P 04121401004
2. Desiyanti 04121401006
3. Dhiya silfi ramadini 04121401008
4. Alzena dwi 04121401009
5. Evita yolanda 04121401021
6. Tiara putri R 04121401026
7. Rahardian dwi cahyo 04121401027
8. Al-amirah zainab 04121401035
9. K.M Syarif azhar 04121401048
10. M Tata suharta 04121401053
11. Ayu aprilisa dahni P 04121401062
12. Risfandi ahmad T 04121401090
13. Ima desliana 04121401091
Kumpul tanggal 28 oktober 2014 jam 05.00 PAGI sampai 17.00 SORE
Saya lihat semua islam pasti bisa bangun subuh kan sekalian kirim
analisis, Tolong laporan yang dikirim rapi Times new Roman font 12.
BESERTA Daftar pustaka.
Apa bila tidak lengkap dan tidak rapi ataupun tidak ada daftar pustaka
Berkesempatan menjadi Presentan dan ngeprint.
Apa bila tidak kumpul otomatis jadi presentan dan HARUS ngeprint.
Kirim ke email ta2suharta@yahoo.com dan
rahardiandwicahyo@yahoo.com
Kirim ke dua dua email. THANKSSS MOHON BANTUAN. *CIPOK*
SEMANGAT SALAM 3 JARI !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Skenario B
Ny. Luna, umur 69 tahun, memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM tipe 2. Sejak 1,5
tahun yang lalu dia sukar berjalan karena kelemahan tubuh sebelah kanan. Sejak 1 tahun
terakhir dia sering lupa meletakkan benda, sering ketinggalan belanjaan di pasar dan sering
lupa waktu maan dan mandi. Keluhan sering lupa waktu makan dan mandi semakin berat.
Lalu dia di bawa oleh keluarganya ke dokter.
Hasil pemeriksaan fisik: GCS 15, tekanan darah 170/100 mmHg, nadi 82 x/menit reguler,
pernafasan 20x/menit, temperatur 37,2oC.
Hasil pemeriksaan status neurologis: gerakan ekstermitas kanan menurun, kekuatan
ekstremitas kanan 4, refleks fisiologi kanan meningkat, refleks patologis sebelah kanan (+)
Hasil pemeriksaan laboratorium: GDS 240 mg/dL, kolesterol total 160 mg%, TG 120 mg%
Hasil pemeriksaan penunjang: CT scan kepala: infark lakunar di lobus temporalis kiri.
Hasil pemeriksaan kognitif: MMSE 17/30
KLARIFIKASI ISTILAH
Hipertensi: tingginya tekanan darah arteri secara persisten, penyebabnya mungkin tidak di
ketahui atau mungkin disebabkan karena penyakit lain.
DM tipe 2 : diabetes melitus. Kelainan metabolik ketidak mampuan mengoksidasi
karbohidrat gangguan pada insulin.
Kelemahan tubuh: penurunan dari kekuatan otot-otot tubuh
GCS: Glasgow coma scale. Skala yang di pakai untuk menilai atau menetukan tingkat
kesadaran pasien mulai dari sadar sepenuhnya sampai keadaan koma.
Infark lakunar: daerah nekrosis iskemik terbatas yang disebabkan oleh oklusi suplai arteri
atau drainase vena yang berbentuk cekungan kecil atau rongga berlubang.
MMSE: minimental state examination. untuk screening awal fungsi luhur.
IDENTIFIKASI MASALAH
1.Ny. Luna, umur 69 tahun, memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM tipe 2
2. Sejak 1,5 tahun yang lalu dia sukar berjalan karena kelemahan tubuh sebelah kanan.
3. Sejak 1 tahun terakhir dia sering lupa meletakkan benda, sering ketinggalan belanjaan di
pasar dan sering lupa waktu maan dan mandi.
4. Keluhan sering lupa waktu makan dan mandi semakin berat. Lalu dia di bawa oleh
keluarganya ke dokter.
5. Hasil pemeriksaan fisik: GCS 15, tekanan darah 170/100 mmHg, nadi 82 x/menit reguler,
pernafasan 20x/menit, temperatur 37,2oC.
6. Hasil pemeriksaan status neurologis: gerakan ekstermitas kanan menurun, kekuatan
ekstremitas kanan 4, refleks fisiologi kanan meningkat, refleks patologis sebelah kanan (+)
7. hasil pemeriksaan laboratorium: GDS 240 mg/dL, kolesterol total 160 mg%, TG 120 mg%
8. hasil pemeriksaan penunjang: CT scan kepala: infark lakunar di lobus temporalis kiri.
9. hasil pemeriksaan kognitif: MMSE 17/30
ANALISIS MASALAH
1. Ny. Luna, umur 69 tahun, memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM tipe 2
a. bagaimana anatomi dan fisiologi otak? (13,12,11)
b. etiologi dan patofisiologi hipertensi? (10,9,8)
c. ada berapa jenis-jenis DM? (7,6,5)
d. etiologi dan patofisiologi DM tipe 2? (4,3,2)
Ada bukti yang menunjukkan bahwa etiologi diabetes melitus bermacam macam.
Meskipun berbagai lesi dengan jenis yang berbeda akhirnya akan mengarah pada insufisiensi
insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas
penderita diabetes melitus. Pada pasien pasien dengan DM tipe 2, penyakitnya mempunyai
pola familial yang kuat. Diabetes tipe 2 ditandai dengan kelainan sekresi insulin, serta kerja
insulin. Pada awalnya tampak terdapat resistensi dari sel sel sasaran terhadap kerja insulin.
Insulin mula mula mengikat dirinya kepada reseptor reseptor pemukaan sel tertentu,
kemudian terjadi reaksi interselular yang menyebabkan mobilisasi pembawa GLUT 4 glukosa
dan meningkatkan transpor glukosa menembus membran sel. Pada pasien DM tipe 2 terdapat
kelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor. Kelainan ini dapat disebabkan oleh
berkurangnya jumlah tempat reseptor pada membran sel yang selnya responsif terhadap
insulin atau akibat ketidaknormalan reseptor insulin intrinsik. Akibatnya, terjadi
penggabungan abnormal antara kompleks reseptor insulin dengan sistem transpor glukosa.
Ketidaknormalan post reseptor dapat mengganggu kerja insulin. Kadar glukosa normal dapat
dipertahankan dalam waktu yang cukup lama dengan meningkatkan sekresi insulin. Pada
akhirnya, timbul kegagalan sel beta dengan menurunnya jumlah insulin yang beredar dan
tidak lagi memadai untuk mempertahankan euglikemia
Sumber :
e. adakah hubungan antara hipertensi dengan DM tipe 2 dengan kasus? (1,13,12)
f. bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan utama pada kasus?
(11,10,9)
2. Sejak 1,5 tahun yang lalu dia sukar berjalan karena kelemahan tubuh sebelah kanan.
a. Mengapa dia sukar berjalan dan kelemahan tubuh sebelah kanan? (8,7,6)
b. Bagaimana mekanisme dari keluhan sukar berjalan? (5,4,3)
c. Apakah hubungan gejala kelemahan tubuh dengan fungsi kognitif yang terganggu?
(3,2,1)
3. Sejak 1 tahun terakhir dia sering lupa meletakkan benda, sering ketinggalan belanjaan
di pasar dan sering lupa waktu makan dan mandi.
a. Apa penyebab sering lupa? (1,10,7)
b. Mengapa dia sering lupa? (5,9,13)
c. Adakah hubungan sering lupa dengan riwayat penyakit sebelumnya? (8,2,12)
Ada. Hipertensi dan DM merupakan faktor predisposisi yang meningkatkan resiko
seseorang terkena penyakit demensia.
d. Apa saja jenis-jenis demensia? (11,3,4,6)
e. Gejala apa yang akan timbul selain yang disebutkan diatas? (1,5,8)
f. Faktor-faktor apa saja yang dapat menjelaskan gejala demensia vaskuler? (11,3,2)
4. Keluhan sering lupa waktu makan dan mandi semakin berat. Lalu dia di bawa oleh
keluarganya ke dokter.
a. Mengapa keluhan semakin berat? (9,10,7)
b. Apa makna klinis dari keluhan semakin berat? (13,12,4,6)
5. Interpretasi dan mekanisme dari hasil pemeriksaan
A. Pemerisaan Fisik: GCS 15 (10,13,7)
B. Vital sign: tekanan darah 170/100 mmHg (1,9,12)
C. Pemeriksaan khusus
a. Ekstremitas kanan menurun, kekuatan ekstremitas kanan 4, refleks
fisiologi kanan meningkat, refleks patologis sebelah kanan (+) (8,2,4)
D. Hasil laboratorium: GDS 240 mg/dL, kolesterol total 160 mg%, TG 120%
(5,6,11,3)
E. Pemeriksaan penunjang: CT scan kepala: infark lakunar lobus temporalis kiri
(1,2,3)
F. Cara pemeriksaan MMSE (4,5,6)
6. Different diagnose (7,8,9)
7. Working diagnose (10,11,12)
8. Penatalaksanaan (13,1,2)
9. Prognosis (3,4,5,)
10. Komplikasi(6,7,8,9)
11. KDU (10,11,12,13)
HIPOTESIS
Ny. Luna, 69 tahun, diduga menderita demensia vaskuler, hipertensi, dan DM tipe 2.
LEARNING ISSUE
1. Anatomi dan fisiologi otak (1,2,3,4,5,6)
2. Demensia (7,8,9,10,11,12,13)