Anda di halaman 1dari 8

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw



Tugas Kehumasan

Dhara Wahyu Dwi Asmara





I. Definisi Humas
Salah satu fungsi manajemen yang menjadijembatan antara perusahaan atau organisasi
dengan publiknya. Dengankata lain, publik berhak untuk dilayani, diterima, dan dijelaskan
terkait jika ada krisis yang terkait dengan kepentingan publik, disisi lain publik akan
membantu manajemen untuk memberi peringatan dini agar di masa mendatang, perusahaan
dapat secara sigap mengantisipasi kemungkinan munculnya krisis.

II. Jenis-Jenis Media Humas
a. Iklan
Iklan sebagai alat humas adalah dengan melihat pesan yang diiklankan. Selama
pesan iklan berkaitan dengan produk, maka dapat dikatakan saat itu iklan merupakan
media/alat marketing. Namun, ketika iklan membawa pesan yang berkaitan dengan
perusahaan, maka saat itu iklan merupakan alat atau media humas.
b. Pameran
Kegiatan pameran, baik yang diadakan sendiri maupun oleh organisasi lain,
merupakan ajang publikasi yang baik. Disinilah humas memanfaatkan pameran untuk
memperoleh publisitas. Petugas humas melobi pejabat atau tokoh masyarakat yang
diminta membuka pameran untuk mengunjungi stand perusahaannya.
c. Media Internal
Media internal atau dikenal dengan istilah majalah Ing-griya, perusahaan suatu
terbitan yang ditunjukkan untuk publik internal (karyawan dan keluarga karyawan),
berisi tentang beberapa informasi perusahaan, sifatnya top down maupun bottom up,
tujuannya diciptakan untuk menciptakan kondisi yang well informed dan membina
loyalitas antara karyawan dengan perusahaan.
d. Fotografi
Dalam humas, foto sangat diperlukan sebagai bahan publikasi, laporan, berita,
iklan, maupun untuk kepentingan arsip/dokumentasi. Foto-foto ini diambil oleh
fotografer yang professional dengan sutradara seorang humas yang terlatih. Humas
harus tetap mengambil kemudi dalam hal pengambilan dan penyimpanan foto ini tentu
ada alasannya. Karena bagaimanapun, foto yang digunakan untuk keperluan publikasi
maupun yang lain mestinya tidak boleh bertentangan dengan
terjaganya image perusahaan.
e. Film
Film bagi humas merupakan media komunikasi, instruksi, riset dan sebagainya.
Melalui film humas dapat menyampaikan pesan-pesannya. Tidak hanya film
documenter, film cerita pun merupakan media yang efektif. Semuanya mengajak
masyarakat untuk memaklumi kelemahan-kelemahan profesionalnya, menghargai
kejujuran, dan bertepuk tangan atas pengorbanannya. Artinya kembali tujuan film itu
adalah membentuk image positif.
f. Pers
Termasuk dalam kelompok media massa adalah radio, televisi, surat kabar,
majalah, dan buku. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan humas dalam hubungan
ini adalah jumpa pers, press tour press clipping. Ada banyak keuntungan melakukan
kegiatan berhubungan dengan pers. Tidak hanya memperoleh publisitas bila termuat di
media mereka, melainkan humas juga dapat memposisikan pers sebagai sumber
informasi dan evaluasi.

III. Fungsi Humas
Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya meliputi
berbagai bidang dan segi, dibawah ini terdapat beberapa fungsi humas yang paling utama,
yaitu:
Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi
engan publiknya, baik publik intern maupun ekstern dalam rangka menanamkan
pengertian.
Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya.
Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum
sebagaimana mestinya.
Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim
pendapat publik yangmenguntungkan organisasi/lembaga.
Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapt umum.

IV. Profil Humas
a. Humas yang Melembaga
Sebagai bidang yang melembaga beraarti memiliki seseorang yang memimpin,
memiliki staf dan mestinya memiliki ruang/tempat dan sarana-prasarana
pendukungnya.Pengorganasasian disini berbicara tentang struktur, wewenang, tugas
dan tanggung jawab. Humas yang melembaga lebih dikenal dengan istilah,
bagian/departermen/ divisi humas/ PR/ communication. Dalam bentuk ini terdapat dua
system, yaitu sistem sentralisasi dan desentralisasi.
b. Humas Eksternal
Humas eksternal adalah sebuah lembaga/perusahaan independen yang berbadan
hukum dan bergerak dalam layanan dibidang humas. Fungsi humas eksternal adalah
sebagai berikut :
PR Full Service
Sebuah perusahaan tersendiri yang bergerak dalam bisnis pelayanan
kehumasan, meliputi kegiatan konseling dan sekaligus pelayanan konsultasi
dan pelayanan apa yang mereka berikan kepada klien
(perseorangan/perusahaan PR tersebut).
PR Consultant
Perusahaan humas yang bergerak dalam yayanan konsultasi kehumasan.
Pelayanan kosultan yang diberikan tergantung dari kompetensi yang dimiliki
para konsultannya.
Beberapa perusahaan Full Service dan Consultant memberi pelayanan di
beberapa bidang antara lain :
a) Pemulihan citra
b) Pembentukan citra
c) Corporate culture
d) Media relations dan
publisitas
e) Government relations
f) Marketing PR
g) Komunikasi organisasi
h) Community relations
Even Organizer
Perusahaan yang melayani jasa sebagai pelaksana sebuah event / kegiatan
yang berhubungan dengan publik.
c. Profil Petugas Humas
Kualitas seseorang praktisi humas yang baik,meliputi hal-hal berikut ini:
Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan
baik.
Mampu berkomunikasi dengan baik, menjelaskan segala sesuatu dengan jelas da
lugas, baik lisan maupun tertulis,atau bahkan secara visual.
Mampu mengorganisir segala sesuatu, termasuk dalam perencanaan prima.
Memiliki integritas personal,baik dalam profesi maupun kehidupan pribadi.
Mempunyai imajinasi.
Serba tahu, dalam hal ini adalah akses informasi yang seluas-luasnya.

V. Tujuan Humas
Tujuan humas adalah sebagai berikut :
Meningkatkan partisipasi, dukungan, dan bantuan secara konkret dari masyarakat
baik berupa tenaga, sarana prasaran maupun dana demi kelancaran dan tercapainya
tujuan organisasi.
Menimbulkan dan membangkitkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada
masyarakat terhadap kelangsungan program dari organisasi tersebut secara efektif
dan efisien.
Mengikutsertakan masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.
Menegakkan dan mengembangkan suatu citra yang menguntungkan (favorable
image) bagi organisasi terhadap para stakeholdernya dengan sasaran yang terkait,
yaitu publik internal dan publik eksternal.
Membuka kesempatan yang lebih luas kepada para pemakai produk/lulusan dan
pihak-pihak yang terkait untuk partisipasi dalam meningkatkan mutu organisasi.






VI. Kegiatan Humas
Kegiatan humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai
macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi nonverbal
sebagian besar adalah pekerjaan menulis proposal, artikel, progress report, menulis untuk
presentasi, menulis untuk press, membuat rekomendasi, penyelenggaraan pameran,
seminar, special event, riset / penelitian, pers kliping, dan lain sebagainya. Sedangkan verbal
lisan antara lain jumpa pers, open house, announcer, presenter, desk information, dan lain
sebagainya.

VII. Organisasi Profesi Humas
a. PERHUMAS
Pada tanggal 15 Desember 1972 para praktisi humas di Indonesia mendirikan
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) di jakarta. Berikut tujuan-
tujuan PERHUMAS adalah sebagai berikut :
Meningkatkan perkembangan dan keterampilan profesional hubungan
masyarakat di Indonesia.
Memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai hubungan masyarakat.
Meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman diantara para anggotanya.
Menyelenggarakan hubungan dengan organisasi-organisasi serumpun dengan
bidang hubungan masyarakat, di dalam maupun diluar negeri.
Tahun 1977 Perhumas memprakarsai berdirinya organisasi humas di Asia Tenggara
yaitu FAPRO (Federation of ASEAN Public Relations Organization) di Kuala Lumpur.
Indonesia melalui Perhumas ditunjuk menjadi tuan rumah konferensi FAPRO di jakarta.
Sebagai organisasi resmi, Perhumas telah menetapkan kode etik profesi dan telah
terdaftar di Departermen Dalam Negeri dan Departermen Penerangan waktu itu, serta
tercatat dan diakui oleh International public Relations Association (IPRA), yang
merupakan organisasi profesi di tingkat internasional.




b. APPRI
Di Indonesia juga terdapat organisasi yanng menghimpun perusahaan humas, yakni
APPRI (Asosiasi Perusahaan Public Relations). APRI didirikan pada 10 April 1987 di
Jakarta bersifat independen. Tujuan Apri Adalah sebagai berikut:
Menghimpun, membina dan mengarahkan potensi perusahaan public relations
nasional, agar secara aktif, positif, dan kreatif, turut serta dalam usaha
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, berlandaskan pancasila dan
UUD 1945.
Mewujudkan fungsi public relations yang sehat, jujur dan bertanggung jawab,
sesuai dengan kode praktik dan kode etik yang lazim berlaku secara nasional dan
internasional.
Mengembangan dan mewujudkan kepentingan asosiasi dengan memberikan
kesempatan kepada para anggota dengan konsultasi dan kerjasama serta
memberikan saran bagi pemerintah.
Memberi informasi kepada klien bahwa anggota APPRI memenuhi syarat untuk
memberikan nasihat dalam bidang public relations dan akan bertindak untuk
klien menurut kemampuan profesionalnya.
Merupakan sarana untuk para anggotanya dalam soal-soal kepentingan usaha
dan profesi, dan menjadi forum koordinasi praktik publik relations.
Merupakan medium bagi masyarakat umum untuk mengetahui mengenai
pengalaman dan kualifikasi para anggotanya.
Membantu mengembangkan kepercayaan umum atas jasa public relations.
APPRI juga telah menetapkan kode etik profesi dan memberlakukan pada
anggotanya. Sampai sejauh ini anggota APPRI telah berkiprah di tingkat internasional.

Anda mungkin juga menyukai