A Retrospective View Of The IFRSS Conceptual Path And Treatment Of
Fair Value Measurements In Financial Reportin
Pendekatan historical cost dalam akuntansi keuangan telah menjadi standar yang umum di U.S dan kebanyakan negara di seluruh dunia untuk beberapa tahun. Keadaan dimana ekonomi tidak stabil dan inflasi yang terjadi pada 1970 memfokuskan kepada profesi akuntan terkait dengan kekurangan dari penilaian yang dihasilkan dari historical cost dalam akuntansi keuangan. Dalam kanah internasional! fair value diperkenalkan menjadi standar di bulan September! 197" dengan draft #$%S&! 'D()197")9* mengenai inventory. +al ini merupakan permulaan pendekatan seara bertahap untuk menggabungkan konsep umum dari laporan fair values sebagai alternaif dari historical cost. Sehingga dalam standar yang diminta ialah pengungkapan dari balance sheet dengan menggunakan metode fair value. Pendekatan fair value ini kemudian diikuti oleh property, plant, and equipment; leases; revenues dan yang lainnya. ,eskipun daftar panjang persyaratan pelaporan fair value selama -. tahun! sampai saat ini belum terdapat formula yang diperlukan atau bahkan menyarankan disajikan sebagai suatu perhitungan atau meetodologi yang tepat untuk menghasilkan fair value agar memenuhi standar keuangan. +al ini yang menjadi fokus bagi para penggguna dan para pembuat laporan keuangan yang menggunakan lapooran $%S dan $/0S. Sementara masuknya fair value dalam akuntansi membantu pengguna dalam menilai posisi keuangan seara nyata! penggabungan dari tambahan laporan fair value disyaratkan untuk tujuan pelaporan dengan spektrum yang lebih luas hanya menambah kesulitan dalam menafsirkan jumlah yang ditampilkan. $%S1 dan $%S& dengan terbuka menyampaikan pilihan dalam menggunakan pengukuran fair value dibandingkan dengan pengukuran menggunakan historical cost. 2alan mereka memanfaatkan pengukuran fair value telah sejajar dengan jalan yang diikuti oleh /%S1. Dalam International Financial Reporting Standard X, Fair Value Measurement #$%S1 3 (010*! yang diajukan setelah mendapatkan komentar selama periode 'D)(009). dan diikuti 'D)(010)7! $%S1 menyatakan alasan dan objektifitas terhadap standar laporan yang baru. $%S1 merasa ada bbeerapa yang dibutuhkan yaitu 4 ,enyediakan suatu sumber sebagai petunjuk untuk melakukan pengukuran fair value yang disetujui $/0S untuk mengurangi kompleksitas dan meningkatkan konsistensi dalam penggunaan fair value. ,endefinisikan fair value itu sendiri ,eningkatkan pengungkapan pengukuran fairr value untuk membantu pengguna laporan keuangan menilai tehnik penilaian dan input yang digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan pengukuran fair value. ,elanjutkan kon5ergensi $/0S dan US 6%%P Klarifikasi dari setiap bagian dari definisi dan point yang digunakan sebagai petunjuk dalam memberikan definisi seara jelas. Dengan mengumumkan kegunaan Fair Value #$%S1)$/0S 7 3 (010*. 8erdapat dua pernyataan pengeualian untuk kasus Share ased !ayment #$%S1)$/0S ( 3 197.* dan "eases #$%S1)$%S 17 3 199(*. Karena keduanya tidak diperlukan adanya pengukuran penggunaan fair value! dan juga tidak menetapkan standar penilaian #$%S1)$/0S 7 3 (010*. 2aminan lain yang diberikan bah:a penggunaan fair value di masa yang akan datang tidak akan memperluas kemungkinan pengukuran! tetapi akan berada dalam kerangka kerja dan pengukuran dari pilihan yang disediakan saat ini. Penilaian pada tanggal transaksi tidak boleh terjadi di ba:ah tekanan atau paksaan. Peringatan ini untuk menjamin integritas dalam membangun nilai aset atau ke:ajiban. Untuk menyediakan definisi lengkap untuk tranfer! 2ajaran petinggi memberikan asumsi untuk lingkungan transaksi dari fair value. ;Pengukuran Fair value berasumsi bah:a transaksi yang menjual aset atau transfer ke:ajiban 4 a. 8erjadi di pasar utama untuk aset dan ke:ajiban atau b. 2ika tidak terdapat principal mar#et! diganti dengan most adventageous mar#et untuk aset dan ke:ajiban. &ara alternati5e ini digunakan hanya jika tidak adanya transaksi aktual yang terjadi pada saat tanggal pengukuran. Dengan demikian! test untuk menari ke:ajaran dari nilai transaksi pasar yang dapat ditetapkan oleh semua pihak yang terlibat. 8erkadang komponen dasar diapai sebagai ambang batas untuk menyajikan fair value, aset! atau ke:ajiban dan dibagi menjadi financial dan non $ financial. Untuk financial, perusahaan harus menggunkaan hirarki kualitatif untuk menentukan penggunaan fair value. Untuk non $ financial! perusahaan akan mengambil pendekatan lain untuk menari fair value berdasarkan aset tertinggi dan terbaik! tetapi disesuaikan dengan hasil dari financial asset% liabilities. 8erdapat - pendekatan yang dita:arkan untuk menyediakan penilaian yang ;fair< untuk financial asset. 8ekhnik yang dapat diterima untuk fair values dalam memberikan standar ialah 4 a& Mar#et 'pproach ,enggunakan pengukuran seara tradisional dengan membandingkan aset atau ke:ajiban yang identik. 1aik digunakan untuk pasar sempurna atau dengan menggunakan shopisticated financial matri( pricing models& b& Income 'pproach ,enggunakan perhitungan present value! dan dapat juga menggunakan option pricing model! atau multi $ period e(cess earning model. Pilihan menggunakan model e5aluasi dapat tergantung dari sifat aset ) ke:ajiban yang diukur dan dapat memilih tiga kemungkinan altenati5e. c& )ost 'pproach ,enggunakan current replacement cost. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk penilaian aset tidak ber:ujud dan dalam beberap kasus current asset *inventory+. Ketika terdapat alternatif untuk melakukan penilaian! pengembangan terhadap hierarki telah digunakan. +ierarki $/0S memiliki - le5el. =e5el 1 merupakan posisi yang tertinggi dalam hierarki. =e5el 1! input didasarkan pada harga yang berada di pasar dan yang kondisinya identik dengan aset atau ke:ajiban. =e5el (! mengukur hampir sama dengan le5el 1 keuali terdapat kemungkinan harga pasar yang aktif memiliki faktor yang dipertanyakan. =e5el -! persyaratan suatu input termasuk ketika terdapat kasus 3 kasus ketika tidak terdapat input untuk diamati. Pendekatan ini terdapat dalam teori hierarki yang di presentasikan oleh F'S,s Financial 'ccounting )oncept Statement -o&. */000+. 2ika fair values untuk aset finansial menggunakan pengukuran berdasarkan pasar! untuk fair value dari aset ditentukan dengan pengukuran berdasarkan utilitas. Pendekatan yang terbaik membutuhkan penilaian apakah aset bisa menapai nilai yang tertinggi dan paling baik digunakan sendiri atau dengan jumlah tertentu untuk menghitung fair value. Penggunaan terhadap leases tidak diusulkan untuk ketentuan penggunaan fair value #$%S&) $%S 17 3 199(*! maupun untuk share $ based payment #$%S1)$/0S ( 3 (00"*. 8idak terdapatnya penjelasan lebih rini dari fair value saat ini diberikan oleh $%S1. Standar yang sudah ada sudah jelas menyebutkan kegunaan dari fair value untuk semua pernyataan di masa depan dan tidak untuk memperluas definisi dari fair value itu sendiri. Untuk menambah nilai dari definisi $%S1 tentang fair value dan kegunaannya untuk praktek sehari 3 hari! /%S1 juga mengeluarkan e(posure draft #/%S1) '>posure Draft 3 (010*. Kenyataan bah:a $%S1 dan /%S1 setuju dengan definisi dari fair value yang diberikan merupakan kesempatan untuk memberikan konsep agar mendapatkan definisi yang lebih baik untuk pembuatan laporan. 'fek yang akan segera munul dari pelaporan $/0S ialah standar yang ada akan dimodifikasi dan digunakan dengan definisi fair value yang baru dengan mengusulkan atau melakukan perubahan agar dapat merefleksikan definisi yang spesifik. The Crisis of Fair Value Accountin! Ma"in Sense of The Recent #e$ate Christian %au&' Christian %eu( Krisis keuangan baru?baru ini telah menyebabkan perdebatan sengit tentang pro dan kontra dari /air @alue %ounting #/@%*. Pada artikel ini ! kami menyoroti empat masalah utama untuk memahami perdebatan tersebut. Pertama! terdapat kontro5ersi mengenai kebingungan tentang hal yang baru dan berbeda tentang /@%. Dalam pandangan kami! perdebatan tentang /@% memba:a kita kembali ke beberapa isu akuntansi yang lama! seperti tradeoff antara rele5ansi dan reliabiliti! yang telah diperdebatkan selama beberapa dekade. Keuali dalam keadaan langka! pembuat standar akan selalu menghadapi masalah ini. Kedua! kurang jelas bah:a masalah ini berlaku untuk /@% yang ditetapkan oleh standar akuntansi ! baik itu $/0S atau US 6%%P. Kedua standar memungkinkan untuk penyimpangan dari harga pasar dalam kondisi tertentu #misalnya! harga dari penjualan kebakaran*. Dengan demikian! tidak dapat ditentukan bah:a standar itu sendiri yang merupakan sumber masalah. Ketiga! +istorial &ost %ounting #+&%* bukanlah obat dari masalah /@%. Keempat! meskipun sulit menemukan kesalahan standar /@%! pelaksanaannya merupakan hal yang penting! terutama berkenaan dengan litigasi. ,akalah ini memberikan hasil sebagai berikut4 gambaran mengenai /@% dan beberapa argumen utama yang mela:an /@% membandingkan /@% dan +&% dan membahas pengorbanan dasar ketika memilih salah satu kita membahas kekha:atiran bah:a /@% memberikan kontribusi untuk penularan dan proyliality serta ara untuk mengatasi masalah ini kita mempertimbangkan masalah pelaksanaan potensial kita melihat lebih dekat mengenai posisi bank pada /@% saran untuk penelitian di masa depan Dalam kedua US 6%%P dan $/0S! niali :ajar #fair 5alue* yang paling sering digunakan untuk aset dan ke:ajiban keuangan. 8etapi bahkan untuk aset dan ke:ajiban keuangan! ada atribut model dengan banyak aturan yang menyatakan bah:a beberapa item dilaporkan pada nilai :ajar dan lain?lain dilaporkan biaya historis. Selain itu! keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dilaporkan pada nilai :ajar dan tidak mempengaruhi laba bersih! tergantung pada klasifikasinya. Sebagai ontoh! /%S 11.! yang sudah dilaksanakan di 199"! mensyaratkan bah:a trading seurities dan a5ailable for sale seurities dalam neraa disajikan berdasarkan nilai :ajar. Aamun dalam laporan laba rugi! keuntungan yang belum direalisasi dan kerugian! diakui untuk trading seurities saja. Sebaliknya! instrumen keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo yang dilaporkan pada biaya perolehan yang diamortisasi tetapi nilai :ajar dapat digunakan dalam menentukan impairments barang?barang tersebut. Selain itu! nilai :ajar digunakan untuk pengungkapan dalam atatan atas laporan keuangan #misalnya! /%S 107*. Para pendukung berpendapat bah:a nilai :ajar akti5a atau ke:ajiban menerminkan kondisi pasar saat ini dan karenanya memberika informasi yang tepat :aktu! sehingga meningkatkan transparansi dan tindakan korektif yang epat. 8etapi kontro5ersi terletak pada &. =au>! &. =euB ) %kuntansi! Crganisasi dan ,asyarakat -" #(009* 9(D?9-" 9(7. Para penentang mengklaim bah:a nilai :ajar tidak rele5an dan berpotensi menyesatkan untuk aset yang dimiliki untuk jangka panjang dan khususnya saat jatuh tempoE bah:a harga dapat terdistorsi oleh inefisiensi pasar! irasionalitas in5estor atau masalah likuiditasE /@% yang memberikan kontribusi untuk proyliality sistem keuangan. Dalam membahas masalah potensi /@%! penting juga mempertimbangkan alternatifnya. %lternatif yang rele5an tergantung pada aset yang bersangkutan. 1eberapa akan berpendapat bah:a akuntansi biaya historis #+&%* merupakan alternatif untuk aset likuid #misalnya saham*. 8etapi bagi banyak orang yang berpendapat pula bah:a +&% adalah sebuah alternatif untuk pinjaman! khususnya! jika mereka dimiliki hingga jatuh tempo. Aamun! jika seseorang bersimpati terhadap argumen terhadap /@%! tidak seara otomatis ia mengatakan bah:a +&% akan lebih baik. Potensi ketidakefisienan pasar dapat diatasi dalam berbagai ara dan +&% bukan satu?satunya alternatif. 1iaya historis tidak menerminkan nilai aset dengan baik. Cleh karena itu! mungkin lebih baik menggunakan nilai pasar! bahkan jika pasar tidak likuid! untuk melengkapinya dapat digunakan pengungkapan tambahan! misalnya! tentang nilai fundamental aset tetap jika dimiliki hingga jatuh tempo. Dikatakan bah:a /@% adalah proylial! yaitu! memperburuk perubahan dalam sistem keuangan! bahkan dapat menyebabkan penurunan spiral di pasar keuangan. Pada dasarnya ada dua argument mengapa /@% dapat berkontribusi untuk proyliality4 satu dibooming dan satu di busts. %rgumen pertama adalah bah:a /@% dan asset :rite?ups memungkinkan bank untuk meningkatkan le5erage mereka dalam booming! yang pada gilirannya membuat sistem keuangan lebih rentan dan keuangan krisis yang lebih parah #Persaud! (009E Plantin! Sapra! F Shin! (009b*. Sebaliknya! +&% melarang asset :rite?ups dalam booming dan meniptakan adangan GG tersembunyi H yang dapat ditarik di saat krisis. Aamun! argumen ini mengabaikan bah:a /@% memberikan sinyal peringatan dini untuk krisis yang akan datangdan karenanya dapat memaksa bank untuk mengambil tindakan lebih a:al yang tepat. Dengan demikian! /@% sebenarnya mengurangi keparahan krisis. %rgumen kedua adalah bah:a /@% dapat memiu penularan di pasar keuangan. ,odel oleh %llen dan &arletti #(009* dan Plantinet al. #(009a* menunjukkan bah:a /@% dalam bentuk murni! untuk pasar harga dalam keadaan apapun! dapat meniptakan ontagion efek. &ara alternatif untuk mengatasi proyliality dari sistem akuntansi adalah dengan menyimpang dari harga pasar dalam situasi ketika penularan mungkin terjadi. 1aik US 6%%P dan $/0S! memungkinkan penyimpangan tersebut dalam keadaan tertentu. Pertama! standar seara eksplisit menyatakan bah:a harga pasar dari penjualan tidak boleh digunakan! untuk melindungi dari spillo5ers negatif. Kedua! standar memungkinkan penggunaan model penilaian untuk mendapatkan fair 5alue! ketika pasar menjadi tidak aktif. +al ini juga mengurangi efek penularan dalam krisis keuangan. Ketiga! baru 3 baru ini US 6%%P juga $/0S memungkinkan untuk re?klasifikasi fair 5alue asset ke dalam kategori dengan +&%. 8erdapat dua permasalahan dalam penerapan standar akuntasi dalam fair 5alue. Pertama! banyak yang berpendapat bah:a dua penekanan dari /%S 1.7 pada input yang diamati #yaitu! =e5el 1 dan =e5el (* sangat sulit bagi perusahaan untuk menyimpang dari harga pasar! bahkan jika harga ini masih di ba:ah fundamental sehingga menimbulkan efek penularan. Pembuat standar menghadapi tradeoff klasik yaitu mengenai rele5ansi dan reliabilitas4 fair 5alue mungkin lebih rele5an dalam situasi tertentu tetapi harga pasar lebih mudah untuk mem5erifikasi dan lebih sulit untuk memanipulasi. ,asalah implementasi kedua mungkin timbul dari resiko litigasi. Penyimpangan dari harga pasar di ba:ah Standar /@% memerlukan pertimbangan substansial oleh preparers dan auditor. Aamun! manajer! direktur! dan auditor menghadapi risiko litigasi serta sanksi hukum! termasuk hukuman penjara. Cleh sebab itu! penting pula untuk menge5aluasi standar akuntansi dalam konteks kelembagaan lingkungan di mana mereka beroperasi. Pada paruh kedua tahun (009 ketika krisis! bank kha:atir tentang /@% untuk aset yang paling likuid. ,ereka berargumen bah:a /@% yang memperburuk krisis dengan meniptakan spiral dan harga pasar diamati seara signifikan di ba:ah nilai aset %sosiasi 1ankir %merika! (009E ,ortgage 1ankers %ssoiation! (009E %S 1anorp! (009*. 1anyak bank besar di %S dan 'ropa meminta kelonggaran dalam menyatakan transaksi yang tidak tertib dan beralih model untuk menentukan nilai :ajar berdasarkan fundamental yang mendasari atau yang diharapkan di masa depan mengenai arus kas #$nstitute of $nternational /inane! (009*. Selain itu! bank?bank! khususnya di 'ropa! meminta pilihan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari kategori perdagangan ke kategori yang dimiliki hingga jatuh tempo. +anya bank?bank in5estasi %S yang sedikit mendukung dalam penggunaan nilai :ajar untuk beberapa instrumen keuangan! hal ini dikarenakan mereka sudah menggunakan nilai :ajar untuk banyak aset mereka! untuk pelaporan internal! dan bahkan mereka meminta kemampuan menggunakan pertimbangan dalam menilai instrumen keuangan.