Anda di halaman 1dari 33

Androgenetic Alopecia And

Risk Of Coronary
Artery Disease
Martinus Nori Wefrianto
01.209.5950
Pembimbing : dr. Pasid Herlisa, Sp.KK
Identitas Jurnal
Sumber
Indian dermatology online journal Oct-Dec 2013
Penulis
Lata Sharma, Ajay Dubey, P. R. Gupta, Aruna Agrawal
Pendahuluan
Androgenetic alopecia (AGA) atau kebotakan pada laki-laki, ditandai
dengan kerontokan pada bagian frontal dan vertex, sering terjadi pada
laki-laki di dekade ketiga dan selanjutnya
Faktor Resiko Penyakit Arteri Koroner
Faktor Resiko Yang sudah diketahui
Riwayat keluarga dengan Penyakit
Arteri Koroner
Hypertension
Kenaikan body mass index (BMI)
Central obesity
Hyperglycemia
Dyslipidemia
Faktor resiko yang baru diketahui
Serum lipoprotein-a (sl-a)
Serum homocysteine (SH)
Serum adiponectin (SA)

Tujuan
Untuk mempelajari faktor risiko penyakit arteri koroner pada
pasien laki-laki dengan AGA pada kelompok usia 25 sampai
40 tahun dan membandingkannya dengan kontrol.
Pasien dipilih dari Poli rawat jalan bagian Kulit dan Penyakit kelamin,
Rumah Sakit SS, Universitas Hindu Banaras, Varanasi, dari Januari 2009
hingga Juni 2010
Bahan dan Metode
100 pasien pria dengan
AGA, usia 25 40 tahun
100 pasien kontrol yang
sudah disesuaikan jenis
kelamin dan usia

Penelitian ini telah diterima dan disetujui oleh komite etik dari Institute of
Medical Sciences, BHU

Persetujuan Komite Etik
Kasus AGA stadium II atau lebih berdasarkan kriteria Hamilton dan
Norwood (HN)
Kriteria Inklusi

Pasien yang menderita Penyakit Arteri Koroner, tellogen effuvium, cicatrical
alopecia, traction alopecia, dan pasien dalam masa pengobatan untuk
berbagai jennis alopesia

Kriteria Eksklusi
General Examination
Denyut nadi
Tekanan darah (120/80 mmHg : normal; >120-140/>80-90 : borderline;
>140/90 : hypertension)
BMI (weight in kg/height in meters square, 19-25 : normal; 26-30 :
overweight; >30 : obese)
Waist (abdominal circumference at umbilicus) Hip ratio (waist/hip ratio
(WHR) >0.9 : obese)
Outcome
Sampel darah (5 ml setelah berpuasa 12 jam) dari kelompok kontrol dan
kasus
Sampel darah dilakukan tes terhadap parameter : Gula darah puasa,
serum kolesterol, HDL VDL LDL, serum trigliserid, SL-a, SH, SA
Outcome
Student t test : untuk variabel parametric
Chi-square test : untuk variabel non parametrik
Signifikan bila p < 0.05
Analisis Data
Hasil
Dua pertiga pasien : usia 25-30 tahun.
Usia rata-rata kelompok kasus 28.61 tahun 3.031 dan usia
kelompok kontrol 28.45 tahun 3.109.
Lebih dari 40% pasien pelajar
Perbedaan profesi tidak signifikan

Riwayat keluarga dengan AGA 64% kasus, 41% kontrol
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner 37% kelompok
kasus and 27% controls
Secara signifikan tinggi pada kelompok kasus P < 0.002
Riwayat keluarga dengan penyakit prostat ditemukan pada kedua
kelompok
Hasil

Kelompok kasus 65% grade II atau III, 31% grade IV atau V
Tekanan darah
Kriteria Kelompok kasus Kelompok kontrol
Normal 53 84
Borderline 37 15
High 10 1
Secara signifikan tinggi pada kelompok kasus P < 0.0001
Hasil
Hasil
Perbedaan rerata pada kasus dan kontrol
Parameter Kelompok kasus Kelompok
kontrol
Nilai
Signifikansi
BMI 23.108 1.589 22.597 1.599 P = 0.89
WHR 0.843 0.091

0.836 0.109 P = 0.12
FBS 102.9 mg/dl
0.21
103.87 11.700 P = 0.125
SC 172.11 mg/dl
14.644
163.61 11.619 P = 0.267

SA 8.48 2.44
,
12.50 1.682 P = 0.134
Hasil
Perbedaan rerata pada kasus dan kontrol
Parameter Nilai Signifikansi
HDL P < 0.002
LDL P < 0.0001
VLDL P < 0.0002
ST P < 0.0001
SH P < 0.00001
SL-a P < 0.00001
Faktor resiko yang berpengaruh secara signifikan akan meningkat
seiring meningkatnya grade AGA




Pada penelitian ini, riwayat keluarga dengan AGA dan penyakit
jantung koroner tinggi secra signifikan. Hasil ini sesuai dengan
penelitian sebelumnya (Trevisan, 1993).
Frekuensi kebotakan akan lebih tinggi pda pasien dengan riwayat
keluarga dengan kebotakan.
Tekanan darah secara signifikan lebih tinggi pada kelompok kasus
daripada kelompok kontrol
BMI dan WHR tak berbeda secara signifikan pada kelompok kasus
dan kontrol

Diskusi

Didapatkan perbedaan signifikan pada LDL, HDL, VLDL, TG di
kelompok kasus dan kontrol.
Peningkatan LDL dianggap sebagai faktor kresiko kunci terjadinya
penyakit jantung koroner
Peningkatan SL-a secara signifikan didapatkan pada kelompok kasus
dibanding kelomppok kontrol.
Peningkatan SL-a ini dikaitkan dengan disfungsi endotelial dan
penyakit jantung karena kemiripannya dengan LDL.

Diskusi


Didapatkan peningkatan bermakna kadar SH pada kelompok kasus.
Peningkatan SH dikaitkan juga dengan peningkatan disfungsi endotel
oleh karena terjadinya stres oksidatif.

Diskusi

Pasien dengan AGA memiliki peningkatan resiko terjadinya penyakit
jantung koroner dengan peningkatan sesuai dengan meningkatnya
grade AGA yang dialami.
Evaluasi klinis AGA sebagai faktor resiko terjadinya penyakit jantung
koroner dapat membantu dalam mencegah penyakit menakutkan ini.
Diskusi
CRITICAL APPRAISAL
-
O
100 pasien pria dengan AGA, usia 25 40 tahun
100 pasien kontrol yang sudah disesuaikan jenis kelamin dan usia
Pasien dipilih dari Poli rawat jalan bagian Kulit dan Penyakit
kelamin, Rumah Sakit SS, Universitas Hindu Banaras, Varanasi,
dari Januari 2009 hingga Juni 2010




P
I
-
C
General examination : Denyut nadi, tekanan darah, BMI, WHR
Sampel darah dilakukan tes terhadap parameter : Gula darah
puasa, serum kolesterol, HDL VDL LDL, serum trigliserid, SL-a,
SH, SA



O
Judul dan Pengarang
No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1 Jumlah kata dalam judul < 12 kata
Androgenetic alopecia and risk of
coronary artery disease
+
2 Deskripsi judul Menggambarkan isi
utama penelitian, cukup
menarik dan tanpa
singkatan
3 Daftar penulis sesuai aturan jurnal -
4 Korespondensi penulis -
5 Tempat & waktu penelitian dalam judul -
Abstrak
No
.
Kriteria Ya (+) atau
Tidak (-)
1 Abstrak satu paragraf +
2 Mencakup komponen
IMRC
+
3 Secara keseluruhan
informatif
+
4 Tanpa singkatan
selain yang baku
+
5 Kurang dari 250 kata -
(294 kata)
Pendahuluan
No Kriteria Ya (+) atau
Tidak (-)
1 Terdiri dari dua bagian
atau dua paragraf
+
2 Paragraf pertama
mengemukakan alasan
dilakukan penelitian
+
3 Paragraf kedua
menyatakan hipotesis
atau tujuan penelitian
+
4 Didukung oleh pustaka
yang relevan
+
5 Kurang dari satu
halaman
+
Bahan dan Metode Penelitian
No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1 Jenis dan rancangan penelitian -
2 Waktu & tempat penelitian +
3 Identifikasi studi -
4 Kriteria inklusi +
5 Kriteria ekslusi +
6 Perincian Cara penelitian +
7 Uji statistik +
8 Program komputer -
9 Persetujuan subjek +
Hasil Penelitian
No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1 Jumlah subjek +
2 Tabel karakteristik subjek -
3 Tabel hasil penelitian +
4 Komentar & pendapat penulis ttg hasil +
Pada diskusi
5 Tabel analisis data dengan uji chi-square -
Pembahasan, Kesimpulan, dan Daftar
Pustaka
No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1 Pembahasan & kesimpulan dipaparkan
terpisah
-
2 Pembahasan & kesimpulan dipaparkan
dengan jelas
-
3 Pembahasan mengacu dari penelitian
sebelumnya
+
4 Pembahasan sesuai landasan teori +
5 Keterbatasan penelitian -
6 Simpulan utama -
7 Simpulan berdasarkan hasil penelitian -
8 Saran penelitian -
9 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +
APAKAH PENELITIAN INI VALID?
Ya
APAKAH PENELITIAN INI PENTING?
Ya
APAKAH PENELITIAN INI BISA DITERAPKAN PADA WARGA KITA?
Ya

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai