dalam pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas. Pemberian arahan dan
petunjuk dalam ketentuan ini berupa penetapan atau pemberian pedoman dan tata cara untuk
keperluan pelaksanaan manajemen lalu lintas, dengan maksud agar diperoleh keseragaman dalam
pelaksanaannya serta dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya untuk menjamin tercapainya
tingkat pelayanan yang telah ditetapkan.
pemberian bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban masyarakat
dalam pelaksanaan kebijaksanaan lalu lintas.
Jalur lalu lintas
keseluruhan perkerasan jalan yang diperuntukan untuk lalu lintas kendaraan, bisanya ditandai dari
bagian jalan yang diaspal atau dibeton pada jalan dengan perkerasan kaku/rigid pavement. Didaerah
pusat perkotaan bisanya dibatasi dengan kerb untuk melindungi pejalan kaki dari lalu lintas
kendaraan dan dipinggiran kota langsung berbatasan dengan bahu jalan.
Jalur lalu lintas dikelompokkan atas jalur searah dan jalur dua arah baik yang tidak dipisahkan atau
dipisahkan dengan median ataupun pemisah jalur. Selain itu pada jalan protokol sering juga ada jalur
cepat dan jalur lambat, serta jalur untuk penggunaan khusus seperti jalur khusus bus yang di Jakarta
disebut sebagai Busway, jalur sepeda, jalur sepeda motor.
Median
Merupakan bagian dari jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dengan bentuk memanjang
sejajar jalan, terletak di sumbu/tengah jalan, dimaksudkan untuk memisahkan arus lalu lintas yang
berlawanan arah dan meningkatkan keselamatan para pengguna jalan Median lebarnya sekurang-
kurangnya 1 meter dan dapat digunakan :
menanam rumput
selokan yang sekaligus berfungsi untuk menghindari kendaraan yang lepas kendali menyeberang
ke jalur lawan
menanam tanaman semak yang sekaligus untuk menghalangi cahaya lampu kendaraan yang
datang dari arah yang berlawanan
tempat untuk berputar/membalik arah
beton pemisah seperti yang digunakan di jalan tol Cipularang yang juga berfungsi untuk
menghindari kendaraan yang lepas kendali masuk ke jalur berlawanan arah.

13

Pemisah Jalur
separator yang selanjutnya disebut dengan pemisah jalur adalah bagian dari jalan yang tidak dapat
dilalui oleh kendaraan, dengan bentuk memanjang sejajar jalan, dimaksudkan untuk memisahkan
antara jalur yang berbeda fungsi, misalnya pemisah antara jalur cepat dengan jalur lambat seperti
yang terdapat di Jl Sudirman Jakarta, atau pemisah antara jalur lalu lintas biasa dengan jalur khusus
bus (busway)


Jalur khusus bus
Jalur khusus bus adalah jalur yang khusus digunakan untuk digunakan oleh bus, yang terdiri dari satu
atau lebih lajur lalu lintas. Lintasan ini dikhususkan untuk bus agar dapat meningkatkan kelancaran
bus atau memaksimalkan pergerakan penumpang dalam satu jalur sehingga dapat menarik
pengguna kendaraan pribadi untuk menggunakan angkutan umum bus.
Jenis jalur khusus bus
Jalur khusus bus yang dibatasi dengan marka jalan utuh
Merupakan jalur khusus bus yang hanya dipisah dengan marka jalan berupa garis utuh. Untuk
meningkatkan perhatian pengemudi lain jalur khusus bus dilapasi dengan bahan berwarna merah,
serta dilengkapi dengan marka tulisan "bus", "lajur bus" ataupun "jalur bus".
Jalur khusus bus dengan pemisah phisik
Merupakan jalur khusus yang dilengkapi dengan pemisah jalur phisik yang terbuat dari beton,
dengan demikian diharapkan pelanggaran yang dilakukan kendaraan pribadi dapat dikurangi. Ada
variasi lain yang digunakan yaitu jalur khusus bus terpandu yang merupakan jalur khusus bus yang
didesain sedemikian sehingga jalannya bus dipandu oleh beton yang diletakkan dipinggir lintasan
ataupun di tengah. Agar bus bisa melalui lintasan tersebut bus dilengkapi dengan roda-roda
pengarah.
Penempatan jalur
Penempatan jalur khusus dapat ditempatkan di:
Sisi kiri jalan searah lalu lintas
Sisi kanan jalan berlawanan arah lalu lintas
di tengah di sisi median yang dapat dilakukan searah maupun berlawanan arah.
Pengawasan
Sistem ini hanya bisa berjalan dengan aik bila dilakukan penegakan hukum terhadap pelanggar jalur
khusus bus oleh kendaraan pribadi. Untuk meningkatkan pengawasan dibeberapa negara
digunakan kamera untuk merekam pelanggaran, yang selanjutnya pelanggar akan dikirimi tilang
kealamat kendaraan yang melanggar.
Jalur sepeda
Jalur sepeda adalah jalur yang khusus diperuntukkan untuk lalu lintas untuk pengguna sepeda dan
kendaraan yang tidak bermesin yang memerlukan tenaga manusia, dipisah dari lalu lintas kendaraan
bermotor untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas pengguna sepeda. Penggunaan sepeda
memang perlu diberi fasilitas untuk meningkatkan keselamatan para pengguna sepeda dan bisa
14

meningkatkan kecepatan berlalu lintas bagi para pengguna sepeda. Di samping itu penggunaan
sepeda perlu didorong karena hemat energi dan tidak mengeluarkan polusi udara yang signifikan.
Desain jalur sepeda
Bentuk Jalur sepeda
Ada beberapa pendekatan desain jalur sepeda:
Jalur khusus sepeda, dimana jalur untuk sepeda dipisah secara phisik dari jalur lalu
lintas kendaraan bermotor
Jalur sepeda sebagai bagian jalur lalu lintas yang hanya dipisah dengan marka jalan atau warna
jalan yang berbeda.
Dimensi
Lebar lajur sepeda sekurang-kurangnya 1 meter cukup untuk dilewati satu sepeda dengan ruang
bebas di kiri dan kanan sepeda yang cukup, dan jalur untuk lalu lintas dua arah sekurang-kurangnya
2 meter.
]Perkerasan jalur sepeda
Perkerasan jalur sepeda dapat berupa:
Perkerasan kaku dari beton
Perkerasan fleksibel
Jalur sepeda di Indonesia
Beberapa kota sudah memiliki jalur sepeda, salah satunya adalah Lippo Karawaci, Lippo
Cikarang, Sentul City dan Jababeka yang memiliki jalur sepeda yang cukup baik. Namun di daerah
perkotaan seringkali terdapat angkot yang berhenti menghalangi jalur sepeda sehingga pengemudi
sepeda terpaksa menggunakan trotoar atau jalan umum yang berbahaya.Seringkali juga terlihat para
pengemudi motor menggunakan jalur sepeda yang seharusnya tidak boleh.Tukang ojek pun sering
memparkir motornya di jalur sepeda.Hingga kini fasilitas mengendara sepeda belum sempurna di
Indonesia.
Aspek keselamatan jalur sepeda
Aspek keselamatan yang paling rawan untuk jalur sepeda adalah :
Dipersimpangan karena di sini terjadi konflik dengan jalur kendaraan bermotor
Pada ruas terutama pada akses jalan ke bangunan atau tempat parkir.

Pelambatan lalu lintas
Pelambatan lalu lintas (traffic calming) adalah upaya yang dilakukan untuk memperlambat lalu
lintas dalam rangka meningkatkan keselamatanpejalan kaki, pesepeda, pebelanja,
dan penduduk serta mengurangi kebisingan dan polusi. Perlambatan lalu lintas biasanya diterapkan
didaerah perumahan, pusat perbelanjaan, dan jalan lingkungan.
Tujuan pelambatan lalu lintas
Tujuan utama pelambatan lalu lintas adalah menurunkan angka kecelakaan terutama dikawasan
yang banyak pejalankakinya, pesepeda, lingkungan pemukiman, kawasan pejalan kaki, dengan
melakukan:
15

menurunkan kecepatan secara phisik.
menarik perhatian pemakai jalan
membatasi akses

Langkah untuk memperlambat lalu lintas
Ada beberapa langkah yang biasanya dilakukan untuk perlambatan lalu lintas:
Mengecilkan mulut persimpangan dijalan-jalan lingkungan ataupun dijalan yang banyak pejalan
kakinya untuk memaksa pengemudi kendaraan bermotor mengurangi kecepatan,
Membuat pembatas kecepatan/polisi tidur di mulut persimpangan,
Membuat pembatas kecepatan/polisi tidur di ruas jalan,
Membuat pulau jalan di tempat penyeberangan pejalan kaki,
Melengkapi persimpangan di jalan lingkungan dengan rambu stop, rambu beri kesempatan,
Melengkapi jalan dengan pita kejut
Menggunakan warna permukaan jalan dengan warna yang berbeda, seperti di Zona Selamat
Sekolah (ZOSS)
Menutup jalan untuk lalu lintas kendaraan dan menjadikannya kawasan pejalan kaki seperti
dikawasan Pasar Baru Jakarta
Mengubah persimpangan menjadi jalan-jalan buntu atau Cul-de-sac untuk mengurangi
kendaraan yang melintas.
Kemacetan
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang
disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi
di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai
ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk,
misalnya Jakarta dan Bangkok.
Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan
kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Penyebab kemacetan
Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:
Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan
Terjadi kecelakaan terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian
kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu
lintas,
Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
Ada perbaikan jalan,
Bagian jalan tertentu yang longsor,
Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami.
Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, spt : berjalan lambat di lajur
kanan dsb.
Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya
membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.
16

Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu
lintas
Dampak negatif kemacetan
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:
[rujukan?]

Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang
pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan
mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
Meningkatkan stress pengguna jalan,
Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam
menjalankan tugasnya
Pemecahan permasalahan kemacetan
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas
yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya meliputi langkah-
langkah sebagai berikut:
Peningkatan kapasitas
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan
meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:
1. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan,
2. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
3. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling
dominan membatasi arus belok kanan.
4. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak
sebidang/flyover,
5. Mengembangkan inteligent transport sistem.
Keberpihakan kepada angkutan umum
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan
yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain:
1. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum
2. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta dikenal
sebagai Busway,
3. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro di Perancis, Subway
di Amerika, MRT di Singapura
4. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam
ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor,
bea masuk kepada angkutan umum,

Pembatasan kendaraan pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen
lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:
17

1. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang
direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil
dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan
kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan
yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan
yang akan dibatasi lalu lintasnya,
2. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan,
pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
3. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di
Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda
motormasuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.



Kecelakaan lalu-lintas
Kecelakaan lalu-lintas adalah kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor tabrakan dengan benda
lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka-luka
atau kematian manusia atau binatang. Kecelakaan lalu-lintas menelan korban jiwa sekitar 1,2 juta
manusia setiap tahun menurut WHO.
Faktor yang memengaruhi kecelakaan
Ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadikanya kecelakaan, pertama adalah faktor manusia,
kedua adalah faktor kendaraan dan yang terakhir adalah faktor jalan. Kombinasi dari ketiga faktor itu
bisa saja terjadi, antara manusia dengan kendaraan misalnya berjalan melebihi batas kecepatan
yang ditetapkan kemudian ban pecah yang mengakibatkan kendaraan mengalami kecelakaan.
Disamping itu masih ada faktorlingkungan, cuaca yang juga bisa berkontribusi terhadap kecelakaan.
Faktor manusia
Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan. Hampir semua kejadian
kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena
sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat
ketentuan yang diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu.Selain itu manusia sebagai pengguna
jalan raya sering sekali lalai bahkan ugal ugalan dalam mengendarai kendaraan, tidak sedikit angka
kecelakaan lalu lintas diakibatkan karena membawa kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk,
dan mudah terpancing oleh ulah pengguna jalan lainnya yang mungkin dapat memancing gairah
untuk balapan.
Faktor kendaraan
Faktor kendaraan yang paling sering adalah kelalaian perawatan yang dilakukan terhadap
kendaraan.
Untuk mengurangi faktor kendaraan perawatan dan perbaikan kendaraan diperlukan, disamping itu
adanya kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor secara reguler.
Faktor jalan dan lainnya
Faktor jalan terkait dengan kecepatan rencana jalan, geometrik jalan, pagar pengaman di daerah
pegunungan, ada tidaknya median jalan, jarak pandang dan kondisi permukaan jalan. Jalan yang
rusak/berlobang sangat membahayakan pemakai jalan terutama bagi pemakai sepeda dan sepeda
terbang
18


Faktor Cuaca
Hari hujan juga memengaruhi unjuk kerja kendaraan seperti jarak pengereman menjadi lebih jauh,
jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga terpengaruh karena penghapus kaca tidak bisa bekerja
secara sempurna atau lebatnya hujan mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih
pendek. Asap dan kabut juga bisa mengganggu jarak pandang, terutama di daerah pegunungan
Pejalan kaki
Pejalan kaki adalah istilah dalam transportasi yang digunakan untuk menjelaskan orang yang
berjalan di lintasan pejalan kaki baik dipinggir jalan, trotoar, lintasan khusus bagi pejalan kaki
ataupun menyeberang jalan. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki wajib
berjalan pada bagian jalan dan menyeberang pada tempat penyeberangan yang telah disediakan
bagi pejalan kaki.
Fasilitas Untuk Pejalan Kaki Pada Ruas dan Persimpangan
Perjalanan pejalan kaki dilakukan dipinggir jalan. Permasalahan utama ialah karena adanya konflik
antara pejalan kaki dan kendaraan, sehubungan permasalahan tersebut perlu kiranya jangan
beranggapan, bahwa para pejalan kaki itu diperlakukan sebagai penduduk kelas dua, dibandingkan
dengan para pemilik kendaraan. Oleh sebab itu prioritas pertama adalah, melihat apakah tersedia
fasilitas untuk para pejalan kaki yang mencukupi, kedua bahwa fasilitas fasilitas tersebut mendapat
perawatan sewajarnya.
Menelusuri tepi jalan
Sebagian besar dari jalan jalan di daerah perkotaan mempunyai volume pejalan kaki yang besar dan
harus mempunyai trotoar, kecuali apabila alternatif alternatif sistem pengaturan yang lain telah
dilakukan untuk mengalihkan pejalan kaki agar jauh dari sisi jalan, seperti pada jalan jalan tol.
Pejalan kaki berjalan dijalan kendaraan disebabkan karena jalur pejalan kaki tidak mencukupi/
sesuai. Semua jalan diperkotaan (kecuali jalan tol/ jalan express) seharusnya dilengkapi dengan jalur
pejalan kaki dikedua sisi jalan. Jalur ini harus dipelihara supaya kondisinya tetap baik.
Menyeberangi Jalan
Metode umum yang digunakan untuk mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang
mungkin terjadi pada saat pejalan kaki menyeberangi jalan adalah melalui pengukuran konflik
kendaraan/pejalan kaki, baik PV maupun PV
2
, dimana :
P =volume pejalan kaki yang menyeberangi jalan pada jarak 100 - 150 meter.
V =volume kendaraan setiap jam 2 arah pada jalan 2 arah yang tidak dibagi (tidak ada median).
Survei harus dilakukan minimal untuk selama 6 jam pada periode jam sibuk. dihitung untuk masing
masing jam, dan 4 nilai tertinggi PV
2
rata rata. Gambar di samping memberikan kriteria untuk zebra
cross, pelican, dan penyeberangan tidak sebidang.





19

Kewajiban Pengemudi
Pengemudi kendaraan bermotor wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki:
yang berada pada bagian jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki;
akan atau sedang menyeberang jalan.

Kewajiban Pejalan Kaki
Pejalan kaki harus:
berjalan pada bagian jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, atau pada bagian jalan yang
paling kiri apabila tidak terdapat bagian jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki;
menggunakan bagian jalan yang paling kiri apabila membawa kereta dorong;
menyeberang di tempat yang telah ditentukan;
Dalam hal tidak terdapat tempat penyeberangan yang ditentukan, pejalan kaki dapat menyeberang
ditempat yang dipilihnya dengan memperhatikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas.
Rombongan pejalan kaki di bawah pimpinan seseorang harus mempergunakan lajur paling kiri
menurut arah lalu lintas.
Pejalan kaki yang merupakan penyandang cacat tuna netra wajib mempergunakan tanda-tanda
khusus yang mudah dikenali oleh pemakai jalan lain.

Kawasan pejalan kaki
Kawasan pejalan kaki kawasan yang khusus diperuntukkan bagi pejalan kaki, kendaraan pribadi
dilarang masuk kekawasan ini, dikawasan ini pejalan kaki yang diutamakan. Kawasan ini biasanya
dibangun didaerah pertokoan, kawasan wisata, salah satu contoh di Jakarta adalah dikawasan Pasar
Baru.
Zebra cross
Zebra cross adalah tempat penyeberangan di jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki yang akan
menyeberang jalan, dinyatakan dengan marka jalan berbentuk garis membujur berwarna putih dan
hitam yang tebal garisnya 300 mm dan dengan celah yang sama dan panjang sekurang-kurangnya
2500 mm, menjelang zebra cross masih ditambah lagi dengan larangan parkir agar pejalan kaki yang
akan menyeberang dapat terlihat oleh pengemudikendaraan di jalan. Pejalan kaki yang berjalan di
atas zebra cross mendapatkan perioritas terlebih dahulu.
Disebut sebagai zebra cross karena menggunakan warna hitam dan putih seperti warna pada hewan
zebra dari kelompok hewan kuda yang hidup diAfrika.
Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air,
serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.
Jalan khusus adalah jalan yang di bangun oleh instasi, badan usaha. Perseorangan, atau kelompok
masyarakat untuk kepentingan sendiri.
20

Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional
yang penggunanya diwajibkan membayar tol.
Tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol.
Penyelenggaraan jalan adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan
pengawasan jalan.
Pengaturan jalan kegiatan perumusan kebijakan perencanaan, penyusunan perencanaan umum,
dan penyusunan peraturan perundang-undangan jalan.
Pembinaan jalan adalah kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, pelayanan,
pemberdayaan sumber daya manusia, serta penelitian dan pengembangan jalan.
Pengembangan jalan adalah kegiatan pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, serta pengoperasian dan pemeliharaan jalan
Pengawasan jalan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan tertib pengaturan,
pembinaan, dan pengembangan jalan.
Penyelenggaraan jalan adalah pihak yang melakukan peraturan, pembinaan, pembangunan, dan
pengawasan jalan sesuai dengan kewenangannya.

Jalan bebas hambatan adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan
masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan sebanding serta dilengkapai dengan pagar
ruang milik jalan.

Anda mungkin juga menyukai