by : budsz ( budsz@indofreebsd.or.id )- ipf melihat rule yg dilist secara "berurutan dari atas ke bawah". misalnya: block in all....(1) pass in all.....(2)
Pertama akan dijalankan rule (1), setelah itu rule (2). Jadi otomatis hasilnya rule (2) alias "paket boleh masuk". - Rule2 yg bertumpuk seperti. misalnya: block in all....(1) block in all....(2) block in all....(3) block in all....(4) block in all....(5) pass in all.....(6)
Rule (1) s/d (4) tidak ada "faedahnya". - Dengan "quick" kita dapat meyederhanakan rule2 kita. misalnya: block in quick all...(1) pass in all..........(2) Bisa kita artikan rule (1) akan dilihat pertama, selanjutnya ipf melaksanakan ketentuan semua rule tsb sampe selesai baru rule (2). - Penulisan subnet IP yg diperbolehkan adalah 255.255.0.0 atau /16. misalnya: block in quick from 192.168.0.0/16 to any atau block in quick from 192.168.0.0/255.255.0.0 to any - Kita dapat mengunakan keyword "on" untuk menspesifikan interface yg kita pake. misalnya: block in quick on xl0 all atau block in quick on xl0 from 192.168.0.0/16 to any - Kita dapat menentukan juga outgoing paket dng nama keyword "out". misalnya: pass out quick on xl0 from 192.168.0.0/16 to any - Jika kita ingin melogkan apa yg terjadi, maka ada baiknya kita gunakan keyword "log". misalnya: block in log quick on xl0 from 192.168.0.0/24 to any
- Keyword "proto" dapat kita gunakan untuk menspesifikan protocol yg kita pake berikut dengan "tipe" protocolnya. backslash (\) dapat kita pake untuk menyambung perintah pada line berikutnya. misalnya: block in log quick on xl0 proto icmp from any to any atau pass in quick on xl0 proto icmp from any to 192.168.0.0/24 \ icmp-type 0 - Pengunaan keyword "port" lebih menitik beratkan kepada port yg dilalui. misalnya: block in log quick on tun0 proto tcp from any to \ Komunitas FreeBSD Indonesia http://indofreebsd.or.id Powered by Joomla! Generated: 2 October, 2007, 04:06 192.168.0.0/24 port = 22
- Untuk membangun rule2 yg sangat kuat ada baiknya kita kompile kernel dengan "default deny all", shg kita list rule yg kita perlu (This my fav). Kita mulai dengan rule "deny" kayak gini. misalnya: block in all block out all - Nah baru kita listing rule2 yg diperbolehkan. misalnya: pass in quick on xl0 proto tcp from any to 192.168.0.1/24 \ port = 80
Arti rule tsb adalah membolehkan paket yg masuk di ethernet xl0 dengan jenis protocol tcp dari mana saja ke 192.168.0.1/24 lewat port 80 (www). Jika ada respon dari 192.168.0.1/24 akan tetep ditolak juga, maka agar terjadi komunikasi (tidak pincang) maka kita listing juga rule sebaliknya misalnya: pass out quick on tun0 proto tcp from 20.20.20.1/32 \ port = 80 to any
- Ada keyword yg sangat menarik disini yaitu "keep-state", jika rule kita dibubuhi keep-state ini berati rule tersebut dah masuk ke state table ipf, sehingga ipf "tidak perlu" lagi mengecek ulang validasi rule tersebut alias jika terjadi handshake di kemudian hari ipf akan langsung mengijinkan masuk. misalnya: pass out quick on xl0 proto tcp from 192.168.0.1/24 to any \ keep state
Artinya adalah mengijinkan paket yg keluar di xl0 dengan protocol tcp dari 192.168.0.1/24 ke mana saja, dengan "keep-state" ini rule yg bersangkutan langsung di apply ke "state table" dan ipf tidak akan ikut campur (nggak akan ngulang ngecheck validasi dulu ini). ini terjadi pas pertama kali "SYN" paket menyentuh (hand shake) server kita. Sangat delematis kita menggunakan "keep-state", coba kita pikirkan baik2 akan muncul pertanyaan dibenak kita "Oh..kalo gitu ipf hanya mengenal "SYN" yg dulu dung, dengan kata lain "SYN" pas entry ke state table pertama kali..?", yups memang benar meski ipf akan close (idle) selama 60 detik (1 menit) tapi bukan "refresh". dengan kata lain paket "SYN"-nya basi. ini pun berlaku untuk koneksi TCP selanjutnya misalnya yg lainya (FIN, XMAS etc) setelah handshake terjadi. - Untuk masalah diatas tentunya ada solusi tersendiri. dengan penambahan keyword "flags" alias menspesifikan flags untuk TCP. misalnya: pass in quick on tun0 proto tcp from any to 192.168.0.1/24 \ port = 23 flags S keep state Artinya rule diatas akan hanya melihat flags TCP "SYN" saja untuk flags lainya (FIN, XMAS etc) tentunya akan "keblock". Berikut 6 flags TCP: +----------------------------------+--------------+ |Singkatan dari koneksi TCP/IP | Flags | +----------------------------------+--------------+ | SYN | S | | URG | U | | PUSH | P | | FIN | F | Komunitas FreeBSD Indonesia http://indofreebsd.or.id Powered by Joomla! Generated: 2 October, 2007, 04:06 | RST | R | | ACK | A | +----------------------------------+--------------+
Jika kita menulis "flags S" bisa kita tulis "S/SUPFRA". dengan kata lain paket "hanya" cocok flags "S". misalnya: Jika kita tulis flags S/SA artinya match dengan "S" dan flags "UPFR"...(1) Jika kita tulis flags S/SAUP artinya match dengan "S" dan flags "FR".....(2) - Dalam perjalan paket tersebut tidak jarang "terpecah-pecah (fragmention)" Untuk mengatisipasi tentunya ipf telah menyediakan, yaitu dengan keyword "keep frags" (tanpa tanda '-'). misalnya: pass in quick on xl0 proto tcp from any to 192.168.0.1/32 \ port = 23 flags S keep state keep frags - Keyword "return-rst" berguna untuk merespon jika service tidak tersedia. "return-rst" hanya berlaku untuk jenis protocol TCP. misalnya: block return-rst in log proto tcp from any to 192.168.0.0/24 \ port = 23 Hasilnya untuk rule diatas adalah "connection refused". Ada keyword "return-icmp(jenis_error)". misalnya: block return-icmp(port-unr) in log quick on tun0 proto udp \ from any to 192.168.0.0/24 port = 111
Untuk "jenis_error" kita pake "port-unr" (port unreachable). - Selain respone block paket spt diatas ipf menyediakan keyword "return-icmp-as-desta". misalnya: block return-icmp-as-dest(port-unr) in log on tun0 proto udp \ from any to 192.168.0.1/24 port = 111 - Jika anda ingin mengatur log, kita bisa gabungkan dengan syslog. ada keyword "log level". misalnya: block in log level auth.info quick on xl0 from 192.168.0.1/24 to any port = 22
- Jika anda mau mendapatkan informasi log header gunakan keyword "log body" pada proses ini ipf akan memberikan 128 bytes pertama dari paket
- Untuk mempersingkat/efesiensi rule, kita bisa bikin kelas2 nah dengan mengunakan pasangan keyword "head" dan "group". misalnya: block out quick on xl0 all head 10 ...(1) pass out quick proto tcp from any to 192.168.0.1/24 port = \ 80 flags S keep state group 10 .......(2)
Jika paket bukan untuk "xl0", make nggak akan "match" dengan rule (1) dan rule (2) dan sebaliknya jika "match" maka akan dieksekusi rule (2) dan rule2 lainya yg mempunyai keyword "group 10". artinya jika kita mempunyai network yg cukup besar dengan macam2 rule tentunya kita sedikit kewalahan dengan head dan group kita bisa membagi rule tersebut menjadi "tree style". misalnya: block out quick on xl0 all head 1 ...(1a) pass out quick proto tcp from any to 192.168.0.1/24 port = \ 80 flags S keep state group 1 .......(2a) Komunitas FreeBSD Indonesia http://indofreebsd.or.id Powered by Joomla! Generated: 2 October, 2007, 04:06 block out quick on xl1 all head 2 ...(1b) pass out quick proto tcp from any to 192.168.0.2/24 port = \ 80 flags S keep state group 2 .......(2b)
Jika ada paket dengan cocok dengan rule (xa) make untuk kelompok rule (xb) akan "diabaikan", dan sebaliknya tentunya ini akan menambah efesiensi kerja ipf kita. - Jika kita lakukan traceroute dari mesin luat ke mesin kita secara defautl kita mendapatkan hop2 routing tersebut, ada yg menarik dari ipf ini salah satunya keyword "fastroute", dengan keyword ini kita bisa menyembunyikan informasi2 hop tersebut. misalnya: block in quick on xl0 fastroute proto udp from any to any \ port 33434 >< 33465
Hal ini terjadi karena ada proses penurunan "Time To Live (TTL)" dari paket "Acknowledging (ACK)". catatan: < : Lebih kecil > : Lebih besar = : Sama dengan <= : Lebih kecil sama dengan >= : Lebih besar sama dengan != : Tidak sama dengan <> : Kurang dari X, lebih dari X >< : Lebih besar dari X, kurang dari X Komunitas FreeBSD Indonesia http://indofreebsd.or.id Powered by Joomla! Generated: 2 October, 2007, 04:06