Anda di halaman 1dari 68

LBM 1

Bingung Memilih Metode Kontrasepsi



STEP 1
- Kontrasepsi : kata kontra (mencegah) konsepsi (pertemuan antara
sperma dan ovum) mencegah kehamilan.
- KB : tindakan untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kehamilan yg diinginkan, mengatur interval kehamilan,
menentukan jumlah anak dalam keluarga dalam hub suami istri.
- Flek : merupakan bercak darah dari vagina akibat efek samping dari
penggunaan alat kontrasepsi
- Fibroadenoma : tumor jinak yg sering terjadi pada wanita merupakan
gabungan dari kelenjar glandula dan fibrosa. Biasanya terjadi pada
payudara
STEP 2
1. Apa tujuan dan manfaat KB ?
2. Apa tujuan dari kontrasepsi ?
3. Sebutkan contoh-contoh kontrasepsi ?
4. Kontrasepsi apa yg cocok untuk pasien A ?
5. Apa saja faktor faktor yg mempengaruhi seseorang dalam memilih alat
kontrasepsi ?
6. Apa hubungan DM dengan memilih alat kontrasepsi ?
7. Apa hubungan Hepatitis dengan memilih alat kontrasepsi ?
8. Apa hubungan GO dengan memilih alat kontrasepsi ?
9. Apa hubungan Hipertensi dengan memilih alat kontrasepsi ?
10. Apa hubungan riwayat pemakaian obat Amitriptilin dengan memilih alat
kontrasepsi ?
11. Apa hubungan perokok dengan memilih alat kontrasepsi ?
12. Kontrasepsi apa yang cocok untuk pasien B (fibroadenoma) ?
13. Apa hubungan siklus haid tidak teratur dengan pemakaian alat
kontrasepsi ?
14. Bagaimana metode konseling yang bagus ?
15. Mengapa setelah kelahiran anak, pasien B diberi suntik kontrasepsi tiap
3 bulan ?
16. Apa tujuan dari konseling ?
17. Apa syarat pemilihan kontrasepsi ?

STEP 3
1. Apa tujuan dan manfaat KB ?
- Menghindari kehamilan yg tidak diinginkan
- Mendapatkan kehamilah yg diinginkan
- Kesehatan reproduksi wanita itu sendiri dalam sejahtera keluarga
- Menunda kehamilan < 20 th
- Mengatur jarak interval kehamilan > 20 sekitar 30 th(jarak kehamilan
lebih dari 3 atau 4 tahun)
- Mengakhiri kesuburan (untung pasangan tua)

Manfaat KB (Ibu)
- Kesehatan reproduksi wanita
- Anak menjadi lebih diperhatikan (pendidikan dan kasih sayang)

2. Apa tujuan dari kontrasepsi ?
- Mencegah ovulasi
- Membuat lendir divagina kental sehingga sperma tidak bisa berjalan
normal semestinya
- Mencegah implantasi
- Melindungi dari penyakit menular seksual
3. Apa syarat pemilihan alat kontrasepsi yg baik ?
- Pemakaian aman
- Efek samping yg merugikan tidak ada
- Tidak memerlukan bantuan medis atau kontrol yg ketat selama
pemakaian
- Penggunaan yg sederhana
- Dapat diterima oleh pasangan suami istri, dapat diterima budaya dan
lingkungan setepmat
- Berdayaguna (benar-benar bisa mencegah kehamilan)
- Harga murah dan terjangkau
- Pemakaian jangka panjang
4. Apa saja faktor faktor yg mempengaruhi seseorang dalam memilih alat
kontrasepsi ?
- Faktor kesehatan : Dari riwayat penyakit dahulu (penurunan hormon
serotonin ), DM (pil sama suntik tidak boleh), riwayat fibroadenoma juga
- Dari faktor pasangan (umur) : pasangan suami istri yg masih muda (baru
menikah) jangan menggunakan sterilitas tujuan hanya menunda bisa
mengarahkan alat kontrasepsi apa yg harus digunakan (menggunakan
kondom, diafragma) tidak punya anak untuk sterilisasi, tubektomi/
vasektomi, menjarangkan IUD atau AKDR (wanita dengan riwayat IMS
menghindari penggunaan AKDR)
- Gaya hidup : mencegah penyakit menular seksual pembersihan
vagina seperti apa, jika wanita terinfeksi IMS tidak bisa berfungsi efektiv
ex : wanita dg kanker serviks bisa mempengaruhi bentuk serviks
dilihat juga memakai obat2an atau tidak kontra indikasi dan indikasi
terutama pada kb pil progestin
- frekuensi senggama : ada beberapa yg memiliki kepuasan senggama
berbeda, laki2 tidak masa kesuburan tidak melakukan senggama
jika frekuensi sering tidak menggunakan alat kontrasepsi non hormonan
biasanya sering lupa dan tingkat keberhasilan kecil
memilih kondom karena kenikmatan berkurang, tapi jika memakai AKDR
tidak akan mempengaruhi kualitas kenikmatan senggama.
- jumlah anak yg diinginkan : jika tidak menginginkan anak (sterilitas :
tubektomi dan vasektomi)
- Riwayat haid : kondom dan diafragma tidak mempengaruhi siklus haid,
KB dengan penggunaan hormon (riwayat haid terganggu implan AKDR
terdapat gangguan menstruasi selama 3 bulan dan lebih banyak serta
sakit)
Haid teratur atau tidak, misal dipasang AKDR semakin
memperparah Haid
Masih haid atau menopose
- Faktor metode kontrasepsi (kerugian, komplikasi, manfaat, efektivitas)
macam2 kontrasepsi
5. Sebutkan contoh-contoh kontrasepsi ?
a. kontrasepsi sterilisasi
vasektomi./ tubektomi
b. mekanik
Menggunakan kondom
Spermatisida : berbentuk cairan untuk menmbunuh sperma
dan dilakukan 5 menin sebelum melakukan senggama
Vagina diafragma : menutup mulut rahim dipasang 6 jam
selama senggama
IUD : dipasang pada mulut rahim
Keuntungan :
- Jangka panjang 10 tahun lebih murah
Indikasi :
- Untuk ibu yang memberikan asi
- Pasca aborsi
- Ibu yang lupa meminum obat tiap hari
Kontraindikasi :
- Hamil
- Kanker serviks
- KET
Efeksamping :
- Perdarahan dan kram selama minggu pertama pemasangan
- Infeksi
- Diperiksa ulang 2 minggu sekali, 3 bulan sekali, 6 bulan sekali, 1 tahun
sekali
- AKBK alat kontrasepsi yg diletakkan dibawah kulit (keuntungan : sekali
pasang 5 tahun, tidak mempengaruhi Asi, TD baik, untuk wanita yg
sudah tidak hamil tapi tidak berani steril)

c. Tehnik
Coitus interuptus
Kalender : tidak melakukan senggama saat masa kesuburan
Masa kesuburan : seminggu setelah menstruasi

Menyusui/ lactation : ketika menyusui tidak berhubungan
Jika FSH dan LH tidak keluar akan menghambat ovulasi
KB alami
d. Hormonal
Pil kombinasi : esterogen dan progerteron
Suntik kb : isinya progesteron dan kombinasi
Keuntungan :
- Mengurangi KET dan kista ovarium
Kontraindikasi :
- Hamil
- Ada penyakit jantung
Ada kanker payudara

Susuk kb / implan : non plan dan implanor berbentuk
kapsul biasanya dicabut pada akhir masa 5 tahun
Jenis
Norplant 6 batang silastik lembut dan berongga
Implanor 1 batang putih dan lentur
Jadena dan indoplant jumlah 2 batang
Kontra indikasi dari Implan :
- Hamil
- Ada penyakit jantung
- Ada kanker payudara
Koyo KB
Kenapa dikontraindikasikan ??
Kontraindikasi, manfaat, kerugian??
Fisiologi hormonan kaitan dengan kontrasepsi??
6. Apa hubungan DM dengan memilih alat kontrasepsi ?
Pada KB hormonal tidak baik untuk DM mempunyai sifat anti insulin (
fungsinya mendtabilkan gula darah) glukosa akan tinggi
KB hormonal jika tidak dipakai terus menerus tidak berpengaruh ada
resisten insulin pregerteron akan menurunkan kerja pada reseptor insulit
7. Apa hubungan Hepatitis dengan memilih alat kontrasepsi ?
Estrogen memiliki reseptor ERS alfa dan beta / ERS 1 dan 2 dianjurkan
memilih alat kontrasepsi yg membuat kerja hepar berat ( pil kombinasi
progerteron dan estrogen) kontrasepsi hormon
Hepar fungsi mekanisme sel kupffer sel hepar tidak berfungsi
Estrogen dibawa lemak LDL dalam darah
8. Apa hubungan servisitis dengan memilih alat kontrasepsi ?
Pada penderita servisitis disarankan untuk memakai alat kontrasepsi kondom
penularan penyakit ini melalui hubungan seksual
Jangan disarankan memakai IUD memperparah peradangan dan perdarahan
9. Apa hubungan Hipertensi dengan memilih alat kontrasepsi ?
Estrogen dibentuk oleh estradiol di hepar angiotensin 1 , angiotensin 2 di
kel adrenal estrogen dimetabolisme banyak RAS meningkat akan
edem cardiac output meningkat hipertansi pada sistolik
10. Apa hubungan riwayat pemakaian obat Amitriptilin dengan memilih alat
kontrasepsi ?
Menurunkan kadar serotonin estrogen :menghambat kinerja
serotonin memperparah depresi
Progesteron menghambat neurotransmiter MAOI kerjanya akan
pro Menghancurkan neurotransmiter
Yang memiliki efek paling besar pada kandungan hormon esterogen
Esterogen : melindungin penyakit jantung
Apakah ada pil KB kandungan hanya estrogen ??
11. Apa hubungan perokok dengan memilih alat kontrasepsi ?

12. Apa hubungan riwayat oprasi fibroadenoma mamae dengan pemilihat
alat kontrasepsi ?
Fibroadenoma terjadi pada wanita dan di payudara sensitif terhadap
estrogen menambah proliferasi FAM disarankan jangan menggunakan KB
hormonal
13. Apa hubungan siklus haid tidak teratur dengan pemakaian alat
kontrasepsi ?
Estrogen menghambat ovulasi yg kurang adekuat dan menimbulkan flek,
reepilatilasi jika kadar esterogen kurang makan proses reepitalisasi tidak
sempurna sehingga tidak ada perdarahan
Berapa kadar estrogen rendah dalam darah ??
14. Mengapa setelah kelahiran anak, pasien B diberi suntik kontrasepsi tiap
3 bulan ?
15. Kontrasepsi apa yg cocok untuk pasien A ?
16. Kontrasepsi apa yang cocok untuk pasien B ?
17. Apa tujuan dari konseling ?
18. Bagaimana metode konseling yang bagus ?
Step 7
1. Apa tujuan dan manfaat KB ?
Tujuan Keluarga berencana (KB) :
Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka
mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang
sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk.
Tujuan khusus
Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat
kontrasepsi.
Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara

Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para
akseptor akan mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu,
anak dan keluarga, antara lain:


1. Manfaat Untuk Ibu:
* Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
* Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
* Menjaga kesehatan ibu
* Merencanakan kehamilan lebih terprogram


2. Manfaat Untuk Anak:
* Mengurangi risiko kematian bayi
* Meningkatkan kesehatan bayi
* Mencegah bayi kekurangan gizi
* Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
* Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
* Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal

3. Manfaat Untuk Keluarga:
* Meningkatkan kesejahteraan keluarga
* Harmonisasi keluarga lebih terjaga
Tirto.blogspot.com
Pandangan agama tentang keluarga berencana[sunting | sunting sumber]
Keluarga berencana termasuk masalah yang kontroversional sehingga
tidak ditemukan bahasannya oleh imam-imam madzhab. Secara umum,
hingga kini di kalangan umat Islam masih ada dua kubu antara yang
membolehkan keluarga berencana dan yang menolak keluarga
berencana. Ada beberapa alasan dari para ulama yang
memperbolehkan keluarga berencana, diantaranya dari segi
kesehatan ibu dan ekonomi keluarga. Selain itu, program keluarga
berencana juga didukung oleh pemerintah. Sebagaimana diketahui,
sejak 1970, program keluarga berencana nasional telah meletakkan
dasar-dasar mengenai pentingnya perencanaan dalam keluarga. Intinya,
tentu saja untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang berkaitan
dengan masalah dan beban keluarga jika kelak memiliki anak. Di lain
pihak, beberapa ulama berpendapat bahwa keluarga berencana
itu haram. Hal ini didasarkan pada firman Allah Qs. Al-Isra':31 yang
berbunyi:
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut
miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepada
kalian.
(Qs. Al-Isra' 31)
Oleh karena itu,mereka tidak memperbolehkan keluarga berencana.
Maka dari itu, kita harus mempelajari pengetahuan tentang keluarga
berencana dari beberapa sudut pandang sehingga bisa memberi
manfaat bagi masyarakat luas serta meyakinkan masyarakat tentang
hukum keluarga berencana. Rasulullah SAW sangat menganjurkan
umatnya untuk memiliki keturunanyang sangat banyak. Namun tentunya
bukan asal banyak, tetapi berkualitas sehingga perlu dididik dengan baik
supaya dapat mengisi alam semesta ini dengan manusia yang shalih
dan beriman. Contoh metode pencegah kehamilan yang pernah
dilakukan di zaman Rasulullah SAW adalah azl yakni mengeluarkan air
mani di luar vagina istri atau yang lazim disebut sanggama terputus,
namun tidak dilarang oleh Rasul. Dari Jabir berkata: "Kami melakukan
azl di masa Rasulullah SAW, dan Rasul mendengarnya tetapi tidak
melarangnya (HR Muslim)". Sedangkan metode di zaman ini yang
tentunya belum pernah dilakukan di zaman Rasulullah
SAW membutuhkan kajian yang mendalam dan melibatkan ahli medis
dalammenentukan kebolehan atau keharamannya. Kita mengenal
keluarga berencana sebagai metode yang dipakai untuk mencegah
kehamilan. Hal tersebut yang paling sering diperdebatkan dalam Islam.
Hukum keluarga berencana dalam Islam dilihat dari 2 pengertian:
Tahdid an-nasl (pembatasan kelahiran)
Jika program keluarga berencana dimaksudkan untuk membatasi
kelahiran, maka hukumnya haram. Islam tidak mengenal pembatasan
kelahiran. Bahkan terdapat banyak hadits yang mendorong umat Islam
untuk memperbanyak anak. Misalnya, tidak bolehnya membunuh anak
apalagi karena takut miskin atau tidak mampu memberikan nafkah. Allah
berfirman:
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut
miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepada
kalian.
(Qs. Al-Isra' 31)
Tanzhim an-nasl (pengaturan kelahiran)
Jika program keluarga berencana dimaksudkan untuk mencegah
kelahiran dengan berbagai cara dan sarana, maka hukumnya mubah,
bagaimanapun motifnya. Berdasarkan keputusan yang telah ada
sebagian ulama menyimpulkan bahwa pil-pil untuk mencegah kehamilan
tidak boleh dikonsumsi. Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala
mensyariatkan untuk hamba-Nya sebab-sebab untuk mendapatkan
keturunan dan memperbanyak jumlah umat. Rasulullah Shallallahu
walaihi wa sallamartinya: Nikahilah wanita yang banyak anak lagi
penyayang, karena sesungguhnya aku berlomba-lomba dalam banyak
umat dengan umat-umat lain di hari kiamat (dalam riwayat yang lain:
dengan para nabi di hari kiamat)
Karena umat itu membutuhkan jumlah yang banyak, sehingga mereka
beribadah kepada Allah, berjihad di jalan-Nya, melindungi kaum
muslimin dengan izin Allah, dan Allah akan menjaga mereka dan tipu
daya musuh-musuh mereka. Maka wajib untuk meninggalkan perkara ini
(membatasi kelahiran), tidak membolehkannya dan tidak
menggunakannya kecuali darurat. Jika dalam keadaan darurat maka
tidak mengapa, seperti:
Sang istri tertimpa penyakit di dalam rahimnya, atau anggota badan
yang lain, sehingga berbahaya jika hamil, maka tidak mengapa
(menggunakan pil-pil tersebut) untuk keperluan ini.
Demikian juga, jika sudah memiliki anak banyak, sedangkan isteri
keberatan jika hamil lagi, maka tidak terlarang mengkonsumsi pil-pil
tersebut dalam waktu tertentu, seperti setahun atau dua tahun dalam
masa menyusui, sehingga ia merasa ringan untuk kembali hamil,
sehingga ia bisa mendidik dengan selayaknya.
Adapun jika penggunaannya dengan maksud berkonsentrasi dalam
berkarier atau supaya hidup senang atau hal-hal lain yang serupa
dengan itu, sebagaimana yang dilakukan kebanyakan wanita zaman
sekarang, maka hal itu tidak boleh. Berdasarkan penjelasan yang telah
dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa keluarga berencana
diperbolehkan dengan alasan-alasan tertentu misalnya untuk menjaga
kesehatan ibu, mengatur jarak di antara dua kelahiran, untuk menjaga
keselamatan jiwa, kesehatan atau pendidikan anak-anak. Namun
keluarga berencana bisa menjadi tidak diperbolehkan apabila dilandasi
dengan niat dan alasan yang salah, seperti takut miskin, takut tidak bisa
mendidik anak, dan takut mengganggu pekerjaan orang tua. Dengan
kata lain, penilaian tentang keluarga berencana tergantung pada
individu masing-masing.


2. Apa tujuan dari kontrasepsi ?
Dalam menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai
perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut
diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu menunda / mencegah
kehamilan, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan / mengakhiri
kehamilan atau kesuburan. Secara skematis, pola perencanaan keluarga
dan penggunaan kontrasepsi yang rasional dijelaskan seperti Gambar
2.1.













Prioritas kontrasepsi:
1. Pil
2. IUD-mini
3. Metode sederhana Prioritas kontrasepsi:
1. IUD
2. Suntik
3. Mini Pil
4. Pil
5. Implant
6. Metode sederhana Prioritas kontrasepsi:
1. IUD
2. Suntik
3. Mini Pil
4. Pil
5. Implant
6. Sederhana
7. Kontap Prioritas kontrasepsi:
1. Kontap
2. IUD
3. Implant
4. Suntikan
5. Sederhana
6. Pil

Gambar 2.1 Perencanaan Penggunaan Kontrasepsi

Menunda kehamilan dianjurkan bagi PUS dengan usia istri kurang dari
20 tahun. Untuk menunda, metode pilihan prioritas adalah pil oral.
Penggunaan kondom kurang menguntungkan, karena pasangan muda
masih tinggi frekuensi sanggamanya. Jika terdapat kontraindikasi pil
oral, sangat cocok untuk dianjurkan menggunakan IUD-mini.
Kontrasepsi yang dianjurkan tersebut mempunyai reversibilitas yang
tinggi, artinya kesuburan kembali dapat terjamin hampir 100%, karena
pada saat ini peserta belum mempunyai anak
Tujuan menjarangkan kehamilan biasanya dilakukan oleh pasangan
suami-istri yang berusia antara 20 35 tahun, dengan jumlah anak yang
diharapkan 2 orang, dan jarak antara kelahiran 2 4 tahun. Fase
menjarangkan kehamilan dilakukan biasanya segera setelah anak
pertama lahir. Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi,
namun tidak terlalu berbahaya karena yang bersangkutan berada pada
masa mengandung dan melahirkan yang baik. Kontrasepsi yang
diperlukan pada fase ini adalah yang efektifitasnya cukup tinggi,
mempunyai reversibilitas cukup tinggi karena peserta masih
mengarapkan punya anak lagi. Kontrasepsi pilihan sebaiknya dapat
digunakan 2 4 tahun sesuai dengan perencanaan jarak kehamilan,
serta tidak menghambat air susu ibu (ASI), karena biasanya ibu masih
menyusui anak pertama, dan ASI merupakan makanan terbaik bayi
sampai usia 2 tahun.
Fase menghentikan atau mengakhiri kesuburan dilakukan pada periode
usia istri 30 tahun, terutama 35 tahun ke atas. Menghentikan kesuburan
dilakukan setelah mempunyai dua orang anak. Pilihan utama adalah
metode kontrasepsi mantap. Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu
relatif tua dan mempunyai keumungkinan banyak efek samping dan
komplikasi. Syarat kontrasepsi pilihan adalah mempunyai efektivitas
yang sangat tinggi, dapat dipakai untuk jangka waktu yang lama, serta
tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa usia tua kelainan
seperti penyakit jantung, darah tinggi, keganasan dan kelainan
metabolik biasanya meningkat. oleh karena itu, sebaiknya tidak
diberikan kontrasepsi yang menambah kelainan tersebut.
Puskesmas.oke-blogspot.com
3. Sebutkan contoh-contoh kontrasepsi ?
Jenis Kontrasepsi

1. Metode kontrasepsi tanpa alat bantu (KB sistem kalender atau
abstinesia)
Cara KB dengan sistem kalender adalah mengatur kehamilan dengan tidak
melakukan hubungan seksual pada saat wanita dalam masa subur. Masa subur
berkaitan dengan terjadinya siklus menstruasi atau datang bulan. Masa subur
wanita adalah kurang lebih satu minggu sebelum menstruasi dan satu minggu
sesudah menstruasi.

2. Kontrasepsi dengan alat bantu
Dengan alat bantu kontrasepsi memungkinkan sperma dan sel telur tidak dapat
bertemu walaupun terjadi ejakulasi di dalam pagina saat melakukan hubungan
cekcual. Pemakaian alat kontrasepsi masih menuai pro dan kontra di kalangan
masyarakat, terutama golongan agamawan. Namun saat ini masyarakat telah
banyak memanfaatkan alat kontrasepsi untuk membantu mengatur kelahiran
anak.

Macam-macam Alat Kontrasepsi

Berikut ini contoh alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh masyarakat saat
ini beserta kelebihan dan kekurangan yang ditimbulkan dalam pemakaiannya.

1. Kondom

Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau
penularan penyakit kelamin pada saat berhubungan Seks dan biasanya dibuat
dari bahan karet latex dan dipakaikan pada Mr.P pria atau Miss V wanita pada
keadaan ereksi sebelum Bercinta. Kondom tidak hanya dipakai oleh para pria
lho, ada juga kondom yang dirancang khusus untuk digunakan oleh wanita.
Kondom ini berbentuk silinder yang dimasukkan ke dalam Miss V.

Kelebihan:
Efektif bila digunakan dengan benar.
Murah dan dapat dibeli secara umum.
Tidak perlu pemeriksaan khusus.
Kekurangan:
Efektifitas tidak terlalu tinggi.
Penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
Agak mengganggu hubungan Seksual.
Harus selalu tersedia.
2. Pil

Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi
yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah
satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif
mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah.

Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang
berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi
hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan
kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur
dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan
secara benar dan konsisten.

Kelebihan:
Sangat ampuh sebagai alat kontrasepsi apabila digunakan dengan benar dan
tidak terputus.
Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan.
Bisa digunakan wanita segala usia.
Kesuburan segera kembali setelah dihentikan.
Mengatur siklus haid.
Kekurangan:
Pada tiga bulan pertama bisa merasakan mual.
Pendarahan atau bercak darah, terutama jika lupa atau terlambat minum pil.
Bisa merasakan sakit kepala ringan.
Berat badan bisa naik.
Biasanya haid akan terhenti.
Walau sangat jarang, Wanita yang memiliki darah tinggi atau berusia 35 tahun
ke atas dan merokok, berisiko terserang stroke, serangan jantung atau
penggumpalan darah dalam pembuluh.
3. Suntikan KB



Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk
suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko
lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping
biasanya terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi.
EFEKTIF: Bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik
seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta
riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat
menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.

Dilansir dari dokter sehat, alat kontrasepsi dengan cara ini banyak dipilih oleh
Wanita di Indonesia dikarenakan cara kerjanya yang efektif dan cara
pemakaiannya yang praktis, selain itu harganya juga lebih murah. Sebelum
suntikan diberikan, terlebih dahuluWanita diperiksa kondisi badannya untuk
memastikan kesehatan Wanita itu sendiri, dan memastikan kondisinya sedang
dalam kondisi tidak hamil.

Kelebihan:
Mudah digunakan. Hanya sekali suntik setiap tiga bulan dan bisa kembali subur
saat ingin dihentikan.
Memberi perlindungan terhadap kanker rahim, kanker indung telur dan
pembengkakan pinggul.
Memperkecil kemungkinan kurang darah dan nyeri haid.
Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan.
Bisa digunakan wanita yang sudah punya anak ataupun baru menikah.
Untuk kunjungan ulang tidak perlu terlalu tepat waktu.
Jika digunakan ibu menyusui enam minggu setelah melahirkan, tidak
mempengaruhi ASI.
Kekurangan:
Awal pemakaian bisa terjadi bercak darah.
Bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Setelah setahun menggunakan dan berhenti haid belum teratur.
Kesuburan lambat kembali, membutuhkan waktu empat bulan atau lebih.

4. IUD (Intra Uterine Device)





IUD merupakan singkatan dari Intra Uterine Device, atau dikenal pula dalam
Bahasa Indonesia sebagai AKDR yang merupakan singkatan dari Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim. IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang
lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, dan harus diganti apabila sudah
dipakai dalam masa tertentu.

Cara kerja IUD, banyak yang berpendapat bahwa cara kerja dari IUD ini adalah
dengan menyulitkan bertemunya sperma dan sel telur.

Kelebihan:
Pencegahan kehamilan yang ampuh untuk paling tidak 10 tahun.
Tidak mengganggu hubungan seks dengan pasangan.
Tidak terpengaruh obat-obatan.
Bisa subur kembali setelah IUD dikeluarkan.
Tidak mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI.
Dapat mencegah kehamilan di luar kandungan.
Kekurangan:
Terjadi perubahan siklus haid.
Bisa merasakan pembengkakan di pinggul.
Pemasangannya membutuhkan prosedur medis.
Saat memasang dan mengeluarkan IUD, harus dilakukan tenaga kesehatan
terlatih.
Bisa keluar dari rahim tanpa diketahui, sehingga Wanita yang memakai IUD
harus rutin periksa ke tenaga kesehatan.
Bisa merasakan nyeri setelah 3-5 hari pertama pemasangan.
Saat haid, darah yang keluar cukup banyak sehingga bisa menyebabkan kurang
darah
5. Implan

Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrel yang
dibungkus dalam kapsul silasticsilikon (polidemetsilixane) dan di susukkan
dibawah kulit. Banyak alasan dapat dikemukakan mengapa implant
dikembangkan dan diperkenalkan sebagai cara KB yang baru. Alasan-alasan
tersebut antara lain:
Implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah
kehamilan dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna.
Implant tidak merepotkan. Setelah pemasangan, Anda tidak perlu
melakukan atau memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil.
Sekali pasang, Anda akan mendapatkan perlindungan selama 5 tahun.
Implant cukup memuaskan. Tidak ada yang dimasukkan ke dalam Miss.
V dan tidak mengganggu kebahagiaan dalam hubungan Seksual.
Implant sangat mudah diangkat kembali. Bila Anda menginkan anak
lagi, kesuburannya dapat langsung kembali setelah norplant diangkat.
Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau
mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan
sterilisasi.
Kelebihan:
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
Tidak melakukan pemeriksaan dalam.
Bebas dari pengaruh estrogen.
Tidak mengganggu ASI.
Klien hanya perlu kembali ke klinik jika ada keluhan.
Perdarahan lebih ringan.
Tidak menaikkan tekanan darah.
Mengurangi nyeri haid.
Mengurangi/ memperbaiki anemia.
Melindungi terjadinya kanker endometrium.
Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara.
Melindungi diri dari beberapa penyakit radang panggul
Kekurangan:
Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat
badan, nyeri payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood
atau kegelisahan.
Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular Seksual,
termasuk HIV/AIDS.
Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau
obat epilepsi.
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 Wanita
per tahun).

4. Kontrasepsi apa yg cocok untuk pasien A ?

Alat KB Untuk Wanita
Posted by Alat KB
Kontrasepsi merupakan alat bantu bagi mereka para pasangan suami-istri yang ingin
menunda kehamilan atau mencegah kehamilan hingga batas waktu yang diinginkan
untuk hamil kembali. Alat kontrasepsi memiliki banyak variasi, bentuk. Setiap alat kontrasepsi
memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dan tentunya memiliki efek samping yang sedikit
berbeda dari tiap jenis alat kontrasepsi yang digunakan.
Untuk mencegah kehamilan cara alami yang dapat dilakukan oleh pasangan suami-istri
adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual disaat sang wanita atau istri sedang
dalam masa subur. Cara ini dengan dilakukan dengan melihat kalender menstruasi yang dimiliki
dan dicatat setiap bulannya untuk mengetahui kapan masa subur dan kapan masa tidak subur itu
terjadi. Agar ketika melakukan hubungan seksual tidak terjadi pembuahan atau kehamilan. Ada suatu
alat yang digunakan untuk mendeteksi masa subur dan tidak subur seorang wanita pertama dengan
mengukur suhu basal tubuh dan uji kekentalan lendir di leher rahim. Kelebihan dari menggunakan
metode ini, tidak menimbulkan efek samping dan cukup ekonomis.
Jenis-jenis Alat Kontrasepsi Wanita
1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau kontrasepsi spiral
Alat kontrasepsi dalam rahim memiliki beberapa tipe diantaranya Copper T380A, Nova T dan
beberepa jenis AKDR yang diberi hormon (mirena, Levo nova). Kelebihan dari AKDR ini adalah alat
kontrasepsi yang cukup efektif digunakan dan memberi perlindungan yang cukup tinggi dalam
mencegah kehamilan dengan angka kegagalan 0,3 -1 per 100 wanita tiap tahunnya.
Kelemahan dari alat kontrasepsi ini adalah beresiko terjadinya infeksi radang panggul,
perdarahan dan kehamilan di luar kandungan, terjadi komplikasi perforasi dilubang
uterus dan tidak dapat mmemberi perlindungan terhadap bahaya penularan penyakit kelamin
seperti HIV/AIDS atau penyakit hepatitis B yang dapat ditularkan dari kelamin pasangan ketika
berhubungan intim.
2. Kontrasepsi Dengan Metode Perintang
Yang paling umum digunakan adalah kondom, diafragma, dan spermisida.
a. Kondom
Merupakan kantong kecil yang terbuat dari karet dan berbahan tipis bekerja dengan cara
membungkus penis, sehingga sperma yang keluar tetap berada dalam kantong tersebut. Atau dengan
kata lain mencegah sperma masuk ke dalam indung telur atau saluran telur. Kelebihan dari
penggunaan kondom ini dinilai cukup efektif, mudah didapat, aman digunakan dan dapat membantu
mencegah terserangnya penyakit seksual menular dan hepatitis B atau HIV/AIDS.
Kelemahan dari kondom ini adalah karena kondom dibuat dari bahan karet dan tipis sehingga mudah
robek. Kondom yang baik akan terasa licin dan basah. Namun angka kegagalan dengan menggunakan
kondom hanya 3-15 wanita dari 100 wanita per tahunnya.
b. Diafragma
Diafragma ini berbentuk seperti topi mini yang terbuat dari karet yang cara kerjanya dengan
dimasukkan ke dalam vagina. Kerja dari alat ini adalah dengan menutup mulut rahim, sehingga
sperma tidak dapat masuk atau menembus rahim untuk membuahi sel telur. Kelebihan dari
diafragma ini adalah dapat digunakan berulang kali dan mencegah kehamilan serta menurunkan
resiko dari terjangkitnya penyakit seksual yang menular. Kekurangan dari diafragma ini adalah sulit
dipasang dan angka kegagalan yang masih memungkinkan terjadinya kehamilan adalah 5-20 wanita
dari 100 wanita per tahunnya.
c. Spermisida
Alat KB jenis ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, krim, jeli, dan spons.
Dipakai dengan cara dioleskan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Spermisida mematikan
sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim. Kekurangan dari spermisida ini adalahtidka dapat
melindungi organ intim wanita dari bahaya penyakit kelamin atau penyakit seksual yang menular
seperti gonorrhea, clamidhia, hepatitis B dan virus HIV/AIDS. Tak hanya itu spermisida dapat
menimbulkan rasa alergi, infeksi atau luka pada vagina, tidak dapat bekerja efektif tanpad adanya
bantuan alat KB lainnya seperti kondom atau diafragma. Serta angka kegagalan yang masih
memungkinkan terjadinya kehamilan pun masih ada.
3. Metode KB Hormonal
Kebanyakan kontrasepsi hormonal mengandung estrogen dan progesteron atau hanya progesteron
saja.
a. Pil KB Terpadu
Umumnya mengandung hormon gestagen dan estrogen sintetik. Pil yang dianjurkan adalah pil dosis
rendah yang mengandung estrogen kurang dari atau sebesar 35 mikrogram dan 1 miligram
progesteron. Pil KB ini mudah didapat, namun biasanya para ibu atau wanita lebih memilih pil KB ini
dengan menggunakan resep dokter lewat pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Pil KB merupakan
salah satu alat kontrasepsi yang paling banyak dipilih oleh kaum wanita atau ibu dari sekian
banyaknya jenis alat kontrasepsi.
Namun kekurangan atau kelemahan dari pil KB ini harus dikonsumsi setiap harinya, menimbulkan
efek samping seperti pendarahan yang tidak teratur terjadi di luar siklus menstruasi, timbul rasa
mual, sakit kepala, dan pusing. Pil KB Terpadu ini tidak disarankan digunakan oleh wanita yang
sedang dalam masa menyusui, perokok aktif, berusia 40 tahun keatas, memiliki riwayat penyakit
kronis, seperti TBC, diabetes mellitus, jantung, hepatitis, stroke, epilepsi dan kanker.
b. Pil KB Mini
Pil KB Mini berbeda dengan pil KB terpadu. Pil KB Mini hanya mengandung gestagen saja. Kelebihan
yang dimiliki dari penggunaan pil KB Mini adalah dapat digunakan oleh wanita yang sedang dalam
masa menyusui dan mudah didapat di apotik. Namun efek samping yang ditimbulkan sama halnya
dengan menggunakan pil KB terpadu, yakni perdarahan yang tidak teratur, siklus menstruasi yang
tidak teratur dan terkadang sakit kepala.
c. Suntikan
Suntikan KB melindungi dari kehamilan sampai tiba waktunya disuntik kembali. Efektivitasnya
hampir sama dengan pil kombinasi dan melebihi pil mini maupun AKDR. Kegagalan pada umumnya
terjadi karena ketidakpatuhan terhadap jadwal suntik atau teknik penyuntikan yang salah. Cara kerja
suntikan KB salah satunya yaitu menyebabkan pengentalan mukus serviks, sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma.
Yang perlu diketahui, jika kontrasepsi suntikan dihentikan harus menunggu 1 tahun
atau lebih untuk bisa hamil kembali. Pemakai akan menerima suntikan hormon setiap
1-3 bulan sekali, yaitu:
Suntikan progestin:
Suntikan yang hanya mengandung hormon gestagen saja. Contohnya, depo provera dan depo
noristerat, yang memiliki kelebihan yakni dapt digunakan pada wanita yang sedang dalam masa
menyusui dan wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan tambahan estrogen. Efek samping yang
ditimbulkan adalah siklus haid yang tidak menentu atau tidak lancar, bertambahnya bobot tubuh.
Suntikan terpadu :
Suntikan yang mengandung hormon gestagen dan estrogen, misalnya, depo estrogen-progesteron
atau cyklofem. Suntikan terpadu tidak mempengaruhi siklus menstruasi namun kelemahannya adalah
tidak diperkenakan digunakan oleh wanita yang sedang menyusui balita, wanita yang tidak
dianjurkan minum pil KB terpadu dan suntikan progestin dan biaya yang dikeluarkan relatif mahal.
d. Susuk
Dipakai dengan memasukkannya ke bawah permukan kulit sebelah dalam lengan. Ada
2 jenis:
- Norplant merupakan salah satu metode kontrasepsi berjangka waktu 5 tahun. Efektivitas
kontrasepsi yang terdiri dari 6 batang susuk ini sangat tinggi. Angka kehamilan rata-rata pertahun
hanya kurang dari 1 %.
- Implanon: kontrasepsi yang terdiri atas satu batang susuk ini dapat dipergunakan sedikitnya selama
3 tahun.
Dengan menggunakan susuk sebagai alat kontrasepsi dapat mencegah kehamilan selama 5 tahun,
susuk ini dapat digunakan oleh wanita yang mengalami masalah seputar hormon estrogen dan dapat
digunakan oleh wanita yang sedang menjalani pengobatan dari penyaikit kekejangan. Susuk ini juga
mudah dilepaskan sampai batas waktu yang diinginkan bila menginginkan kehamilan kembali.
Namun ada hal yang perlu diingat, susuk tidak diperbolehkan digunakan oleh wanita yang mengalami
gejala atau mengidap penyakit kanker atau terdapat benjolan keras di payudara, menstruasi yang
terlambat datang, mengalami pendarahan yang tidak normal di vagina, dan seseorang yang memiliki
riwayat penyakit jantung.
Metode Kontrasepsi Laktasi
Metode ini hanya bisa diterapkan pada ibu menyusui yang benar-benar menyusui secara
eksklusif/terus-menerus selama 2 tahun 6 bulan. Kelebihan dari penggunaan metode ini adalah dapat
membantu mengurangi perdarahan setelah melahirkan serta membantu memberi nutrisi yang baik
pada bayi. Namun kelemahannya adalah hanya mampu melindungi pada 6 bulan pertama dan angka
kegagalan kehamilan 6 per 100 wanita per tahunnya.
Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap ini dikenal dengan istilah sterilisasi yakni memutuskan atau
menghentikan perjalanan saluran sperma pada pria dengan cara operasi yang disebut dengan
vasektomi, hal yang sama juga dilakukan pada wanita dengan cara memutuskan atau menutup
saluran sel telur dengan operasi yang disebut dengan tubektomi. Sehingga ketika pasangan suami-
istri melakukan hubungan seksual tidak akan terjadi pembuahan atau kehamilan dengan kata lain
seorang wanita tidak akan bisa hamil kembali. Biasanya cara ini dilakukan dengan alasan telah
memiliki jumlah anak yang cukup, dan faktor usia.
Alatkb.com
5. Apa saja faktor faktor yg mempengaruhi seseorang dalam memilih alat
kontrasepsi ?
Menurut Hartanto (2003), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
dalam metode kontrasepsi diantaranya:
1.Umur
Umur berperan dalam pola pelayanan kontrasepsi kepada masyarakat
yang berkaitan dengan memperhatikan kurun reproduksi sehat , dimana
pada wanita dengan umur 20-30/35 tahun merupakan fase
menjarangkan kehamilan sehingga dibutuhkan alat kontrasepsi yang
mempunyai efektivitas cukup tinggi,reversibilitas cukup tinggi karena
peserta masih mengharapkan punya anak lagi,dapat dipakai 2-4 tahun
yaitu sesuai dengan anak yang direncanakan, tidak menghambat air susu
ibu (ASI) karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi sampai umur 2
tahun dan akan mempengaruhi angka kesakitan dan kematian anak
maka dari itu alat kontrasepsi suntik dapat di jadikan pilihan kedua
setelah IUD (Hartanto, 2003).
Pada wanita berumur < 20 tahun merupakan fase menunda atau
mencegah kehamilan sehingga wanita tersebut dapat memilih alat
kontrasepsi dengan reversebilitas tinggi, artinya kembalinya kesuburan
dapat terjamin 100% maka prioritas penggunaan alat kontasepsi bisa
menggunakan pil oral, penggunaan kondom kurang menguntungkan
karena pasangan muda masih tinggi frekuensi senggamanya sehingga
akan mempunyai kegagalan tinggi (Hartanto, 2003). Periode umur
wanita di atas 30 tahun, terutama diatas 35 tahun sebaiknya mengakhiri
kehamilan setelah mempunyai 2 orang anak. Sehingga pilihan utama
alat kontrasepsinya adalah kontrasepsi mantap misalnya vasektomi atau
tubektomi karena kontrasepsi ini dapat dipakai untuk jangka panjang
dan tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa usia tua
kelainan seperti penyakit jantung, darah tinggi, keganasan dan
metabolik biasanya meningkat, oleh karena itu sebaiknya tidak
diberikan cara kontrasepsi yang menambah kelainan tersebut (Hartanto,
2003).
2.Jumlah anak
Jumlah anak seorang wanita dapat mempengaruhi cocok tidaknya suatu
metode secara medis. Secara umum, AKDR tidak dianjurkan bagi wanita
nulipara karena pemasangan yang lebih sulit, dan kemungkinan AKDR
dapat mengganggu kesuburan di masa depan (Sherris & Wells, 2005).
Pada ibu setelah mempunyai 2 orang anak atau lebih sebaiknya
mengakhiri kesuburan . Dianjurkan untuk tidak punya anak lagi , karena
alasan medis dan alasan lainnya, sehingga dianjurkan untuk ibu untuk
menggunakan kontrasepai mantap (Hartanto, 2003).
3.Pendidikan
Faktor pendidikan seseorang sangat menentukan dalam pola
pengambilan keputusan dan menerima informasi dari pada seseorang
yang berpendidikan rendah. Pendidikan merupakan salah satu faktor
yang sangat menentukan pengetahuan dan persepsi seseorang terhadap
pentingnya suatu hal, termasuk pentingnya keikutsertaan dalam KB.
Kepandain membaca dan menulis memudahkan penyebaran keterangan
tentang KB, tapi juga mengenai tentang pengertian dasar tentang
bagaimana dan mengapa berbagai cara membatasi kelahiran yang di
batasi selama ini berhasil dan apa keuntungan ditiap-tiap cara tersebut
(Affandi, 2007).
4.Pengetahuan
Kontrasepsi pada umumnya digunakan untuk merencanakan sebuah
keluarga. Jumlah alat kontrasepsi yang tersedia pun sangat beragam
dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bagi perempuan yang
ingin menggunakan alat kontrasepsi khususnya kontrasepsi suntik harus
membekali diri dengan pengetahuan mengenai kontrasepsi suntik
sebelum untuk memutuskan (Affandi, 2007).
Menurut Glasier dan Gebbie (2005) ada beberapa faktor lain yang
mempengaruhi dalam memilih metode kontrasepsi di antaranya:
1.Kunjungan berkala ke klinik
Wanita yang tinggal di tempat terpencil atau mereka yang sering
berpegian mungkin memilih metode yang tidak mengharuskan mereka
tidak berkonsultasi secara teratur dengan petugas keluarga berencana.
2.Peran petugas
Pada beberapa metode, petugas hanya memiliki peran satu kali. Pada
metode yang lain, petugas perlu bertemu langsung dengan pemakai
selama beberapa kali setiap tahun (obat suntik setiap bulan atau setiap
tiga bulan saat ini tidak dipasarkan secara bebas sehingga pemakai perlu
berkunjung secara berkala).
3.Frekuensi tindakan yang dibutuhkan
Beberapa pemakai mungkin menginginkan suatu metode yang tidak atau
sedikit yang memerlukan tindakan dari pihak mereka. Pengontrolan
kelahiran yang perlu anda pikirkan empat kali setahun adalah slogan
untuk metode suntikan depo medroksiprogesteron asetat (DMPA) yang
diberikan setiap 3 bulan.
4.Kerjasama pasangan
Setiap metode memiliki rentang peran anggota pasangan yang luas, yang
perlu dilakukan oleh masing-masing anggota pasangan tersebut. Pada
beberapa metode, misalnya sterilisasi, AKDR, atau implant, salah satu
pasangan memikul seluruh tanggung jawab. Bagi yang lain, misalnya
pantang berkala atau koitus interuptus, keduanya harus bersedia untuk
bekerjasama.
5.Privasi
Peserta keluarga berencana mungkin menempatkan beberapa
pertimbangan privasi sebagai hal yang sangat penting. Terutama wanita
muda atau wanita yang hubungan seksualnya secara sosial tidak
dibenarkan, mungkin akan sangat menginginkan metode yang tidak
menarik perhatian.
6.Frekuensi hubungan seksual
Pemakai yang jarang berhubungan seksual mungkin kurang tertarik
dengan metode-metode, misalnya kontrasepsi oral, yang memerlukan
tindakan setiap hari. Apabila suatu pasangan monogami terpisah dalam
waktu yang lama, misalnya akibat migrasi bekerja, maka metode seperti
pantang berkala tentu kurang sesuai, karena pantang berkala mungkin
mengganggu aktivitas seksual selama interval yang singkat yang
memungkinkan bagi mereka untuk melakukan hubungan seksual.
7.Rencana untuk kesuburan dimasa mendatang
Perlu di tentukan apakah dan kapan pemakai memilki rencana untuk
hamil dimasa mendatang. Banyak metode yang dianjurkan atau menjadi
paling efektif dari segi biaya hanya apabila wanita tidak memiliki
rencana hamil dalam waktu dekat.
8.Biaya
Biaya dari suatu srategi keluarga berencana mencakup biaya metode itu
sendiri, waktu yang dikorbankan wanita dan petugas, serta biaya tak
langsung lainnya, termasuk ongkos berkunjung ke klinik. Studi
mengenai biaya semacam ini sangat sulit dilakukan, sehingga jarang
dilakukan. Metode keluarga berencana juga sangat bervariasi dalam hal
biaya pemakai dan penyebaran petugas sepanjang waktu.
Matrinews.blogspot.com
6. Apa hubungan DM dengan memilih alat kontrasepsi ?
Kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah kontrasepsi hormonal yang
terdiri atas kontrasepsi oral dan kontrasepsi suntikan (Syarif dkk, 1995). Pada
umumnya mengandung derivat estrogen dan atau progesteron yang diberikan
dalam dosis yang tetap selama 21 hari dan diikuti dalam perbandingan yang
bervariasi selama 7 hari berikutnya (BKKBN, 1988). Penggunaaan kontrasepsi
oral dan suntikan menyebabkan tingginya kadar estrogen dan progesteron
dalam darah. Estrogen dan progesteron yang merupakan derivat steroid dapat
menurunkan sistem pertahanan lokal sel inang sehingga mempermudah
tumbuhnya jamur Candida albicans pada vagina (Herman, 1999; Joklik, 1998;
Suprihatin, 1962). Pengaruh kontrasepsi hormonal pada metabolisme
karbohidrat sebenarnya sangat kompleks. Pada pemberian pil oral kombinasi,
dapat terjadi gangguan penggunaan glukosa yang akan dikompensasi oleh
meningkatnya sekresi insulin. Pada beberapa akseptor, pil ini dapat
menurunkan toleransi karbohidrat, meskipun hal ini bersifat reversibel.
Gangguan ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya hormon pertumbuhan
yang sering terjadi pada tahun pertama penggunaan obat, di mana hormon
pertumbuhan ini bersifat anti insulin. Estrogen dan progestin, kedua-duanya
dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat, tetapi tampaknya
progestinlah yang mempunyai efek lebih besar (Syarif dkk, 2005). Estrogen
juga berperan pada efek diabetogenik yang terjadi pada kehamilan (Pritchard
dkk, 1991). Berdasarkan hal tersebut di atas, maka ingin diketahui mengenai
keterkaitan kontrasepsi hormonal dengan terjadinya kandidiasis vagina bila
dilihat dari tinggi rendahnya kadar gula darah yang muncul pada akseptor
kontrasepsi hormonal.
Jurnal uns

7. Apa hubungan Hepatitis dengan memilih alat kontrasepsi ?

Patogenesis
Virus hepatitis b terutama mengganggu fungsi hati oleh mereplikasi dalam sel-sel hati yang dikenal sebagai
hepatocytes.
Reseptor belum diketahui, meskipun ada bukti bahwa reseptor di virus hepatitis b bebek yang berkerabat
adalah karboksipeptidase D. HBV virions (DANE partikel) mengikat sel melalui domain preS antigen
permukaannya virus dan kemudian diinternalisasi oleh endositosis. Reseptor PreS dan IgA dituduh interaksi ini.
HBV-preS reseptor spesifik terutama dinyatakan di hepatocytes; Namun, virus DNA dan protein juga telah
terdeteksi di situs extrahepatic, menyatakan bahwa reseptor selular untuk HBV mungkin juga ada pada sel-sel
extrahepatic.
Selama HBV infeksi, respon imun yang di-host menyebabkan kerusakan dunia dan izin virus. Meskipun respon
imun bawaan tidak memainkan peran penting dalam proses ini, respon imun adaptif, terutama virus khusus
sitotoksik t lymphocytes (CTLs), memberikan kontribusi untuk sebagian besar hati cedera yang berhubungan
dengan HBV infeksi. Oleh sel-sel yang membunuh terinfeksi dan memproduksi antivirus sitokin yang mampu
membersihkan HBV dari hepatocytes yang layak, CTLs menghilangkan virus. Meskipun kerusakan hati dimulai
dan ditengahi oleh CTLs, sel-sel antigen nonspecific peradangan dapat memperburuk diinduksi CTL
immunopathology dan trombosit diaktifkan di tempat infeksi dapat memfasilitasi akumulasi CTLs di hati.
Transmisi
Transmisi virus hepatitis b hasil dari paparan menular darah atau cairan-cairan tubuh yang mengandung
darah. Mungkin bentuk transmisi termasuk (namun tidak terbatas pada) tidak dilindungi kontak seksual,
transfusi darah, menggunakan kembali terkontaminasi jarum & jarum suntik, dan transmisi vertikal dari ibu ke
anak selama persalinan. Tanpa intervensi, seorang ibu yang positif untuk HBsAg menganugerahkan 20% risiko
infeksi yang lewat kepada anak-anaknya pada saat lahir. Risiko ini setinggi 90% jika ibu juga hal yang positif
untuk HBeAg. HBV dapat ditularkan antara anggota keluarga dalam rumah tangga, mungkin oleh kontak kulit
nonintact atau membran mukosa dengan sekresi atau air liur mengandung HBV. Namun, sekurang-kurangnya
30% dilaporkan hepatitis b di antara orang dewasa tidak dapat dikaitkan dengan faktor risiko diidentifikasi.
www.newsmedical.net
8. Apa hubungan GO dengan memilih alat kontrasepsi ?
9. Apa hubungan Hipertensi dengan memilih alat kontrasepsi ?

Pengertian
Tekanan darah adalah daya dorong darah keseluruh dinding
pembuluh darah pada permukaan yang tertutup. Tekanan darah
timbul dari adanya tekanan arteri yaitu tekanan yang terjadi
padadinding arteri (Aris, 2009).
Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada
seluruh permukaan yang tertutup yaitu pada dinding bagian dalam
jantung dan permukaan darah (Widyastuti, 2003).
Tekanan darah sering disebut sebagai kekuatan yang
ditimbulkan oleh jantung yang berkontraksi seperti pompa, sehingga
darah dapat terus mengalir dalam pembuluh darah (Potter, 2009).
Tekanan darah tinggi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan
jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatam
tekanan darah (Dewi dan Familia, 2010).


Fisiologi Tekanan Darah
Tekanan darah menggambarkan intoleransi dari curah jantung,
tahanan vaskuler, volume darah, viskositas darah dan elastisitas
arteri.
a.Curah jantung
Curah jantung seseorang adalah volume darah yang dipompa
jantung selama 1 menit. Apabila volume darah meningkat dalam
spasium tertutup seperti pembuluh darah, maka tekanan dalam
spasium tersebut akan meningkat. Curah jantung dapat meningkat
karena akibat dari peningkatan frekuensi atau peningkatan volume
darah. Perubahan frekuensi jantung dapat terjadi lebih cepat dari
pada perubahan kontraksi otot atau volume darah. Peningkatan
frekuensi jantung tanpa perubahan kontraktilitas atau volume darah
dapat mengakibatkanpenurunan tekanan darah.


b.Tahananperifer
Tahanan pembuluh darah perifer adalah tahanan terhadap
aliran darah yang ditentukan oleh tonus otot vaskular dan diameter
pembuluh darah. Sehingga semakin kecil lumen pembuluh darah, maka
semakin besar tahanan vaskular terhadap aliran darah.

c.Volume darah
Volume sirkulasi darah dalam system vaskular dapat
mempengaruhi tekanan darah. Apabila volume darah meningkat, maka
tekanan pada dinding arteri akan menjadi lebih besar, dan apabila
volume darah pada saat bersirkulasi menurun maka tekanan darahnya
juga akan menurun.

d.Viskositas
Kekentalan atau viskositas darah dapat mempengaruhi
kemudahan aliran darah melewati pembuluh darah yang kecil.
Hematokrit atau persentase sel darah merah dalam darah
menentukan viskositas dalam darah. Apabila hematokrit meningkat
dan aliran darah lambat, maka tekanan darah arteri naik. Sehingga
jantung harus berkontraksi lebih kuat lagi untuk mengalirkan darah
melewati sistem sirkulasi.

e.Elastisitas
Dinding darah arteri normalnya elastis dan mudah berdistensi.
Apabila tekanan dalam arteri meningkat, maka diameter dinding
pembuluh darah juga meningkat untuk mengakomodasi perubahan
tekanan. Kemampuan distensi arteri mencegah pelebaran fluktuasi
tekanan darah. Menurunnya elastisitas terdapat tahanan yang lebih
besar pada aliran darah. Sehingga apabila ventrikel kiri mengejeksi
volume sekuncupnya maka pembuluh darah tidak lagi memberi
tekanan. Sehingga volume darah melewati dinding arteri dan tekanan
sistemik meningkat.

Penyebab Peningkatan dan Penurunan Tekanan Darah.
Menurut Dewi dan Familia (2010) meningkatnya tekanan darah
di dalam arteri dipengaruhi beberapa hal. Dibawah ini adalah hal-hal
yang dapat meningkatkan tekanan darah :
a)Penyakit Ginjal
b)Kelainan Hormonal
c)Obat-obatan
d)Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak
cairan pada setiap detiknya.
e)Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku sehingga
dapat menggembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri
tersebut.
f)Bertambahnya cairan dalam sirkulasi dapat menyebabkan
meningkatnya tekanan darah
Penurunan tekanan darah dalam arteri dapat terjadi melalui beberapa
cara sebagai berikut:
a)Aktivitas memompa jantung berkurang.
b)Arteri mengalami pelebaran.
c)Banyak cairan keluar dari sirkulasi.


pengaruh kontrasepsi hormonal terhadap peningkatan tekanan
darah.
Kontrasepsi hormonal dimanfaatkan untuk mengatur kehamilan.
Penelitian menunjukan bahwa pemakaian kontrasepsi hormonal
meningkatkan tromboemboli dan gangguan pembuluh darah otak.
Tekanan darah tinggi dapat terjadi pada 5% pemakaian kontrasepsi
hormonal. Tekanan darah akan meningkat secara bertahap dan
bersifat tidak menetap. Jika tekanan darah tinggi menetap setelah
penggunaan kontrasepsi hormonal dihentikan, maka telah terjadi
perubahan permanen pada pembuluh darah akibat aterosklerosis.
Baziard (2002) menambahkan bahwa wanita yang memakai
kontrasepsi hormonal terjadi peningkatan tekanan darah sistolik dan
diastolik terutama pada 2 tahun pertama penggunaannya. Tidak
pernah ditemukan terjadi peningkatan yang patologik, karena jika
pemakaian kontrasepsi di hentikan, biasanya tekanan darah akan
kembali normal.
Tekanan darah sama atau lebih dari 140/100 mmHg , karena
khasiat estrogen terhadap pembuluh darah sehingga terjadi
hipertropi arteriole dan vasokonstriksi. Estrogen mempengaruhi
sistem renin Aldosteron-Angiotensin sehingga terjadi perubahan
keseimbangan cairan dan elektrolit.

Konseling.
Sewaktu memberikan konseling kepada aseptor kb hal yang
paling utama dilakukan adalah menanyakan kepada klien apakah klien
mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan adakah mempunyai
riwayat penyakit keturunan hipertensi.
Kemudian jelaskan kepada klien bahwa kontrasepsi hormonal
mempunyai efek samping terhadap peningkatan tekanan darah di
khawatirkan akan memperburuk keadaan klien.
Anjurkan kepada klien untuk memilih alat kontrasepsi yang non
hormonal.
Jurnalkeperawatan.com

10. Apa hubungan riwayat pemakaian obat Amitriptilin dengan memilih alat
kontrasepsi ?
11. Apa hubungan perokok dengan memilih alat kontrasepsi ?

Efek rokok menjalar dari paru-paru ke otak dalam waktu 10 detik, jauh
lebih cepat daripada injeksi intravena obat-obatan terlarang.
Rokok mengirim sekitar 4.000 bahan kimia untuk tubuh.
Berikut adalah bahaya dan efek negatif rokok bagi wanita:
1. Tembakau dan gangguan ginekologi
Merokok mengurangi sekresi estrogen yang diduga bertanggung jawab
atas gangguan menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri.
Merokok juga bisa menyebabkan perubahan nada suara dan
peningkatan bulu tubuh. Menopause terjadi 1 sampai 2 tahun lebih awal
di kalangan perokok.
Tembakau juga bisa memperbesar resiko perkembangan lesi prakanker
leher rahim.
2. Tembakau dan kulit
Karena kurangnya oksigenasi kulit, perokok wanita akan mengalami kulit
kusam. Efek lain, kulit akan menjadi kendur dan tidak elastis.
Tembakau juga bisa menyebabkan keriput muncul sebelum waktunya,
berkisar dari 10 sampai 20 tahun lebih awal.
3. Tembakau dan pil
35% perempuan berusia 20 sampai 44 tahun yang merokok sambil
mengambil pil kontrasepsi, mengalami 4 sampai 10 kali risiko masalah
kardiovaskular.
Menggabungkan kontrasepsi dengan rokok bisa menimbulkan bahaya
kesehatan serius, terutama pada wanita berusia diatas 35 tahun.
Darah mengental dan risiko trombosis, stroke dan gangguan vaskuler
otak (stroke) dapat muncul akibat tembakau.
4. Merokok dan kehamilan
Merokok dapat menurunkan kesuburan wanita hingga 50%.
Tembakau bisa menyebabkan lendir leher rahim mengental, mencegah
perkembangan sperma, serta menurunkan level estrogen yang dapat
mengurangi kualitas dinding rahim dan membatasi aliran darah yang
diperlukan untuk implantasi telur.
Merokok meningkatkan risiko keguguran hingga 3 kali lipat. Efek lain,
pertumbuhan janin juga dapat terganggu akibat kurangnya pasokan
oksigen.
Bayi yang dilahirkan juga cenderung berbobot rendah (kurang dari 200
gram saat lahir).
Wanita perokok juga akan menghasilkan ASI 25% lebih sedikit
dibandingkan wanita non-perokok.
5. Tembakau dan berat badan
Merokok bisa mengurangi sensitivitas terhadap rasa dan bau. Selain itu,
nikotin akan memperlambat penyimpanan lemak dan meningkatkan
pengeluaran energi sampai 200 kalori per hari dibandingkan non-
perokok.
Para perokok memiliki berat badan lebih rendah daripada non perokok.
Berhenti merokok bukan berarti seorang wanita akan kelebihan berat
badan, namun akan membuatnya memiliki berat badan normal.
Berhenti merokok yang dikombinasikan dengan olahraga teratur akan
menjaga berat badan pada level ideal
www.amazine.com
a. Merokok
KONSEKUENSI KESEHATAN YANG HARUS DIDAPAT BILA WANITA MEROKOK
1. KANKER
a. Kanker Paru-paru
Wanita mulai merokok 20-30 tahun setelah pria merokok, yaitu sekitar dekade ke 3
dan ke 4 abad 20. Pada mulanya, kematian akibat kanker paru masih sedikit.
Selama dalam hampir 50 tahun, kematian akibat kanker paru pada wanita meningkat
hingga 600 persen, atau peningkatan 5,3 persen pertahunnya. Pada tahun 1987,
kanker paru menggantikan kedudukan kanker payudara sebagai penyebab kematian
nomor satu pada wanita. Dan pada tahun 2000, kanker paru menyebabkan 1 dari 4
kematian akibat kanker, dan merupakan 1 dari 8 kanker yang baru ditemukan pada
wanita. Pada tahun 2000 juga, dari Amerika diperkirakan akan ada 74.600 kasus
kanker paru, dan akan ada 67.600 kematian dari penyakit tersebut pada wanita.
Merokok merupakan penyebab utama dari kanker paru pada wanita. Penelitian
menunjukkan 90% dari semua kematian akibat kanker paru pada wanita di Amerika
serikat, disebabkan oleh merokok.
Resiko untuk terserang kanker paru meningkat sesuai dengan jumlah, lamanya, dan
intensitas dari merokok. Resiko akan kematian akibat kanker paru pada wanita yang
merokok 2 pak atau lebih rokok ialah 20 kali wanita yang tidak merokok.
b. Kanker Payudara
Ada bukti tidak langsung yang menunjukkan adanya kemungkinan biologis bahwa
merokok dapat menurunkan resiko terjadinya kanker payudara.
Seperti yang kita ketahui, estrogen dalam kadar tinggi, terutama estrone dan
estradiol, berperan dalam meningkatnya resiko terkena kanker payudara, sedangkan
merokok diperkirakan mempunyai efek antiestrogenik.
Kejadian terjadinya menopouse lebih awal juga sering terjadi pada wanita merokok,
sedangkan kita ketahui bahwa menopouse pada usia lanjut juga meningkatkan
resiko untuk terjadinya kanker payudara.
Akan tetapi dilain pihak, asap rokok mengandung banyak karsinogen yang dapat
saja berpengaruh pada terjadinya kanker payudara.
Penelitian-penelitian menunjukkan hasil yang saling bertentangan. Kalaupun ada
peningkatan atau penurunan angka resiko untuk terjadinya kanker payudara,
perbedaannya tidak secara statistik bermakna.
c. Kanker Endometrium
Beberapa peneliti menduga, bahwa merokok mempunyai efek menurunkan resiko
terhadap kemungkinan terjadinya kanker endometrium. Hal ini diduga disebabkan
karena merokok diduga mengurangi produksi estrogen dan juga adanya efek
antiestrogenik dari merokok. Teori lain mengatakan bahwa merokok mempengaruhi
absorpsi, metabolisme dan distribusi dari estrogen. Merokok juga diduga merubah
estrogen lebih banyak menjadi 2-hidroksiestrone yang efek estrogeniknya rendah.
Akan tetapi, dalam beberapa penelitian, walaupun memang tampak adanya
penurunan angka resiko, namun penurunan itu masih secara statistik tidak
bermakna.
d. Kanker Ovarium
Frekuensi ovulasi diduga berhubugan dengan resiko terjadinya kanker epitel
ovarium, dimana makin banyak jumlah siklus ovulasi selama hidupnya, makin tinggi
seorang wanita beresiko untuk terkena kanker ovarium.
Jika merokok mengganggu proses ovulasi misalnya karena iregularitas menstruasi,
maka merokok diduga bisa mengurani angka resiko terjadinya kanker ovarium.
Akan tetapi sejumlah besar karsinogen dalam asap rokok, terutama Polisiklik
Aromatik Hidrokarbon (PAH), dapat juga berpengaruh pada kemungkinan terjadinya
kanker ovarium.
Penelitian-penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan ini, umumnya tidak
menemukan adanya hubungan merokok dengan resiko terjadinya kanker ovarium.
e. Kanker Cervix Uteri
Penelitian-penelitian banyak menemukan adanya hubungan antara merokok dengan
resiko terjadinya kanker Cervix Uteri, dimana ditunjukkan bahwa merokok
meningkatkan resiko untuk terjadinya kanker Cervix Uteri.
Ada beberapa dugaan tentang bagaimana mekanisme yang terjadi sehingga
merokok dapat menyebabkan kanker Cervix Uteri. Dugaan pertama, ialah bahwa
adanya efek langsung dari merokok terhadap epitel cervix uteri. Ini disebabkan
karena ditemukannya nikotin dan kotinin dalam kadar tinggi pada sekret mukosa
cervix uteri wanita yang merokok.
Dugaan lain berhubungan dengan infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Seperti
yang kita ketahui, infeksi HPV merupakan penyebab utama kanker Cervix Uteri
diberbagai negara. Merokok, diduga dapat menyebabkan Immunosupresi lokal di
daerah Cervix Uteri. Hal ini dapat menyebabkan HPV yang sudah ada dapat terus
berkembang biak, atau dapat juga menyebabkan mudahnya terjadi infeksi baru
HPV. Apakah merokok sendiri, ataukah harus disertai dengan infeksi HPV yang
menyebabkan kanker, masih dalam penelitian.
f. Kanker Oral dan Pharynx.
Faktor resiko utama untuk terjadinya kanker pada mulut, lidah dan pharynx adalah
merokok dan alkohol.
Pada wanita yang merokok, resiko untuk terjadinya kanker orapharynx lima kali lipat
wanita yang tidak merokok.
Jika wanita itu merokok lebih dari 20 tahun dan lebih dari 2 pak seharinya, kemudian
ditambah dengan konsumsi minuman beralkohol, maka resiko untuk terjadinya
kanker Orapharynx menjadi 10 kali lipat wanita yang tidak merokok. Jika konsumsi
alkoholnya melebihi 15 kali atau lebih setiap minggunya, maka resiko tersebut akan
lebih dari 10 kali lipat wanita yang tidak merokok dan tidak minum minuman
beralkohol. 60 persen dari kanker Orapharynx disebabkan oleh kombinasi rokok dan
alkohol. Akan tetapi, resiko itu akan tetap ada bila wanita tersebut terus merokok,
walaupun ia sudah berhenti minu-minuman beralkohol.
Penggunaan tembakau kunyah atau susur juga meningkatkan terjadinya resiko
untuk terjadinya kanker mulut, terutama dari daerah mukosa pipi dan gusi yang
sering kontak langsung dengan tembakau.
g. Kanker Larynx
Kanker Larynx relatif jarang terjadi pada wanita. Perbandingan prevalensi antara pria
dan wanita adalah 5:1. Umumnya disebabkan oleh karena merokok berat dan lama,
serta alkoholisme.
Walaupun data mengenai hubungan penyakit ini dengan merokok jumlahnya tidak
banyak, sehingga kurang akurat, namun data-data tersebut menunjukkan adanya
peningkatan resiko hingga 10 kali lipat bagi wanita perokok dibanding yang tidak
merokok, untuk terserang kanker Larynx.


h. Kanker Oesophagus
Faktor resiko utama untuk penyakit ini ialah merokok dan alkoholisme. Hanya sedikit
data yang ada tentang efek merokok pada resiko kanker Oesophagus. Salah satu
penelitian mengatakan bahwa resiko untuk terjadinya kanker Oesophagus bagi
wanita perokok hampir 8 kali lipat wanita yang tidak perokok. Resiko ini meningkat
seiring dengan makin banyaknya jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.
i. Kanker Colorectal
Merokok dihubungkan dengan meningkatnya resiko terjadinya kanker Colorectal
hingga 2-3 kali lipat dibanding yang tidak merokok.
j. Kanker Hepar
Faktor resiko utama untuk terjadinya kanker Hepar dan Tractus Biliaris adalah
alkoholisme dan infeksi virus Hepatitis B kronis.
Merokok juga diduga sebagai faktor resiko, walaupun wanita tersebut tidak minum
alkohol dan tidak pernah terinfeksi virus Hepatitis B. Peningkatan resiko terjadinya
kanker Hepar pada wanita merokok dibanding tidak merokok bervariasi dan tidak
ada peningkatan hingga 3 kali lipat. Namun penelitian lebih lanjut mengenai hal ini
masih diperlukan.
k. Kanker Pankreas
Penelitian menunjukkan adanya peningkatan resiko untuk terjadinya kanker
Pankreas pada wanita merokok hingga 2 kali lipat wanita yang tidak merokok. Jika
wanita itu merokok hingga 40 batang per hari atau selama 40 tahun lebih, maka
resiko untuk terjadinya kanker pankreas menjadi 3 kali lipat wanita yang tidak
merokok.
l. Kanker Tractus Urinarius
Kanker dari Tractus Urinarius meliputi hanya 7% dari seluruh kanker. Kanker Vesico
Urinaria meliputi 67% dari seluruh kanker Traktus Urinarius, kanker Parenkim ginjal
23%, kanker Pelvis Renal 5%, dan kanker Ureter serta kanker bagian lain 5%.
Merokok adalah faktor resiko yang penting bagi terjadinya kanker disetiap bagian
Traktus Urinarius. Bagian yang paling rendah resiko terkena kanker akibat merokok
ialah Parenkim Ginjal I (Adeno Caranoma), dan yang paling tinggi resikonya ialah
kanker pada Pelvis dan Ureter.
m. Kanker Thyroid
Walaupun kanker Thyroid sering dibicarakan sebagai satu kesatuan, namun ada 4
tipe kanker secara histologis, yaitu : papiller, follikular, medullar, dan anaplastik. Tipe
yang pappiler adalah yang paling umum (50-80%) disusul tipe yang follikular (10-
40%). Tingkat mortalitas cukup tinggi pada tipe anaplastik, sedangkan pada tipe lain,
angka ketahanan hidup 5 tahunnya mencapai 95%. Karena tipe yang papiler dan
folikullar lebih banyak terjadi pada wanita, maka secara keseluruhan, wanita
mempunyai resiko terjadinya kanker Thyroid lebih tinggi dibanding pria.
Faktor resiko untuk terjadinya kanker Thyroid antara lain ialah terkena radiasi,
penyakit Thyroid seperti Gotter dan Thyrotoxicosis, serta tinginya Body Mass Index
(BMI).
Tingginya angka kejadian kanker Thyroid pada wanita menimbulkan pernyataan
akan adanya peraan hormon sex wanita sebagai faktor penyebab kanker Thyroid.
Dan walaupun belum meyakinkan, ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
estrogen merupakan pemicu tumbuhnya tumor Thyroid pada hewan percoban,
demikian juga penggunaan kontrasepsi oral, Hormon Replacement Therapy (HRT),
serta riwayat reproduksi.
Penelitian mengenai hubungan merokok dengan kanker Thyroid menunjukkan hasil
yang belum meyakinkan. Namun demikian ada kecenderungan untuk terjadinya
penurunan resiko pada wanita yang merokok untuk terjadinya kanker Thyroid.
Tidak diketahui bagaimana merokok berhubungan dengan menurunnya resiko
terjadi kanker Thyroid. Ada teori yang mengatakan bahwa pada perokok terdapat
kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang lebih rendah, sehingga rendahnya
resiko kanker Thyroid dikarenakan kelenjar Thyroid lebih kurang terstimulasi. Teori
lain mengatakan bahwa adanya efek antiestrogenik dari merokoklah yang berperan.
n. Kanker Lymphoproliferatif dan Hematologis.
Dari sekian banyak keganasan hematologis, hanya Acute Myeloid Leukemia saja
yang banyak dihubungkan dengan merokok. Peningkatan resiko terjadinya Acute
Myeloid Leukemia bervariasi mulai 1,3 kali hingga 3 kali lipat wanita yang tidak
merokok.

2. PENYAKIT KARDIOVASKULAR
a. Penyakit jantung Koroner (PJK)
Setiap tahun, di Amerika serikat, lebih dari 500.000 wanita mengalami myokard
infark, dan hampir separuhnya meninggal karenanya. Walaupun secara
keseluruhan, mortalitas penyakit ini terus turun sejak tahun 1960, namun pada
wanita usia pertengahan dan usia lanjut, penyakit ini masih merupakan penyebab
kematian paling tinggi.
Data epidemiologis yang terkumpul seama 40 tahun menunjukkan adanya hubungan
sebab akibat antara merokok dan PJK. Lebih dari selusin penelitian yang
menyatakan bahwa wanita yang merokok beresiko tinggi terserang PJK.
Resiko terjadinya PJK makin besar seiring dengan makin banyaknya jumlah rokok
yang dihisap perharinya, jumlah total rokok yang dihisap dalam tiap tahunnya,
seberapa dalam ia menghisap, serta usia awal wanita itu merokok. Dalam 20 tahun
terakhir, ternyata resiko bagi wanita perokok untuk terjadinya PJK makin tinggi. Hal
ini mungkin berhubungan dengan faktor-faktor tersebut diatas.
Sebagai gambaran, seorang wanita yang merokok 1-4 batang perhari, resiko
terkena PJK adalah 2 kali lipat wanita yang tidak merokok. Wanita yang mulai
merokok sejak usia kurang dari 15 tahun, resiko terkena PJK adalah 9 kali lipat
wanita yang tidak merokok. Hampir separuh dari wanita usia di bawah 65 tahun
yang meninggal karena PJK, mempunyai riwayat merokok yang berat.
Setelah berhenti merokok, resiko untuk terjadinya PJK mengalami penurunan cepat
hingga 25-50% dalam satu tahun, yang disusul dengan penurunan lambat dan
gradual hingga akhirnya mencapai angka resiko yang sama dengan wanita yang
tidak merokok dalam waktu 10-15 tahun.
b. Merokok dan penanganan Kontrasepsi Oral (KO)
Pada saat pertama kali diperkenalkan 30 tahun yang lalu, KO berisi 150 mg etinil
estradiol dan 10 mg progestin, yaitu 5-10 kali isi KO yang beredar sekarang.
Sebelum 1985, wanita yang memakai KO memiliki resiko terserang Miokard Infark 4
kali lipat wanita yang tidak memakai. Jika wanita ini merokok, resiko Miokard Infark
menjadi 10 kali lipat wanita yang tidak memakai keduanya. Bahkan resikonya
menjadi 40 kali lipat jika wanita itu merokok lebih dari 25 batang rokok sehari.
Demikian juga dengan resiko terjadinya stroke.
Dengan makin turunnya dosis KO, maka seharusnya resiko PJK juga ikut turun.
Akan tetapi penelitian tetap saja menunjukkan tingginya resiko PJK pada wanita
yang memakai KO jika ia merokok.
Karenanya ada pendapat yang mengatakan bahwa bagi wanita usia diatas 35 tahun
yang merokok lebih dari 15 batang sehari, sebaiknya tidak menggunakan KO.
Namun karena merokok cenderung lebih berperan dalam meninggikan resiko PJK,
maka perhatian seharusnya lebih ditujukan kepada usaha menghentikan kebiasaan
merokok

3. PENYAKIT CEREBROVASKULAR
Stroke, adalah jenis penyakit Cerebrovaskular utama, dan merupakan penyebab
kematian ke 3 pada wanita usia pertengahan di Amerika serikat dengan 87.000
kematian tiap tahunnya. Stroke juga merupakan penyebab utama cacat tubuh dan
menghabiskan biaya 15 Milyar dollar tiap tahunnya untuk biaya perawatan
kesehatan, termasuk usaha rehabilitasi.
Merokok sudah lama diketahui sebagai faktor resiko untuk terjadinya stroke.. Lebih
dari separuh wanita yang meninggal karena stroke mempunyai riwayat merokok
berat.
Resiko terjadinya stroke pada wanita merokok, secara keseluruhan 2 kali lipat
wanita yang tidak merokok. Bila dilihat dari jenis stroke, maka resiko untuk
terjadinya Pendarahan Sunarathroid (PSA) pada wanita merokok adalah 3 kali lipat
wanita yang tidak merokok, sedangkan untuk terjadinya Infark Cerebri adalah 2 kali,
dan tak ada peningkatan resiko untuk terjadinya perdarahan intra Cerebri (PIS).
Hipertensi mungkin dimasa datang bukan lagi faktor resiko utama untuk terjadinya
stroke. Sebab penanganan penyakit hipertensi makin lama makin baik, sedangkan
kebiasaan merokok makin lama makin sulit dikendalikan.
Penghentian merokok akan menurunkan resiko terjadinya stroke hingga akhirnya
mencapai angka yang sama dengan wanita yang tidak merokok dalam waktu 15
tahun, tergantung bagaimana intensitas merokok wanita tersebut sebelum berhenti
merokok.

4. CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
Keadaan utama dari COPD adalah adanya obstruksi aliran udara, yang ditandai
dengan FEV, dan rasio FEV, dengan FVC yang rendah.
COPD dapat berupa Bronkitis kronis yang ditandai dengan batuk-batuk kronis
dengan produksi spulum berlebih disertai obstruksi jalan udara, atau berupa
Emphysema yang ditandai dengan pelebaran abnormal dari saluran udara distal dari
bronkiolus terminalis disertai kerusakan dinding, tanpa tanda fibrusis yang jelas.
Merokok merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya COPD. Pada setiap
perokok terjadi proses inflamasi pada saluran udara kecil seperti bronkiolus
respiratorius. Proses ini kemudian bisa menimbulkan penyempitan saluran udara,
dan bisa menyebar ke alveoli dan merusak dinding alveoli. Inilah yang mendasari
terjadinya Brinkitis kronis. Dan emphysema pada perokoli. Boleh dikatakan 90%
kematian akibat COPD pada wanita di Amerika serikat disebabkan oleh merokok.
Apakah ada perbedaan kejadian antara pria dan wanita masih dipertanyakan. Yang
pasti, menurut penelitian didapatkan bahwa angka kejadian COPD pada wanita
terus meningkat. Resiko ini terus meningkat dengan makin banyaknya jumlah rokok
yang dihisap. Fungsi paru pada wanita perokok lebih jelek dibanding wanita yang
tidak merokok, dan penurunan fungsi paru ini berbanding lurus dengan jumlah rokok
yang dihisap.
Penghentian merokok akan mengurangi gejala-gejala gangguan pernafasan seperti
batuk, produksi spurum berlebihan, atau wheezing, dan menurunkan resiko
terjadinya infeksi saluran nafas seperti bronkitis atau pneumonia. Penghentian
merokok juga memperbaiki fungsi paru, dalam beberapa bulan setelah berhenti
merokok. Bila pengentian merokok ini terus berlangsung, angka kematian akibat
OCPD terus menurun.
Merokok pada wanita hamil menyebabkan fungsi paru-paru pada bayi terganggu.
Demikian juga bila anak-anak itu mengalami ETS.

5. GANGGUAN HORMONAL
a. Hormon Sex
Oleh karena asap rokok mempunyai efek anti estrogenik, maka banyak terjadi yang
diakibatkan defisiensi estrogen dan penurunan resiko terjadinya penyakit akibat
kadar tinggi estrogen.
Merokok menyebabkan kadar estrogen terutama esriol dan estradiol yang lebih
rendah pada waktu hamil dibanding wanita yang tidak merokok, walaupun wanita itu
mendapat tambahan estrogen atau progestin oral.
Penelitian menunjukkan adanya perbedaan metabolisme estrogen secara berbeda
dibanding wanita yang tidak merokok. Perokok akan lebih banyak menghasilkan 2
hidroxy estradiol yang mempunyai aktifitas estrogenik lebih rendah, sedangkan yang
tidak merokok lebih banyak menghasilkan estriol yang mempunyai aktifitas
estrogenik yang tinggi.
b. Hormon Thyroid
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, gangguan thyroid lebih banyak terjadi pada
wanita dibanding pria.
Penelitian yang mempelajari hubungan antara merokok dengan gangguan hormon
thyroid baik hpertiroid maupun hipotiroid masih menunjukkan hasil yang saling
berhubungan.
c. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus ialah suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa
darah yang disebabkan defisiensi relatif atau absolut hormon insulin. Ada 2 tipe DM.
Pada tipe 1, lebih sering terjadi pada anak-anak, dimana prevalensi merokok masih
jarang. Karenanya penelitian untuk mencari hubungan antara merokok dengan
timbulnya DM tipe 1 tidak ada. Namun penelitian yang mencari hubungan antara ibu
yang merokok dan kemungkinan timbulnya DM tipe 1 pada anaknya sudah banyak
dilakukan. Namun semuanya menunjukkan tak ada hubungan diantara keduanya.
Demikian pula dengan DM tipe 2 dan DM Gestrasional. Penelitian ke arah hubungan
merokok dengan kedua tipe DM ini menunjukkan hasil yang bertentangan.
Merokok tampaknya lebih berhubungan dengan proses metabolik yang
berhubungan dengan DM, misalnya homeostatis glukosa, hiperinsulinemi dan
resistansi insulin. Namun mekanisme yang jelas mengenai hal ini belum diketahui.
6. BERAT BADAN
Istilah obesitas ditujukan kepada keadaan dimana berat badan tinggi dibandingkan
tinggi badan. Sedangkan istilahBody Moss Index ialah berat badan (dalam kilogram)
dibagi luas permukan tubh (dalam meter persegi). Berat badan seseorang, selain
berpengaruh pada kesehatan, juga sering berhubungan dengan penampilan dan
daya tarik seseorang, terutama wanita.
Merokok sudah lama dikenal berhubungan dengan berat badan yang rendah, dan
untuk alasan berat badan inilah kadang seorang wanita mulai merokok atau tidak
mau berhenti merokok. Jika berhenti merokok, maka berat badan akan segera naik,
rata-rata 3-6 kg dalam 1 tahun berhenti merokok.
Penelitian menunjukkan bahwa makin lama seseorang merokok, dan makin banyak
rokok yang dihisap setiap harinya, makin jauh perbedaan berat badan dengan
wanita yang tidak merokok.
Berat badan yang rendah ini disebabkan wanita tersebut susah untuk mendapatkan
berat badan selama merokok. Namun mekanisme bagaimana rokok menyebabkan
sulitnya berat badan naik belum diketahui dengan pasti. Diduga kuat merokok
menyebabkan efek anorexia atau turunnya nafsu makan pada wanita. Apakah
merokok meningkatkan metabolisme sehingga berat badan turun belum dapat
dipastikan.
Pada kehamilan, sulitnya menaikkan berat badan pada wanita yang merokok akan
sangat berpengaruh terutama pada janinnya. Kemungkinan terjadi IUGR, dan berat
badan lahir rendah menjadi tinggi.

b. Hipertensi
Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi menurut JNC-VII 2003
Blood Pressure Levels
Normal Systolic: less than 120 mmHg
Diastolic: less than 80 mmHg
At Risk (Prehypertension) Systolic: 120139 mmHg
Diastolic: 8089 mmHg
High Systolic: 140 mmHg or higher
Diastolic: 90 mmHg or higher
BULETIN IDI MANADO |29
Sumber: Depkes RI. 2006. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana


12. Kontrasepsi apa yang cocok untuk pasien B (fibroadenoma) ?

FIBRO ADENOMA MAMMAE

1. DEFINISI
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi
pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula
dan fibrosa.
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan
wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Yang perlu ditekankan adalah
kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang
ganas.
Fibroadenoma mammae timbul akibat pengaruh kelebihan hormon
estrogen.
Fibroadenoma mammae dibedakan menjadi 3 macam:
Common Fibroadenoma
Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm.
Juvenile fibroadenoma pada remaja.

2. PENYEBAB
Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen.
Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada
saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat.

3. GEJALA
Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa
sakit, hanya ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri
pada mammae. Pada saat disentuh kenyal seperti karet

4. PATOLOGI
Makroskopi: tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih
keabuan.
Mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh
stroma fibroblastic yang khas (intracanalicular f. dan pericanalicular f.).

5. PENEGAKAN DIAGNOSA
Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae ini
adalah dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram
(x-ray pada mammae) atau ultrasound pada mammae apabila diperlukan.
Yang paling pasti dan tepat dalam diagnosa terhadap fibroadenoma mammae
ini adalah penggunaan sample biopsi. Pengambilan sampel biopsi ini dapat
dilakukan dengan mengiris bagian mammae atau dengan memasukkan jarum
yang kecil dan panjang untuk mengambil sampel sel fibroadenoma tersebut.
Diagnosa terhadap FAM ini dapat dibuat dengan penggabungan penilaian
klinis, ultrasonografi dan pengambilan sampel dengan penggunaan jarum.
Penilaian klinis terhadap benjolan payudara ini harus mempertimbangkan:
Umur:
Karsinoma: umumnya menyerang pada usia menjelang menopause
Fibroadenoma: umumnya menyerang wanita usia di bawah 30 tahun

6. TREATMENT
Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak perlu
dengan pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan
ukurannya saja. Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa
faktor yaitu faktor fisik dan psikologi pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor
tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien maka
diperlukan pengangkatan.

FAM DGN PEMILIHAN KONTRASEPSI
ANATOMI DAN FISIOLOGI



Anatomi fisiologi
Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah
pektoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar
mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus
terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin
memproduksi air susu.
Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus yang bermuara di
daerah papila / puting. Fungsi utama payudara adalah laktasi,
dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan. Kulit
daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai
sexually responsive organ.
Fibroadenoma
terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya
akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena
produksi hormon estrogen meningkat.
Estrogen
adalah hormon yang memainkan peran kunci dalam
perkembangan organ dan sistem reproduksi wanita.
Estrogen adalah kelompok hormon steroid yang berasal dari
kolesterol. Ada tiga jenis estrogen yaitu estradiol, estrone, dan
estriol. Hormon steroid seperti estrogen dapat berdifusi bebas
melalui membran plasma.
Fungsi Estrogen bertanggung jawab untuk mempercepat
pertumbuhan tubuh wanita, dan kemudian berperan
mengembangkan rahim, ovarium, dan sistem reproduksi lain
sehingga tubuh siap untuk mendukung kehamilan. Estrogen juga
berperan membantu perkembangan dan pembesaran payudara,
meningkatkan timbunan lemak di lapisan subkutan, membantu
perkembangan panggul, pertumbuhan rambut ketiak dan
kemaluan, serta berbagai fungsi metabolik lainnya.
Siklus Menstruasi
Pada awal siklus, follicle stimulating hormone (FSH) dan
luteinizing hormon (LH) merangsang folikel dalam ovarium untuk
mulai memproduksi estrogen, yang ujungnya menghambat
pelepasan FSH dan LH dari kelenjar hipofisis.
Efek Samping Estrogen
Meskipun estrogen memberikan manfaat positif bagi wanita, bentuk-
bentuk tertentu dari kanker payudara menggunakan estrogen sebagai
hormon pertumbuhan.
Aksi pada Jaringan Payudara
Unit lobuler saluran terminal dari jaringan payudara wanita-wanita
muda sangat responsif dengan estrogen. Pada jaringan payudara,
estrogen menstimulasi pertumbuhan dan diferensiasi saluran epitelium,
menginduksi aktivitas mitotik saluran sel-sel silindris, dan menstimulasi
pertumbuhan jaringan penyambung. Estrogen juga menghasilkan efek
seperti histamin pada mikrosirkulasi payudara. Densitas reseptor
estrogen pada jaringan payudara sangat tinggi pada fase folikuler dari
siklus menstruasi dan menurun setelah ovulasi. Estrogen menstimulasi
pertumbuhan sel-sel kanker payudara. Pada wanita-wanita
postmenopause dengan kanker payudara, konsentrasi estradiol tumor
tinggi, karena aromatisasi in situ, meskipun adanya keonsentrasi
estradiol serum yang rendah

Sumber :
Gruber CJ, Tschugguei W, Schneebeger C, Huber JC. Production and action of
estrogens. N Engl J Med 2002; 346: 340-50
http://www.cancerhelps.co.id/Tumor/fibroadenoma-mammae-fam.html
http://askepsolok.blogspot.com/2008/08/fibro-adenoma-mammae.html

Alat kontrasepsi yg baik
Yang tidak menggunakan hormon estrogen

13. Apa hubungan siklus haid tidak teratur dengan pemakaian alat
kontrasepsi ?

Fisiologi Menstruasi
Fisiologi Menstruasi
Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang
paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan
implantasi (perlekatan) dari janin (proses kehamilan). Gangguan dari
siklus menstruasi tersebut dapat berakibat gangguan kesuburan,
abortus berulang, atau keganasan. Gangguan dari sikluas menstruasi
merupakan salah satu alasan seorang wanita berobat ke dokter.
Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari
adalah waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari.
Penelitian menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya
terdapat pada 2/3 wanita dewasa, sedangkan pada usia reproduksi yang
ekstrim (setelah menarche <pertama kali terjadinya menstruasi> dan
menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau
siklus yang tidak mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan
kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium.

Gambar 1. Kompleks Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium
Siklus Menstruasi Normal
Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus
ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur
terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal,
sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan)
dan masa sekresi.
Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan
hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar
rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan
endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan
yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium
disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian
terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang
dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan
FSH
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis
untuk mengeluarkan prolaktin

Gambar 2. Siklus Hormonal
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis
merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung
telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat
perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut
berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. Estrogen
ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon
yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di
bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke
hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik
estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH
dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf
yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari
endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang
sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus
rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon
LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).
Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka
korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar
estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan
degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini
disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa
ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu
endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul
perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling
rendah
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14.
Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana
terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan
rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh
kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel
telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya
ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi
pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk
implantasi (perlekatan janin ke rahim)
Siklus ovarium :
1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja
mematangkan sel telur yang berasal dari 1 folikel kemudian matang
pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi
(pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase
folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya
mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan
2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi
dengan jangka waktu rata-rata 14 hari
Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus
di dalam siklus menstruasi normal:
1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin
(FSH, LH) berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak
akhir dari fase luteal siklus sebelumnya
2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan
setelah akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai
pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan
lapisan endometrium
3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada
pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai
akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase
folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)
4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor
(penerima) hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan
dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon progesteron
5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu
yang menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam
kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi
ke sekresi, dari folikular ke luteal
6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum
ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali
karena sekresi dari korpus luteum
7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan
penanda bahwa sudah terjadi ovulasi
8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa
hidup korpus luteum dan kemuadian menurun untuk
mempersiapkan siklus berikutnya

Dalam plasma, estradiol sebagian besar pasti akan mengikat hormon seks globulin, juga untuk albumin. Hanya
sebagian kecil dari 2.21% (+/-0,04%) gratis dan biologis aktif, persentase yang tetap konstan di seluruh siklus
menstruasi.
Penonaktifan termasuk konversi estrogen kurang aktif seperti estron dan estriol. Estriol adalah metabolit
kencing yang besar. Estradiol conjugated di dalam hati oleh sulfat dan glucuronide pembentukan dan, dengan
demikian, ia akan diekskresikan melalui ginjal.
Beberapa konjugat larut air dikeluarkan melalui saluran empedu, dan sebagian reabsorbed setelah hidrolisis
dari saluran pencernaan. Sirkulasi enterohepatic ini memberikan kontribusi untuk menjaga kadar estradiol
Metabolisme dan Fungsi Estrogen
Metabolisme dan Fungsi Estrogen: Hati mengubah estradiol dan estron menjadi
estriol. Estradiol, estron dan estriol merupakan substrat untuk enzim
hepatik, dimana hati mengkonjugasi estrogen untuk membentuk glukuronida dan
sulfat. Aktifitas enzim yang melaksanakan reaksi konjugasi ini bervariasi
antara berbagai spesies. Hormon steroid yang terkonjugasi bersifat dapat
larut dalam air dan tidak terikat dengan protein pengangkut, karena itu
hormon estrogen ini mudah disekresikan ke dalam getah empedu, feses dan
urin.
Fungsi dari Estrogen
Fungsi utama dari estrogen adalah untuk menimbulkan proliferasi sel dan
pertumbuhan jaringan organ-organ kelamin dan jaringan lain yang berikatan
dengan fungsi produksi. Pada umumnya hormon ini merangsang ukuran dan
jumlah sel dengan meningkatkan kecepatan sntesis protein, rRNA,tRNA,mRNA
dan DNA.7

Efek pada uterus dan Organ Kelamin Luar Wanita

Selama masa kanak-kanak, estrogen disekresi hanya dalam jumlah kecil,
tetapi pada pubertas, jumlah estrogen yang disekresi di bawah pengaruh
hormon-hormon gonadotropin-hipofisis meningkat sampai 20 kali lipat atau
lebih. Ovarium, tuba fallopii, uterus, dan vagina semuanya bertambah besar.
Juga, genitalia eksterna membesar, dengan deposit lemak pada mons pubis dan
labia mayora disertai pembesaran dari labia minora.
Selain itu, estrogen juga mengubah epitel vagina dari tipe kuboid menjadi
bertingkat, yang dianggap lebih tahan trauma dan infeksi daripada epitel
prapubertas. Terhadap endometrium, estrogen menyebabkan terjadinya
proliferasi yang nyata stroma endometrium dan sangat meningkatkan
perkembangan kelenjer endometrium yang nantinya akan dimanfaatkan untuk
memberikan nutrisi pada ovum yang berimplantasi.



Efek Estrogen pada Tuba Fallopi

Estrogen berpengaruh pada mukosa yang membatasi tuba fallopii, sama dengan
efek estrogen pada endometrium uterus. Estrogen menyebabkan jaringan
kelenjar berproliferasi, dan yang penting, estrogen menyebabkan jumlah
epitel sel-sel bersilia yang membatasi tuba fallopii bertambah banyak.
Aktivitas silia juga meningkat dan silia beergerak ke arah uterus. Silia
ini membantu mendorong ovum yang telah dibuahi ke arah uterus.4

Efek Estrogen pada Payudara

Estrogen menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara, pertumbuhan
sistem duktus yang luas dan deposit lemak pada payudara. Estrogen memulai
perumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk air susu payudara. Estrogen
juga berperan pada pertumbuhan karakteristik dan penampilan luar wanita
dewasa. Akan tetapi, estrogen tidak menyelesaikan tugasnya yaitu mengubah
payudara menjadi organ yang memproduksi susu.4,7,12

Efek Estrogen pada Tulang Rangka

Estrogen menyebabkan meningkatnya aktivitas osteoblastik. Oleh karena itu,
pada pubertas, ketika wanita masuk masa reproduksi, laju pertumbuhannya
menjadi cepat selama beberapa tahun. Akan tetapi estrogen juga mempunyai
efek poten lainnya terhadap pertumbuhan tulang rangka yaitu, estrogen
menyebabkan terjadinya penggabungan awal dari epfisis dengan batang dari
tulang panjang. Sebagai akibatnya, pertumbuhan wanita biasanya terhenti
beberapa tahun lebih cepat dari pertumbuhan pria. Estradiol juga mempunyai
efek anabolik terhadap tulang dan kartilago.

Efek Estrogen pada Pengendapan Protein

Estrogen menyebabkan sedikit peningkatan total protein tubuh, yang terbukti
dari adanya keseimbangan nitrogen yang sedikit positif apabila diberikan
estrogen. Keadaan ini kemungkinan dihasilkan dari efek pemacu pertumbuhan
estrogen pada organ-organ kelamin, tulang dan beberapa jaringan lain.

Efek Estrogen pada Metabolisme dan Deposit Lemak

Estrogen sedikit meningkatkan laju kecepatan metabolisme tetapi hanya kira-
kira satu pertiga dari efek yang disebabkan oleh hormon kelamin pria yaitu
testosteron. Estrogen juga menyebabkan peningkatan jumlah deposit lemak
dalam jaringan subkutan.

Efek Estrogen pada Kulit

Estrogen menyebabkan kulit berkembang membentuk tekstur yang halus dan
biasanya lembut. Estrogen juga menyebabkan kulit menjadi lebih vaskular
daripada normal.
Arief.blogspot.com

14. Bagaimana metode konseling yang bagus ?

Dan ini beberapa ragam teknik-teknik konseling
1. Melayani :
Seorang konseling itu harus dapat melayani kliennya dengan sangat baik,
menurut willis (2009) Attending yang baik ini sangat di butuhkan karena dapat :
a. Meningkatkan harga diri klien
b. Menciptakan suasana yang aman
c. Mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas.
2. Empati :
Empati dapat diartikan sebagai kemampuan konselor untuk dapat merasakan
dan menempatkan dirinya di posisi klien. Hal ini akan terlihat jelas pada
ekspresi wajah dan bahasa tubuh konselor. Contoh, ketika klien merasa sedih,
maka konselor harus bisa merasakan kesedihan kliennya.
3. Refleksi :
Refleksi adalah upaya konselor memperoleh informasi lebih mendalam tentang
apa yang dirasakan oleh klien dengan cara memantulkan kembali perasaan,
pikiran, dan pengalaman klien.
4. Eksplorasi :
Adalah suatu keterampilan konselor untuk menggali perasaan, pengalaman, dan
pikiran klien. Disini seorang konselor harus dapat memahami dan mengerti apa
yang dirasakan dan dipikirkan oleh klien, agar klien bebas mengungkapkan
masalahnya tanpa rasa takut, tertekan maupun terancam.
5. Menangkap pesan utama :
Seorang konselor dapat memahami dan menyampaikan kembali inti pernyataan
klien secara lebih sederhana. Untuk mengatakan kepada klien bahwa konselor
bersama dia, dan berusaha untuk memahami apa yang dikatakan klien.
6. Bertanya untuk membuka percakapan :
Seorang konselor hendaknya bertanya seperti bagaimana, bolehkah dsb. Untuk
memulai percakapan. Agar tidak adanya suasana canggung yang dirasakan
klien. Pertanyaan-pertanyaan terbuka ini sangat penting untuk memunculkan
pertanyaan-pertanyaam baru dari klien.
7. Bertanya tertutup :
Bentuk pertanyaan tertutup ini dimulai dengan kata-kata seperti apakah,
adakah. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi, menjernihkan atau
memperjelas sesuatu.

8. Dorongan minimal :
Dorongan yang diberikan konselor bertujuan agar klien bersemangat
menyampaikan masalahnya dan mengarahkan pembicaraan agar mencapai
sasaran dan tujuan konseling. Dorongan ini diucapkan dengan kata-kata singkat
seperti ya.. terus.. lalu..
9. Interpretasi :
Seorang konselor harus menggunakan teori-teori konseling dan
menyesuaikannya dengan permasalahan klien. Teknik ini bertujuan memberikan
rujukan dan pandangan atas perilaku klien agar mengerti dan berubah melalui
pemahaman dan hasil rujukan baru tersebut.
10. Mengarahkan :
Konselor harus memiliki kemampuan mengarahkan kliennya, agar klien dapat
berpartisipasi secara penuh dalam proses konseling, dan mengikuti apa yang
diperintahkan atau diucapkan oleh konselor.
11. Menyimpulkan sementara :
Percakapan antara konselor dan klien hendaknya disimpulkan sementara agar
dapat memberikan gambaran kilas balik atas apa yang telah dibicarakan
sebelumnya. Tujuannya utuk mempertajam atau memperjelas fokus wawancara.
12. Memimpin :
Dalam hal ini konselor diharapkan memiliki keterampilan untuk memimpin
percakapan, agar percakapan itu tidak terbelit-belit, dan tercapainya tujuan yang
diharapkan.
13. Konfrontasi :
Adalah suatu teknik konseling yang menantang klien untuk melihat adanya
diskrepansi atau inkonsistensi antara perkataan dan bahasa badan, dan lain
sebagainya. Tujuannya untuk mendorong klien mengadakan penelitian diri
secara jujur, meningkatkan potensi yang ada pada diri klien dan sebagainya.
14. Menjernihkan :
Seorang klien harus dapat memperjelas maksud dari perkataan klien dengan
bahasa dan alasan yang rasional sehingga mudah dipahami oleh klien. Dan
mengklarifikasikan apa sebenarnya yang ingin diungkapkan klien ketika mereka
mengungkapkannya dengan samar-samar atau kurang jelas.
15. Memudahkan (facilitating) :
Adalah suatu keterampilan membuka komunikasi agar klien dapat
mengungkapkan perasaan, pikiran dan pengalamannya secara bebas. Agar
proses pengkonselingan berjalan efektif.


16. Diam :
Ada saat atau waktunya seorang konselor bersikap diam, keadaan diam itu dapat
mempermudah konselor maupun klien untuk berpikir, dan mempersilahkan
klien untuk bebas berbicara.
17. Mengambil inisiatif :
Seorang konselor harus memiliki inisiatif, agar klien semangat untuk
mengungkapkan masalahnya. Inisiatif ini juga diperlukan apabila klien
kehilangan arah pembicaraan.
18. Memberi nasihat :
Teknik ini dilakukan jika klien meminta untuk diberi nasihat. Dan hendaklah
seorang konselor menyatakan semua alasan mengapa dia merasa lebih baik jika
memberikan nasihat. Dengan pemberian nasihat ini, sekurang-kurangnya dapat
memberikan umpan balik kepada klien tentang dirinya sendiri.
19. Memberikan informasi :
Teknik ini sama halnya dengan pemberian nasihat. Jika klien meminta
informasi yang sebenarnya secara langsung yang berhubungan dengan masalah
yang dihadapinya, maka penyuluh berkewajiban memberikan.
20. Merencanakan :
Yaitu membicarakan kepada klien tentang hal-hal apa saja yang akan menjadi
program dari konseling. Tujuannya untuk menjadikan klien produktif setelah
mengikuti konseling.
21. Menyimpulkan :
Konselor sebaiknya dapat menyimpulkan hasil pembicaraan secara keseluruhan
yang menyangkut segala hal tetang klien, baik sebelum atau sesudah mengikuti
proses konseling.
22. Kontak mata :
Konselor sebaiknya duduk berhadapan dengan klien dalam suasana bebas,
santai, dengan jarak cukup memadai untuk memungkinkan klien dapat merasa
senang.
23. Gaya dan sikap :
Seorang klien haruslah mampu berbicara dengan hangat dan bersahabat. Santai
dan tenang, agar klien tidak canggung atau merasa kaku ketika berada dalam
ruangan konseling.
24. Mengikuti pokok pembicaraan :
Yaitu memusatkan perhatian pada apa yang dikatakan oleh klien dengan terus
mendengarkan apa yang disampaikan oleh klien.
25. Keterampilan memberikan tanggapan :
Teknik ini dimaksudkan bahwa konselor benar-benar mempunyai perhatian
kepada klien dan ingin selalu memahami klien.
26. Mengenal perasaan :
Pada teknik ini, seorang konselor harus dapat memahami perasaan kliennya,
agar dapat menumbuhkan keakraban.
27. Mempengaruhi dan mengajak :
Teknik ini digunakan untuk mengubah keyakinan, sikap, dan tingkah laku klien.
Usaha mempengaruhi ini membuka kesempatan bagi penyuluh untuk
memainkan perannya sebagai seorang ahli.
28. Memahami dengan cermat :
Konselor perlu memahami apa yang klien katakana dan mampu
mengkomunikasikan pemahaman penyuluhan itu kepada klien.
29. Menggunakan contoh pribadi :
Seorang konselor kadang-kadang perlu memberi keyakinan dan mendorong
klien jika dia mendengar dari konselor bahwa konselor juga pernah mengalami
masalah yang sama.
30. Bertanya secara langsung :
Adalah keterampilan dalam mengarahkan pembicaraan pada pokok-pokok
persoalan tertentu. Keterampilan ini tidak boleh digunakan secara tergesa-gesa
dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada klien untuk menilai
keadaan dirinya sendiri.
31. Memberikan penafsiran :
Tujuan teknik ini untuk membantu klien agar dapat memahami arti dari
kejadian-kejadian dengan menyajikan beberapa pandangan.
32. Mengupas masalah :
Yaitu menuntaskan permasalahan klien dengan cara-cara yang khusus. Maka
disini seorang konselor harus dapat mengenali secara tepat masalah yang
sebenarnya terjadi pada kliennya.
33. mendengar secara tepat dan aktif :
kegiatan ini menghendaki agar penyuluh lebih banyak diam dan menggunakan
semua inderanya untuk menanggap semua pesan.
34. membuat catatan
merupakan usaha sederhana tetapi sangat penting karena kegiatan ini
mempunyai andil besar di dalam rencana pengubahan tingkah laku.
35. bermain peran :
memerankan cara seseorang bertingkah laku dalam sesuatu jabatan atau fungsi
tertentu. Dengan teknik ini, diharapkan orang yang memainkan peran dapat
memahami apa yang dirasakan orang yang kita perankan.

36. Memberikan contoh :
Penyuluh perlu memberikan contoh atau pola tingkah laku yang baik untuk
klien yang tidak mengetahui bagaimana bertindak dalam suasana tertentu.
37. Memikirkan dan membayangkan sesuatu :
Salah satu keterampilan yang penting dalam penyuluhan adalah bagaimana
penyuluh dapat bekerja secara baik dengan kegiatan mental klien.
38. desensitiasi :
tujuan dari pendekatan ini dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku melalui
perpaduan beberapa teknik yang terdiri dari memikirkan sesuatu, menenangkan
diri, dan membayangkan sesuatu.
39. Sambutan terhadap klien :
Seorang konselor haruslah memiliki sikap yang baik dan bersahabat, terutama
dalam menyambut seseorang yang akan menjadi kliennya. Agar klien
merasanya nyaman.
40. Mengungkapkan perasaan diri sendiri
Pemanfaatan perasaan secara efektif dapat menyangkut sejumlah hal. Bila
penyuluh dengan secara terbuka mengungkapkan perasaannya kepada klien. Hal
ini dapat menjadi contoh tentang tingkah laku yang diharapkan dari klien atau
mungkin juga hal ini dapat meningkatkan suasana saling percaya-mempercayai.
41. Memadukan Berbagai Strategi
Jika penyuluh telah menguasai secara terpisah-pisah keterampilan penyuluhan
dan proses pengubahan, penyuluh diminta untuk memadukan strategi itu bila
dirasanya cocok.


42. Alih tangan
Jika konselor telah mengerahkan semua usahanya untuk membantu
memecahkan masalah kliennya, tetapi belum membuahkan hasil, maka
sebaiknya konselor tersebut mengalih tangankannya kepada yang lebih ahli.
Sidikapriansyah.blogspot.com
15. Mengapa setelah kelahiran anak, pasien B diberi suntik kontrasepsi tiap
3 bulan ?

Jenis KB suntik:
Kebanyakan alat-alat kontrasepsi yang digunakan di Indonesia adalah sebagai Berikut:
1. Suntikan / bulan: contohnya cyclofem
2. Suntikan / 3 bulan: contohnya depo provera,depogeston.
Setelah disuntikkan ke otot pantat, kemudian obat KB itu akan dilepaskan dari otot ke aliran darah. Cara kerja KB suntikan
adalah sebagai berikut:
1. Menghalangi ovulasi (masa subur)
2. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
3. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada Rahim
4. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
5. Mengubah kecepatan transportasi sel telur
Penggunaan cara ini juga menimbulkan efek samping yang akan dirasakan oleh pemakainya. Efek sampingnya di antaralain
adalah:
Berat badan menjadi bertambah karena pengaruh hormonal itu sendiri. Akan tetapi hormon itu juga berfungsi untuk
mempermudah karbohidrat menjadi lemak. Dengan kata lain efek samping yang akan dirasakan adalah penumpukan lemak
yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.
KEUNTUNGAN
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun
(Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin
dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan
kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan
dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan.
Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi
penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat
suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak
menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung
sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
KERUGIAN
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama
sekali.
b.Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit
kepala, nervositas, dan jerawat.
Sumber:yosefw.wordpress.com&www.scribd.com



16. Apa tujuan dari konseling ?

Menurut George dan Cristiani (1981) tujuan utama dari suatu konseling,
antara lain yaitu
:
1. Menyediakan fasilitas untuk perubahan perilaku
2. Meningkatkan keterampilan untuk menghadapi sesuatu
3. Meningkatkan kemampuan dalam menentukan keputusan
4. Meningkatkan dalam hubungan antar perorangan
5. Menyediakan fasilitas untuk pengembangan kemampuan klien
Pada saat Anda mengalami masalah, secara psikologis Anda sebagai
manusia telah terganggu dan menyebabkan kepekaan dan kemampuan
Anda untuk mengatasi masalah juga terganggu. Dengan melakukan
konseling, Anda akan dituntun untuk dapat melihat duduk persoalan
secara jelas.
Lewat percakapan kondusif yang dibangun dan dituntun oleh Konselor
Profesional Anda dituntun untuk menyadari apa yang terjadi dalam diri
Anda, apa yang menyebabkan Anda merasa, berpikir dan bertingkah
laku sedemikian untuk realita hidup yang Anda hadapi. Melalui
kesadaran ini, Anda dapat menilai apakah pikiran, sikap, perkataan dan
tindakan yang Anda ambil benar, efektif dan membangun atau
sebaliknya justru merugikan diri Anda dan orang-orang yang Anda
cintai.
Konselor Profesional akan menuntun anda melalui proses self
awareness dan self discovery. Anda akan dituntun untuk kembali
mengerti dan menemukan siapa diri Anda, apa yang Anda inginkan
dalam hidup dan pada akhirnya Anda memiliki keberanian untuk
mengambil langkah-langkah yang Anda perlukan untuk mengatasi
persoalan dan dapat melangsungkan hidup Anda dan semangat untuk
membangun diri Anda sebagai manusia yang seutuhnya.
Tujuan Konseling Kefarmasian adalah membantu masyarakat, agar
masyarakat mampu untuk memahami permasalahannya sendiri dan
kebutuhannya sendiri, baik yang terkait kesehatan maupun sediaan
farmasi, sehingga penanganan masalahan kesehatan baik kuratif atau
prekuentif menjadi lebih optimal.
Suatu Contoh :
Pasien atau keluarga pasien datang keapotek untuk membeli obat flu.
Disini belum tentu pasien paham apa itu obat flu terkait indikasi, efek
samping, dosis optimal, peringatan, kontra indikasi dll. disinilah peran
apoteker dalam membantu pasien agar pengobatan atau pencegahan
dapat berjalan dengan lebih rasional dan optimal.
psiko-for-us.web.i

17. Apa syarat pemilihan kontrasepsi ?



1. Cara Kontrasepsi Sederhana
Kontrasepsi sederhana terbagi lagi atas kontrasepsi tanpa alat dan
kontrasepsi dengan alat/obat. Kontarsepsi sederhana tanpa alat
dapat dilakukan dengan senggama terputus dan pantang berkala.
Sedangkan kontarsepsi dengan alat/obat dapat dilakukan dengan
menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelly, atau
tablet berbusa (vaginal tablet).
1. Cara Kontrasepsi Moderen/Metode Efektif
Cara kontrasepsi ini dibedakan atas kontrasepsi tidak permanen
dan kontrasepsi permanen. Kontrasepsi permanen dapat
dilakukan dengan pil, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim),
suntikan, dan norplant. Sedangkan cara kontrasepsi permanen
dapat dilakukan dengan metode mantap, yaitu dengan operasi
tubektomi (sterilisasi pada wanita) vasektomi (sterilisasi pada pria).
Senggama Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan
sebagaimana biasa, tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria
dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan di luar. Cara ini
tidak dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu
kapan spermanya keluar.
Pantang Berkala (Sistem Kalender)
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri
dalam masa subur. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar
dilaksanakan dan membutuhkan waktu lama untuk puasa. Selain itu,
kadang juga istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya
setiap bulan.
Kondom/Diafragma
Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang
sudah populer di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis,
biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi zakar
yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina.
Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga
dapat mencegah penularan penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS.
Kondom mempunyai kelebihan antara lain mudah diperoleh di apotek,
toko obat, atau supermarket dengan harga yang terjangkau dan mudah
dibawa kemana-mana. Selain itu, hampir semua orang bisa memakai
tanpa mengalami efek sampingan. Kondom tersedia dalam berbagai
bentuk dan aroma, serta tidak berserakan dan mudah dibuang.
Sedangkan diafragma adalah kondom yang digunakan pada wanita,
namun kenyataannya kurang populer di masyarakat.
Cream, Jelly, atau Tablet Berbusa
Semua kontrasepsi tersebut masing-masing dimasukkan ke dalam liang
vagina 10 menit sebelum melakukan senggama, yaitu untuk
menghambat geraknya sel sperma atau dapat juga membunuhnya. Cara
ini tidak populer di masyarakat dan biasanya mengalami keluhan rasa
panas pada vagina dan terlalu banyak cairan sehingga pria kurang
puas.
Pil
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah
diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak
hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang
paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai
segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada
masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika
seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda
sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui)
dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
Pil dapat digunakan untuk menghindari kehamilan pertama atau
menjarangkan waktu kehamilan-kehamilan berikutnya sesuai dengan
keinginan wanita. Berdasarkan atas bukti-bukti yang ada dewasa ini, pil
itu dapat diminum secara aman selama bertahun-tahun. Tetapi, bagi
wanita-wanita yang telah mempunyai anak yang cukup dan pasti tidak
lagi menginginkan kehamilan selanjutnya, cara-cara jangka panjang
lainnya seperti spiral atau sterilisasi, hendaknya juga dipertimbangkan.
Akan tetapi, ada pula keuntungan bagi penggunaan jangka panjang pil
pencegah kehamilan. Misalnya, beberapa wanita tertentu merasa dirinya
secara fisik lebih baik dengan menggunakan pil daripada tidak. Atau
mungkin menginginkan perlindungan yang paling efektif terhadap
kemungkinan hamil tanpa pembedahan. Kondisi-kondisi ini merupakan
alasan-alasan yang paling baik untuk menggunakan pil itu secara jangka
panjang.
Jenis-jenis Pil
a. Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen
dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja
kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100%
efektif bila diminum secara teratur.
b. Pil berturutan
Dalam bungkusan pil-pil ini, hanya estrogen yang disediakan
selama 1415 hari pertama dari siklus menstruasi, diikuti oleh 5
6 hari pil gabungan antara estrogen dan progestin pada sisa
siklusnya. Ketepatgunaan dari pil berturutan ini hanya sedikit lebih
rendah daripada pil gabungan, berkisar antara 9899%. Kelalaian
minum 1 atau 2 pil berturutan pada awal siklus akan dapat
mengakibatkan terjadinya pelepasan telur sehingga terjadi
kehamilan. Karena pil berturutan dalam mencegah kehamilan
hanya bersandar kepada estrogen maka dosis estrogen harus
lebih besar dengan kemungkinan risiko yang lebih besar pula
sehubungan dengan efek-efek sampingan yang ditimbulkan oleh
estrogen.
c. Pil khusus Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan
memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah
mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim)
sehingga mempersulit pengangkutan sperma. Selain itu, juga
mengubah lingkungan endometrium (lapisan dalam rahim)
sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.
Kontra indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita
hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker
kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan
abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok
(struma), penderita sesak napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang
berat pada sebelah kepala).
Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di
luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat,
penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan
penambahan berat badan.
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita
merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak
perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui,
AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu
ibu (ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan
sarana kontrasepsi ini. Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu
memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat
kontrasepsi ini.
Jenis-jenis AKDR di Indonesia
a. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada
bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat
tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan)
yang cukup baik.
b. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang
vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu)
yang mempunyai luas permukaan 200 mm
2
, fungsinya sama
seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
c. Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua
tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya
dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan
kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm
2
atau 375
mm
2
untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu
standar, small (kecil), dan mini.
d. Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral
atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang
benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang
berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A
berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam),
tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal,
benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka
kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral
jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau
penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
Pemasangan AKDR
Prinsip pemasangan adalah menempatkan AKDR setinggi mungkin
dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik
ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam
keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid.
Pemasangan AKDR dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah
dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan
setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan
berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan
sekali.
Kontra indikasi pemasangan AKDR:
Belum pernah melahirkan
Adanya perkiraan hamil
Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak
normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
Keluhan-keluhan pemakai AKDR
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan AKDR adalah terjadinya
sedikit perdarahan, bisa juga disertai dengan mules yang biasanya
hanya berlangsung tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-
menerus dalam jumlah banyak, pemakaian AKDR harus dihentikan.
Pengaruh lainnya terjadi pada perangai haid. Misalnya, pada permulaan
haid darah yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada biasa,
kemudian secara mendadak jumlahnya menjadi banyak selama 12
hari. Selanjutnya kembali sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan
lain yang terjadi adalah kejang rahim (uterine cramp), serta rasa tidak
enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi kontraksi rahim
sebagai reaksi terhadap AKDR yang merupakan benda asing dalam
rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera
teratasi. Selain hal di atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul
selama pemakaian AKDR.
Ekspulsi
Selain keluhan-keluhan di atas, ekspulsi juga sering dialami pemakai
AKDR, yaitu AKDR keluar dari rahim. Hal ini biasanya terjadi pada
waktu haid, disebabkan ukuran AKDR yang terlalu kecil. Ekspulsi ini
juga dipengaruhi oleh jenis bahan yang dipakai. Makin elastis sifatnya
makin besar kemungkinan terjadinya ekspulsi. Sedangkan jika
permukaan AKDR yang bersentuhan dengan rahim (cavum uteri) cukup
besar, kemungkinan terjadinya ekspulsi kecil.
Lama Pemakaian AKDR
Sampai berapa lama AKDR dapat dipakai? Hal ini sering menjadi
pertanyaan. Sebenarnya, AKDR ini dapat terus dipakai selama pemakai
merasa cocok dan tidak ada keluhan. Untuk AKDR yang mengandung
tembaga, hanya mampu berfungsi selama 25 tahun, tergantung daya
dan luas permukaan tembaganya. Setelah itu harus diganti dengan yang
baru.
Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah obat pencegah kehamilan yang
pemakaiannya dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat tersebut pada
wanita subur. Obat ini berisi Depo Medorxi Progesterone Acetate
(DMPA). Penyuntikan dilakukan pada otot (intra muskuler) di bokong
(gluteus) yang dalam atau pada pangkal lengan (deltoid).
Cara pemakaian
Cara ini baik untuk wanita yang menyusui dan dipakai segera setelah
melahirkan. Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu empat
minggu setelah melahirkan. Suntikan kedua diberikan setiap satu bulan
atau tiga bulan berikutnya.
Kontra indikasi
Kontrasepsi suntikan tidak diperbolehkan untuk wanita yang menderita
penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, kencing manis, paru-paru, dan
kelainan darah.
Efek samping kontrasepsi suntikan
Tidak datang haid (amenorrhoe)
Perdarahan yang mengganggu
Lain-lain: sakit kepala, mual, muntah, rambut rontok, jerawat, kenaikan
berat badan, hiperpigmentasi.
Norplant
Norplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa
digunakan untuk jangka waktu 5 tahun. Norplant dipasang di bawah
kulit, di atas daging pada lengan atas wanita. Alat tersebut terdiri dari
enam kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan karet
silastik. Masing-masing kapsul mengandung progestin levonogestrel
sintetis yang juga terkandung dalam beberapa jenis pil KB. Hormon ini
lepas secara perlahan-lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul
diambil dari lengan pemakai. Kapsul-kapsul ini bisa terasa dan
kadangkala terlihat seperti benjolan atau garis-garis. ( The Bostons
Book Collective, The Our Bodies, Ourselves, 1992)
Norplant sama artinya dengan implant. Norplant adalah satu-satunya
merek implant yang saat ini beredar di Indonesia. Oleh karena itu, sering
juga digunakan untuk menyebut implant. Di beberapa daerah, implant
biasa disebut dengan susuk.
Indonesia merupakan negara pemula dalam penerimaan norplant yang
dimulai pada 1987. Sebagai negara pelopor, Indonesia belum
mempunyai referensi mengenai efek samping dan permasalahan yang
muncul sebagai akibat pemakaian norplant. Pada 1993, pemakai
norplant di Indonesia tercatat sejumlah 800.000 orang.
Efektivitas norplant
Efektivitas norplant cukup tinggi. Tingkat kehamilan yang ditimbulkan
pada tahun pertama adalah 0,2%, pada tahun kedua 0,5%, pada tahun
ketiga 1,2%, dan 1,6% pada tahun keempat. Secara keseluruhan,
tingkat kehamilan yang mungkin ditimbulkan dalam jangka
waktu lima tahun pemakaian adalah 3,9 persen. Wanita dengan berat
badan lebih dari 75 kilogram mempunyai risiko kegagalan yang lebih
tinggi sejak tahun ketiga pemakaian (5,1 persen).
Yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant
Wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant adalah mereka
yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah
tinggi, migrain, epilepsi, benjolan pada payudara, depresi mental,
kencing batu, penyakit jantung, atau ginjal. (The Boston Womens Book
Collective, 1992)
Pemasangan norplant
Pemasangan norplant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit)
pada lengan kiri wanita (lengan kanan bagi yang kidal), agar tidak
mengganggu kegiatan. Norplant dapat dipasang pada waktu menstruasi
atau setelah melahirkan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum
pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga
disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus
dijaga agar tetap bersih, kering, dan tidak boleh kena air selama 5 hari.
Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah
pemasangan. Setelah itu, setahun sekali selama pemakaian dan setelah
5 tahun norplant harus diambil/dilepas.
Kelebihan dan kekurangan norplant
Kelebihan norplant adalah masa pakainya cukup lama, tidak
terpengaruh faktor lupa sebagaimana kontrasepsi pil/suntik, dan tidak
mengganggu kelancaran air susu ibu. Sedangkan kekurangannya
adalah bahwa pemasangan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan
yang terlatih dan kadang-kadang menimbulkan efek samping, misalnya
spotting atau menstruasi yang tidak teratur. Selain itu, kadang-kadang
juga menimbulkan berat badan bertambah.
Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita)
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan
demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka
tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara
kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil
kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi
adalah kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikia, sterilisasi tidak
boleh dilakukan kepada wanita yang belum/tidak menikah, pasangan
yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu
terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima
sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan
untuk sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia
istri 2530 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.
Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur
1. Umur ibu kurang dari 20 tahun:
o Penggunaan prioritas kontrasepsi pil oral.
o Penggunaan kondom kurang menguntungkan, karena
pasangan muda frekuensi bersenggama tinggi sehingga akan
mempunyai kegagalan tinggi.
o Bagi yang belum mempunyai anak, AKDR kurang dianjurkan.
o Umur di bawah 20 tahun sebaiknya tidak mempunyai anak dulu.
2. Umur ibu antara 2030 tahun
o Merupakan usia yang terbaik untuk mengandung dan
melahirkan.
o Segera setelah anak pertama lahir, dianjurkan untuk memakai
spiral sebagai pilihan utama. Pilihan kedua adalah norplant atau
pil.
3. Umur ibu di atas 30 tahun
o Pilihan utama menggunakan kontrasepsi spiral atau norplant.
Kondom bisa merupakan pilihan kedua.
o Dalam kondisi darurat, metode mantap dengan cara operasi
(sterlilisasi) dapat dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan
dengan spiral, kondom, maupun pil dalam arti mencegah.
Beberapa Metode Kontasepsi Baru
Dengan adanya metode kontrasepsi yang baru, berarti pula memberikan
lebih banyak pilihan, dapat membantu mengatasi beberapa kendala
pemakaian kontrasepsi. Meskipun demikian, pengembangan
kontrasepsi baru untuk menambah yang sudah ada sangat terasa
kurang membawa perubahan yang positif dan inovatif. Beberapa
metode yang sedang diuji klinik antara lain:
1. Cincin kontrasepsi
Cincin ini dimasukkan ke dalam vagina, bentuknya seperti kue
donat, dan mengandung steroid, yaitu progestin atau progestin
ditambah estrogen, yang dilepas ke dalam aliran darah. Cincin
kontrasepsi mengandung dosis hormon yang lebih rendah
dibanding dengan kontrasepsi oral. Wanita dapat memasukkan
dan mengeluarkan cincin ini sendiri.
2. Vaksin antifertilitas reversibel
Vaksin ini menyebabkan antibodi berinteraksi dengan human
chrrionic gonadotropin (HCG), suatu hormon yang memelihara
kehamilan. Tanpa HCG, lapisan uterus lepas dengan membawa
telur yang sudah dibuahi sehingga terjadi menstruasi.
3. Norplant II
Norplant II memiliki kelebihan dibanding dengan norplant yang ada
sekarang, karena norplant II hanya memerlukan dua implantasi
subdermal. Dengan demikian, lebih mudah memasukkan dan
mengeluarkannya.
4. Suntikan
Kontrasepsi ini menggunakan mikrosfero atau mikrokapsul. Injeksi
terbuat dari satu atau lebih hormon di dalam kapsul yang dapat
dibiodegrasi, yang melepaskan hormon dan menghambat ovulasi.
Satu suntikan dapat melindungi satu, tiga, atau enam bulan,
tergantung dari jenis komposisi kimianya.
5. Implantasi Transdermal
Implantasi transdermal menyebabkan pelepasan kontrasepsi
steroid yang lambat dan teratur ke aliran darah melalui kulit.
Wanita dapat menempatkan implant tersebut pada tubuh dan
melepaskannya sesuai keinginan. Pada salah satu jenis implantasi
transdermal, seorang wanita menggunakan tiga implantasi selama
tiga minggu. Setiap implantasi efektif selama tujuh hari. Pada
minggu berikutnya, digunakan implantasi plasebo sehingga terjadi
menstruasi.
6. IUD bentuk T yang baru
IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang
rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian
menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan
yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi.
Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping
hormonal dan amenore.
7. Kondom wanita
Kondom ini dikendalikan oleh wanita dan mengurangi risiko
terkena penyakit menular seksual. Dari uji klinik menunjukkan
bahwa kelicinan, kebocoran, kerusakan, dan hambatan
efektivitasnya lebih baik dibandingkan kondom pria.


Kontrasepsi Mekanik
Jenis kontrasepsi ini bekerja dengan cara menghalangi bertemunya sel
sperma dan sel telur secara mekanik. Kontrasepsi jenis ini pun terbagi
menjadi dua kelompok yaitu alat kontrasepsi sekali pakai dan alat
kontrasepsi jangka panjang.
Alat Kontrasepsi Sekali Pakai
Jenis alat kontrasepsi ini dipakai hanya satu kali kemudian dibuang.
Alat kontrasepsi ini memiliki keunggulan dari sisi kepraktisan, dan
tidak perlu bantuan dokter untuk memakainya. Jenis alat kontrasepsi
ini adalah kondom dan diafragma. Kondom dipakai oleh laki-laki
sedangkan diafragma dipakai oleh wanita.
Alat Kontrasepsi Jangka Panjang
Jenis alat kontrasepsi mekanik ini biasanya dipasang pada pihak
perempuan, dengan harapan bisa dipakai untuk jangka panjang.
Karena alat kontrasepsi ini dipasangkan didalam tubuh, maka perlu
tenaga ahli yaitu dokter untuk memasangkan jenis kontrasepsi ini.
Kontrasepsi jenis ini disebut IUD, dan ternyata banyak macamnya.
Namun tentu saja alat kontrasepsi ini memiliki kekurangan yaitu
dapat menyebabkan infeksi, bahkan pendarahan.
Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi jenis ini secara umum bekerja dengan memanfaatkan
hormon estrogen maupun kombinasi hormon estrogen dan progesteron.
Cara kerja kontrasepsi ini adalah dengan mencegah proses ovulasi yaitu
proses indung telur mengeluaran sel telur, dan mengentalkan cairan di
leher rahim sehingga susah ditembus oleh sel sperma, yang pada
intinya menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi bertemunya sel
telur dan sel sperma. Hormon yang digunakan dimasukkan ke dalam
tubuh melalui 3 cara kontrasepsi yaitu pil, suntikan, dan susuk.
Karena memanfaatkan hormon jenis kontrasepsi ini
terkadang memiliki efek samping diantaranya adalah membuat gemuk,
haid tidak lancar, pusing, hingga dapat mempengaruhi fungsi hati dan
ginjal. Kontrasepsi pil dan suntik menjadi primadona diantara
kontrasepsi hormonal karena cara penerapan yang mudah dan praktis,
selain itu efek samping yang ditimbulkan minimal.
Pemilihan kontrasepsi tergantung dari pasangan masing-masing.
Asalkan nyaman dan tidak mengganggu keharmonisan pasangan, maka
cara kontrasepsi itu layak untuk dipakai. Efek samping
setiap kontrasepsi berbeda untuk setiap individu, oleh karena itu ada
beberapa kriteria untuk menilai kecocokan sebuah kontrasepsi
diantaranya adalah
Berat badan stabil
Tidak menimbulkan nyeri
Tidak menimbulkan perubahan emosi
Tidak mengganggu pola haid
Tidak menimbulkan keputihan


Surya.wordpress.com



STEP 4










Pasien A dan B
Konseling dalam
pemilihan alat
kontrasepsi
Hormonal Non hormonal
Pelayanan konseling :
- Mendengarkan
pasien
- Menjelaskan
mengenai alat
kontrasepsi
Menunda / mengharapkan kehamilan

Anda mungkin juga menyukai