Anda di halaman 1dari 9

49

BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab IV ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan
pada klien cedera kepala ringan (CKR) pada Nn. !ang dilakukan selama "#"4
$am di Ruang Cempaka R%&D &ngaran' dengan menggunakan pendekatan pr(ses
keperawatan mulai dari pengka$ian' diagn(sa' inter)ensi' implementasi' sampai
dengan e)aluasi.
*engka$ian !ang dilakukan pada +anggal ,9 gustus "--9 secara
men!eluruh menggunakan met(de all(anamnesa dan aut(anamnesa' adapun dari
hasil pengka$ian ditemukan masalah keperawatan antara lain . n!eri kepala
berhubungan dengan peningkatan tekanan intra kranial' gangguan istirahat tidur
berhubungan dengan perubahan lingkungan' kurangn!a kemampuan merawat diri
berhubungan dengan kelemahan /isik' resik( tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan pemasukan !ang tidak adekuat.
A. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan intra kranial.
N!eri akut adalah suatu keadaan dimana indi)idu mengalami dan
melap(rkan adan!a rasa tidak n!aman !ang berat atau sensasi !ang tidak
men!enangkan selama enam bulan atau kurang.
Data ma!(r . mengungkapkan tentang deskript(r n!eri (tentang n!eri
!ang dieskpresikan). Data min(r . perubahan kemampuan untuk melan$utkan
akti)itas sebelumn!a. C(nt(hn!a ketidakakti/an /isik atau im(bilitas'
perubahan p(la tidur' gangguan k(nsentrasi. (Carpenit(' 0.1' "--2)
Data !ang mendukung untuk menegakkan diagn(sa tersebut !aitu data
sub!ekti/ . klien mengatakan n!eri pada kepala' n!eri bertambah $ika
berakti)itas' dan data (b!ekti/ . skala n!eri 4 paa skala -3,-' terdapat
hemat(ma pada kepala bagian bawah sebelah kiri. *ada data (b!ekti/ perlu
4-
ditambahkan . klien tampak meringis kesakitan $ika n!eri muncul dan dalam
mengka$i masalah n!eri seharusn!a penulis mengka$i tentang *5R%+.
Diagn(sa pertama diatas belum tepat !aitu pada penulisan. Diagn(sa
!ang tepat menurut Carpenit( ("--2) adalah n!eri (akut) berhubungan dengan
trauma $aringan dan re/lek spasme (t(t sekunder akibat kecelakaan.
Diagn(sa n!eri (leh penulis diangkat sebagai pri(ritas pertama karena
menurut hirarkhi 6asl(w menghindari n!eri merupakan satu dari kebutuhan
/isi(l(gis. N!eri !ang dirasakan apabila tidak segera di tangani akan
mengganggu sese(rang untuk memenuhi kebutuhan lainn!a misaln!a
kebutuhan akti)itas' kebutuhan istirahat tidur' kebutuhan nutrisi. Dengan
teratasin!a n!eri maka diharapkan indi)idu dapat memenuhi kebutuhan !ang
lain.
&ntuk mengatasi masalah diatas penulis menetapkan tu$uan . n!eri
terk(ntr(l atau berkurang' dengan kriteria hasil. klien tidak mengeluh n!eri
pada kepala' klien tidak terlihat menahan n!eri' skala -37 pada skala -3,-.
*enulis men!usun rencana asuhan keperawatan baik bersi/at mandiri
maupun k(lab(rasi meliputi . Ka$i skala n!eri karena skala n!eri merupakan
data dasar untuk menge)aluasi kebutuhan 8 kee/ekti/an inter)ensi dan sebagai
catatan pengalaman n!eri adalah indi)idu !ang dihubungkan dengan resp(n
/isik dan em(si(nal. 6(nit(r tanda3tanda )ital untuk mengindi/ikasi rasa dan
ketidakn!amanan sebagai catatan kemungkinan takikardi' hipertensi dan
peningkatan pernapasan. $arkan teknik relaksasi untuk mengurangi n!eri
karena teknik relaksasi diharapkan dapat mengurangi intensitas n!eri !aitu
dengan menarik na/as dalam. K(lab(rasi pemberian analgetik melalui
intra)ena akan segera mencapai pusat
4,
Dalam melaksanakan tindakan keperawatan di atas penulis tidak
mengalami kesulitan karena didukung (leh sikap klien !ang k((perati/ serta
suasana lingkungan !ang mendukung.
9)aluasi akhir pada diagn(sa ini !aitu setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama " hari ditemukan data %. klien mengatakan sudah
berkurang' skala n!eri 7 ( dari skala -3,- ) berdasarkan tu$uan dan kriteria
hasil !ang sudah ditetapkan seharusn!a masalah n!eri dapat teratasi. karena
klien masih mengeluh n!eri pada kepala meskipun skala n!eri sudah
berkurang dan klien tidak terlihat menahan n!eri. %ehingga penulis
menetapkan rencana untuk melan$utkan inter)ensi !aitu an$uran teknik
distraksi dan relaksasi' diharapkan dengan teknik distraksi dan relaksasi dapat
menurunkan n!eri. Dan karena keterbatasan waktu !ang dimiliki penulis
maka rencana tersebut penulis sampaikan kepada perawat !ang ada di
ruangan untuk melan$utkan asuhan keperawatan.
B. Gangguan Istirahat Tidur Berhubungan Dengan Perubahan
ingkungan.
:angguan p(la tidur adalah keadaan dimana indi)idu mengalami atau
beresik( mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau kualitas p(la
istirahatn!a !ang men!ebabkan rasa tidak n!aman atau mengganggu ga!a
hidup !ang diinginkann!a. Data 6a!(r . Kesukaran tertidur atau tetap tidur.
Data 6in(r. Keletihan waktu bangun' tidur se$enak sepan$ang hari' agitasi'
perubahan suasana hati. (Carpenit(' 0.1' "--2)
Diagn(sa gangguan istirahat tidur pada tin$auan te(ri tidak ada' tetapi
pada klien muncul karena pada saat pengka$ian penulis menemukan data
meliputi . Data sub!ekti/ . klien mengatakan tidak puas setelah bangun tidur'
dan Data ;b!ekti/n!a . klien sering menguap dan klien terlihat lelah.
4"
*r(blem dari diagn(sa kedua diatas belum tepat' adapun diagn(sa
!ang tepat menurut Carpenit( ( "--2 ) adalah gangguan p(la tidur
berhubungan dengan perubahan lingkungan.
Diagn(sa gangguan istirahat tidur (leh penulis diangkat sebagai
pri(ritas kedua' karena kebutuhan istirahat tidur merupakan kebutuhan
/isi(l(gis !ang harus diatasi setelah n!eri teratasi' klien mengalami kesulitan
dalam istirahat tidur disebabkan (leh perubahan lingkungan di Rumah %akit.
pabila masalah ini tidak segera diatasi maka kebutuhan istirahat tidur klien
tidak terpenuhi dan akan mempengaruhi kesehatan klien.
&ntuk mengatasi masalah di atas penulis menetapkan tu$uan.
kebutuhan istirahat tidur klien terpenuhi' dengan kriteria hasil . klien
mengatakan bisa tidur' klien mengatakan puas setelah bangun tidur' klien
tidak sering menguap' klien terlihat segar.
*enulis men!usun rencana asuhan keperawatan baik !ang bersi/at
mandiri maupun k(lab(rasi meliputi. batasi $umlah pengun$ung untuk
memberikan ketenangan pada klien sehingga dapat tidur dengan n!aman dan
tidak bising' berikan lingkungan !ang n!aman bagi klien dengan menciptakan
suasana tidur !ang n!aman dan tenang maka penulis berharap klien akan tidur
<3= $am dalam sehari. $arkan teknik relaksasi pada waktu akan tidur'
relaksasi mengurangi ketegangan (t(t3(t(t sehingga klien merasa rileks dan
dapat tidur dengan tenang. hindari minuman !ang mengandung ka/ein seperti
dalam minuman k(pi' karena ka/ein men!ebabkan klien tidak dapat tidur
sehingga kebutuhan istirahat tidur tidak dapat terpenuhi. k(lab(rasi dengan
tim medis' keperawatan adalah peker$aan !ang dilakukan secara tim sehingga
perlu ker$asama.
47
Dalam melaksanakan tindakan keperawatan diatas penulis tidak
mengalami kesulitan karena didukung (leh sikap klien dapat dan keluarga
!ang k((perati/ serta suasana lingkungan !ang mendukung.
9)aluasi akhir pada diagn(sa ini !aitu dengan perawatan " hari
diper(leh data klien mengatakan sudah bisa tidur dengan n!en!ak ( 23= $am
sehar> ) dan klien tidak sering menguap' sehingga melihat data tersebut
berdasarkan tu$uan dan kriteria hasil !ang sudah ditetapkan masalah
gangguan p(la tidur dapat teratasi sebagian. Rencana selan$utn!a pertahankan
inter)ensi.
!. "urangnya "e#a#puan Mera$at Diri Berhubungan Dengan
"ele#ahan %isik.
%indr(m kurang perawatan diri . Keadaan dimana indi)idu mengalami
suatu kerusakan /ungsi m(t(rik atau /ungsi k(gniti/' !ang men!ebabkan
penurunan kemampuan untuk melakukan masing3masing dari kelima akti)itas
perawat diri. (Carpenit(' 0.1' "--2)
*ada te(ri tidak dibahas diagn(sa kurangn!a kemampuan merawat diri
berhubungan dengan kelemahan /isik. Namun pada te(ri terdapat diagn(sa
gangguan m(bilitas /isik berhubungan dengan m(bilitas' menurunn!a
kekuatan atau kemampuan m(t(rik.
*enulis mengangkat diagn(sa kurang kemampuan merawat diri
berhubungan dengan kelemahan /isik' karena penulis menemukan' Data
sub!ekti/ . klien mengatakan tidak bisa melakukan akti)itas dan pers(alan
h!giene' dan Data (b!ekti/n!a . akti/itas sehari3 hari dibantu keluarga' klien
tampak lemah dan kukun!a pan$ang. 6enurut penulis diagn(sa !ang telah
diangkat ini masih ada kaitan!a dengan diagn(sa !ang ada di te(ri' karena
kurangn!a kemampuan merawat diri termasuk gangguan m(bilitas /isik.
44
0abel diagn(sa tersebut belum tepat menurut Carpenit( "--2 !aitu
sindr(m kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan (t(t sekunder
akibat kecelakaan.
Diagn(sa tersebut penulis angkat sebagai diagn(sa ketiga' karena ini
merupakan kebutuhan /isi(l(gis' namun masih dapat dit(leransi. Kurangn!a
kemampuan keperawatan diri pada diri klien disebabkan k(ndisin!a !ang
lemah' n!eri kepala !ang men!ebabkan pusing $ika berakti)itas dan pada hari
pertama pengka$ian pemasukan nutrisi klien tidak adekuat sehingga klien
kurang energi dan klien memerlukan bantuan dalam perawatan diri agar klien
dapat segera mungkin mandiri dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
&ntuk mengatasi masalah tersebut penulis menetapkan tu$uan . Klien
mampu melakukan perawatan diri' dengan kriteria hasil . klien melakukan
akti)itas dan pers(nal h!giene' kuku rapi dan bersih.
*enulis merencanakan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah
tersebut meliputi . Ka$i ketidakmampuan klien dalam berakti)itas sebagai
dasar untuk menetapkan asuhan keperawatan dan untuk mengetahui seberapa
$auh klien dapat melakukan akti)itas. n$urkan klien berakti)itas sesuai
kemampuan karena untuk meningkatkan rasa membaik atau meningkatkan
kesehatan. ?antu klien dalam melakukan keperawatan diri memenuhi
kebutuhan !ang mendukung partisipasi dan kemandirian klien. 0ibatkan
keluarga dalam melakukan akti)itas' untuk membantu klien dalam
pemenuhan kebutuhan akti)itas dan mempercepat pr(ses pen!embuhan.
6(nit(r keadaan umum klien untuk mengetahui keadaan klien setelah
berakti)itas.
Dalam melaksanakan tindakan untuk mengatasi kurangn!a
kemampuan merawat diri' penulis menemui sedikit hambatan !aitu dalam
merawat kuku klien' karena pada saat dirawat klien sedang menstruasi
44
sehingga tidak mau dip(t(ng kukun!a. 6enurut penulis hal ini tidak
mengganggu pr(ses pen!embuhan klien' meskipun begitu penulis
men!arankan kukun!a untuk dibersihkan setiap saat.
9)aluasi pada diagn(sa ini didapatkan data klien mengatakan sudah
bisa ke kamar mandi sendiri namun minta bantuan keluarga' klien ?K ke
kamar mandi dan di bantu keluarga' dengan melihat data tersebut berdasarkan
tu$uan dan kriteria hasil !ang sudah ditetapkan masalah kurang perawatan diri
dapat teratasi sebagian sehingga penulis melan$utkan rencana untuk
mem(ti)asi klien dalam melakukan akti)itas.
D. &esik' Tinggi Nutrisi "urang Dari "ebutuhan Berhubungan Dengan
Pe#asukan (ang Tidak Adekuat.
*erubahan nutrisi . kurang dari kebutuhan tubuh suatu keadaan
dimana indi)idu !ang tidak puasa mengalami atau beresik( mengalami
penurunan berat badan !ang berhubungan dengan pemasukan !ang tidak
adekuat atau metab(lisme nutrien !ang tidak adekuat untuk kebutuhan
metab(lic. (Carpenit(' 0.1' "--2)
Data ma!(r . indi)idu !ang tidak puasa melap(rkan atau mengalami
masukan makanan tidak adekuat kurang dari !ang dian$urkan dengan atau
tanpa penurunan berat badan. Data min(r . berat badan ,- @ sampai "-@
atau lebih dibawah berat badan ideal untuk tinggi dan kerangka tubuh
kelemahan (t(t dan n!eri tekan. ( Carpenit('0.1' "--2)
Data sub!ekti/n!a . klien mengatakan na/su makann!a menurun' dan
data ;b!ekti/n!a . klien menghabiskan A p(rsi' klien muntah' klien tampak
lemah. *ada data (b!ek!i/n!a perlu ditambahkan ?? dan +? sebelum dan
sesudah sakit.
0abel diagn(sa ketiga diatas belum tepat !aitu pada penulisan eti(l(gi
dan pr(blemn!a. Diagn(sa !ang tepat menurut Carpenit( ("--2) adalah
42
resik( perubahan nutrisi . kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan masukan (ral.
Diagn(sa keempat resik( tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan pemasukan !ang tidak adekuat' kebutuhan nutrisi
menurut Birarkhi 6asl(w merupakan kebutuhan /isi(l(gis. +etapi penulis
mengangkat masalah ini sebagai pri(ritas keempat' karena masalah masih
resik( !aitu dengan adan!a penurunan na/su makan. *(rsi makan habis A
p(rsi' selama sakit berat badan klien tidak mengalami penurunan. +etapi
belum ada data aktual !ang menun$ukkan klien mengalami gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi' karena menurut te(ri dikatakan ter$adi
gangguan nutrisi bila ada penurunan berat badan lebih dari "- @. 6eskipun
demikian masalah ini perlu mendapatkan penanganan !ang e/ekti/' agar tidak
menimbulkan k(mplikasi lebih lan$ut.
Dari diagn(sa diatas' penulis menetapkan tu$uan dan kriteria hasil
!aitu . +u$uan C kebutuhan nutrisi klien terpenuhi' Kriteria Basil . Na/su
makan meningkat' 6akan habis , p(rsi.
Bal3hal !ang dilakukan untuk merencanakan asuhan keperawatan
guna mengatasi masalah tersebut diatas baik bersi/at maupun k(lab(rasi
meliputi . Ka$i masukan nutrisi tiap hari untuk mengetahui berapa ban!ak
makanan !ang dik(nsumsi (leh tubuh. ?erikan pen$elasan tentang pentingn!a
nutrisi untuk menambah pengetahuan klien dan keluarga tentang nutrisi !ang
baik dik(nsumsi (leh klien. +imbang berat badan untuk mengetahui
perkembangan berat badan dan mencapai berat badan !ang ideal. %a$ikan
makanan dalam keadaan hangat untuk menarik minat mengk(nsumsi
makanan agar kebutuhan nutrisi terpenuhi. ?erikan p(rsi klien tapi sering
4<
untuk meningkatkan na/su makan. K(lab(rasi ahli giDi untuk memenuhi
kebutuhan kal(ri bagi klien.
Dalam melaksanakan tindakan untuk mencegah resik( tinggi nutrisi
kurang dari kebutuhan penulis menemui hambatan !aitu sebelum memulai
makan klien harus dipaksa dulu' sehingga penulis berusaha memberikan
pen$elasan pentingn!a nutrisi bagi tubuh.
9)aluasi akhir pada diagn(sa ini' !aitu dengan waktu !ang terbatas "
hari ter$adi peningkatan' data !ang ditemukan antara lain klien mengatakan
na/su makann!a mulai meningkat' klien makan habis , p(rsi. ?erdasarkan
tu$uan dan kriteria hasil !ang sudah ditetapkan masalah perubahan nutrisi
seharusn!a sudah dapat teratasi' sehingga planning selan$utn!a adalah
hentikan inter)ensi.

Anda mungkin juga menyukai