Anda di halaman 1dari 17

Contoh 12.

1
Desainlah sebuah alat penukar panas ke sub-cool kondensat dari kondenser metanol pada 95C ke
40C. Aliran massa methanol 100,000 kg/h. Air payau digunakan sebagai pendingin dengan
kenaikan temperatur dari 25C to 40C.

Jawab : t
1 =
40C


Metanol = 100
T
1
= 95C
T
2 =
40C


t
2
= 25C

Penurunan suhu antara kedua fluida :
Methanol Air payau
T
1
= 95
o
C t
1
= 40
o
C






T
2
= 40
o
C t
2
= 25
o
C

Langkah 1 :Spesifikasi
Spesifikasi yang diberikan dalam soal diatas :
100,000 kg/h methanol pada pada 95C akan didinginkan menjadi 40C. Air payau
digunakan sebagai pendingin dengan kenaikan temperatur dari 25C to 40C.
Temperatur medium methanol =

C.
Temperatur medium methanol =

C.
Kapasitas panas methanol = 2.84 kJ/
Panas yang harus disediakan ( duty ) = m x

x T
=

( )
Kapasitas panas air payau = 4.2 kJ/kg

Aliran massa air payau =

( )


Langkah 2 : Sifat sifat fisik zat
Methanol
Temperatur : in = 95C ; out = 40C
Kapasitas panas = 2.84 kJ/kg C
Densitas methanol = 750 kg/m
3
Viskositas methanol = 0.34 mNs / m
2

Konduktivitas thermal methanol = 0.19 W/mC

Air payau
Temperatur : in = 25 ; out = 40
Kapasitas panas = 4.2 kJ/kg C
Densitas air = 995 kg/m
3
Viskositas air = 0.8 mNs / m
2

Konduktivitas thermal air = 0.59 W/mC

Langkah 3 : koefisien total
Karena tidak di ketahui niali pasti dari U maka tembakan pertama menggunkan nilai U = 500
W/m
2
C.
Berdasarkan figure 12.1 , maka koefisien total ( U ) = 500 W/m
2
C.



Langkah 4 : Dimensi dan tipe penukar
Agar efisiensi penukar panas besar , digunakan 1 shell pass dan 2 tube pass.
Nilai logaritma temperatur medium :

( ) ( )

()
()


( ) ( )

()
()

Nilai rasio fungsi temperatur dari 2 dimensi ( R )
R =
()
()


Nilai efisiensi temperatur penukar. ( S )
S =
()
()
=



Dengan menggunakan tipe one shell pass dan two tube pass
Di dapatlah nilai faktor temperature berdasarkan figure 12.19
U = 500

0.85 x 31 = 26

Langkah 5 : Area Tranfer Panas
Provisional area
A =



Langkah 6 : Rancangan dan ukuran tube
Gunakan split ring floating penukar panas untuk efisiensi dan kemudahan pembersihan.
Air payau bersifat korosif . Jadi ditempatkan pada tube side dan digunakan alloy cupro-
nickel tubes.
Air payau lebih kotor dari methanol , sehingga diletakkan pada tube dan methanol pada
shell.
Pilih 20 mm o.d.,16 mm i.d., 4.88 m-panjang tubes (

in x 16 ft ) cupru-nickel. Ukuran yang


diizinkan untuk tube-sheet thickness , pilih :
L = 4.83 m
( untuk area permukaan , penggunaan tube yang lebih pendek akan mengurangi diameter
shell , sehingga mengurangi biaya penukar. Perbedaan optimal panjang tube yang dizinkan
adalah 5 sampai 10 mm ).

Langkah 7 : Jumlah tube
Luas 1 tube = 4.83 x 20 x



Jumlah tube =


Karena digunakan 2 pass , maka tube per pass = 1102/ 2 = 551
Luas bagian cross tube =


Total luas aliran per pass = 551 x 201 x 10
-6
= 0.110


Kecepatan aliran massa =

Kg/s m
2

Kecepatan tube side , ut =

= 0.62 m/s

Langkah 8 : Diameter shell dan bundle
Berdasarkan table 12.4 , untuk 2 tube pas , K
1
= 0.249 , n
1
= 2.207
Agar fluida shell-side relatif mudah dibersihkan digunakan 1.25 triangular pitch.
Bundle diameter

.
Untuk sebuah split-ring floating penukar panas , tipe jarak shell berdasarkan figure 12.10

Berdasarkan figure 12.10, diameter jarak bundle = 68 mm
Jadi diameter Shell (

)


Langkah 9 : koefisien transfer panas-tube side
Metode Kern digunakan untuk menghitung nilai koefisien transfer panas-tube side

= 5.7


Berdasarkan figure 12.23 :



Neglet viscosity correction factor ( /



Langkah 10 : koefisien transfer panas shell side
Metode Bell digunakan untuk menghitung nilai koefisien transfer panas-tube side
Jumlah tube (Nt) = 1102
Shell i.d. = 894 mm ;
Diameter Bundle = 826 m
Tube o.d. = 20 mm

Pitch 1.25 = 25 mm
Tube length = 4830 mm
Bafe pitch = 356 mm

Heat Transfer coefficient
Ideal bank coefcient, hoc

= 448 kg/s


Berdasarkan figure 12.31


Prandtl Number , (

=5.1
Faktor koreksi viskositas Neglet ( /



Tube row correction factor , Fn
Tube vertical pitch,

0.87 x 25 = 21.8 mm
Baffle cut height


Height between baffle tips = 894 2 x 224 = 446 mm


Berdasarkan figure 12.32

Nilai



Window correction , Fw
Nilai tinggi dari penghubung buffle ke puncak fraksi baffle cut (

)
(

- 894(0.5-0.25) = 190 mm
Bundle cut =

( )
From figure 12.41 pada cut of 0.23


Tubes in one window area(

)=

= 1102 x 0.18 = 198.36


Tubes in cross-flow area, (

) =

= 1102 2 x 198.36 = 705.28



Berdasarkan figure 12.33



Koreksi bypass ,Fb
Nilai baffle cut yang sesuai (A
b
)

)= -

= 0.024

= 0.39
Nilai koreksi bypass (

) = exp[-1.35 x 0.39 ] = 0.59


Nilai diatas sangat rendah , dibutuhkan sealing strips : dicoba 1 strip untuk setiap 5 baris
vertikal :


Nilai koreksi bypass (

) = exp[-


{1-

= exp[-1.35 x 0.39 {1-

}] = 0.87

Koreksi kebocoran ,


Using clearances as specified in the standards,
Tube-to-baffle

in = 0.8 mm

Baffle-to-shell

in = 0.8 mm

( )


Berdasarkan figure 12.41 , 25 percent cut ( 0.25 )

) =

( )

( )


Berdasarkan figure 12.35

= 1-

[
(

] = 1- 0.3 [

= 0.60

Koefisien Shell-side



Langkah 11 : koefisien total

ho = 1246


hi = 3812


= 5000


= 12000


kw = 50


di = 16 mm
do = 20 mm




= 1.479 x 10
-3

calc= 676.041

ass = 500
% rentang nilai =

( nilai diizinkan )

Langkah 12 : Penurunan Tekanan
Tube- side
Berdasarkan figure 12.24, untuk Re = 12338

J
f
= 4.9 x 10
-3

Penurunan tekanan = 8 J
f
(

) (


= 2 ( 8 x 49 x 10
-3
x (

) )


= 8217.1 N/m
2
= 8.2 kPa ( 1.2 psi )

Pressure drop
Cross-flow zone
Berdasarkan Figure 12.36 at


Neglecting viscocity term (

= 1209.6 N/


( = 4.0 )

ep- -

=
Berdasrkan figure 12.38 ,

= 1- 0.52 [

= 0.31

0.31 = 248 N/


Window zone
Berdasarkan figure 12.41 for baffle cut 25 per cent ( 0.25 )

= 0.19


) = (

) (

)
= 81.02 x

= 0.45 m/s

( )



End zone

[
()


Total pressure drop
Number of buffles

= 12

( )


= 8.05 kPa (1.2 psi )

Anda mungkin juga menyukai