Anda di halaman 1dari 10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biomekanika Pergerakan Gigi
Perawatan ortodonti didasarkan pada prinsip apabila gigi diberikan tekanan
yang terus-menerus maka akan terjadi pergerakan gigi. Tekanan tersebut
menyebabkan perubahan (remodels) pada jaringan tulang disekitar gigi. Perubahan
tersebut meliputi penambahan pada satu sisi dan pengurangan di sisi yang lain. Proses
ini menyebabkan adanya pergerakan dan penambahan dimensi tulang.
10,12
Albin Oppenheim menyatakan Pergerakan gigi secara biologis seperti yang
terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan gigi yang natural, tidak dapat
diduplikasi atau ditiru dengan perawatan ortodonti. Oleh karena harus diketahui
perubahan-perubahan yang terjadi di tulang, sementum dan jaringan pulpa.
5
Respon
biologis dari gigi dan jaringan pendukungnya tergantung pada besar dan lamanya
tekanan yang diberikan pada gigi tersebut.

Besar tekanan yang diberikan pada gigi
baik yang ringan dan yang kuat akan mempengaruhi perubahan di ligamen
periodontal. Dengan tekanan yang ringan, cairan ligamen periodontal akan keluar dan
cadangan vaskularisasi akan terperas. Ini menimbulkan respon biokimia yang
kompleks. Osteoklas akan bekerja dalam waktu 2 hari dan diikuti dengan frontal
resorption.
10,13

Frontal resorption (resorpsi langsung) dapat terjadi apabila tekanan yang
diberikan tidak melebihi tekanan pembuluh kapiler. Menurut A. M. Schwarz dan
Graber, tekanan pembuluh kapiler adalah 20-26 gr/cm
2
. Menurut Nikolai tekanan
Universitas Sumatera Utara
pembuluh kapiler sekitar 25-35 gr/cm
2
. Pada frontal resorption, sel-sel osteoklas akan
merusak lamina dura dan meresorpsi daerah tersebut sehingga pergerakan gigi mulai
terjadi.
5,10,12

Apabila tekanan besar diberikan pada gigi, pembuluh darah akan tertutup
sehingga menyebabkan tidak adanya vaskularisasi. Hal tersebut akan menyebabkan
terbentuknya jaringan nekrosis yang disebut juga dengan daerah hyalinized. Resorpsi
mulai terjadi dari belakang daerah nekrosis tersebut sehingga disebut undermining
resorption atau resorpsi tidak langsung. Oleh karena itu, pergerakan gigi pada
undermining resorption lebih lama dibandingkan dengan frontal resorption karena
pada undermining resorption terbentuk daerah hyalinized. Tekanan yang besar selain
menyebabkan timbulnya rasa sakit juga dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan
periodontal dan gigi itu sendiri, oleh karena itu tekanan yang besar sebaiknya
dihindari.
10,11,12,14
Menurut Profitt, kekuatan yang optimal untuk pergerakan gigi secara
ortodonti adalah kekuatan yang mampu menstimulasi aktivitas selular tanpa merusak
pembuluh darah dalam ligamen periodontal (Tabel 1). Pada Tabel 1 dapat dilihat
kekuatan yang optimal untuk mendapatkan pergerakan gigi tipping, bodily (translasi),
penegakan akar, rotasi, ekstrusi dan intrusi.
10





Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. KEKUATAN OPTIMAL UNTUK PERGERAKAN ORTODONTI.
10


Tipe pergerakan Gaya (gram)
Tipping 50-75
Bodily (translasi) 100-150
Penegakan akar 75-125
Rotasi 50-75
Ekstrusi 50-75
Intrusi 15-25
* Nilai ini tergantung pada besarnya ukuran gigi; nilai yang kecil cocok untuk
gigi insisivus; nilai yang besar cocok untuk gigi posterior.


Dalam perawatan ortodonti, frontal resorption lebih diinginkan karena
pergerakan gigi yang dihasilkan lebih efisien dibandingkan undermining resorption.
Perbedaan waktu pergerakan gigi antara frontal resorption dengan undermining
resorption dapat dilihat dari grafik (Gambar 1). Pada grafik dapat dilihat frontal
resorption menghasilkan pergerakan gigi yang lancar dan terus-menerus (smooth
continous), sedang pada undermining resorption terlihat adanya hambatan atau delay
hingga gigi tersebut dapat bergerak.
10

2.2 Elastomer
Elastomeric chain merupakan salah satu bahan yang sering dipakai dalam
perawatan ortodonti. Bahan ini terbuat dari bahan sintesis yaitu elastomer
polyurethane.
5
Elastomer mengandung rantai (NH)-(C=O)-O.
6,7
Elastomer adalah
salah satu jenis polimer yang memiliki perilaku khas yaitu memiliki daerah elastic
Universitas Sumatera Utara
non-linear yang sangat besar. Perilaku tersebut ada kaitannya dengan struktur
molekul karet yang memiliki ikatan silang (cross link) antar rantai molekul. Ikatan
silang ini berfungsi sebagai shape memory sehingga karet dapat kembali ke bentuk
dan dimensi asalnya pada saat mengalami deformasi dalam jumlah yang sangat
besar.
8


Gambar 1 . Perbandingan pergerakan gigi antara frontal resorption
dengan undermining resorption.
10


Elastomeric chain merupakan salah satu elastik yang digunakan untuk
menggerakkan gigi. Kelebihan elastomeric chain adalah bahan ini dapat
menghasilkan gaya untuk menggerakan gigi, biokompatibilitasnya baik sehingga
tidak mengiritasi mukosa, penggunaannya lebih mudah, memerlukan kerjasama
pasien minimal, pemasangan dan pelepasan elastomeric chain memerlukan waktu
yang singkat serta harganya yang relatif lebih murah.
4
Sedang kekurangan dari
elastomeric chain adalah dapat kehilangan kekuatannya ketika diaplikasikan. Bahan
Universitas Sumatera Utara
ini kehilangan hampir setengah dari kekuatan semula dalam waktu yang sangat cepat
dan terus berkurang sampai kekuatannya hilang. Bahan ini juga dapat mengalami
deformasi dan pertambahan ukuran secara permanen sehingga mengurangi
kekuatannya.
9
Kekurangan lainnya yakni bahan ini tidak menghasilkan continous
force yang efektif untuk pergerakan gigi.
6,9,15

2.3 Macam-Macam Elastomer
Beberapa macam elastomer adalah :
16,17

1. Benang elastik / elastic thread (Gambar 2). Benang elastik dibuat dalam
bentuk gulungan benang yang dalam penggunaannya dipotong sesuai dengan panjang
yang diinginkan. Benang elastik dapat digunakan untuk menutup ruang, rotasi,
retraksi dan mengkoreksi gigi yang impaksi.


Gambar 2. Benang elastik / elastic thread.

2. Archwire and bumper sleeve atau elastic tube (Gambar 3). Digunakan
untuk melapisi archwire untuk menghindari iritasi mukosa. Bahan ini juga resisten
terhadap bau dan stein.
Universitas Sumatera Utara


Gambar 3. Elastic tube.

3. Elastomeric ligature (Gambar 4). Digunakan sebagai pengikat antara
archwire dan braket. Elastomeric ligature dipasangkan pada braket untuk menahan
archwire agar tidak lepas. Bahan ini bersifat elastis sehingga mudah dalam
pemasangannya.


Gambar 4. Elastomeric ligature.

4. Rotation wedges (Gambar 5), Digunakan sebagai titik tumpu antara bracket
dengan archwire agar gigi dapat berotasi. Bahan ini dipasangkan pada twin bracket.


Gambar 5. Rotation wedges.

Universitas Sumatera Utara
5. Elastic separator (Gambar 6). Digunakan untuk mendapatkan ruang
diantara gigi pada proses pemasangan band atau cincin pada perawatan ortodonti.
Bahan ini dipasangkan pada gigi posterior dan menghasilkan tekanan yang ringan dan
terus-menerus sehingga dapat membuka ruang diantara gigi.


Gambar 6. Elastic separator.

6. Elastomeric chain (Gambar 7). Bahan ini dibuat berbentuk seperti rantai
dan digunakan untuk menghasilkan force sehingga gigi dapat bergerak. Elastomeric
chain ini tersedia dalam 3 tipe yakni short, medium dan long (Gambar 8).


Gambar 7. Elastomeric chain dalam sediaan
beberapa warna.


Universitas Sumatera Utara


Gambar 8. Tipe elastomeric chain : short,
medium dan long.



2.4 Penggunaan Elastomeric Chain
Elastik merupakan salah satu komponen aktif yang sering digunakan dalam
perawatan ortodonti. Elastik pertama kali digunakan oleh Case dan Baker sejak tahun
1893.
1,2,3
Salah satu sediaan dari elastik adalah elastomeric chain. Elastomeric chain
pertama kali diperkenalkan dalam bidang ortodonti sejak tahun 1960.
4,9
Dalam
perawatan ortodonti, elastomeric chain digunakan untuk menghasilkan force dalam
menggerakkan gigi seperti untuk meretraksi gigi kaninus, mengkoreksi diastema dan
merotasi gigi.
4
Dalam perawatan ortodonti, bahan yang sering dipakai dalam proses
penutupan ruang setelah pencabutan adalah elastomeric chain atau nickel-titanium
closed coil spring.
18
Elastomeric chain lebih sering dipakai karena lebih mudah dan
harganya relatif murah.
19
Banyak cara dalam perawatan ortodonti yang dilakukan
untuk menutup ruang, namun cara yang ideal dalam menutup ruang sebaiknya
menggunakan tekanan ringan yang terus-menerus untuk mempertahankan integritas
ligamen periodontal dan dapat menutup ruang dalam waktu yang relatif singkat.


Elastomeric chain lebih dipilih karena kelebihannya, tetapi harus diingat
bahwa bahan ini memiliki kelemahan yaitu kekuatannya dapat hilang dalam kurun
Universitas Sumatera Utara
waktu tertentu (force decay), sehingga force yang dihasilkan adalah interrupted force
bukan continous force.
10
Kehilangan force terbesar terjadi pada 12-24 jam pertama
dan terus berkurang dalam 21 hari.
4,9
Mengingat hal ini maka dalam penggunaannya
elastomeric chain harus diganti secara teratur dan diperlukan ketelitian agar tidak
melewati batas kekuatan yang diinginkan. Pemberian tekanan dalam perawatan
ortodonti tidak boleh diaktifkan kembali sekurang-kurangnya dalam waktu tiga
minggu.
10
Force yang dihasilkan oleh elastomeric chain dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain fluoride, udara, ozon, prosedur disinfeksi dan sterilisasi, suhu, pH,
proses pengunyahan, diet dan stain.
4,20
Warna dari elastomeric chain juga
mempengaruhi force yang dihasilkan. Dari hasil penelitian Lu T dkk yang
membandingkan elastomeric chain berwarna bening dan abu-abu didapatkan bahwa
elastomeric chain berwarna bening memiliki force yang lebih besar dibandingkan
dengan elastomeric chain yang berwarna abu-abu.
4
Elastomeric chain juga tersedia dalam tiga tipe yakni short, medium dan long.
Banyak ortodontis yang lebih memilih elastomeric chain tipe short dalam meretraksi
gigi kaninus untuk mengisi ruang bekas pencabutan gigi premolar.
9
De Genova dkk
mengatakan elastomeric chain tipe short menghasilkan initial force yang lebih besar
dan mempertahankan force dengan persentasi yang lebih besar dibandingkan dengan
yang tipe long. Baty DL dkk mengatakan elastomeric chain dengan filamen yang
lebih panjang akan menghasilkan initial force yang lebih rendah dan force decay
yang lebih besar dibandingkan dengan filamen yang lebih pendek. Rock dkk
mengatakan elastomeric chain tipe short menghasilkan initial force yang lebih besar.
4

Universitas Sumatera Utara

Cara penggunaan elastomeric chain dalam perawatan yaitu chain dipasangkan
pada braket gigi yang ingin digerakkan dan diregangkan hingga mencapai braket gigi
penjangkar untuk menghasilkan force sehingga gigi tersebut dapat bergerak. Rock
dkk menyarankan peregangan dengan penambahan 50-70% dari panjang awalnya.
Young dan Sandrik juga menyarankan peregangan dilakukan dengan penambahan 50-
70% dari panjang awalnya.
4

















Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai