Anda di halaman 1dari 20

PLURALISME

1
AGAMA DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN
(Telaah Terhadap Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraih Shiha!"
#leh A$h%ad Supriadi& S.'.I
A. Pe(dahulua(
Diskursus tentang pluralisme, lebih khusus lagi pluralisme agama, merupakan
salah satu agenda keagamaan yang tampaknya senantiasa hangat untuk dibincangkan.
Setiap agama muncul dalam lingkungan yang plural dan membentuk dirinya sebagai
tanggapan terhadap pluralitas tersebut. Ketegangan kreatif yang ditimbulkan dalam
konteks pluralitas sering menjadi katalisator bagi wawasan baru dalam perkembangan
agama.
Terkait dengan hal ini, sikap yang diambil oleh para pemeluk agama dalam
merespon pluralitas agama memang tidaklah seragam sesuai dengan cara pandang
terhadap realitas tersebut dan pemahaman atas sumber-sumber dasar keyakinan yang
dianutnya. Tidak jarang sikap-sikap tersebut bertentangan. Bahkan sikap para pemeluk
suatu agama tertentu juga berariasi, meskipun masing-masing sikap yang berbeda itu
berdasar pada atau mencari legitimasi dari sumber suci yang sama.
!
Dalam diskursus pluralitas agama, khususnya dalam konteks "ndonesia, #uraish
Shihab merupakan salah seorang pakar tafsir yang memiliki pandangan yang tersendiri
sekaligus unik. $elalui masterpiece-nya Tafsir Al-Misbah, serta karya-karyanya yang
lain, #uraish Shihab menunjukkan pergumulannya yang serius baik sebagai pemikir
%man of thought& sekaligus pelaku aktif %man of action& pluralitas agama yang bertitik
tolak dari pemahamannya terhadap 'l-#uran dan Sunnah.
). De*i(ii da( Te+ri Plurali%e A,a%a
Secara etimologis, pluralisme berasal dari kata dasar (plural) yang berarti
(banyak).
*
'dapun secara terminologis, istilah plurlisme %pluralism& memiliki dua
definisi, yakni+
,
-. Keberadaan kelompok-kelompok yang berbeda dari segi etnik, pola budaya, agama
dan lain-lain dalam suatu negara.
-
Disampaikan pada diskusi mata kuliah (Al-Quran-Hadis dalam Konteks Budaya Keindonesiaan),
/abu, -0 'pril !112
!
$ukhlis, Inklusiisme Tafsir al-A!har, %$ataram+ "'"3 $ataram 4ress, !11,& hlm. !
*
5ohn $. 6chols dan 7assan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, %5akarta+ 8ramedia 4ustaka 9tama,
!11:& hlm. ,*:.
,
;ihat <ictoria 3eufeldt, "ebster#s $e% "orld &olllege 'ictonary %3ew =ork+ $acmillan, ->>:&
hlm. -1,1.
-
!. Kebijakan yang mendukung perlindungan terhadap kelompok-kelompok tersebut
dalam 3egara atau masyarakat.
Berikutnya, kata (pluralisme) sendiri ketika dihubungkan dengan kata agama,
maka istilah (pluralisme agama) menekankan dan merujuk kepada sikap dan
pandangan tertentu yang mendukung realitas keragaman agama tersebut.
:
Disamping
merujuk kepada adanya realitas yang plural, konsep pluralisme agama juga
berhubungan erat dengan teori tertentu tentang hubungan antar-tradisi agama yang
beragam dengan klaim mereka yang berbeda dan bersaing.
0
Sementara, untuk memetakan pemikiran seseorang tentang konsep pluralitas
agama, setidaknya ada tiga %*& teori yang perlu diketahui. /aimundo 4anikkar, salah
seorang yang ahli tentang pluralisme, memetakan ketiga teori tersebut, yaitu+
?

-. 6ksklusiisme, yakni pandangan dan sikap yang mengklaim bahwa kebenaran dan
keselamatan hanya pada agama anutannya, tidak pada agama lain.
!. "nklusiisme, yaitu pandangan dan sikap yang mengklaim bahwa agama yang
dianutnya memiliki kebenaran dan keselamatan yang lebih sempurna dibanding
dengan agama lain. artinya agama lain masih mungkin memiliki kebenaran dan
keselamatan pada tataran tertentu asalkan memiliki sejumlah criteria tertentu.
*. 4luralisme, yakni pandangan dan sikap yang mengklaim bahwa terdapat banyak
jalan menuju yang Satu %kebenaran& yang menunjukkan diri-3ya dengan sangat
banyak cara, sehingga setiap orang hendaknya menuruti jalannya masing-masing
sebaik mungkin agar selamat. 'tau dengan kata lain pluralisme mengklaim bahwa
semua agama mengandung kebenaran dan menuju kepada jalan yang sama.
Beranjak dari pemetaan di atas, ketiga sikap tersebut memiliki interrelasi dan tidak
dapat dipisahkan secara tegas dan jelas kecuali antara eksklusifisme dan pluralisme. Di
sini, inklusiisme agaknya memiliki dua potensi kecendrungan, yaitu ke arah pluralisme
dan atau eksklusiisme.
:
$ukhlis, Inklusiisme( hlm. -0.
0
$ircea 6liade, )ncyclopedia of *eligion %3ew =ork+ Simon @ Schuster $acmilllan, ->>:&, hlm.
**-
?
/aimondo 4anikkar, 'ialog Intra *eligius, terj. Aleh KSB Driyarkara %=ogyakarta+ Kanisius, ->>,&
hlm. -2-!,
!
Dalam kaitannya dengan pemikiran tentang pluralisme agama di atas, 'lwi
Shihab
2
mengidentifikasi kitab tafsir 'l-#uran ke dalam tipologi tiga sikap dasar di
atas. Sebagai contoh, tafsir +i ,hilal Al-Quran %Sayyid #uthb&, tafsir Al-Munir
%Cahbah Duhailiy&, Al-Asas fi al-Tafsir %Said 7awwa&, Tafsir al--ya#ra%y %$utawalli
SyaErawy& sebagai tafsir %sekaligus mufassir& yang bercorak eksklusif yang sangat
menekankan pandangan pda #S. 'li "mran+ 2: dan ->. Sementara $ufassir seperti
$uhammad 'bduh dan /asyid /idha %tafsir Al-Mannar&, al-ThabathabaEi %tafsir al-
Mi!an& dan jawad $ugniyyah %tafsir al-Mubin& dapat disebut sebagai kelompok
mufassir yang bercorak inklusif yang lebih menekankan pada #S. 'l-BaFarah+ 0! dan
al-$aidah+ 0>. 'dapun pandangan tafsir yang bercorak pluralistik dapat dilihat dari
ulsan BaGlurrahman tentang multikomunitas yang terkandung dalam #S. 'l-$aidah+
,2. ;alu, dimanakah posisi #uraish Shihab %Tafsir al-Misbah& di antara ketiga posisi
tersebut di atasH
-. M. Quraih Shiha!. )i+,ra*i Si(,$a/
#uraish Sihab dilahirkan di /appang, Sulawesi Selatan, -0 4ebruari ->,,.
4endidikan dasar diselesaikannya di $akassar, kemudian pendidikan menengah
diselesaikan di $alang sambil (mondok) di 4esantren Darul 7adits 'l-BaFihiyyah.
'yahnya, 'bdurrahman syihab %->1:-->20& adalah alumnus 5amiEatul Khair 5akarta.
Selain seorang guru besar tafsir, ayahnya adalah salah seorang pendiri %founding
fathers& 9niersitas $uslim "ndonesia %9$"& $akassar sekaligus mantan rektor "'"3
'lauddin .
>

4ada tahun ->:2, ia berangkat ke Kairo, $esir atas beasiswa dari 4emerintah
Sulawesi Selatan,. Setelah Sembilan tahun mengikuti pendidikan mulai Tsanawiyah
hingga tingkatan ;c %sederajat S--&, pada tahun ->0? #urasih Shihab berhasil
memperoleh gelar ;c dalam jurusan tafsir-hadis di 9niersitas 'l-'Ghar, Kairo.
Selanjutnya ia mengambil S-! di jurusan yang sama. Dua tahun kemudian ia
memperoleh gelar $' dalam bidang tafsir 'l-#uran dengan tesis Al-I#.a! al-Tasyri# li
Al-Quran Al-Karim.
-1
Setelah menyelesaikan S-!, ia pulang ke tanah air dan dipercaya untuk
mengemban beberapa jabatan di $akassar. 4ada tahun ->21, #uraish Shihab kembali
ke 'l-'Ghar untuk mengambil S-*. Dua tahun kemudian, dengan mengajukan disertasi
2
'lwi Shihab, Islam Inklusif, %Bandung+ $iGan, ->>?& hlm. -:2
>
;ihat (Tentang 4enulis) dalam $.#urasih Shihab, Membumikan Al-Quran %Bandung+ $iGan,
->>>&.
-1
ibid
*
berjudul $a!hm al-'urar li al-Bi/a#i tah/i/ %a al-'irasah, ia berhasil memperoleh
gelar doktor dalam "lmu 'l-#uran dengan yudisium -umma &um 0aude disertai
dengan penghargaan tingkat ". "a sekaligus menjadi orang 'sia Tenggara pertama yang
memperoleh gelar doctor dalam ilmu 'l-#uran dari 'l-'Ghar.
--

Setelah kembali ke "ndonesia, ia ditempatkan di fakultas 9shuluddin dan
4ascasarjana 9"3 Syarif 7idayatullah 5akarta. #uraish Shihab juga menjabat sebagai
ketua $9" 4usat %sejak ->2,&, anggota lajnah pentashih 'l-#uran %sejak ->2>&,
anggota Badan 4ertimbangan 4endidikan 3asional %sejak ->2>&, pengurus perhimpunan
ilmu-ilmu SyariEah, 4engurus Konsorsium "mu-"lmu 'gama Departemen 4endidikan
dan Kebudayaan dan asisten ketua umum "I$", rektor "'"3 Syarif 7idayatullah %kini
9"3&, $enteri 'gama Kabinet 4embangunan <"" tahun ->>2, Duta Besar "ndonesia
untuk $esir serta jabatan-jabatan lainnya.
-!
Kini, #uraish Shihab concern mengelola 4usat Studi 'l-#uran %4S#& yang
didirikannya sejak awal tahun !11-an.
Sebagai seorang cendekiawan dalam dunia akademik, #uraish Shihab
merupakan sosok yang e1cellent. 7al ini dapat dilihat dari banyakknya karya tulis yang
ia hasilkan baik dalam bidang 'l-#uran, Tafsir, hadis, tasawuf, Bilsafat maupun hukum
"slam . Sebagian karya yang telah dihasilkannya antara lain+ tafsir al-Mannar2
keistime%aan dan Kelemahannya %9jung 4andang, "'"3 'alauddin, ->2,&, Mahkota
tuntutan Ilahi %5akarta+ 9ntagma, ->22&, Membumikan Al-Quran %Bandung+ $iGan,
->>!&, 0entera Hati %Bandung+ $iGan, ->>,&, "a%a%an Al-Quran %Bandung,
$"Gan, ->>0&, -ecercah &ahaya Ilahi %Bandung+ $iGan, ->>>&, serta masterpiece-nya
Tafsir Al-Misbah2 3esan, Kesan dan Keserasian Al-Quran %5akarta+ ;entera hati,
!111&.
-*
7ingga kini, di bawah 4enerbit yayasan ;entera 7ati dan 4S#, #uraish Shihab
makin menunjukkan produktiitasnya sebagai penulis dengan menghasilkan beberapa
karya terbaru antara lain+ 4ilbab 3akaian "anita Muslimah, 'ia 'imana-Mana,
"a%asan Al-Quran tentang ,ikir dan 'oa, Menabur 3esan Ilahi, *asionalitas Al-
Quran, -unnah--yi#ah bergandengan tangan2 Mungkinkah5, 3erempuan, 0ogika
agama, 6ang Tersembunyi, )nsiklopedi Al-Quran, serta 3engantin Al-Quran.
--
Ibid
-!
"slah 8usmian, Kha!anah Tafsir Indoensia dari Hermeneutika hingga Ideologi %5akarta+ Teraju,
!11*&. 7lm. -21
-*
Ibid7, hlm. -2!
,
Dari biografi yang dipaparkan tersebut di atas, dapat dilihat bahwa #uraish
Shihab adalah sosok langka yang berhasil menguasai hampir seluruh cabang ilmu
agama, termasuk ilmu tafsir yang menjadi bidang keahliannya.
D. Ta*ir Al-Misbah. )e!erapa Te%a /e(/a(, Plurali%e A,a%a
1. Ke!e(ara( da( Ke%ur(ia( A,a%a
Suatu agama dipeluk oleh pemeluknya karena dipercaya bahwa agama
anutannya adalah benar dan akan memberi keselamatan. ;ebih dari itu, keyakinan
tersebut melahirkan kesadaran yang mengakar bahwa agama anutannya itu bersifat
uniersal.
-,
Disinilah, pangkal tolak pemeluk agama %muslim& mendefinisikan
agama anutannya %"slam& dan agama lain dalam kerangka kebenaran.
Terkait dengan hal tersebut, pemahaman terhadap istilah ("slam) %al-Islam&
menduduki posisi sentral dalam pendefinisian umat "slam dalam konteks pluralitas
agama.
-:
'dapun ayat 'l-#uran yang berhubungan dengan tema ini dan
memunculkan kontroersi di kalangan muslim adalah #S. 'li "mran+ -> dan 2:.
#S. 'li "mran+ ->


Sesungguhnya agama %yang disyariatkan& disisi 'llah adalah "slam. tiada berselisih
orang-orang yang Telah diberi 'l Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, Karena kedengkian %yang ada& di antara mereka. barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat 'llah $aka Sesungguhnya 'llah sangat cepat hisab-3ya.
#S. 'li "mran+ 2:.


Barangsiapa mencari agama selain "slam, $aka sekali-kali tidaklah akan diterima
darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Bagaimana pemahaman #uraish Shihab tentang ayat-ayat di atasH Ketika
membahas makna ("slam) dalam #S. 'li "mran ayat -> di atas, #uraish Shihab
memulai uraiannya dengan menjelaskan kata din. $enurutnya din memiliki banyak
-,
3urcholis $ajid, Islam, 'oktrin dan 3eradaban2 -ebuah Telaah Kritis tentang Masalah
Keimanan, kemanusiaan dan Kemoderenan %5akarta+ 4aramadina, ->>!& hlm. -?2
-:
Barid 6ssack, Quran, 0iberation and 3luralism2 an Islamic 3erspectie of Interreligious -olidarity
against 8ppresion %AJford+ Aneworld 4ublications, ->>2& hlm. -!?.
:
makna antara lain ketundukan, ketaatan, perhitungan, balasan. 'in juga berarti
agama, karena dengan agama seseorang bersikap tunduk dan taat, serta akan
diperhitungkan seeluruh amalnya yang atas dasar itu ia memperoleh balasan dan
ganjaran. ;ebih jauh menurut #uraish Shihab, menerjemahkan ayat dimaksud
dengan (Sesungguhnya agama yang disyariatkan di sisi 'llah adalah "slam)
walaupun tidak keliru akan tetapi belum sepenuhnya jelas bahkan dapat
menimbulkan kerancuan.
-0
9ntuk memahaminya secara jelas, #uraish mengajak untuk melihat
hubungan %munasabat al-ayat& dengan ayat sebelumnya yang menegaskan bahwa
Tuhan adalah Gat yang memiliki dan mengatur alam. Dengan melihat hubungan
tersebut, ia menjelaskan bahwa "slam memiliki substansi sebagai penyerahan diri
secara penuh kepada 'llah, nilai-nilai yang juga diajarkan oleh para 3abi sejak
3abi 'dam hingga $uhammad. ;ebih jauh, untuk menguraikan maksud ayat ini,
#uraish Shihab mengutip pendapat "bnu Katsir yang menyatakan bahwa agama
"slam merupakan agama para rasul terdahulu hingga 3abi $uhammad sebagai
/asul penutup. Dengan kehadiran $uhammad, maka semua jalan menuju 'llah
telah tertutup kecuali dari arah beliau, sehingga siapa yang menemui 'llah setelah
diutusnya $uhammad saw dengan menganut satu agama selain syariat yang
disampaikan $uhammad, maka tidak akan diterima sebagaimana ditegaskan dalam
#S. 'li "mran ayat 2:.
-?
#uraish Shihab juga menukil pandangan $utawalli
SyaErawi yang menyatakan bahwa kata ("slam) untuk ajaran para nabi terdahulu
merupakan sifat, sedang umat 3abi $uhammad memiliki keistimewaan dari sisi
kesinambungan sifat itu bagi umat $uhammad, sekaligus menjadi tanda dan nama
baginya %"slam&, 7al ini menurut SyaErawi karena 'llah tidak lagi menurunkan
agama sesudah datangnya 3abi $uhaammad saw. Karena itu pula, lanjut SyaErawi,
agama-agama lain tidak menggunakan nama ini sebagaimana kaum muslimin tidak
menamai ajaran agama mereka dengan $uhammadinisme.
-2

Selanjutnya, #uraish Shihab, yang sepertinya menyetujui pandangan-
pandangan yang dikutipnya tersebut kemudian memutuskan+
(Dalam 'l-#uran tidak ditemukan kata "slam sebagai nama agama kecuali
setelah agama ini sempurna dengan kedatangan 3abi $uhammad saw. Dari semua
-0
;ihat $. #urasih Shihab, Tafsir Al-Misbah, ol. ! %5akarta+ ;entera, !110& hlm. ,1
-?
ibid, hlm. ,1-,-
-2
ibid, hlm. ,-
0
yang dijelaskan di atas, tidak keliru jika kata "slam pada ayat ini dipahami sebagai
ajaran yang dibawa oleh 3abi $uhammad saw, karena baik dari tinjauan agama
maupun sosiologis, itulah nama ajaran yang disampaikan oleh 3abi $uhammad
saw, dan secara akidah "slamiyah, siapa pun yang mendengar ayat itu dituntut
untuk menganut ajaran yang dibawa oleh 3abi $uhammad saw, walaupun di sisi
'llah, semua agama yang dibawa oleh para rasul adalah "slam, sehingga siapa pun
Ksejak 'dam hingga akhir GamanKyang tidak menganut agama sesuai yang
diajarkan oleh rasul yang diutus kepada mereka, maka 'llah tidak menerimanya.)
->
;ebih jauh, ketika berbicara tentang #S 'li "mran ayat 2:, #uraish Shihab
menjelaskan bahwa barang siapa mencari agama selain agama "slam, yakni ketaatan
kepada 'llah mencakup ketaatan kepada syariat yang ditetapkan-3ya maka sekali-
kali tidak akan diterima agama itu darinya, dalam kehidupan dunia ini, dan dia---
bila di dunia ini patuh kepada selain 'llah hingga kematiannyaKmaka kelak di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi, karena semua amalnya tidak diterima 'llah
swt, walaupun amal-amal itu baik dan bermanfaat bagi umat manusia, sebagimana
Birmannya dalam #S al-BurFan+ !* yang menyatakan+)kami hadapi segala amal
kebaikan yang mereka ker.akan, lalu kami .adikan amal itu 9bagaikan: debu yang
beterbangan).
#uraish Shihab kemudian menegaskan pandangannya tersebut dengan
mengutip 7adis 3abi saw yang menyatakan, (Siapa yang mengamalkan suatu amal
yang tidak berdasarkan ketetapan 'llah yang ditetapkan-3ya kepada kita, maka
amalnya tertolak.)
!1
Selanjutnya, #uraish Shihab juga menyatakan+
!-
( di atas, terbaca juga adanya dua macam sanksi, yaitu sanksi dunia dan
ukhrawi. 4enyebutan sanksi ukhrawi, sekali-kali tidak akan diterima, yang
merupakan akibat pencarian agama selain "slam dan kepatuhan selalu kepada 'llah,
dan pemisahanya dari sanksi ukhrawiKdan dia di akhirat termasuk orang-orang
yang rugiKyang merupakan akibat patuh kepada selain 'llahKbukan sekedar
upaya mencari agama lain , atau tuhan lain untuk dia patuhiKmemberi isyarat
bahwa penyebab sanksi duniawi itu, masih mungkin dapat dielakkan, bila yang
bersangkutan mau berpikir dengan tenang dan sungguh-sungguhLseorang yang
murtad dan kemudian mati dalam kemurtadannya, maka semua amalnya terhapus,
sedang mereka yang murtad kemudian menginsafi kesalahannya dan kembali
memeluk "slam, maka amal-amalnya yang lalu tidak terhapus. Demikian pendapat
"mam SyafiEi.)
Berdasarkan pemaparan di atas, agaknya dapat diambil pemahaman bahwa
makna ("slam) dalam ayat di atas dipahami oleh #uraish Shihab secara eksklusif
->
ibid, hlm. ,-
!1
ibid, hlm. -,!.
!-
ibid, hlm. -,*
?
sebagai agama institusional-formal yang diturunkan kepada nabi $uhammad,
meskipun ia juga mengakui makna (islam) sebagai sebuah ajaran uniersal para
3abi. Baginya, Semua agama atau ajaran terdahulu dinasakh oleh agama "slam
yang diusung oleh 3abi $uhammad. 5adi, agama yang benar adalah agama "slam
yang diturunkan kepada 3abi $uhammad.
9ntuk melihat lebih jauh bagimana pandangan #uraish terhadap posisi
agama lain dalam konteks kebenaran dan keselamatan, akan dilihat bagaimana
penafsirannya terhadap #S. 'l-$aidah ayat ,2 yang menyatakan+






Dan kami Telah turunkan kepadamu Al-Kitab dengan haq,
membenarkan apa yang sebelumnya, dari kitab-kitab dan
batu ujian terhadapnya; Maka putuskanlah (perkara) mereka
menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu
mengikuti haa na!su mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang Telah datang kepadamu" untuk tiap-tiap
umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang
terang" sekiranya Allah menghendaki, nis#aya kamu
dijadikan-$ya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji
kamu terhadap pemberian-$ya kepadamu, Maka berl%mba-
l%mbalah berbuat kebajikan" &anya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-$ya kepadamu apa
yang Telah kamu perselisihkan itu'
Menurut (uraish )hihab, ayat di atas merupakan penegasan
akan p%sisi *slam sebagai agama samai dalam kaitannnya
dengan agama-agama yang diahyukan kepada para nabi
sebelumnya" Ayat di atas berbi#ara tentang Al-(uran setelah
sebelumnya berbi#ara tentang Taurat dan *njil"
Dalam hal ini (uraish menjelaskan pandangannya tentang
ayat di atas sebagai berikut+
,,
Dan kami telah turunkan kepadamu ahai Muhammad al-
Kitab yakni Al-(uran dengan haq, yakni haq dalam kandungannya,
#ara turunnya maupun yang menurunkan, yang mengantarkannya
!!
;ihat $. #urasih Shihab, Tafsir Al-Misbah, ol. * %5akarta+ ;entera, !110& hlm. --1---!
2
turun dan yang diturunkan kepadanya" Kitab ini ber!ungsi
membenarkan apa yang diturunkan sebelumnya, dan juga menjadi
batu ujian yakni t%lak ukur kebenaran terhadapanya, yakni kitab-
kitab yang diturunkan sebelumnya itu; maka putuskanlah perkara
diantara mereka menurut apa yang Allah turunkan baik melalui
ahyu yang terhimpun dalam Al-(uran , dan juga ahyu lain yang
engkau terima seperti hadis (udsi, maupun yang diturunkan-$ya
kepada kepada para nabi yang lain selama sebelum ada
pembatalannya, dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu
mereka yakni %rang-%rang -ahudi, dan semua pihak yang
bermaksud mengalihkan engkau dari menetapkan hukum yang
bertentangan dengan hukum Allah, yaitu dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu.
)elanjutnya, ia juga menjelaskan+
,.
/agi masing-masing umat, yakni kel%mp%k yang memiliki
persamaan dalam aktu, atau ras atau persamaan lainnya
diantara kamu hai umat-umat manusia, Kami berikan aturan yang
merupakan sumber menuju kebahagiaan abadi dan jalan yang
terang menuju sumber itu" 0ahai Muhammad, kami telah
menjadikan syariat yang kami anugerahkan kepadamu
membatalkan semua syariat yang lalu" Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu, hai umat Musa dan
*sa, 1mat Muhammad sa dan umat-umat lain sebelum itu, satu
umat saja, yaitu dengan jalan menyatukan se#ara naluriah
pendapat kamu serta tidak menganugerahkan kamu kemampuan
memilih, tetapi Dia, Allah tidak menghendaki itu" Karena Dia
hendak menguji kamu baik menyangkut syariat, maupun p%tensi-
p%tensi lain, sejalan dengan perbedaan p%tensi dan anugerah-$ya,
kepada masing-masing" Maka karena itu, kami menetapkan buat
kamu semua sejak kini hingga akhir 2aman, satu syari3at, yakni
syari3at yang dibaa %leh Muhammad sa" Melalui tuntuan
syari3at itu, kamu semua berl%mba-l%mba dengan sungguh-
sungguh berbuat aneka kebajikan dan jangan menghabiskan
aktu atau tenaga untuk memperdebatkan perbedaan dan
perselisihan yang terjadi antara kamu dengan selain kamu, karena
pada akhirnya, hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,
lalu Dia memberitahukan kepada kamu pemberitahuan yang jelas
serta pasti apa yang kamu telah terus-menerus berselisih dalam
menghadapinya, apapun perselisihan itu, termasuk perselisihan
menyangkut kebenaran keyakinan dan praktik-praktik agama-
masing-masing"
/erangkat dari paparan di atas, (uraish )hihab agaknya
memandang baha p%sisi *slam sebagai syariat yang datang
!*
ibid, hlm. --1---!
>
kepada $abi Muhammad sebagai syariat pengganti bagi syariat
(agama) yang ada sebelumnya" Dengan demikian dapat dikatakan
baha satu-satunya ajaran dan syariat yang diterima disisi Tuhan
adalah *slam yang dibaa %leh $abi Muhammad" )ementara,
syariat sebelumnya yang diusung %leh Musa, *sa as dan lain-lain
se#ara %t%mastis terabr%gasi (Mansukh) %leh *slam" $amun
demikian bukan berarti (uraish )hihab memandang baha agama
atau syariat slain *slam akan tidak selamat, karena bagi (uraish
sendiri, keputusan atau %t%ritas yang menentukan benar atau
tidaknya ajaran se#ara abs%lut akan ditentukan %leh Tuhan di
Akhirat kelak"
5ika ditelaah, pemahaman #uraish Shihab terhadap kebenaran agama
khususnya menyangkut makna (din al-Islam), tidak semata bertumpu pada
pemahaman semantik yang berkutat pada makna etimologis semata, akan tetapi
lebih jauh lagi ia juga menggunakan analisis hermeneutik kesejarahan dimana
konteks mikro maupun makro saat kedua ayat tersebut diturunkan memegang posisi
yang signifikan bagi pandangan tafsirnya. Di sisi lain, sikap #uraish Shihab yang
menyerahkan keputusan benar atau salahnya suatu agama %syariat& kepada 'llah di
akhirat kelak, agaknya sangat dipengaruhi oleh aliran teologi yang dianutnya, yakni
'syEariyyah, dimana ajaran ini memandang bahwa kekuasaan dan kehendak mutlak
Tuhan merupakan salah satu hal yang harus diakui. $anusia tidak boleh mengklaim
aatu memastikan apakah seseorang atau suatu kelompok pasti salah atau benar,
sebab kebenaran yang hakiki berada di tangan Tuhan.
!,
Disisi lain, sikap seperti ini juga menunjukkan bahwa #uraish Shihab
memiliki etika keagamaan yang sangat kuat, dimana ia tidak ingin menunjukkan
kemutlakkan pendapatnya apalagi terkait dengan pluralitas agama dan syariat. Bagi
#uraish, kemutlakkan itu hanya bersifat internal, sementara ketika sudah keluar,
seseorang harus menunjukkan kerendahan hati baik dihadapan manusia maupun
Tuhan.
0. Keela%a/a(
!,
;ihat 7arun 3asution,Teologi Islam2 Aliran-aliran -e.arah Analisa 3erbandingan %jakarta, 9"-
4ress, ->20& hlm. --2--!1.
-1
Setiap agama, baik samawi maupun ardhi, memiliki ajaran eskatologi,
dimana manusia kelak akan terbagi menjadi penghuni surga atau neraka. 4enghuni
surga dipandang sebagai manusia yang memperoleh keselamatan, sebaliknya
penghuni neraka dipandang sebagai manusia yang celaka.
!:
Dalam kaitan dengan hal tersebut, tema keselamatan bersumber pada
persoalan ( selamat atau tidaknya %celakanya& pemeuk suatu agama kelak di
akhirat). Dalam konteks pluralitas agama dan perspektif muslim, wacana ini
berkaitan dengan tiga pertanyaan, yaitu+ ('pakah agama-agama yang beragam itu
masing-masing dapat membawa keselamatan bagi para pemeluknyaH). ('taukah
hanya "slam saja yang dapat melakukan itu, dan agama lainnya tidak sama sekaliH).
dan ('taukah hanya "slam yang menjamin keselamatan yang pasti, sedangkan agam
lainnya hanya mungkin, sejauh memenuhi beberapa ketentuan menurut "slamH)
!0
'dapun ayat 'l-#uran yang berhubungan dengan tema di atas adalah #S.
'l-BaFarah+ 0!, 'l-$aidah+ 0> dan 'l-7ajj+ -?.
#S. 'l-BaFarah+ 0!+



(Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang =ahudi, orang-orang 3asrani
dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang %benar-benar& beriman
kepada 'llah, hari Kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari
Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran menimpa mereka, dan tidak %pula& mereka
bersedih hati.)
#S. 'l-$aidah+ 0>

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang =ahudi, Shabiin dan orang-


orang 3asrani, siapa saja diantara mereka yang beriman kepada 'llah, 7ari
kemudian dan beramal saleh, $aka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak %pula& mereka bersedih hati.
#S. 'l-7ajj+ -?+



(Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang =ahudi, orang-orang
Shaabi-iin, orang-orang 3asrani, orang-orang $ajusi dan orang-orang musyrik,
!:
$ukhlis, InklusiismeL, hlm. 0>
!0
ibid, hlm. ?1
--
'llah akan memberi Keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya
'llah menyaksikan segala sesuatu.)
Seperti apa penafsiran #urasih Shiab tentang ayat-ayat di atasH Berbicara
tentang #S. 'l-BaFarah+ 0!, #uraish Shihab menjelaskan+
$elalui ayat ini 'llah memberi jalan keluar sekaligus ketenangan kepada
mereka yang bermaksud memperbaiki diri. "ni sejalan dengan kemurahan 'llah
yang selalu membuka pintu bagi hamba-hamba3ya yang insaf. Karena itu
ditegaskan bahwa+ (Sesungguhnya orang-orang yang beriman ,yakni yang mengaku
beriman kepada 3abi $uhammad saw, orang orang =ahudi, yang mengaku beriman
kepada 3abi $usa as, dan orang-orang 3asrani yang mengaku beriman kepada "sa
as, dan orang-orang ShabiEin, kaum musyrik atau penganut agama dan kepercayaan
lain, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada 'llah dan hari
Kemudian sebagaimana dan sesuai dengan segala unsur keimanan yang diajarkan
'llah melalui para nabi serta beramal saleh, yakni yang bermanfaat dan sesuai
dengan nilai-nilai yang ditetapkan 'llah, maka untuk mereka pahala amal-amal
saleh mereka yang tercurah di dunia ini dan tersimpan hingga di akhirat nanti di sisi
Tuhan 4emelihara dan 4embimbing mereka, serta atas kemurahan-3ya. tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka menyangkut sesuatu apapun yang akan datang, dan
tidak pula mereka bersedih hati menyangkut sesuatu yang telah terjadi.
!?

Selanjutnya, #uraish Shihab menjelaskan bahwa persyaratan beriman
kepada 'llah dan hari Kemudian, bukan berarti hanya kedua rukun tersebut yang
dituntut dari mereka, tetapi keduanya adalah istilah yang biasa digunakan oleh 'l-
#uran dan Sunnah untuk makna iman yang benar dan mencakup semua rukunnya.
"a melanjutkan, adalah suatu kekeliruan jika ada indiidu atau kelompok yang
menjadikan ayat ini sebagai pijakan bagi kebenaran pluralisme yang menyatakan
bahwa penganut agama-agama yang tercakup dalam ayat ini, selama beriman
kepada 'llah dan 7ari Kemudian, maka mereka semua akan memperoleh
keselamatan dan tidak akan diliputi oleh rasa takut di akhirat kelak Sebab pendapat
semacam ini nyaris menjadikan semua agama sama, padahal agama-agama itu pada
hakikatnya berbeda-beda dalam akidah serta ibadah yang diajarkannya. #uraish
kemudian berkomentar,
!2
+
Bagaimana mungkin =ahudi dan 3asrani dipersamakan, padahal keduanya
saling mempersalahkan. Bagaimana mungkin yang ini dan itu dinyatakan tidak akan
diliputi rasa takut dan sedih, sedang yang ini menurut itu, dan atas nama Tuhan yang
disembah adalah penghuni surga dan yang itu penghuni nerakaH =ang ini tidak sedih
dan takut, dan yang itu, bukan saja takut tetapi disiksa dengan aneka siksa.
!>

!?
;ihat $. #uraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, olume " %5akarta+ ;entera, !110& hlm. !-,.
!2
ibid, hlm. !-0
!>
ibid, hlm. !-0
-!
;ebih jauh lagi, #uraish Shihab menerangkan bahwa walaupun surga dan
neraka adalah hak prerogatif 'llah, akan tetapi hak tersebut tidak menjadikan semua
penganut agama sama dihadapan-3ya. Calaupun hidup rukun dan damai antar
pemeluk agama merupakan suatu keniscayaan dan kemutlakan, tetapi cara untuk
mencapai hal itu bukan dengan mengorbankan ajaran agama. Iaranya adalah hidup
damai dan menyerahkan kepada-3ya semata untuk memutuskan di 7ari Kemudian
kelak, agama siapa yang direstui-3ya dan agama siapa yang keliru serta
menyerahkan kepada-3ya penentuan akhir siapa yang dianugerahi kedamaian dan
surga serta siapa pula yang akan takut dan bersedih.
*1
Selanjutnya, tentang #S. 'l-$aidah ayat 0> dan 'l-7ajj+ -?, agaknya tidak
terdapat substansi yang berbeda dengan penjelasannya tentang #S. 'l-BaFarah ayat
0!. 7al ini karena, disamping adanya kemiripan redaksi antara kedua ayat tersebut,
juga disebabkan substansi yang dibicarakan dalam kedua ayat ini juga sama.
4erbedaan yang yang terdapat dalam kedua ayat ini menurut #uraish Shihab hanya
terletak pada penempatan secara kronologis kata (al-$ashara, al-shabi#un dan al-
lad!ina Hadu), dan hal tersebut sama sekali tidak mempengaruhi substansi kedua
ayat tersebut.
*-
Begitu pula ketika mengomentari #s. 'l-7ajj ayat -?, terjadi
pengulangan penjelasan sebagaimana yang ia jelaskan terdahulu dalam #S. 'l-
BaFarah+ 0! dan al-$aidah+ 0>. 7anya saja dalam ayat ini #uraish Shihab
menekankan, sebagaimana komentar akhirnya tentang #S 'l-BaFarah+ 0!, bahwa
semua penganut agama dan kepercayaan yang beragam tersebut akan ditentukan
oleh 'llah benar atau salahnya di akhirat kelak.
*!
Beranjak dari pemaparan di atas, tampaknya #uraish Shihab tidak sepakat
dengan paham pluralisme yang cenderung menyamakan semua agama. Bagi
#uraish sendiri, hanya "slam lah yang memiliki jalan keselamatan yang absolut,
walaupun ia mengakui bahwa agama lain pun masih memiliki kemungkinan untuk
mendapat keselamatan dari Tuhan. dalam memahami ayat, #uraish Shihab sangat
*1
ibid, hlm. !-0
*-
$. #uraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, ol. * %5akarta+ ;entera, !110& hlm. -::--:?
*!
$. #uraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, ol. > %5akarta+ ;entera, !110& hlm. !?
-*
memperhatikan kronologis dan hubungan ayat %munasabat& disamping makna
semantik yang digunakan oleh 'l-#uran.
Dari pendapatnya di atas #uraish sendiri agaknya dapat digolongkan ke
dalam posisi inklusif yang cenderung eksklusif. Di satu sisi, ia menganggap bahwa
"slam lah jalan keselamatan yang absolut, tetapi di sisi lain ia kemudian masih
membuka ruang kesempatan bagi komunitas agama lain dengan menyatakan
(Biarlah kelak Tuhan yang memutuskan di 7ari Kemudian). Sikap #urasish shihab
yang sedemikian ini tampaknya sekali lagi sangat dipengaruhi oleh sikap teologis
beliau yang seorang 'syEariyah dimana kelompok ini memiliki paham bahwa
pemegang otoritas tentang surga dan neraka adalah 'llah swt. Dia berhak
menentukan posisi manusia sesuai kehendak-3ya walaupun secara empirik telah
melanggar sunnatullah serta syariat-3ya.
1. T+lera(i
Ketika berbicara tentang toleransi, ayat-ayat 'l-#uran yang sering disitir
antara lain #S. 'l-BaFarah+ -!1 dan !:0, =unus+ >>, 'l-Kahfi+ !>, 'l-Kafirun+--0,
'l-$umtahanah+ ?->.
#S. 'l-BaFarah+ -!1



4rang-%rang -ahudi dan $asrani tidak akan senang kepada kamu
hingga kamu mengikuti agama mereka" Katakanlah+
5)esungguhnya petunjuk Allah *tulah petunjuk (yang benar)5" dan
)esungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan pen%l%ng bagimu"'
()" -unus+ 66"


Dan 7ikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua
%rang yang di muka bumi seluruhnya" Maka apakah kamu
(hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi %rang-%rang
yang beriman semuanya 8'
()" Al-Kah9+ ,6"

-,
Dan Katakanlah+ 5Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka
barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan
barangsiapa yang ingin (ka9r) /iarlah ia ka9r5:
()" Al-Ka9run



Katakanlah+ 5&ai %rang-%rang ka9r,; aku tidak akan menyembah
apa yang kamu sembah"; Dan kamu bukan penyembah Tuhan
yang Aku sembah"Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa
yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang Aku sembah" 1ntukmu agamamu, dan
untukkulah, agamaku"5
()" Al-Mumtahanah+ 2->





Allah tidak melarang kamu terhadap %rang-%rang yang tiada
memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu (tidak melarang kamu) untuk berbuat baik bagi mereka
dan berlaku adil kepada mereka" )esungguhnya Allah menyukai
%rang-%rang adil" Allah hanya melarang kamu menyangkut %rang-
%rang yang memerangi kamu dalam agama dan mengusir kamu
dari negerimu, dan membantu dalam mengusirmu untuk
menjadikan mereka sebagai teman-teman akrab (tempat
menyimpan rahasia)" dan barangsiapa menjadikan mereka
sebagai kaan, Maka mereka itulah;merekalah %rang-%rang yang
2alim"
Terkait dengan ayat-ayat tentang T%leransi di atas,
khususnya () -unus+ 66 dan Al-Kah9 +,6, substansi kedua ayat ini
menurut (uraish )hihab menjelaskan adanya dem%krasi atau
kebebasan (free will) yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia untuk
beriman atau pun tidak kepada kebenaran %agama& yang diwahyukan kepada 3abi-
3ya $uhammad saw.
**
Bukti dari kebebasan tersebut adalah bahwa tuhan tidak
MmenjadikanE manusia semuanya beriman, walupun Dia memiliki kekuasaan untuk
mencabut Mhak memilihE manusia. 3amun kekebasan tersebut mengandung
konsekuensi adanya pertanggung jawaban di akhirat kelak.
*,
**
$. #uraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, ol. 2 %5akarta+ ;entera, !110& hlm. !>
*,
$. #uraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, ol. 0 %5akarta+ ;entera, !110& hlm. -0,
-:
/erikutnya, tatkala berbi#ara tentang ()" Al-Mumtahanah+ 2-
>, (uraish )hihab menguraikan baha Ayat di atas menampik
ayat-ayat al-(uran sebelumnya yang menimbulkan kesan baha
seakan-akan semua n%n-muslim harus dimusuhi" Ayat-ayat diatas
menggariskan prinsip dasar hubungan interaksi antara muslim dan
n%n-muslim+
.<
)elanjutnya, (uraish menjelaskan+
Allah yang memerintahkan kamu bersikap tegas kepada %rang
ka9r--alaupun kelurga kamu tidak melarang kamu menjalin
hubungan dan berbuat baik terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu
karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negeri kamu. 'llah tidak melarang
kamu berbuat baik dalam bentuk apapun bagi mereka dan tidak juga melarang kamu
berlaku adil kepada mereka. Kalau demikian, jika dalam interaksi sosial mereka
berada di pihak yang benar, sedang salah seorang dari kamu berada di pihak yang
salah, maka kamu harus membela dan memenangkan mereka. Sesungguhnya 'llah
menyukai orang-orang yang berlaku adil. 'llah tidak lain hanya melarang kamu
menyangkut orang-orang yang memerangi kamu dalam agama dan mengusir kamu
dari negeri kamu dan membantu orang lain dalam pengusiran kamuKmelarang
kamuKuntuk menjadikan mereka teman-teman akrab tempat menyimpan rahasia
dan penolong-penolong yang kamu andalkan. Barang siapa yang mengindahkan
tuntuan ini, maka merekalah orang-orang yang beruntung dan barang siapa
menjadikan mereka sebagai teman-teman akrab tempat menyimpan rahasia maka
mereka itulah yang sungguh jauh kebejatannyaKmerekalah tidak selain merekaK
orang-orang Galim yang sungguh mantap keGalimannya.
=ebih jauh ia menjelaskan, alaupun k%nteks turunnya ayat
tersebut (sabab al-nuul) ditujukan ditujukan kepada kaum musyrik
$ekkah, 3amun ayat di atas berlaku umum kapan dan dimana saja. Sebagai contoh,
pada Gaman 3abi sekian banyak suku-suku musyrik yang bekerja sama dengan
3abi.
*0
Dari ayat di atas menurutnya dapat diambil ketegasan bahwa 'l-#uran
tidak menjadikan perbedaan agama sebagai alasan untuk tidak menjalin hubungan
kerjasama, lebih-lebih mengambil sikap tidak bersahabat.
N
'danya larangan
menjalin persahabatan seperti misalnya tercantum dalam #S 'li "mran+ --2 harus
dipahami dalam konteks non-muslim yang bersikap konfrontatif alias tidak
bersahabat kepada kaum muslim.
*?
Sebagai aktualisasi dari ayat tersebut, #uraish Shihab misalnya
membolehkan seorang muslim mengucapkan selamat 3atal kepada non-muslim
*:
$. #uraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, ol. -, %5akarta+ ;entera, !110& hlm. -02
*0
ibid, hal. -?1
*?
;ihat $. #uraish Shihab, "a%asan Al-Quran2 Tafsir Maudhu#i atas 3elbagai 3ersoalan ;mat
%Bandung+ $iGan, ->>2& cet. <""", hlm. *0:.
-0
selama akidah dapat dijaga dan tujuan pengucapannya selaras dengan apa yang
dimaksud oleh 'l-#uran sendiri sebagaimana dinarasikan dalam #S. $aryam. *,.
*2
Dengan alasan yang sama, #uraish Shihab juga membolehkan seorang muslim
menghadiri upacara natal yang bersifat non-ritual.
*>
Bahkan, dalam konteks yang
lain, #uraish Shihab juga membolehkan mengucapkan salam kepada non-muslim
dengan alasan historis.
,1
Ketika berbicara tentang toleransi, tentu tidak dapat tidak akan dibicarakan
tentang #S. 'l-Kafirun. Dalam mengulas makna surat ini, #uraish Shihab
memahaminya sebagai sikap toleransi 'l-#uran yang memersilahkan kepada non-
muslim untuk menganut apa yang mereka yakini sesuai dengan keinginan dan
kehendak bebas. Dalam konteks ini, seandainya pun mereka mengetahui tentang
ajaran agama yang benar dan mereka tetap bersikeras menolaknya, Tuhan pun tidak
mempersoalkan hal tersebut sebagaimana statement 'l-#uran sendiri+
:
Tidak ada paksaan dalam memeluk agama:'
>?
Selanjutnya, ;ebih jauh #uraish Shihab juga menjelaskan bahwa surat 'l-
Kafirun, terutama ayat yang terakhir, merupakan pengakuan eksistensi secara timbal
balik. Dengan adanya statement bagi kamu agama kamu dan bagiku agamaku,
masing-masing pihak dapat melaksanakan apa yang dianggapnya benar dan baik,
tanpa memutlakkan pendapat kepada orang lain. Dalam konteks ini, absolutisitas
ajaran agama menurut #uraish Shihab adalah sikap ke dalam %internal attitude&.
,!
Sikap akhir #uraish Shihab tentang pluralitas dapat dilihat dari komentar
terhadap #S. 'l-Kafirun ayat 0. "a menyatakan+
( 4ada ayat di atas terlihat bahwa ketika absolusitas dia ntar keluar, ke dunia nyata,
3abi saw tidak diperintahkan menyatakan apa yang di dalam keyakinan tentang
kemutlakan kebenaran ajaran "slam, tetapi justru sebaliknya, kandungan ayat
tersebut bagikan menyatakan+ mungkin kami yang benar, mungkin pula kamu.
mungkin kami yang salah, mungkin pula kamu, kita serahkan saja kepada Tuhan
untuk memutuskannya.)
,*
*2
$. #uraish Shihab, Membumikan Al-Quran2 +ungsi dan 3eran "ahyu dalam Kehidupan
Masyarakat %Bandung+ $iGan, ->>>& cet. O"O, hlm. *?-.
*>
ibid, hlm. *?-
,1
;ihat $unEim ' Sirry %ed.&, +ikih 0intas Agama+ Membangun Masyarakat Inklusif-3luralis
%5akarta+ 4aramadina, !11,& hlm.0?-02
,-
#S. 'l-BaFarah+ !:0
,!
;ihat $. #uraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, ol. -: %5akarta+ ;entera, !110& hlm. :2!
,*
ibid. hlm. :2!
-?
Berangkat dari pandangannya tentang ayat-ayat bernuansa toleransi antar
umat beragama tersebut, #uraish Shihab tampaknya memiliki sikap yang sangat
toleran dan inklusif dalam membangun hubungan antar umat beragama
%interreligious relationship& dengan satu catatan tidak mengorbankan akidah.
3amun demikian, bagi penulis sendiri, posisi #uraish Shihab sendiri masih berada
pada posisi yang (kaburE. Karena disamping memutlakkan kebenaran dan
keselamatan "slam, ia di pintu yang lain masih %seakan-aakan& membuka ruang bagi
keselamatan umat lain.
E. PENUTUP
/erangkat dari paparan di atas, dapat diambil k%nklusi baha
(uraish )hihab ,sebagaimana ter#ermin dalam karyanya !afsir al-
Misbah, adalah t%k%h yang #enderung berpandangan inklusi! tentang
kebenaran agama, alaupun terkesan seakan-akan eksklusi!
Mengenai ajaran keselamatan, ia agaknya juga #enderung bersikap
inklusi!" &al ini dapart dipahami se#ara implisit dari bagian akhir
k%mentarnya" Terkait dengan t%leransi, (uraish )hihab tampaknya
merupakan s%s%k yang sangat t%leran kepada k%munitas agama lain"
Dalam memahami ayat-ayat pluralitas agama, (uraish )hihab
men#%ba melakukan sintesis dengan menggabungkan pemahaman
se#ara semantik dan pendekatan hermeneutik-hist%ris" )e#ara
umum, penulis sendiri menyimpulkan baha (uraish )hihab adalah
s%s%k yang memiliki pandangan kegamaan yang m%derat dan
inklusi!"
-2
DAFTAR PUSTAKA
'lwi Shihab, Islam Inklusif, %Bandung+ $iGan, ->>?&
Barid 6ssack, Quran, 0iberation and 3luralism2 an Islamic 3erspectie of Interreligious
-olidarity against 8ppresion %AJford+ Aneworld 4ublications, ->>2&
7arun 3asution,Teologi Islam2 Aliran-aliran -e.arah Analisa 3erbandingan %5akarta, 9"-
4ress, ->20&
"slah 8usmian, Kha!anah Tafsir Indoensia dari Hermeneutika hingga Ideologi %5akarta+
Teraju, !11*&
5ohn $. 6chols dan 7assan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia %5akarta+ 8ramedia 4ustaka
9tama, !11:&
$. #uraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, olume " %5akarta+ ;entera, !110&
-----------, Tafsir Al-Misbah, ol. ! %5akarta+ ;entera, !110&
-----------, Tafsir Al-Misbah, ol. * %5akarta+ ;entera, !110&
-----------, Tafsir Al-Misbah, ol. 0 %5akarta+ ;entera, !110&
-----------, Tafsir Al-Misbah, ol. 2 %5akarta+ ;entera, !110&
-----------, Tafsir Al-Misbah, ol. > %5akarta+ ;entera, !110&
-----------, Tafsir Al-Misbah, ol. -, %jakarta+ ;entera, !110&
-----------, Tafsir Al-Misbah, ol. -: %5akarta+ ;entera, !110&
-----------,"a%asan Al-Quran2 Tafsir Maudhu#i atas 3elbagai 3ersoalan ;mat %Bandung+
$iGan, ->>2& cet. <"""
-----------, Membumikan Al-Quran2 +ungsi dan 3eran "ahyu dalam Kehidupan
Masyarakat %Bandung+ $iGan, ->>>& cet. O"O
$ircea 6liade, )ncyclopedia of *eligion %3ew =ork+ Simon @ Schuster $acmilllan, ->>:&
$ukhlis, Inklusiisme Tafsir al-A!har, %$ataram+ "'"3 $ataram 4ress, !11,&
$unEim ' Sirry %ed.&, +ikih 0intas Agama2 Membangun Masyarakat Inklusif-3luralis
%5akarta+ 4aramadina, !11,&
->
3urcholis $ajid, "slam, 'oktrin dan 3eradaban2 -ebuah Telaah Kritis tentang Masalah
Keimanan, kemanusiaan dan Kemoderenan %5akarta+ 4aramadina, ->>!&
/aimundo 4anikkar, 'ialog Intra *eligius, terj. Aleh KSB Driyarkara %=ogyakarta+
Kanisius, ->>,&
<ictoria 3eufeldt, "ebster#s $e% "orld &olllege 'ictonary %3ew =ork+ $acmillan, ->>:&
!1

Anda mungkin juga menyukai