Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 1

Wilayah Republik Indonesia mulai terkikis oleh banyaknya kepentingan yang


hinggap. Mulai dari kepentingan kepemilikan, kepentingan keamanan, bahkan
kepentingan keselamatan. Indonesia yang subur, kini telah terkubur hidup-hidup
dalam waktu. Tentunya, membagi suatu kepentingan bukanlah hal yang mudah,
banyak pihak yang akan terlibat dan berpartisipasi secara aktif untuk
mendapatkan apa yang diinginkan. Ekonomi menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam kepentingan elit-elit kekuasaan. Bagaimanapun, harta akan
selalu menjadi sebuah kue brownies yang menggiurkan para penggemarnya. Hidup
tanpa uang akan menjadi sayur tanpa bumbu atau bahkan membuat hidup
layaknya mati.Dalam negara ini, hampir tidak ada wilayah di negeri ini, baik yang
berupa daratan, lautan atau udara yang tidak terawasi, atau baik yang bermakna
sepetak tanah, luasnya lautan, dan lapangnya udara Republik Indonesia, telah ada
yang mengawasi atau bertanggung jawab untuk mengawasi. Kini, tampaknya
bangsa Indonesia sendiri sudah enggan dan justru, bangsa lain yang mulai
menikmati pengembaraannya di taman surga yang luas ini. Satu tahun berlalu,
terlalu banyak hikmah yang Tuhan sampaikan pada kita. Rentetan kasus dan
peristiwa yang terjadi selama kurun waktu 1 tahun terakhir semakin menunjukkan
kepada masyarakat dan dunia luar bagaimana sebenarnya pengelolaan negara ini
dilakukan dan bagaimana para birokrat negeri ini bekerja.

Korporatokrasi adalah sistem kekuasaan yang dikontrol oleh
berbagai korporasi besar, bank-bank internasionaldan
pemerintahan
Aristokrasi: pemerintahan yang dikuasai kaum aristokrat
(bangsawan)
Plutokrasi: pemerintahan yang dikuasai oleh plutokrat
(orang kaya)
Kleptokrasi: pemerintahan yang dikuasai kleptokrat (maling)
Korporatokrasi: pemerintahan yang dikuasai korporatokrat
(pemilik korporasi besar(sebuah bentuk koalisi bisnis dan
politik antara pemerintah, perbankan, dan korporasi))
Kata Besar: menunjukkan tekanan bahwa korporasi kecil
pada umumnya tidak memiliki ambisi untuk menguras
kekayaan bumi dan membangun sistem atau mesin
kekuasaan untuk menciptakan imperium global
David Korten : langkah-langkah korporasi besar untuk
melakukan kolonisasi planet bumi :
Ketika korporasi-korporasi besar memperoleh kekuasaan
kelembagaan yang bersifat otonom dan makin terasingkan
dari masyarakat dan tempatnya, kepentingan korporasi dan
kepentingan kemanusiaan semakin menganga berbeda
Kini kita merasa seolah-olah diserbu oleh makluk-makluk
aneh yang bermaksud menduduki planet bumi kita,
mereduksi kita menjadi sekedar budak sahaya dan
mengucilkan kita sebanyak-banyaknya

Anda mungkin juga menyukai