Wilayah Republik Indonesia mulai terkikis oleh banyaknya kepentingan yang
hinggap. Mulai dari kepentingan kepemilikan, kepentingan keamanan, bahkan kepentingan keselamatan. Indonesia yang subur, kini telah terkubur hidup-hidup dalam waktu. Tentunya, membagi suatu kepentingan bukanlah hal yang mudah, banyak pihak yang akan terlibat dan berpartisipasi secara aktif untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Ekonomi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kepentingan elit-elit kekuasaan. Bagaimanapun, harta akan selalu menjadi sebuah kue brownies yang menggiurkan para penggemarnya. Hidup tanpa uang akan menjadi sayur tanpa bumbu atau bahkan membuat hidup layaknya mati.Dalam negara ini, hampir tidak ada wilayah di negeri ini, baik yang berupa daratan, lautan atau udara yang tidak terawasi, atau baik yang bermakna sepetak tanah, luasnya lautan, dan lapangnya udara Republik Indonesia, telah ada yang mengawasi atau bertanggung jawab untuk mengawasi. Kini, tampaknya bangsa Indonesia sendiri sudah enggan dan justru, bangsa lain yang mulai menikmati pengembaraannya di taman surga yang luas ini. Satu tahun berlalu, terlalu banyak hikmah yang Tuhan sampaikan pada kita. Rentetan kasus dan peristiwa yang terjadi selama kurun waktu 1 tahun terakhir semakin menunjukkan kepada masyarakat dan dunia luar bagaimana sebenarnya pengelolaan negara ini dilakukan dan bagaimana para birokrat negeri ini bekerja.
Korporatokrasi adalah sistem kekuasaan yang dikontrol oleh berbagai korporasi besar, bank-bank internasionaldan pemerintahan Aristokrasi: pemerintahan yang dikuasai kaum aristokrat (bangsawan) Plutokrasi: pemerintahan yang dikuasai oleh plutokrat (orang kaya) Kleptokrasi: pemerintahan yang dikuasai kleptokrat (maling) Korporatokrasi: pemerintahan yang dikuasai korporatokrat (pemilik korporasi besar(sebuah bentuk koalisi bisnis dan politik antara pemerintah, perbankan, dan korporasi)) Kata Besar: menunjukkan tekanan bahwa korporasi kecil pada umumnya tidak memiliki ambisi untuk menguras kekayaan bumi dan membangun sistem atau mesin kekuasaan untuk menciptakan imperium global David Korten : langkah-langkah korporasi besar untuk melakukan kolonisasi planet bumi : Ketika korporasi-korporasi besar memperoleh kekuasaan kelembagaan yang bersifat otonom dan makin terasingkan dari masyarakat dan tempatnya, kepentingan korporasi dan kepentingan kemanusiaan semakin menganga berbeda Kini kita merasa seolah-olah diserbu oleh makluk-makluk aneh yang bermaksud menduduki planet bumi kita, mereduksi kita menjadi sekedar budak sahaya dan mengucilkan kita sebanyak-banyaknya