Anda di halaman 1dari 10

Layananku Ibadahku

RSI
AISYIYAH MALANG
PENATALAKSANAAN STATUS
EPILEPTIKUS
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.37
Revisi :
2
Halaman
1 dari 2
Tanal Te!"i# :
$$$$$$$$$..
Di#e#a%kan&
Di!ek#u!
dr. H. Soeparman Sidik
Pengertian Bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit atau dua atau lebih
bangkitan, dimana diantara dua bangkitan tidak terdapat pemulihan
kesadaran.Penanganan kejang harus dimulai dalam 10 menit setelah aitan
suatu kejang.
Tujuan 1. !eningkatnya mutu Pelayanan "umah Sakit
2. !eningkatnya mutu Pelayanan #egaat $aruratan
3. !eningkatnya #eselamatan Pasien
%. !eningkatnya #epuasan Pasien
&. Sebagai a'uan dalam penatalaksanaan pasien dengan Status (pileptikus
Kebijakan $okter jaga )*$ boleh melakukan tindakan medis untuk tujuan resusitasi
+Sesuai S# $irektur ,o - ./3.012S#.#3"S24522011 tanggal 1% September
2011 6ampiran 7.03.0& tentang #ebijakan #ompetensi $okter 8aga )*$9.
Prosedur 1. Stadium I (0-10 menit)
a. Petugas jaga memperbaiki :ungsi kardiorespiratorik
b. Petugas jaga memperbaiki jalan na:as
'. Petugas jaga memberikan oksigen
d. Petugas jaga meresusitasi
2. Stadium II (0-60 menit)
a. Petugas jaga memasang in:us pada pembuluh darah besar
b. Petugas jaga mengambil &0/100 '' darah untuk pemeriksaan
laboratorium
'. Petugas jaga memberikan 3;( emergensi - dia<epam 10/20
mg i.=. +ke'epatan pemberian > 2/& mg2menit atau re'tal dapat
diulang 1& menit kemudian9
d. Petugas jaga memasukkan &0 '' glu'osa %0? dengan atau tanpa
thiamin 2&0 mg intra=ena.
e. Petugas jaga menangani asidosis
3. Stadium III (0-60-90 menit)
a. Petugas jaga menentukan etiologi
b. Petugas jaga memberikan phenytoin i.=. 1&/1@ mg2kgBB dengan
ke'epatan &0 mg2menit, bila kejang berlangsung terus 30 menit
setelah pemberian dia<epam pertama,
'. Petugas jaga memulai terapi dengan =asopresor bila
diperlukan
d. Petugas jaga mengoreksi komplikasi
SPO Kegawat dauatan Saa!
"SI #i$yiyah %a&ang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PENATALAKSANAAN STATUS
EPILEPTIKUS
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.37
Revisi :
2
Halaman
2 dari 2
Tanal Te!"i# :
$$$$$$$$..
Di#e#a%kan&
Di!ek#u!
dr. H. Soeparman Sidik
Prosedur %. Stadium I' (30-90 menit)
a. Petugas jaga mentrans:er pasien ke)P4, beri propo:ol +2 mg2kgBB
bolus i.=.diulang bila perlu9 atau thiopentone +100/2&0 mg bolus
i.=., pemberian dalam 20 menit, dilanjutkan dengan bolus &0 mg
setiap 2/3 menit9, dilanjutkan sampai 12/2% jam setelah bangkitan
klinis atau bangkitan ((* terakhir, bila kejang tetap tidak teratasi
selama 30/10 menit, lalu dilakukan tapering o::.
b. Petugas jaga memonitor bangkitan dan ((*, tekanan intrakranial,
memulai pemberian 3;( dosis maintenan'e.
Unit terkait )nit *aat $arurat, "aat 4nap2)P4, S!. !edis
SPO Kegawat dauatan Saa!
"SI #i$yiyah %a&ang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PENATALAKSANAAN KOMA
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.3@
Revisi :
2
Halaman
1 dari 2
Tanal Te!"i# :
$$$$$$$$$
Di#e#a%kan&
Di!ek#u!
dr. H. Soeparman Sidik
Pengertian Penurunan kesadaran yang dalam dan ditemukan dengan skala koma
*lasgo ((&a$g)w *)ma $*a&e). Pada koma, nilainya di baah 10.
Penyebab koma dapat dibagi dalam dua golongan besar-
1. #elainan atau gangguan sistem sara: pusat.
2. Penyakit sistemik- gangguan alat/alat dalam kera'unan.
Tujuan 1. !eningkatnya mutu Pelayanan "umah Sakit
2. !eningkatnya mutu Pelayanan #egaat $aruratan
3. !eningkatnya #eselamatan Pasien
%. Sebagai a'uan dalam penatalaksanaan pasien dengan koma.
Kebijakan $okter jaga )*$ boleh melakukan tindakan medis untuk tujuan resusitasi
+Sesuai S# $irektur ,o - ./3.012S#.#3"S24522011 tanggal 1%
September 2011 6ampiran 7.03.0& tentang #ebijakan #ompetensi $okter
8aga )*$9.
Prosedur 1. Petugas jaga memebaskan jalan na:as, yaitu-
/ HipereAtensi kepala.
/ $agu diangkat ke atas.
/ )ntuk menghindari terjadinya sumbatan pada jalan na:as karena
lidah yang jatuh ke belakang, pasang oropharyngeal airay.
/ Bersihkan jalan na:as dari lendir dan benda asing lainnya.
2. Petugas jaga mengusahakan =entilasi dan sirkulasi darah yang
adekuat.
/ Perhatikan perna:asan dengan 'ara melihat, meraba dan auskultasi,
serta meraba pulsasi arteri karotis bila tidak ada tanda/tanda, maka
hal ini merupakan indikasi untuk melakukan "8P3.
/ Pasang in:use.
3. Petugas jaga melakukan pemeriksaan :isik.
/ Periksa nadi, tensi, suhu dan perhatikan jenis perna:asanya.
/ 7ari dengan seksama tanda trauma di kepala.
/ Periksa tanda rangsangan meningeal.
%. Petugas jaga memeriksa adanya penyakit jantung dan paru, lakukan
pemeriksaan (#* untuk menyingkirkan aritmia yang mengan'am
nyaa.
&. Petugas jaga men'ari sumber penyebab koma-
/ ;danya trauma kepala yang belum lama, alaupun pada aktu
kejadian gejalanya tidak berarti.
/ Pemakaian obat, termasuk alkohol, yang baru diminum atau sudah
leat. Perhatikan ma'am obat dan jumlah yang diminum.
SPO Kegawat dauatan Saa!
"SI #i$yiyah %a&ang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PENATALAKSANAAN KOMA
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.3@
Revisi :
2
Halaman
2 dari 2
Tanal Te!"i# :
$$$$$$$$$
Di#e#a%kan&
Di!ek#u!
dr. H. Soeparman Sidik
Prosedur / Penyakit yang diderita pasien sebelumnya, seperti riayat kejang,
diabetes mellitus, hipertensi, serosis hepatis, atau kelainan
neurologi' yang mungkin dapat menyebabkan koma.
/ sebelum terkena koma, seperti adanya nyeri kepala dan kesadaran
yang menurun +adanya penyakit neurologik9.
1. Petugas jaga melakukan pemeriksaan laboratorium.
/ Periksa kimia darah, yaitu kadar natrium, kalium, kalsium,
glukosa, :ungsi ginjal dan hati harus segera dilakukan.
/ Pemeriksaan gas darah dan pH, pemeriksaan p73
2
dan p3
2
darah
arteri untuk menentukan :ungsi perna:asan sebagai penyebab
/ )rinalisis, untuk pemeriksaan rutin langsung dari kandung kemih
dengan mempergunakan kateter.
7. Petugas jaga mengobati segera penyebab koma yang masih re=ersible
seperti-
/ Pada hypolikemia, berikan &0 ml glukosa %0 ? +20 g glukosa9 i.=. ,
selama 3 B % menit.
/ Pada kera'unan opiate, berikan naloAone +nar'an9 0,@ / 2 mg +2 B &
ampul9 i.=.
/ Pantau (#*
@. Petugas jaga menentukan skala glas'o
Unit Terkait )nit *aat $arurat, "aat 4nap2)P4, S!. !edis.
SPO Kegawat dauatan Saa!
"SI #i$yiyah %a&ang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PENATALAKSANAAN '(A
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.30
Revisi :
2
Halaman
1 dari 2
Tanal Te!"i# :
$$$$$$$$$
Di#e#a%kan&
Di!ek#u!
dr. H. Soeparman Sidik
Pengertian Suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh :ungsi neurologis +de:i'it
neurologis :okal atau global9 yang terjadi se'ara mendadak, nerlangsung lebih
dari 2% jam atau menyebabkan kematian, yang semata/mata disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak karena berkurangnya suplai darah +stroke
iskemik9 atau pe'ahnya pembuluh darah se'ara spontan +stroke perdarahan9.
Tujuan 1. !eningkatnya mutu Pelayanan "umah Sakit
2. !eningkatnya mutu Pelayanan #egaat $aruratan
3. !eningkatnya #eselamatan Pasien
%. !eningkatnya #epuasan Pasien
&. Sebagai a'uan dalam penatalaksanaan pasien dengan 7C;.
Kebijakan $okter jaga )*$ boleh melakukan tindakan medis untuk tujuan resusitasi
+Sesuai S# $irektur ,o - ./3.012S#.#3"S24522011 tanggal 1% September
2011 6ampiran 7.03.0& tentang #ebijakan #ompetensi $okter 8aga )*$9.
Prosedur 1. Pena#alaksanaan Umum - ditujukan terhadap :ungsi =ital - paru/paru,
jantung, ginjal, keseimbangan elektrolit dan 'airan, gi<i, dan higiene.
2. Pena#alaksanaan K)usus :
a. S#!oke Iskemik *In+a!k :
;nti agregasi platelet - aspirin, tiklopidin, klopidogrel,
dipiridamol
;ntikoagulan - heparin, 6!DH, heparinoid +untuk stroke
emboli9 +*uideline stroke 200%9
,europrotektan
". Pe!,a!a)an Su"a!ak)noi, :
;nti=asospasme - nimodipin
,europrotektan
-. Pe!,a!a)an In#!ase!e"!al :
Konservatif :
!emperbaiki :aal hemostasis +bila ada gangguan :aal
hemostasis9
!en'egah2mengatasi =asospasme otak akibat perdarahan -
nimodipin
,europrotektan
Operatif : dilakukan pada kasus yang indikati:2 memungkinkan -
Colume perdarahan lebih dari 30 '' atau diameter E 3 'm :ossa
posterior
SPO Kegawat dauatan Saa!
"SI #i$yiyah %a&ang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PENATALAKSANAAN '(A
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.30
Revisi :
2
Halaman
2 dari 2
Tanal Te!"i# :
$$$$$$$$..
Di#e#a%kan&
Di!ek#u!
dr. H. Soeparman Sidik
6etak lobar dan kortikal dengan tanda/tanda peninggian F4#
akut
Perdarahan serebellum
Hidrose:alus akibat perdarahan intra=entrikel atau serebellum
*7S E 7
3. Te!a%i kom%likasi :
a. ;ntiedema - larutan manitol 20 ?
b. ;ntibiotika, antidepressan, antikon=ulsan - atas indikasi
'. ;ntitrombosis =ena dalam dan emboli paru.
%. Pena#alaksanaan +ak#o! !esiko :
a. ;ntihipertensi - :ase akut stroke dengan persyaratan tertentu
+*uidelines Stroke 200%9
b. ;nti diabetika - :ase akut stroke dengan persyaratan tertentu
+*uidelines Stroke 200%9
'. ;ntidislipidemia - atas indikasi
&. Te!a%i non +a!maka
a. 3perati:
b. Phlebotomi
'. ,eurorestorasi +dalam :ase akut9 dan rehabilitasi medik
d. edukasi
Unit Terkait )nit *aat $arurat, "aat 4nap2)P4, S!. !edis.
SPO Kegawat dauatan Saa!
"SI #i$yiyah %a&ang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PENATALAKSANAAN GUILLAIN
.ARRE SINDROM
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.%0
Revisi :
1
Halaman
1 dari 1
Tanal Te!"i# :
$$$$$$$$..
Di#e#a%kan&
Di!ek#u!
dr. H. Soeparman Sidik
Pengertian #elumpuhan motorik 2 sensorik akut yang bersi:at progresi: berupa lesi
6!, disebabkan gangguan imunologis.
Tujuan 1. !eningkatnya mutu Pelayanan "umah Sakit
2. !eningkatnya mutu Pelayanan #egaat $aruratan
3. !eningkatnya #eselamatan Pasien
%. !eningkatnya #epuasan Pasien
&. Sebagai a'uan dalam penatalaksanaan pasien dengan *BS
Kebijakan $okter jaga )*$ boleh melakukan tindakan medis untuk tujuan resusitasi
+Sesuai S# $irektur ,o - ./3.012S#.#3"S24522011 tanggal 1% September
2011 6ampiran 7.03.0& tentang #ebijakan #ompetensi $okter 8aga )*$9.
Prosedur 1. Fidak ada drug o: 'hoi'e
2. Petugas jaga harus measpadai memburuknya perjalanan klinis dan
gangguan perna:asan.
3. Bila ada gangguan perna:asan, raat di)P4
%. Petugas jaga memberikan roborantia sara: parenteral
&. Petugas jaga memasang ,*F bila kesulitan menelan
1. Petugas jaga memberikan kortikosteroid masuh kontro=ersial, bila
terjadi paralisis otot berat maka perlu kortikosteroid dosis tinggi.
7. Plasma:aresis beberapa pasien memberikan man:aat yang besar terutama
kasus akut
@. Plasma 200/2&0 ml2kgBB dalam %/1 kali pemberian sehingga aktu
sehari diganti 'airan kombinasi garam G &? albumin
0. 4munoglobulin intra=ena (e+,et *)n$en$u$) - 4C4* direkomendasikan
untuk terapi *BS 0,% g2kgBB2tiap hari untuk & hari berturut/turut
ternyata sama e:ekti:nya dengan penggantian plasma. -+,et .)n$en$u$
merekomendasikan 4C4* sebagai pengobatan *BS.
Unit terkait )nit *aat darurat, "aat 4nap2)P4, S!. !edis
SPO Kegawat dauatan Saa!
"SI #i$yiyah %a&ang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PENATALAKSANAAN TETANUS
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.%1
Revisi :
1
Halaman
1 dari 2
Tanal Te!"i# :
$$$$$$$$$
Di#e#a%kan&
Di!ek#u!
dr. H. Soeparman Sidik
Pengertian Penyakit system syara: yang perlangsungannya akut dengan karakteristik
spasme tonik dan eksaserbasi singkat.
Tujuan 1. !eningkatnya mutu Pelayanan "umah Sakit
2. !eningkatnya mutu Pelayanan #egaat $aruratan
3. !eningkatnya #eselamatan Pasien
%. !eningkatnya #epuasan Pasien
&. Sebagai a'uan dalam penatalaksanaan pasien dengan tetanus.
Kebijakan $okter jaga )*$ boleh melakukan tindakan medis untuk tujuan resusitasi
+Sesuai S# $irektur ,o - ./3.012S#.#3"S24522011 tanggal 1% September
2011 6ampiran 7.03.0& tentang #ebijakan #ompetensi $okter 8aga )*$9.
SPO Kegawat dauatan Saa!
"SI #i$yiyah %a&ang
Layananku Ibadahku
Prosedur 1. 4C.$ $ekstrose &?- "6 H 1 - 1 21 jam
2. #ausal -
a. ;ntitoksin tetanus
/ Serum ;nti Fetanus +;FS9 diberikan dengan dosis 20.000
4)2hari2i.m, selama 3 B & hari. F(S #)64F S(B(6)!,I;.
;F;)
/ Human Fetanus 4mmunoglobulin +HF4*9. $osis &00 B 3.000
4)2 i.m. Fergantung beratnya penyakit. $iberikan S4,*6( $3S(
b. ;ntibiotik -
/ !etronida<ol &00 mg2@ jam drips i.=.
/ ;mpi'illin dengan dosis 1 gram2@ jam i.=. +F(S #)64F
S(B(6)!,I;9.
Bila alergi terhadap Penisilin dapat diberikan -
/ (ritromisin &00 mg21 jam2oral. ;F;)
/ Fetrasiklin &00 mg21 jam2oral.
'. Penanganan luka - dilakukan 'ross insision dan irigasi menggunakan
H
2
3
2.
3. Simptomatis dan supporti:
a. $ia<epam
/ Setelah masuk "umah Sakit, segera diberikan dia<epam
dengan dosis 10 mg i.=, perlahan 2 /3 menit. $apat diulang bila
diperlukan.
/ $osis maintenan'e - 10 ampul H 100 mg2&00 ml 'airan in:us
+10/12 mg2#gBB2hari9 diberikan se'ara drip +syringe pump9.
)ntuk men'egah terbentuknya kristalisasi, 'airan diko'ok tiap 30
menit.
RSI
AISYIYAH MALANG
PENATALAKSANAAN TETANUS
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.%1
Revisi :
1
Halaman
2 dari 2
Tanal Te!"i# :
$$$$$$$$$.
Di#e#a%kan&
Di!ek#u!
dr. H. Soeparman Sidik
SPO Kegawat dauatan Saa!
"SI #i$yiyah %a&ang
Layananku Ibadahku
/ Setiap kejang diberikan bolus dia<epam 1 ampul2i.=.
perlahan selama 3/ & menit, dapat diulang setiap 1& menit sampai
maksimal 3 kali. Bila tidak teratasi segera raat di)P4.
/ Bila penderita telah bebas kejang selama G %@ jam, maka
dosis dia dia<epam diturunkan se'ara bertahap G 10 ? setiap 1 B 3
hari +tergantung keadaan 9. Segera setelah intake peroral
memungkinkan, maka dia<epam diberikan peroral dengan :rekuensi
pemberian setiap 3 jam.
%. Petugas jaga memberikan oksigen, bila terdapat tanda/tanda hipoksia,
distres perna:asan, sianosis.
&. ,utrisi - diberikan F#FP dalam bentuk lunak, saring, atau 'air. Bila
perlu menggunakan pipa nasogastrik.
1. Petugas jaga menghindari tindakan yang bersi:at merangsang termasuk
rangsangan suara dan 'ahaya yang intensitasnya bersi:at intermitten.
7. Petugas jaga mempertahankan jalan na:as, penghisapan lendir se'ara
berkala.
@. Petugas jaga memposisikan penderita dan diubah se'ara periodik.
0. Petugas jaga memasang kateter bila terjadi retensi urin.
Unit Terkait )nit *aat darurat, "aat 4nap2)P4, S!. !edis
SPO Kegawat dauatan Saa!
"SI #i$yiyah %a&ang

Anda mungkin juga menyukai