Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH PPTK

Sustainable Energy - Nuclear









Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
1. Adelia Putri Utami ( 114.12.0001 )
2. Dwi Ratna Mustafida ( 114.12.0003 )
3. Karina Zakia ( 114.12.0017 )
4. Tirza Kasamira Frederica ( 114.12.0021 )
5. Faizal Ramadhan Nur ( 114.12.0022 )
6. Yudha Passadena ( 114.12.0026 )
7. Japeth Nugraha Christanto ( 114.12.0030 )
8. Damiri ( 114.12.0034 )
9. Muhammad Syahrul Rizal ( 114.12.0036 )
10. Ade Rizky Agustina ( 114.12.0038 )
11. Melani Eka Saputri ( 114.12.0045 )


Program Studi:
Teknik Kimia


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
Jl. Raya Puspitek Serpong Tangerang Selatan
2013
2 | P a g e


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Saat ini, ada tiga isu global utama yang sedang dihadapi masyarakat dunia. Ketiga isu
tersebut antara lain: Economic growth, environment protection, dan energy security. Untuk
mengatasi ketiga masalah ini, maka kita harus mulai menggalakan penggunaan energy
alternative selain bahan bakar fosil. Salah satu energy alternative yang dapat memenuhi
ketiga persyaratan diatas adalah energy nuklir. Dari segi ekonomi, energy nuklir jauh lebih
efisien dibandingkan dengan energy dari bahan bakar fosil.Selain itu, energy nuklir juga jauh
lebih ramah lingkungan dan menghasilkan limbah yang tidak merusak lingkungan. Suplai
energy nuklir juga dapat memenuhi kebutuhan energy dunia untuk jangka waktu yang
panjang.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan energy nuklir?
2. Mengapa energy nuklir dikelompokkan sebagai sustainable energy?
3. Apa saja manfaat dari energy nuklir?
4. Bagaimana proses penggunaan energy nuklir yang terjadi?
5. Dampak negative apa yang ditimbulkan oleh energy nuklir serta bagaimana
keamanan / safety dari energy nuklir?

1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan Penulisan
Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut tentang energy nuklir sebagai
salah satu bentuk sustainable energy dan bagaimana pengembangan energy nuklir tersebut
dalam mengatasi isu-isu global. Selain itu makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas
matakuliah Pengenalan Profesi Teknik Kimia.
3 | P a g e

Manfaat Penulisan
a. Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa Institut
Teknologi Indonesia serta referensi untuk penelitian selanjutnya.
b. Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan cakrawala
pemikiran pembaca pada umumnya.

BAB II
ISI
2.1 Deskripsi Umum Energi Nuklir
Nuklir adalah sebutan untuk bentuk energi yang dihasilkan melalui reaksi inti, baik
itu reaksi fisi (pemisahan) maupun reaksi fusi (penggabungan). Sumber energy nuklir yang
paling sering digunakan adalah sebuah unsur radioaktif yang bernama Uranium. Sebuah
unsur radioaktif mampu menghasilkan panas yang besar melalui reaksi pemisahan inti
(reaksifisi).

2.2 Energi Nuklir Sebagai Sustainable Energy
Energi nuklir memenuhi kriteria sebagai sustainable energy. Keuntungan energy
nuklir dibandingkan dengan energy lain:
Tidak menghasilkan emisi
Tidak mencemari udara
Sedikit menghasilkan limbah padat
Efisien
Ketersedian bahan bakar yang melimpah
2.3 Manfaat Energi Nuklir
o Nuclear Fuel
Bahan bakar nuklir adalah bahan yang bisa 'dibakar' oleh fisi nuklir atau fusi untuk
memperoleh energi nuklir.
4 | P a g e

Bahan bakar nuklir yang paling umum fisil adalah uranium-235 (235 U) dan plutonium-239
(239 Pu). Tindakan pertambangan, pemurnian, memurnikan, menggunakan, dan akhirnya
membuang bahan bakar nuklir bersama-sama membentuk siklus bahan bakar nuklir.
Tidak semua jenis bahan bakar nuklir menciptakan listrik dari fisi nuklir. Plutonium-238 dan
beberapa elemen lainnya digunakan untuk menghasilkan sejumlah kecil tenaga nuklir oleh
peluruhan radioaktif di radioisotop termoelektrik generator dan jenis baterai atom. Juga,
nuklida ringan seperti tritium (3 H) dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk fusi nuklir.
o Medical applications
Aplikasi medis dari teknologi nuklir dibagi menjadi diagnostik dan terapi radiasi
dengan menggunakan x-ray yang sumber sinarnya adalah Cobalt-60 atau lainnya.
o Industrial applications
Sinar-X dan sinar gamma yang digunakan untuk menunjukkan setiap cacat
internal material.
Gauges
Kontrol elektrostatik -
Pelacak radioaktif
Eksplorasi Minyak dan Gas
Konstruksi Jalan -
o Aplikasi komersial
Iluminasi tritium: Tritium digunakan dengan fosfor dalam senapan untuk
meningkatkan akurasi penembakan malam hari.
Detektor asap: menggunakan radioaktif amerisium-241, yang merupakan sumber
radiasi alpha.
o Food processing and agriculture
Radiasi digunakan untuk menginduksi mutasi untuk menghasilkan spesies yang
baru dan berkembang. Contoh: Teknik pemandulan serangga
Dalam aplikasi industri dan makanan, radiasi digunakan untuk sterilisasi alat dan
peralatan dan juga food irradiation (proses pemaparan radiasi ion pada makanan untuk
5 | P a g e

menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus, atau serangga yang mungkin terdapat
dalam makanan) dengan radioisotop sumber sinar gamma, dan sinar-X.

2.4 Penggunaan Energi Nuklir
2.4.1 Sumber Energi Nuklir
Deuterium
Uranium (233 U dan 235 U)
Plutonium (239 Pu)
Thorium
2.4.2 Reaksi Fisi dan Fusi Nuklir
- Fisi Nuklir
Proses fisi adalah proses utama pada reaktor nuklir terjadi ketika sebuah
inti bermassa berat. Pada reaksi fisi, inti senyawa yang terangsang terbelah
menjadi dua inti massa yang lebih rendah, disebut produk isi, dan produk ini
disertai oleh dua atau tiga neutron dan radiasi fisi gamma. Adapun tiga bahan
bakar yang dapat berfisi antara lain : Uranium-235 (U
235
), Uranium-233
(U
233
) dan Plutonium-239 (Pu
239
). Ketiga bahan bakar ini besifat radioaktif
tetapi mereka mempunyai massa paruh yang sangat lama.
- Fusi Nuklir
Proses fusi pada dasarnya adalah sebuah anti tesis dari proses fisi. Dalam
proses fisi, inti bermasa berat membelah menjadi inti bermasa ringan, sambil
melepaskan kelebihan energi pengikatan. Sedangkan pada reaksi fusi, inti
bermasa ringan bergabung dalam rangka melepaskan kelebihan energi
pengikatan. Jadi reaksi fusi adalah reaksi umum yang meminyaki matahari
dan telah dipakai di bumi untuk melepaskan energi dalam jumlah yang besar
didalam termonuklir atau bom hydrogen. Contoh: reaksi Deuterium Tritium (D-
T) fusion
6 | P a g e

2.4.3 Reaktor Nuklir
Komponen umum reactor nuklir:
1. Inti reactor 5. Tangki Reaktor
2. Moderator 6. Fluida Pendingin
3. Perisai Termal 7. Perisai Biologi
4. Reflektor 8. Batang-batang kendali
Jenis-jenis reactor nuklir:
Pressurized water reactors (PWR)
Boiling water reactors (BWR)
Pressurized Heavy Water Reactor (PHWR)
Reaktor Bolshoy Moschnosti Kanalniy (High Power Channel Reactor) (RBMK)
Gas-cooled reactor (GCR) and advanced gas-cooled reactor (AGR)
Liquid-metal fast-breeder reactor (LMFBR)
Lead-cooled
Sodium-cooled
Pebble-bed reactors (PBR)
Molten salt reactors
Aqueous Homogeneous Reactor (AHR)

2.4.4 Nuclear Fuel Cycle
Nuclear Fuel Cycle terdiri atas:
Front End: Exploration, Mining, Milling, Uranium conversion, Enrichment,
Fabrication
Service End: Transport of radioactive materials, In-core fuel management,
On-load reactors, Interim storage, Transportation
Back End: Reprocessing. Partitioning and transmutation, Waste disposal

7 | P a g e

2.5. Dampak Negatif Energi Nuklir dan Nuclear Safety
2.5.1 Dampak Negatif Energi Nuklir
Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan energy nuklir:
Risiko kecelakaan nuklir
1986 Chernobyl disaster
Bencana Chernobyl adalah kecelakaan nuklir yang terjadi pada tanggal 26 April
1986 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina. Sebuah ledakan
dan api melepaskan sejumlah besar kontaminasi radioaktif ke atmosfer, yang
tersebar di sebagian besar Uni Soviet dan Eropa Barat.
2011 Fukushima I accidents
Bencana nuklir Fukushima Daiichi adalah kecelakaan energi di Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir Fukushima I, diawali oleh tsunami dari gempa Tohoku 11
Maret 2011. Kerusakan yang disebabkan oleh tsunami berupa kegagalan
peralatan (loss of coolant) diikuti dengan kebocoran nuklir dan pelepasan bahan
radioaktif.
Kecelakaan ini telah menyebabkan pelepasan radiasi, termasuk yodium-131,
cesium-134 dan cesium-137.). Sejumlah kecil isotop radioaktif juga telah dirilis
ke Samudera Pasifik.
Limbah nuklir
a. Limbah Radioaktif
Program pengelolaan limbah radioaktif ditujukan untuk menjamin agar tidak
seorang pun akan menerima paparan radiasi melebihi nilai batas yang
diizinkan. Terdapat hal-hal unik yang menguntungkan dalam rangka
pengelolaan limbah radioaktif:
1) Sifat fisika dari zat radioaktif yang selalu meluruh menjadi zat stabil
(tidak radioaktif lagi). Karena terjadi peluruhan, maka jumlah zat
radioaktif akan selalu berkurang oleh waktu. Sifat ini sangat
menguntungkan karena cukup hanya dengan meyimpan secara aman,
zat radioaktif sudah berkurang dengan sendirinya.
8 | P a g e

2) Sebagian besar zat radioaktif yang terbentuk dalam teras reaktor nuklir
umumnya memiliki waktu paro yang sangat pendek, mulai orde
beberapa detik hingga beberapa hari. Hal ini menyebabkan peluruhan
zat radioaktif yang sangat cepat yang berarti terjadi pengurangan
volume limbah yang sangat besar dalam waktu relatif singkat.
3) Saat ini telah berhasil dikembangkan berbagai jenis alat ukur yang
sangat peka terhadap radiasi. Dengan alat ukur ini keberadaan zat
radioaktif skecil apa pun selalu dapat dipantau.

b. Pengolahan Limbah Radioaktif
Secara keseluruhan, pengelolaan limbah radioaktif yang lazim dilakukan
meliputi tiga pendekatan pokok bergantung besar kecilnya volume limbah,
tinggi rendahnya aktivitas zat radioaktif serta sifat-sifat fisika dan kimia
limbah tersebut. Tiga pendekatan pokok itu meliputi:
1) Limbah radioaktif dipekatkan dan dipadatkan yang pelaksanaannya
dilakukan di dalam wadah khusus untuk selanjutnya disimpan dalam
waktu yang cukup lama.
2) Limbah radioaktif disimpan dan dibiarkan meluruh dalam tempat
penyimpanan khusus sampai aktivitasnya sama dengan aktivitas zat
ardioaktif lingkungan.
3) Limbah radioaktif diencerkan dan didispersikan ke lingkungan.

c. Penyimpanan Lestari
Baik bahan bakar bekas yang tidak mengalami proses ulang maupun bahan-
bahan radioaktif sisa hasil proses olah ulang akan tetap diperlakukan sebagai
limbah radioaktif. Oleh karena itu, semua bentuk limbah radioaktif harus
disimpan secara lestari. Penyimpanan lestari limbah radioaktif secara aman
merupakan tujuan akhir dari pengelolaan limbah radioaktif.

Dampak kesehatan
9 | P a g e

Dalam jumlah berlebihan, Iodine 131 memasuki tubuh manusia, bermigrasi
ke kelenjar tiroid di leher dan dapat menyebabkan kanker tiroid. Unsur-unsur
lain dari limbah nuklir dapat menyebabkan kanker juga. Misalnya, Strontium
90 menyebabkan kanker payudara dan leukemia, Plutonium 239 penyebab
kanker hati

2.5.2 Nuclear Safety
Keselamatan nuklir meliputi:
Ekstraksi, transportasi, penyimpanan, pengolahan, dan pembuangan bahan fisi
Keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir
Pengendalian dan pengelolaan yang aman dari senjata nuklir, bahan nuklir yang
dapat digunakan sebagai senjata, dan bahan radioaktif lainnya
Penanganan yang aman, akuntabilitas dan penggunaan dalam industri, medis dan
penelitian
Pembuangan limbah nuklir
Batasan paparan radiasi


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
o Energi nuklir adalah energy yang dihasilkan dari reaksi fisi dan fusi nuklir.
o Energi nuklir sebagai sustainable energy berarti bahwa dalam penggunaan normal,
energy nuklir tidak merusak/mencemari lingkungan; penggunaannya efisien sehingga
ketersediaannya masih terjamin untuk penggunaan di masa depan.
o Manfaat energy nuklir dapat dirasakan dalam berbagai bidang, misalnya untuk bahan
bakar; manfaat di bidang medis; bidang industry; bidang pertanian dan pangan; maupun
berbagai penggunaan nuklir secara komersil.
10 | P a g e

o Penggunaan energy nuklir secara umum meliputi bahan baku / sumber energy yang
digunakan (umumnya Uranium dan Plutonium); reaksi fisi dan fusi nuklir yang
merupakan reaksi untuk menghasilkan energy nuklir; reactor yang digunakan (komponen
reactor, jenis reactor); dan nuclear fuel cycle yang merupakan siklus produksi bahan
bakar nuklir.
o Dampak negative energy nuklir antara lain resiko kecelakaan, dampak kesehatan, dan
limbah radioaktif yang dihasilkan dari proses reaksi nuklir. Dampak negative tersebut
dapat diminimalisir dengan penggunaan sistem keamanan yang baik.
3.2 Saran
Diharapkan, penggunaan energy nuklir, terutama di Indonesia semakin ditingkatkan
mengingat penggunaan energy ini jika dilakukan sesuai prosedur, dengan system
keamanan yang memadai tidak mencemari lingkungan dan penggunaannya juga cukup
efisien.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayanto, Eko. 2011. Reaktor Nuklir. diakses di
http://staff.undip.ac.id/fisika/ekohidayanto/files/2009/12/12-reaktor-nuklir.pdf (Akses tanggal 29
September 2013, 13.05).
Massachusetts Institute of Technology. 2003. The Future of Nuclear Power: An Interdisciplinary
MIT Study. Massachusetts: MIT
Massachusetts Institute of Technology. 2011. The Future of Nuclear Fuel Cycle: An
Interdisciplinary MIT Study. Massachusetts: MIT.
Rahmi, Noor Padya, dkk. 2011. Energi Nuklir. Diakses di
wi2nmursidin.files.wordpress.com/2011/05/makalah-energi-nuklir (Akses tanggal 21
September 2013, 19.57).
http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_fuel (Akses tanggal 15 Oktober 2013, 13.00)
http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_fuel_cycle (Akses tanggal 15 Oktober 2013, 15.13)
http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_power (Akses tanggal 15 Oktober 2013, 14.45)
http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_reactor (Akses tanggal 15 Oktober 2013, 13.20)
http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_safety (Akses tanggal 15 Oktober 2013, 13.56)

Anda mungkin juga menyukai