Anda di halaman 1dari 13

Dosen Pengampu : Drs.Metroyadi, SH, M.

Pd

Di susun oleh kelompok 8:

Anis Erverawati A1E311484
Miftahul Khair A1E311543
Maria Ulfah A1E311585
Siti Fitria N A1E311586
Marliana A1E311588
Muhammad Alfiannor A1E311665

KELAS/SEMESTER: VII C

Konsep manajemen pendidikan modern menggariskan bahwa
efektivitas manajemen sekolah sangat ditentukan oleh kemempuan
manajernya dalam membuat keputusan-keputusan bermutu yang
diperoleh melalui langkah-langkah sistematis. Oleh karena itu,
tuntutan paling menonjol di bidang manajemen sekolah akhir-akhir ini
ditandai oleh hal-hal berikut.
1. Adanya kebutuhan akan manajer atau pimpinan sekolah profesional
2. Keahlian, teknik, dan alat adalah faktor penting demi
terlaksananya proses manajemen secara lebih baik.
3. Adanya perhatian tinggi terhadap aspek manusiawi
4. Pembuatan keputusan sekolah dilakukan melalui prosedur yang
sistematis dan ditunjang oleh data atau informasi jitu.
Manajemen sekolah yang baik adalah yang mampu
menghasilkan keputusan sekolah secara bermutu, baik kuantitatif
maupun kualitatif.



Manajemen sekolah yang bermutu dalam konteks
pembuatan keputusan biasanya memerhatikan kerangka pikir
sebagai berikut.

1. keputusan manajemen sekolah diawali oleh pemilihan
alternatif terbaik.

2. Keputusan manajemen sekolah adalah keputusan yang
membawa pembaruan.

3. Proses kelompok berperan sangat besar dalam
duniamanajemen sekolah yang berhasil.
Bagi guru, orang yang paling masuk akal untuk diajak
bekerja sama dalam pembuatan keputusan pada tingkaat
organisasi adalah kepala sekolah. Bagi kepala sekolah, orang
yang paling masuk akal untuk diajak bekerja sama dalam
pembuatan keputusan pada tingkat organisasi adalah guru atau
lebih luas lagi anggota komite sekolah. Pihak-pihak yang
dilibatkan dalam pembuatan keputusan sekolah dapat lebih luas
spektrumnya. Pihak dinas Diknas dan Dewan Pendidikan
Kabupaten/Kota misalnya dapat melibatkan guru dalam
membuat keputusan dibidang kurikulum.


Gugus kualitas (GK) atau gugus mutu (GM) muncul pada
kisaran akhir tahun 1970-an dan 1980-an di dunia idustri. Di
dunia industry, personalia GM ini biasanya terdiri atas para
insinyur, perekayasa, ahli teknologi, ahli kimia, ahli lingkungan,
dan lain-lain.
Kepala sekolah harus cukup cerdas mengetahui bahwa
ketika dia tidak dapat mengatakan tidak atas idea pa pun yang
diajukan GM, dia harus bertindak hati-hati untuk menidakkan
rekomendasi GM. Jika begitu cepat atau lambat, GM akan
menjadi suatu ilusi.





1. Keputusan Keuangan
2. Keputusan-Keputusan
tentang Staf
3. Keputusan Programatik




1. Keputusan Yang Baru
6. Keputusan yang
diterima dan Mendapat
Dukungan Penuh oleh
Pihak-Pihak yang
Berkepentingan dengan
Keputusan Itu

5. Keputusan yang Fleksibel
4. Keputusan Yang realistis
2. Keputusan Generik
3. Keputusan Berbasis
Informasi




1. Keputusan otoritatif
2. Keputusan pribadi
3. Keputusan organisasi
Strategi MBS yang paling efektif adalah kebebasan energi untuk
membuat keputusan bagi semua guru melaui tim-tim yang bekerja
dengan pendekatan horizontal dan vertikal. Dari keteribatan guru dan
pada keputusan yang demokratis kedaam spesifikasi konkret yang
diperlukkan untuk membuat restrukturisasi pekerjaan, seperti:
1. Perubahan program di berbagai bidang pelajaran, seperti
matematika, IPA, membaca, dan studi sosial.
2. Pengembangan unit kurikulum aktual yang diterapkan di ruang
keas.
3. Mengkreasi praktik-praktik pembeajaran disekolah.
4. Pengembangan profesional yang dituntut dari strategi pedagogika
yang baru.
5. Merefleksi dan menilai praktik intruksional.
6. Strategi peningkatan sekolah secara terus menerus
Mendelegasikan tugas adalah salah satu bentuk kepemimpinan
dan pembuatan keputusan secara partisipatif.




Persiapan
Perencanaan
Diskusi atau Pembahasan
Audit atau Kontrol Kualitas
Penghargaan
By kelompok 8

Anda mungkin juga menyukai