Anda di halaman 1dari 25

Skenario B

Laki-laki, 25 tahun, dibawa oleh tukang ojeg ke RSUD dengan luka di kepala sebelah kanan dan
tidak dapat menggerakkan lengan kanannya.
jam sebelum masuk RS, pada saat mengendarai sepeda motor , tanpa helm, penderita ditabrak
mobil dari sisi kanan. !ada saat kejadian penderita tidak sadar selama 5 menit, tetapi saat perjalanan ke
RS penderita sadar kembali.
!ada saat tiba di RS penderita muntah-muntah dan mengeluh nyeri kepala yang hebat, keluar
darah dari hidung sebelah kanan. !enderita kemudian dirawat di RSUD. Setelah " jam masuk RS,
penderita mulai gelisah dan akhirnya tidak sadarkan diri kembali.
!ada saat pemeriksaan pertama didapatkan#
$ !asien sadar
$ %anda &ital#
$ Respirasi 2" '(menit
$ )adi *+ '(menit
$ %D ,-(*- mm.g
$ /0S 5
Data tambahan#
1epala
$ Luka terbuka ukuran "'* 2m, tepi luka tidak rata pada pelipis kanan dengan dasar tulang.
$ %erdapat hematom pada rim orbita mata sebelah kanan
$ De3ormitas pada hidung disertai perdarahan dari hidung sebelah kanan
4ntebra2hii
$ 5nspeksi# de3ormitas 678, udem 678, hematoma 678
$ !alpasi# krepitasi 678, nyeri tekan 678
$ Range 93 :otion 6R9:8# pergerakan pasi3 dan akti3 terhambat
!ada pemeriksaan kedua didapatkan #
$ !asien tidak sadar 6/0S# ;2:"&"8
$ %D# 5-(*- mm.g
$ )adi# <- '(menit
$ Respirasi# ,2 '(menit 6stridor 6788
$ !upil anisokor= kanan midriasis, kiri miosis
I. Klarifikasi Istilah

. Luka di kepala # kerusakan struktur jaringan


2. Tidak sadar # ggn. neurologis yang menyebabkan keadaan tidak respon thdp lingkungan
,. Muntah # pengeluaran isi lambung lewat mulut
". Nyeri Kepala Hebat # sensasi tidak menyenangkan sebagai respon terhadap kerusakan jaringan
kepala
5. Epistaksis # keluar darah dari hidung
<. Gelisah # keadaan ( kondisi di mana seseorang tidak tenang= gundah
>. Hematoma # akumulasi darah pd jaringan interstitial akibat pe2ahnya pemb. Darah
+. im orbita mata # jaringan ikat longgar disekitar mata
*. !ntebra"hii # alat gerak ekstremitas atas tubuh antara pergelangan tangan dan siku
-. Krepitasi # suara seperti garam dilempar ke api, ditimbulkan oleh gesekan kedua
ujung tulang yang patah
. #upil anisokor # ukuran ( diameter pupil yang tidak sama
2. Midriasis # melebar
,. Miosis # menge2il
". $eformitas # kelainan bentuk
5. Stridor # ngorok, adanya obstruksi pada saluran napas atas
<. Tidak dapat men%%erakkan len%an # /angguan pergerakan akibat trauma ( non trauma.
II. Identifikasi Masalah
. Laki-laki 25 thn mengalami luka di kepala sebelah kanan dan tidak dapat menggerakkan lengan
kanannya karena jam yang lalu ia ditabrak oleh sebuah mobil dari arah kanan saat mengendarai
motor tanpa helm.
2. Sesaat setelah kejadian, korban langsung tidak sadar selama 5 menit tapi saat diperjalanan ke
RSUD ia sadar.
,. Sesampainya di RSUD, korban muntah-muntah dan mengeluh nyeri kepala hebat dan keluar darah
dari hidung sebelah kanan.
". Setelah " jam masuk RSUD, korban mulai gelisah dan akhirnya tidak sadarkan diri kembali.
5. !ada pemeriksaan 3isik pertama didapatkan # RR 2"'(menit, nadi *+'(menit, %D ,-(*- mm.g,
/0S 5, pasien sadar
<. !emeriksaan tambahan # luka terbuka " ' * 2m, tepi luka tidak rata, luka pada pelipis kanan dan
dasar luka yaitu dasar tulang 2ranium, hematom pada rim orbita kanan, hematom ante bra2hii
de'tra, de3ormitas dan edema, krepitasi dan nyeri tekan pada ante bra2hii, pergerakan akti3 dan
pasi3 terhambat, de3ormitas pada hidung dan perdarahan pada hidung sebelah kanan.
>. !emeriksaan 3isik kedua didapatkan # /0S +, %D 5-(*- mm.g, RR ,2'(menit, stridor 678, nadi
<-'(menit, pupil anisokor, kanan midriasis, kiri miosis.
2
III. Hipotesis
Laki&laki '( tahun men%alami trauma kepala sedan% disertai lu"id inter)al* fraktur tertutup
len%an kanan* deformitas hidun% dan trauma mata.
KE!NGK! TE+I
,
S,ntesis
"
!N!T+MI
1ulit 1epala
o %erdiri dari 5 lapisan yang disebut S04L! 6Skin,02onne2ti?e tissue, 4poneuresis. Loose
areolar tissue, !erikranium8
o :emiliki banyak pembuluh darah sehingga bila terjadi perdarahan akan menyebabkan banyak
kehilangan darah
%ulang %engkorak
o %ersdiri dari dari kubah 6kal?aria8 dan basis 2ranii
o 0al?aria 6os 3rontalis, parietalis, o22ipitalis, dan temporalis8
o 1al?aria khususnya di regio temporal adalah tipis, namun dilapisi oleh otot temporalis
o @asis 2ranii 6os petrosus, ethmoidalis, sphenoidalis, mastoideus, dan atap orbita8
o @asis 2ranii berbentuk tidak rata sehingga dapat melukai bagian dasar otak saat bergerak
akibat proses akselerasi dan deselerasi.
o Rongga tengkorak dasar dibagi atas , 3osa#
4nterior # lobus 3rontalis
:edia # lobus temporalis
!osterior # ruang bagian bawah batang otak dan serebelum
:eningen
o , lapisan# duramater, arakhnoid, dan piamater
o Duramater selaput yang keras, terdiri dari jaringan ikat 3ibrosa yang melekat erat pada
permukaan dalam dari kranium
o Ruang subdura ruang potensial yang terletak di antara duramater dan arakhnoid, di mana
sering dijumpai perdarahan subdural
o Ruang epidural terletak antara duramater dan permukaan dalam dari kranium. %erdapat
arteri-arteri meningea yang dapat menyebabkan perdarahan epidural. @iasanya karena
mengalami 2edera pada 3osa temporalis 6media8
o 4rakhnoid lapisan tipis dan tembus pandang
o !iamater melekat erat dengan korteks serebri
9tak
o 9tak A -- milyar neuron B trilyun neuroglia.
o @erat C "-- gram atau 2D @@ manusia, dikelilingi L0S A mengisi ruang Subaraknoid.
o 1omponen otak # 2erebrum, 2erebellum dan batang otak.
o !asokan darah otak dari # a. 0arotis interna dan a. &ertebralis
0airan Serebrospinalis
o Dihasilkan oleh pleksus khoroideus dan direabsorbsi ke dalam sirkulasi ?ena melalui
granulasio arakhnoid yang terdapat pada sinus sagitalis superior.
o 4danya darah dalam 0SS dapat menyumbat granulasio arakhnoid sehingga menganggu
penyerapan 0SS dan menyebabkan kenaikan tekanan intrakranial
%entorium
o :embagi rongga tengkorak menjadi ruang supratentorial 6terdiri dari 3osa kranii anterior dan
3osa kranii media8 dan ruang in3ratentorial 6berisi 3osa kranii posterior8
o )er?us okulomotorius 6). 5558 berjalan di sepanjang tepi tentorium. Serabut-serabut
parasimpatik yang ber3ungsi melakukan konstriksi pupil mata berjalan pada sepanjang
5
permukaan ).555. !aralisis serabut-serabut ini yang disebabkan oleh penekanan ).555 akan
mengakibatkan dilatasi pupil oleh karena tidak adanya hambatan akti?itas serabut simpatik
-ISI+L+GI
%ekanan 5ntrakranial 6%518
o %51 normal pada keadaan istirahat sebesar - mm.g
o @erbagai proses patologis yang mengenai otak dapat menyebabkan kenaikan %51
o 1enaikan %51 dapat menurunkan per3usi otak dan menyebabkan atau memperberat iskemia
Doktrin :onro-1ellie
o :erupakan konsep dinamika %51
o &olume %51 harus selalu konstan. .al ini karena rongga kranium pada dasarnya merupakan
rongga yang rigid, tidak mungkin mekar.
o Segera setelah trauma, massa seperti gumpalan darah dapat terus bertambah sementara %51
masih dalam batas normal saat pengaliran 0SS dan darah intra?askular men2apai titik
dekompensasi, %51 se2ara 2epat akan meningkat
4liran Darah ke 9tak 64D98
o )ormal pada orang dewasa antara 5--55 ml(--gr jaringan otak per menit
o 0edera otak berat sampai koma dapat menurunkan 5-D dalam <-2 jam pertama sejak trauma
o 4D9 biasanya akan meningkat dalam 2-, hari berikutnya, tetapi pada penderita yang koma
tetap di bawah normal sampai beberapa hari atau minggu setelah trauma
o %erdapat bukti bahwa 4D9 yang rendah tidak dapat men2ukupi kebutuhan metabolisme otak
segera setelah trauma, sehingga akan mengakibatkan iskemi otak 3okal ataupun menyeluruh.
4)%; @R40.55
4natomi
4ntebra2hii terdiri atas dua buah tulang parallel yang berbeda panjang bentuknya = os radius
dan os ulna. Disebelah proksimal membentuk tiga persendian sedangkan sebelah distal dua
persendian. %ulang radius, lebih pendek daripada ulna, bentuk lebih melengkung dan bersendi
dengan os ulna pada bagian proksimal dan distal Eradio-ulnar jointF yang bersi3at rotator.
4ntara kedua tulang ini juga dihubungkan oleh membran interroseus, suatu jaringan 3ibrous
yang berjalan abliG dari ulna ke radius. :embran ini ber3ungsi merotasikan tulang radius
terhadap os ulna, yang menghasilkan gerakan pada lengan bawah
:uskuli antebra2hii dapat dikelompokan, muskuli kompartemen antrior dan posterior.
1ompartemen anterior di isi oleh muskuli 3leksor sedangkan kompartemen posterior di isi oleh
muskuli ekstensor. 4liran darah regio antebra2hii merupakan lanjutan dari a bra2hialis, yang
ber2abang menjadi a radialis dan a ulnaris setinggi 2aput os radii. Sedangkan persyara3an
antebra2hii berasal dari tiga ner?us, n radialis, n ulnaris, n medianus.
.5DU)/
4. .idung Luar.
.idung luar berbentuk piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke bawah #
. !angkal hidung 6 bridge 8
<
2. Dorsum nasi
,. !un2ak hidung 6 apeks 8
". 4la nasi
5. 1olumela
<. Lubang hidung 6 nares anterior 8
.idung luar dibentuk oleh tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa
otot yang ber3ungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung.1erangka tulang terdiri dari #
. Sepasang os nasalis 6 tulang hidung 8
2. !rosesus 3rontalis os maksila
,. !rosesus nasalis os 3rontalis
Sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawanyang terletak dibagian bawah
hidung, yaitu #
. Sepasang kartilago nasalis lateralis superior
2. Sepasang kartilago nasalis lateralis in3erior 6 kartilago alar mayor 8
,. @eberapa pasang kartilago alar minor
". %epi anterior kartilago septum nasi
9tot-otot nasi terdiri dari dua kelompok yaitu
. 1elompok dilator #
- m. dilator nares 6 anterior dan posterior 8
- m. proserus
- kaput angulare m. kuadratus labii superior
2. 1elompok konstriktor #
- m. nasalis
- m. depresor septi
@. .idung dalam
Rongga hidung atau ka?um nasi berbentuk terowongan dari depan ke belakang, dipisahkan oleh septum
nasi dibagian tengahnya. 1a?um nasi bagian anterior disebut nares anterior dan bagian posterior disebut
nares posterior 6 koana 8 yang menghubungkan ka?um nasi dengan naso3aring
a. &estibulum
%erletak tepat dibelakang nares anterior, dilapisi oleh kulit yang mempunyai banyak kelenjar sebasea dan
rambut-rambut panjang yang disebut ?ibrisae
b. Septum nasi
>
Septum dibentuk oleh tulang dan tulang rawan.@agian tulang terdiri dari #
- lamina perpendikularis os etmoid
- ?omer
- krista nasalis os maksila
- krista nasalis os palatina
@agian tulang rawan terdiri dari #
- kartilago septum 6 lamina kuadrangularis 8
- kolumela
2. 1a?um nasi
Dasar hidung
Dasar hidung dibentuk oleh prosesus palatina os maksila dan prosesus horisontal os palatum.
4tap hidung
%erdiri dari kartilago lateralis superior dan in3erior, os nasal, prosesus 3rontalis os maksila, korpus os
etmoid dan korpus os s3enoid. Sebagian besar ataphidung dibentuk oleh lamina kribrosa yang dilalui
3ilamen-3ilamen n. ol3aktorius yang berasal dari permukaan bawah bulbus ol3aktorius berjalan menuju
bagian teratas septum nasi dan permukaan kranial konka superior. +,*
Dinding lateral
Dinding lateral dibentuk oleh permukaan dalam prosesus 3rontalis os maksila, os lakrimalis, konka
superior, konka media, konka in3erior, lamina perpendikularis os palatum dan lamina pterigoideus medial
1onka
!ada dinding lateral hidung terdapat " buah konka. Hang terbesar dan letaknya paling bawah ialah konka
in3erior, kemudian yang lebih ke2il ialah konka media dan konka superior, sedangkan yang terke2il
disebut konka suprema. 1onka suprema ini biasanya rudimenter. 1onka in3erior merupakan tulang
tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirin etmoid, sedangkan konka media, superior dan
suprema merupakan bagian dari labirin etmoid
:eatus nasi
Diantara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang disebut meatus. :eatus
in3erior terletak diantara konka in3erior dengan dasar hidung dan dinding lateral rongga hidung. !ada
meatus in3erior terdapat muara duktus nasolakrimalis. :eatus media terletak diantara konka media dan
dinding lateral rongga hidung. Disini terdapat muara sinus maksila, sinus 3rontal dan sinus etmoid
+
anterior. !ada meatus superior yang merupakan ruang diantara konka superior dan konka media terdapat
muara sinus etmoid posterior dan sinus sphenoid
#endarahan Hidun%
!endarahan untuk hidung bagian dalam berasal dari , sumber utama#
. a. etmoidalis anterior, yang mendarahi septum bagian superior anterior dan dinding lateral hidung.
2. a. etmoidalis posterior 6 2abang dari a. o3talmika 8, mendarahi septum bagian superior posterior.
,. a. s3enopalatina, terbagi menjadi a. nasales posterolateral yang menuju ke dinding lateral hidung dan a.
septi posterior yang menyebar pada septum nasi.
@agian bawah rongga hidung mendapat pendarahan dari 2abang a. maksilaris interna, diantaranya ialah
ujung a. palatina mayor dan a. s3enopalatina yang keluar dari 3oramen s3enopalatina bersama n.
s3enopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang ujung posterior konka media. @agian depan
hidung mendapat pendarahan dari 2abang-2abang a. 3asialis. !ada bagian depan septum terdapat
anastomosis dari 2abang-2abang a. s3enopalatina, a. etmoid anterior, a. labialis superior dan a. palatina
mayor, yang disebut pleksus 1iesselba2h 6 LittleIs area 8 yang letaknya super3isial dan mudah 2edera oleh
trauma, sehingga sering menjadi sumber epistaksis.&ena-?ena hidung mempunyai nama yang sama dan
berjalan berdampingan dengan arterinya. &ena di ?estibulum dan struktur luar hidung bermuara ke ?ena
o3talmika superior yang berhubungan dengan sinus ka?ernosus.
". 9l3aktorius 6 pen2iuman 8
)er?us ol3aktorius turun melalui lamina kribosa dari permukaan bawah bulbus ol3aktorius dan kemudian
berakhir pada sel-sel reseptor penghidu pada mukosa ol3aktorius didaerah sepertiga atas hidung
Biomekanik Trauma yan% berhubun%an den%an kendaraan roda dua
%rauma pada pengendara motor maupun penumpangnya dapat mengalami kompresi, aselerasi atau
deselerasi dan trauma tipe robekan 6shears8 karena pengendara tidak dilindungi oleh perlengkapan
pengaman sebagaimana halnya pengendara mobil. :ereka hanya dilindungi oleh pakaian dan
perlengkapan pengaman yang dipakai langsung pada badannya, helm, sepatu, atau pakaian pelindung.
.anya helm yang memiliki kemampuan untuk meredistribusi transmisi energi dan mengurangi intensitas
benturan, inipun sangat terbatas. Jelas bahwa semakin sedikit alat pelindung semakin besar resiko
terjadinya trauma benturan, inipun sangat terbatas.
:ekanisme trauma yang mungkin terjadi dalam tabrakan motor atau sepeda meliputi benturan
3rontal, lateral, terlempar,dan Elaying the bike downF. Disamping itu, pengendara mungkin mengalami
trauma karena terjatuh dari sepeda atau motor atau terperangkap oleh komponen-komponen mekanik.
. @enturan 3rontal K ejeksi 6terlempar8
*
Sumbu kendaran terutama ialah sumbu depan dan titik berat kendaraan adalah di atas titik
ini dekat dengan kursi.
@ila roda depan bertabrakan dengan suatu obyek dan berhenti makan kendaraan akan
berputar ke depan dengan momentum mengarah ke sumbu depan. :omentum ke depan
akan tetap, sampai pengendara dan kendaraannya dihentikan oleh tanah atau benda lain.
!ada saat gerakan ke depan ini kepala, dada atau perut pengendara mungkin membentur
stang kemudi. @ila pengendara terlempar ke atas melewati stang kemudi, maka tungkainya
dapat terbentur dengan stang kemudi, dan dapat terjadi 3raktur 3emur bilateral.
2. @enturan Lateral(;jeksi
!ada benturan sampaing, mungkin akan terjadi 3raktur terbuka atau tertutup tungkai
bawah. Crush injury pada tungkai bawah sering dijumpai.
1alau pengendara sepeda(motor ditabrak oleh kendaraan bergerak, maka pengendara akan
rawan untuk mengalami tipe trauma yang sama dengan pemakain mobil yang mengalami
tabrakan samping. !engendara menerima energi benturan se2ara penuh.
Sebagaimana halnya dalam benturan 3rontal, trauma tabrakan yang dialami selama
benturan sekunder yaitu benturan dengan tanah atau obyek-obyek statis lainnya.
,. ELaying the bike downF
Untuk menghindari terjepit antara kendaraan dan obyek yang akan ditabraknya,
pengendara mungkin akan menjatuhkan kendaraannya ke samping, membiarkan
kendaraannya bergeser, dan ia sendiri bergeser dibelakangnya. Strategi ini dimaksudkan
untuk memperlambat pengendara dan memisahkan pengendara dari sepeda(motor.
@ila jatuh dengan 2ara ini akan terjadi trauma jaringan lunak yang parah.
#en%%unaan Helm
.elm di desain untuk mengurangi kekuatan yang mengenai kepala dengan 2ara mengubah energi
kinetik benturan melalui kerja deformasi dari bantalannya dan diikuti dengan mendistribusikan
(menyebarkan) kekuatan yang menimpa tersebut melalui area yang seluas-luasnya. Se2ara nyata helm
mampu mengurangi energi trans3er dengan 2ara translasi. Se2ara umum dianggap bahwa yang sangat
sering menyebabkan trauma otak adalah aselerasi angular atau rotasional. .elm akan mengurangi gaya
rotasional pada benturan.
-
#ada kasus .
!asien mengendarai sepeda motor tanpa helm ditabrak mobil dari sisi kanan !engendara sepeda motor
tidak memiliki struktur kompartemen yang dapat mengurangi pemindahan energi kinetik benturan, selain
itu pengendara tidak menggunakan helm sehingga tidak dapat juga mengurangi kekuatan yang mengenai
kepala dengan 2ara mengubah energi kinetik benturan melalui kerja de3ormasi dari bantalan helm dan
mendistribusikan kekuatan tersebut pengendara menerima energi benturan se2ara penuh
pengendara akan terlempar membentur objek tertentu, misalnya aspal trauma pada kepala, hidung,
dan lengan.
Mekanisme #asien tidak sadar sesaat setelah ke/adiaan selama ( menit sadar setelah 0 /am di
rumah sakit pasien %elisah dan tidak sadar kembali.
1eadaan ini disebut # Lucid interval 6mula-mula tidak sadar lalu sadar dan kemudian tidak sadar.
!asien mengalami ke2elakaan tanpa helm trauma tumpul langsung ke kepala 3raktur tulang
tengkorak temporal atau temporoparietal 6luka pada pelipis kanan yang tidak rata dengan dasar tulang
kranium8 merusak pembuluh darah disekitar tulang kranium gangguan per3usi oksigen ke jaringan-
jaringan diotak pasien tidak sadar sesaat setelah ke/adian.
Lraktur tulang tengkorak temporal atau temporoparietal 6luka pada pelipis kanan yang tidak rata dengan
dasar tulang kranium8 merobek arteri meningea media akumulasi darah diruangan antara durameter
dengan permukaan dalam dari kranium hematom epidural kompensasi berupa bergesernya 0SL dan
darah ?ena keluar dari ruang intrakranial dengan ?olume yang sama sehingga %51 akan tetap normal
pasien kembali sadar.
)amun jika massa berupa hematom semakin membesar menimbulkan desakan durameter yang akan
menjauhkan duramater dari tulang tengkorak !erluasan hematom ini akan menekan lobus temporal ke
dalam dan kebawah %ekanan ini menyebabkan isi otak mengalami herniasi mengakibatkan
penekanan sara3 yang ada dibawahnya seperti penekanan pada medulla oblongata hilan%nya
kesadaran.
!ada bagian ini juga terdapat ner?us okulomotor yang mana penekanan pada sara3 ini meyebabkan
dilatasi pupil dan ptosis. !erluasan atau membesarnya hematom akan mengakibatkan seluruh isi otak
terdorong ke arah yang berlawanan yang mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan intra2ranial
6%518 sehingga terjadi penekanan sara3-sara3 yang ada diotak.

#ET+L+NG!N #ET!M! #EN$EIT! 1E$E! #! 2M!H S!KIT


Tindakan .
3. !I 4!5 6Men/a%a kelan"aran /alan nafas7
%anda obyekti3 dapat diketahui dengan tiga pengamatan look, listen and feel. Look berarti melihat
adanya gerakan pengembangan dada dan listen adalah mendengarkan suara perna3asan. Seringkali
suara mengorok dan bunyi gurgling 6bunyi 2airan8 menandakan adanya hambatan jalan na3as.
Sedangkan feel adalah merasakan adanya hembusan udara saat klien melakukan ekspirasi yang
bisa kita rasakan pasa pipi maupun punggung tangan penolong. Jikas ketiga tanda ini dapat kita
temukan artinya perna3asan klien masih ada.
Untuk memperlan2ar jalan na3as, lakukan upaya dengan dua metode yaitu .aed till dan 0hin li3t,
yaitu tindakan mendorong kepala agak kebelakang dan menganggakt dagu ke atas. Deng3an
manu?er ini maka jalan na3as akan terbuka sehingga aliran udara bisa lan2ar sampai di paru. @ila
korban di2urigai adanya trauma 2er?i2al yang biasanya ditandai dari adanya jejas pada dada, leher,
dan muka(wajah, maka dua manu?er tadi harus dihindari agar tidak menambah 2edera leher yang
terjadi tetapi lakukan Jaw %hrust :anoe?er
'. BE!THING 6Men/a%a8membantu bernafas7
!erubahan perna3asan dapat kita lihat dari pengamatan 3rekwensi perna3asan normalnya pada
orang dewasa 3rekwensi perna3asan per menit adalah 2 K 2- kali permenit sedangkan anak 5 K
,- kali per menit. Sehingga pada orang dewasa dikatakan abnormal bila perna3asan lebih dari ,-
atau kurang dari - setiap menit. !ada pasien yang didapati mengalami henti na3as, maka tindakan
yang dilakukan adalah melakukan perna3asan buatan. %indakan ini dapat dilakukan melalui mouth
to mouth. %indakan pemberian 3asas buatan se2ara langsung dari mulut ke mulut sudah tidak
dianjurkan karena beresio terjadinya in3eksi atau penularan penyakit, karena itu penolong harus
menggunakan barrier de?i2e 6alat poerantara8.
9. 1I12L!TI+NS 6Memertahankan sirkuilasi dan kontrol perdarahan7.
%anda-tanda adanya kehilangan 2airan 6darah8 dapat di ketahui dari pemeriksaan sederhana seperti
nadi, tekanan darah dan respirasi. !ada perdarahan ringan kurang dari >5- ml biasanya ditemukan
tekanan darah masih normal dan nadi lebih dari -- kali per menit dan perna3asan meningkat 2- K
,- kali per menit. !ada perdarahan sedang dan berat %ekanan darah akan menurun disertai
peningkatan nadi dan respirasi lebih dari perdarahan ringan.
!erdarahan dapat dikontrol dengan melakukan bebat tekan pada daerah luka. Dengan bebet tekan
ini diharapkan pembuluh darah yang rusak akan dapat di tutup sehingga perdarahan akan dapat di
kurangi. !enggunanna teknik ikatan 6torniGuet8 tidak dianjurkan karena tindakan ini beresiko
2
mengakibatkan terhentinya ?askularisasi ke ujung ekstremitas yang dapat mengakibatkan
kematian jaringan.
0. E:!K2!SI $!N ST!BILIS!SI 6pemindahan dan mempertahankan posisi7
@eberapa hal yang harus diperhatikan oelh penolong saat melakukan pemindahan adalah #
a. 1enali kemampuan diri dan kemampuan pasangan kita, jika tidak mampu jangan paksakan
b. 1edua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit di depan kaki sebelahnya.
2. @erjongkok jangan membungkuk saat mengangkat.
d. %ubuh sedekat mungkin dengan beban yang harus diangkat.
!ada pasien dengan trauma 2er?ikal dan tulang belakang pemindahan penderita harus dilakukan
dengan hati hati dan tidak dapat dilakukan sendirian. %iga penolong dengan masing-masing
menyangga bagian atas tengah dan bawah akan mengurangi kemungkinan 2edera menjadi lebih
parah. Dalam memiringkan juga perlu dilakukan se2ara bersama yang disebut dengan teknik log
roll. Untuk menghindari 2edera sekunder gunakan bidai, long spine board dan ne2k 2olar untuk
mensabilkan posisi penderita.
(. T!NS#+T!SI. 6pen%an%kutan menu/u umah Sakit7
!emilihan sarana transportasi yang salah juga bisa menimbulkan 2edera yang lebih parah pada
pasien. 5dealnya transportasi pasien 2edera kepala adalah menggunakan ambulan dengan peralatan
trauma. !ilih mobil yang bisa membawa pasien dengan tidur terlentang tanpa memanipulasi
pergerakan tulang belakang, penolong leluasa bergerak untuk memberikan pertolongan bila
selama perjalanan terjadi sesuatu.
Interpretasi dari pemeriksaan :ital Si%n ; #emeriksaan Tambahan .
.asil pemeriksaan 5nterpretasi )ilai normal
1U # sadar 1ompos mentis 1ompos mentis
RR 2" ' permenit )ormal +-2" ' permenit
)adi *+ ' permenit )ormal <---- ' permenit
%ekanan Darah ,-(*-
mm.g
)ormal 2-(*- mm.g
/0S 5 0idera otak ringan /0S M 5 6 ; ", : <,
& 5 8
1epala
Luka terbuka
ukuran "'* 2m
%epi tidak rata,
dengan dasar
tulang pada pelipis
kanan
De3ormitas pada
Luka robek 2ukup
besar
%rauma tumpul yang
2ukup kuatA2uriga
3raktur 2ranium
dibagian temporal
Lraktur tulang nasal B
;pistaksis hidung
%idak ada
,
hidung B
perdarahan hidung
sebelah kanan
.ematom di rima
orbita mata kanan
sebelah kanan akibat
pe2ahnya pembuluh
darah pada nasal
4kumulasi darah di
jaringan ikat longgar
disekitar mata
4ntebra2hii de'tra
5#
de3ormitas,udem,hema
tom
!# krepitasi, nyeri
tekan
R9:# pergerakan
akti3 B pasi3
melambat
Lraktur tulang
antebra2hii 6lengan 8
kanan disertai
perdarahan B edema
Suara gemeretak
Atanda adanya
3rakturA merusak
jaringan sekitarnya
/angguan 3ungsi
akibat trauma (
3raktur yang dialami
%idak ada
Luka Terbuka Kepala 0<= "m
Luka ini kemungkinan terbesar terbentuk akibat laserasi benda tumpul 6pinggiran tidak rata8
pada pelipis kanan dengan energi yang sangat besar sehingga menyebabkan s2lap dan otot
pada pelipis terlepas
Tidak Sadarkan $iri
@enturan keras pada kepala menyebabkan penurunan aliran darah se2ara mendadak ke otak,
khususnya formatio retikularis sehingga menyebabkan hilangnya kesadaran sesaat.
0 /am stlh sadar pasien kembali tidak sadar
!erdarahan epi-sub dural yang terus terjadi pada akhirnya menimbulkan dekompensasi otak
sehingga menyebabkan penin%katan tekanan intrakranial 6sesuai doktrin :onro-1ellie8.
!eningkatan %51 yang terjadi terus-menerus menyebabkan pendorongan otak yang akan
men%uran%i pasokan perfusi darah ke otak, khususnya pada area 3ormasio retikularis.
.al ini berjalan gradual dan 2ontinuous sehingga penurunan kesadaran yang terjadi pun bersi3at
gradual 6fenomena lu"id inter)al8.
Nyeri Kepala Hebat
4danya perdarahan epi-sub dural akan menyebabkan pere%an%an selaput menin%en serta
peningkatan %51 sehingga dapat terjadi nyeri kepala yang hebat pada kasus ini.
Muntah
"
/angguan pada sistem ?estibular.
!enekanan pada pusat muntah di medulla oblon%ata.
5ritati3 substansial in3lamasi otak
$eformitas Hidun% ; Epistaksis
!ada kasus terjadi dire2t injury pada hidung yang menyebabkan de?iasi atau bahkan fraktur pada
tulan% hidun%,
de?iasi atau 3raktur tersebut akan merobek pembuluh darah hidung di pleksus 1iesellba2h.
!erdarahan posterior yang mungkin terjadi apabila 3raktur basis 2ranii telah terjadi dan merobek
arteri s3enopalatina 2abang nasal lateral.
)amun pada kasus ini, 3raktur basis 2ranii tampaknya belum atau tidak terjadi sehingga epistaksis
pada kasus diduga adalah epistaksis anterior
Hematom im +rbita
.al ini dapat terjadi oleh karena #
%rauma pada arteri atau ?ena yang berdekatan dengan rim orbita, meliputi
4rteri B ?ena supratro2hlearis
4rteri B ?ena supraorbitalis
4rteri B ?ena la2rimalis
4rteri B ?ena Ny2omati2o3as2ialis
Darah yang bo2or dari pembuluh darah ini kemudian merembes ke /arin%an lon%%ar
sekitar orbita
%rauma langsung pada mata juga dapat menyebabkan hematoma rim orbita manakala
terjadi rupture )ena ophtamli"a
Interpretasi #em.-isik ke&'
!asien tidak sadar
/0S -
; 2 # Rangsangan nyeri
: " # :enghindar
& " # Jawaban ka2au
0edera 1epala Sedang 601S8#
Skor /0S *-2
4da pingsan lebih dari - menit
4da sakit kepala, muntah, kejang dan amnesia retrogad
!emeriksaan neurologis terdapat lelumpuhan sara3 dan anggota gerak.
5
%D # 5-(*- mm.g 6hipertensi8
%erjadi kenaikan tekanan darah.
!eningkatan tekanan intra2ranial menyebabkan tubuh berkompensasi dengan
meningkatkan tekanan sistol untuk men2ukupi kebutuhan nutrisi otak.
)adi # <-'(menit 6normal8
RR # ,2'(menit 6ta2hipnea8
1ompensasi tubuh untuk memenuhi kebutuhan 92 tubuh, terutama otak. 6otak
membutuhkan 2-D konsumsi 92 tubuh8
Stridor
1arena darah dari hidung masuk ke jalan na3as iritasi mukosa 3aring dan laring edema
atau
lidah jatuh kebelakang saat kondisi pasien koma
%rauma ser?ikal yang men2derai saluran napas atas pasti mengakibatkan pusat2
pernapasan dll
#ENEG!KK!N $I!GN+SIS
3. !N!MNESIS
!uto dan !loanamnesis tentang gejala dan tanda, riwayat mekanisme trauma
- 1e2epatan kendaraan
- Jenis tabrakan 6depan dg depan, tabrakan samping, terserempet, tabrakan dr belakang ataupun
terguling8
- !osisi saat jatuh
- Jenis pengaman yg digunakan
- !osisi pasien dlm kendaraan dan (status penumpang lainnya
- /ejala dan tanda yg dirasakan penderita
'. #EMEIKS!!N -ISIK
!eriksa 4@0D;
4irway
Look benda2 asing di jalan na3as, 3raktur tulang wajah, 3raktur laring, 3raktur trakea
Listen Dapat berbi2ara, ngorok, kumur2, stridor
@reathing
Look pergerakan dinding dada, warna kulit, memar
Listen &esikular paru, suara jantung tambahan
Leel 1repitasi, nyeri
<
0ir2ulation
%ingkat kesadaran, warna kulit, tanda-tanda laserasi, perlukaan eksternal
Disability
%ingkat kesadaran, respon pupil, tanda-tanda lateralisasi, tingkat 2idera spinal
;'posure
#ada K!S2S .
Pemeriksaan pertama
!asien sadar
%anda ?ital#
- RR 2"'(min normal 6<-2"8
- )adi *+'(min normal 6+----8
- %D ,--* normal
- /0S 5 normal 6 Skor /0S "-5 2edera kepala ringan 8
Kepala
- Luka terbuka ukuran "'* 2m, tepi luka tdk rata pd pelipis kanan dg dasar tulang menandakan
suatu trauma tumpul pada kepala, kemungkinan mengenai area temporalis bisa jg trauma
robekan pd 3rontotemporal
- %rdpt hematom pd rim orbita mata sebelah kanan
- %rauma langsung pada mata rupture !D darah merembes ke jaringan longgar sekitar
orbita
- De3ormitas pd hidung disertai perdarahan dr hidung sebelah kananterjadi trauma pada hidung
yang mengakibatkan robeknya !D epistaksis
!ntebra"hii
Inspeksi
a. De3ormitas
traumanya yg se2ara langsung kerusakan ( 3raktur di antebra2hiinya
perubahan bentuk atau mal3ormasi
b. Udem
obstruksi yg terjadi akibat fraktur antebrachii pengumpulan 2airan di ruang
interseluler tubuhedema
2. .ematoma
3raktur atau trauma pe2ahnya pembuluh darah penggumpalan darah yg
terlokalisasihematoma
Palpasi:
>
a. 1repitasi
3raktur suara yg ter2etus dari gesekan kedua ujung tulang yg
patah
b. )yeri %ekan 678
3raktur mengenai sara3-sara3 nyeri di tangan
2. Range 93 :otion 6R9:8#
3raktur pergerakan pasi3 dan akti3 terhambat 7 nyeri pergerakan jadi
terhambat
Pemeriksaan Kedua
$ !asien tdk sadar 6/0S# ;2:"&"8
trauma kepala sedang
$ %D# 5-(*- mm.g
O %D terjadi karena ?asokontriksi arteri untuk mengurangi ?olume isi darah ke otak
$ )adi# <- '(menit normal rendah
$ RR# ,2 '(menit 6stridor 6788
ta2hipnea # akibat kompensasi keadaan kekurangan 92 di otak
stridor # pd pasien tak sadar biasanya terjadi obstruksi saluran na3as parsial karena lidah yang
jatuh ke belakang
$ !upil anisokor 6kanan midriasis, kiri miosis8
terjadi lateralisasi, berarti gangguan di otak hanya pada satu sisi, karena yang midriasis sebelah
kanan berarti yang rusak mata sebelah kananotak yang rusak bagian kiri 6penekanan pada saraf
okulomotorius karena peningkatan tek.intrakranial8.
%51 O signi3ikan 9tak dpt mengalami herniasiTranstentorial herniation terjadi manakala
aspek medial lobus temporalis 6un2us8 berpindah melewati 2elah kosong tentorium !erpindahan
ini menyebabkan penekanan pd n. o""ulomotorius mengganggu input parasimpatis ke pupil mata
dilatasi pupil pada sisi ipsilateral.
9. #EMEIKS!!N #EN2N>!NG
1T S"an
tanpa(dengan kontras mengidenti3ikasi adanya hemoragik, menentukan ukuran ?entrikuler,
pergeseran jaringan otak.
/ambaran 0% S2an pada epidural hematoma # gambaran hiperdans homogen bebentuk
bikon?eks 6 seperti lensa 2embung 8 diantara tabula interna B durameter.
o0% s2an awal dilakukan untuk menilai #
+
- Lraktur 2ranium
- 0ontusio 2erebri
- !erdarahan intra2ranial
- Lraktur basis 2ranii 6dengan teknik Bone indo!8
o0% ulang dilakukan bila terjadi perubahan status klinis pasien dan se2ara rutin 2 K 2" jam stl
trauma bila dijumpai 2ontusio atau hematoma pada 0% s2an awal
?&ay
mendeteksi perubahan struktur tulang 63raktur8, perubahan struktur garis 6perdarahan (
edema8, 3ragmen tulang.
"ead C# $can % &o 'epala yang menggambarkan fraktur yang merupakan daerah coop
!n%io%rafi serebral
menunjukkan kelainan sirkulasi serebral, seperti pergeseran jaringan otak akibat edema,
perdarahan, trauma.
!nalisa Gas $arah
medeteksi ?entilasi atau masalah pernapasan 6oksigenasi8 jika terjadi peningkatan tekanan
intrakranial.
- :enilai kadar !09
2
dan !9
2
yang penting dlm pato3isiologi perdarahan otak
- !09
2
yang tinggi menyebabkan ?asodilatasi ?askular otak yang memperparah perdarahan.
Elektrolit
untuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai akibat peningkatan tekanan intrakranial.
inoskopi atau nasoendoskopi bila tersedia
!emeriksaan trauma hidung dan sumber perdarahan
+phthalmos"opy
:enilai adanya perdarahan intrao2ular, edema, 3oreign body, retinal deta2hment, edema papil
ner?us 55 atau tidak.
Untuk -raktur antebra"hii P-ray lengan bawah anterior-posterior dan lateral
$I!GN+SIS KE>!
Laki-laki 625 tahun8, mengalami trauma kepala sedan% yang menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial yang disertai adanya lu"id inter)al, trauma hidun% dan mata, serta fraktur tertutup pada
antebra"hiide<tra.
*
Klasifikasi trauma kapitis se"ara klinik
berdasarkan gangguan kesadarannya 6berdasarkan /lasgow 0oma S2ale(/0S8 dikelompokkkan menjadi #
8 0edera kepala ringan 6.ead 5njury /rade 58
/0S # ,-5 bisa disertai disorientasi, amnesia, sakit kepala, mual, muntah.
28 0edera kepala sedang 6.ead 5njury /rade 558
/0S # *-2 atau lebih dari 2 tetapi disertai kelainan neurologis 3okal. Disini pasien masih
bisa mengikuti(menuruti perintah sederhana.
,8 0edera kepala berat 6.ead 5njury /rade 5558
/0S # + atau kurang 6penderita koma8, dengan atau tanpa disertai gangguan 3ungsi batang
otak.
Klasifikasi trauma kapitis se"ara umum
37 Simple Head In/ury
4da riwayat trauma kapitis
%idak pingsan
/ejala sakit kepala dan pusing
Umumnya tidak memerlukan perawatan khusus, 2ukup diberi obat simptomatik dan 2ukup
istirahat.
'7 1ommotio 1erebri
Commotio cerebri 6gegar otak8 adalah keadaan pingsan yang berlangsung tidak lebih dari -
menit akibat trauma kepala, yang tidak disertai kerusakan jaringan otak.
!asien mungkin mengeluh nyeri kepala, ?ertigo, mungkin muntah dan tampak pu2at.
&ertigo dan muntah mungkin disebabkan gegar pada labirin atau terangsangnya pusat-
pusat dalam batang otak.
!ada 2ommotio 2erebri mungkin pula terdapat amnesia retrograde, yaitu hilangnya
ingatan sepanjang masa yang terbatas sebelum terjadinya ke2elakaan.
%erapi simptomatis, perawatan selama ,-5 hari untuk obser?asi kemungkinan terjadinya
komplikasi dan mobilisasi bertahap.
97 1ontusio 1erebri
!ada contusio cerebri 6memar otak8 terjadi perdarahan-perdarahan di dalam jaringan otak
tanpa adanya robekan jaringan yang kasat mata, meskipun neuron-neuron mengalami
kerusakan atau terputus.
%imbulnya lesi 2ontusio di daerah EcoupF, EcontrecoupF, dan EintermediateF menimbulkan
gejala de3i2it neurologik yang bisa berupa re3leks babinsky yang positi3 dan kelumpuhan
U:).
2-
%ekanan darah menjadi rendah dan nadi menjadi lambat, atau menjadi 2epat dan lemah.
Juga karena pusat ?egetati3 terlibat, maka rasa mual, muntah dan gangguan perna3asan bisa
timbul.
%erapi dengan antiserebral edem, simptomatik, neurotropik dan perawatan >-- hari.
07 La"eratio 1erebri
Dikatakan laceratio cerebri jika kerusakan tersebut disertai dengan robekan piamater.
La2eratio biasanya berkaitan dengan adanya perdarahan subaraknoid traumatika, subdural
akut, dan inter2erebral. La2eratio dapat dibedakan atas la2eratio langsung dan tidak
langsung. La2eratio langsung disebabkan oleh luka tembus kepala yang disebabkan oleh
benda asing atau penetrasi 3ragmen 3raktur terutama pada 3raktur depressed terbuka.
Sedangkan la2eratio tidak langsung disebabkan oleh de3ormitas jaringan yang hebat akibat
kekuatan mekanis.
(7 -ra"ture Basis 1ranii
(ractur basis cranii bisa mengenai 3ossa anterior, 3ossa media, dan 3ossa posterior. /ejala
yang timbul tergantung pada letak atau 3ossa mana yang terkena.
Lraktur pada 3ossa anterior menimbulkan gejala#
.ematom ka2amata tanpa disertai subkonjungti?al bleeding
;pistaksis
Rhinorrhoe
Lraktur pada 3ossa media menimbulkan gejala#
.ematom retroaurikuler, ottorhoe
!erdarahan dari telinga
!emberian antibiotik dosis tinggi untuk men2egah in3eksi. %indakan operati3 bila adanya
liGuorrhoe yang berlangsung lebih dari < hari.
@7 Hematom Epidural
Letak # antara tulang tengkorak dan duramater
;tiologi # pe2ahnya a. :eningea media atau 2abang-2abangnya
/ejala # setelah terjadi ke2elakaan, penderita pingsan atau hanya nyeri kepala sebentar
kemudian membaik dengan sendirinya tetapi beberapa jam kemudian timbul gejala-
gejala yang memperberat progresi3 seperti nyeri kepala, pusing, kesadaran menurun,
nadi melambat, tekanan darah meninggi, pupil pada sisi perdarahan mula-mula sempit,
lalu menjadi lebar, dan akhirnya tidak bereaksi terhadap re3leks 2ahaya. 5ni adalah
tanda-tanda bahwa sudah terjadi herniasi tentorial.
4kut 6minimal 2"jam sampai dengan ,'2" jam8
2
!ada pemeriksaan kepala mungkin pada salah satu sisi kepala didapati hematoma
subkutan
!emeriksaan neurologis menunjukkan pada sisi hematom pupil melebar. !ada sisi
kontralateral dari hematom, dapat dijumpai tanda-tanda kerusakan traktus piramidalis,
misalnya # hemiparesis, re3leks tendon meninggi, dan re3leks patologik positi3.
!enatalaksanaannya yaitu tindakan e?akuasi darah 6dekompresi8 dan pengikatan
pembuluh darah.
A7 Hematom subdural
Letak # di bawah duramater
;tiologi # pe2ahnya bridging ?ein, gabungan robekan bridging ?eins dan laserasi
piamater serta ara2hnoid dari korte' 2erebri
/ejala subakut # mirip epidural hematom, timbul dalam , hari pertama
1ronis # , minggu atau berbulan-bulan setelah trauma
9perasi sebaiknya segera dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam otak
6dekompresi8 dengan melakukan e?akuasi hematom. !enanganan subdural hematom
akut terdiri dari trepanasi-dekompresi.
#enatalaksanaan
. Sur?ei primer
a. 4@0D; Q
b. 5mobilisasi dan stabilisasi ser?ikal
2. :elakukan pemeriksaan neurologis singkat
- Respon pupil
- :enentukan nilai /0S
- :enilai apakah ada lateralisasi
2. Sur?ey sekunder dan penatalaksanaan
a. 5nspeksi keseluruhan kepala, termasuk wajah
- Laserasi
- 4danya L0S dari lubang hidung dan telinga
b. !alpasi keseluruhan kepala, termasuk wajah
- Lraktur
- Laserasi dengan 3raktur di bawahnya
2. 5nspeksi semua laserasi kulit kepala
- Jaringan otak
- Lraktur depresi tulang tengkorak
- Debris
- 1ebo2oran L0S
d. :enentukan nilai /0S dan respon pupil
- Respon buka mata
- Respon motorik terbaik anggota gerak
- Respon ?erbal
- Respon pupil
e. !emeriksaan ?ertebra ser?ikal
- !alpasi untuk men2ari adanya rasa nyeri dan pakaikan kolar ser?ikal semirigid bila perlu
- !emeriksaan 3oto rontgen ?ertebra ser?ikalis proyeksi 2ross-table lateral bila perlu.
22
3. !enilaian beratnya 2edera
g. !emeriksaan ulang se2ara kontinyu-obser?asi tanda-tanda perburukan
- Lrekuensi
- !arameter yang dinilai
- !emeriksaan ulang 4@0D;
,. ;?aluasi 0% s2an
!emeriksaan 0% s2an lanjutan dalam 2-2" jam direkomendasikan bila hasil pemeriksaan 0% s2an
awal ditemukan keabnormalan atau status neurologis penderita menurun.
B Initial Treatment
$ !emeriksaan 4irway dan @reathing
$ 5mmobilisasi 2er?i2al 6degan ne2k 2ollar8
$ !emberian 92 se2ukupnya
- !092 dipertahankan ,5 mm.g
$ 0ir2ulation dengan #
- !emberian 2airan 5& 6RL8 se2ukupnya
- .entikan perdarahan dari hidung, kepala, dll jika mungkin
$ :onitoring
Bila !B1 telah stabil* lakukan
$ !emeriksaan neurologis #
- Re3leks pupil
- Re3leks motorik
$ !engambilan sampel darah, untuk #
- 0ross mat2h gol. Darah
- !emeriksaan 4@/
$ !emeriksaan 0% s2an
$ !enurunan %51 6:anitol B 3urosemid8
- :anitol dosis g(kg@@ diberikan s2r bolus 5&
- Lurosemid dosis -,,--,5 mg(kg@@ 5&
$ Se2ondary sur?ey 6head to toe8
$ 9bser?asi B ree?aluasi
$ Rujuk ke ahli bedah sara3 sesegera mungkin
#enatalaksanaan Tambahan 6Kepala* hidun%* len%an7
. -raktur antebra"hii #
$ %erapi 3raktur diperlukan prinsip F" RF yaitu #
. Rekognisi atau pengenalan
dgn melakukan berbagai diagnosa yg benar shg membantu dlm penanganan 3raktur karena
peren2anaan terapinya dapat dipersiapkan lebih sempurna.
2,
2. Reduksi atau reposisi
%indakan mengembalikan 3ragmen 3raktur semirip mungkin dgn keadaan atau kedudukan
semula atau keadaan letak normal.
,. Retensi atau 3iksasi
5mobilisasi adlh tindakan mempertahankan atau menahan 3ragmen 3raktur tersebut slm
penyembuhan.
". Rehabilitasi
%indakan dgn maksud agar bagian yg menderita 3raktur tersebut dpt kembali normal.
'. Epistaksis
$ Sebelum melakukan penatalaksaan harus dilakukan pembersihan darah hidung dengan pompa
su2tion untuk kemudian menentukan sumber perdarahannya dengan rinoskopi
$ Jika perdarahan anterior
Jika sumber perdarahan dapat dilihat dengan jelas, dilakukan tampon sementara
kapas adrenalin 383C.CCC D lidokain8pantokain 'E atau dengan elektrokauter.
!emasangan tampon hidung harus mendapat super?isi dari ahli %.% dengan
pertimbangan adanya trauma dan de3ormitas hidung
$ Jika perdarahan posterior, akibat 3raktur basis 2ranii,
9bser?asi dan trans3usi darah bila perlu 6tatalaksana 3ra2tur basis 2ranii dilakukan oleh
dokter spesialis bedah sara3 8
9. Luka terbuka kepala
$ !ada kasus ini tindakan penjahitan nampaknya tidak mungkin dilakukan karena
terjadi luka robek yg besar dan terlepas, sehingga penatalaksaannya #
!embersihan dan debridement yg adekuat
Jika ada pendarahan masi3,
tindakan yg paling mungkin dilakukan adalah kauterisasi atau ligasi pembuluh
darah besar, karena penekanan sumber perlukaan dapat memperparah kemungkinan 3raktur
tengkorak
1onsul ke ahli bedah sara3 bila terdapat 3raktur tengkorak terbuka atau depresi.
0. Hematoma im +rbita .
:elakukan penekanan lembut pd orbita dg menggunakan kompres dingin dg harapan
menghentikan perdarahan dg ?asokonstriksi ?askular sekitar orbita
#+GN+SIS
yang dialami oleh laki-laki itu #
2"
1edera kepala sedan% & Epidural hematom
-raktur nasi F Epistaksis
-raktur antebra"hii de<tra
Berdasarkan di atas maka kami simpulkan pro%nosis nya dubia.
K+M#LIK!SI
1edera kepala .
- .erniasi otak lanjutan
- !enekanan pusat ?egetati3
- ;dema 2erebri
- De3i2it neurologis
- 1oma
- 1ematian
-raktur antebra"hii .
- R kemampuan utk pronasi dan supinasi
- 1erusakan ner?us radialis
- !seudoartrosis
- 0ompartment syndrome 6bengkak, sangat nyeri pd pergelangan tangan, nadi tdk dpt diraba8
Luka kepala .
- 5n3eksi
- !erdarahan
-arktur hidun%&Epistaksis .
- Syok dan anemia
- %ekanan darah yang turun mendadak dapat menimbulkan iskemia otak, insu3isiensi koroner dan
in3ark miokard dan akhirnya kematian.
- 4spirasi
25

Anda mungkin juga menyukai