Disusun oleh : ? Chairul Tiyan Damafika ? Diana Intan Gabriella Lusiana ? Fatmaratri Maulani ? Lediliocza Tingkat : 2A Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten Analis Kesehatan Tangerang KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limp ahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Tempat Kejadia n Perkara (TKP). Makalah ini dibuat dengan berbagai informasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan mak alah ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya ke pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dap at membangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk pen yempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan terimakasih, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.Wassalamualaikum wr, wb.
Tangerang, 04 September 2014 ( kelompok 1) DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar isi ii Pengertian TKP 2 Persiapan Sebelum ke TKP 2 Alur Penyelidikan di TKP 2 Tindakan Pertama di TKP 5 Pengolahan Tempat Kejadian Perkara 5 A. Melakukan pengamatan umum 6 B. Melakukan pemotretan dan pengolahan sketsa 6 C. Penanganan korban, saksi, dan pelaku 9 D. Penanganan barang bukti 11 Tindakan yang Harus Dihindari 12 Kesimpulan 13 Saran 13 DAFTAR PUSTAKA Tempat Kejadian Perkara (TKP) Definisi Tempat Kejadian Perkara (TKP) TKP adalah tempat ditemukannya benda bukti dan/atau tempat terjadinya peristiwa kejahatan atau yang diduga kejahatan menurut suatu kesaksian. Dasar pemeriksaan TKP adalah menjawab 6 pertanyaan (heksameter) yaitu apa yang terjadi, siapa yang berhubungan denganperistiwa tersebut, di mana dan kapan terjadinya, bagaimana t erjadinya, dan dengan apa melakukannya, serta mengapa terjadi peristiwa tersebut . Tujuan Penanganan TKP ? Untuk menjaga agar TKP tetap berada dalam status aslinya, ? Melindungi agar barang bukti yang diperlukan tidak hilang, tidak rusak, tidak ada penambahan atau pengurangan dan perubahan letak, dan ? Untuk memperoleh keterangan dan fakta sebagai bahan penyidikan lebih lan jut. Persiapan yang perlu dilakukan untuk TKP sebagai berikut. ? Mempersiapkan kemampuan dan keterampilan petugas dan menentukan personil . ? Mempersiapkan sarana mobilitas dan komunikasi petugas. ? Menyiapkan peralatan untuk memberikan pertolongan kepada korban kecelaka an. ? Menyediakan alat untuk kasus TKP. Segi Tiga Pembuktian/EvidenceTriangle Segi tiga pembuktian/evidencetriangle merupakan segitiga yang terbentuk akibat h ubungan timbal balik (interrelasi) antara: 1. Korban adalahseseorang yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/ata u kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh suatu tindak pidana. 2. Pelaku adalah setiap orang yang dipahami sebagai orang perseorangan ata u korporasi yang melakukan tindak pidana. 3. Alat bukti,merupakan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan suatu pe rbuatan, dimana dengan alat-alat bukti/barang bukti tersebut, dapat dipergunakan sebagai bahan pembuktian guna menimbulkan keyakinan hakim atas kebenaran adanya suatu tindak pidana yang telah dilakukan pelaku/terdakwa.
Hubungan dari ketiga sudut dalam segi tiga pembuktian/evidencetriangle ini harus saling berkontak pada saat terjadinya peristiwa pidana.Di pusat segitiga terseb ut terdapat Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang juga mempunyai interrelasi dengan ketiga barang bukti tersebut. Alat yang Dibutuhkan Saat Berada di TKP Alat pengukur Kantong Alat fotografi Kapur tulis Sarung tangan Alat pencatat hasil TKP Penjepit Alat pembatas TKP Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Saat Datang ke TKP a. Tindakan Terhadap Tempat Kejadian Tutup dan jaga TKP dari orang yang tidak berkepentingan. Mempertahankan status aslinya selama pemeriksaan belum selesai. b. Tindakan Terhadap Korban Meraba bagian tertentu apakah masih hidup atau tidak. Bila korban masih hidup beri P3K. Bila memungkinkan minta identitas pelaku. c. Tindakan Terhadap Pelaku Adakan pencarian singkat jika pelaku masih ada disekitar TKP. Tangkap pelaku dan adakan penggeledahan sebagaimana mestinya. Cabut identitas pelaku. Cegah pelaku jangan sampai menghilangkan barang bukti. d. Tindakan Terhadap Barang Bukti Jaga jangan sampai rusak atau hilang, terhapus atau letaknya jangan sampai berub ah. Catat barang bukti waktu ditempat atau sebelum diadakan perubahan sekelilingnya. e. Tindakan Terhadap Saksi Catat keterangan saksi yang mengetahui tentang kejadian tersebut. Tahan saksi sampai menunggu datangnya petugas. Catat identitas saksi atau cabut identitas yang ada sebelum meninggalkan saksi. Alur penyelidikan di TKP Awalnya, peneliti akan memulai dengan evaluasi daerah, yaitu batas-batas TKP aka n ditentukan, dan pemberian batas wilayah di TKP. Selanjutnya menentukan alur ma suk dan keluar bagi pelaku.Peneliti kemudian mulai dengan awal berjalan melalui tempat kejadian untuk memperoleh gambaran tentang situasi dan mengembangkan stra tegi untuk pemeriksaan sistematis dan dokumentasi seluruh TKP.Pencarian bukti fi sik di TKP harus teliti dan sistematis. Pola pencarian yang dipilih biasanya akan tergantung pada ukuran dari tempat kej adian dan jumlah orang yang berpartisipasi dalam pencarian. Macam-macam alur penyelidikanatau pencarian barang bukti : a. Metode Spiral Dalam metode spiral, caranya adalah tiga orang petugas atau lebih menjelajahi te mpat kejadian secara beriring, masing-masing berderet kebelakang (yang satu dibe lakang yang lain) dengan jarak tertentu, mulai pencarian pada bagian luar spiral kemudian bergerak melingkar mengikuti bentuk spiral berputar kearah dalam, meto de ini baik untuk daerah indoor misalnya di kamar mandi.
b. Metode Zone Caranya adalah luasnya tempat kejadian perkara dibagi menjadi empat bagian dan d ari tiap bagian dibagi-bagi menjadi empat bagian, jadi masing-masing 1/16 bagian dari luas tempat kejadian perkaraseluruhnya.Untuk tiap-tiap 1/16 bagian tersebu t ditunjuk dua sampai empat orang petugas untuk menggeledahnya.Metode ini baik d iterapkan untuk rumah, toko atau tempat tertutup. c. Metode Strip Caranya adalah tiga orang petugas masing-masing berdampingan yang satu dengan ya ng lain dalam jarak yang sama dan tertentu (sejajar) kemudian bergerak serentak dari sisi lebar yang satu kesisi lain di tempat kejadian perkara. Apabila dalam gerakan tersebut sampai di ujung sisi lebar yang lain maka masing-masing berputa r kearah semula. Metode ini baik untuk daerah yang berlereng. d. Metode Roda Dalam hal ini, tempat atau ruangan dianggap sebagai suatu lingkaran, caranya ada lah beberapa petugas bergerak bersama-sama kearah luar dimulai dari titik tengah tempat kejadian, dimana masing-masing petugas menuju kearah sasarannya sendiri- sendiri sehingga merupakan arah penjuru mata angin.Metode ini baik untuk ruangan tertutup . Dalam mencari bukti-bukti tersebut, diperlukan ketelitian disamping imajinasi pa ra penyidik, kalau misalnya ruang yang diperiksa itu ialah ruang tertutup, maka harus diperhatikan kotoran pada lantai, cat, kloset, pakaian, tirai, gorden, dll e. Metode Kotak yang Diperluas Caranya adalah dimulai dari titik tengah tempat kejadian perkara dalam bentuk ko tak sesuai kekuatan personil yang kemudian dapat dikembangkan atau diperluas ses uai dengan kebutuhan sampai seluruh TKP dapat ditangani
Pengolahan Tempat Kejadian Perkara Adapun tata cara dalam melakukan pengolahan tempat kejadian perkara dilakukan de ngan tindakan-tindakan sebagai berikut: a) Melakukan pengamatan umum b) Melakukan pemotretan dan pembuatan sketsa c) Melakukan penanganan korban, saksi dan pelaku d) Melakukan penanganan barang bukti A. Melakukan Pengamatan Umum Melakukan pengamatan umum yakni pengamatan yang diarahkan terhadap hal-hal/obyek -obyek sebagai berikut: 1. Jalan masuk/keluarnya sipelaku. 2. Adanya kejanggalan-kejangga yang didapati di tempat kejadian perkara dan sekitarnya. 3. Keadaan cuaca waktu kejadian. 4. Alat-alat yang mungkin dipergunakan/ditinggalkan oleh si pelaku. 5. Tanda-tanda atau bekas perlawanan/kekerasan. B. Melakukan pemotretan dan pembuatan sketsa. Hasil dari pengamatan tersebut diatas dimaksudkan untuk dapat memperkirakan modu s operandi, motif, waktu kejadian dan menentukan langkah-langkah mana yang harus terlebih dahulu dilakukan. 1. Pemotretan Pemotretan dilakukan dengan maksud untuk: Mengabadikan situasi TKP termasuk korban dan barang bukti lain pada saat diketem ukan. Memberikan gambaran nyata tentang situasi dan kondisi tempat kejadian perkara. Membantu dan melengkapi kekurangan dalam pengolahan TKP termasuk kekurangan-keku rangan dalam pencatatan dan pembuatan sketsa. Objek pemotretan adalah: Tempat kejadian perkara secara keseluruhan dan berbagai sudut. Detail/close-up terhadao setiap obyek dalam TKP yang diperlukan untuk penyidikan (digunakan skala/penggaris, dapat dilakukan bersama dengan penanganan barang bu kti) Setelah dilakukan pemotretan maka penyidik harus membuat catatan sebagai penjela san hasil pemotretan yang memuat: Hari, tanggal, bulan, tahun dan jam pemotretan. Merk dan type kamera, lensa dan film. Speed kamera dan diagfragmanya. Sumber cahaya. Filter yang digunakan. Jarak kamera terhadap objek ( dilengkapi sketsa kasar TKP yang memuat letak kame ra dan obyek yang dipotret). Tinggi kamera. Nama, pangkat, NRP petugas yang melakukan pemotretan. 2. Pembuatan Sketsa Pembuatan sketsa dimaksudkan untuk : ? Menggambarkan tempat kejadian perkara seteliti mungkin. ? Sebagai bahan untuk mengadakan rekonstruksi jika diperlukan. Sketsa merupakan sebagai lampiran berita acara pemeriksaan di tempat kejadian pe rkara maka pembuatan sketsa tersebut dilakukan sebagai berikut: ? Mempergunakan kertas berukuran (kertas milimeter). ? Menentukan tanda/ arah utara kompas. ? Dibuat dengan skala. ? Untuk setiap obyek diberi tanda dengan huruf balok dan dijelaskan pada k eterangan gambar. ? Mengukur jarak benda-benda bergerak dengan cara menghubungkan dua titik pada benda-benda tidak bergerak yang digunakan sebagai patokan. ? Untuk otentikasi sketsa dituliskan/cantumkan: ? Nama pembuat ? Tanggal pembuatan ? Peristiwa apa ? Dimana terjadi
Kesimpulan TKP adalah tempat ditemukannya benda bukti dan/atau tempat terjadinya peristiwa kejahatan atau yang diduga kejahatan menurut suatu kesaksian.Dalam pencarian buk ti di TKP terdapat segi tiga pembuktian atau evidence triangle yang menunjukkan hubungan antara korban, pelaku dan alat bukti dengan TKP.TKP perlu dijaga dari o rang yang tidak berkepentingan agar barang bukti tidak rusak atau hilang, terhap us atau letaknya berubah. DAFTAR PUSTAKA Abidin, S.H., LL.M., Ph.D. 2012 Peneliti Hukum. Bhayangkara, Saka. 2013. TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara). Forensic Science:an. Introduction, 2nd ed, by: Richard Saferstein. proses pencarian bukti yang dilakukan penyidik pada saat penanganan tempat kejad ian perkara.chapterIII.pdf repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/36256/.../Chapter%20III-V.pdf Sinlaeloe, Paul. 2014. Tindak Pidana Perdagangan Orang.