STEP 1 - Kontrasepsi : kata kontra (mencegah) konsepsi (pertemuan antara sperma dan ovum) mencegah kehamilan. - KB : tindakan untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan yg diinginkan, mengatur interval kehamilan, menentukan jumlah anak dalam keluarga dalam hub suami istri. - Flek : merupakan bercak darah dari vagina akibat efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi - Fibroadenoma : tumor jinak yg sering terjadi pada wanita merupakan gabungan dari kelenjar glandula dan fibrosa. Biasanya terjadi pada payudara STEP 2 1. Apa tujuan dan manfaat KB ? 2. Apa tujuan dari kontrasepsi ? 3. Sebutkan contoh-contoh kontrasepsi ? 4. Kontrasepsi apa yg cocok untuk pasien A ? 5. Apa saja faktor faktor yg mempengaruhi seseorang dalam memilih alat kontrasepsi ? 6. Apa hubungan DM dengan memilih alat kontrasepsi ? 7. Apa hubungan Hepatitis dengan memilih alat kontrasepsi ? 8. Apa hubungan GO dengan memilih alat kontrasepsi ? 9. Apa hubungan Hipertensi dengan memilih alat kontrasepsi ? 10. Apa hubungan riwayat pemakaian obat Amitriptilin dengan memilih alat kontrasepsi ? 11. Apa hubungan perokok dengan memilih alat kontrasepsi ? 12. Kontrasepsi apa yang cocok untuk pasien B (fibroadenoma) ? 13. Apa hubungan siklus haid tidak teratur dengan pemakaian alat kontrasepsi ? 14. Bagaimana metode konseling yang bagus ? 15. Mengapa setelah kelahiran anak, pasien B diberi suntik kontrasepsi tiap 3 bulan ? 16. Apa tujuan dari konseling ? 17. Apa syarat pemilihan kontrasepsi ?
STEP 3 1. Apa tujuan dan manfaat KB ? - Menghindari kehamilan yg tidak diinginkan - Mendapatkan kehamilah yg diinginkan - Kesehatan reproduksi wanita itu sendiri dalam sejahtera keluarga - Menunda kehamilan < 20 th - Mengatur jarak interval kehamilan > 20 sekitar 30 th(jarak kehamilan lebih dari 3 atau 4 tahun) - Mengakhiri kesuburan (untung pasangan tua)
Manfaat KB (Ibu) - Kesehatan reproduksi wanita - Anak menjadi lebih diperhatikan (pendidikan dan kasih sayang)
2. Apa tujuan dari kontrasepsi ? - Mencegah ovulasi - Membuat lendir divagina kental sehingga sperma tidak bisa berjalan normal semestinya - Mencegah implantasi - Melindungi dari penyakit menular seksual 3. Apa syarat pemilihan alat kontrasepsi yg baik ? - Pemakaian aman - Efek samping yg merugikan tidak ada - Tidak memerlukan bantuan medis atau kontrol yg ketat selama pemakaian - Penggunaan yg sederhana - Dapat diterima oleh pasangan suami istri, dapat diterima budaya dan lingkungan setepmat - Berdayaguna (benar-benar bisa mencegah kehamilan) - Harga murah dan terjangkau - Pemakaian jangka panjang 4. Apa saja faktor faktor yg mempengaruhi seseorang dalam memilih alat kontrasepsi ? - Faktor kesehatan : Dari riwayat penyakit dahulu (penurunan hormon serotonin ), DM (pil sama suntik tidak boleh), riwayat fibroadenoma juga - Dari faktor pasangan (umur) : pasangan suami istri yg masih muda (baru menikah) jangan menggunakan sterilitas tujuan hanya menunda bisa mengarahkan alat kontrasepsi apa yg harus digunakan (menggunakan kondom, diafragma) tidak punya anak untuk sterilisasi, tubektomi/ vasektomi, menjarangkan IUD atau AKDR (wanita dengan riwayat IMS menghindari penggunaan AKDR) - Gaya hidup : mencegah penyakit menular seksual pembersihan vagina seperti apa, jika wanita terinfeksi IMS tidak bisa berfungsi efektiv ex : wanita dg kanker serviks bisa mempengaruhi bentuk serviks dilihat juga memakai obat2an atau tidak kontra indikasi dan indikasi terutama pada kb pil progestin - frekuensi senggama : ada beberapa yg memiliki kepuasan senggama berbeda, laki2 tidak masa kesuburan tidak melakukan senggama jika frekuensi sering tidak menggunakan alat kontrasepsi non hormonan biasanya sering lupa dan tingkat keberhasilan kecil memilih kondom karena kenikmatan berkurang, tapi jika memakai AKDR tidak akan mempengaruhi kualitas kenikmatan senggama. - jumlah anak yg diinginkan : jika tidak menginginkan anak (sterilitas : tubektomi dan vasektomi) - Riwayat haid : kondom dan diafragma tidak mempengaruhi siklus haid, KB dengan penggunaan hormon (riwayat haid terganggu implan AKDR terdapat gangguan menstruasi selama 3 bulan dan lebih banyak serta sakit) Haid teratur atau tidak, misal dipasang AKDR semakin memperparah Haid Masih haid atau menopose - Faktor metode kontrasepsi (kerugian, komplikasi, manfaat, efektivitas) macam2 kontrasepsi 5. Sebutkan contoh-contoh kontrasepsi ? a. kontrasepsi sterilisasi vasektomi./ tubektomi b. mekanik Menggunakan kondom Spermatisida : berbentuk cairan untuk menmbunuh sperma dan dilakukan 5 menin sebelum melakukan senggama Vagina diafragma : menutup mulut rahim dipasang 6 jam selama senggama IUD : dipasang pada mulut rahim Keuntungan : - Jangka panjang 10 tahun lebih murah Indikasi : - Untuk ibu yang memberikan asi - Pasca aborsi - Ibu yang lupa meminum obat tiap hari Kontraindikasi : - Hamil - Kanker serviks - KET Efeksamping : - Perdarahan dan kram selama minggu pertama pemasangan - Infeksi - Diperiksa ulang 2 minggu sekali, 3 bulan sekali, 6 bulan sekali, 1 tahun sekali - AKBK alat kontrasepsi yg diletakkan dibawah kulit (keuntungan : sekali pasang 5 tahun, tidak mempengaruhi Asi, TD baik, untuk wanita yg sudah tidak hamil tapi tidak berani steril)
c. Tehnik Coitus interuptus Kalender : tidak melakukan senggama saat masa kesuburan Masa kesuburan : seminggu setelah menstruasi
Menyusui/ lactation : ketika menyusui tidak berhubungan Jika FSH dan LH tidak keluar akan menghambat ovulasi KB alami d. Hormonal Pil kombinasi : esterogen dan progerteron Suntik kb : isinya progesteron dan kombinasi Keuntungan : - Mengurangi KET dan kista ovarium Kontraindikasi : - Hamil - Ada penyakit jantung Ada kanker payudara
Susuk kb / implan : non plan dan implanor berbentuk kapsul biasanya dicabut pada akhir masa 5 tahun Jenis Norplant 6 batang silastik lembut dan berongga Implanor 1 batang putih dan lentur Jadena dan indoplant jumlah 2 batang Kontra indikasi dari Implan : - Hamil - Ada penyakit jantung - Ada kanker payudara Koyo KB Kenapa dikontraindikasikan ?? Kontraindikasi, manfaat, kerugian?? Fisiologi hormonan kaitan dengan kontrasepsi?? 6. Apa hubungan DM dengan memilih alat kontrasepsi ? Pada KB hormonal tidak baik untuk DM mempunyai sifat anti insulin ( fungsinya mendtabilkan gula darah) glukosa akan tinggi KB hormonal jika tidak dipakai terus menerus tidak berpengaruh ada resisten insulin pregerteron akan menurunkan kerja pada reseptor insulit 7. Apa hubungan Hepatitis dengan memilih alat kontrasepsi ? Estrogen memiliki reseptor ERS alfa dan beta / ERS 1 dan 2 dianjurkan memilih alat kontrasepsi yg membuat kerja hepar berat ( pil kombinasi progerteron dan estrogen) kontrasepsi hormon Hepar fungsi mekanisme sel kupffer sel hepar tidak berfungsi Estrogen dibawa lemak LDL dalam darah 8. Apa hubungan servisitis dengan memilih alat kontrasepsi ? Pada penderita servisitis disarankan untuk memakai alat kontrasepsi kondom penularan penyakit ini melalui hubungan seksual Jangan disarankan memakai IUD memperparah peradangan dan perdarahan 9. Apa hubungan Hipertensi dengan memilih alat kontrasepsi ? Estrogen dibentuk oleh estradiol di hepar angiotensin 1 , angiotensin 2 di kel adrenal estrogen dimetabolisme banyak RAS meningkat akan edem cardiac output meningkat hipertansi pada sistolik 10. Apa hubungan riwayat pemakaian obat Amitriptilin dengan memilih alat kontrasepsi ? Menurunkan kadar serotonin estrogen :menghambat kinerja serotonin memperparah depresi Progesteron menghambat neurotransmiter MAOI kerjanya akan pro Menghancurkan neurotransmiter Yang memiliki efek paling besar pada kandungan hormon esterogen Esterogen : melindungin penyakit jantung Apakah ada pil KB kandungan hanya estrogen ?? 11. Apa hubungan perokok dengan memilih alat kontrasepsi ?
12. Apa hubungan riwayat oprasi fibroadenoma mamae dengan pemilihat alat kontrasepsi ? Fibroadenoma terjadi pada wanita dan di payudara sensitif terhadap estrogen menambah proliferasi FAM disarankan jangan menggunakan KB hormonal 13. Apa hubungan siklus haid tidak teratur dengan pemakaian alat kontrasepsi ? Estrogen menghambat ovulasi yg kurang adekuat dan menimbulkan flek, reepilatilasi jika kadar esterogen kurang makan proses reepitalisasi tidak sempurna sehingga tidak ada perdarahan Berapa kadar estrogen rendah dalam darah ?? 14. Mengapa setelah kelahiran anak, pasien B diberi suntik kontrasepsi tiap 3 bulan ? 15. Kontrasepsi apa yg cocok untuk pasien A ? 16. Kontrasepsi apa yang cocok untuk pasien B ? 17. Apa tujuan dari konseling ? 18. Bagaimana metode konseling yang bagus ? Step 7 1. Apa tujuan dan manfaat KB ? Tujuan Keluarga berencana (KB) : Tujuan umum Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Tujuan khusus Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:
1. Manfaat Untuk Ibu: * Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan * Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu * Menjaga kesehatan ibu * Merencanakan kehamilan lebih terprogram
2. Manfaat Untuk Anak: * Mengurangi risiko kematian bayi * Meningkatkan kesehatan bayi * Mencegah bayi kekurangan gizi * Tumbuh kembang bayi lebih terjamin * Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi * Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3. Manfaat Untuk Keluarga: * Meningkatkan kesejahteraan keluarga * Harmonisasi keluarga lebih terjaga Tirto.blogspot.com Pandangan agama tentang keluarga berencana[sunting | sunting sumber] Keluarga berencana termasuk masalah yang kontroversional sehingga tidak ditemukan bahasannya oleh imam-imam madzhab. Secara umum, hingga kini di kalangan umat Islam masih ada dua kubu antara yang membolehkan keluarga berencana dan yang menolak keluarga berencana. Ada beberapa alasan dari para ulama yang memperbolehkan keluarga berencana, diantaranya dari segi kesehatan ibu dan ekonomi keluarga. Selain itu, program keluarga berencana juga didukung oleh pemerintah. Sebagaimana diketahui, sejak 1970, program keluarga berencana nasional telah meletakkan dasar-dasar mengenai pentingnya perencanaan dalam keluarga. Intinya, tentu saja untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang berkaitan dengan masalah dan beban keluarga jika kelak memiliki anak. Di lain pihak, beberapa ulama berpendapat bahwa keluarga berencana itu haram. Hal ini didasarkan pada firman Allah Qs. Al-Isra':31 yang berbunyi: Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepada kalian. (Qs. Al-Isra' 31) Oleh karena itu,mereka tidak memperbolehkan keluarga berencana. Maka dari itu, kita harus mempelajari pengetahuan tentang keluarga berencana dari beberapa sudut pandang sehingga bisa memberi manfaat bagi masyarakat luas serta meyakinkan masyarakat tentang hukum keluarga berencana. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk memiliki keturunanyang sangat banyak. Namun tentunya bukan asal banyak, tetapi berkualitas sehingga perlu dididik dengan baik supaya dapat mengisi alam semesta ini dengan manusia yang shalih dan beriman. Contoh metode pencegah kehamilan yang pernah dilakukan di zaman Rasulullah SAW adalah azl yakni mengeluarkan air mani di luar vagina istri atau yang lazim disebut sanggama terputus, namun tidak dilarang oleh Rasul. Dari Jabir berkata: "Kami melakukan azl di masa Rasulullah SAW, dan Rasul mendengarnya tetapi tidak melarangnya (HR Muslim)". Sedangkan metode di zaman ini yang tentunya belum pernah dilakukan di zaman Rasulullah SAW membutuhkan kajian yang mendalam dan melibatkan ahli medis dalammenentukan kebolehan atau keharamannya. Kita mengenal keluarga berencana sebagai metode yang dipakai untuk mencegah kehamilan. Hal tersebut yang paling sering diperdebatkan dalam Islam. Hukum keluarga berencana dalam Islam dilihat dari 2 pengertian: Tahdid an-nasl (pembatasan kelahiran) Jika program keluarga berencana dimaksudkan untuk membatasi kelahiran, maka hukumnya haram. Islam tidak mengenal pembatasan kelahiran. Bahkan terdapat banyak hadits yang mendorong umat Islam untuk memperbanyak anak. Misalnya, tidak bolehnya membunuh anak apalagi karena takut miskin atau tidak mampu memberikan nafkah. Allah berfirman: Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepada kalian. (Qs. Al-Isra' 31) Tanzhim an-nasl (pengaturan kelahiran) Jika program keluarga berencana dimaksudkan untuk mencegah kelahiran dengan berbagai cara dan sarana, maka hukumnya mubah, bagaimanapun motifnya. Berdasarkan keputusan yang telah ada sebagian ulama menyimpulkan bahwa pil-pil untuk mencegah kehamilan tidak boleh dikonsumsi. Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala mensyariatkan untuk hamba-Nya sebab-sebab untuk mendapatkan keturunan dan memperbanyak jumlah umat. Rasulullah Shallallahu walaihi wa sallamartinya: Nikahilah wanita yang banyak anak lagi penyayang, karena sesungguhnya aku berlomba-lomba dalam banyak umat dengan umat-umat lain di hari kiamat (dalam riwayat yang lain: dengan para nabi di hari kiamat) Karena umat itu membutuhkan jumlah yang banyak, sehingga mereka beribadah kepada Allah, berjihad di jalan-Nya, melindungi kaum muslimin dengan izin Allah, dan Allah akan menjaga mereka dan tipu daya musuh-musuh mereka. Maka wajib untuk meninggalkan perkara ini (membatasi kelahiran), tidak membolehkannya dan tidak menggunakannya kecuali darurat. Jika dalam keadaan darurat maka tidak mengapa, seperti: Sang istri tertimpa penyakit di dalam rahimnya, atau anggota badan yang lain, sehingga berbahaya jika hamil, maka tidak mengapa (menggunakan pil-pil tersebut) untuk keperluan ini. Demikian juga, jika sudah memiliki anak banyak, sedangkan isteri keberatan jika hamil lagi, maka tidak terlarang mengkonsumsi pil-pil tersebut dalam waktu tertentu, seperti setahun atau dua tahun dalam masa menyusui, sehingga ia merasa ringan untuk kembali hamil, sehingga ia bisa mendidik dengan selayaknya. Adapun jika penggunaannya dengan maksud berkonsentrasi dalam berkarier atau supaya hidup senang atau hal-hal lain yang serupa dengan itu, sebagaimana yang dilakukan kebanyakan wanita zaman sekarang, maka hal itu tidak boleh. Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa keluarga berencana diperbolehkan dengan alasan-alasan tertentu misalnya untuk menjaga kesehatan ibu, mengatur jarak di antara dua kelahiran, untuk menjaga keselamatan jiwa, kesehatan atau pendidikan anak-anak. Namun keluarga berencana bisa menjadi tidak diperbolehkan apabila dilandasi dengan niat dan alasan yang salah, seperti takut miskin, takut tidak bisa mendidik anak, dan takut mengganggu pekerjaan orang tua. Dengan kata lain, penilaian tentang keluarga berencana tergantung pada individu masing-masing.
2. Apa tujuan dari kontrasepsi ? Dalam menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu menunda / mencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan / mengakhiri kehamilan atau kesuburan. Secara skematis, pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional dijelaskan seperti Gambar 2.1.
Menunda kehamilan dianjurkan bagi PUS dengan usia istri kurang dari 20 tahun. Untuk menunda, metode pilihan prioritas adalah pil oral. Penggunaan kondom kurang menguntungkan, karena pasangan muda masih tinggi frekuensi sanggamanya. Jika terdapat kontraindikasi pil oral, sangat cocok untuk dianjurkan menggunakan IUD-mini. Kontrasepsi yang dianjurkan tersebut mempunyai reversibilitas yang tinggi, artinya kesuburan kembali dapat terjamin hampir 100%, karena pada saat ini peserta belum mempunyai anak Tujuan menjarangkan kehamilan biasanya dilakukan oleh pasangan suami-istri yang berusia antara 20 35 tahun, dengan jumlah anak yang diharapkan 2 orang, dan jarak antara kelahiran 2 4 tahun. Fase menjarangkan kehamilan dilakukan biasanya segera setelah anak pertama lahir. Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi, namun tidak terlalu berbahaya karena yang bersangkutan berada pada masa mengandung dan melahirkan yang baik. Kontrasepsi yang diperlukan pada fase ini adalah yang efektifitasnya cukup tinggi, mempunyai reversibilitas cukup tinggi karena peserta masih mengarapkan punya anak lagi. Kontrasepsi pilihan sebaiknya dapat digunakan 2 4 tahun sesuai dengan perencanaan jarak kehamilan, serta tidak menghambat air susu ibu (ASI), karena biasanya ibu masih menyusui anak pertama, dan ASI merupakan makanan terbaik bayi sampai usia 2 tahun. Fase menghentikan atau mengakhiri kesuburan dilakukan pada periode usia istri 30 tahun, terutama 35 tahun ke atas. Menghentikan kesuburan dilakukan setelah mempunyai dua orang anak. Pilihan utama adalah metode kontrasepsi mantap. Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai keumungkinan banyak efek samping dan komplikasi. Syarat kontrasepsi pilihan adalah mempunyai efektivitas yang sangat tinggi, dapat dipakai untuk jangka waktu yang lama, serta tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa usia tua kelainan seperti penyakit jantung, darah tinggi, keganasan dan kelainan metabolik biasanya meningkat. oleh karena itu, sebaiknya tidak diberikan kontrasepsi yang menambah kelainan tersebut. Puskesmas.oke-blogspot.com 3. Sebutkan contoh-contoh kontrasepsi ? Jenis Kontrasepsi
1. Metode kontrasepsi tanpa alat bantu (KB sistem kalender atau abstinesia) Cara KB dengan sistem kalender adalah mengatur kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual pada saat wanita dalam masa subur. Masa subur berkaitan dengan terjadinya siklus menstruasi atau datang bulan. Masa subur wanita adalah kurang lebih satu minggu sebelum menstruasi dan satu minggu sesudah menstruasi.
2. Kontrasepsi dengan alat bantu Dengan alat bantu kontrasepsi memungkinkan sperma dan sel telur tidak dapat bertemu walaupun terjadi ejakulasi di dalam pagina saat melakukan hubungan cekcual. Pemakaian alat kontrasepsi masih menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama golongan agamawan. Namun saat ini masyarakat telah banyak memanfaatkan alat kontrasepsi untuk membantu mengatur kelahiran anak.
Macam-macam Alat Kontrasepsi
Berikut ini contoh alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini beserta kelebihan dan kekurangan yang ditimbulkan dalam pemakaiannya.
1. Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat berhubungan Seks dan biasanya dibuat dari bahan karet latex dan dipakaikan pada Mr.P pria atau Miss V wanita pada keadaan ereksi sebelum Bercinta. Kondom tidak hanya dipakai oleh para pria lho, ada juga kondom yang dirancang khusus untuk digunakan oleh wanita. Kondom ini berbentuk silinder yang dimasukkan ke dalam Miss V.
Kelebihan: Efektif bila digunakan dengan benar. Murah dan dapat dibeli secara umum. Tidak perlu pemeriksaan khusus. Kekurangan: Efektifitas tidak terlalu tinggi. Penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi. Agak mengganggu hubungan Seksual. Harus selalu tersedia. 2. Pil
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah.
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten.
Kelebihan: Sangat ampuh sebagai alat kontrasepsi apabila digunakan dengan benar dan tidak terputus. Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan. Bisa digunakan wanita segala usia. Kesuburan segera kembali setelah dihentikan. Mengatur siklus haid. Kekurangan: Pada tiga bulan pertama bisa merasakan mual. Pendarahan atau bercak darah, terutama jika lupa atau terlambat minum pil. Bisa merasakan sakit kepala ringan. Berat badan bisa naik. Biasanya haid akan terhenti. Walau sangat jarang, Wanita yang memiliki darah tinggi atau berusia 35 tahun ke atas dan merokok, berisiko terserang stroke, serangan jantung atau penggumpalan darah dalam pembuluh. 3. Suntikan KB
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi. EFEKTIF: Bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.
Dilansir dari dokter sehat, alat kontrasepsi dengan cara ini banyak dipilih oleh Wanita di Indonesia dikarenakan cara kerjanya yang efektif dan cara pemakaiannya yang praktis, selain itu harganya juga lebih murah. Sebelum suntikan diberikan, terlebih dahuluWanita diperiksa kondisi badannya untuk memastikan kesehatan Wanita itu sendiri, dan memastikan kondisinya sedang dalam kondisi tidak hamil.
Kelebihan: Mudah digunakan. Hanya sekali suntik setiap tiga bulan dan bisa kembali subur saat ingin dihentikan. Memberi perlindungan terhadap kanker rahim, kanker indung telur dan pembengkakan pinggul. Memperkecil kemungkinan kurang darah dan nyeri haid. Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan. Bisa digunakan wanita yang sudah punya anak ataupun baru menikah. Untuk kunjungan ulang tidak perlu terlalu tepat waktu. Jika digunakan ibu menyusui enam minggu setelah melahirkan, tidak mempengaruhi ASI. Kekurangan: Awal pemakaian bisa terjadi bercak darah. Bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Setelah setahun menggunakan dan berhenti haid belum teratur. Kesuburan lambat kembali, membutuhkan waktu empat bulan atau lebih.
4. IUD (Intra Uterine Device)
IUD merupakan singkatan dari Intra Uterine Device, atau dikenal pula dalam Bahasa Indonesia sebagai AKDR yang merupakan singkatan dari Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, dan harus diganti apabila sudah dipakai dalam masa tertentu.
Cara kerja IUD, banyak yang berpendapat bahwa cara kerja dari IUD ini adalah dengan menyulitkan bertemunya sperma dan sel telur.
Kelebihan: Pencegahan kehamilan yang ampuh untuk paling tidak 10 tahun. Tidak mengganggu hubungan seks dengan pasangan. Tidak terpengaruh obat-obatan. Bisa subur kembali setelah IUD dikeluarkan. Tidak mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI. Dapat mencegah kehamilan di luar kandungan. Kekurangan: Terjadi perubahan siklus haid. Bisa merasakan pembengkakan di pinggul. Pemasangannya membutuhkan prosedur medis. Saat memasang dan mengeluarkan IUD, harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih. Bisa keluar dari rahim tanpa diketahui, sehingga Wanita yang memakai IUD harus rutin periksa ke tenaga kesehatan. Bisa merasakan nyeri setelah 3-5 hari pertama pemasangan. Saat haid, darah yang keluar cukup banyak sehingga bisa menyebabkan kurang darah 5. Implan
Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasticsilikon (polidemetsilixane) dan di susukkan dibawah kulit. Banyak alasan dapat dikemukakan mengapa implant dikembangkan dan diperkenalkan sebagai cara KB yang baru. Alasan-alasan tersebut antara lain: Implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna. Implant tidak merepotkan. Setelah pemasangan, Anda tidak perlu melakukan atau memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil. Sekali pasang, Anda akan mendapatkan perlindungan selama 5 tahun. Implant cukup memuaskan. Tidak ada yang dimasukkan ke dalam Miss. V dan tidak mengganggu kebahagiaan dalam hubungan Seksual. Implant sangat mudah diangkat kembali. Bila Anda menginkan anak lagi, kesuburannya dapat langsung kembali setelah norplant diangkat. Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasi. Kelebihan: Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan. Tidak melakukan pemeriksaan dalam. Bebas dari pengaruh estrogen. Tidak mengganggu ASI. Klien hanya perlu kembali ke klinik jika ada keluhan. Perdarahan lebih ringan. Tidak menaikkan tekanan darah. Mengurangi nyeri haid. Mengurangi/ memperbaiki anemia. Melindungi terjadinya kanker endometrium. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara. Melindungi diri dari beberapa penyakit radang panggul Kekurangan: Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan, nyeri payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan. Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular Seksual, termasuk HIV/AIDS. Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 Wanita per tahun).
4. Kontrasepsi apa yg cocok untuk pasien A ?
Alat KB Untuk Wanita Posted by Alat KB Kontrasepsi merupakan alat bantu bagi mereka para pasangan suami-istri yang ingin menunda kehamilan atau mencegah kehamilan hingga batas waktu yang diinginkan untuk hamil kembali. Alat kontrasepsi memiliki banyak variasi, bentuk. Setiap alat kontrasepsi memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dan tentunya memiliki efek samping yang sedikit berbeda dari tiap jenis alat kontrasepsi yang digunakan. Untuk mencegah kehamilan cara alami yang dapat dilakukan oleh pasangan suami-istri adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual disaat sang wanita atau istri sedang dalam masa subur. Cara ini dengan dilakukan dengan melihat kalender menstruasi yang dimiliki dan dicatat setiap bulannya untuk mengetahui kapan masa subur dan kapan masa tidak subur itu terjadi. Agar ketika melakukan hubungan seksual tidak terjadi pembuahan atau kehamilan. Ada suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi masa subur dan tidak subur seorang wanita pertama dengan mengukur suhu basal tubuh dan uji kekentalan lendir di leher rahim. Kelebihan dari menggunakan metode ini, tidak menimbulkan efek samping dan cukup ekonomis. Jenis-jenis Alat Kontrasepsi Wanita 1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau kontrasepsi spiral Alat kontrasepsi dalam rahim memiliki beberapa tipe diantaranya Copper T380A, Nova T dan beberepa jenis AKDR yang diberi hormon (mirena, Levo nova). Kelebihan dari AKDR ini adalah alat kontrasepsi yang cukup efektif digunakan dan memberi perlindungan yang cukup tinggi dalam mencegah kehamilan dengan angka kegagalan 0,3 -1 per 100 wanita tiap tahunnya. Kelemahan dari alat kontrasepsi ini adalah beresiko terjadinya infeksi radang panggul, perdarahan dan kehamilan di luar kandungan, terjadi komplikasi perforasi dilubang uterus dan tidak dapat mmemberi perlindungan terhadap bahaya penularan penyakit kelamin seperti HIV/AIDS atau penyakit hepatitis B yang dapat ditularkan dari kelamin pasangan ketika berhubungan intim. 2. Kontrasepsi Dengan Metode Perintang Yang paling umum digunakan adalah kondom, diafragma, dan spermisida. a. Kondom Merupakan kantong kecil yang terbuat dari karet dan berbahan tipis bekerja dengan cara membungkus penis, sehingga sperma yang keluar tetap berada dalam kantong tersebut. Atau dengan kata lain mencegah sperma masuk ke dalam indung telur atau saluran telur. Kelebihan dari penggunaan kondom ini dinilai cukup efektif, mudah didapat, aman digunakan dan dapat membantu mencegah terserangnya penyakit seksual menular dan hepatitis B atau HIV/AIDS. Kelemahan dari kondom ini adalah karena kondom dibuat dari bahan karet dan tipis sehingga mudah robek. Kondom yang baik akan terasa licin dan basah. Namun angka kegagalan dengan menggunakan kondom hanya 3-15 wanita dari 100 wanita per tahunnya. b. Diafragma Diafragma ini berbentuk seperti topi mini yang terbuat dari karet yang cara kerjanya dengan dimasukkan ke dalam vagina. Kerja dari alat ini adalah dengan menutup mulut rahim, sehingga sperma tidak dapat masuk atau menembus rahim untuk membuahi sel telur. Kelebihan dari diafragma ini adalah dapat digunakan berulang kali dan mencegah kehamilan serta menurunkan resiko dari terjangkitnya penyakit seksual yang menular. Kekurangan dari diafragma ini adalah sulit dipasang dan angka kegagalan yang masih memungkinkan terjadinya kehamilan adalah 5-20 wanita dari 100 wanita per tahunnya. c. Spermisida Alat KB jenis ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, krim, jeli, dan spons. Dipakai dengan cara dioleskan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Spermisida mematikan sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim. Kekurangan dari spermisida ini adalahtidka dapat melindungi organ intim wanita dari bahaya penyakit kelamin atau penyakit seksual yang menular seperti gonorrhea, clamidhia, hepatitis B dan virus HIV/AIDS. Tak hanya itu spermisida dapat menimbulkan rasa alergi, infeksi atau luka pada vagina, tidak dapat bekerja efektif tanpad adanya bantuan alat KB lainnya seperti kondom atau diafragma. Serta angka kegagalan yang masih memungkinkan terjadinya kehamilan pun masih ada. 3. Metode KB Hormonal Kebanyakan kontrasepsi hormonal mengandung estrogen dan progesteron atau hanya progesteron saja. a. Pil KB Terpadu Umumnya mengandung hormon gestagen dan estrogen sintetik. Pil yang dianjurkan adalah pil dosis rendah yang mengandung estrogen kurang dari atau sebesar 35 mikrogram dan 1 miligram progesteron. Pil KB ini mudah didapat, namun biasanya para ibu atau wanita lebih memilih pil KB ini dengan menggunakan resep dokter lewat pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling banyak dipilih oleh kaum wanita atau ibu dari sekian banyaknya jenis alat kontrasepsi. Namun kekurangan atau kelemahan dari pil KB ini harus dikonsumsi setiap harinya, menimbulkan efek samping seperti pendarahan yang tidak teratur terjadi di luar siklus menstruasi, timbul rasa mual, sakit kepala, dan pusing. Pil KB Terpadu ini tidak disarankan digunakan oleh wanita yang sedang dalam masa menyusui, perokok aktif, berusia 40 tahun keatas, memiliki riwayat penyakit kronis, seperti TBC, diabetes mellitus, jantung, hepatitis, stroke, epilepsi dan kanker. b. Pil KB Mini Pil KB Mini berbeda dengan pil KB terpadu. Pil KB Mini hanya mengandung gestagen saja. Kelebihan yang dimiliki dari penggunaan pil KB Mini adalah dapat digunakan oleh wanita yang sedang dalam masa menyusui dan mudah didapat di apotik. Namun efek samping yang ditimbulkan sama halnya dengan menggunakan pil KB terpadu, yakni perdarahan yang tidak teratur, siklus menstruasi yang tidak teratur dan terkadang sakit kepala. c. Suntikan Suntikan KB melindungi dari kehamilan sampai tiba waktunya disuntik kembali. Efektivitasnya hampir sama dengan pil kombinasi dan melebihi pil mini maupun AKDR. Kegagalan pada umumnya terjadi karena ketidakpatuhan terhadap jadwal suntik atau teknik penyuntikan yang salah. Cara kerja suntikan KB salah satunya yaitu menyebabkan pengentalan mukus serviks, sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Yang perlu diketahui, jika kontrasepsi suntikan dihentikan harus menunggu 1 tahun atau lebih untuk bisa hamil kembali. Pemakai akan menerima suntikan hormon setiap 1-3 bulan sekali, yaitu: Suntikan progestin: Suntikan yang hanya mengandung hormon gestagen saja. Contohnya, depo provera dan depo noristerat, yang memiliki kelebihan yakni dapt digunakan pada wanita yang sedang dalam masa menyusui dan wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan tambahan estrogen. Efek samping yang ditimbulkan adalah siklus haid yang tidak menentu atau tidak lancar, bertambahnya bobot tubuh. Suntikan terpadu : Suntikan yang mengandung hormon gestagen dan estrogen, misalnya, depo estrogen-progesteron atau cyklofem. Suntikan terpadu tidak mempengaruhi siklus menstruasi namun kelemahannya adalah tidak diperkenakan digunakan oleh wanita yang sedang menyusui balita, wanita yang tidak dianjurkan minum pil KB terpadu dan suntikan progestin dan biaya yang dikeluarkan relatif mahal. d. Susuk Dipakai dengan memasukkannya ke bawah permukan kulit sebelah dalam lengan. Ada 2 jenis: - Norplant merupakan salah satu metode kontrasepsi berjangka waktu 5 tahun. Efektivitas kontrasepsi yang terdiri dari 6 batang susuk ini sangat tinggi. Angka kehamilan rata-rata pertahun hanya kurang dari 1 %. - Implanon: kontrasepsi yang terdiri atas satu batang susuk ini dapat dipergunakan sedikitnya selama 3 tahun. Dengan menggunakan susuk sebagai alat kontrasepsi dapat mencegah kehamilan selama 5 tahun, susuk ini dapat digunakan oleh wanita yang mengalami masalah seputar hormon estrogen dan dapat digunakan oleh wanita yang sedang menjalani pengobatan dari penyaikit kekejangan. Susuk ini juga mudah dilepaskan sampai batas waktu yang diinginkan bila menginginkan kehamilan kembali. Namun ada hal yang perlu diingat, susuk tidak diperbolehkan digunakan oleh wanita yang mengalami gejala atau mengidap penyakit kanker atau terdapat benjolan keras di payudara, menstruasi yang terlambat datang, mengalami pendarahan yang tidak normal di vagina, dan seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung. Metode Kontrasepsi Laktasi Metode ini hanya bisa diterapkan pada ibu menyusui yang benar-benar menyusui secara eksklusif/terus-menerus selama 2 tahun 6 bulan. Kelebihan dari penggunaan metode ini adalah dapat membantu mengurangi perdarahan setelah melahirkan serta membantu memberi nutrisi yang baik pada bayi. Namun kelemahannya adalah hanya mampu melindungi pada 6 bulan pertama dan angka kegagalan kehamilan 6 per 100 wanita per tahunnya. Metode Kontrasepsi Mantap Metode kontrasepsi mantap ini dikenal dengan istilah sterilisasi yakni memutuskan atau menghentikan perjalanan saluran sperma pada pria dengan cara operasi yang disebut dengan vasektomi, hal yang sama juga dilakukan pada wanita dengan cara memutuskan atau menutup saluran sel telur dengan operasi yang disebut dengan tubektomi. Sehingga ketika pasangan suami- istri melakukan hubungan seksual tidak akan terjadi pembuahan atau kehamilan dengan kata lain seorang wanita tidak akan bisa hamil kembali. Biasanya cara ini dilakukan dengan alasan telah memiliki jumlah anak yang cukup, dan faktor usia. Alatkb.com 5. Apa saja faktor faktor yg mempengaruhi seseorang dalam memilih alat kontrasepsi ? Menurut Hartanto (2003), ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam metode kontrasepsi diantaranya: 1.Umur Umur berperan dalam pola pelayanan kontrasepsi kepada masyarakat yang berkaitan dengan memperhatikan kurun reproduksi sehat , dimana pada wanita dengan umur 20-30/35 tahun merupakan fase menjarangkan kehamilan sehingga dibutuhkan alat kontrasepsi yang mempunyai efektivitas cukup tinggi,reversibilitas cukup tinggi karena peserta masih mengharapkan punya anak lagi,dapat dipakai 2-4 tahun yaitu sesuai dengan anak yang direncanakan, tidak menghambat air susu ibu (ASI) karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi sampai umur 2 tahun dan akan mempengaruhi angka kesakitan dan kematian anak maka dari itu alat kontrasepsi suntik dapat di jadikan pilihan kedua setelah IUD (Hartanto, 2003). Pada wanita berumur < 20 tahun merupakan fase menunda atau mencegah kehamilan sehingga wanita tersebut dapat memilih alat kontrasepsi dengan reversebilitas tinggi, artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin 100% maka prioritas penggunaan alat kontasepsi bisa menggunakan pil oral, penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda masih tinggi frekuensi senggamanya sehingga akan mempunyai kegagalan tinggi (Hartanto, 2003). Periode umur wanita di atas 30 tahun, terutama diatas 35 tahun sebaiknya mengakhiri kehamilan setelah mempunyai 2 orang anak. Sehingga pilihan utama alat kontrasepsinya adalah kontrasepsi mantap misalnya vasektomi atau tubektomi karena kontrasepsi ini dapat dipakai untuk jangka panjang dan tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa usia tua kelainan seperti penyakit jantung, darah tinggi, keganasan dan metabolik biasanya meningkat, oleh karena itu sebaiknya tidak diberikan cara kontrasepsi yang menambah kelainan tersebut (Hartanto, 2003). 2.Jumlah anak Jumlah anak seorang wanita dapat mempengaruhi cocok tidaknya suatu metode secara medis. Secara umum, AKDR tidak dianjurkan bagi wanita nulipara karena pemasangan yang lebih sulit, dan kemungkinan AKDR dapat mengganggu kesuburan di masa depan (Sherris & Wells, 2005). Pada ibu setelah mempunyai 2 orang anak atau lebih sebaiknya mengakhiri kesuburan . Dianjurkan untuk tidak punya anak lagi , karena alasan medis dan alasan lainnya, sehingga dianjurkan untuk ibu untuk menggunakan kontrasepai mantap (Hartanto, 2003). 3.Pendidikan Faktor pendidikan seseorang sangat menentukan dalam pola pengambilan keputusan dan menerima informasi dari pada seseorang yang berpendidikan rendah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan pengetahuan dan persepsi seseorang terhadap pentingnya suatu hal, termasuk pentingnya keikutsertaan dalam KB. Kepandain membaca dan menulis memudahkan penyebaran keterangan tentang KB, tapi juga mengenai tentang pengertian dasar tentang bagaimana dan mengapa berbagai cara membatasi kelahiran yang di batasi selama ini berhasil dan apa keuntungan ditiap-tiap cara tersebut (Affandi, 2007). 4.Pengetahuan Kontrasepsi pada umumnya digunakan untuk merencanakan sebuah keluarga. Jumlah alat kontrasepsi yang tersedia pun sangat beragam dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bagi perempuan yang ingin menggunakan alat kontrasepsi khususnya kontrasepsi suntik harus membekali diri dengan pengetahuan mengenai kontrasepsi suntik sebelum untuk memutuskan (Affandi, 2007). Menurut Glasier dan Gebbie (2005) ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi dalam memilih metode kontrasepsi di antaranya: 1.Kunjungan berkala ke klinik Wanita yang tinggal di tempat terpencil atau mereka yang sering berpegian mungkin memilih metode yang tidak mengharuskan mereka tidak berkonsultasi secara teratur dengan petugas keluarga berencana. 2.Peran petugas Pada beberapa metode, petugas hanya memiliki peran satu kali. Pada metode yang lain, petugas perlu bertemu langsung dengan pemakai selama beberapa kali setiap tahun (obat suntik setiap bulan atau setiap tiga bulan saat ini tidak dipasarkan secara bebas sehingga pemakai perlu berkunjung secara berkala). 3.Frekuensi tindakan yang dibutuhkan Beberapa pemakai mungkin menginginkan suatu metode yang tidak atau sedikit yang memerlukan tindakan dari pihak mereka. Pengontrolan kelahiran yang perlu anda pikirkan empat kali setahun adalah slogan untuk metode suntikan depo medroksiprogesteron asetat (DMPA) yang diberikan setiap 3 bulan. 4.Kerjasama pasangan Setiap metode memiliki rentang peran anggota pasangan yang luas, yang perlu dilakukan oleh masing-masing anggota pasangan tersebut. Pada beberapa metode, misalnya sterilisasi, AKDR, atau implant, salah satu pasangan memikul seluruh tanggung jawab. Bagi yang lain, misalnya pantang berkala atau koitus interuptus, keduanya harus bersedia untuk bekerjasama. 5.Privasi Peserta keluarga berencana mungkin menempatkan beberapa pertimbangan privasi sebagai hal yang sangat penting. Terutama wanita muda atau wanita yang hubungan seksualnya secara sosial tidak dibenarkan, mungkin akan sangat menginginkan metode yang tidak menarik perhatian. 6.Frekuensi hubungan seksual Pemakai yang jarang berhubungan seksual mungkin kurang tertarik dengan metode-metode, misalnya kontrasepsi oral, yang memerlukan tindakan setiap hari. Apabila suatu pasangan monogami terpisah dalam waktu yang lama, misalnya akibat migrasi bekerja, maka metode seperti pantang berkala tentu kurang sesuai, karena pantang berkala mungkin mengganggu aktivitas seksual selama interval yang singkat yang memungkinkan bagi mereka untuk melakukan hubungan seksual. 7.Rencana untuk kesuburan dimasa mendatang Perlu di tentukan apakah dan kapan pemakai memilki rencana untuk hamil dimasa mendatang. Banyak metode yang dianjurkan atau menjadi paling efektif dari segi biaya hanya apabila wanita tidak memiliki rencana hamil dalam waktu dekat. 8.Biaya Biaya dari suatu srategi keluarga berencana mencakup biaya metode itu sendiri, waktu yang dikorbankan wanita dan petugas, serta biaya tak langsung lainnya, termasuk ongkos berkunjung ke klinik. Studi mengenai biaya semacam ini sangat sulit dilakukan, sehingga jarang dilakukan. Metode keluarga berencana juga sangat bervariasi dalam hal biaya pemakai dan penyebaran petugas sepanjang waktu. Matrinews.blogspot.com 6. Apa hubungan DM dengan memilih alat kontrasepsi ? Kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah kontrasepsi hormonal yang terdiri atas kontrasepsi oral dan kontrasepsi suntikan (Syarif dkk, 1995). Pada umumnya mengandung derivat estrogen dan atau progesteron yang diberikan dalam dosis yang tetap selama 21 hari dan diikuti dalam perbandingan yang bervariasi selama 7 hari berikutnya (BKKBN, 1988). Penggunaaan kontrasepsi oral dan suntikan menyebabkan tingginya kadar estrogen dan progesteron dalam darah. Estrogen dan progesteron yang merupakan derivat steroid dapat menurunkan sistem pertahanan lokal sel inang sehingga mempermudah tumbuhnya jamur Candida albicans pada vagina (Herman, 1999; Joklik, 1998; Suprihatin, 1962). Pengaruh kontrasepsi hormonal pada metabolisme karbohidrat sebenarnya sangat kompleks. Pada pemberian pil oral kombinasi, dapat terjadi gangguan penggunaan glukosa yang akan dikompensasi oleh meningkatnya sekresi insulin. Pada beberapa akseptor, pil ini dapat menurunkan toleransi karbohidrat, meskipun hal ini bersifat reversibel. Gangguan ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya hormon pertumbuhan yang sering terjadi pada tahun pertama penggunaan obat, di mana hormon pertumbuhan ini bersifat anti insulin. Estrogen dan progestin, kedua-duanya dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat, tetapi tampaknya progestinlah yang mempunyai efek lebih besar (Syarif dkk, 2005). Estrogen juga berperan pada efek diabetogenik yang terjadi pada kehamilan (Pritchard dkk, 1991). Berdasarkan hal tersebut di atas, maka ingin diketahui mengenai keterkaitan kontrasepsi hormonal dengan terjadinya kandidiasis vagina bila dilihat dari tinggi rendahnya kadar gula darah yang muncul pada akseptor kontrasepsi hormonal. Jurnal uns
7. Apa hubungan Hepatitis dengan memilih alat kontrasepsi ?
Patogenesis Virus hepatitis b terutama mengganggu fungsi hati oleh mereplikasi dalam sel-sel hati yang dikenal sebagai hepatocytes. Reseptor belum diketahui, meskipun ada bukti bahwa reseptor di virus hepatitis b bebek yang berkerabat adalah karboksipeptidase D. HBV virions (DANE partikel) mengikat sel melalui domain preS antigen permukaannya virus dan kemudian diinternalisasi oleh endositosis. Reseptor PreS dan IgA dituduh interaksi ini. HBV-preS reseptor spesifik terutama dinyatakan di hepatocytes; Namun, virus DNA dan protein juga telah terdeteksi di situs extrahepatic, menyatakan bahwa reseptor selular untuk HBV mungkin juga ada pada sel-sel extrahepatic. Selama HBV infeksi, respon imun yang di-host menyebabkan kerusakan dunia dan izin virus. Meskipun respon imun bawaan tidak memainkan peran penting dalam proses ini, respon imun adaptif, terutama virus khusus sitotoksik t lymphocytes (CTLs), memberikan kontribusi untuk sebagian besar hati cedera yang berhubungan dengan HBV infeksi. Oleh sel-sel yang membunuh terinfeksi dan memproduksi antivirus sitokin yang mampu membersihkan HBV dari hepatocytes yang layak, CTLs menghilangkan virus. Meskipun kerusakan hati dimulai dan ditengahi oleh CTLs, sel-sel antigen nonspecific peradangan dapat memperburuk diinduksi CTL immunopathology dan trombosit diaktifkan di tempat infeksi dapat memfasilitasi akumulasi CTLs di hati. Transmisi Transmisi virus hepatitis b hasil dari paparan menular darah atau cairan-cairan tubuh yang mengandung darah. Mungkin bentuk transmisi termasuk (namun tidak terbatas pada) tidak dilindungi kontak seksual, transfusi darah, menggunakan kembali terkontaminasi jarum & jarum suntik, dan transmisi vertikal dari ibu ke anak selama persalinan. Tanpa intervensi, seorang ibu yang positif untuk HBsAg menganugerahkan 20% risiko infeksi yang lewat kepada anak-anaknya pada saat lahir. Risiko ini setinggi 90% jika ibu juga hal yang positif untuk HBeAg. HBV dapat ditularkan antara anggota keluarga dalam rumah tangga, mungkin oleh kontak kulit nonintact atau membran mukosa dengan sekresi atau air liur mengandung HBV. Namun, sekurang-kurangnya 30% dilaporkan hepatitis b di antara orang dewasa tidak dapat dikaitkan dengan faktor risiko diidentifikasi. www.newsmedical.net 8. Apa hubungan GO dengan memilih alat kontrasepsi ? 9. Apa hubungan Hipertensi dengan memilih alat kontrasepsi ?
Pengertian Tekanan darah adalah daya dorong darah keseluruh dinding pembuluh darah pada permukaan yang tertutup. Tekanan darah timbul dari adanya tekanan arteri yaitu tekanan yang terjadi padadinding arteri (Aris, 2009). Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan permukaan darah (Widyastuti, 2003). Tekanan darah sering disebut sebagai kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung yang berkontraksi seperti pompa, sehingga darah dapat terus mengalir dalam pembuluh darah (Potter, 2009). Tekanan darah tinggi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatam tekanan darah (Dewi dan Familia, 2010).
Fisiologi Tekanan Darah Tekanan darah menggambarkan intoleransi dari curah jantung, tahanan vaskuler, volume darah, viskositas darah dan elastisitas arteri. a.Curah jantung Curah jantung seseorang adalah volume darah yang dipompa jantung selama 1 menit. Apabila volume darah meningkat dalam spasium tertutup seperti pembuluh darah, maka tekanan dalam spasium tersebut akan meningkat. Curah jantung dapat meningkat karena akibat dari peningkatan frekuensi atau peningkatan volume darah. Perubahan frekuensi jantung dapat terjadi lebih cepat dari pada perubahan kontraksi otot atau volume darah. Peningkatan frekuensi jantung tanpa perubahan kontraktilitas atau volume darah dapat mengakibatkanpenurunan tekanan darah.
b.Tahananperifer Tahanan pembuluh darah perifer adalah tahanan terhadap aliran darah yang ditentukan oleh tonus otot vaskular dan diameter pembuluh darah. Sehingga semakin kecil lumen pembuluh darah, maka semakin besar tahanan vaskular terhadap aliran darah.
c.Volume darah Volume sirkulasi darah dalam system vaskular dapat mempengaruhi tekanan darah. Apabila volume darah meningkat, maka tekanan pada dinding arteri akan menjadi lebih besar, dan apabila volume darah pada saat bersirkulasi menurun maka tekanan darahnya juga akan menurun.
d.Viskositas Kekentalan atau viskositas darah dapat mempengaruhi kemudahan aliran darah melewati pembuluh darah yang kecil. Hematokrit atau persentase sel darah merah dalam darah menentukan viskositas dalam darah. Apabila hematokrit meningkat dan aliran darah lambat, maka tekanan darah arteri naik. Sehingga jantung harus berkontraksi lebih kuat lagi untuk mengalirkan darah melewati sistem sirkulasi.
e.Elastisitas Dinding darah arteri normalnya elastis dan mudah berdistensi. Apabila tekanan dalam arteri meningkat, maka diameter dinding pembuluh darah juga meningkat untuk mengakomodasi perubahan tekanan. Kemampuan distensi arteri mencegah pelebaran fluktuasi tekanan darah. Menurunnya elastisitas terdapat tahanan yang lebih besar pada aliran darah. Sehingga apabila ventrikel kiri mengejeksi volume sekuncupnya maka pembuluh darah tidak lagi memberi tekanan. Sehingga volume darah melewati dinding arteri dan tekanan sistemik meningkat.
Penyebab Peningkatan dan Penurunan Tekanan Darah. Menurut Dewi dan Familia (2010) meningkatnya tekanan darah di dalam arteri dipengaruhi beberapa hal. Dibawah ini adalah hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan darah : a)Penyakit Ginjal b)Kelainan Hormonal c)Obat-obatan d)Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya. e)Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku sehingga dapat menggembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. f)Bertambahnya cairan dalam sirkulasi dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah Penurunan tekanan darah dalam arteri dapat terjadi melalui beberapa cara sebagai berikut: a)Aktivitas memompa jantung berkurang. b)Arteri mengalami pelebaran. c)Banyak cairan keluar dari sirkulasi.
pengaruh kontrasepsi hormonal terhadap peningkatan tekanan darah. Kontrasepsi hormonal dimanfaatkan untuk mengatur kehamilan. Penelitian menunjukan bahwa pemakaian kontrasepsi hormonal meningkatkan tromboemboli dan gangguan pembuluh darah otak. Tekanan darah tinggi dapat terjadi pada 5% pemakaian kontrasepsi hormonal. Tekanan darah akan meningkat secara bertahap dan bersifat tidak menetap. Jika tekanan darah tinggi menetap setelah penggunaan kontrasepsi hormonal dihentikan, maka telah terjadi perubahan permanen pada pembuluh darah akibat aterosklerosis. Baziard (2002) menambahkan bahwa wanita yang memakai kontrasepsi hormonal terjadi peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik terutama pada 2 tahun pertama penggunaannya. Tidak pernah ditemukan terjadi peningkatan yang patologik, karena jika pemakaian kontrasepsi di hentikan, biasanya tekanan darah akan kembali normal. Tekanan darah sama atau lebih dari 140/100 mmHg , karena khasiat estrogen terhadap pembuluh darah sehingga terjadi hipertropi arteriole dan vasokonstriksi. Estrogen mempengaruhi sistem renin Aldosteron-Angiotensin sehingga terjadi perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Konseling. Sewaktu memberikan konseling kepada aseptor kb hal yang paling utama dilakukan adalah menanyakan kepada klien apakah klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan adakah mempunyai riwayat penyakit keturunan hipertensi. Kemudian jelaskan kepada klien bahwa kontrasepsi hormonal mempunyai efek samping terhadap peningkatan tekanan darah di khawatirkan akan memperburuk keadaan klien. Anjurkan kepada klien untuk memilih alat kontrasepsi yang non hormonal. Jurnalkeperawatan.com
10. Apa hubungan riwayat pemakaian obat Amitriptilin dengan memilih alat kontrasepsi ? 11. Apa hubungan perokok dengan memilih alat kontrasepsi ?
Efek rokok menjalar dari paru-paru ke otak dalam waktu 10 detik, jauh lebih cepat daripada injeksi intravena obat-obatan terlarang. Rokok mengirim sekitar 4.000 bahan kimia untuk tubuh. Berikut adalah bahaya dan efek negatif rokok bagi wanita: 1. Tembakau dan gangguan ginekologi Merokok mengurangi sekresi estrogen yang diduga bertanggung jawab atas gangguan menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri. Merokok juga bisa menyebabkan perubahan nada suara dan peningkatan bulu tubuh. Menopause terjadi 1 sampai 2 tahun lebih awal di kalangan perokok. Tembakau juga bisa memperbesar resiko perkembangan lesi prakanker leher rahim. 2. Tembakau dan kulit Karena kurangnya oksigenasi kulit, perokok wanita akan mengalami kulit kusam. Efek lain, kulit akan menjadi kendur dan tidak elastis. Tembakau juga bisa menyebabkan keriput muncul sebelum waktunya, berkisar dari 10 sampai 20 tahun lebih awal. 3. Tembakau dan pil 35% perempuan berusia 20 sampai 44 tahun yang merokok sambil mengambil pil kontrasepsi, mengalami 4 sampai 10 kali risiko masalah kardiovaskular. Menggabungkan kontrasepsi dengan rokok bisa menimbulkan bahaya kesehatan serius, terutama pada wanita berusia diatas 35 tahun. Darah mengental dan risiko trombosis, stroke dan gangguan vaskuler otak (stroke) dapat muncul akibat tembakau. 4. Merokok dan kehamilan Merokok dapat menurunkan kesuburan wanita hingga 50%. Tembakau bisa menyebabkan lendir leher rahim mengental, mencegah perkembangan sperma, serta menurunkan level estrogen yang dapat mengurangi kualitas dinding rahim dan membatasi aliran darah yang diperlukan untuk implantasi telur. Merokok meningkatkan risiko keguguran hingga 3 kali lipat. Efek lain, pertumbuhan janin juga dapat terganggu akibat kurangnya pasokan oksigen. Bayi yang dilahirkan juga cenderung berbobot rendah (kurang dari 200 gram saat lahir). Wanita perokok juga akan menghasilkan ASI 25% lebih sedikit dibandingkan wanita non-perokok. 5. Tembakau dan berat badan Merokok bisa mengurangi sensitivitas terhadap rasa dan bau. Selain itu, nikotin akan memperlambat penyimpanan lemak dan meningkatkan pengeluaran energi sampai 200 kalori per hari dibandingkan non- perokok. Para perokok memiliki berat badan lebih rendah daripada non perokok. Berhenti merokok bukan berarti seorang wanita akan kelebihan berat badan, namun akan membuatnya memiliki berat badan normal. Berhenti merokok yang dikombinasikan dengan olahraga teratur akan menjaga berat badan pada level ideal www.amazine.com a. Merokok KONSEKUENSI KESEHATAN YANG HARUS DIDAPAT BILA WANITA MEROKOK 1. KANKER a. Kanker Paru-paru Wanita mulai merokok 20-30 tahun setelah pria merokok, yaitu sekitar dekade ke 3 dan ke 4 abad 20. Pada mulanya, kematian akibat kanker paru masih sedikit. Selama dalam hampir 50 tahun, kematian akibat kanker paru pada wanita meningkat hingga 600 persen, atau peningkatan 5,3 persen pertahunnya. Pada tahun 1987, kanker paru menggantikan kedudukan kanker payudara sebagai penyebab kematian nomor satu pada wanita. Dan pada tahun 2000, kanker paru menyebabkan 1 dari 4 kematian akibat kanker, dan merupakan 1 dari 8 kanker yang baru ditemukan pada wanita. Pada tahun 2000 juga, dari Amerika diperkirakan akan ada 74.600 kasus kanker paru, dan akan ada 67.600 kematian dari penyakit tersebut pada wanita. Merokok merupakan penyebab utama dari kanker paru pada wanita. Penelitian menunjukkan 90% dari semua kematian akibat kanker paru pada wanita di Amerika serikat, disebabkan oleh merokok. Resiko untuk terserang kanker paru meningkat sesuai dengan jumlah, lamanya, dan intensitas dari merokok. Resiko akan kematian akibat kanker paru pada wanita yang merokok 2 pak atau lebih rokok ialah 20 kali wanita yang tidak merokok. b. Kanker Payudara Ada bukti tidak langsung yang menunjukkan adanya kemungkinan biologis bahwa merokok dapat menurunkan resiko terjadinya kanker payudara. Seperti yang kita ketahui, estrogen dalam kadar tinggi, terutama estrone dan estradiol, berperan dalam meningkatnya resiko terkena kanker payudara, sedangkan merokok diperkirakan mempunyai efek antiestrogenik. Kejadian terjadinya menopouse lebih awal juga sering terjadi pada wanita merokok, sedangkan kita ketahui bahwa menopouse pada usia lanjut juga meningkatkan resiko untuk terjadinya kanker payudara. Akan tetapi dilain pihak, asap rokok mengandung banyak karsinogen yang dapat saja berpengaruh pada terjadinya kanker payudara. Penelitian-penelitian menunjukkan hasil yang saling bertentangan. Kalaupun ada peningkatan atau penurunan angka resiko untuk terjadinya kanker payudara, perbedaannya tidak secara statistik bermakna. c. Kanker Endometrium Beberapa peneliti menduga, bahwa merokok mempunyai efek menurunkan resiko terhadap kemungkinan terjadinya kanker endometrium. Hal ini diduga disebabkan karena merokok diduga mengurangi produksi estrogen dan juga adanya efek antiestrogenik dari merokok. Teori lain mengatakan bahwa merokok mempengaruhi absorpsi, metabolisme dan distribusi dari estrogen. Merokok juga diduga merubah estrogen lebih banyak menjadi 2-hidroksiestrone yang efek estrogeniknya rendah. Akan tetapi, dalam beberapa penelitian, walaupun memang tampak adanya penurunan angka resiko, namun penurunan itu masih secara statistik tidak bermakna. d. Kanker Ovarium Frekuensi ovulasi diduga berhubugan dengan resiko terjadinya kanker epitel ovarium, dimana makin banyak jumlah siklus ovulasi selama hidupnya, makin tinggi seorang wanita beresiko untuk terkena kanker ovarium. Jika merokok mengganggu proses ovulasi misalnya karena iregularitas menstruasi, maka merokok diduga bisa mengurani angka resiko terjadinya kanker ovarium. Akan tetapi sejumlah besar karsinogen dalam asap rokok, terutama Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH), dapat juga berpengaruh pada kemungkinan terjadinya kanker ovarium. Penelitian-penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan ini, umumnya tidak menemukan adanya hubungan merokok dengan resiko terjadinya kanker ovarium. e. Kanker Cervix Uteri Penelitian-penelitian banyak menemukan adanya hubungan antara merokok dengan resiko terjadinya kanker Cervix Uteri, dimana ditunjukkan bahwa merokok meningkatkan resiko untuk terjadinya kanker Cervix Uteri. Ada beberapa dugaan tentang bagaimana mekanisme yang terjadi sehingga merokok dapat menyebabkan kanker Cervix Uteri. Dugaan pertama, ialah bahwa adanya efek langsung dari merokok terhadap epitel cervix uteri. Ini disebabkan karena ditemukannya nikotin dan kotinin dalam kadar tinggi pada sekret mukosa cervix uteri wanita yang merokok. Dugaan lain berhubungan dengan infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Seperti yang kita ketahui, infeksi HPV merupakan penyebab utama kanker Cervix Uteri diberbagai negara. Merokok, diduga dapat menyebabkan Immunosupresi lokal di daerah Cervix Uteri. Hal ini dapat menyebabkan HPV yang sudah ada dapat terus berkembang biak, atau dapat juga menyebabkan mudahnya terjadi infeksi baru HPV. Apakah merokok sendiri, ataukah harus disertai dengan infeksi HPV yang menyebabkan kanker, masih dalam penelitian. f. Kanker Oral dan Pharynx. Faktor resiko utama untuk terjadinya kanker pada mulut, lidah dan pharynx adalah merokok dan alkohol. Pada wanita yang merokok, resiko untuk terjadinya kanker orapharynx lima kali lipat wanita yang tidak merokok. Jika wanita itu merokok lebih dari 20 tahun dan lebih dari 2 pak seharinya, kemudian ditambah dengan konsumsi minuman beralkohol, maka resiko untuk terjadinya kanker Orapharynx menjadi 10 kali lipat wanita yang tidak merokok. Jika konsumsi alkoholnya melebihi 15 kali atau lebih setiap minggunya, maka resiko tersebut akan lebih dari 10 kali lipat wanita yang tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol. 60 persen dari kanker Orapharynx disebabkan oleh kombinasi rokok dan alkohol. Akan tetapi, resiko itu akan tetap ada bila wanita tersebut terus merokok, walaupun ia sudah berhenti minu-minuman beralkohol. Penggunaan tembakau kunyah atau susur juga meningkatkan terjadinya resiko untuk terjadinya kanker mulut, terutama dari daerah mukosa pipi dan gusi yang sering kontak langsung dengan tembakau. g. Kanker Larynx Kanker Larynx relatif jarang terjadi pada wanita. Perbandingan prevalensi antara pria dan wanita adalah 5:1. Umumnya disebabkan oleh karena merokok berat dan lama, serta alkoholisme. Walaupun data mengenai hubungan penyakit ini dengan merokok jumlahnya tidak banyak, sehingga kurang akurat, namun data-data tersebut menunjukkan adanya peningkatan resiko hingga 10 kali lipat bagi wanita perokok dibanding yang tidak merokok, untuk terserang kanker Larynx.
h. Kanker Oesophagus Faktor resiko utama untuk penyakit ini ialah merokok dan alkoholisme. Hanya sedikit data yang ada tentang efek merokok pada resiko kanker Oesophagus. Salah satu penelitian mengatakan bahwa resiko untuk terjadinya kanker Oesophagus bagi wanita perokok hampir 8 kali lipat wanita yang tidak perokok. Resiko ini meningkat seiring dengan makin banyaknya jumlah rokok yang dihisap setiap harinya. i. Kanker Colorectal Merokok dihubungkan dengan meningkatnya resiko terjadinya kanker Colorectal hingga 2-3 kali lipat dibanding yang tidak merokok. j. Kanker Hepar Faktor resiko utama untuk terjadinya kanker Hepar dan Tractus Biliaris adalah alkoholisme dan infeksi virus Hepatitis B kronis. Merokok juga diduga sebagai faktor resiko, walaupun wanita tersebut tidak minum alkohol dan tidak pernah terinfeksi virus Hepatitis B. Peningkatan resiko terjadinya kanker Hepar pada wanita merokok dibanding tidak merokok bervariasi dan tidak ada peningkatan hingga 3 kali lipat. Namun penelitian lebih lanjut mengenai hal ini masih diperlukan. k. Kanker Pankreas Penelitian menunjukkan adanya peningkatan resiko untuk terjadinya kanker Pankreas pada wanita merokok hingga 2 kali lipat wanita yang tidak merokok. Jika wanita itu merokok hingga 40 batang per hari atau selama 40 tahun lebih, maka resiko untuk terjadinya kanker pankreas menjadi 3 kali lipat wanita yang tidak merokok. l. Kanker Tractus Urinarius Kanker dari Tractus Urinarius meliputi hanya 7% dari seluruh kanker. Kanker Vesico Urinaria meliputi 67% dari seluruh kanker Traktus Urinarius, kanker Parenkim ginjal 23%, kanker Pelvis Renal 5%, dan kanker Ureter serta kanker bagian lain 5%. Merokok adalah faktor resiko yang penting bagi terjadinya kanker disetiap bagian Traktus Urinarius. Bagian yang paling rendah resiko terkena kanker akibat merokok ialah Parenkim Ginjal I (Adeno Caranoma), dan yang paling tinggi resikonya ialah kanker pada Pelvis dan Ureter. m. Kanker Thyroid Walaupun kanker Thyroid sering dibicarakan sebagai satu kesatuan, namun ada 4 tipe kanker secara histologis, yaitu : papiller, follikular, medullar, dan anaplastik. Tipe yang pappiler adalah yang paling umum (50-80%) disusul tipe yang follikular (10- 40%). Tingkat mortalitas cukup tinggi pada tipe anaplastik, sedangkan pada tipe lain, angka ketahanan hidup 5 tahunnya mencapai 95%. Karena tipe yang papiler dan folikullar lebih banyak terjadi pada wanita, maka secara keseluruhan, wanita mempunyai resiko terjadinya kanker Thyroid lebih tinggi dibanding pria. Faktor resiko untuk terjadinya kanker Thyroid antara lain ialah terkena radiasi, penyakit Thyroid seperti Gotter dan Thyrotoxicosis, serta tinginya Body Mass Index (BMI). Tingginya angka kejadian kanker Thyroid pada wanita menimbulkan pernyataan akan adanya peraan hormon sex wanita sebagai faktor penyebab kanker Thyroid. Dan walaupun belum meyakinkan, ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa estrogen merupakan pemicu tumbuhnya tumor Thyroid pada hewan percoban, demikian juga penggunaan kontrasepsi oral, Hormon Replacement Therapy (HRT), serta riwayat reproduksi. Penelitian mengenai hubungan merokok dengan kanker Thyroid menunjukkan hasil yang belum meyakinkan. Namun demikian ada kecenderungan untuk terjadinya penurunan resiko pada wanita yang merokok untuk terjadinya kanker Thyroid. Tidak diketahui bagaimana merokok berhubungan dengan menurunnya resiko terjadi kanker Thyroid. Ada teori yang mengatakan bahwa pada perokok terdapat kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang lebih rendah, sehingga rendahnya resiko kanker Thyroid dikarenakan kelenjar Thyroid lebih kurang terstimulasi. Teori lain mengatakan bahwa adanya efek antiestrogenik dari merokoklah yang berperan. n. Kanker Lymphoproliferatif dan Hematologis. Dari sekian banyak keganasan hematologis, hanya Acute Myeloid Leukemia saja yang banyak dihubungkan dengan merokok. Peningkatan resiko terjadinya Acute Myeloid Leukemia bervariasi mulai 1,3 kali hingga 3 kali lipat wanita yang tidak merokok.
2. PENYAKIT KARDIOVASKULAR a. Penyakit jantung Koroner (PJK) Setiap tahun, di Amerika serikat, lebih dari 500.000 wanita mengalami myokard infark, dan hampir separuhnya meninggal karenanya. Walaupun secara keseluruhan, mortalitas penyakit ini terus turun sejak tahun 1960, namun pada wanita usia pertengahan dan usia lanjut, penyakit ini masih merupakan penyebab kematian paling tinggi. Data epidemiologis yang terkumpul seama 40 tahun menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara merokok dan PJK. Lebih dari selusin penelitian yang menyatakan bahwa wanita yang merokok beresiko tinggi terserang PJK. Resiko terjadinya PJK makin besar seiring dengan makin banyaknya jumlah rokok yang dihisap perharinya, jumlah total rokok yang dihisap dalam tiap tahunnya, seberapa dalam ia menghisap, serta usia awal wanita itu merokok. Dalam 20 tahun terakhir, ternyata resiko bagi wanita perokok untuk terjadinya PJK makin tinggi. Hal ini mungkin berhubungan dengan faktor-faktor tersebut diatas. Sebagai gambaran, seorang wanita yang merokok 1-4 batang perhari, resiko terkena PJK adalah 2 kali lipat wanita yang tidak merokok. Wanita yang mulai merokok sejak usia kurang dari 15 tahun, resiko terkena PJK adalah 9 kali lipat wanita yang tidak merokok. Hampir separuh dari wanita usia di bawah 65 tahun yang meninggal karena PJK, mempunyai riwayat merokok yang berat. Setelah berhenti merokok, resiko untuk terjadinya PJK mengalami penurunan cepat hingga 25-50% dalam satu tahun, yang disusul dengan penurunan lambat dan gradual hingga akhirnya mencapai angka resiko yang sama dengan wanita yang tidak merokok dalam waktu 10-15 tahun. b. Merokok dan penanganan Kontrasepsi Oral (KO) Pada saat pertama kali diperkenalkan 30 tahun yang lalu, KO berisi 150 mg etinil estradiol dan 10 mg progestin, yaitu 5-10 kali isi KO yang beredar sekarang. Sebelum 1985, wanita yang memakai KO memiliki resiko terserang Miokard Infark 4 kali lipat wanita yang tidak memakai. Jika wanita ini merokok, resiko Miokard Infark menjadi 10 kali lipat wanita yang tidak memakai keduanya. Bahkan resikonya menjadi 40 kali lipat jika wanita itu merokok lebih dari 25 batang rokok sehari. Demikian juga dengan resiko terjadinya stroke. Dengan makin turunnya dosis KO, maka seharusnya resiko PJK juga ikut turun. Akan tetapi penelitian tetap saja menunjukkan tingginya resiko PJK pada wanita yang memakai KO jika ia merokok. Karenanya ada pendapat yang mengatakan bahwa bagi wanita usia diatas 35 tahun yang merokok lebih dari 15 batang sehari, sebaiknya tidak menggunakan KO. Namun karena merokok cenderung lebih berperan dalam meninggikan resiko PJK, maka perhatian seharusnya lebih ditujukan kepada usaha menghentikan kebiasaan merokok
3. PENYAKIT CEREBROVASKULAR Stroke, adalah jenis penyakit Cerebrovaskular utama, dan merupakan penyebab kematian ke 3 pada wanita usia pertengahan di Amerika serikat dengan 87.000 kematian tiap tahunnya. Stroke juga merupakan penyebab utama cacat tubuh dan menghabiskan biaya 15 Milyar dollar tiap tahunnya untuk biaya perawatan kesehatan, termasuk usaha rehabilitasi. Merokok sudah lama diketahui sebagai faktor resiko untuk terjadinya stroke.. Lebih dari separuh wanita yang meninggal karena stroke mempunyai riwayat merokok berat. Resiko terjadinya stroke pada wanita merokok, secara keseluruhan 2 kali lipat wanita yang tidak merokok. Bila dilihat dari jenis stroke, maka resiko untuk terjadinya Pendarahan Sunarathroid (PSA) pada wanita merokok adalah 3 kali lipat wanita yang tidak merokok, sedangkan untuk terjadinya Infark Cerebri adalah 2 kali, dan tak ada peningkatan resiko untuk terjadinya perdarahan intra Cerebri (PIS). Hipertensi mungkin dimasa datang bukan lagi faktor resiko utama untuk terjadinya stroke. Sebab penanganan penyakit hipertensi makin lama makin baik, sedangkan kebiasaan merokok makin lama makin sulit dikendalikan. Penghentian merokok akan menurunkan resiko terjadinya stroke hingga akhirnya mencapai angka yang sama dengan wanita yang tidak merokok dalam waktu 15 tahun, tergantung bagaimana intensitas merokok wanita tersebut sebelum berhenti merokok.
4. CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD) Keadaan utama dari COPD adalah adanya obstruksi aliran udara, yang ditandai dengan FEV, dan rasio FEV, dengan FVC yang rendah. COPD dapat berupa Bronkitis kronis yang ditandai dengan batuk-batuk kronis dengan produksi spulum berlebih disertai obstruksi jalan udara, atau berupa Emphysema yang ditandai dengan pelebaran abnormal dari saluran udara distal dari bronkiolus terminalis disertai kerusakan dinding, tanpa tanda fibrusis yang jelas. Merokok merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya COPD. Pada setiap perokok terjadi proses inflamasi pada saluran udara kecil seperti bronkiolus respiratorius. Proses ini kemudian bisa menimbulkan penyempitan saluran udara, dan bisa menyebar ke alveoli dan merusak dinding alveoli. Inilah yang mendasari terjadinya Brinkitis kronis. Dan emphysema pada perokoli. Boleh dikatakan 90% kematian akibat COPD pada wanita di Amerika serikat disebabkan oleh merokok. Apakah ada perbedaan kejadian antara pria dan wanita masih dipertanyakan. Yang pasti, menurut penelitian didapatkan bahwa angka kejadian COPD pada wanita terus meningkat. Resiko ini terus meningkat dengan makin banyaknya jumlah rokok yang dihisap. Fungsi paru pada wanita perokok lebih jelek dibanding wanita yang tidak merokok, dan penurunan fungsi paru ini berbanding lurus dengan jumlah rokok yang dihisap. Penghentian merokok akan mengurangi gejala-gejala gangguan pernafasan seperti batuk, produksi spurum berlebihan, atau wheezing, dan menurunkan resiko terjadinya infeksi saluran nafas seperti bronkitis atau pneumonia. Penghentian merokok juga memperbaiki fungsi paru, dalam beberapa bulan setelah berhenti merokok. Bila pengentian merokok ini terus berlangsung, angka kematian akibat OCPD terus menurun. Merokok pada wanita hamil menyebabkan fungsi paru-paru pada bayi terganggu. Demikian juga bila anak-anak itu mengalami ETS.
5. GANGGUAN HORMONAL a. Hormon Sex Oleh karena asap rokok mempunyai efek anti estrogenik, maka banyak terjadi yang diakibatkan defisiensi estrogen dan penurunan resiko terjadinya penyakit akibat kadar tinggi estrogen. Merokok menyebabkan kadar estrogen terutama esriol dan estradiol yang lebih rendah pada waktu hamil dibanding wanita yang tidak merokok, walaupun wanita itu mendapat tambahan estrogen atau progestin oral. Penelitian menunjukkan adanya perbedaan metabolisme estrogen secara berbeda dibanding wanita yang tidak merokok. Perokok akan lebih banyak menghasilkan 2 hidroxy estradiol yang mempunyai aktifitas estrogenik lebih rendah, sedangkan yang tidak merokok lebih banyak menghasilkan estriol yang mempunyai aktifitas estrogenik yang tinggi. b. Hormon Thyroid Seperti yang telah dibahas sebelumnya, gangguan thyroid lebih banyak terjadi pada wanita dibanding pria. Penelitian yang mempelajari hubungan antara merokok dengan gangguan hormon thyroid baik hpertiroid maupun hipotiroid masih menunjukkan hasil yang saling berhubungan. c. Diabetes mellitus Diabetes mellitus ialah suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah yang disebabkan defisiensi relatif atau absolut hormon insulin. Ada 2 tipe DM. Pada tipe 1, lebih sering terjadi pada anak-anak, dimana prevalensi merokok masih jarang. Karenanya penelitian untuk mencari hubungan antara merokok dengan timbulnya DM tipe 1 tidak ada. Namun penelitian yang mencari hubungan antara ibu yang merokok dan kemungkinan timbulnya DM tipe 1 pada anaknya sudah banyak dilakukan. Namun semuanya menunjukkan tak ada hubungan diantara keduanya. Demikian pula dengan DM tipe 2 dan DM Gestrasional. Penelitian ke arah hubungan merokok dengan kedua tipe DM ini menunjukkan hasil yang bertentangan. Merokok tampaknya lebih berhubungan dengan proses metabolik yang berhubungan dengan DM, misalnya homeostatis glukosa, hiperinsulinemi dan resistansi insulin. Namun mekanisme yang jelas mengenai hal ini belum diketahui. 6. BERAT BADAN Istilah obesitas ditujukan kepada keadaan dimana berat badan tinggi dibandingkan tinggi badan. Sedangkan istilahBody Moss Index ialah berat badan (dalam kilogram) dibagi luas permukan tubh (dalam meter persegi). Berat badan seseorang, selain berpengaruh pada kesehatan, juga sering berhubungan dengan penampilan dan daya tarik seseorang, terutama wanita. Merokok sudah lama dikenal berhubungan dengan berat badan yang rendah, dan untuk alasan berat badan inilah kadang seorang wanita mulai merokok atau tidak mau berhenti merokok. Jika berhenti merokok, maka berat badan akan segera naik, rata-rata 3-6 kg dalam 1 tahun berhenti merokok. Penelitian menunjukkan bahwa makin lama seseorang merokok, dan makin banyak rokok yang dihisap setiap harinya, makin jauh perbedaan berat badan dengan wanita yang tidak merokok. Berat badan yang rendah ini disebabkan wanita tersebut susah untuk mendapatkan berat badan selama merokok. Namun mekanisme bagaimana rokok menyebabkan sulitnya berat badan naik belum diketahui dengan pasti. Diduga kuat merokok menyebabkan efek anorexia atau turunnya nafsu makan pada wanita. Apakah merokok meningkatkan metabolisme sehingga berat badan turun belum dapat dipastikan. Pada kehamilan, sulitnya menaikkan berat badan pada wanita yang merokok akan sangat berpengaruh terutama pada janinnya. Kemungkinan terjadi IUGR, dan berat badan lahir rendah menjadi tinggi.
b. Hipertensi Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi menurut JNC-VII 2003 Blood Pressure Levels Normal Systolic: less than 120 mmHg Diastolic: less than 80 mmHg At Risk (Prehypertension) Systolic: 120139 mmHg Diastolic: 8089 mmHg High Systolic: 140 mmHg or higher Diastolic: 90 mmHg or higher BULETIN IDI MANADO |29 Sumber: Depkes RI. 2006. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana
12. Kontrasepsi apa yang cocok untuk pasien B (fibroadenoma) ?
FIBRO ADENOMA MAMMAE
1. DEFINISI Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa. Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas. Fibroadenoma mammae timbul akibat pengaruh kelebihan hormon estrogen. Fibroadenoma mammae dibedakan menjadi 3 macam: Common Fibroadenoma Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm. Juvenile fibroadenoma pada remaja.
2. PENYEBAB Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat.
3. GEJALA Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, hanya ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada mammae. Pada saat disentuh kenyal seperti karet
4. PATOLOGI Makroskopi: tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih keabuan. Mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh stroma fibroblastic yang khas (intracanalicular f. dan pericanalicular f.).
5. PENEGAKAN DIAGNOSA Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae ini adalah dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram (x-ray pada mammae) atau ultrasound pada mammae apabila diperlukan. Yang paling pasti dan tepat dalam diagnosa terhadap fibroadenoma mammae ini adalah penggunaan sample biopsi. Pengambilan sampel biopsi ini dapat dilakukan dengan mengiris bagian mammae atau dengan memasukkan jarum yang kecil dan panjang untuk mengambil sampel sel fibroadenoma tersebut. Diagnosa terhadap FAM ini dapat dibuat dengan penggabungan penilaian klinis, ultrasonografi dan pengambilan sampel dengan penggunaan jarum. Penilaian klinis terhadap benjolan payudara ini harus mempertimbangkan: Umur: Karsinoma: umumnya menyerang pada usia menjelang menopause Fibroadenoma: umumnya menyerang wanita usia di bawah 30 tahun
6. TREATMENT Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak perlu dengan pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja. Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan psikologi pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan pengangkatan.
FAM DGN PEMILIHAN KONTRASEPSI ANATOMI DAN FISIOLOGI
Anatomi fisiologi Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila / puting. Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan. Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai sexually responsive organ. Fibroadenoma terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat. Estrogen adalah hormon yang memainkan peran kunci dalam perkembangan organ dan sistem reproduksi wanita. Estrogen adalah kelompok hormon steroid yang berasal dari kolesterol. Ada tiga jenis estrogen yaitu estradiol, estrone, dan estriol. Hormon steroid seperti estrogen dapat berdifusi bebas melalui membran plasma. Fungsi Estrogen bertanggung jawab untuk mempercepat pertumbuhan tubuh wanita, dan kemudian berperan mengembangkan rahim, ovarium, dan sistem reproduksi lain sehingga tubuh siap untuk mendukung kehamilan. Estrogen juga berperan membantu perkembangan dan pembesaran payudara, meningkatkan timbunan lemak di lapisan subkutan, membantu perkembangan panggul, pertumbuhan rambut ketiak dan kemaluan, serta berbagai fungsi metabolik lainnya. Siklus Menstruasi Pada awal siklus, follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormon (LH) merangsang folikel dalam ovarium untuk mulai memproduksi estrogen, yang ujungnya menghambat pelepasan FSH dan LH dari kelenjar hipofisis. Efek Samping Estrogen Meskipun estrogen memberikan manfaat positif bagi wanita, bentuk- bentuk tertentu dari kanker payudara menggunakan estrogen sebagai hormon pertumbuhan. Aksi pada Jaringan Payudara Unit lobuler saluran terminal dari jaringan payudara wanita-wanita muda sangat responsif dengan estrogen. Pada jaringan payudara, estrogen menstimulasi pertumbuhan dan diferensiasi saluran epitelium, menginduksi aktivitas mitotik saluran sel-sel silindris, dan menstimulasi pertumbuhan jaringan penyambung. Estrogen juga menghasilkan efek seperti histamin pada mikrosirkulasi payudara. Densitas reseptor estrogen pada jaringan payudara sangat tinggi pada fase folikuler dari siklus menstruasi dan menurun setelah ovulasi. Estrogen menstimulasi pertumbuhan sel-sel kanker payudara. Pada wanita-wanita postmenopause dengan kanker payudara, konsentrasi estradiol tumor tinggi, karena aromatisasi in situ, meskipun adanya keonsentrasi estradiol serum yang rendah
Sumber : Gruber CJ, Tschugguei W, Schneebeger C, Huber JC. Production and action of estrogens. N Engl J Med 2002; 346: 340-50 http://www.cancerhelps.co.id/Tumor/fibroadenoma-mammae-fam.html http://askepsolok.blogspot.com/2008/08/fibro-adenoma-mammae.html
Alat kontrasepsi yg baik Yang tidak menggunakan hormon estrogen
13. Apa hubungan siklus haid tidak teratur dengan pemakaian alat kontrasepsi ?
Fisiologi Menstruasi Fisiologi Menstruasi Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan) dari janin (proses kehamilan). Gangguan dari siklus menstruasi tersebut dapat berakibat gangguan kesuburan, abortus berulang, atau keganasan. Gangguan dari sikluas menstruasi merupakan salah satu alasan seorang wanita berobat ke dokter. Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari adalah waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari. Penelitian menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya terdapat pada 2/3 wanita dewasa, sedangkan pada usia reproduksi yang ekstrim (setelah menarche <pertama kali terjadinya menstruasi> dan menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau siklus yang tidak mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Gambar 1. Kompleks Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium Siklus Menstruasi Normal Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi. Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis. Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah: 1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH 2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH 3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
Gambar 2. Siklus Hormonal Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik). Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan. Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu: 1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah 2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi) 3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim) Siklus ovarium : 1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel telur yang berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan 2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka waktu rata-rata 14 hari Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi normal: 1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya 2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium 3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik) 4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon progesteron 5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal 6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum 7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah terjadi ovulasi 8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum dan kemuadian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya
Dalam plasma, estradiol sebagian besar pasti akan mengikat hormon seks globulin, juga untuk albumin. Hanya sebagian kecil dari 2.21% (+/-0,04%) gratis dan biologis aktif, persentase yang tetap konstan di seluruh siklus menstruasi. Penonaktifan termasuk konversi estrogen kurang aktif seperti estron dan estriol. Estriol adalah metabolit kencing yang besar. Estradiol conjugated di dalam hati oleh sulfat dan glucuronide pembentukan dan, dengan demikian, ia akan diekskresikan melalui ginjal. Beberapa konjugat larut air dikeluarkan melalui saluran empedu, dan sebagian reabsorbed setelah hidrolisis dari saluran pencernaan. Sirkulasi enterohepatic ini memberikan kontribusi untuk menjaga kadar estradiol Metabolisme dan Fungsi Estrogen Metabolisme dan Fungsi Estrogen: Hati mengubah estradiol dan estron menjadi estriol. Estradiol, estron dan estriol merupakan substrat untuk enzim hepatik, dimana hati mengkonjugasi estrogen untuk membentuk glukuronida dan sulfat. Aktifitas enzim yang melaksanakan reaksi konjugasi ini bervariasi antara berbagai spesies. Hormon steroid yang terkonjugasi bersifat dapat larut dalam air dan tidak terikat dengan protein pengangkut, karena itu hormon estrogen ini mudah disekresikan ke dalam getah empedu, feses dan urin. Fungsi dari Estrogen Fungsi utama dari estrogen adalah untuk menimbulkan proliferasi sel dan pertumbuhan jaringan organ-organ kelamin dan jaringan lain yang berikatan dengan fungsi produksi. Pada umumnya hormon ini merangsang ukuran dan jumlah sel dengan meningkatkan kecepatan sntesis protein, rRNA,tRNA,mRNA dan DNA.7
Efek pada uterus dan Organ Kelamin Luar Wanita
Selama masa kanak-kanak, estrogen disekresi hanya dalam jumlah kecil, tetapi pada pubertas, jumlah estrogen yang disekresi di bawah pengaruh hormon-hormon gonadotropin-hipofisis meningkat sampai 20 kali lipat atau lebih. Ovarium, tuba fallopii, uterus, dan vagina semuanya bertambah besar. Juga, genitalia eksterna membesar, dengan deposit lemak pada mons pubis dan labia mayora disertai pembesaran dari labia minora. Selain itu, estrogen juga mengubah epitel vagina dari tipe kuboid menjadi bertingkat, yang dianggap lebih tahan trauma dan infeksi daripada epitel prapubertas. Terhadap endometrium, estrogen menyebabkan terjadinya proliferasi yang nyata stroma endometrium dan sangat meningkatkan perkembangan kelenjer endometrium yang nantinya akan dimanfaatkan untuk memberikan nutrisi pada ovum yang berimplantasi.
Efek Estrogen pada Tuba Fallopi
Estrogen berpengaruh pada mukosa yang membatasi tuba fallopii, sama dengan efek estrogen pada endometrium uterus. Estrogen menyebabkan jaringan kelenjar berproliferasi, dan yang penting, estrogen menyebabkan jumlah epitel sel-sel bersilia yang membatasi tuba fallopii bertambah banyak. Aktivitas silia juga meningkat dan silia beergerak ke arah uterus. Silia ini membantu mendorong ovum yang telah dibuahi ke arah uterus.4
Efek Estrogen pada Payudara
Estrogen menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara, pertumbuhan sistem duktus yang luas dan deposit lemak pada payudara. Estrogen memulai perumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk air susu payudara. Estrogen juga berperan pada pertumbuhan karakteristik dan penampilan luar wanita dewasa. Akan tetapi, estrogen tidak menyelesaikan tugasnya yaitu mengubah payudara menjadi organ yang memproduksi susu.4,7,12
Efek Estrogen pada Tulang Rangka
Estrogen menyebabkan meningkatnya aktivitas osteoblastik. Oleh karena itu, pada pubertas, ketika wanita masuk masa reproduksi, laju pertumbuhannya menjadi cepat selama beberapa tahun. Akan tetapi estrogen juga mempunyai efek poten lainnya terhadap pertumbuhan tulang rangka yaitu, estrogen menyebabkan terjadinya penggabungan awal dari epfisis dengan batang dari tulang panjang. Sebagai akibatnya, pertumbuhan wanita biasanya terhenti beberapa tahun lebih cepat dari pertumbuhan pria. Estradiol juga mempunyai efek anabolik terhadap tulang dan kartilago.
Efek Estrogen pada Pengendapan Protein
Estrogen menyebabkan sedikit peningkatan total protein tubuh, yang terbukti dari adanya keseimbangan nitrogen yang sedikit positif apabila diberikan estrogen. Keadaan ini kemungkinan dihasilkan dari efek pemacu pertumbuhan estrogen pada organ-organ kelamin, tulang dan beberapa jaringan lain.
Efek Estrogen pada Metabolisme dan Deposit Lemak
Estrogen sedikit meningkatkan laju kecepatan metabolisme tetapi hanya kira- kira satu pertiga dari efek yang disebabkan oleh hormon kelamin pria yaitu testosteron. Estrogen juga menyebabkan peningkatan jumlah deposit lemak dalam jaringan subkutan.
Efek Estrogen pada Kulit
Estrogen menyebabkan kulit berkembang membentuk tekstur yang halus dan biasanya lembut. Estrogen juga menyebabkan kulit menjadi lebih vaskular daripada normal. Arief.blogspot.com
14. Bagaimana metode konseling yang bagus ?
Dan ini beberapa ragam teknik-teknik konseling 1. Melayani : Seorang konseling itu harus dapat melayani kliennya dengan sangat baik, menurut willis (2009) Attending yang baik ini sangat di butuhkan karena dapat : a. Meningkatkan harga diri klien b. Menciptakan suasana yang aman c. Mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas. 2. Empati : Empati dapat diartikan sebagai kemampuan konselor untuk dapat merasakan dan menempatkan dirinya di posisi klien. Hal ini akan terlihat jelas pada ekspresi wajah dan bahasa tubuh konselor. Contoh, ketika klien merasa sedih, maka konselor harus bisa merasakan kesedihan kliennya. 3. Refleksi : Refleksi adalah upaya konselor memperoleh informasi lebih mendalam tentang apa yang dirasakan oleh klien dengan cara memantulkan kembali perasaan, pikiran, dan pengalaman klien. 4. Eksplorasi : Adalah suatu keterampilan konselor untuk menggali perasaan, pengalaman, dan pikiran klien. Disini seorang konselor harus dapat memahami dan mengerti apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh klien, agar klien bebas mengungkapkan masalahnya tanpa rasa takut, tertekan maupun terancam. 5. Menangkap pesan utama : Seorang konselor dapat memahami dan menyampaikan kembali inti pernyataan klien secara lebih sederhana. Untuk mengatakan kepada klien bahwa konselor bersama dia, dan berusaha untuk memahami apa yang dikatakan klien. 6. Bertanya untuk membuka percakapan : Seorang konselor hendaknya bertanya seperti bagaimana, bolehkah dsb. Untuk memulai percakapan. Agar tidak adanya suasana canggung yang dirasakan klien. Pertanyaan-pertanyaan terbuka ini sangat penting untuk memunculkan pertanyaan-pertanyaam baru dari klien. 7. Bertanya tertutup : Bentuk pertanyaan tertutup ini dimulai dengan kata-kata seperti apakah, adakah. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi, menjernihkan atau memperjelas sesuatu.
8. Dorongan minimal : Dorongan yang diberikan konselor bertujuan agar klien bersemangat menyampaikan masalahnya dan mengarahkan pembicaraan agar mencapai sasaran dan tujuan konseling. Dorongan ini diucapkan dengan kata-kata singkat seperti ya.. terus.. lalu.. 9. Interpretasi : Seorang konselor harus menggunakan teori-teori konseling dan menyesuaikannya dengan permasalahan klien. Teknik ini bertujuan memberikan rujukan dan pandangan atas perilaku klien agar mengerti dan berubah melalui pemahaman dan hasil rujukan baru tersebut. 10. Mengarahkan : Konselor harus memiliki kemampuan mengarahkan kliennya, agar klien dapat berpartisipasi secara penuh dalam proses konseling, dan mengikuti apa yang diperintahkan atau diucapkan oleh konselor. 11. Menyimpulkan sementara : Percakapan antara konselor dan klien hendaknya disimpulkan sementara agar dapat memberikan gambaran kilas balik atas apa yang telah dibicarakan sebelumnya. Tujuannya utuk mempertajam atau memperjelas fokus wawancara. 12. Memimpin : Dalam hal ini konselor diharapkan memiliki keterampilan untuk memimpin percakapan, agar percakapan itu tidak terbelit-belit, dan tercapainya tujuan yang diharapkan. 13. Konfrontasi : Adalah suatu teknik konseling yang menantang klien untuk melihat adanya diskrepansi atau inkonsistensi antara perkataan dan bahasa badan, dan lain sebagainya. Tujuannya untuk mendorong klien mengadakan penelitian diri secara jujur, meningkatkan potensi yang ada pada diri klien dan sebagainya. 14. Menjernihkan : Seorang klien harus dapat memperjelas maksud dari perkataan klien dengan bahasa dan alasan yang rasional sehingga mudah dipahami oleh klien. Dan mengklarifikasikan apa sebenarnya yang ingin diungkapkan klien ketika mereka mengungkapkannya dengan samar-samar atau kurang jelas. 15. Memudahkan (facilitating) : Adalah suatu keterampilan membuka komunikasi agar klien dapat mengungkapkan perasaan, pikiran dan pengalamannya secara bebas. Agar proses pengkonselingan berjalan efektif.
16. Diam : Ada saat atau waktunya seorang konselor bersikap diam, keadaan diam itu dapat mempermudah konselor maupun klien untuk berpikir, dan mempersilahkan klien untuk bebas berbicara. 17. Mengambil inisiatif : Seorang konselor harus memiliki inisiatif, agar klien semangat untuk mengungkapkan masalahnya. Inisiatif ini juga diperlukan apabila klien kehilangan arah pembicaraan. 18. Memberi nasihat : Teknik ini dilakukan jika klien meminta untuk diberi nasihat. Dan hendaklah seorang konselor menyatakan semua alasan mengapa dia merasa lebih baik jika memberikan nasihat. Dengan pemberian nasihat ini, sekurang-kurangnya dapat memberikan umpan balik kepada klien tentang dirinya sendiri. 19. Memberikan informasi : Teknik ini sama halnya dengan pemberian nasihat. Jika klien meminta informasi yang sebenarnya secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang dihadapinya, maka penyuluh berkewajiban memberikan. 20. Merencanakan : Yaitu membicarakan kepada klien tentang hal-hal apa saja yang akan menjadi program dari konseling. Tujuannya untuk menjadikan klien produktif setelah mengikuti konseling. 21. Menyimpulkan : Konselor sebaiknya dapat menyimpulkan hasil pembicaraan secara keseluruhan yang menyangkut segala hal tetang klien, baik sebelum atau sesudah mengikuti proses konseling. 22. Kontak mata : Konselor sebaiknya duduk berhadapan dengan klien dalam suasana bebas, santai, dengan jarak cukup memadai untuk memungkinkan klien dapat merasa senang. 23. Gaya dan sikap : Seorang klien haruslah mampu berbicara dengan hangat dan bersahabat. Santai dan tenang, agar klien tidak canggung atau merasa kaku ketika berada dalam ruangan konseling. 24. Mengikuti pokok pembicaraan : Yaitu memusatkan perhatian pada apa yang dikatakan oleh klien dengan terus mendengarkan apa yang disampaikan oleh klien. 25. Keterampilan memberikan tanggapan : Teknik ini dimaksudkan bahwa konselor benar-benar mempunyai perhatian kepada klien dan ingin selalu memahami klien. 26. Mengenal perasaan : Pada teknik ini, seorang konselor harus dapat memahami perasaan kliennya, agar dapat menumbuhkan keakraban. 27. Mempengaruhi dan mengajak : Teknik ini digunakan untuk mengubah keyakinan, sikap, dan tingkah laku klien. Usaha mempengaruhi ini membuka kesempatan bagi penyuluh untuk memainkan perannya sebagai seorang ahli. 28. Memahami dengan cermat : Konselor perlu memahami apa yang klien katakana dan mampu mengkomunikasikan pemahaman penyuluhan itu kepada klien. 29. Menggunakan contoh pribadi : Seorang konselor kadang-kadang perlu memberi keyakinan dan mendorong klien jika dia mendengar dari konselor bahwa konselor juga pernah mengalami masalah yang sama. 30. Bertanya secara langsung : Adalah keterampilan dalam mengarahkan pembicaraan pada pokok-pokok persoalan tertentu. Keterampilan ini tidak boleh digunakan secara tergesa-gesa dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada klien untuk menilai keadaan dirinya sendiri. 31. Memberikan penafsiran : Tujuan teknik ini untuk membantu klien agar dapat memahami arti dari kejadian-kejadian dengan menyajikan beberapa pandangan. 32. Mengupas masalah : Yaitu menuntaskan permasalahan klien dengan cara-cara yang khusus. Maka disini seorang konselor harus dapat mengenali secara tepat masalah yang sebenarnya terjadi pada kliennya. 33. mendengar secara tepat dan aktif : kegiatan ini menghendaki agar penyuluh lebih banyak diam dan menggunakan semua inderanya untuk menanggap semua pesan. 34. membuat catatan merupakan usaha sederhana tetapi sangat penting karena kegiatan ini mempunyai andil besar di dalam rencana pengubahan tingkah laku. 35. bermain peran : memerankan cara seseorang bertingkah laku dalam sesuatu jabatan atau fungsi tertentu. Dengan teknik ini, diharapkan orang yang memainkan peran dapat memahami apa yang dirasakan orang yang kita perankan.
36. Memberikan contoh : Penyuluh perlu memberikan contoh atau pola tingkah laku yang baik untuk klien yang tidak mengetahui bagaimana bertindak dalam suasana tertentu. 37. Memikirkan dan membayangkan sesuatu : Salah satu keterampilan yang penting dalam penyuluhan adalah bagaimana penyuluh dapat bekerja secara baik dengan kegiatan mental klien. 38. desensitiasi : tujuan dari pendekatan ini dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku melalui perpaduan beberapa teknik yang terdiri dari memikirkan sesuatu, menenangkan diri, dan membayangkan sesuatu. 39. Sambutan terhadap klien : Seorang konselor haruslah memiliki sikap yang baik dan bersahabat, terutama dalam menyambut seseorang yang akan menjadi kliennya. Agar klien merasanya nyaman. 40. Mengungkapkan perasaan diri sendiri Pemanfaatan perasaan secara efektif dapat menyangkut sejumlah hal. Bila penyuluh dengan secara terbuka mengungkapkan perasaannya kepada klien. Hal ini dapat menjadi contoh tentang tingkah laku yang diharapkan dari klien atau mungkin juga hal ini dapat meningkatkan suasana saling percaya-mempercayai. 41. Memadukan Berbagai Strategi Jika penyuluh telah menguasai secara terpisah-pisah keterampilan penyuluhan dan proses pengubahan, penyuluh diminta untuk memadukan strategi itu bila dirasanya cocok.
42. Alih tangan Jika konselor telah mengerahkan semua usahanya untuk membantu memecahkan masalah kliennya, tetapi belum membuahkan hasil, maka sebaiknya konselor tersebut mengalih tangankannya kepada yang lebih ahli. Sidikapriansyah.blogspot.com 15. Mengapa setelah kelahiran anak, pasien B diberi suntik kontrasepsi tiap 3 bulan ?
Jenis KB suntik: Kebanyakan alat-alat kontrasepsi yang digunakan di Indonesia adalah sebagai Berikut: 1. Suntikan / bulan: contohnya cyclofem 2. Suntikan / 3 bulan: contohnya depo provera,depogeston. Setelah disuntikkan ke otot pantat, kemudian obat KB itu akan dilepaskan dari otot ke aliran darah. Cara kerja KB suntikan adalah sebagai berikut: 1. Menghalangi ovulasi (masa subur) 2. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental 3. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada Rahim 4. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma 5. Mengubah kecepatan transportasi sel telur Penggunaan cara ini juga menimbulkan efek samping yang akan dirasakan oleh pemakainya. Efek sampingnya di antaralain adalah: Berat badan menjadi bertambah karena pengaruh hormonal itu sendiri. Akan tetapi hormon itu juga berfungsi untuk mempermudah karbohidrat menjadi lemak. Dengan kata lain efek samping yang akan dirasakan adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual. KEUNTUNGAN Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem. KERUGIAN a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali. b.Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat. Sumber:yosefw.wordpress.com&www.scribd.com
16. Apa tujuan dari konseling ?
Menurut George dan Cristiani (1981) tujuan utama dari suatu konseling, antara lain yaitu : 1. Menyediakan fasilitas untuk perubahan perilaku 2. Meningkatkan keterampilan untuk menghadapi sesuatu 3. Meningkatkan kemampuan dalam menentukan keputusan 4. Meningkatkan dalam hubungan antar perorangan 5. Menyediakan fasilitas untuk pengembangan kemampuan klien Pada saat Anda mengalami masalah, secara psikologis Anda sebagai manusia telah terganggu dan menyebabkan kepekaan dan kemampuan Anda untuk mengatasi masalah juga terganggu. Dengan melakukan konseling, Anda akan dituntun untuk dapat melihat duduk persoalan secara jelas. Lewat percakapan kondusif yang dibangun dan dituntun oleh Konselor Profesional Anda dituntun untuk menyadari apa yang terjadi dalam diri Anda, apa yang menyebabkan Anda merasa, berpikir dan bertingkah laku sedemikian untuk realita hidup yang Anda hadapi. Melalui kesadaran ini, Anda dapat menilai apakah pikiran, sikap, perkataan dan tindakan yang Anda ambil benar, efektif dan membangun atau sebaliknya justru merugikan diri Anda dan orang-orang yang Anda cintai. Konselor Profesional akan menuntun anda melalui proses self awareness dan self discovery. Anda akan dituntun untuk kembali mengerti dan menemukan siapa diri Anda, apa yang Anda inginkan dalam hidup dan pada akhirnya Anda memiliki keberanian untuk mengambil langkah-langkah yang Anda perlukan untuk mengatasi persoalan dan dapat melangsungkan hidup Anda dan semangat untuk membangun diri Anda sebagai manusia yang seutuhnya. Tujuan Konseling Kefarmasian adalah membantu masyarakat, agar masyarakat mampu untuk memahami permasalahannya sendiri dan kebutuhannya sendiri, baik yang terkait kesehatan maupun sediaan farmasi, sehingga penanganan masalahan kesehatan baik kuratif atau prekuentif menjadi lebih optimal. Suatu Contoh : Pasien atau keluarga pasien datang keapotek untuk membeli obat flu. Disini belum tentu pasien paham apa itu obat flu terkait indikasi, efek samping, dosis optimal, peringatan, kontra indikasi dll. disinilah peran apoteker dalam membantu pasien agar pengobatan atau pencegahan dapat berjalan dengan lebih rasional dan optimal. psiko-for-us.web.i
17. Apa syarat pemilihan kontrasepsi ?
1. Cara Kontrasepsi Sederhana Kontrasepsi sederhana terbagi lagi atas kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi dengan alat/obat. Kontarsepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan senggama terputus dan pantang berkala. Sedangkan kontarsepsi dengan alat/obat dapat dilakukan dengan menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelly, atau tablet berbusa (vaginal tablet). 1. Cara Kontrasepsi Moderen/Metode Efektif Cara kontrasepsi ini dibedakan atas kontrasepsi tidak permanen dan kontrasepsi permanen. Kontrasepsi permanen dapat dilakukan dengan pil, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), suntikan, dan norplant. Sedangkan cara kontrasepsi permanen dapat dilakukan dengan metode mantap, yaitu dengan operasi tubektomi (sterilisasi pada wanita) vasektomi (sterilisasi pada pria). Senggama Terputus Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana biasa, tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan di luar. Cara ini tidak dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu kapan spermanya keluar. Pantang Berkala (Sistem Kalender) Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam masa subur. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan dan membutuhkan waktu lama untuk puasa. Selain itu, kadang juga istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap bulan. Kondom/Diafragma Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah populer di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi zakar yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah penularan penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS. Kondom mempunyai kelebihan antara lain mudah diperoleh di apotek, toko obat, atau supermarket dengan harga yang terjangkau dan mudah dibawa kemana-mana. Selain itu, hampir semua orang bisa memakai tanpa mengalami efek sampingan. Kondom tersedia dalam berbagai bentuk dan aroma, serta tidak berserakan dan mudah dibuang. Sedangkan diafragma adalah kondom yang digunakan pada wanita, namun kenyataannya kurang populer di masyarakat. Cream, Jelly, atau Tablet Berbusa Semua kontrasepsi tersebut masing-masing dimasukkan ke dalam liang vagina 10 menit sebelum melakukan senggama, yaitu untuk menghambat geraknya sel sperma atau dapat juga membunuhnya. Cara ini tidak populer di masyarakat dan biasanya mengalami keluhan rasa panas pada vagina dan terlalu banyak cairan sehingga pria kurang puas. Pil Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain. Pil dapat digunakan untuk menghindari kehamilan pertama atau menjarangkan waktu kehamilan-kehamilan berikutnya sesuai dengan keinginan wanita. Berdasarkan atas bukti-bukti yang ada dewasa ini, pil itu dapat diminum secara aman selama bertahun-tahun. Tetapi, bagi wanita-wanita yang telah mempunyai anak yang cukup dan pasti tidak lagi menginginkan kehamilan selanjutnya, cara-cara jangka panjang lainnya seperti spiral atau sterilisasi, hendaknya juga dipertimbangkan. Akan tetapi, ada pula keuntungan bagi penggunaan jangka panjang pil pencegah kehamilan. Misalnya, beberapa wanita tertentu merasa dirinya secara fisik lebih baik dengan menggunakan pil daripada tidak. Atau mungkin menginginkan perlindungan yang paling efektif terhadap kemungkinan hamil tanpa pembedahan. Kondisi-kondisi ini merupakan alasan-alasan yang paling baik untuk menggunakan pil itu secara jangka panjang. Jenis-jenis Pil a. Pil gabungan atau kombinasi Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara teratur. b. Pil berturutan Dalam bungkusan pil-pil ini, hanya estrogen yang disediakan selama 1415 hari pertama dari siklus menstruasi, diikuti oleh 5 6 hari pil gabungan antara estrogen dan progestin pada sisa siklusnya. Ketepatgunaan dari pil berturutan ini hanya sedikit lebih rendah daripada pil gabungan, berkisar antara 9899%. Kelalaian minum 1 atau 2 pil berturutan pada awal siklus akan dapat mengakibatkan terjadinya pelepasan telur sehingga terjadi kehamilan. Karena pil berturutan dalam mencegah kehamilan hanya bersandar kepada estrogen maka dosis estrogen harus lebih besar dengan kemungkinan risiko yang lebih besar pula sehubungan dengan efek-efek sampingan yang ditimbulkan oleh estrogen. c. Pil khusus Progestin (pil mini) Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan sperma. Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi. Kontra indikasi Pemakaian Pil Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala). Efek Samping Pemakaian Pil Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat badan. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini. Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini. Jenis-jenis AKDR di Indonesia a. Copper-T AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. b. Copper-7 AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm 2 , fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T. c. Multi Load AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm 2 atau 375 mm 2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini. d. Lippes Loop AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik. Pemasangan AKDR Prinsip pemasangan adalah menempatkan AKDR setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Pemasangan AKDR dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali. Kontra indikasi pemasangan AKDR: Belum pernah melahirkan Adanya perkiraan hamil Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim. Keluhan-keluhan pemakai AKDR Keluhan yang dijumpai pada penggunaan AKDR adalah terjadinya sedikit perdarahan, bisa juga disertai dengan mules yang biasanya hanya berlangsung tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus- menerus dalam jumlah banyak, pemakaian AKDR harus dihentikan. Pengaruh lainnya terjadi pada perangai haid. Misalnya, pada permulaan haid darah yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada biasa, kemudian secara mendadak jumlahnya menjadi banyak selama 12 hari. Selanjutnya kembali sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim (uterine cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap AKDR yang merupakan benda asing dalam rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera teratasi. Selain hal di atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian AKDR. Ekspulsi Selain keluhan-keluhan di atas, ekspulsi juga sering dialami pemakai AKDR, yaitu AKDR keluar dari rahim. Hal ini biasanya terjadi pada waktu haid, disebabkan ukuran AKDR yang terlalu kecil. Ekspulsi ini juga dipengaruhi oleh jenis bahan yang dipakai. Makin elastis sifatnya makin besar kemungkinan terjadinya ekspulsi. Sedangkan jika permukaan AKDR yang bersentuhan dengan rahim (cavum uteri) cukup besar, kemungkinan terjadinya ekspulsi kecil. Lama Pemakaian AKDR Sampai berapa lama AKDR dapat dipakai? Hal ini sering menjadi pertanyaan. Sebenarnya, AKDR ini dapat terus dipakai selama pemakai merasa cocok dan tidak ada keluhan. Untuk AKDR yang mengandung tembaga, hanya mampu berfungsi selama 25 tahun, tergantung daya dan luas permukaan tembaganya. Setelah itu harus diganti dengan yang baru. Suntikan Kontrasepsi suntikan adalah obat pencegah kehamilan yang pemakaiannya dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat tersebut pada wanita subur. Obat ini berisi Depo Medorxi Progesterone Acetate (DMPA). Penyuntikan dilakukan pada otot (intra muskuler) di bokong (gluteus) yang dalam atau pada pangkal lengan (deltoid). Cara pemakaian Cara ini baik untuk wanita yang menyusui dan dipakai segera setelah melahirkan. Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu empat minggu setelah melahirkan. Suntikan kedua diberikan setiap satu bulan atau tiga bulan berikutnya. Kontra indikasi Kontrasepsi suntikan tidak diperbolehkan untuk wanita yang menderita penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, kencing manis, paru-paru, dan kelainan darah. Efek samping kontrasepsi suntikan Tidak datang haid (amenorrhoe) Perdarahan yang mengganggu Lain-lain: sakit kepala, mual, muntah, rambut rontok, jerawat, kenaikan berat badan, hiperpigmentasi. Norplant Norplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk jangka waktu 5 tahun. Norplant dipasang di bawah kulit, di atas daging pada lengan atas wanita. Alat tersebut terdiri dari enam kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan karet silastik. Masing-masing kapsul mengandung progestin levonogestrel sintetis yang juga terkandung dalam beberapa jenis pil KB. Hormon ini lepas secara perlahan-lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai. Kapsul-kapsul ini bisa terasa dan kadangkala terlihat seperti benjolan atau garis-garis. ( The Bostons Book Collective, The Our Bodies, Ourselves, 1992) Norplant sama artinya dengan implant. Norplant adalah satu-satunya merek implant yang saat ini beredar di Indonesia. Oleh karena itu, sering juga digunakan untuk menyebut implant. Di beberapa daerah, implant biasa disebut dengan susuk. Indonesia merupakan negara pemula dalam penerimaan norplant yang dimulai pada 1987. Sebagai negara pelopor, Indonesia belum mempunyai referensi mengenai efek samping dan permasalahan yang muncul sebagai akibat pemakaian norplant. Pada 1993, pemakai norplant di Indonesia tercatat sejumlah 800.000 orang. Efektivitas norplant Efektivitas norplant cukup tinggi. Tingkat kehamilan yang ditimbulkan pada tahun pertama adalah 0,2%, pada tahun kedua 0,5%, pada tahun ketiga 1,2%, dan 1,6% pada tahun keempat. Secara keseluruhan, tingkat kehamilan yang mungkin ditimbulkan dalam jangka waktu lima tahun pemakaian adalah 3,9 persen. Wanita dengan berat badan lebih dari 75 kilogram mempunyai risiko kegagalan yang lebih tinggi sejak tahun ketiga pemakaian (5,1 persen). Yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant Wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant adalah mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, migrain, epilepsi, benjolan pada payudara, depresi mental, kencing batu, penyakit jantung, atau ginjal. (The Boston Womens Book Collective, 1992) Pemasangan norplant Pemasangan norplant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita (lengan kanan bagi yang kidal), agar tidak mengganggu kegiatan. Norplant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih, kering, dan tidak boleh kena air selama 5 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu, setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun norplant harus diambil/dilepas. Kelebihan dan kekurangan norplant Kelebihan norplant adalah masa pakainya cukup lama, tidak terpengaruh faktor lupa sebagaimana kontrasepsi pil/suntik, dan tidak mengganggu kelancaran air susu ibu. Sedangkan kekurangannya adalah bahwa pemasangan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan yang terlatih dan kadang-kadang menimbulkan efek samping, misalnya spotting atau menstruasi yang tidak teratur. Selain itu, kadang-kadang juga menimbulkan berat badan bertambah. Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita) Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikia, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 2530 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih. Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur 1. Umur ibu kurang dari 20 tahun: o Penggunaan prioritas kontrasepsi pil oral. o Penggunaan kondom kurang menguntungkan, karena pasangan muda frekuensi bersenggama tinggi sehingga akan mempunyai kegagalan tinggi. o Bagi yang belum mempunyai anak, AKDR kurang dianjurkan. o Umur di bawah 20 tahun sebaiknya tidak mempunyai anak dulu. 2. Umur ibu antara 2030 tahun o Merupakan usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan. o Segera setelah anak pertama lahir, dianjurkan untuk memakai spiral sebagai pilihan utama. Pilihan kedua adalah norplant atau pil. 3. Umur ibu di atas 30 tahun o Pilihan utama menggunakan kontrasepsi spiral atau norplant. Kondom bisa merupakan pilihan kedua. o Dalam kondisi darurat, metode mantap dengan cara operasi (sterlilisasi) dapat dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan dengan spiral, kondom, maupun pil dalam arti mencegah. Beberapa Metode Kontasepsi Baru Dengan adanya metode kontrasepsi yang baru, berarti pula memberikan lebih banyak pilihan, dapat membantu mengatasi beberapa kendala pemakaian kontrasepsi. Meskipun demikian, pengembangan kontrasepsi baru untuk menambah yang sudah ada sangat terasa kurang membawa perubahan yang positif dan inovatif. Beberapa metode yang sedang diuji klinik antara lain: 1. Cincin kontrasepsi Cincin ini dimasukkan ke dalam vagina, bentuknya seperti kue donat, dan mengandung steroid, yaitu progestin atau progestin ditambah estrogen, yang dilepas ke dalam aliran darah. Cincin kontrasepsi mengandung dosis hormon yang lebih rendah dibanding dengan kontrasepsi oral. Wanita dapat memasukkan dan mengeluarkan cincin ini sendiri. 2. Vaksin antifertilitas reversibel Vaksin ini menyebabkan antibodi berinteraksi dengan human chrrionic gonadotropin (HCG), suatu hormon yang memelihara kehamilan. Tanpa HCG, lapisan uterus lepas dengan membawa telur yang sudah dibuahi sehingga terjadi menstruasi. 3. Norplant II Norplant II memiliki kelebihan dibanding dengan norplant yang ada sekarang, karena norplant II hanya memerlukan dua implantasi subdermal. Dengan demikian, lebih mudah memasukkan dan mengeluarkannya. 4. Suntikan Kontrasepsi ini menggunakan mikrosfero atau mikrokapsul. Injeksi terbuat dari satu atau lebih hormon di dalam kapsul yang dapat dibiodegrasi, yang melepaskan hormon dan menghambat ovulasi. Satu suntikan dapat melindungi satu, tiga, atau enam bulan, tergantung dari jenis komposisi kimianya. 5. Implantasi Transdermal Implantasi transdermal menyebabkan pelepasan kontrasepsi steroid yang lambat dan teratur ke aliran darah melalui kulit. Wanita dapat menempatkan implant tersebut pada tubuh dan melepaskannya sesuai keinginan. Pada salah satu jenis implantasi transdermal, seorang wanita menggunakan tiga implantasi selama tiga minggu. Setiap implantasi efektif selama tujuh hari. Pada minggu berikutnya, digunakan implantasi plasebo sehingga terjadi menstruasi. 6. IUD bentuk T yang baru IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenore. 7. Kondom wanita Kondom ini dikendalikan oleh wanita dan mengurangi risiko terkena penyakit menular seksual. Dari uji klinik menunjukkan bahwa kelicinan, kebocoran, kerusakan, dan hambatan efektivitasnya lebih baik dibandingkan kondom pria.
Kontrasepsi Mekanik Jenis kontrasepsi ini bekerja dengan cara menghalangi bertemunya sel sperma dan sel telur secara mekanik. Kontrasepsi jenis ini pun terbagi menjadi dua kelompok yaitu alat kontrasepsi sekali pakai dan alat kontrasepsi jangka panjang. Alat Kontrasepsi Sekali Pakai Jenis alat kontrasepsi ini dipakai hanya satu kali kemudian dibuang. Alat kontrasepsi ini memiliki keunggulan dari sisi kepraktisan, dan tidak perlu bantuan dokter untuk memakainya. Jenis alat kontrasepsi ini adalah kondom dan diafragma. Kondom dipakai oleh laki-laki sedangkan diafragma dipakai oleh wanita. Alat Kontrasepsi Jangka Panjang Jenis alat kontrasepsi mekanik ini biasanya dipasang pada pihak perempuan, dengan harapan bisa dipakai untuk jangka panjang. Karena alat kontrasepsi ini dipasangkan didalam tubuh, maka perlu tenaga ahli yaitu dokter untuk memasangkan jenis kontrasepsi ini. Kontrasepsi jenis ini disebut IUD, dan ternyata banyak macamnya. Namun tentu saja alat kontrasepsi ini memiliki kekurangan yaitu dapat menyebabkan infeksi, bahkan pendarahan. Kontrasepsi hormonal Kontrasepsi jenis ini secara umum bekerja dengan memanfaatkan hormon estrogen maupun kombinasi hormon estrogen dan progesteron. Cara kerja kontrasepsi ini adalah dengan mencegah proses ovulasi yaitu proses indung telur mengeluaran sel telur, dan mengentalkan cairan di leher rahim sehingga susah ditembus oleh sel sperma, yang pada intinya menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi bertemunya sel telur dan sel sperma. Hormon yang digunakan dimasukkan ke dalam tubuh melalui 3 cara kontrasepsi yaitu pil, suntikan, dan susuk. Karena memanfaatkan hormon jenis kontrasepsi ini terkadang memiliki efek samping diantaranya adalah membuat gemuk, haid tidak lancar, pusing, hingga dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kontrasepsi pil dan suntik menjadi primadona diantara kontrasepsi hormonal karena cara penerapan yang mudah dan praktis, selain itu efek samping yang ditimbulkan minimal. Pemilihan kontrasepsi tergantung dari pasangan masing-masing. Asalkan nyaman dan tidak mengganggu keharmonisan pasangan, maka cara kontrasepsi itu layak untuk dipakai. Efek samping setiap kontrasepsi berbeda untuk setiap individu, oleh karena itu ada beberapa kriteria untuk menilai kecocokan sebuah kontrasepsi diantaranya adalah Berat badan stabil Tidak menimbulkan nyeri Tidak menimbulkan perubahan emosi Tidak mengganggu pola haid Tidak menimbulkan keputihan
Surya.wordpress.com
STEP 4
Pasien A dan B Konseling dalam pemilihan alat kontrasepsi Hormonal Non hormonal Pelayanan konseling : - Mendengarkan pasien - Menjelaskan mengenai alat kontrasepsi Menunda / mengharapkan kehamilan