Anda di halaman 1dari 9

III.

3 AERASI
Tujuan proses Aerasi adalah mengontakkan semaksimal mungkin permukaan cairan dengan
udara guna menaikkan jumlah oksigen yang terlarut di dalam air buangan sehingga berguna bagi
kehidupan Agar perpindahan sesuatu zat / komponen dari satu medium ke medium yang lain
berlangsung lebih efisien, maka yang terpenting adalah terjadinya turbulensi antara cairan dengan
udara, sehingga tidak terjadi interface yang stagnan /diam antara cairan dan udara yang dapat
menyebabkan laju perpindahan terhenti.Untuk memperoleh keadaan tersebut terdapat beberapa
prinsip dasar alat aerasi yaitu :
1. Aerator Air Terjun umumnya terdiri dari :
a. Aerator Spray
b. Aerator Cascade
c. Aerator Multiple-Tray
2. Sistem Aerasi Difusi Udara
3. Aerator Mekanik
1. Aerator Air Terjun
a. Aaerator spray . Air dipaksa masuk melalui nozzle ,seperti pada air mancur.
b. Aerator Cascade .Air disebarkan dengan cara mengalirkan pada lempengan tipis yang
disusun seperti tangga atau sekat agar terjadi turbulensi untuk mencampur udara yang
terabsorpsi dalam cairan dan agar cairan terangkat ke permukaan sehingga terjadi kontak
dengan udara
c. Aerator Multiple Ttray cairan dialirkan ke bagian atas dari beberapa tahap tray yang berisi
butiran medium seperti arang batu atau butiran keramik.Air teraerasi saat mengalir melalui
medium yang ada pada tray,dan kumudian cairan jatuh dari tray
2. Aerasi Difusi Udara , udara dimasukkan ke 'dalam cairan yang akan diaerasi dalam bentuk
gelembnung-gelembung yang naik melalui cairan tersebut. Ukuran gelembung bervariasi dari yang
besar hingga yang halus, tergantung pada alat aerasinya. Alat aerasi yang umum adalah diffuser
porous, diffuser non -porousdan diffuser U-tube.
3. Aerator Mekanik dihasilkan dengan cara memecah permukaan air limbah secara mekanik. Dengan
timbulnya interface cairan-udara yang besar, maka terjadi perpindahan oksigen dari atmosfir ke
dalam air
Pada sistem ini digunakan turbin system hybrid yang melibatkan impeller dan sumber udara. udara
yang keluar dan bagian bawah impeler ,dipecah menjadi gelembung yang halus dan merembes
keseluruh tangki akibat gerakan pompa pada impeler. Pada pengolahan air limbah proses aerasi

diterapkan untuk menghilangkan senyawa organik dan non organic yang volatile, memberikan
oksigen untuk proses biologi, dan meningkatkan kandungan oksigen pada air yang diolah
Kejelekan dan aerasi secara mekanik
a. Tidak sesuai untuk air buangan yang banyak
b. Luas yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan dengan cam difusi
c. Mudah terjadi aliran pendek ( Short circulting )
d. Kurang Flexsibel
e. Memerlukan power yang lebih besar
f. Periode aerasi lebih lama
g. Hasil kurang memuaskan
Fakor faktor yang mempengaruhi aerasi
a. Kedalaman aerator
b. Jumlah deffuser
Waktu aerasi berkisar antar 3 - 18 jam dan tergantung pada :
a. Derajat kemurnian
b. Jumlah oksigen yang diinginkan
c. Kekuatan dari air buangan diukur dengan BOD
Untuk aerasi dengan difusi udara, tekanan udara yang dipakai berkisar antara 3 30 psi dan
tergantung pada :
a. Kedalaman air buangan
b. Kehilangan air buangan
c. Laju alir yang diinginkan
Deffuser berbentuk plat atau tube yang terbuat dari alumunium oxida atau keramik ,dan diletakkan
pada bagian bawah tangki dengan menggunakan aspal, semen poprtal, rubber dan kain-kaian.Ukuran
tangki aerasi harus mempunyai kapasitas minimum 2 m3/kg BOD dalam Influen reactor
Tangki aerasi umumnya mempunyai perbandingan panjang dan lebar 5 : 1 untuk memberikan
kecepatan liner horizontal kira lira 150 cm / menit .Untuk ini digunakan suatu chanel yang panjang ( 540

m untuk 6 jam waktu tinggal ) yang kadang kadang terjadi " short-circuiting " hal ini akan terjadi keluarnya
air buangan sebelum aerasi sempurna dan bias diatasi denagn memasang dua tanggki aerasi secara seri
( lihat gambar 3.2 ) Tangki Aerasi

Faktor-factor yang mempengaruhi perencanaan tangki


a. Kedalaman tangki ( 3- 4,5 m )
b. Udara yang diberikan dijaga minimum 2 ppm oksigen terlarut pada semu4 bagian tangki
c. Kapasitas tangki

Aerasi Di Dalam Pengolahan Limbah Cair


Secara umum, aerasi merupakan proses yang bertujuan untuk meningkatkan kontak
antara udara dengan air. Pada prakteknya, proses aerasi terutama bertujuan untuk
meningkatkan konsentrasi oksigen di dalam air limbah. Peningkatan konsentrasi oksigen di
dalam air ini akan memberikan berbagai manfaat dalam pengolahan limbah.
Proses aerasi sangat penting terutama pada pengolahan limbah yang proses pengolahan
biologinya memanfaatkan bakteri aerob. Bakteri aerob adalah kelompok bakteri yang
mutlak memerlukan oksigen bebas untuk proses metabolismenya. Dengan tersedianya
oksigen yang mencukupi selama proses biologi, maka bakteri-bakteri tersebut dapat
bekerja dengan optimal. Hal ini akan bermanfaat dalam penurunan konsentrasi zat organik
di dalam air limbah. Selain diperlukan untuk proses metabolisme bakteri aerob, kehadiran
oksigen juga bermanfaat untuk proses oksidasi senyawa-senyawa kimia di dalam air
limbah serta untuk menghilangkan bau. Aerasi dapat dilakukan secara alami, difusi,
maupun mekanik.
Aerasi alami merupakan kontak antara air dan udara yang terjadi karena pergerakan air
secara alami. Beberapa metode yang cukup populer digunakan untuk meningkatkan

aerasi alami antara lain menggunakan cascade aerator, waterfalls, maupun cone tray
aerator.

Cascade Aerator (sumber: www.pub.gov.sg)

Pada aerasi secara difusi, sejumlah udara dialirkan ke dalam air limbah melalui diffuser.
Udara yang masuk ke dalam air limbah nantinya akan berbentuk gelembung-gelembung
(bubbles). Gelembung yang terbentuk dapat berupa gelembung halus (fine bubbles) atau
kasar (coarse bubbles). Hal ini tergantung dari jenis diffuser yang digunakan.

Fine bubble diffuser (sumber : web.deu.edu.tr)

Aerasi secara mekanik atau dikenal juga dengan istilah mechanical


agitation menggunakan proses pengadukan dengan suatu alat sehingga memungkinkan
terjadinya kontak antara air dengan udara.

Memantau konsentrasi DO sudah pasti sangat berkaitan dengan aerasi. Aerasi yang
dimaksud di sini mencakup suplai oksigen serta metode pelarutan oksigen ke dalam

sistem activated sludge (mixing).Mixing dapat dilakukan dengan berbagai cara. Akan
tetapi, dalam sistem activated sludge selalu diperlukan aerasi secara mekanik karena
laju aliran gas oksigen murni yang masuk ke dalam sistem terlalu lambat sehingga
sulit untuk menyeragamkan konsentrasi di dalam tangki.
Sebagai rule of thumb, kebutuhan oksigen dikatakan terpenuhi apabila konsentrasi DO
di dalam reaktor biologi mencapai minimal 2 mg/L. Memang hal ini bisa saja berubah,
tergantung kondisi limbah masing-masing instalasi. Saat konsentrasi DO berada di
bawah nilai optimalnya, indikator pertama adalah munculnya bakteri berbentuk
filamen dalam jumlah yang signifikan di dalam tangki aerasi. Komposisi mikroba akan
didominasi oleh bakteri jenis ini sehingga mempengaruhi kemampuan lumpur untuk
mengendap. Selama lumpur masih dapat dipisahkan dari efluen (di clarifier) maka
masalah masih dapat diatasi dengan membasmi bakteri filamentous tersebut. Jika
konsentrasi DO terus menurun, maka pertumbuhan bakteri filamen akan semakin
meningkat lagi. Kondisi lanjutan seperti ini dapat menurunkan efisiensi pengolahan
karena efluen akan menjadi keruh. Pada kondisi yang lebih parah, lumpur dapat
berubah warna menjadi kehitaman dan akan muncul bau busuk akibat kondisi tangki
yang telah berubah menjadi anaerob.
Pengamatan visual merupkan indikator yang baik, akan tetapi akan lebih baik lagi jika
pemantauan konsentrasi DO dan kualitas efluen dilakukan sebagai tindakan
pencegahan. Perlu diingat, peralatan yang dipakai untuk pemantauan DO tidak bisa
diremehkan. Selalu gunakan alat ukur yang terawat dengan baik, bersih, dan rutin
dikalibrasi untuk menjamin akurasi pengukuran. Memberi aerasi semaksimal mungkin
memang akan menjamin tersedianya oksigen di dalam tangki. Namun, hal ini akan
berdampak besar pada tingginya biaya operasional instalasi.

AERASI OKSIGEN

Dalam budidaya perairan sistem semi intensif, intensif dan super intensif dibutuhan
sejumlah peralatan untuk pengelolaan kualtas air. Pembudidaya biota air misalnya
ikan atau udang dengan kepadatan tinggi dapat menyebabkan penurunan kualitas
air yang lebih cepat. Karna itu, pergantian air saja tidak mapu menanggulangi
penurunan kualitas air yang terjadi dengan cepat. Ada beberapa peralatan penting
yang diguakan untuk pengelolaan kualitas air salah satunya dengan memberikan
aerasi. Pengertian Aerasi sendiri adalah penambahan udara (oksigen) kedalam
badan air melalui difusi oksigen. Sedangkan alat yang berfungsi untuk
menghasilkan aerasi adalah aerator.

Prinsip Kerja Aerasi


Prinsip kerja aerasi adalah penambahan oksigen ke dalam air sehingga
oksigen terlarut di dalam air akan semakin tinggi dengan cara memperluas areal
permukaan yang kontak dengan udara, mencampur air dengan udara atau bahan
lain sehingga air yang beroksigen rendah kontak dengan oksigen atau udara,
Mencampurkan air yang beroksigen tinggi dengan air yang beroksigen
rendah, Sirkulasi air. Aerasi termasuk pengolahan secara fisika, karena lebih
mengutamakan unsur mekanisasi dari pada unsur biologi. Prinsip kerjanya adalah
membuat kontak antara air dan oksigen. Banyak teknologi yang telah diterapkan
oleh para ahli, mulai dari yang sederhana sampai yang paling canggih. Penambahan
oksigen kedalam air melalui beberapa tahap antara lain sebagai berikut:

1. Transfer oksigen ke gas liquid interface atau gas (uara ini menyentuh lapisan permukaaan air).
2. Gas atau oksigen menmotong pada permukaan film (lapisan air).
3. Gas atau oksigen masuk kedalam badan air.
Tahapan penambahan oksigen kedalam badan air ini berlaku untuk semua
jenis aerator karena pada prinsipnya aerator berfungsi untuk menghasilkan aerasi
(penambahan oksigen atau udara kedalam badan melalui difusi udara)

Jenis Jenis Aerasi


Peningkatan kualitas air melalui peningkatan jumlah kandungan oksigen ke dalam
badan air dapat dilakukan menggunakan aerator. Berikut ini adalah jenis jenis
aerator yang dapaat menghasilkan aerasi antara lain:

a. Gravity

Aerasi dengan menggunakan aerator gravitasi merupakan penambahan oksigen terlarut dalam
air dengan memanfaatkan energi pada saat air turun melalui ketinggian tempat terhadap
permukaan air. Jenis aerator ini banyak digunakn untuk budidaya khususnya pembesaran ikan
karena konstruksi sederhana dan biayanya murah. Berikut ini contoh dari aerasi dengan
menggunakan aerasi gravity.
b. Permukaan
Aerasi permukaan menggunakan luas permukaan untuk mempercepat laju difusi udara
khususnya oksigen ke dalam badan air. Pada aerasi permukaan terjadi agitasi (perusakan
lapisan film yang dapat mempercepat difusi oksigen.
c. Difuser aerator
Aerasi ini memasukan udara atau oksigen ke dlam badan air dalam bentuk gelembung dan
oksigen ditransfer dari gelembung ke dalam air. Efektifitas laju tranfer oksigen kedalam air
dipengaruhi ukuran gelembung dan lama waktu gelembung dalam air.
d. Turbin
Aerasi turbin prinsip kerjanya memanfaatkan turbin agar terjadi difusi oksigen dari udara
kedalam badan air.
Tehnik-tehnik Aerasi
Teknik-teknik aerasi antara lain :
2.4.1 Aerasi difusi
Menghembuskan gelembung ke dalam air (umum untuk akuarium). Dalam
aerasi difusi besar kecil dan lamanya gelembung udara didalam air
mempengaruhi laju transfer oksigen kedalam badan air.
Tehnik aerasi difusi adalah sebagai berikut:

1. Alat dan bahan yang digunakan


- Blower (pompa udara) yang digunakan untuk menghasilkan dan menghembuskan udara
ke dalam badan air.
- Selang aerasi. Selang ini berfungsi sebagai penghubung antara blower dengan batu
aerasi untuk mengalirkan udara.

- Batu aerasi, batu aerasi ini mengandung pori-pori yang dapat berfungsi untuk
memperbanyak gelembung udara.
2. Tehnik penggunaan aerasi difusi
- Hubungkan selang aerasi dengan blower, jangan sampai mengalami kebocoran.
- Setelah selang aerasi terhubung dengan blower maka ujung lain dari selang aerasi
tersebut dihubungkan dengan batu aerasi.
- Hubungkan blower dengan catu daya, bila terhubung maka batu aerasi terbut sudah siap
untuk digunkan.
- Letakan batu aerasi ke dalam akuarium atau badan air. Titik peletakan batu aerasi
tergantung pada banyaknya lebar dari akuarium tersebut.
4.2.2 Aerasi semprot
Air di semprotkan ke udara (contoh di tambak udang pakai kincir; atau air
mancur). Prinsip aerasi semprot ini yaitu memancukan air ke udara atau
menyemprok air sehingga pada saat air berada diudara air tersebut
menndapat tambahan oksigen melalui difusi okigen dan saat air jatuh pada
permukaan air dapat menyebabkan lapisan film pada permukaan air menjadi
rusak sehingga pada permukaan air juga terjadi transfer oksigen dari udara.
Alat-alat yag digunakan dalam aerasi semprot ini antara lain

1. Wadah budidaya sebagai penampung masa air.


2. Kincir air atau peralatan air mancur untuk melemparkan masa air keudara dan
menyeburkan air.
Tehnik penggunaan aerator seprot ini adalah:
1. Hidupkan kincir air tesebut dengan menghubungkan jala jala listrik.
2. Menaruh kincir air pada badan air, jumlah kincir yang diletakan tergantung pada berapa
banyak kandungan oksigen yang diharapkan). Untuk kegiatan budidaya yang intensif
dengan padat terbar yang tinggi keberadaan kincir ini menjadi wajib digunakan.
3. Penempatan arah kincir air akan mempengaruhi penumpukan lumpur pada dasar tambak.
Sehingga pemakaian kincir diusahan menggunakan dua buah kincir agar lumpur
tersebar merata didalam dasar tambak.

4. Penempatan air mancur diletakkan ditengah akuraium atau kolam agar terjadi
pemerataan jumlah kandungan oksigen yang terlarut.
Berikut ini merupakan gambar dari aerator dengan tehnik air mancur:
4.2.3 Aerasi wadah bertingkat
Air terjun dari satu wadah ke wadah lebih rendah menghasilkan air terjun.
Tehnik aerasi ini menggunakan prinsip gravitasi dari ketinggian kemudian jatuh
ke permukaan air. Selama air mengalir dari atas ke bawah, air ini mengalami
proses difusi oksigen dari udara ke permukaan air. Dibawah ini gambar aerasi
wadah bertingkat.
Air dialirkan dari atas kemudian akan jatuh kebawah (wadah budidaya) melalui
suatu media yang bertingkat. Saat air jatuh dari undakan satu ke undakan
yang lain maka proses difusi oksigen terjadi. Semakin banyak tingkatan atau
undakan menyebabkan transfer difusi oksigen berlangsung lebih cepat.
4.2.4 Aerasi banyak permukaan
Air mengalir pada permukaan terbuka yang lebar dan kedalaman air nya tipis
saja (perlu ruang banyak, bayangkan waterboom). Pada aerasi ini
memanfaaatkan luas permukaan dari lapang sebelum air tersebut masuk pada
kolam atau wadah budidaya. Semakin luas permukaan dari lahan tersebut
maka proses transfer oksigen dari udara pada badan air semakin tinggi. Difusi
oksigen atau tranfer oksigen dari udara ke badan air terjadi pada saat air
melewati luas lapang tersebut. Berikut ini gambar aerasi dengan
menggunakan banyak permukaan.
4.2.5 Aerasi pemencaran jalan air
Jika air dipompakan ke kolam, sebelum mencapai permukaan badan air,
dihambat oleh sebuah halangan sehingga airnya terpencar-pencar, untuk
meningkatkan jumlah kontak udara dengan badan air. Pada dasarnya aerasi ini
sama dengan aerasi semprot tapi pada aerasi ini menggunkan penghalang
pada lubang keluar airnya sehingga ai ryang keluar berupa titik air yang jatuh
pada badan air.

Anda mungkin juga menyukai