Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN, UNIVERSITAS BENGKULU


Makalah Evolusi
Sejarah Evolusi Kehidupan

Panji Handoko B (A1D010018), Titis Abimanyu P. (), Leztia Juliani (), Utari Alvionita ().
31 Oktober 2013
DOSEN PENGAMPU : Dr. Aceng Ruyani, M.Si.




Sejarah evolusi kehidupan merupakan sebuah kajian yang dibahas didalam evolusi. Kajian yang
dipelajari adalah mengenai asal usul kehidupan serta teori-teori yang berkaitan didalam asal usul
evolusi kehidupan (bagaimana makhluk hidup tercipta serta prosesnya)
2

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kami hadirkan atas segala kasih sayang
yang telah kami terima, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tanpa
hambatan yang berarti.
Makalah yang berjudul Sejarah Evolusi Kehidupan ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas Anatomi tumbuhan selain itu juga bertujuan untuk menambah
pengetahuan para pembaca mengenai aktivitas sel.
Dalam makalah ini, tim penyusun menjelaskanstruktur anatomi penyusun daun pada
tumbuhan yang terdiri dari beberapa jaringan dan juga menjelaskan sedikit tentang mengenai
Sejarah Evolusi Kehidupan yang didalamnya terkandung mengenai teori asal-usul kehidupan,
nenek moyang bersama, dan evolusi kehidupan.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun tim penyusun harapkan dari semua pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh kita semua.

Bengkulu, Oktober 2013


Tim Penyusun





3

Daftar Gambar
Gambar 6.1 Perangkat percobaan Harold Urey.........................................................................8
Gambar 6.2 Percobaan Fransesco Redi ...................................................................................10
Gambar 6.3 Percobaan air kaldu (Spallanzani) .......................................................................10
Gambar 6.4 Percobaan Louis Pasteur dengan Labu Leher Angsa ..........................................11
Gambar 6. 5 Percobaan Louis Pasteur .....................................................................................11
Gambar 6.6 Perbandingan rangka antara gibbon, manusia, simpanse, gorilla,
dan orang utan .....................................................................................................12
Gambar 6.7 Persebaran Geografis Camilidae .........................................................................13
Gambar 6.8 Pohon biologi evolusi makhluk hidup .................................................................15
4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 5
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 5
B. Masalah ....................................................................................................................................... 5
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 6
BAB II
A. Teori Sejarah Kehidupan ............................................................................................................ 7
- Percobaan Spallanzani ............................................................................................................ 9
- Percobaan Louis pasteur ....................................................................................................... 10
B. Nenek moyang bersama ............................................................................................................ 10
Bukti dari persebaran geografis .................................................................................................... 11
Migrasi, isolasi, dan distribusi unta .............................................................................................. 11
Persebaran marsupial .................................................................................................................... 12
Eksperimen evolusi jangka panjang E. coli .................................................................................. 12
Bukti dari seleksi buatan ............................................................................................................... 12
C. Evolusi kehidupan ..................................................................................................................... 13
BAB III
PENUTUP ............................................................................................................................................ 15
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 15
B. Saran ......................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16


5

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah evolusi kehidupan merupakan sebuah kajian yang dibahas didalam evolusi.
Kajian yang dipelajari adalah mengenai asal usul kehidupan serta teori-teori yang berkaitan
didalam asal usul evolusi kehidupan (bagaimana makhluk hidup tercipta serta prosesnya).
Teori evolusi, sejak kemunculannya merupakan suatu hal yang menggemparkan. Hingga
kini, bukti-bukti mengenai evolusi terus dicari. Charles Darwin sebagai seorang tokoh teori
evolusi dianggap sebagai bapak evolusi. Gagasan mengenai teori evolusi, dimulai oleh
seorang naturalis berkebangsaan Inggris bernama Charles Darwin. Dimulai dari beliau lah
mulai muncul teori-teori mengenai evolusi serta pandangan mengenai evolusi kehidupan.
Dalam sejarah ilmu pengetahuan, hanya sedikit gagasan yang menimbulkan
perdebatan seru seperti evolusi. Namun bagi kebanyakan ilmuwan saat ini, kehidupan dan
evolusi tidak dapat dipisahkan, seperti halnya materi dan gravitasi. Gagasan bahwa makhluk
hidup beradaptasi dan berubah secara perlahan dari generasi ke genarasi, telah dianggap sah
sehingga gagasan tersebut tak lagi dianggap sebagai teori belaka, melainkan sebagai suatu
PARADIGMA yang membentuk semua aspek ilmu hayati.
Evolusi berdampak besar bagi kita sebagai suatu spesies dan juga bagi pandangan kita
terhadap dunia sekitar. Selama abad ke-19, evolusi dianggap mengancam fondasi-fondasi
mendasar yang telah dibangun oleh masyarakat saat itu karena evolusi berjalan melawan
beberapa ajaran yang menyatakan bahwa makhluk hidup dan juga setiap orang memiliki
posisi yang tetap dalam hidupnya.
Mengetahui hal tersebut, agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai teori asal usul
kehidupan. Maka, penulis tertarik untuk membahas mengenai penjelasan sejarah evolusi
kehidupan yang didalamnya membahas mengenai teori kehidupan, nenek moyang bersama,
serta evolusi kehidupan. Dan semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dalam penguasaan
materi evolusi serta menambah wawasan pembaca.

B. Masalah
Dalam makalah ini memiliki masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana sejarah evolusi kehidupan berdasarkan teori-teori asal usul kehidupan?
2) Bagaimanakah penjelasan mengenai sejarah kehidupan berdasarkan nenek moyang
bersama?
3) Bagaimana penjelasan mengenai evolusi kehidupan didalam penerapan dan
penggambarannya?

6

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Menjelaskan sejarah evolusi kehidupan berdasarkan teori-teori asal usul kehidupan.
2) Menjelaskan mengenai sejarah kehidupan berdasarkan nenek moyang bersama.
3) Menjelaskan mengenai evolusi kehidupan didalam penerapan dan
penggambarannya.

7

BAB II
SEJARAH EVOLUSI KEHIDUPAN

A. Teori Sejarah Kehidupan (Utari Alvionita)
Ada dua teori utama tentang asal-usul makhluk hidup di bumi, yaitu Teori Abiogenesis
dan Teori Biogenesis.
A.1. Teori Abiogenesis
A.1.1 Abiogenesis Kuno (simbol ini tidak baku)
Pada zaman Aristoteles lebih dari 2000 tahun yang lalu, muncul konsep, kehidupan
berasal dari benda mati. Teori ini kita kenal dengan nama Generatio Spontanea atau teori
Abiogenesis. Contoh orang yang percaya abiogenesis adalah Nedham, ilmuwan Inggris pada
tahun (1700). Nedham, melakukan penelitian dengan merebus kaldu dalam wadah selama
beberapa menit lalu menutup dengan tutup botol dari gabus. Setelah beberapa hari ternyata
tumbuh bakteri dalam kaldu tersebut. Oleh karena itu Nedham menyatakan bahwa bakteri
berasal dari kaldu.
Menurut Aryulina (2010) Teori Abiogenesis disebut juga teori generatio spontania.
Atau dapat diartikan sebagai generasi yang muncul dari benda tak hidup (spontan). Teori
tersebut menerangkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Contohnya:
- Ikan, dan katak berasal dari lumpur
- Cacing itu berasal dari tanah
- Lalat berasal dari belatung dan belatung dari daging yang busuk
Penganut teori ini adalah Anthony Van Leuwenhoek. Leuwenhoek didukung oleh
mikroskop temuannya yang dapat memperlihatkan kuman, sel sperma,sel darah dll. Ia
memperlihatkan makhluk renik yang tumbuh berasal dari jerami yang direndam, kuman
berasal dari udara dan makanan basi.
Abiogenesis Modern
1) Teori Evolusi Kimia
Ahli biokimia berkebangsaan Rusia (1894) A.l. Oparin adalah orang pertama yang
mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi jauh sebelum kehidupan ini ada.
Dia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi
terbentuknya bumi serta atmosfirnya.
Menurut Aryulina (2010), Proses evolusi Kimia dimulai dari atmosfir bumi mula-
mula memiliki air, CO2, metan, dan amonia namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya
panas dari berbagai sumber energi maka zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan
menjadi berbagai molekul organik sederhana. Senyawa senyawa ini membentuk semacam
campuran yang kaya akan materi-materi, dalam lautan yang masih panas; yang disebut
primordial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk hidup tetapi bertingkah
laku mirip seperti sistem biologi. PrimodiaL soup ini melakukan sintesis dan berakumulasi
membentuk molekul organik kecil atau monomer misalnya asam amino dan nukleotida.
Monomer - monomer lalu bergabung membentuk polimer, misalnya protein dan asam
nukleat. Kemudian agregasi ini membentuk molekul dalam bentuk tetesan yang disebut
protobion. Protobion ini memiliki ciri kimia yang berbeda dengan lingkungannya.
Kondisi atmosfer masa kini tidak lagi memungkinkan untuk terbentuknya sintesis
molekul organik secara spontan karena oksigen di atmosfer akan memecair ikatan kimia dan
mengekstraksi elektron.
Polimerisasi atau penggabungan monomer ini dapat dibuktikan oleh sydney
Fox.Sydney Fox melakukan percobaan dengan memanaskan larutan kental monomer organik
yang mengandung asam amino, asam amino pada suhu titik leburnya. Saat air menguap,
8

terbentuklah lapisan monomer - monomer yang berpolimerisasi. Polimer ini oleh Sydney Fox
disebut proteinoid.
Menurut Campbell (2005), Dalam penelitian di laboratorium bila proteinoid
dicampur dengan air dingin akan membentuk gabungan proteinoid yang menyusun tetesan
kecil yang disebut mikrosfer. Mikrosfer diselubungi oleh membran selektif permeabel. Tahun
lirna puluhan hipotesis tentang evolusi kimia rnendapat dukungan dari Stanley Miller dan
gurunya Harold Urey (1953). Teori Urey didasari atas pemikiran bahwa bahan organik
merupakan bahan dasar organisme yang pada mulanya dibentuk sebagai reaksi gas yang ada
di alam dengan bantuan energi.

Gambar 6.1. Perangkat Percobaan Harold Urey
(sumber: http://mind42.com/mindmap/4f73e49a-3e95-48c0-8013-204a294861b2)
Menurut Teori Urey, konsep tersebut dapat dijabarkan atas 4 fase:
Fase 1. Tersedianya molekul metan, ammonia, hidrogen . dan uap air yag sangat
banyak didalam atmosfer.
Fase 2. Energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar sinar kosmis
merupakan energy pengikat dalam reaksi reaksi molekul molekul metan,
ammonia, hydrogen dan uap air.
Fase 3. Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana
Fase 4. Zat hidup yang terbentuk berkembang denqan waktu berjuta - juta tahun
menjadi sejenis organismE yang lebih kompleks (Campbell, 2005).
Miller berhasil membuktikan teori Urey dalam laboratorium. dengan alat, seperti pada
gambar. Alat ini disimpan pada suatu kondisi yang diperkirakan sama dengan kondisi pada
waktu sebelum ada kehidupan. Ke dalam alat tersebut dimasukkan bermacam-macarn gas
seperti uap air yang dihasilkan dari air yang dipanaskan, hidrogen, metan, dan amonia.
Selanjutnya pada alat tersebut diberikan aliran listrik 75.000 volt (sebagai pengganti
kilatan halilintar yang selalu terjadi di alam pada waktu tersebut). Setelah seminggu ternyata
Miller mendapatkan zat organik yang berupa asam amino. Asam amino merupakan
komponen kehidupan. Selain asam amino diperoleh tiga asam hidroksi. HCN, dan urea.
Pemikiran selanjutnya adalah bagaimana terbentuknva protein dari asam amino ini.
Melvin Calvin dari Universitas California menunjukkan bahwa radiasi sinar dapat
mengubah metana, amonia, hidrogen dan air menjadi molekul-rnolekul gula, dan asam
amino. Dan juga pernbentukan purin dan pirimidin, yang merupakan zat dasar pembentukan
DNA, RNA, ATP dan ADP.
Kehidupan yang bersarna-sama dengan partikel debu alam disebarkan dari satu
tempat ke tempat lain, di bawah pengaruh sinar matahari. Tetapi teori ini tidak
memperhitungkan adanya temperatur yang begitu dingin dan juga sangat panas dan sinar -
9

sinar yang mematikan yang terdapat di angkasa luar, seperti sinar kosmis, sinar ultra violet
dan sinar infra merah.
2) Teori Kosmozoa (Leztia Juliani)
Arrhenius ( 191 I ) menyatakan bahwa kehidupan pertama dimulai dari spora-spora
kehidupan yang bersarna-sama dengan partikel debu alam disebarkan dari satu tempat ke
tempat lain, di bawah pengaruh sinar matahari. Tetapi teori ini tidak memperhitungkan
adanya temperatur yang begitu dingin dan juga sangat panas dan sinar - sinar yang
mematikan yang terdapat di angkasa luar, seperti sinar kosmis, sinar ultra violet dan sinar
infra merah.
A.2 TEORI BIOGENESIS
Menurut Aryulina (2010), Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis.
Teori ini mengemukakan bahwa makhluk hidup mestinya berasal dari makhluk hidup lain.
Hal ini dibuktikan oleh beberapa ilmuwan biologi dalam percobaan sederhananya. Seperti
Fransesco Redi, Spallanzani, dan Louis Pasteur. Berikut merupakan penjelasan dari masing-
masing ilmuwan tersebut.
- Percobaan Francesco Redi
Francesco Redi (1668), seorang fisikawan Italia merupakan orang pertama yang
melakukan penelitian untuk membantah teori generatio spontanea. Dia melakukan
serangkaian penelitian menggunakan daging segar. Redi memperhatikan bahwa ulat akan
menjadi lalat dan lalat selalu terdapat tidak jauh dari sisa-sisa daging. pada penelitiannya
Redi menggunakan 2 kerat daging segar yang diletakkan dalam 2 wadah.










Gambar 6.2. Percobaan Fransesco Redi
(Sumber: http://biologimediacentre.com/asal-usul-kehidupan-biogenesis-versus-abiogenesis-1-2/)
Wadah yang satu ditutupi kain yang tembus udara dan yang satu tidak ditutupi.
Setelah beberapa hari, pada daging yang tidak tertutup mulailah keluar belatung-belatung,
sementara itu pada daging yang tertutup tidak tumbuh belatung. Tujuan penelitian Redi
adalah untuk menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup perlu asal-usul dari mana dia berasal.
Teori Abiogenesis juga ditentang pula oleh L. Spallazani dan L. pasteur dengan percobaan
mereka masing-masing.
- Percobaan Spallanzani
Pada tahun 7765, seorang biologiwan Italia yang bernama Lazzaro Spallaizani,
melakukan percobaan yang berlawanan dengan teori Nedham. Spallanzani menyatakan
bahwa Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai semua organism terbunuh dan
Nedham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat sekali sehingga masih ada organisme
yang masuk dan tumbuh.










10







Gambar 6.3. Percobaan Air Kaldu (Spallanzani)
(Sumber: http://biologimediacentre.com/asal-usul-kehidupan-biogenesis-versus-abiogenesis-1-2/
- Percobaan Louis pasteur
Akhirnya seorang biologiwan bernama Louis Pasteur pada tahun 1864 melakukan
percobaan menggunakan tabung berleher angsa. Pasteur sendiri meyakini bahwa sebuah sel
pasti berasal dari sel lainnya.

Gambar 6.4. Percobaan Louis Pasteur dengan Labu Leher Angsa
(Sumber: http://biologimediacentre.com/asal-usul-kehidupan-biogenesis-versus-abiogenesis-1-2/)
Dalam percobaannya menggunakan tabung berleher angsa, pasteur merebus kaldu
hingga mendidih kemudian mendiamkannya. Pada prinsipnya udara mampu masuk ke dalam
tabung, namun partikel debu akan menempel pada lengkungan leher tabung. Setelah sekian
lama, ternyata tidak ada bakteri yang tumbuh. Namun setelah pasteur mematahkan tabung
leher angsa tersebut air kaldu di dalam tabung itu kemudian ditumbuhi oleh mikroba. Hal ini
membuktikan bahwa kehidupan.juga berasal dari kehidupan.

Gambar 6.5. Percobaan Louis Pastuer dengan Labu Leher Angsa
(Sumber: http://biologimediacentre.com/asal-usul-kehidupan-biogenesis-versus-abiogenesis-1-2/)
Berdasarkan hasil-hasil percobaan ilmuwan di atas maka muncullah teori biogenesis
atau mahkluk hidup berasal dari mahkluk hidup. Selain itu, ada pula istilah omne vivum ex
ovo atau mahluk hidup berasal dari telur.
B. Nenek moyang bersama (Titis Abimanyu)
Menurut Campbell (2005), Sekelompok organisme disebut memiliki garis keturunan
bersama apabila mereka memiliki nenek moyang yang sama. Dalam bidang biologi modern,
umumnya diterima bahwa semua organisme yang hidup pada Bumi merupakan keturunan
dari leluhur yang sama ataupun lungkang gen leluhur yang sama.
Teori universal common descent didasarkan pada prinsip-prinsip evolusi yang
diajukan oleh Charles Darwin pada bukunya On the Origin of Species (1859) dan The
11

Descent of Man (1871). Teori ini sekarang umumnya diterima oleh para ahli biologi, dan last
universal common ancestor (LUCA atau LUA), yaitu leluhur bersama paling awal dari
seluruh organisme yang hidup dipercayai muncul sekitar 3,9 triliun tahun yang lalu. Teori
leluhur bersama yang dimiliki oleh semua organisme adalah salah satu prinsip evolusi
(Muslim, 2005).
Menurut teori evolusi, setiap spesies hidup berasal dari satu nenek moyang, spesies
yang ada sebelumnya lambat laun berubah menjadi spesies lain, dan semua spesies lain
muncul dengan cara itu. Perubahan yang terjadi berlangsung sedikit demi sedikit dalam
jangka waktu jutaan tahun, sehingga memungkinkan adanya banyak spesies dalam bentuk
peralihan selama periode perubahan tersebut. Selanjutnya Darwin menjelaskan bahwa jika
catatan fosil dipelajari dengan terperinci maka akan ditemukan mata rantai yang hilang
tersebut.

Gambar 6.6. Perbedaan Rangka Antara Gibbon, Manusia, Simpanse, Gorila, dan Orang Utan
(Sumber: wikipedia.org)
Kemudian seorang ahli paleontologi Mark Czarnecki berpendapat bahwa kendala
utama dalam membuktikan teori evolusi adalah catatan fosil, dan catatan fosil tersebut belum
mengungkapkan jejak-jejak jenis peralihan hipotesis Darwin. Malah sebaliknya spesies
muncul dan musnah secara tiba-tiba.
Bukti nenek moyang bersama
Bukti nenek moyang bersama adalah bukti-bukti yang menunjukan bahwa semua
organisme di bumi merupakan keturunan dari leluhur yang sama. Banyaknya bukti nenek
moyang bersama pada makhluk hidup membuktikan adanya evolusi dan memberikan
banyak informasi mengenai proses-proses alam yang mana keragaman kehidupan di bumi
berkembang (Holmes, 2011). Bukti ini mendukung sintesis evolusi modern, yang merupakan
teori ilmiah yang menjelaskan bagaimana dan mengapa kehidupan berubah seiring waktu.
Bukti dari persebaran geografis
Migrasi, isolasi, dan distribusi unta

Warna biru = persebaran camelidae, garis hitam = rute migrasi sebelumnya.
Gambar 6.7. Persebaran Geografis Camilidae
12

(Sumber: http://www.darwinwasright.org/distribution_examples.html)
Sejarah unta merupakan contoh bagaimana bukti fosil dapat digunakan untuk mereka
ulang migrasi dan evolusi. Bukti fosil menunjukkan bahwa evolusi camelidae dimulai dari
Amerika Utara. Enam juta tahun yang lalu, mereka bermigrasi ke Asia melalui selat Bering,
dan lalu ke Afrika. 3,5 juta tahun yang lalu, mereka melewati tanah genting Panama ke
Amerika Selatan. Begitu terisolasi, masing-masing dari mereka berevolusi, sehingga
muncullah unta Baktrian dan Arab di Asia dan Afrika, dan Llama di Amerika Selatan. Unta
lalu punah di Amerika Utara pada zaman es terakhir (Sapp, 2009).
Persebaran marsupial
Sejarah marsupial juga menjadi contoh bagaimana teori evolusi dan pergerakan benua
dapat digabung untuk membuat prediksi. Fosil marsupial pertama yang berusia 80 juta tahun
ditemukan di Amerika Utara. Fosil berumur 40 juta tahun menunjukkan bahwa mereka dapat
ditemui di seluruh Amerika Selatan, tetapi tak ada bukti keberadaan mereka di Australia,
hingga sekitar 30 juta tahun yang lalu. Teori evolusi memperkirakan bahwa marsupial
Australia merupakan keturunan dari mereka yang di Amerika. Teori pergerakan benua
menunjukkan bahwa antara 30 hingga 40 juta tahun yang lalu, Amerika Selatan dan Australia
masih merupakan bagian dari belahan selatan benua Gondwana, dan terhubung dengan tanah
yang kini merupakan Antarktika. Dengan menggabungkan dua teori itu, ilmuwan
memperkirakan bahwa marsupial pindah dari Amerika Selatan ke Australia dengan
menyeberangi Antarktika antara 40 hingga 30 juta tahun yang lalu. Hipotesis ini membuat
paleontolog pergi ke Antarktika untuk mencari fosil marsupial dengan usia yang tepat.
Setelah bertahun-tahun pencarian, mereka menemukan lusinan fosil marsupial berusia 35-40
juta tahun di pulau Seymour.
Eksperimen evolusi jangka panjang E. coli
Eksperimen diadakan untuk menguji hipotesis dan teori evolusi. Salah satu contohnya
adalah percobaan terhadap bakteri E. coli. Eksperimen ini dimulai pada tahun 1988 dibawah
pimpinan Richard Lenski dan masih terus berlangsung. Percobaan ini telah membuahkan
hasil, seperti evolusi bakteri E. coli yang mampu tumbuh pada asam sitrat.
Bukti dari seleksi buatan
Seleksi buatan menunjukkan keragaman yang dapat muncul di antara organisme
dengan nenek moyang yang sama. Pada seleksi buatan, satu spesies dibiakkan secara selektif
pada tiap generasi, sehingga hanya organisme yang menunjukkan karakteristik yang
diinginkan-lah yang diperbolehkan bereproduksi. Karakteristik-karakteristik tersebut menjadi
semakin berkembang dalam generasi berikutnya. Seleksi buatan sudah berhasil sebelum ilmu
pengetahuan menemukan basis genetik. Contoh dari seleksi buatan adalah pembiakkan
anjing, makanan yang dimodifikasi secara genetik, pembiakkan bunga, kultivasi makanan,
dan lain-lain.
Menurut Holmes (2011), Semua organisme di bumi merupakan keturunan dari
leluhur atau lungkang gen leluhur yang sama. Spesies masa kini yang juga berada dalam
proses evolusi dengan keanekaragamannya merupakan hasil dari rentetan peristiwa spesiasi
dan kepunahan. Nenek moyang bersama organisme pertama kali dideduksi dari empat fakta
sederhana mengenai organisme. Pertama, bahwa organisme-organisme memiliki distribusi
geografi yang tidak dapat dijelaskan dengan adaptasi lokal. Kedua, bentuk keanekaragaman
hayati tidaklah berupa organisme yang berbeda sama sekali satu sama lainnya, melainkan
berupa organisme yang memiliki kemiripan morfologis satu sama lainnya. Ketiga, sifat-sifat
vestigial dengan fungsi yang tidak jelas memiliki kemiripan dengan sifat leluhur yang
berfungsi jelas. Terakhir, organisme-organisme dapat diklasifikasikan berdasarkan kemiripan
ini ke dalam kelompok-kelompok hirarkis.
Spesies-spesies lampau juga meninggalkan catatan sejarah evolusi mereka. Fosil,
bersama dengan anatomi yang dapat dibandingkan dengan organisme sekarang, merupakan
13

catatan morfologi dan anatomi. Dengan membandingkan anatomi spesies yang sudah punah
dengan spesies modern, ahli paleontologi dapat menarik garis keturunan spesies tersebut.
Namun pendekatan ini hanya berhasil pada organisme-organisme yang mempunyai bagian
tubuh yang keras, seperti cangkang, kerangka, atau gigi. Lebih lanjut lagi, karena prokariota
seperti bakteri dan arkaea hanya memiliki kemiripan morfologi bersama yang terbatas, fosil-
fosil prokariota tidak memberikan informasi mengenai leluhurnya (Sapp, 2009).
Baru-baru ini, bukti nenek moyang bersama datang dari kajian kemiripan biokimia
antar spesies. Sebagai contoh, semua sel hidup di dunia ini mempunyai set dasar nukleotida
dan asam amino yang sama. Perkembangan genetika molekuler telah menyingkap catatan
evolusi yang tertinggal pada genom organisme, sehingga dapat diketahui kapan spesies
berdivergen melalui jam molekul yang dihasilkan oleh mutasi. Sebagai contoh, perbandingan
urutan DNA ini telah menyingkap kekerabatan genetika antara manusia dengan simpanse dan
kapan nenek moyang bersama kedua spesies ini pernah ada.
C. Evolusi kehidupan (Panji Handoko B.)
Pohon evolusi yang menunjukkan divergensi spesies-spesies modern dari nenek
moyang bersama yang berada di tengah
.
Tiga domain diwarnai berbeda, dengan warna biru
adalah bakteri, hijau adalah arkaea, dan merah adalah eukariota.
Walaupun terdapat ketidakpastian bagaimana kehidupan bermula, adalah umumnya
diterima bahwa prokariota hidup di bumi sekitar 3-4 milyar tahun yang lalu.Tidak terdapat
perubahan yang banyak pada morfologi atau organisasi sel yang terjadi pada organisme ini
selama beberapa milyar tahun ke depan.

Gambar 6.8. Pohon Biologi Evolusi Makhluk Hidup
(Sumber: http://cs.carleton.edu/cs_comps/1314/sgoings1/index.php)
Eukariota merupakan perkembangan besar pada evolusi sel. Ia berasal dari bakteri
purba yang ditelan oleh leluhur sel prokariotik dalam asosiasi kooperatif yang disebut
endosimbiosis. Bakteri yang ditelan dan sel inang kemudian menjalani koevolusi, dengan
bakteri berevolusi menjadi mitokondria ataupun hidrogenosom. Penelanan kedua secara
terpisah pada organisme yang mirip dengan sianobakteri mengakibatkan pembentukan
kloroplas pada ganggang dan tumbuhan. Tidaklah diketahui kapan sel pertama eukariotik
muncul, walaupun sel-sel ini muncul sekitar 1,6 - 2,7 milyar tahun yang lalu.
Sejarah kehidupan masih berupa eukariota, prokariota, dan arkaea bersel tunggal
sampai sekitar 610 milyar tahun yang lalu, ketika organisme multisel mulai muncul di
samudra pada periode Ediakara. Evolusi multiselularitas terjadi pada banyak peristiwa yang
terpisah, terjadi pada organisme yang beranekaragam seperti bunga karang, ganggang coklat,
sianobakteri, jamur lendir, dan miksobakteri (Sapp, 2009).
Segera sesudah kemunculan organisme multisel, sejumlah besar keanekaragaman
biologis muncul dalam jangka waktu lebih dari sekitar 10 juta tahun pada perstiwa yang
14

dikenal sebagai ledakan Kambria. Pada masa ini, mayoritas jenis hewan modern muncul pada
catatan fosil, demikian pula garis silsilah hewan yang telah punah. Beberapa faktor
pendorong ledakan Kambria telah diajukan, meliputi akumulasi oksigen pada atmosfer dari
fotosintesis (Holmes, 2011). Sekitar 500 juta tahun yang lalu, tumbuhan dan fungi
mengkolonisasi daratan, dan dengan segera diikuti oleh arthropoda dan hewan lainnya.
Hewan amfibi pertama kali muncul sekitar 300 juta tahun yang lalu, diikuti amniota,
kemudian mamalia sekitar 200 juta tahun yang lalu, dan aves sekitar 100 juta tahun yang lalu.
Namun, walaupun terdapat evolusi hewan besar, organisme-organisme yang mirip dengan
organisme awal proses evolusi tetap mendominasi bumi, dengan mayoritas biomassa dan
spesies bumi berupa prokariota.

15

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
(1) Teori asal usul kehidupan terbagi menjadi dua kelompok yaitu teori abiogenesis yang
menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk atau benda mati. Dan teori
kedua adalah teori biogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup yang sekarang
berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
(2) Sekelompok organisme disebut memiliki garis keturunan bersama apabila mereka
memiliki nenek moyang yang sama. Dalam bidang biologi modern, umumnya
diterima bahwa semua organisme yang hidup pada Bumi merupakan keturunan dari
leluhur yang sama ataupun lungkang gen leluhur yang sama.
(3) Bentuk dari evolusi kehidupan makhluk hidup dapat dilihat dari bagan pohon evolusi
biologi yang menjelaskan sejarah mengenai evolusi kehidupan. Dimulai dari awal
kehidupan hingga sekarang.
B. Saran
Untuk penulis selanjutnya, lebih didalamkan lagi penjelasan materi mengenai per-
subbab nya. Penjelasan juga lebih dibanyakkan dengan disertai gambar.









16

GLOSARIUM:
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, D. 2010. BIOLOGI Untuk SMA. Jakarta:ESIS
Campbell. 2005. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.
Holmes, T. 2011. Sains Foundation: Evolutions. New York: Infobase Publishing.
Sapp, Jan. 2009. The New Foundations of Evolution: On The Tree Of Life. England: Oxford
University Press
http://wikipedia.com/ TEORI EVOLUSI.htm
(pustaka sebainya ditambah)
17

(Sapp, 2009
Riwayat Penulis

Nama lengkap Panji Handoko Badiaraja, lahir
di Bengkulu. Pada tanggal 20 Januari 1992. Penulis
berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam. Kini
penulis beralamat di Perumahan Kemiling Permai, Blok
B5, No.123, Rt.16/4, Kelurahan Pekan Sabtu, Kecamatan
Selebar, Kota Bengkulu.
Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada
tahun 2004 lulus dari SD Negeri 76 Kota Bengkulu.
Kemudian melanjutkan di SMP Negeri 5 Kota Bengkulu
dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2010 lulus dari
SMA Negeri 5 Kota Bengkulu dan melanjutkan ke
Universitas Bengkulu, Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan
Pendidikan MIPA.

Nama lengkap Titis Abimanyu P., lahir
di Bengkulu. Pada tanggal 20 Januari 1992. Penulis
berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam. Kini
penulis beralamat di Perumahan Kemiling Permai, Blok
B5, No.123, Rt.16/4, Kelurahan Pekan Sabtu, Kecamatan
Selebar, Kota Bengkulu.
Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada
tahun 2004 lulus dari SD Negeri 76 Kota Bengkulu.
Kemudian melanjutkan di SMP Negeri 5 Kota Bengkulu
dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2010 lulus dari
SMA Negeri 5 Kota Bengkulu dan melanjutkan ke
Universitas Bengkulu, Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan
Pendidikan MIPA.

18

Nama lengkap Leztia Juliani, lahir di Bengkulu.
Pada tanggal 20 Januari 1992. Penulis berkebangsaan
Indonesia dan beragama Islam. Kini penulis beralamat di
Perumahan Kemiling Permai, Blok B5, No.123, Rt.16/4,
Kelurahan Pekan Sabtu, Kecamatan Selebar, Kota
Bengkulu.
Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada
tahun 2004 lulus dari SD Negeri 76 Kota Bengkulu.
Kemudian melanjutkan di SMP Negeri 5 Kota Bengkulu
dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2010 lulus dari
SMA Negeri 5 Kota Bengkulu dan melanjutkan ke
Universitas Bengkulu, Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan
Pendidikan MIPA.

Nama lengkap Utari Alvionita, lahir di Bengkulu.
Pada tanggal 20 Januari 1992. Penulis berkebangsaan
Indonesia dan beragama Islam. Kini penulis beralamat di
Perumahan Kemiling Permai, Blok B5, No.123, Rt.16/4,
Kelurahan Pekan Sabtu, Kecamatan Selebar, Kota
Bengkulu.
Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada
tahun 2004 lulus dari SD Negeri 76 Kota Bengkulu.
Kemudian melanjutkan di SMP Negeri 5 Kota Bengkulu
dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2010 lulus dari
SMA Negeri 5 Kota Bengkulu dan melanjutkan ke
Universitas Bengkulu, Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan
Pendidikan MIPA.

Anda mungkin juga menyukai