FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ________________________________________________________________________ Nama Dokter Muda : Henny Puspita Adi NIM: 09711305 Stase : Ilmu Kesehatan Jiwa
Identitas Pasien Nama / Inisial : Sdr. EWB No RM : 07-26-18 Umur : 20 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Diagnosis/ kasus : Skizofrenia paranoid Pengambilan kasus pada minggu ke: 3
Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib) a. Ke-Islaman* b. Etika/ moral c. Medikolegal d. Sosial Ekonomi e. Aspek lain
Form uraian 1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ). Pasien sudah berulang kali masuk RSJ dengan keluhan mengamuk dan ingin bunuh diri, pasien rawat inap sudah 4 kali. Pasien tidak kontrol rutin, sehingga keluhan pasien sering muncul kembali, akhir-akhir ini pasien kembali mengamuk, marah-marah dan keinginan untuk bunuh dirinya sangat kuat namun belum sampai ada tindakan yang dilakukan. Menurut saudara pasien yang mengantar, kejadian ini lebih parah jika dibandingkan dengan keluhan sebelumnya. Keluhan pada pasien berawal ketika pasien lulus SMA dan akan melanjutkan kuliah. Pasien tidak memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri jurusan yang diinginkan, pasien harus mengikuti kemauan kedua orang tuanya. Page 2
Saat pasien sudah menjalani masa perkuliahan, namun tidak lama kemudian pasien tidak mau melanjutkannya lagi. Prestasi akademiknya sangat menurun dan tidak ada keinginan untuk melanjutkan kuliahnya. Pasien menjadi tertutup dan muncul rasa tidak berguna lagi. Pada pemeriksaan psikiatri didapatkan hasil : Keadaan Umun : seorang laki-laki sesuai umur, rawat diri cukup, memandang orang lain dengan tatapan tajam Orientasi : O : baik, W : baik, T : baik, S : baik Sikap/tingkah laku : normoaktif Afek : tumpul Bentuk pikir : derealistik Isi pikir : waham dikendalikan (+), suicide (+) Progress pikir : irrelevan, cukup bicara Halusinasi : auditorik (+) Hubungan jiwa : sulit Perhatian : mudah ditarik sulit dicantum Insight : jelek Diagnosis multiaksial : Axis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid Axis II : F 60.1 gangguan kepribadian skizoid, paranoid Axis III : tidak ada diagnosis Axis IV : masalah pendidikan Axis V :GAF 50-41
2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus Skizofrenia adalah gangguan isi pikir dimana terdapat gejala berupa waham, dan halusinasi. Untuk penegakan skizofrenia, gejala-gejala yang muncul harus sudah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih. Bila onset masih dibawah 1 bulan atau 2 minggu kurang, maka diagnosis masih berupa gangguan psikotik akut. Page 3
Skizofrenia adalah gangguan yang paling lazim, yang ditandai oleh distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas, dan oleh afek yang tidak wajar (inappropiate) atau tumpul. Distorsi persepsi dapat mempengaruhi semua indra, penglihatan, pendengaran, rasa, bau, dan sentuhan, namun yang paling banyak dijumpai adalah pendengaran. Anggapan masyarakat tentang penyakit jwa cukup buruk, mereka menggangap bahwa sakit jiwa harus dihindari, banyak yang masyarakat yang mengucilkan orang dengan skizofrenia atau bahkan disakiti. Penderita skizofrenia pada hal nya sama dengan manusia biasa hanya saja mereka sedang terdapat gangguan yang mengharuskan mengkonsumsi obat secara rutin dan teratur. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga memberikan pengaruh positif terhadap penderita skizofrenia. Masyarakat juga perlu tahu jika terdapat perubahan tingkah laku segera berobat,jangan sampai terlabat hanya karena malu, dan jangan takut akan biaya yang mahal karena pemerintah sudah menyediakan jamkesmas, dimana jaminan tersebut dapat digunakan, dimana mengingat pengobatan skizofrenia membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kondisi pasien saat ini sudah mulai tenang dan dapat diarahkan. Namun tidak ada peran dari orang tua yang ikut membantu agar anaknya dapat sembuh. Orang tua pasien terkesan tidak perhatian dan tidak memperdulikan masalah yang menjadi penyebabnya dan tidak ikut berperan dalam proses penyembuhan pasien, salah satunya terlihat saat pasien datang justru diantar oleh saudaranya bukan dengan orang tuanya. 3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai * *pilihan minimal satu Pengobatan skizofrenia membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan biaya yang tidak sedikit sangat mempengaruhi perekonomian dalam keluarga, untuk pasien seperti ini sudah terdapat keringanan dari pemerintah. Sudah ada banyak program yang pemerintah akan lakukan untuk kesejahteraan warga terutama agar pasien mendapat kemudahan dalam mendapatkan pelayanan Page 4
medis. Gangguan jiwa di dalam masyarakat masih dilihat sangat buruk, banyak masyarakat yang tidak mau jika disekitarnya terdapat orang yang mengalami gangguan jiwa. Bahkan tidak sedikit yang masih belum bisa menerima pasien yang sembuh dan diizinkan pulang. Sikap masyarakat seperti ini sangat tidak membantu pemulihan pasien pasca skizofrenia atau bahkan gejala-gejala skizofrenia dapat kambuh kembali. Meskipun pasien skizofrenia tidak bisa sembuh sempurna, atau hanya 20% yang dapat sembuh sempurna namum jika ditunjang dengan aktivitas yang positif pasien pasca skizofrenia dapat diperbantukan atau di pekerjakan, itu juga menjadi sebuah terapi bagi pasien. Namun yang memiliki peran penting dalam proses penyembuhan dari pasien skizofrenia adalah dari keluarga terdekatnya terutama kedua orang tuanya. Orang tua harus menerima dengan sabar bagaimanapun kondisi anaknya, sehingga orang tua juga dapat dengan sabar memberikan motivasi bagi anaknya untuk menjalani pengobatan hingga sembuh. 4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai Sehat menurut islam adalah sehat akal dan pikirannya, jasmani dan rohaninya. Menurut cerita pada hadist yang diriwayatkan, Rasulullah Saw menyatakan orang dengan mengamuk,marah-marah adalah bukan orang gila, namun mereka sedang menderita sakit atau sedang ditimpa musibah. Orang yang sedang mendapat musibah haruslah bersabar, Allah selalu mengingatkan dalam firmannya Hai orang-orang beriman, sebutlah nama Allah (berdzikirlah) dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya (QS : Al-Ahzab 41) Seperti dijelaskan juga dalam ayat Al-Quran tentang pentingnya mencari pengobatan bagi segala macam penyakit yang diderita, yang artinya : Berobatlah kamu wahai manusia, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit tanpa menurunkan obatnya, kecuali penyakit tua (mati). (QS Asy-Syuara 80) Tindakan bunuh diri dalam islam sangat diharamkan, baik yang dilakukan sendiri maupun membunuh orang lain. Seseorang yang ingin bunuh diri maka akan menyalahi takdir yang sudah ditentukan oleh Allah Page 5
SWT. Keimanan dan kepercayaan atas Tuhannya telah hilang sehingga dengan mudah pikirannya dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi. Seperti disebutkan juga dalam ayat Al-Quran yang artinya: Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu (QS: An-Nisa 30) Yang harus sabar dan berdoa bukan hanya pasien, dari pihak keluarga pun harus selalu ingat kepada Allah SWT. Allah memberikan cobaan tidak melebihi kemampuan umatnya. Harus banyak bersabar dalam mengadapi cobaan. Orang dengan gangguan jiwa tidak boleh dikucilkan, kita harus memberikan support agar pasien dan keluarga berlapang dada dan nantinya pasien dapat kembali beraktivitas.
Umpan balik dari pembimbing
Yogyakarta, 28 November 2013 TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda