Anda di halaman 1dari 6

1

BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat
konsumsi rokok dan produksi rokok tertinggi. Berdasarkan data dari WHO tahun
2002 Indonesia menduduki urutan ke 5 terbanyak dalam konsumsi rokok di dunia
dan setiap tahunnya mengkonsumsi 2,5 miliar batang rokok. Angka kekerapan
merokok di Indonesia yaitu 60%-70% pada laki-laki perkotaan dan 80%-90%
pada laki-laki di pedesaan. Dari hasil Sussenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
2001 menyatakan bahwa 54% penduduk laki-laki merupakan perokok dan hanya
1,2% perempuan yang merokok (Juanita, Vivi, 2003).
Merokok merupakan salah satu kebiasaan menghisapi rokok dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat mempengaruhi kesehatan. Pada keadaan
merokok pembuluh darah dibeberapa bagian tubuh akan mengalami penyempitan,
dalam keadaan ini dibutuhkan tekanan yang lebih tinggi supaya darah dapat
mengalir ke alat-alat tubuh dengan jumlah yang tetap. Untuk itu jantung harus
memompa darah lebih kuat, sehingga tekanan pada pembuluh darah meningkat
(Wardoyo, 1996). Hubungan merokok dengan kesehatan juga dapat dibuktikan
oleh SKRT Depkes 1972, 1980, 1986 dan 1992 dimana terlihat jelas peningkatan
proporsi kematian akibat penyakit kardiovaskuler yaitu tahun 1972 sebesar 51%
tahun 1980 sebesar 9,9%, tahun 1986 sebesar 9.7% dan tahun 1992 sebesar 16,4%
(Sani, Aulia: 2004). Menurut penelitian Sulistriani, Widi (2005) dalam Diyanti
2

(2006) terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi (p=0.001
<0,05, OR= 0,378). Menurut penelitian Diyanti (2006) terdapat hubungan antara
kebiasaan merokok dengan hipertensi (OR= 4,182).
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan
pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang
dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan.
Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena
termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih
dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Sustrani, Lanny dkk, 2004).
Hipertensi lebih banyak menyerang pada usia setengah baya pada golongan umur
55-64 tahun. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995, prevalensi
hipertensi di Indonesia cukup tinggi yaitu 83 per 1.000 anggota rumah tangga.
Pada tahun 2000 sekitar 15-20% masyarakat Indonesia menderita hipertensi
(Departemen Kesehatan RI: 2003). Penelitian yang membandingkan hipertensi
pada wanita dan pria oleh Sugiri di daerah kota Semarang diperoleh prevalensi
hipertensi 7,5% pada pria dan 10,9% pada wanita, sedangkan di daerah kota
Jakarta didapatkan prevalensi hipertensi 14,6% pada pria dan 13,7% pada wanita
(Arjatmo T,dan Hendra U, 2001).
Berdasarkan studi pendahuluan terhadap 10 orang laki-laki di Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang, diketahui (60%) perokok. Dari uraian di atas
ingin diteliti hubungan antara kebiasan merokok dengan kejadian hipertensi pada
laki-laki usia 40-50 tahun di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.

3

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka permasalahan
yang dirumuskan adalah apakah ada hubungan antara kebiasan merokok dengan
kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40-50 tahun?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian
hipertensi pada laki-laki usia 40-50 tahun.

1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi kebiasaan merokok pada laki-laki usia 40-50 tahun.
2) Mengidentifikasi kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40-50 tahun.
3) Menganalisis hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian
hipertensi pada laki-laki usia 40-50 tahun.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai suatu bentuk evaluasi kemampuan mahasiswa dalam menganalisa
suatu masalah kesehatan dan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam
menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama perkuliahan
serta diharapkan akan menjadi sumber referensi kepustakaan yang dapat menjadi
4

bahan bacaan rujukan bagi mahasiswa, masyarakat dalam menambah
pengetahuan.
I.4.2 Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan proses belajar yang harus ditempuh sehingga
dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan merupakan salah satu syarat
kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan di Fakultas Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
1.4.3 Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan
menambah wawasan mengenai hubungan antara kebiasaan merokok dengan
kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40-50 tahun.












5


























6

Penelitian ini berbeda dengan penelitiaan terdahulu dalam hal: tempat,
variabel (kebiasaan merokok), sampel, dan pendekatan penelitian menggunakan
cross sectional.

Anda mungkin juga menyukai