Anda di halaman 1dari 14

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS


2.1 Hasil Belajar
2.1.1 Pengertian Hasil Belajar
Pengertian tentang hasil belajar telah banyak dikemukakan oleh
beberapa ahli pendidikan. Rumusan yang dikemukakan oleh pendapat yang satu
dengan pendapat lain memiliki sedikit perbedaan.
D.N Adjai Robinson (1!! " # berpendapat bah$a belajar dikatakan
berhasil apabila telah terjadi perubahan tingkah laku. Demikian pula% A.&abrani
Rusyan (1' " 2(# mengatakan bah$a% belajar dikatakan berhasil apabila terjadi
perubahan tingkah laku. )erta pendapat senada juga dikemukakan oleh )kinner%
Hit*man dan Reber (dalam )uarni% 1+ " +,(1#. &ekanan dari beberapa pendapat
di depan adalah adanya perubahan tingkah laku.
Depdikbud (1-"2.# mengemukakan bah$a hasil belajar itu berupa
pengetahuan% keterampilan /isik% mental dan sosial% serta sikap dan nilai yang
di0apai sis$a setelah menyelesaikan suatu kegiatan belajar. Pendapat dari
Depdikbud tentang pengertian belajar ini ternyata tidak hanya memilah menjadi
tiga ranah yaitu kognitif% afektif dan psikomotor% tetapi juga memandang penting
hasil belajar yang berupa mental dan sosial.
1imble dan 2arme*y (dalam 3uhammad Ali% 12"1-# mengemukakan
bah$a hasil belajar itu merupakan suatu kemampuan untuk melakukan sesuatu
se0ara permanen% dapat diulang,ulang dengan hasil yang sama. Pengertian dari
pendapat di atas ternyata menekankan bah$a hasil belajar adalah kemampuan
yang permanen dan dapat diulang-ulang.
Berdasarkan beberapa pendapat di depan% dapat dikemukakan bah$a hasil
belajar adalah didapatnya perubahan tingkah laku yang dapat berupa kogniti/%
a/ekti/ dan psikomotor yang relati/ permanen serta dapat diketahui dari
penampilan maupun ke0enderungan perilaku% yang diperoleh setelah melakukan
kegiatan belajar.
+
2.1.2 4aktor,/aktor yang 3empengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Belajar sebagai suatu proses% melibatkan sejumlah /aktor. 4aktor,/aktor
tersebut berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar yang diperoleh.
3uhammad Ali (12"1.# mengemukakan% /aktor,/aktor yang
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar yaitu (1# kesiapan (readiness# yaitu
kapasiti% baik /isik maupun mental untuk melakukan sesuatu% (2# moti5asi% yaitu
dorongan dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu% dan ('# tujuan yang ingin
di0apai.
)edangkan menurut )umadi )uryabrata (dalam Nyoman 6irya% dkk%
11 " 11# bah$a proses dan hasil belajar dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor
dalam. 4aktor luar (eksternal# terdiri dari dua /aktor yaitu (1# /aktor lingkungan%
yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial% dan (2# /aktor instrumental%
seperti kurikulum% program% sarana dan prasarana% serta guru. )edangkan /aktor
dari dalam sis$a (internal# juga terdiri dari dua /aktor yaitu (1# /aktor /isiologis%
seperti kondisi /isik se0ara umum dan kondisi alat indera% (2# /aktor psikologis%
seperti minat% bakat% ke0erdasan% moti5asi dan kemampuan kogniti/.
Dari kedua pendapat di depan% dinyatakan bah$a salah satu /aktor yang
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar adalah /aktor kesiapan yaitu
kapasiti mental sis$a% lingkungan sosial maupun /aktor psikologis seperti
moti5asi% minat dan kemampuan kogniti/ sis$a.
)edangkan 2ede Agung (1! " 1# mengemukakan bah$a% proses dan
hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai /aktor% terdiri dari (1# raw input% yakni
keadaan yang ada pada subjek didik% meliputi ke0erdasan% moti5asi belajar%
perhatian% minat% bakat% kondisi /isik sis$a dan kondisi inderanya% (2#
instrumental input% meliputi kurikulum7materi% guru% sarana prasarana%
administrasi dan anggaran% ('# environmental input% meliputi suasana belajar serta
lingkungan /isik maupun lingkungan sosial sis$a% dan (-# proses belajar
mengajar yang terjadi. Pendapat ini menyatakan bah$a salah satu /aktor yang
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar adalah moti5asi sis$a% suasana
belajar% serta /aktor proses belajar mengajar yang terjadi.
3enurut 8brahim% dkk. (12 " -1,-'# juga mengemukakan tentang /aktor,
/aktor yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar% antara lain (1# bahan
(
atau hal yang dipelajari% (2# lingkungan% meliputi lingkungan alam dan lingkungan
sosial% ('# instrumental% yang meliputi perangkat keras serta perangkat lunak
seperti kurikulum% paket belajar% modul dan lain,lain% dan (-# kondisi subjek didik
yang meliputi kondisi /isik dan kondisi psikologis% seperti ke0erdasan% perasaan%
perhatian% kemauan% bakat% minat% moti5asi% dan lain,lain. Pendapat 8brahim ini
juga menyatakan bah$a salah satu /aktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar adalah lingkungan (suasana belajar#% dan kondisi psikologis seperti
ke0erdasan% perasaan% perhatian% minat% dan moti5asi sis$a.
Berdasarkan beberapa pendapat di depan% ternyata banyak /aktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar. )alah satu dari /aktor,/aktor tersebut
adalah suasana belajar% kondisi psikologis dan proses belajar yang terjadi sehingga
sis$a mudah dalam menguasai materi.
2.2 Pembelajaran Kooperati
2.2.1 Pengertian Pembelajaran 1ooperati/
3anusia memiliki derajat potensi dan latar belakang historis% serta harapan
masa depan yang berbeda,beda. 1arena adanya beberapa perbedaan% manusia
dapat silih asah (saling men0erdaskan#. Pembelajaran kooperati/ se0ara sadar
men0iptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi sis$a bukan
hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama sis$a.
3anusia adalah makhluk indi5idual% berbeda satu sama lain. 1arena
si/atnya yang indi5idual maka manusia yang satu membutuhkan manusia yang
lainnya sehingga sebagai konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk
siosial% makhluk yang berinteraksi dengan sesamanya. 1arena satu sama lain
saling membutuhkan maka harus ada interaksi yang silih asih (saling menyayangi
atau saling men0intai#. Pembelajaran kooperati/ merupakan pembelajaran yang
se0ara sadar dan sengaja men0iptakan interaksi yang saling mengasihi antar
sesama sis$a.
Pembelajaran kooperati/ adalah pembelajaran yang se0ara sadar dan
sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh (saling tenggang rasa# untuk
menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan
permusuhan. Abdulrahman dan Bintoro (dalam Nurhadi dan Agus 2errad )enduk%
!
299' " +9# menyatakan bah$a% :Pembelajaran kooperati/ adalah pembelajaran
yang se0ara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah% silih
asih% dan silih asuh antar sesama sis$a sebagai latihan hidup di dalam masyarakat
nyata.:
2.2.2 ;nsur,unsur Dasar Pembelajaran 1ooperati/
Penerapan model pembelajaran kooperati/ dilandasi teori,teori% di
antaranya teori motivasi dan teori kognitif.
Adapun berbagai elemen dalam pembelajaran kooperati/% seperti
dikemukakan oleh Abdulrahman dan Bintoro (dalam Nurhadi dan Agus 2errad
)enduk% 299' " +9# adalah adanya " (1# saling ketergantungan positi/< (2# interaksi
tatap muka< ('# akuntabilitas indi5idual< dan (-# keterampilan untuk menjalin
hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang se0ara sengaja diajarkan.
2.2.' Pentingnya Pembelajaran 1ooperati/
Ada banyak alasan mengapa pembelajaran kooperati/ dikembangkan.
Hasil penelitian melalui metode meta-analisis yang dilakukan oleh =ohnson dan
=ohnson (dalam Nurhadi dan Agus 2errad )enduk% 299' " +2,+'# menunjukkan
adanya berbagai keunggulan pembelajaran kooperati/% sebagai terurai berikut ini.
(1# 3emudahkan sis$a melakukan penyesuaian sosial.
(2# 3engembangkan kegembiraan belajar yang sejati.
('# 3emungkinkan para sis$a saling belajar mengenai sikap% keterampilan%
in/ormasi% perilaku sosial% dan pandangan.
(-# 3emungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai,nilai sosial dan
komitmen.
(.# 3eningkatkan keterampilan metakogniti/.
(+# 3enghilangkan si/at mementingkan diri sendiri atau egois dan egosentris.
((# 3eningkatkan kepekaan dan kesetiaka$anan sosial.
(!# 3enghilangkan sis$a dari penderitaan akibat kesendirian atau
keterasingan.
(# Dapat menjadi a0uan bagi perkembangan kepribadian yang sehat dan
terintegrasi.

(19# 3embangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa de$asa.


(11# 3en0egah timbulnya gangguan keji$aan.
(12# 3en0egah terjadinya kenakalan di masa remaja.
(1'# 3enimbulkan perilaku rasional di masa remaja.
(1-# Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan
saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.
(1.# 3eningkatkan rasa saling per0aya kepada sesama manusia.
(1+# 3eningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai
perspekti/.
(1(# 3eningkatkan perasaan penuh makna mengenai arah dan tujuan hidup.
(1!# 3eningkatkan keyakinan terhadap ide atau gagasan sendiri.
(1# 3eningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan
lebih baik.
(29# 3eningkatkan moti5asi belajar intrinsik.
(21# 3eningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan
kemampuan% jenis kelamin% normal atau 0a0at% etnis% kelas sosial% agama% dan
orientasi tugas.
(22# 3engembangkan kesadaran bertanggung ja$ab dan saling menjaga
perasaan.
(2'# 3eningkatkan sikap positi/ terhadap belajar dan pengalaman belajar.
(2-# 3eningkatkan keterampilan hidup bergotong royong.
(2.# 3eningkatkan kesehatan psikologis.
(2+# 3eningkatkan sikap tenggang rasa.
(2(# 3eningkatkan kemampuan berpikir di5ergen atau berpikir kreati/.
(2!# 3emungkinkan sis$a mampu mengubah pandangan klise dan stereotip
menjadi pandangan yang dinamis dan realistis.
(2# 3eningkatkan rasa harga diri (self-esteen# dan penerimaan diri (self-
acceptance#.
('9# 3emberikan harapan yang lebih besar bagi terbentuknya manusia de$asa
yang mampu menjalin hubungan positi/ dengan sesamanya% baik di tempat
kerja maupun di masyarakat.
19
('1# 3eningkatkan hubungan positi/ antara sis$a dengan guru dan personil
sekolah.
('2# 3eningkatkan pandangan sis$a terhadap guru yang bukan hanya sebagai
penunjang keberhasilan akademik tetapi juga perkembangan kepribadian
yang sehat dan terintegrasi.
(''# 3eningkatkan pandangan sis$a terhadap guru yang bukan hanya pengajar
tetapi juga pendidik.
Pembelajaran kooperati/ dikembangkan berdasarkan teri belajar kogniti/,
konstrukti5isme. )esuai dengan pendapat >ygotsky ( dalam Depdiknas% 299. " 19#
bah$a /ungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya mun0ul dalam per0akapan
atau kerjasama antar indi5idu sebelum /ungsi mental yang lebih tinggi itu terserap
ke dalam indi5idu tersebut.
Penerapan model pembelajaran kooperati/ juga sesuai dengan yang
dikehendaki oleh prinsip,pirnsip ?&@ (contextual teaching and learning# yaitu
tentang learning community.
3enurut 6ina )anjaya (299( " 2-1# mengemukakan bah$a dalam
pembelajaran kooperati/% selain memiliki dampak pembelajaran% yaitu
peningkatan prestasi belajar peserta didik (student achievement#% juga mempunyai
dampak pengiring seperti " relasi sosial% penerimaan terhadap peserta didik yang
dianggap lemah% harga diri% norma akademik% penghargaan terhadap $aktu% dan
suka memberi pertolongan pada orang lain.
2.! Pembelajaran Kooperati Arti"#lasi
Pembelajaran 1ooperati/ Artikulasi merupakan model pembelajaran yang
menuntut sis$a akti/ dalam pembelajaran dimana sis$a dibentuk menjadi
kelompok ke0il yang masing,masing sis$a dalam kelompok tersebut mempunyai
tugas me$a$an0arai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas.
Pembelajaran 1ooperati/ Artikulasi prosesnya seperti pesan berantai% artinya apa
yang telah diberikan guru% seorang sis$a $ajib meneruskan menjelaskannya pada
sis$a lain (pasangan kelompoknya#. Disinilah keunikan model pembelajaran ini%
karena sis$a dituntut untuk bisa berperan sebagai Apenerima pesan: sekaligus
berperan sebagai Apenyampai pesan:. Penekanannya pada komunikasi anak
11
kepada teman satu kelompoknya karena disana ada proses $a$an0ara pada teman
satu kelompoknya% serta 0ara tiap anak menyampaikan hasil diskusinya di depan
kelompok yang lain% karena setiap anak memiliki kesempatan untuk
menyampaikan pendapat kelompoknya. 1elompok dalam artikulasipun biasanya
hanya terdiri atas dua orang yakni dalam satu kelompok terbentuk atas teman satu
mejanya.(Norhasanah% 2911#
Artikulasi adalah perangkat alat,alat u0ap atau alat,alat bi0ara dimana hasil
mekanisme kerjanya memproduksi suara atau bunyi bahasa yang memiliki si/at,
si/at khusus. )ehingga bunyi yang dihasilkan antara satu dengan yang lainnya
berbeda.
Artikulasi atau arti0ulate% terjemahan dalam kamus diartikan sebagai hal
yang nyata% sesuatu yang benar diujarkan. ;jaran atau u0apannya benar menurut
pembentukan pola u0apan setiap bunyi bahasa untuk membentuk kata. 8stilah
artikulasi digunakan di lapangan dengan tidak dipermasalahkan% yang penting
pelayanannya bisa dilakukan e/ekti/ kepada anak dengan tujuan agar upaya
latihan u0apan dapat meningkatkan kekayaan dan kemampuan berbahasa anak .
1aitannya dengan pelaksanaan latihan7pembelajaran u0apan atau artikulasi
tadi diartikan sebagai upaya agar anak pandai mengu0apkan kata,kata atau bi0ara.
Anak dilatih dengan harapan akan mampu dalam mengu0apkan7mengujarkan
kata,kata menjadi jelas pola u0apannya.
Banyak /aktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran artikulasi.
Diantaranya yaitu"
1. /aktor anak dengan segala karakteristiknya% seperti perkembangan%
kognisi% mental% emosi% sosial serta kepribadiannya.
2. /aktor instrumental input% yaitu kuali/ikasi serta kelengkapan sarana yang
diperlukan dalam pembelajaran% meliputi guru% metode% teknik% dan media%
bahan sumber belajar% program dan tugas,tugas.
'. /aktor instrumental% yaitu situasi dan keadaan /isik% seperti letak sekolah%
iklim% hubungan antar sis$a,guru% sis$a dengan orangtua% dan sis$a dengan
orang lain.
3etode artikulasi motokinestetik dikembangkan oleh Boung dan Ha$k
(1'!#. 3etode artikulasi motokinestetik adalah metode artikulasi yang
12
penerapanya langsung digerakan se0ara eksternal pada bagian mulut% rahang% dan
leher oleh terapis $i0ara. &ujuan metode motokinestetik adalah untuk men0egah
pembelajaran artikulasi yang salah dan untuk memperbaiki artikulasi yang salah.
)eseorang dengan gangguan pendengaran yang ringan masih memiliki
kemampuan pendengaran yang tergantung pada sinyal auditori yang diterima
sebagai dasar terbentuknya suatu in/ormasi. Hal ini memungkinkan seorang
dengan gangguan pendengaran ringan masih bisa tertolong dengan menggunakan
alat bantu dengar. Hal tersebut dapat memungkinkan bertambahnya in/ormasi dari
luar% tergantung pula kemampuan dirinya dalam menyimpulkan sinyal akustik
langsung% dimana sisa gerakan amplitude dan /rekuensi yang tidak 0ukup untuk
sebuah pengertian yang adekuat dari sebuah pesan atau in/ormasi.
=ika gangguan pendengarannya sangatlah serius akan terjadi kegagalan
dalam menerima sinyal yang 0ukup untuk sebuah pemahaman. Dalam kasus yang
berat proses rehabilitasi dari /ungsi pendengaran yang dihasilkan dari proses
ampli/i0ation sangatlah sedikit sekali in/ormasi tambahan yang diterima. &etapi
pendekatan yang alamiah untuk rehabilitasi gangguan pendengaran menekankan
bah$a rehabilitasi pada gangguan pendengaran tidak merubah struktur pemulihan
suatu program. Hanya relati5e emphasi*e akan menjadi penempatan dalam latihan
auditori dan 5isual yang dapat memberi perubahan ()anders% 1(1#.
1arakter yang ada pada diri sis$a setelah proses belajar dengan
menggunakan model artikulasi ini adalah sebagai berikut "
1. )is$a menjadi lebih mandiri.
2. )is$a bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar.
'. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang indi5idu.
-. &erjadi interaksi antar sis$a dalam kelompok ke0il.
.. &erjadi interaksi antar kelompok ke0il yang satu dengan lainnya.
+. &iap sis$a mempunyai kesempatan berbi0ara atau tampil di muka kelas
untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok mereka.
Berikut ini adalah kelebihan maupun kekurangan dari metode artikulasi "
1. 1elebihan "
a. )emua sis$a terlibat (mendapat peran#.
b. 3elatih kesiapan sis$a.
1'
0. 3elatih daya serap pemahaman dari orang lain.
d. ?o0ok untuk tugas sederhana.
e. 8nteraksi lebih mudah.
/. @ebih mudah dan 0epat membentuknya.
g. 3eningkatkan partisipasi anak.
2. 1ekurangan "
a. ;ntuk mata pelajaran tertentu.
b. 6aktu yang dibutuhkan banyak.
0. 3ateri yang didapat sedikit.
d. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
e. @ebih sedikit ide yang mun0ul.
/. =ika ada perselisihan tidak ada penengah.
()ri 8ndah D.)% 2911#
@angkah,langkah atau sintak model pembelajaran artikulasi adalah sebagai
berikut "
1. 2uru menyampaikan kompetensi yang ingin di0apai.
2. 2uru menyajikan materi sebagaimana biasa.
'. ;ntuk mengetahui daya serap sis$a% bentuklah kelompok berpasangan dua
orang.
-. 3enugaskan salah satu sis$a dari pasangan itu men0eritakan materi yang
baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat
0atatan,0atatan ke0il% kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok
lainnya.
.. 3enugaskan sis$a se0ara bergiliran7dia0ak menyampaikan hasil
$a$an0aranya dengan teman pasangannya sampai sebagian sis$a sudah
menyampaikan hasil $a$an0aranya.
+. 2uru mengulangi7menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum
dipahami sis$a.
(. 1esimpulan7penutup.
1-
2.$ %oti&asi Belajar
2.-.1 Pengertian 3oti5asi Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas% seorang pendidik senantiasa
mengupayakan untuk selalu menumbuhkan moti5asi pada peserta didik. )yai/ul
Bahri Djamarah (2992"11-# berpendapat bah$a moti5asi adalah suatu pendorong
yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk akti5itas nyata untuk
men0apai tujuan tertentu. )enada dengan ini% Cemar Hamalik (299("1.!#
mengungkapkan bah$a yang dimaksud dengan moti5asi adalah suatu perubahan
energi di dalam diri (pribadi# seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk men0apai tujuan.
)ardiman (299("(2# mengungkapkan pengertian moti5asi sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam diri subjek untuk melakukan akti5itas,
akti5itas tertentu demi men0apai suatu tujuan. 3oti/ akan menjadi akti/ pada saat,
saat tertentu% terutama bila kebutuhan untuk men0apai tujuan sangat
dirasakan7mendesak. 3oti5asi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk
bergerak% baik disadari maupun tidak disadari% D.P Hutabarat (dalam 3. )obry%
299."-!#
D.6. Hendrikus (2991"'(# menjelaskan bah$a hasil optimal dari proses
pembelajaran tergantung pada moti5asi yang kuat. )emakin kuat moti5asi%
semakin lan0ar kegiatan pembelajaran dilaksanakan dan hasil belajar juga
diharapkan akan semakin baik. Betapa pentingnya pemberian moti5asi ini
sehingga dijelaskan" keinginan yang utama sis$a yang perlu mendapat perhatian
adalah kesempatan untuk berprestasi% merasa diikutsertakan dalam proses
pembelajaran (6ahjosumidjo% 12"2.#.
Dari beberapa pengertian tentang moti5asi di atas maka dapat disimpulkan
bah$a yang dimaksud dengan moti5asi adalah suatu perubahan energi di dalam
diri seseorang baik disadari maupun tidak disadari yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi ke dalam bentuk akti5itas nyata untuk men0apai
tujuan tertentu.
2.-.2 4ungsi 3oti5asi Belajar
1.
Ada tiga /ungsi moti5asi diantaranya yaitu" (1#. 3endorong manusia
untuk berbuat< (2#. 3enentukan arah perbuatan< ('#. 3enyeleksi perbuatan%
)ardiman (299("!.#
Dimyati dan 3udjiono (1-"12.# 3engatakan bah$a" moti5asi belajar
penting bagi sis$a dan guru. Bagi sis$a pentingnya moti5asi belajar adalah " (1#.
3enyadarkan kedudukan pada a$al belajar% proses dan hasil akhir< (2#.
3engin/ormasikan tentang kekuatan usaha belajar% yang dibandingkan dengan
teman sebaya. =ika usaha sis$a belajar belum memadai% maka ia akan berusaha
belajar setekun temannya yang berhasil< ('#. 3engarahkan kegiatan belajar.
)etelah sis$a mengetahui bah$a dirinya belum belajar se0ara serius% maka ia
akan mengubah perilaku belajarnya< (-#. 3embesarkan semangat belajar. )eorang
sis$a menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai oleh orang
tua% ia berusaha agar 0epat lulus< (.#.3enyadarkan sis$a tentang adanya
perjalanan besar dan kemudian bekerja (disela,selanya adalah istirahat atau
bermain# yang bersinambungan. 8ndi5idu dilatih untuk menggunakan kekuatannya
sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
)elanjutnya pendapatnya yang lain tentang pengetahuan dan pemahaman
tentang moti5asi belajar pada sis$a berman/aat bagi guru% man/aat itu sebagai
berikut " (1#. 2uru dapat membangkitkan% meningkatkan dan memelihara
semangat sis$a untuk belajar sampai berhasil< (2#. 3engetahui dan memahami
berbagai ma0am,ragam moti5asi yang dimiliki sis$a% maka guru dapat
menggunakan berma0am,ma0am strategi pembelajaran< ('#. 3eningkatkan dan
menyadarkan guru untuk memilih satu diantara berma0am,ma0am peran seperti
sebagai penasihat% /asilitator% instruktur% teman diskusi% penyemangat% pemberi
hadiah dan pendidik< (-#. 3emberi peluang kepada guru untuk unjuk kerja. &ugas
guru adalah membuat semua sis$a belajar sampai berhasil.
Cemar Hamalik (2999"19!# mengatakan bah$a /ungsi moti5asi adalah" (1#
3endorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. (2# Pengaruh perbuatan untuk
men0apai tujuan. ('# Penggerak tingkah laku
Dari ketiga /ungsi moti5asi yang diutarakan Cemar Hamalik dapat
dijelaskan bah$a moti5asi ber/ungsi mendorong timbulnya tingkah laku atau
perbuatan% maksudnya adalah tanpa moti5asi tidak akan timbul suatu perbuatan
1+
misalnya belajar. 3oti5asi ber/ungsi mempengaruhi perbuatan untuk men0apai
suatu tujuan. )edangkan /ungsi moti5asi sebagai penggerak tingkah laku artinya
menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar ke0ilnya moti5asi akan
mempengaruhi 0epat lambatnya seseorang menyelesaikan suatu pekerjaan.
2.' Penelitian (an) Rele&an
Penelitian 2inta Desriana (2912# mengatakan bah$a model pembelajaran
1ooperati/ Artikulasi dapat mengakti/kan sis$a belajar serta dapat meningkatkan
hasil belajar sis$a.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bah$a sis$a yang mempunyai
moti5asi tinggi dalam belajar% akan memperoleh atau menyerap pelajaran lebih
banyak dari pada sis$a yang memiliki moti5asi belajar rendah. 3oti5asi adalah
suatu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Hasil belajar akan
menjadi lebih optimal jika peserta didik memiliki tingkat moti5asi tinggi. =adi
moti5asi dapat menentukan intensitas usaha belajar bagi sis$a. 3oti5asi ber/ungsi
sebagai pendorong% pengaruh dan penggerak tingkah laku. 3oti5asi mempunyai
nilai dalam menentukan keberhasilan% demokratisasi pendidikan% membina
kreati/itas dan imajinasi dan menentukan e/ekti/itas pembelajaran.
2.* Keran)"a Berpi"ir
Perkembangan intelektual sis$a sekolah dasar pada umumnya bergerak
dari konkret ke abstrak. 3enurut Peaget seperti dikutip )umantri dan =ohan
Permana (1 " 1(# mengatakan bah$a anak adalah seorang yang akti/%
membentuk atau menyusun pengetahuan mereka sendiri pada saat mereka
menyesuaikan pikirannya sebagaimana terjadi ketika mereka mengeksplorasi
lingkungan dan kemudian tumbuh se0ara kogniti/ terhadap pemikiran,pemikiran
yang logis. &eori ini tampaknya menekankan bah$a pen0iptaan lingkungan
belajar menjadi sorotan penting. @ingkungan yang baik membuat anak bekerja
melakukan eksplorasi. Dengan 0ara demikian anak mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri. )eperti diketahui bah$a anak sekolah dasar pada
umumnya senang bermain dengan benda,benda di sekitarnya. Cleh karena itu
1(
peman/aatan pengetahuan sis$a melalui benda,benda di sekitarnya perlu
diperhatikan.
)ains merupakan suatu mata pelajaran yang tidak hanya bersi/at ha/alan
belaka% namun diharapkan lebih mementingkan kemampuan berpikir% jadi tidak
hanya mengajarkan /akta,/akta tetapi juga mengajarkan bagaimana 0ara sis$a
meme0ahkan masalah% disamping mengajarkan sikap yang baik terhadap alam
0iptaan &uhan% melatih kemampuan untuk mengambil kesimpulan yang dapat
dipertanggungja$abkan% melatih bekerja sama dalam kelompok dan melatih
menghargai pendapat orang lain% karena pada semua tahap perkembangan
kogniti/% sis$a perlu berbagi pengalaman dengan teman,temannya% mempelajari
pandangan orang lain. )is$a juga perlu dilatih melakukan eksplorasi si/at,si/at
/isis berbagai obyek di alam. Disamping mengeksplorasi si/at,si/at objek% sis$a
perlu dibimbing melakukan operasi mental dengan benda alam% dengan
bereksperimen% mengubah obyek atau kejadian% mengorganisasikan hasilnya% dan
memikirkan operasi,operasi ini sesuai dengan perkembangan kogniti/nya.
Penemuan ilmiah terbaru saat ini memberitahukan bah$a justru bagian,
bagianlah yang memberikan makna. Dan manusia diran0ang oleh alam untuk
menggabungkan pengetahuan dan tindakan% Dline B. =ohnson (299("''#. Dalam
pembelajaran mata pelajaran 8PA% tidak hanya mengajarkan /akta,/akta seperti
jenis he$an% tumbuh,tumbuhan% hukum,hukum% tetapi juga mengajarkan kepada
sis$a tentang peme0ahan masalah% melatih kemampuan untuk mengambil
kesimpulan% melatih kerja sama dalam kelompok% dan melatih menghargai
pendapat orang lain. Dengan )trategi Pembelajaran 1ooperati/ Artikulasi% sis$a
memperoleh pengalaman belajar se0ara alamiah dan sosial. ?ara itu sesuai dengan
/ungsi otak% psikologi dasar manusia% dan tiga prinsip alam semesta yang
ditemukan para /isika$an dan ahli biologi modern% yaitu" kesalingbergantungan%
di/rensiasi% dan pengaturan diri sendiri.
8mplementasi strategi pembelajaran 1ooperati/ Artikulasi dalam
pembelajaran mata pelajaran )ains% ternyata lebih memberi peluang kepada sis$a
untuk berpartisipasi akti/ dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini
menyebabkan sis$a memperoleh pengetahuan dengan mudah serta memperoleh
pengalaman belajar lebih bermakna dan menyenangkan karena mampu bekerja
1!
sama dengan penuh rasa tanggung ja$ab sehingga moti5asi belajar lebih
meningkat.
Berdasarkan kerangka teoretis dan penelitian yang rele5an seperti yang
telah diuraikan di atas tampaknya peluang besar model pembelajaran 1ooperati/
Artikulasi khususnya dalam mata pelajaran 8PA% akan dapat meningkatkan prestasi
dan moti5asi belajar sis$a.
Dengan demikian% dapat katakan bah$a jika sis$a memiliki moti5asi
belajar yang tinggi untuk mempelajari mata pelajaran 8PA% maka dapat dipastikan
prestasi belajar 8PA mereka akan berbeda jika dibandingkan dengan sis$a yang
memiliki moti5asi rendah.
2.+ Hipotesis Tin,a"an
Berdasarkan kajian teori% hasil penelitian yang rele5an% dan kerangka
berpikir di atas% maka dapat diajukan rumusan hipotesis tindakan bah$a model
pembelajaran 1ooperati/ Artikulasi dapat meningkatkan prestasi belajar 8PA dan
meningkatkan moti5asi belajar 8PA tentang makhluk hidup pada sis$a kelas >
semester 8 tahun pelajaran 29127291' )@B B Negeri )ingaraja .
1

Anda mungkin juga menyukai