INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA Jl. Raya Puspitek Serpong Tangerang Selatan 2013 2 | P a g e
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Saat ini, ada tiga isu global utama yang sedang dihadapi masyarakat dunia. Ketiga isu tersebut antara lain: Economic growth, environment protection, dan energy security. Untuk mengatasi ketiga masalah ini, maka kita harus mulai menggalakan penggunaan energy alternative selain bahan bakar fosil. Salah satu energy alternative yang dapat memenuhi ketiga persyaratan diatas adalah energy nuklir. Dari segi ekonomi, energy nuklir jauh lebih efisien dibandingkan dengan energy dari bahan bakar fosil.Selain itu, energy nuklir juga jauh lebih ramah lingkungan dan menghasilkan limbah yang tidak merusak lingkungan. Suplai energy nuklir juga dapat memenuhi kebutuhan energy dunia untuk jangka waktu yang panjang.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan energy nuklir? 2. Mengapa energy nuklir dikelompokkan sebagai sustainable energy? 3. Apa saja manfaat dari energy nuklir? 4. Bagaimana proses penggunaan energy nuklir yang terjadi? 5. Dampak negative apa yang ditimbulkan oleh energy nuklir serta bagaimana keamanan / safety dari energy nuklir?
1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan Penulisan Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut tentang energy nuklir sebagai salah satu bentuk sustainable energy dan bagaimana pengembangan energy nuklir tersebut dalam mengatasi isu-isu global. Selain itu makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Pengenalan Profesi Teknik Kimia. 3 | P a g e
Manfaat Penulisan a. Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa Institut Teknologi Indonesia serta referensi untuk penelitian selanjutnya. b. Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan cakrawala pemikiran pembaca pada umumnya.
BAB II ISI 2.1 Deskripsi Umum Energi Nuklir Nuklir adalah sebutan untuk bentuk energi yang dihasilkan melalui reaksi inti, baik itu reaksi fisi (pemisahan) maupun reaksi fusi (penggabungan). Sumber energy nuklir yang paling sering digunakan adalah sebuah unsur radioaktif yang bernama Uranium. Sebuah unsur radioaktif mampu menghasilkan panas yang besar melalui reaksi pemisahan inti (reaksifisi).
2.2 Energi Nuklir Sebagai Sustainable Energy Energi nuklir memenuhi kriteria sebagai sustainable energy. Keuntungan energy nuklir dibandingkan dengan energy lain: Tidak menghasilkan emisi Tidak mencemari udara Sedikit menghasilkan limbah padat Efisien Ketersedian bahan bakar yang melimpah 2.3 Manfaat Energi Nuklir o Nuclear Fuel Bahan bakar nuklir adalah bahan yang bisa 'dibakar' oleh fisi nuklir atau fusi untuk memperoleh energi nuklir. 4 | P a g e
Bahan bakar nuklir yang paling umum fisil adalah uranium-235 (235 U) dan plutonium-239 (239 Pu). Tindakan pertambangan, pemurnian, memurnikan, menggunakan, dan akhirnya membuang bahan bakar nuklir bersama-sama membentuk siklus bahan bakar nuklir. Tidak semua jenis bahan bakar nuklir menciptakan listrik dari fisi nuklir. Plutonium-238 dan beberapa elemen lainnya digunakan untuk menghasilkan sejumlah kecil tenaga nuklir oleh peluruhan radioaktif di radioisotop termoelektrik generator dan jenis baterai atom. Juga, nuklida ringan seperti tritium (3 H) dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk fusi nuklir. o Medical applications Aplikasi medis dari teknologi nuklir dibagi menjadi diagnostik dan terapi radiasi dengan menggunakan x-ray yang sumber sinarnya adalah Cobalt-60 atau lainnya. o Industrial applications Sinar-X dan sinar gamma yang digunakan untuk menunjukkan setiap cacat internal material. Gauges Kontrol elektrostatik - Pelacak radioaktif Eksplorasi Minyak dan Gas Konstruksi Jalan - o Aplikasi komersial Iluminasi tritium: Tritium digunakan dengan fosfor dalam senapan untuk meningkatkan akurasi penembakan malam hari. Detektor asap: menggunakan radioaktif amerisium-241, yang merupakan sumber radiasi alpha. o Food processing and agriculture Radiasi digunakan untuk menginduksi mutasi untuk menghasilkan spesies yang baru dan berkembang. Contoh: Teknik pemandulan serangga Dalam aplikasi industri dan makanan, radiasi digunakan untuk sterilisasi alat dan peralatan dan juga food irradiation (proses pemaparan radiasi ion pada makanan untuk 5 | P a g e
menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus, atau serangga yang mungkin terdapat dalam makanan) dengan radioisotop sumber sinar gamma, dan sinar-X.
2.4 Penggunaan Energi Nuklir 2.4.1 Sumber Energi Nuklir Deuterium Uranium (233 U dan 235 U) Plutonium (239 Pu) Thorium 2.4.2 Reaksi Fisi dan Fusi Nuklir - Fisi Nuklir Proses fisi adalah proses utama pada reaktor nuklir terjadi ketika sebuah inti bermassa berat. Pada reaksi fisi, inti senyawa yang terangsang terbelah menjadi dua inti massa yang lebih rendah, disebut produk isi, dan produk ini disertai oleh dua atau tiga neutron dan radiasi fisi gamma. Adapun tiga bahan bakar yang dapat berfisi antara lain : Uranium-235 (U 235 ), Uranium-233 (U 233 ) dan Plutonium-239 (Pu 239 ). Ketiga bahan bakar ini besifat radioaktif tetapi mereka mempunyai massa paruh yang sangat lama. - Fusi Nuklir Proses fusi pada dasarnya adalah sebuah anti tesis dari proses fisi. Dalam proses fisi, inti bermasa berat membelah menjadi inti bermasa ringan, sambil melepaskan kelebihan energi pengikatan. Sedangkan pada reaksi fusi, inti bermasa ringan bergabung dalam rangka melepaskan kelebihan energi pengikatan. Jadi reaksi fusi adalah reaksi umum yang meminyaki matahari dan telah dipakai di bumi untuk melepaskan energi dalam jumlah yang besar didalam termonuklir atau bom hydrogen. Contoh: reaksi Deuterium Tritium (D- T) fusion 6 | P a g e
2.4.3 Reaktor Nuklir Komponen umum reactor nuklir: 1. Inti reactor 5. Tangki Reaktor 2. Moderator 6. Fluida Pendingin 3. Perisai Termal 7. Perisai Biologi 4. Reflektor 8. Batang-batang kendali Jenis-jenis reactor nuklir: Pressurized water reactors (PWR) Boiling water reactors (BWR) Pressurized Heavy Water Reactor (PHWR) Reaktor Bolshoy Moschnosti Kanalniy (High Power Channel Reactor) (RBMK) Gas-cooled reactor (GCR) and advanced gas-cooled reactor (AGR) Liquid-metal fast-breeder reactor (LMFBR) Lead-cooled Sodium-cooled Pebble-bed reactors (PBR) Molten salt reactors Aqueous Homogeneous Reactor (AHR)
2.4.4 Nuclear Fuel Cycle Nuclear Fuel Cycle terdiri atas: Front End: Exploration, Mining, Milling, Uranium conversion, Enrichment, Fabrication Service End: Transport of radioactive materials, In-core fuel management, On-load reactors, Interim storage, Transportation Back End: Reprocessing. Partitioning and transmutation, Waste disposal
7 | P a g e
2.5. Dampak Negatif Energi Nuklir dan Nuclear Safety 2.5.1 Dampak Negatif Energi Nuklir Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan energy nuklir: Risiko kecelakaan nuklir 1986 Chernobyl disaster Bencana Chernobyl adalah kecelakaan nuklir yang terjadi pada tanggal 26 April 1986 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina. Sebuah ledakan dan api melepaskan sejumlah besar kontaminasi radioaktif ke atmosfer, yang tersebar di sebagian besar Uni Soviet dan Eropa Barat. 2011 Fukushima I accidents Bencana nuklir Fukushima Daiichi adalah kecelakaan energi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima I, diawali oleh tsunami dari gempa Tohoku 11 Maret 2011. Kerusakan yang disebabkan oleh tsunami berupa kegagalan peralatan (loss of coolant) diikuti dengan kebocoran nuklir dan pelepasan bahan radioaktif. Kecelakaan ini telah menyebabkan pelepasan radiasi, termasuk yodium-131, cesium-134 dan cesium-137.). Sejumlah kecil isotop radioaktif juga telah dirilis ke Samudera Pasifik. Limbah nuklir a. Limbah Radioaktif Program pengelolaan limbah radioaktif ditujukan untuk menjamin agar tidak seorang pun akan menerima paparan radiasi melebihi nilai batas yang diizinkan. Terdapat hal-hal unik yang menguntungkan dalam rangka pengelolaan limbah radioaktif: 1) Sifat fisika dari zat radioaktif yang selalu meluruh menjadi zat stabil (tidak radioaktif lagi). Karena terjadi peluruhan, maka jumlah zat radioaktif akan selalu berkurang oleh waktu. Sifat ini sangat menguntungkan karena cukup hanya dengan meyimpan secara aman, zat radioaktif sudah berkurang dengan sendirinya. 8 | P a g e
2) Sebagian besar zat radioaktif yang terbentuk dalam teras reaktor nuklir umumnya memiliki waktu paro yang sangat pendek, mulai orde beberapa detik hingga beberapa hari. Hal ini menyebabkan peluruhan zat radioaktif yang sangat cepat yang berarti terjadi pengurangan volume limbah yang sangat besar dalam waktu relatif singkat. 3) Saat ini telah berhasil dikembangkan berbagai jenis alat ukur yang sangat peka terhadap radiasi. Dengan alat ukur ini keberadaan zat radioaktif skecil apa pun selalu dapat dipantau.
b. Pengolahan Limbah Radioaktif Secara keseluruhan, pengelolaan limbah radioaktif yang lazim dilakukan meliputi tiga pendekatan pokok bergantung besar kecilnya volume limbah, tinggi rendahnya aktivitas zat radioaktif serta sifat-sifat fisika dan kimia limbah tersebut. Tiga pendekatan pokok itu meliputi: 1) Limbah radioaktif dipekatkan dan dipadatkan yang pelaksanaannya dilakukan di dalam wadah khusus untuk selanjutnya disimpan dalam waktu yang cukup lama. 2) Limbah radioaktif disimpan dan dibiarkan meluruh dalam tempat penyimpanan khusus sampai aktivitasnya sama dengan aktivitas zat ardioaktif lingkungan. 3) Limbah radioaktif diencerkan dan didispersikan ke lingkungan.
c. Penyimpanan Lestari Baik bahan bakar bekas yang tidak mengalami proses ulang maupun bahan- bahan radioaktif sisa hasil proses olah ulang akan tetap diperlakukan sebagai limbah radioaktif. Oleh karena itu, semua bentuk limbah radioaktif harus disimpan secara lestari. Penyimpanan lestari limbah radioaktif secara aman merupakan tujuan akhir dari pengelolaan limbah radioaktif.
Dampak kesehatan 9 | P a g e
Dalam jumlah berlebihan, Iodine 131 memasuki tubuh manusia, bermigrasi ke kelenjar tiroid di leher dan dapat menyebabkan kanker tiroid. Unsur-unsur lain dari limbah nuklir dapat menyebabkan kanker juga. Misalnya, Strontium 90 menyebabkan kanker payudara dan leukemia, Plutonium 239 penyebab kanker hati
2.5.2 Nuclear Safety Keselamatan nuklir meliputi: Ekstraksi, transportasi, penyimpanan, pengolahan, dan pembuangan bahan fisi Keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir Pengendalian dan pengelolaan yang aman dari senjata nuklir, bahan nuklir yang dapat digunakan sebagai senjata, dan bahan radioaktif lainnya Penanganan yang aman, akuntabilitas dan penggunaan dalam industri, medis dan penelitian Pembuangan limbah nuklir Batasan paparan radiasi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan o Energi nuklir adalah energy yang dihasilkan dari reaksi fisi dan fusi nuklir. o Energi nuklir sebagai sustainable energy berarti bahwa dalam penggunaan normal, energy nuklir tidak merusak/mencemari lingkungan; penggunaannya efisien sehingga ketersediaannya masih terjamin untuk penggunaan di masa depan. o Manfaat energy nuklir dapat dirasakan dalam berbagai bidang, misalnya untuk bahan bakar; manfaat di bidang medis; bidang industry; bidang pertanian dan pangan; maupun berbagai penggunaan nuklir secara komersil. 10 | P a g e
o Penggunaan energy nuklir secara umum meliputi bahan baku / sumber energy yang digunakan (umumnya Uranium dan Plutonium); reaksi fisi dan fusi nuklir yang merupakan reaksi untuk menghasilkan energy nuklir; reactor yang digunakan (komponen reactor, jenis reactor); dan nuclear fuel cycle yang merupakan siklus produksi bahan bakar nuklir. o Dampak negative energy nuklir antara lain resiko kecelakaan, dampak kesehatan, dan limbah radioaktif yang dihasilkan dari proses reaksi nuklir. Dampak negative tersebut dapat diminimalisir dengan penggunaan sistem keamanan yang baik. 3.2 Saran Diharapkan, penggunaan energy nuklir, terutama di Indonesia semakin ditingkatkan mengingat penggunaan energy ini jika dilakukan sesuai prosedur, dengan system keamanan yang memadai tidak mencemari lingkungan dan penggunaannya juga cukup efisien.
DAFTAR PUSTAKA Hidayanto, Eko. 2011. Reaktor Nuklir. diakses di http://staff.undip.ac.id/fisika/ekohidayanto/files/2009/12/12-reaktor-nuklir.pdf (Akses tanggal 29 September 2013, 13.05). Massachusetts Institute of Technology. 2003. The Future of Nuclear Power: An Interdisciplinary MIT Study. Massachusetts: MIT Massachusetts Institute of Technology. 2011. The Future of Nuclear Fuel Cycle: An Interdisciplinary MIT Study. Massachusetts: MIT. Rahmi, Noor Padya, dkk. 2011. Energi Nuklir. Diakses di wi2nmursidin.files.wordpress.com/2011/05/makalah-energi-nuklir (Akses tanggal 21 September 2013, 19.57). http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_fuel (Akses tanggal 15 Oktober 2013, 13.00) http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_fuel_cycle (Akses tanggal 15 Oktober 2013, 15.13) http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_power (Akses tanggal 15 Oktober 2013, 14.45) http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_reactor (Akses tanggal 15 Oktober 2013, 13.20) http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_safety (Akses tanggal 15 Oktober 2013, 13.56)