FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2009 Dalam pekerjaan analisis proses yang dilakukan tentang analisis fisik dan lingkungan, analisis sosial dan kependudukan, analisis ekonomi, identifikasi struktur tata ruang, analisis prasarana dan sarana wilayah, dan menemukenali kawasan prioritas. Analisis Fisik dan Lingkungan Kebutuhan lahan yang akan dipergunakan untuk kegiatan produksi pertanian, permukiman, industri dan kegiatan lainnya semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, oleh karena itu diperlukan suatu pemikiran yang seksama untuk membuat keputusan dalam pemanfaatan lahan sehingga penggunaan lahan tidak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan di masa yang akan datang. Selain itu masih kurangnya informasi tentang potensi lahan, kesesuaian penggunaan lahan dan pengelolaannya yang diperlukan untuk setiap areal. Untuk mengetahui kesesuaian lahan dengan penggunaannya maka perlu dilakukan analisis sehingga dapat dihasilkan suatu pengelompokan lahan secara sistematis menurut sifat-sifat tertentu pada lahan yang akan mempengaruhi kemampuan lahan bagi suatu tujuan penggunaan pertanian dan kegiatan lainnya. Analisis Kawasan Lindung dan Budidaya Kawasan merupakan wilayah yang mempunyai fungsi utama lindung atau budidaya. Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. Kawasan Budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan. Analisis kawasan lindung dan budidaya ditujukan untuk menentukan pola penggunaan/peruntukan tanah berdasarkan identitas teknis dan sifat-sifat tanah sehingga dapat menghasilkan pembagian kawasan menjadi dua kawasan utama, yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya. Klasifikasi kawasan lindung dibedakan atas 4 kelompok yaitu: Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya: Kawasan hutan lindung Kawasan resapan air. Kawasan bergambut. Kawasan perlindungan setempat yang terdiri dari: Sempadan pantai. Sempadan sungai. Kawasan sekitar mata air. Kawasan suaka alam dan cagar alam yang terdiri dari: Kawasan suaka alam. Kawasan berhutan bakau. Kawasan suaka alam laut dan perairan laut. Taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan. Kawasan rawan bencana yakni kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, longsor, dan lain-lain.
Perlindungan Hutan diselenggarakan dengan tujuan untuk menjaga
hutan, kawasan hutan dan lingkungannya, agar fungsi lindung, fungsi konservasi dan fungsi produksi dapat tercapai secara optimal dan lestari. Perlindungan hutan ini merupakan usaha untuk : Mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, bencana alam, hama serta penyakit. Mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.
Penanggulangan kebakaran hutan meliputi pengembangan sistem
penanggulangan kebakaran, deteksi dan evaluasi kebakaran, pencegahan dan pemadaman kebakaran, dan dampak kebakaran. Konservasi kawasan dan keanekaragaman hayati meliputi pengelolaan dan pendayagunaan kawasan konservasi serta pemberdayaan masyarakat sekitar taman nasional, taman wisata, taman hutan raya, kawasan suaka alam, hutan lindung dan taman buru. Konservasi keanekaragaman hayati meliputi konservasi jenis dan genetik, konservasi ekosistem esensial, pengembangan lembaga konservasi, penangkaran tumbuhan dan satwa liar, tertib peredaran tumbuhan dan satwa liar.
Perencanaan Pengembangan Wilayah yang dapat dilakukan pada
Kawasan hutan Suaka Alam dan Cagar Budaya adalah Hutan Konservasi. Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan Konservasi terdiri dari : o Kawasan hutan Suaka Alam berupa : Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan perkembangannya berlangsung secara alami. Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dn atau keunikan jenis satwa bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan kebanggaan nasional yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. o Kawasan hutan Pelestarian Alam berupa : Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai kosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan atau satwa, pariwisata dan rekreasi. Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan jenis asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan penunjang budidaya tumbuhan dan atau satwa, budaya, pariwisata dan rekreasi. Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. o Taman Buru Kawasan hutan Suaka Alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Kawasan hutan Pelestarian Alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.