Artikel untuk sekedar sharing tentang Mind setting,
Artikel, start ....
Seorang lelaki berumur 92 tahun yang mempunyai selera tinggi,percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri, yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini. Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal, sehingga dia harus masuk ke panti jompo. Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, Dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Ketika dia berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator, aku menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya. Saya menyukainya, katanya dengan antusias seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing. Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut. Hal itu tidak ada hubungannya, dia menjawab. Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal. Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur tapi bagaimana aku mengatur pikiranku. Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur. Aku punya sebuah pilihan; aku bisa menghabiskan waktu di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi, atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi.
Setiap hari adalah hadiah, dan selama mataku terbuka, aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan. Hanya untuk kali ini dalam hidupku. Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan dibank. Kita akan mengambil dari yang telah kita simpan. Jadi, nasehatku padamu adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya kebahagiaan di bank kenangan kita. Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku. Aku sedang menyimpannya.
Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia: 1. Bebaskan hatimu dari rasa benci 2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran 3. Hiduplah dengan sederhana 4. Berikan lebih banyak (give more) 5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less) Artikel End .....
Pada intinya segala sesuatu yang berkaitan dengan "hati" itu bisa ditentukan dari awalnya, misal rasa senang/sedih, cocok/tidak cocok, suka/tidak suka dll. Tinggal bagaimana kita mengalahkan ego kita untuk mengikuti settingan awal yang sudah kita tentukan, Kenapa kita harus mengalahkan ego kita tersebut ? karena pada dasarnya kita (manusia) dianugerahi jiwa "survival" yaitu menyesuaikan dengan lingkungan, misal seperti artikel di atas, kita sudah putuskan untuk senang dan kita konsisten dengan apa yang kita putuskan, maka dengan segala daya upaya kita akan berusaha untuk senang dan pada akhirnya kesenangan itu akan muncul. Begitu pula sebaliknya, apabila dari awalnya kita sudah putuskan untuk tidak senang, maka apapun yang yang terjadi kita akan tidak senang, misal kita sudah memutuskan untuk tidak senang dengan orang baru di kantor kita, maka segala tingkah laku yang dilakukan karyawan baru tersebut akan membuat kita muak, meskipun sebenarnya apa yang dilakukannya itu adalah hal yang biasa dilakukan orang lain dan itu tidak membuat kita muak. Tinggal kita sekarang instropeksi, apakah kita bisa menerapkan seperti itu apa tidak, terserah pribadi masing-masing.
Cibitung, 08 April 2008
Mind Setting December 12, 2007 in akhlak, serius BismillahirrahmanirrahimJadi orang biasa itu sebenarnya ga enak. Apa apa dianggap remeh sama orang lain, apalagi kalo kita harus berhadapan ama orang yang setara ama kita, baik akademik, maupun emotional. Maka ibarat perang pemikiran skala individu. Kalo kalah, tersiksa. kalo menang, menumbuhkan bibit kesombongan dan kebencian.Pernah gak ngebayangin kita lagi shalat di mesjid. Sebenarnya di shaf kita udah agak penuh, tapi tiba tiba ada orang nyempil di shaf kita, atau contoh yang lebih umum, kita lagi naek angkot yang udah agak penuh, trus ada orang naek lagi, Jelas kita jadi kesempitan, bener ga? Bayangin aja, kalo kita berpikiran egois, maka yang ada di pikiran kita itu adalah bahwa orang itu nyempitin aja, ga tau perasaan orang lain apa, kenapa dateng telat sich/ kenapa abang angkotnya masih naekin orang juga sich? Trus kalo orang yang baru naek itu sama sama egois juga, pikirannya palingan,, pelit banget sich nich orang orang, kasih kesempatan buat orang ibadah napa/ kasih kesempatan orang buat duduk napa, gw juga kan bayar.. Yang kita dapet Cuma dosa karena mengeluh. tidak ada kedamaian antar orang tersebut padahal mereka lagi shalat/ padahal mereka bakal duduk lama di angkot itu. Kalo ga ikhlas, yang ada Cuma penyesalan dan mengeluh selama itu. Coba kalo sama sama ikhlas, yang ngasih kesempatan mikir, gw bakal dapet pahala nich. Gw kan udah ngasih kesempatan orang buat ibadah juga. Gw kan nyelametin orang itu dari jalan kaki, biar ga cape, gw juga ngasih kesempatan buat abang angkotnya buat mnambah penghasilan. Gw juga ngasih kesempatan buat orang menambah pahala beribadah. Yang baru dateng mikir, Alhamdulillah dapet tempat, bisa beribadah dengan tenang, bisa istirahat bentar duduk di angkot. Selama waktu itu, ada kedamaian di hati mereka, tidak mengeluh dan juga menyesal. Enak kan dapet pahala.. Atau kalo salah satunya aja yang ikhlas, yang atu lagi ngeluh. Yang ikhlas, selama perjalanan tenang. Yang ngedumel, selama perjalanan tersiksa. (terinspirasi dari soal kalkulus tentang definisi mutlak yang bikin repot mahasiswa,hehe. Bayangin aja kita disuruh tinjau segala kasus untuk syarat mutlak,ckck) Ternyata kita sebagai umat muslim benar benar beruntung banget lho. Bayangin aja kalo kita menang, maka kita semakin dekat dengan Allah. Kalo kalah, kita syahid. Semua itu tercapai kalo tujuan hidup kita bener, niat kita melakukan sesuatu karena ridha Allah, dan cara kita melakukan sesuatu tidak melanggar aturan islam. (beberapa dikutip dari kalimat Opick). Kalo gitu apa yang kita pengen, maka lakukanlah hal yang menuju keinginan kita tercapai. kalo kita pengen orang mencintai kita,kita biasanya memberikan yang terbaik untuk orang itu, masa sama Allah kagak bisa kayak gitu. Kalo kita pengen Allah cinta ama kita, memaafkan semua kesalahan kita, maka kita harus nurut ama Allah. (sama sekali tidak bermaksud menyamakan Allah dengan manusia. Selama untuk penggambaran mudah2an boleh. Ibarat kita disuruh ngerjain soal 10 dimensi, kan ga bisa dikerjain kalo ngerjain vector 3 dimensi aja kita aja masih kacau, makanya yang ribet itu pasti harus ditinjau dari yang dasar dulu) Wallahu alam bisshawab..
I. PENDAHULUAN A. Pokok Bahasan Mata Diklat ini akan membahas tentang pengertian pola pikir, proses terbentuknya pola pikir dan kaitannya dengan konsep diri, terbentuknya konsep diri PNS serta perubahan pola pikir. B. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti mata diklat ini, para peserta diharapkan mampu memahami konsepsi dasar, manfaat dan faktor-faktor pembentuk pola pikir serta mempraktekkan cara mengubahnya dengan baik dan benar 2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah usai pembelajaran, para peserta diharapkan dapat: a. Menjelaskan pengertian pola pikir b. Menguraikan proses terbentuknya pola pikir c. Menjelaskan pengertian citra diri PNS d. Menjelaskan terbentuknya konsep diri PNS e. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri mengapa pola pikir perlu diubah f. Menganalisis arah perubahan pola pokir PNS MEMAHAMI CARA KERJA PIKIRAN Kita mempunyai dua macam pikiran, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Peran dan pengaruh pikiran sadar terhadap diri kita adalah sebesar 12 %, sedangkan pikiran bawah sadar 88 %. Pikiran sadar dan bawah sadar sebenarnya saling memengaruhi dan bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pikiran sadar mempunyai empat fungsi spesifik, yaitu : a. Mengidentifikasi informasi yang masuk. Informasi ini diterima melalui pancaindera: penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, sentuhan atau perasaan. b. Membandingkan. Informasi yang masuk dibandingkan dengan database (referensi, pengalaman dan segala informasi) yang berada pada memori dalam pikiran bawah sadar. c. Menganalisis d. Memutuskan. Pikiran bawah sadar mempunyai fungsi/ menyimpan : a. Kebiasaan (baik, buruk dan refleks). - Kebiasaan baik adalah kebiasaan yang positif dan produktif - Kebiasaan buruk adalah kebiasaan negatif dan destruktif seperti merokok, makan berlebihan dll - Kebiasaan reflex misalnya secara otomatis menutup mulut saat batuk atau bersin. b. Emosi : Bagaimana perasaan kita mengenai suatu keadaan, hal -hal tertentu dan terhadap orang lain. c. Memori jangka panjang - Memori jangka panjang adalah tempat penyimpanan informasi yang bersifat permanent
Re-Setting Your Mind untuk Sukses Written by Administrator Wednesday, 21 June 2006 07:00 Untuk sukses, baik di negeri sendiri apalagi di tanah rantau, re-setting pikiran dan perbuatan sangatlah krusial. Bagaikan komputer, setiap kali hard disk sudah tidak mencukupi, ada baiknya untuk di-upgrade. Juga ketika banyak error alias kegagalan dalam hidup, ada baiknya untuk di- re-boot. Re-setting mind adalah cara yang paling jitu untuk bisa mengubah nasib dengan cara mengubah cara berpikir dan perbuatan kita. Hampir sepuluh tahun yang lalu, ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Berkeley, bisa dibilang saya adalah orang kamso yang tidak mengerti apa- apa. Culture shock lah istilahnya, tahunya hanya jalan kaki dari dormitory di Norton Hall Durant Avenue ke kelas dan jalan-jalan weekend saja. Semuanya asing sehingga saya tidak begitu bisa menangkap apa yang terjadi di sekitar saya. Sebenarnya, apa yang perlu ditangkap adalah perubahan apa yang terjadi di dalam diri kita ketika lingkungan kita berubah. Seperti sekarang harga BBM sudah tidak semanis dulu, jalan raya sudah demikian macetnya sehingga polusi sudah demikian kelabunya, serta keadaan politik yang sudah tidak menentu di tanah air. Ini semua adalah perubahan. Jadi kalau Anda pergi merantau, Andalah yang mengunjungi perubahan, kalau Anda tetap di tanah air, perubahanlah yang datang kepada Anda. Sama saja, sama-sama perubahan inilah yang membuat Anda mabok perubahan. Ada orang yang secara psikis dan biologis menanggapi perubahan dengan keluh-kesah dan depresi. Ada pula yang menanggapinya dengan antusiasme yang tinggi karena misteri apa yang ada di ujung terowongan perubahan itulah yang menarik buatnya. Bagaimana ending perjalanan perubahan inilah yang menarik. Jadilah yang kedua. Jika Anda adalah yang pertama (depresi), latihlah diri sendiri dengan memperkuat batin. Jika Anda adalah orang yang religius, jangan sekali-kali meminta secara spesifik dalam suatu bentuk yang Anda inginkan, misalnya Saya mohon agar dikabulkan permohonan saya yaitu satu rumah yang elok dan gaji yang tinggi. Namun, mintalah ke Yang Kuasa, Mohon saya diberikan kekuatan, ketabahan dan keberanian untuk menjalankan hidup ini sebaik mungkin. Rabindranath Tagore pernah berkata, Let me not pray to be sheltered from danger, but to be fearless in facing them. Let me not beg to for the stilling of my pain, but for the heart to conquer it. Janganlah memohon untuk dilindungi dari bahaya, namun supaya diberikan keberanian dalam menghadapinya. Janganlah memohon supaya rasa sakit dihilangkan, namun supaya diberikan hati yang besar untuk menaklukkan rasa sakit itu. Di perantauan, sebagaimana di tanah air, Teori Pareto 20-80 bekerja dengan jelas. Hanya 20% dari perantau yang sukses, sisanya pulang kampung atau termajinalisasi sebagai pariah. Mungkin tidak sebagai pariah dalam arti sebenarnya, namun stuck di satu tempat karena masalah-masalah yang bersumber dari kepribadiannya sendiri. Mari kita telaah. Keyakinan yang bersumber dari sumber-sumber yang salah kaprah, namun telah membentuk kepribadian seseorang sedemikian dalamnya sehingga re-setting mind sudah merupakan sesuatu yang almost impossible. Sebagai contoh, mind set bahwa seorang istri adalah seorang dependent alias yang tergantung sudah merupakan konsep yang kadaluwarsa. Ketergantungan emosional (sebagaimana pasangan suami istri dan sahabat karib) bukanlah justifikasi yang benar untuk segala hal. Sebagai contoh, seorang istri yang memiliki kelebihan yang sangat tangible adalah juga seorang manusia. Jadi, mengecilkan arti kelebihan seorang manusia adalah suatu lelucon tidak lucu yang sangat tidak pantas dan sangat mengecilkan arti hakiki seorang manusia. Jelas sebagai seorang istri ia punya ketergantungan emosional dengan suaminya dan anak-anaknya, namun peran istri hanyalah satu dari sekian banyak earned status (istilah antropologinya). Melihat seorang wanita hanya sebagai istri adalah suatu konsep yang mungkin sudah ketinggalan zaman ratusan tahun lamanya. Maka saran saya, lihatlah dunia dalam proporsinya. Manusia => Wanita => Istri => Ibu Manusia => Wanita => Berkarir => Berkarir di PT XYZ => Manager => Punya Uang Pandanglah seseorang sebagai manusia dulu, yang identik statusnya dengan Anda. Ia sama-sama punya darah dan daging, bisa sakit dan bisa mati suatu hari, terlepas dari siapa pun status sosialnya. Jangan sebaliknya. Apalagi jika seseorang itu orang kaya. Maka seakan-akan dia bukan lagi manusia karena segala pernak-perniknya yang bermerek. Re-set your mind untuk hal-hal yang bersumber dari salah kaprah. Jangan biarkan hidup dalam kesalahkaprahan terus-menerus. Ibaratnya seperti Anda melihat gajah, jangan hanya belalainya saja, namun pandanglah luas keseluruhannya. Demikian pula dalam hidup. Dalam melihat permasalahan atau sedang menarik kesimpulan, jangan hanya mengambil satu segi saja. Ada juga beberapa sumber lainnya yang sama dahsyatnya dalam mengunci pikiran salah kaprah kita, misalnya dari slogan-slogan, peribahasa, propaganda pemerintah, dan lain-lain. Sebagai contoh yang paling jelas adalah Pancasila. Pancasila dipercaya sebagai satu-satunya landasan negara yang paling bagus di seluruh dunia. Apa benar? Ini jelas salah kaprah. Pandanglah Pancasila identik dengan landasan-landasan negara lain, buatlah perbandingan yang seimbang tanpa memasukkan unsur-unsur perasaan. Obyektiflah memandang Pancasila hanya sebagai salah satu bentuk landasan negara yang ada di dunia. Bagaimana hasil perbandingan itulah yang pantas untuk Anda ambil sarinya. Ambillah keputusan sendiri tentang kualitas dan kredibilitas Pancasila dari hasil perbandingan itu, jangan dengan mudah saja menelan ini bagus dan paling bagus di seluruh dunia. Mungkin benar Pancasila paling sesuai dengan kultur Indonesia, namun yang jelas sangatlah congkak bagi kita untuk mengatakan bahwa Pancasila adalah landasan negara yang paling bagus di seluruh dunia. Karena, dengan menyatakan demikian, kita merendahkan landasan-landasan negara lain, termasuk negara-negara adidaya yang paling cepat menurunkan tangan ketika tanah air kita mengalami bencana. Juga ini berarti merendahkan negara-negara sahabat kita yang kita kasihi. Jagalah hubungan kita di dunia dengan orang lain karena bisa saja suatu hari kita memerlukan mereka. Jangan congkak dengan cara memandang dunia yang sempit dan tidak pada proporsinya. See beyond whats given to you. Seek within. Seek without. Re-set your mind dengan cara melihat dunia dalam proporsinya. Anda pasti bisa sukses dengan mind set yang seperti ini. Di tanah air maupun di rantau. * Jennie S. Bev adalah konsultan, entrepreneur, educator dan penulis dari lebih dari 20 buku, 900 artikel and 1.200 resensi buku yang telah diterbitkan di USA, Canada, UK, Germany, France, Singapore dan Indonesia. Seven Habits Of Highly Confident People Penulis : Ikhwan Sopa Rating Artikel : Sabtu, 06-September-2008 Para pakar dalam bidang manajemen, leadership, motivasi, enterpreneurship, dan tentu saja komunikasi, telah lama terganggu oleh sebuah pertanyaan yang amat menggelitik. Pertanyaan itu adalah, "Apa jadinya jika Anda punya target, dan Anda tahu bahwa Anda tidak mungkin gagal mencapainya?"
Dapat menjawab pertanyaan itu dengan seyakin-yakinnya, tentulah sesuatu yang amat menggembirakan bagi siapa saja.
Apa yang sebenarnya menentukan jarak antara Anda dan target Anda?
Jarak itu ditentukan oleh beliefs, alias berbagai keyakinan yang Anda pegang dan melekat pada jati diri Anda. Perhatikanlah bahwa semua keyakinan itu berfokus pada diri sendiri. Dengan kata lain, jarak antara Anda dan target Anda, ditentukan oleh rasa percaya diri Anda. Makin Anda percaya diri, maka Anda makin mendekati target Anda.
Orang yang sukses, dijamin pasti percaya diri. Dan ketahuilah, untuk mencapai sukses, Anda juga memerlukan rasa percaya diri. Maka, tingkatkanlah selalu rasa percaya diri Anda, agar meningkat pula sukses Anda.
Ada banyak cara untuk mencapai tingkat yang lebih baik dalam rasa percaya diri. Dari manakah Anda harus memulainya?
Status yang lebih baik dalam rasa percaya diri, bisa diperoleh dengan mencapai rasa percaya diri yang lebih baik dalam berkomunikasi. Mengapa? Karena Anda adalah makhluk komunikasi.
1. Anda berkomunikasi secara eksternal dengan orang lain, untuk bekerja sama dan saling mendukung guna mencapai kesuksesan. Efektifitas Anda, tergantung pada bagaimana Anda mengkomunikasikan segalanya. Ingatkah Anda, bahwa sebagian besar konflik muncul karena miscommunication? Lupakah Anda, bahwa kesuksesan kerjasama berawal dari kesepahaman? Dari situlah inspirasi istilah MOU dilahirkan.
2. Anda berkomunikasi secara internal untuk melakukan pembenahan dalam beliefs sistem, self esteem, self affirmation, self aspirations, self tuning up, dan mind setup, sehingga Anda bisa mendapatkan mind setting yang tepat. Mind setting yang tepat adalah kunci stamina Anda. Mind setting adalah bekal mutlak Anda.
Jika Anda berhasil menggapainya, maka Anda akan mencapai tingkat percaya diri yang lebih baik dalam keseluruhan hidup Anda. Itu sebabnya, orang yang lebih percaya diri dalam berkomunikasi, cenderung lebih sukses dalam apapun yang ia jalani dan kerjakan.
Berikut ini adalah tujuh kebiasaan, yang menjadi karakteristik dari orang-orang yang percaya diri dalam berkomunikasi. Semua karakteristik ini, identik dengan karakteristik dari orang-orang yang besar dan sukses.
KEBIASAAN 1: SELALU BENAR-BENAR MERASAKAN RASA PERCAYA DIRI
Sesuai istilahnya, rasa percaya diri adalah tentang perasaan Anda terhadap keseluruhan diri Anda. Anda bisa merasakan emosi Anda, pikiran Anda, perkataan Anda, perbuatan Anda dan gejala fisik pada diri Anda. Rasa percaya diri adalah sebuah fenomena yang holistik dan integral. Kondisi ini, akan dicapai sejalan dengan makin efektifnya seseorang berkomunikasi secara internal. Berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
Jika Anda berpikir bahwa Anda telah percaya diri, maka itu belum sepenuhnya percaya diri. Sebab itu baru percaya diri dalam bentuk wawasan. Rasa percaya diri yang baru di tingkat kognitif. Bagaimanakah orang lain bisa mendukung Anda, di dalam ketidaktahuan mereka tentang integritas dan kompetensi Anda, jika Anda tidak pandai dalam mengkomunikasikan pikiran Anda?
Jika Anda telah percaya diri di dalam perkataan, tapi Anda melakukannya dengan deg-degan atau dengan tangan yang gemetaran, Anda jelas tidak akan menyakinkan. Bagaimana orang bisa meyakini Anda, sementara Anda begitu jelas terlihat tidak percaya diri? Bagaimana orang bisa menyerahkan urusannya kepada Anda, jika Anda sendiri menunjukkan keragu-raguan akan hasil akhirnya?
Jika Anda telah merasa percaya diri, akan tetapi Anda lebih banyak diam pada saat mestinya tidak diam, maka Anda akan kesulitan. Bagaimanakah orang-orang di sekitar Anda akan memahami visi dan misi Anda? Apa yang bisa mereka lakukan dalam ketidakpahaman mereka? Maka, Anda haruslah pandai dalam menyampaikannya.
Jika Anda telah percaya diri secara holistik dan integral, maka Anda memang benar-benar merasakan percaya diri itu secara menyeluruh. Anda akan terlihat percaya diri, dan orang lain akan melihat bahwa Anda percaya diri. Anda merasa percaya diri, dan orang lain akan merasakan bahwa Anda percaya diri. Efeknya, Anda akan membuat orang lain menjadi ikut percaya diri. Rasa percaya diri, adalah salah satu "penyakit" yang paling menular.
Dengan percaya diri yang terstruktur dan tersistematis, Anda akan menebar aura rasa percaya diri ke sekitar Anda.
Cobalah Anda mengeluh kepada orang-orang di sekitar Anda, dan tunjukkan bagaimana Anda tidak percaya diri menghadapi masa depan perusahaan. Lalu, lihatlah efeknya pada performa semua orang di sekitar Anda. Buruk.
KEBIASAAN 2: SELALU MAMPU MENURUNKAN TINGKAT FEAR DAN ANXIETY SECARA DRASTIS
Bagi diri Anda sendiri, rasa percaya diri yang lebih baik, akan memudahkan perjalanan Anda yang penuh dengan kendala dan hambatan. Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan dengan mudah menurunkan tingkat keragu-raguan ke titik minimum.
Ibarat pelumas, rasa percaya diri akan membuat perjalanan Anda mulus, smooth dan enjoyable. Anda tenang, Anda senang dan Anda bisa menikmati perjalanan menuju sukses Anda. Anda, bisa tetap berjalan dengan tingkat kekhawatiran yang rendah. Berbagai risiko Anda, juga akan semakin rendah. Sebab, sebagian besar dari risiko yang akan Anda hadapi, tidak lebih dan tidak kurang hanyalah persoalan persepsi. Dan resep terbaik untuk salah persepsi, hanyalah rasa percaya diri.
Bagi orang lain, Anda yang penuh rasa percaya diri akan menjadi oase penyegar jiwa yang tak akan ada habisnya. Andalah contoh stamina. Andalah yang akan menjadi tempat mereka untuk mengadu. Kepada Andalah, mereka akan mencari solusi. Kepada Anda mereka akan meminta nasehat. Andalah pemimpin yang menjadi obat. Andalah teman yang menjadi penyelamat. Anda akan menjadi inspirator dan motivator.
Saat orang-orang di sekitar Anda merasa was-was, apa yang perlu mereka lakukan untuk menghilangkan itu semua, hanyalah menatap wajah Anda, mendengarkan bicara Anda, dan melihat bagaimana Anda bekerja. Mereka akan segera berbaris rapi di belakang Anda.
Andalah sang pemimpin yang punya kharisma.
Jika Anda memang pemimpin, maka salah satu tugas terpenting Anda, adalah menularkan semua keahlian dan pengalaman Anda, agar orang di sekitar Anda bisa meneruskan jejak langkah Anda. Anda hanya bisa menjalankan tugas besar itu, jika Anda telah sampai pada tingkatan, yang mampu menghadapi segala bentuk fear dan anxiety. Jika Anda feared, orang Anda akan lebih feared. Jika Anda anxious, maka orang Anda akan lebih anxious.
Dengan mencapai tingkat yang lebih baik dalam rasa percaya diri, Anda akan menjadi orang yang "almugada" bagi mereka. Ya, almugada, apa lu mau gua ada. Andalah jawaban dari setiap keragu-raguan. Andalah kamus berjalan untuk segala referensi menghadapi kekhawatiran.
Dengan mencapai tingkatan itu, Anda sudah bisa menapaki anak tangga yang berikutnya. Anak tangga yang akan membawa Anda ke puncak sukses Anda.
KEBIASAAN 3: SELALU MAMPU MENGATUR DAN MERUBAH PARADIGMA
Jika Anda lebih percaya diri, maka Anda akan lebih mudah memperbaiki dan meluruskan berbagai paradigma di dalam diri Anda. Anda akan lebih mudah menjadi orang yang sukses. Sebab, Anda punya kekayaan paradigma.
Paradigma Anda yang mendasar adalah paradigma tentang berkomunikasi dan menjalani hidup. Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih bisa menerima pelurusan dan perbaikan paradigma, yang sebenarnya selalu datang kepada Anda dengan sangat setia.
Dengan kekayaan paradigma, Anda akan lebih mudah dalam meng-encoding dan men-decoding berbagai pesan dari lingkungan bisnis, sosial, dan pribadi Anda. Ingatlah bahwa segala hal, adalah tentang memberi dan menerima. Dan ketahuilah, keduanya adalah fenomena khas dalam berkomunikasi.
Dengan fleksibilitas yang lebih baik saat menunggangi paradigma, dan Anda akan lebih reseptif, dan Anda akan open minded.
Dengan fleksibilitas semacam itu, Anda akan lebih efisien dengan umur Anda. Dengan open minded, Anda akan pandai dalam mengambil hikmah dari berbagai peristiwa dan fenomena. Anda akan bergerak dengan sangat cepat, tanpa ketinggalan memetik berbagai hikmat dan manfaat. Anda akan lebih mudah menerima segala sesuatu, apa adanya.
Anda bisa melakukannya, jika rasa percaya diri Anda telah menjadi konsep dan kerangka kerja.
(Ya! Pahamilah mulai sekarang, bahwa percaya diri adalah skill, konsep, dan paradigma. Dengan begitu, ia bisa dipelajari dan diasah. Ia punya struktur, dan ia punya bentuk yang nyata. Selama ini, Anda mungkin masih belum melihatnya, dan kemudian meraihnya sejalan dengan proses alamiah karir Anda. Menjadi supervisor, Anda mulai merasa percaya diri. Menjadi manager, percaya diri Anda naik lagi. Menjadi direktur, percaya diri Anda bertambah lagi. Tahukan Anda? Rasa percaya diri Anda bisa melesat ratusan kilometer ke depan, bahkan di saat Anda masih menjadi pegawai biasa! Dan ketahuilah, ialah yang akan menjadi lokomotif Anda. Dan tarikannya, alamaak luar biasa!)
Jika rasa percaya diri Anda telah menjadi sebuah paradigma, maka apa yang ada pada Anda, bukanlah rasa percaya diri yang semata-mata alamiah, bukan pula rasa percaya diri yang tradisional. Bukan rasa percaya diri yang hanya tumbuh dengan mendompleng bertambahnya kekayaan dan kekuasaan.
Rasa percaya diri sebagai paradigma, adalah rasa percaya diri yang telah menjadi conceptual framework bagi Anda. Rasa percaya diri yang telah jauh di depan, yang lebih dekat lagi pada kenyataan kesuksesan. Jauh, jauh lebih dekat daripada jarak antara fisik Anda dan target Anda.
Itu sebabnya, Stephen Covey di dalam Seven Habits mengatakan, "communication is the most important skill in life."
Komunikasi, adalah pintu masuk untuk menuju kekayaan akan paradigma. Lebih percaya diri berkomunikasi, punya arti bahwa Anda telah membuka pintu itu lebar-lebar. Untuk paradigma yang masuk, dan untuk paradigma yang keluar.
Dengannya, Anda juga akan menikmati kemudahan dalam menularkan berbagai paradigma, kepada orang- orang di sekitar Anda. Sebab, Anda tidak lagi berkacamata kuda. Anda telah terbuka dalam memberi dan menerima. Bukankah itu, yang menjadi kenyamanan paling berharga bagi mereka?
KEBIASAAN 4: SELALU MAMPU MENCAPAI "I CAN DO" ATTITUDE DAN "I'M THE BEST" ATTITUDE
Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan selalu bisa mengatakan dua hal penting untuk sukses Anda: a. I can do it. b. I'm the best to do it.
Bagi diri Anda sendiri, Anda akan mampu melakukan apapun yang Anda inginkan. Hanya satu hal yang Anda pahami, yaitu bahwa batasannya hanyalah kemanusiaan Anda. Anda akan selalu bisa mengatakan "Saya bisa!", dengan akurasi yang tepat dalam mengkomunikasikannya ke dalam jiwa. Jika otak Anda penuh dengan keraguan, jiwa Anda juga akan meragukan. Akibatnya, diri Anda sendiri pun tak lagi percaya pada Anda. Inilah, yang disebut dengan "rasa tidak percaya diri". Diri yang tak percaya pada diri sendiri. Hasil akhirnya, tentu saja "saya tidak bisa" dan "saya bukan yang terbaik". Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda bisa menjadikan dua sikap positif itu, sebagai penyakit yang paling menular. Seperti semangat yang juga sama menularnya, dua sikap ini adalah sikap mendasar yang perlu Anda tularkan kepada siapapun orang di sekitar Anda. Hanya dengan begitu, Anda benar-benar akan mencapai impian dan harapan Anda. Anda bisa melakukannya, hanya jika Anda pandai dalam menyampaikan "how" dan "why" berkaitan dengan kedua sikap itu. Anda akan bisa, hanya jika Anda makin piawai dalam mengkomunikasikannya. Sebab banyak sekali hal, bukanlah tentang "apa" melainkan tentang "bagaimana".
KEBIASAAN 5: SELALU MAMPU MEMAHAMI DAN MEMANAGE KENDALA DAN HAMBATAN
Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, untuk setiap kendala dan hambatan yang muncul di hadapan Anda, Anda akan dapat memahami dan memanagenya dengan lebih baik. Anda tidak larut pada kekhawatiran, Anda juga tidak akan surut dalam perjalanan, dan Anda tidak akan tenggelam dalam kesulitan. Keberadaan semua kendala, hambatan dan kesulitan, akan menjadi bagian hidup yang dapat Anda terima dengan lapang dada. Dengan kelapangan itu, pikiran Anda lebih jernih. Maka Anda, akan lebih kreatif. Anda akan bisa menstrukturkan berbagai hal yang menjadi kendala, hambatan dan kesulitan. Anda akan memahaminya dengan pemahaman yang berorientasi pada kesuksesan. Anda tidak akan mencampuradukkan berbagai isu. Anda tidak akan menumbuhkan berbagai kontradiksi. Anda sistematis, dan Anda terstruktur. Anda pandai memilah, dan Anda pandai memilih.
Anda akhirnya, akan menemukan jalan.
KEBIASAAN 6: SELALU MANDIRI DAN SELF SUSTAIN DALAM MEMELIHARA SISTEM NILAI
Dengan kekayaan dalam wawasan dan cara pandang, dengan fleksibilitas yang tinggi dalam memegang paradigma, yang lahir dari rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan menjadi orang yang lebih mampu dalam menjaga orientasi dan sasaran. Anda menjadi manusia "turn around". Anda akan punya banyak cara untuk tetap fokus pada tujuan. Anda tidak akan melenceng dari rel. Anda akan awas terhadap berbagai penyimpangan. Anda akan selalu aware terhadap potensi threats dan weaknesses. Anda tahu bagaimana menghindari atau menghadapinya. Anda paham apa yang menjadi strengths, dan Anda pandai dalam melihat opportunities. Anda paham, bagaimana memanfaatkannya.
Anda, akan menjadi orang yang mandiri.
Why? Sebab falsafah SWOT Analysis, adalah tentang berbagai fenomena yang berorientasi pada diri sendiri. Saat Anda berbicara tentang SWOT, percayalah bahwa Anda sebenarnya sedang berbicara tentang PD.
KEBIASAAN 7: SELALU MEMILIKI DUKUNGAN MORAL YANG LEBIH BAIK
Jika Anda terbiasa mendapatkan dukungan moral dari orang-orang di sekitar Anda, maka dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan mendapatkan dukungan moral dalam bentuk yang paling baik. Yaitu, dukungan moral dari dalam diri sendiri.
Apa lagi, yang bisa melebihi dukungan moral semacam itu?
KESIMPULAN
Ada banyak gambaran fakta, yang menunjukkan betapa dekatnya Anda dengan target Anda, jika Anda bisa meningkatkan rasa percaya diri Anda ke tingkatan yang lebih baik. Dari rasa percaya diri yang tradisional, alamiah atau bahkan primitif, atau sambil lalu, menjadi rasa percaya diri yang integral dan holistik. Menjadi rasa percaya diri yang telah menjadi bagian dari keseluruhan diri Anda. Menjadi rasa percaya diri yang telah menjadi conceptual framework bagi Anda. Menjadi rasa percaya diri yang telah menjadi paradigma. Pintunya, adalah percaya diri dalam berkomunikasi. Ikhwan Sopa - Master Trainer E.D.A.N.
Mind Set: Inti Pembelajaran Diri Posted on May 2, 2008 by Sigit Budi Darmawan| 10 Comments Oleh: Sigit B. Darmawan whatever is true, whatever is noble, whatever is right, whatever is pure, whatever is lovely, whatever is admirableif anything is excellent or praiseworthythink about such things (Apostle Paul to Philippians) Apa yang kita pikirkan menentukan apa yang akan kita lakukan. Pola pikir kita ini akan mempengaruhi karakter, kebiasan (habits), perilaku dan sikap kita. Pola pikir ini sangat dipengaruhi oleh sistim kepercayaan atau sistim nilai yang kita miliki, nilai-nilai keluarga, pendidikan, dan lingkungan. Karena itu kita harus memastikan agar pola pikir kita hanya dibentuk dan dipengaruhi dengan nilai-nilai yang baik dan benar. Sebuah transformasi (perubahan) pola pikir harus terjadi, jika kita ingin mengembangkan hidup yang berkualitas. Perubahan ini dimaksudkan supaya semua potensi, bakat, dan talenta kita bisa dikembangkan secara optimal, dan menghasilkan sebuah keluaran (output) dengan kualitas terbaik. Mind Set (Pola Pikir) adalah inti dari Self Learning atau pembelajaran diri. Inilah yang menentukan bagaimana kita memandang sebuah potensi, kecerdasan, tantangan dan peluang sebagai sebuah proses yang harus diupayakan dengan ketekunan, kerja keras, komitmen untuk tercapainya kebehasilan visi dan tujuan hidup kita. Proses pembelajaran diri selalu dimulai dari perumusan visi dan misi hidup. Inilah yang akan memandu arah dan jalan keberhasilan kita. Inilah yang akan mengarahkan kemana tujuan kita dan menjadi seperti apakah kita nanti. Namun itu tidak cukup. Perlu sebuah mind set yang berkembang (growth mindset) yang akan menjadi katalisator dalam merespon setiap peluang, tantangan, dan perubahan dan mengubahnya menjadi sebuah proses yang dijalankan dengan ketelatenan, usaha, dan komitmen yang kontinyu dan berkelanjutan, untuk menjadi berhasil, berkembang, dan berkualitas. Seseorang dengan mindset berkembang akan selalu memandang bahwa bakat, kecerdasan, dan kualitas adalah sesuatu yang bukan given (sudah ditetapkan), tetapi bisa diperoleh melalui upaya- upaya tertentu. Karena itu hidup dalam pemanfaatan peluang dan tantangan untuk berkembang adalah jiwa dari orang dengan mindset berkembang ini. Keberhasilan dimaknai sebagai berusaha lebih baik, dan kegagalan dimaknai sebagai kurangnya ketrampilan dan pengalaman. Karena itu kegagalan perlu diresponi dengan sebuah upaya untuk bekerja lebih keras, lebih tekun, lebih bermotivasi. Sebuah survey Gallup tentang Karakter Orang-orang Sukses di Amerika menjelaskan bahwa hampir semua orang yang berhasil, berkualitas dan berkembang kehidupannya, adalah mereka- mereka yang memiliki mindset berkembang, seperti: kerja keras, tujuan yang jelas, hasrat belajar yang tinggi, tidak pernah berhenti belajar pada satu bidang tetapi selalu mencoba bidang lain, menghargai kemampuan pengembangan logika, terus berusaha untuk berubah dan berkembang dan sebagainya. Hidup yang berkualitas dan berkembang bisa dicapai karena mindset yang benar sudah mendarahdaging dan menjelma dalam karakter, kebiasaan, sikap dan perilaku orang-orang sukses. Tujuh Hukum Seorang Pembelajar (7 Laws of Learner) Seorang pembelajar yang baik selalu mengikuti hukum-hukum yang menjadikannya pribadi yang pantang menyerah, selalu terbuka kepada perubahan, dan bersedia untuk berubah. Inilah Tujuh Hukum Seorang Pembelajar: 1. Kesuksesan itu menyangkut pembelajaran, pengembangan diri, dan proses menjadi lebih cerdas. Tidak pernah ada kesuksesan tanpa pembelajaran. Tidak pernah ada pembelajaran jika tidak ada tujuan yang ingin dicapai. Belajar untuk menerima perubahan, tantangan, dan peluang. Belajar untuk selalu ingin tahu untuk peningkatan pengetahuan. Belajar untuk bersedia berubah dan berkembang. 2. Kecerdasan berkaitan dengan proses mempelajari sesuatu seturut dengan waktu; menghadapi tantangan dan menciptakan kemajuan. Kecerdasan selalu bisa ditingkatkan melalui upaya yang tekun dan sungguh-sungguh. Itu bukan sesuatu yang ditetapkan. Walaupun beberapa orang memang dianugerahi dengan kecerdasan yang luar biasa, namun kecerdasan sejati adalah kecerdasan yang diperoleh dengan proses belajar, bersedia menghadapi tantangan, dan berhasil menciptakan kemajuan dalam setiap tahapan prosesnya. 3. Kegagalan sama sekali tidak menentukan nasib. Itu adalah persoalan yang harus dihadapi. dipelajari, dipecahkan, dan diambil hikmahnya. Kegagalan bukanlah segala-galanya. Itu tidak menentukan masa depan kita. Dalam diri seseorang dengan mindset berkembang, kegagalan adalah sebuah persoalan yang perlu ditangani dan dipecahkan dengan usaha dan upaya yang lebih memadai dibanding sebelumnya. Kegagalan menjadi motivasi bagi orang dengan mindset berkembang untuk bekerja lebih baik, dengan fokus memperbaiki kelemahan dan kekurangan. 4. Upaya adalah sesuatu untuk menyalakan kemampuan dan mengubahnya menjadi pencapaian. Kemampuan dapat ditingkatkan. Upaya itu diibaratkan sebagai pemantik api yang akan menggelorakan kapabilitas, kompetensi dan kemampuan orang apabila dilakukan dengan tekad dan komitmen yang kuat. Karena itu haruslah dipastikan supaya motivasi, tekad, dan komitmen tidak pernah padam dalam proses mentransformasi kemampuan menjadi pencapaian. 5. Keingintahuan (belajar) terus menerus tanpa akhir, serta pencarian akan tantangan. Jiwa seorang pembelajar adalah hasrat yang tidak pernah berhenti untuk belajar dalam segala hal. Tidak ada waktu sedikitpun untuk berhenti dari hasrat itu. Mengembangkan rasa ingin tahu dengan mencari tantangan baru. Tidak pernah puas dengan kondisi sekarang, tetapi selalu mencari jalan untuk perbaikan dan pengembangan. Ketika hasrat itu padam, mati jugalah jiwa sang pembelajar 6. Bertanggung jawab terhadap proses-proses yang membawanya kepada keberhasilan dan mempertahankannya. Setiap proses yang membentuk karakter dan kebiasan sukses harus dipertanggungjawabkan dengan mempertahankan proses tersebut, ketika tantangan menjadi lebih berat dan sulit. Walaupun mungkin proses tersebut harus diupayakan lebih keras, lebih tekun, lebih bersemangat dibandingkan sebelumnya. Tetapi inilah arti pertumbuhan. Tidak akan pernah menghadapi situasi dan tantangan yang sama. Namun proaktif mencari situasi dan tantangan yang jauh lebih berat dan sulit dibandingkan sebelumnya. Seorang pembelajar haruslah memastikan untuk terus mempertahankan, bahkan meningkatkan kualitas karakter yang membawanya kepada keberhasilan sebelumnya. Inilah mentalitas sang juara 7. Bersedia menerima umpan balik dan kritik untuk peningkatan kualitas dan kemajuan Umpan balik bisa menjadi obat maupun racun. Tergantung sikap dan mindset orang. Seorang pembelajar yang sadar akan proses, selalu mencari umpan balik untuk perbaikan yang dibutuhkan. Tidak pernah alergi dengan kritik yang bertubi-tubi, betapapun tajamnya kritik tersebut. Bagi seorang pembelajar banyaknya kritik tidak menentukan masa depannya, walaupun mungkin kritikannya memang benar. Jika kegagalan yang dihadapinya dan banyak kritik yang diperolehnya, seorang pembelajar dengan mindset berkembang akan terlecut hatinya untuk meningkatkan upayanya karena pola pikirnya yang menempatkan kegagalan sebagai kurangnya ketrampilan dan pengalaman. Kritik adalah obat yang menyehatkannya. Memulai Menjadi Seorang Pembelajar Jika ingin menimba keberhasilan dan menjadi pribadi yang berkualitas, tidak ada jalan lain bahwa kita harus mengalami transformasi mindset kita. Tidak mudah mengubah mind set lama dengan mind set baru, karena perubahannya yang bersifat radikal. Mengubah mindset berarti membongkar kebiasaan dan sikap kita yang lama dan membentuk sebuah karakter baru seorang pembelajar. Visi dan tujuan hidup akan menjadi katalisator perubahan tersebut. Perubahan mindset ini harus diikuti dengan sebuah identifikasi: peluang dan tantangan apa saja yang kita hadapi dan bisa kita gunakan untuk berkembang. Peluang itu bisa untuk diri sendiri, profesi, maupun untuk orang-orang di sekitar kita Dan ketika identifikasi itu sudah dilakukan, kita perlu menyusunnya dalam sebuah rencana aksi yang jelas dan terukur. Tentu dibutuhkan komitmen dan tekad yang kuat supaya rencana itu berjalan dengan baik. Jika kita menemui rintangan atau kemunduran, maka kita perlu menyusun ulang rencana berdasarkan umpan balik dan kritik yang kita terima. Ketika keberhasilan sudah mulai bisa dicapai, kita perlu memikirkan bagaimana cara mempertahankan keberhasilan tersebut, bahkan melanjutkan dan meningkatkannya. Tentu ini adalah sebuah proses berulang (circle process) dalam pembentukan karakter, kebiasan, dan perilaku kita menjadi pribadi yang utuh, berkualitas dan berkembang. Jadilah seorang pembelajar yang baik.
THE POWER OF MIND SETTING
"How you see yourself" Skrg bru aku mnyedari kebenaran akan kata2 inisegalanya bmula dgn bgaimana cara kita melihat sesuatu bnda, segalanya bmula dgn MIND SETTING.dlu kata2 ni bak kata org masuk telinga kanan keluar telinga kiritapi sekarang bila aku dapt merasainya sendirikata2 ini memg benar Teringat satu anjakan paradigma dlm hidup aku jgk yg berkaitan dgn kata2 nibukan nak expose diri aku tapi klu bolh aku nak kongsi pengalaman yg ada ini mungkin jga smngat untuk semua org Dulu, saat aku fobia bila menaiki motor dan terjatuh dlm sawahmemg fobia yg amat sgt sampai stu saat aku di paksa oleh ayah untuk mngambil lesen motor dan kereta wlupun dlm hati nak amik kereta jemmg aku takut nak memandu motortapi ayah cakap ambil jugk x rugi klu ada urgent kesjadi dgn keberanian yg seciput nak dibandingkan kefobiaan yg menggunung, aku gagahkan diri jugak memberanikan diri mmbawanya..alhamdulilllah bila aku setting dlm otak aku, jatuh sekali x bmaksud akn selalu jatuh untuk selamanyadan sampai bila kau nak mngharapkan ayah dlm segala hal, sedangkan aku yg patut mngurangkan bebanan ayahakhirnya sekarang aku semakin berani..kawan2 ku juga hairan dgn keberanian yg aku miliki skrgtapi dalam fmily bbanding adik2 aku, aku tetap di panggil seorg yg lembut dlm kata lain org kedah cakap lembikheehe..xpela, mak ayah, adik2..k.long tetap k.long.lembik tu kan sopan santun (hehe nak sedapkan ati je) Satu lagi kisah Angkara MIND SETTING + EMOSI kita sendiribetul x bila aku katakan kita selalu sgt berperang di antara mind setting dan emosi kitadulu saat aku nak mlakukan something aku msti akn fkir apa feedback @ persepsi org terhadap aku nntijadi aku buat sesuatu tu bukan dgn bnda yg tulus dri hati aku..mind setting aku di sini xnak org pndang buruk terhadap aku..seolah2 macm hipokritmak selalu pesan persepsi org ni kdg2 kita kna amik kisah tapi jgn sampai ia mngusai diri kita smpai kita nak buat apa pun kita fkir apa yg org nak kataaku ingat smpai sekarang kata2 makbiar apa org nak kata tapi biar sblm org lain bkata mak ayh tahu trlebih dahulu ttg apa yg bkal di kata..mksudnya dalm apa yg aku nak buat pun biar mak ayah tahu..kerana biar org lain hilang percaya pda kita tapi jgn sampai mak ayah sendiri hilang percaya pada kita..emm skrg saat aku mnyedari kesilapan aku yg suka memikirkan persepsi org lainalhamdulillah aku mampu mnjadi diri aku dgn berkat support dri mak ayah.. Mind setting jgk pnting dlm kta melihat sesuatu yg telah blaku dlm hidup kitaiaitu sentiasa bfikiran positif dgn ujian yg ALLAH berikan..lihat hikmah dan kepositifan yg akan ALLAH brikan untuk masa akn dtgperkara ini sering terjadi bila result exam keluaraku dapt lihat ramai sahabt2 ku seolah2 mcm x blh menerima result yg diperolehi tidak setimpal dgn usahanya..ni jgk angkara mind settingbila di setting nya tanpa ada pmikiran yg positif, sudah tentu dia seolah2 mnyalahkan takdir dan akn mnghadapi kemurungan, pnyesalan yg amat dahsyatnauzubillah Bgi aku, insyaALLAH kita akn mndapat balsan yg setimpal dgn apa yg diusahakan..tapi ada jgk sestgah org kita lihat x btungkus lumus mcm kita study pun, result maintain gempaq..kita ni yg bersengkang mata sampai ke pagi..result nya emmm cukup2 makan jemind kita kerja Nampak salah org tapi x pnah nak cuba cri kekurgan dan kesalahan kitamgkin jga ALLAH xnak bgi kita kejayaan hrni untuk kita berusaha dgn lebih gigih dan insyaALLAH ada kejayaan yg lebih besar mnanti..siapa tahu semua tu..kuasa ALLAH teringat plak lagu motivasi ni.hehe jom nyanyi same2 tapi lupa lirik plak jika kau fikirkan kau boleh, kau pasti boleh melakukan, jika kau fkirkan kau boleh, kau boleh!!! Segala apa yg kau fkirkan, terkandung dlm pmikiran, jika kau fkirkan kau boleh, kau boleh!!! Emm sekarang aku sedar, segala2 nya bermula dgn cara kita melihat diri kita..mcm mana kita setting segala apa yg berada dlm pemikiran kita..bila kita cakap bnda itu susah memg insyaALLAH bnda itu akn jadi susah dan bgitulah sebaliknyaHEBATNYA KUASA MIND SETTING mmpengaruhi khidupan kita Apa yg pnting berhusnu dzon la kita pada qada dan qadar yg ALLAH tetapkan dgn hasil usaha kita untuk mnjadi terbaik..insyaALLAH kita akan mnjadi yg terbaikhikmah berhusnu dzon mmg sangat manis setelah kita dapt menelannya dgn penuh rasa kehambaan
GAMES FOR MIND SETTING
Berikut ada Games menarik tentang mind setting yang terdiri atas empat pertanyaan, Games ini dimaksudkan untuk menguji apakah Anda qualified menjadi seorang yang profesional dalam menjalankan keseharian Anda termasuk dalam melaksanakan tugas tentunya. Games ini sangat ringan dan simple, hanya menguji kemampuan dan batas kecerdikan Anda. Permainan ini sering dimainkan dalam Diklat diklat Aparatur dalam pembentukan pikiran dan kecerdikan dalam menghadapi setiap permasalahan. Menurut Andersen Consulting Worldwide, sekitar 90 % Profesional yang mereka test memberikan jawaban yang salah atas semua pertanyaan. Tapi anak anak pra sekolah (play group) menjawab beberapa pertanyaan dengan benar. Menurut Andersen Consulting hal ini mendukung teori yang mengatakan kebanyakan profesional mempunyai otak yang sama dengan otak anak anak usia 4 tahun. (Itupun kalo bisa menjawab pertanyaan pertanyaan tadi, kalau tidak yah.. lebih jelek lagi). Sebelum memulai Permainan ini, anda harus INGAT, Jangan melihat jawaban di tombol tombol yang ada, sebelum Anda menjawab pertanyaan demi pertanyaan.
Pertanyaannya mudah saja, jadi jawab saja sebisa Anda, santai saja dan Pertanyaan Nomor 1
Bagaimana caranya memasukkan Gajah ke dalam kulkas?
Pertanyaan Nomor 3
Raja Hutan (The Lion King) menjadi Tuan Rumah konferensi para binatang. Semua binatang tentunya hadir. Tapi siapa yang ngga hadir?
OK, jika Anda menemui kegagalan dalam tiga pertanyaan pertama, Anda masih punya satu kesempatan untuk membuktikan kemampuan Anda.
Pertanyaan Nomor 4
Anda harus berenang menyeberangi kali tempat buaya banyak berhuni. Bagaimana caranya?
Hehehe.. gimana.. Apakah Anda dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar.. atau semuanya salah? Frustasi ngga..?? tapi santailah... ini hanya game kok.. Game ini Forward ke teman Anda, untuk membuat mereka frustasi. Klik di sini untuk mendapatkan gamenya dengan file ekstention .pps. Sebelumnya Thanks buat sobat sobat yang ada di Bidang Diklat Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pohuwato. Permaianan ini membuat aku frustasi.. hehehehe... Happy Blogging
Mengoptimalkan Potensi Diri dengan Mind Setting Mengeluh Sudah berapa kali anda mengeluh hari ini?? Coba kita hitung.. Mulai dari bangun tidur.. saat mata masih mengantuk akan tetapi kita harus bangun untuk beraktifitas, kita mulai mengeluh Kemudian saat hendak mandi, kita juga mengeluh.. mengapa air pagi ini terasa dingin sekali Dilanjutkan saat akan sarapan pagi, ternyata menu sarapan tidak sesuai dengan selera kita Saat akan berangkat ke kantor pun mengeluh, mengapa sampai saat ini masih menggunakan sepeda motor butut.. Sampai di kantor di marahi bos, dst Waaah. pasti jadi hari yang melelahkan yaa.. Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan setiap orang, bahkan hal ini telah menjadi suatu kebiasaan. Kalau anda termasuk orang yang suka mengeluh maka ketahuilah bahwa kebiasaan mengeluh tidak akan membuat situasi yang anda hadapi menjadi lebih baik, malahan hanya akan menguras energi anda dan menciptakan perasaan negatif ( bad mood) yang tidak memberdayakan diri anda. Coba tanyakan diri Anda apabila seandainya, Anda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu mengucapkan kata-kata positif dan yang kedua selalu mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Saya yakin jawaban Anda adalah teman yang pertama, karena pada dasarnya semua orang senang berhubungan dengan orang-orang positif yang kata-katanya membangun, menghibur, menguatkan. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita sering mengeluh? Jawabnya : Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan atau keinginan kita. Dan Anda perlu sadari bahwa hal ini akan terjadi hampir setiap hari dalam kehidupan yaitu kenyataan yang terjadi seringkali tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Seringkali kita merasa tidak mampu untuk melakukan suatu hal yang kita impikan. Seringkali pula kita merasa diri kita ini adalah makhluk yang lemah, yang tidak bisa merubah keadaan yang sedang terjadi dalam kehidupan kita. Mengeluh juga terjadi saat kita merasa tidak mampu meraih suatu hal, mendapatkan apa yang kita butuhkan, serta merasa bahwa perjuangan yang telah kita lakukan untuk mendapatkan impian menjadi sia-sia karena kegagalan yang kita alami terus-menerus. Mengapa kita sering mengalami hal tersebut? Kegagalan dan kesulitan yang terus menerus Jawabannya mudah, yaitu bahwasannya seringkali kita merasa tidak yakin akan suatu hal. Tidak yakin terhadap kemampuan diri sendiri, serta menganggap remeh diri sendiri. Dan apabila hal tersebut benar terjadi maka yang ada selanjutnya hanyalah kegagalan demi kegagalan, kesulitan dan kesulitan, serta reaksi orang yang tidak sesuai dengan harapan kita. Seperti di kemukakan Bp. Umar Priyono pada seminar yang di laksanakan pada beberapa waktu yang lalu di Gedung PKK Kota Yogyakarta dalam rangka pertemuan Forum Kajian dan Silaturahmi pengurus TP PKK Kota Yogyakarta, bahwasanya: Semua perbuatan Anda, perasaan Anda, perilaku Anda, bahkan kemampuan Anda selalu konsisten dengan citra diri Anda, Anda bersikap seperti yang anda bayangkan tentang diri sendiri Dan, Citra Diri mengendalikan : Apa yang bisa/ tidak bisa Anda capai, Apa yang sulit atau mudah bagi Anda, bahkan bagaimana orang lain bereaksi terhadap anda Apa yang anda yakini benar, akan sungguh-sungguh menjadi kenyataan. Waaah masak sih? Kok bisa ya? berikut simak liputan selengkapnya Kekuatan Keyakinan Keyakinan dapat membuat orang melakukan hal yang luar biasa, Namun apabila berpegang pada keyakinan yang menghambat, maka orang yang sangat berbakat pun dapat gagal. Keyakinan adalah sesuatu yang memberdayakan orang yang biasa-biasa saja agar mampu melakukan dan memperoleh sesuatu yang luar biasa. Karena keyakinan pada dasarnya mempunyai kekuatan untuk mendorong seseorang untuk berbuat seperti benar, apa yang di yakini benar, membuka sumber daya dan energi yang dimilki meskipun hal tersebut sangat sulit. Sebaliknya, bila kita mempunyai keyakinan bahwa sesuatu itu di luar jangkauan kita, berarti kita telah menutup kemungkinan untuk tercapainya hal tersebut. Ini sama halnya dengan kita telah menghilangkan dan menutup energi, kreatifitas, serta sumber daya yang kita miliki. Adapun sumber-sumber keyakinan antara lain : Lingkungan, Kejadian, Pengetahuan, Masa lalu. Hal tersebut selalu terkait satu sama lain, untuk membentuk suatu keyakinan dalam diri kita. Kita tidak perlu memikirkan apakah keyakinan itu benar atau salah, akan tetapi seberapa besar keyakinan itu dapat memperkuat atau membatasi langkah gerak kita Selama kita bersungguh- sungguh.. tidak pernah ada yang namanya kegagalan, yang ada hanyalah hasil yang belum sesuai dengan keinginan. Dan perlu diingat.. tidak ada keberhasilan tanpa kesungguhan. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi SUKSES Bahwasannya kesuksesan yang kita raih adalah hasil pikiran kita yang meyakini bahwa kita akan benar-benar sukses, Kita harus benar-benar meyakini dan menggunakan kekuatan Sugesti Diri tentang kemampuan untuk menjadi sukses. Karena keterbatasan terbesar adalah keterbatasan yang kita ciptakan dalam benak kita sendiri. Untuk merubah kepercayaan dan perilaku yang telah tertanam dalam diri kita, maka mulai saat ini gunakanlah pikiran yang rasional dan disertai dengan persasaan dan keinginan yang mendalam, untuk dapat benar-benar menjadi sukses. Ada banyak hal yang kita miliki yang bisa mengantarkan kita pada kesuksesan, antara lain : 1. Waktu 2. Badan 3. Otak Ketiga sumber daya yang kita miliki tersebut sebenarnya sangat berharga sekali. Namun kadang- kadang kita tidak menyadari bahwa ketiga hal tersebut benar-benar berharga dan dapat mengantarkan kita kepada kesuksesan yang tidak terduga. Serta tanpa pemberdayaan yang baik, maka ketiga hal tersebut tidak berarti apa-apa, bahkan dapat menjadi penghambat diri sendiri. Kunci Perubahan Bila anda ingin mengubah suatu perilaku, Anda harus merubah cara berpikir. Mengapa? karena : Hal tersebut berarti bahwasannya masa depan Anda tergantung dari cara berpikir Anda saat ini. Jika Anda percaya bahwa anda bisa menjadi sukses, maka Anda benar-benar akan menjadi orang yang sukses. jika Anda percaya bahwa akan menjadi orang yang gagal, maka anda benar-benar akan menjadi gagal. Contoh konkritnya, bila hari ini kita di beri tugas yang sangat banyak sekali oleh atasan/ bos kita, janganlah kita berpikir bahwa semua tugas itu tidak akan terselesaikan, karena keterbatasan waktu, dll. Berpikirlah positif, hari ini semua tugas itu akan dapat kita selesaikan dengan mudah. Kita harus yakin dengan hal tersebut. Maka keyakinan kita akan memberi kekuatan dalam diri kita untuk bekerja dan menyelesaikan tugas dengan mudah dan efektif. Langkah langkah mudah menuju kesuksesan 1. Perencanaan jangka panjang. Mengapa kebanyakan dari kita tidak merancang hidup kita untuk masa depan? ada beberapa faktor yang menjadi alasan, antara lain: Tidak Yakin, Tidak tahu apa yang diinginkan, Takut gagal, Ketergantungan pada kemudahan hidup, serta pernah mengalami kegagalan. Dalam hidup, kita hendaknya mempunyai tujuan. Buatlah tujuan hidup kita menarik, menggembirakan, terukur, serta bermanfaat tentunya. 2. Susunlah Strategi dan cara pencapaian tujuan tersebut. Buatlah strategi/ cara yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan sekitar kita. Hal ini sama halnya dengan memanfaatkan peluang yang ada. 3. Bertindaklah kearah tujuan tersebut. Pilih tindakan yang sesuai dengan strategi yang telah di tentukan untuk mencapai tujuan. Dan segera LAKUKAN.! 4. Evaluasi tindakan. Evaluasi sebagai penilaian dari hasil tindakan yang telah kita lakukan. Apakah tindakan itu telah membuat kita semakin dekat dengan tujuan, atau malah semakin jauh. 5.Flexibel dalam bertindak. Jangan pernah menyerah untuk selalu mencoba strategi dan tindakan yang di tentukan untuk mencapai tujuan. Evaluasi lah hasil yang di capai apabila masih kurang dari yang kita harapkan, maka gunakan strategi dan tindakan yang lainnya. Sampai tujuan yang kita inginkan benar-benar tercapai. 6 Tanggung jawab. Hal ini merupakan bagian penting dalam hidup. Karena dengan bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam hidup kita masing-masing, maka kita telah berjalan menuju masa depan dan kesuksesan dengan kendali kita masing-masing. Nah Bagaimana pembaca? Masihkah kita merasa kalau kita ini di ciptakan sebagai makhluk yang tidak beruntung? Saya rasa Anda sudah bisa menyimpulkan Bahwasanya kita tidak akan berubah, selama kita tidak merubah diri kita sendiri. Mulailah merubah cara berpikir Anda. Jangan pernah merasa anda gagal sebelum anda mengusahakannya. Jika Anda yakin bahwa anda bisa, Maka Anda memang bisa. Semoga berhasil! Ditulis dalam Artikel | Kaitkata: Optimalkan potensi diri
Mind Set adalah sikap mental yang menetap (fixed mental attitude) yang terbentuk melalui pendidikan, pengalaman serta prasangka. Mind set ini dipakai oleh seseorang sebagai dasar untuk bersikap dan berprilaku. Tiga komponen utama MIND SET ; 1. paradigama, yaitu cara pandang seseorang terhadap sesuatu, 2. keyakinan dasar, adalah kepercayaan yang dilekatkan sesorang terhadap sesuatu, dan 3. nilai nilai dasar, adalah batasan batasan untuk melakukan suatu tindakan oleh seseorang yang dijunjung tinggi olehnya serta mewujud dalam sikap dan karakternya Menurut sahabat kita, seorang kompasianer bung Rizky, mengaitkan judul yang mungkin nyeleneh demi kemenarikannya dengan isi bacaan adalah pekerjaan orang cerdas, sekarang zamannya lebih cerdas, lebih cepat serta lebih keraspun, sudah tidak cukup lagi. ? karena lebih cerdas dilatar belakangi oleh mind set anda yang reaktif, karena lebih cerdas adalah upaya seseorang untuk meningkatkan know how untuk mengecoh, mengakali, atau menyiasati suatu kemenangan., sebaiknya adalah bukan lebih cerdas tetapi lebih bijak / wiser, karena lebih bijak adalah memperluas pengertian anda tentang bagaimana dan mengapa dunia dapat menciptakan kemungkinan baru Membuat judul yang bisa membuat gatal orang yang membacanya untuk mengkliknya itu adalah pekerjaan orang kreatif, yaa kreatif saja belum cukup karena tulisan juga harus efektif, karena tulisan mesti ada manfaatnya bagi yang membacanya, bukan kah begitu . ? Lebih cepat / faster, meningkatkan kecepatan atas pekerjaan anda untuk mengejar, bertahan, dan berjalan. Sementara Lebih kaya / richer, adalah meningkatkan level kesadaran anda untuk mengeluarkan potensi tersembunyi dalam situasi anda Jika anda ingin berubah mulailah dengan merubah cara berpikir anda, karena faster (lebih cepat), harder ( lebih keras ) and smarter ( lebih cerdas ) is not enough apapaun yang yang anda lakukan , selalu terkait dengan MIND SET anda, jadi jika ingin berubah, rubahlah mind set anda terlebih dahulu,
saya teringat dengan Professor saya waktu saya jadi mahasiswa, bahwa belajar itu adalah sesuatu yang kita lakukan sepanjang hidup kita, sementara dalam hidup ini tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar , yang ada hanya depend on / tergantung pada apa yang melatar belakanginya, katanya ustad saya tergantung niatnya, yaa begitulah kira kira .. akhir akhir ini kita sering melihat di TV, berita tentang penggusuran rumah dinas TNI AD, bagi para anggota TNI AD yang masih aktif dan belum mendapat rumah dinas, bisa saja berpikir inilah peluang mereka untuk mendapatkan rumah dinas, sementara para pensiunan yang digusur adalah kelompok orang orang pensiunan, yang merasa di zolimi , setelah berjazaaaa untuk negara, kok sekarang di sia siakan ., ESENSI tulisan ini adalah jika kita menemukan orang lain berbeda dengan kita, akan lebih baik kalau, kita tidak cepat cepat merasa kita yang benar dan dia yang salah, membiasakan diri berpikir dan bersikap seperti ini, memberi peluang merasa nyaman dalam perbedaan, tidak cepat cepat menyalahkan orang lain, dan tidak punya musuh .., kan ENAK HIDUP seperti ini.
Perbaikan Melalui Evaluasi Anwari Doel Arnowo Wednesday, 29 December 2010 | Viewed 377 times, 3 times today | 11 Comments | Anwari Doel Arnowo
Dalam kehidupan kita selama ini banyak yang telah terjadi dan itu semua dimulai dengan cara menetapkan keputusan tindakan apa yang akan kita ambil. Contoh: * Saya putuskan untuk pergi ke Moskow pagi ini. ** Kita putuskan saja hubungan dengan para pengikut Partai X, karena merugikan pihak kita. *** Kita putuskan bahwa kita adalah penganut setia dari kepercayaan Y dan yang berlainan dan berlawanan dari Y adalah ajaran kepercayaan yang tidak benar. Semua keputusan itu biasanya didahului dengan penggunaan pikiran, akal dan ingatan. Tentu saja yang diharapkan harus melekat benar-benar kepada pikiran, akal dan ingatan. Ketiga hal itu harus yang sehat, jelas, cerdas serta cergas. Apabila bisa dipadu dengan baik, maka apa yang biasa disebut dengan penggunaan kata bijak akan bisa dicapai. Mengambil keputusan dan membulatkan hati adalah istilah di dalam bahasa Indonesia yang harus bisa kita pahami oleh daya nalar masing-masing, siapapun dia. Keputusan saya tidak harus sama dengan keputusan si Polan. Saya berpendidikan biasa tetapi si Polan itu punya gelar Professor maka bentuk keputusannya bisa saja sama atau berlainan. Tidak ada orang lain yang bisa mengatur, kecuali dirinya dengan cara masing-masing . Bilamana diri sendiri sudah menetapkan keputusan, setelah berfikir sehat dan mantap, maka akan melahirkan keputusan. Yang begini akan bisa dipakai oleh seseorang sebagai pedoman atau arahan bagi dirinya untuk berbuat apa dan bagaimana. Hal seperti inilah yang menuju kepada arah sifat dan bentuk yang disebut sebagai mindset.
Mindset adalah bentuk pola pikir yang sudah diputuskan sendiri oleh yang empunya pikiran. Itu bisa tertanam dengan dalam dan dipelihara selama dia mau menyimpannya. Itulah sebabnya banyak mindset kita itu harus pandai-pandai kita evaluasi sepanjang kehidupan kita dari waktu ke waktu. Evaluasi mindset harus sering kali dilakukan terutama apabila menjumpai benturan dengan mindset seseorang yang lain. Seringkali orang menghindari evaluasi ini karena dia sudah berkeyakinan kuat sekali akan kebenaran mindsetnya. Di sinilah letaknya titik kritis. Titik kritis dari air ialah kondisi pada tepat sewaktu zat yang bernama air itu berubah bentuk menjadi udara (uap) karena temperatur. Setelah titik kritis seperti inilah seseorang bisa melakukan tindakan yang a sosial seperti marah besar, amat sering berlawanan dengan masyarakat di sekitarnya, membunuh manusia lain hanya karena demi kepercayaan yang penuh terhadap mindsetnya. Bisa juga dia menentang hati nuraninya sendiri yang sebelumnya menganut kejujuran dan sekarang merasa perlu untuk melakukan perbuatan korup, mengambil jatah dan hak masyarakat, menjadi milik sendiri. Mindset seperti inilah yang memerlukan evaluasi periodik. Ada mindset yang tidak memerlukan evaluasi periodik. Contohnya: berlaku jujur, berusaha selalu tepat waktu dan menepati janji. Ooohh, yang begini tidak semudah diucapkan sambil dilakukan, apalagi dengan segera. Perlu sekali disiplin diri sendiri yang memakan waktu yang agak lama. Itulah salah satu keindahan di dalam kehidupan kita, yaitu mengalahkan angkara murka, sifat serakah dan mencintai diri sendiri secara berlebihan yang memang sudah ada di dalam diri kita sejak masih berupa janin. Hal-hal tersebut: jujur, tepat waktu dan janji, akan bisa menuntun kehidupan dengan lebih tenang dan berwawasan. Kita akan banyak selalu mengatur, selalu mengelola dan juga selalu menyelia diri sendiri dengan selalu bertindak mengedepankan kemantapan yang konsisten. Lebih banyak waktu terpakai oleh hal ini untuk diri sendiri justru lebih baik, daripada untuk orang lain. Itulah sebabnya mengapa orang yang bisa selalu sukses melakukannya, utamanya terhadap diri sendiri, yang nantinya akan bisa dan sanggup untuk melakukan tugasnya untuk menjadi seorang pemimpin bagi orang lain yang nota bene adalah masyarakat yang ada di sekeliling.
Tidak hanya sekali saja pernah saya dengar, justru dari salah seorang kerabat saya sendiri, bahwa yang paling pokok di dunia ini adalah uang. Dengan suara yang meninggi ditambahi dengan kepalan tangan yang dipukulkan ke telapak tangan lainnya dengan keras, dia bilang Tidak Ada Yang Lebih Penting !! Matanya melotot dan dia lupa bahwa saya lebih senior daripada dia. Tetapi saya diam saja, dengan pengertian bahwa dia ini tentu akan sadar nanti, pada suatu waktu di kemudian hari. Tetapi sampai beberapa tahun kemudian sikapnya yang seperti itu masih saja menonjol. Saya hanya bisa bersikap yang mengasihani dia saja. Lama benar periode suka uang ini melekat di dirinya. Sampai kapan dia membiarkan status Monkey On My Back seperti ini, berupa beban, yang kelihatannya amat disukainya itu?? Memang kalau tahap sudah begini, Monkey dan Money susah dibedakan. Saya pernah untuk kurun waktu yang cukup panjang membawa sepotong kertas yang sudah saya tulisi dengan kalimat: I do not want to be a millionaire, but I want to live like one Saya tidak ingin menjadi seorang jutawan, tetapi saya ingin bisa hidup seperti salah satunya. Bisa saya katakan kepada anda sekarang, bahwa hal seperti itu sering terjadi terhadap diri saya sendiri. Pernah terjadi pada umur saya sedang aktif bekerja, di dalam saku saya ada uang kontan sepuluh ribu USDollar, yang saya bawa ke mana-mana di Jakarta selama beberapa minggu lamanya, toh ternyata tidak bisa saya gunakan untuk memenuhi keinginan-keinginan saya, padahal uang itu sepenuhnya uang saya sendiri 100%, bukan uang perusahaan tempat saya bekerja dan bukan pula milik orang lain!! Apakah karena saya sudah pandai menekan kemauan saya? Bukan itu masalahnya. Itu hanya oleh karena memang saya tidak merasa perlu untuk membelajakanya. Tetapi hal yang sebaliknya memang pernah terjadi saya bisa menjalani hidup sebagai millionaire jutawan karena mengalami hal-hal yang seperti dialami seorang jutawan, oleh karena saya tidak mengeluarkan uang seperser pun. Salah satunya: saya hanya membayar biaya naik pesawat British Airways dengan harga Ticket First Class, tetapi oleh karena memang rejeki saya sedang baik, maka saya beruntung telah dipindahkan ke pesawat Concorde, tanpa membayar tambahan ongkos satu peser sekalipun. Itu bernilai sekian ribu USDollar bedanya. Flying hours dari New York ke London hanya memerlukan waktu tempuh tiga setengah jam saja padahal dengan pesawat biasa harus ditempuh paling sedikit sekitar enam setengah jam. Pesawat Concorde waktu itu, sampai sekarang, adalah sebuah pesawat terbang yang bergengsi lebih. Bukankah boleh dikata bahwa saya telah menjalani hidup sebagai millionaire tanpa mengeluarkan biaya untuk hal yang seperti itu? Kerabat saya yang pikirannya dipenuhi dengan uang itu, sebenarnya bukan orang miskin, akan tetapi dia tidak mau menerima untuk bisa duduk dengan tenang dan mantap di tempat yang sudah menjadi destiny nasib yang memang sudah dan sedang disandangnya. Dia sandang nasib seperti itu, tidak lain adalah karena dia sering berangan-angan yang liar berkelana ke mana-mana. Dia tidak perduli ke arah mana jalan hidupnya. Horizonnya hanya mungkin dari pagi hari sampai sore hari. Dilanjutkan lagi dari sore hari sampai matahari terbit saja. Yaa, itu adalah hak dia sepenuhnya, saya cukup melihatnya saja dari luar horizonnya itu. Makin bertambah umur, maka adalah bijak sekali bilamana jumlah mindset kita yang tidak perlu direvisi di atas, yakni: Kejujuran, Menepati janji dan Menepati Waktu itu bisa ditambah dengan yang lain-lain sesuai kebutuhan, bertambah-tambah jumlahnya. Mindset yang lain yang menyebabkan kondisi negatif yang menyelimuti diri kita, kita sudahi dan kita akhiri sebanyak mungkin juga. Tidak lagi merasa perlu untuk iri hati kepada orang yang tetap kaya raya, meskipun kita tau pasti perihal kekayaannya itu sebagian besar hasil mencuri dengan cara apapun. Tidak terus ingin mendapat kekayaan atau kejayaan yang dengan mudah bisa dilakukan dengan cara curang yang lazim dilakukan masyarakat kita saat sekarang ini. Dua hal ini saja sudah sedikit banyak akan menolong kehidupan kita.