B.
1.
3.
1. NLN (National League for Nursing) di dirikan tahun 1952, tujuan untuk
pengembangan & peningkatan mutu pelayanan keperawatan &
pendidikkan keperawatan.
2. British Nurse Association di dirikan tahun 1887, tujannya:
memperkuat persatuan & kesatuan seluruh perawat di Inggris & berusaha
memperoleh pengakuan terhadap profesi keperawatan.
Kognitif (head)
Knowledge (Pengetahuan)
Meliputi informasi dan fakta yang dapat dikuasai melalui hafalan untuk diingat.
b)
Comprehension (Pemahaman)
Application (Penerapan)
Analysis (Analisis)
Synthesis (Sintesis)
Evaluation (Penilaian)
Afektif (heart)
Receiving
Responding (Merespon)
c)
Valuing (Menghargai)
Yaitu menerima suatu norma, menghargai suatu norma, dan mengikat diri pada
norma tersebut.
d)
Organization (Organisasi)
Membentuk suatu konsep tentang suatu nilai, menyusun suatu sistem nilai-nilai.
e)
Psikomotor (hand)
Fungsi ini terdiri atas tiga hal yang perlu mendapat perhatian yaitu :
1. Peserta didik dalam hal kaulifikasi/persyaratan, mekanisme seleksi dan
penerimaan, serta daya tampung peserta didik.
2. Proses pendidikan yang mencakup tujuan pendidikan/rumusan
kompetensi, kurikulum pendidikan, proses pembelajaran/evaluasi hasil
belajar, fasilitas sumber daya pendidikan, dan rumah sakit pendidikan.
3. Lulusan yang mencakup kaulifikasi/persyaratan, mekanisme penilaian
akhir/keprofesian, dan jumlah yang diluluskan dan sebaran.
4. Fungsi penelitian
Fungsi ini mencakup :
1. Berperan aktif dalam riset dasar dan terapan, pengembangan ilmu
pengetahuan ilmu keperawatan, mengembangangkan teknologi
keperawatan, meningkatkan mutu, dan memperluas jangkauan pelayanan
2. Manfaatkan tekhnologi maju secara tepat dalam rangka meningkatkan
mutu dan memperluas jangkauan pelayanan professional
3. Melaksanakan berbagai bentuk kegiatan ilmiah yang meliputi
ceramah/diskusi ilmiah, forum ilmiah, tulisan ilmiah/majalah ilmiah dan
pengawal ilmu keperawatan.
4. Fungsi pengabdian masyarakat
Fungsi ini mencakup :
1. Pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai bentuk, sifat dan jenjang
pelayanan kepada masyarakat, serta membangun model pelayanan/asuhan
keperawatan
2. Pendidikan dan bimbingan masyarakat dengan cara membina kemampuan
masyarakat mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi.
3. Mengarahkan kemampuan masyarakat untuk mengorganisir dan
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan professional
4. Memberi konsultasi dalam keperawatan kepada berbagai pihak yang
memerlukan.
E.
salah satu factor utama tercapainya kepuasaan kerja (Jones dan Beck, 1996).
Kepuasaan kerja perawat akan menghasilkan kepuasaan pada pemakai jasa
keperawatan, baik masyarakat maupun intitusi tempat bekerja.
1. Meningkatkan mutu pelayanan/ askep dan kesehatan
Pendidikan keperawatan menghasilkan perawat yang bersikap professional
mencakup keterampilan intelektual, interpersonal, dan tekhnikal, mampu
mempertanggungjawabkan secara legal, keputusan dan tindakan yang dilakukan
sesuai dengan standar dan kode etik profesi, serta dapat menjadi contoh peran bagi
perawat lain.
Teori dan model keperawatan dapat dikatakan bermanfaat, jika bisa diterapkan
dipelayanan, begitu pula dengan system manajemen keperawatan yang dipelajari
selama pendidikan. Fasilitas pelayanan yang dapat digunakan sebagai sumber
pendidikan yang diharapkan cukup kondusif untuk proses pembelajaran peserta
didik (Hamid, 1997)
1. Menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan iptek
keperawatan melalui keperawatan
Kerja sama yang terjalin dengan baik antara institusi pendidikan dan pelayanan
memungkinkan terjadinya transformasi IPTEK, termasuk teridentifikasinya
masalah kesehatan, khususnya yang terkait dengan masalah keperawatan untuk
penelitian keperawatan yang bertujuan menghasilkan jawaban terhadap
pertanyaan, menghasilkan solusi masalah, baik melalui produk berupa tekhnologi
atau metode baru maupun produk jasa serta menguji teori berdasarkan kondisi
atau fakta baru. (Leddy dan Pepper, 1993; Mayer, Medden dan Lawrence, 1990)
1. Meningkatkan kehidupan keprofesian melalui organisasi profesi
Pendididkan tinggi keperawatan akan memfasilitasi perkembangan kehidupan
organisasi keperawatan untuk lebih professional. Dengan pendidikan profesioanal,
perawat sebagai anggota dari suatu organisasi profesi akan lebih memahami dan
menghayati peran, tanggung jawab, dan haknya sebagai anggota organisasi profesi
yang memiliki sifat, pandangan, dan kemampuan professional sangat
memungkinkan organisasi keperawatan berperan sabagai pengendali mutu
pelayanan asuhan keperawatan kepada masyarakat melalui pengaturan hak,
tanggung jawab, dan kewengan tiap perawat berdasarkan kompetensi yang
dimiliki (SCHMALE,1996).
Selain itu, organisasi profesi akan lebih berperan dalam proses pengembangan dan
pembinaan keterampilan professional dan menerapkan kode etik profesi bagi tiap
anggotanya melalui pengaturan dan pengadaan system pendidikan berkelanjutan
serta mengendalikan pemanfaatan dan pengembangan IPTEK keperawatan(husin,
1999).
F.
Perawat harus mampu memimpin klien atau keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi klien.
1. Wali atau pengganti
Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang
tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhan.
1. Konselor
Perawat harus dapat memberi bimbingan terhadap masalah klien sehingga
pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
Akan tetapi pendidikan profesi keperawatan yang bertujuan mewujudkan
pelayanan professional harus dilandasi oleh kemampuan meneliti dari peserta
didiknya. Kemampuan ini ditimbulkan melalui keingintahuan yang tinggi selama
proses pendidikan yang dipelihara sedemikan rupa sehingga setelah lulus perawat
dapat memberikan pelayanan keperawatan yang berbasis fakta (Evidence based
practice).
Pendidikan Keperawatan
Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia
mencakup:
Pendidikan Vokasional;
yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk memiliki keahlian
ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.
Pendidikan Akademik;
yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan
terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu
Pendidikan Profesi;
yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan
diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor.
Sesuai dengan amanah UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tersebut Organisasi
Profesi yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi
Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), bersama dukungan dari Kementerian
Pendidikan Nasional (Kemendiknas), telah menyusun dan memperbaharui
kelengkapan sebagai suatu profesi.
Perkembangan pendidikan keperawatan sungguh sangat panjang dengan berbagai
dinamika perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi sejak tahun 1983 saat
deklarasi dan kongres Nasional pendidikan keperawatan indonesia yang dikawal
oleh PPNI dan diikuti oleh seluruh komponen keperawatan indonesia, serta
dukungan penuh dari pemerintah kemendiknas dan kemkes saat itu serta
difasilitasi oleh Konsorsium Pendidikan Ilmu kesehatan saat itu, sepakat bahwa
pendidikan keperawatan Indonesia adalah pendidikan profesi dan oleh karena itu
harus berada pada pendidikan jenjang Tinggi.dan sejak itu pulalah mulai dikaji
dan dirangcang suatu bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang pertama
yaitu di Universitas Indonesia yang program pertamannya dibuka tahun 1985.
Sejak 2008 PPNI, AIPNI dan dukungan serta bekerjasama dengan Kemendiknas
melalui project Health Profession Educational Quality (HPEQ), menperbaharui
dan menyusun kembali Standar Kompetensi Perawat Indonesia, Naskah
Akademik Pendidikan Keperawatan Indonesia, Standar Pendidikan Ners, standar
borang akreditasi pendidikan ners Indonesia. dan semua standar tersebut mengacu
pada Peraturan Presiden Nomor.8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) dan sat ini sudah diselesaikan menjadi dokumen
negara yang berkaitan dengan arah dan kebijakan tentang pendidikan keperawatan
Indonesia.
Standar-standar yang dimaksud diatas juga mengacu pada perkembangan
keilmuan keperawatan, perkembangan dunia kerja yang selalu berubah, dibawah
ini sekilas saya sampaikan beberapa hal yang tertulis dalam dokumen Naskah
Akademik Pendidikan Keperawatan, yang berkaitan dengan Jenis, jenjang, Gelar
akademik dan Level KKNI;
A. DEFINISI KEPERAWATAN
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui
pendidikan keperawatan (UU Kesehatan No. 23, 1992).
Menurut Effendy (1995), perawatan adalah pelayanan essensial yang diberikan
oleh perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang
diberikan adalah upaya mencapai derajat kesehatan semaksimal mungkin sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Simamora Roymond H.,M.Kep, Ns.2009.Pendidikan Dalam
Keperawatan.Jakarta:EGC.
Alimul, A.H. (2002), Pengantar pendidikan keperawatan. Sagung
Seto: Jakarta
http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/pendidikankeperawatan.html