Anda di halaman 1dari 11

Perkecambahan dan pola-pola pertumbuhan

Setelah membaca rangkuman materi dalam modul ini, merencanakan dan melaksanakan
percobaan dan berdiskusi, siswa dapat :
1. Merencanakan suatu percobaan tentang pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan biji
(perkecambahan).
2. Merumuskan masalah yang berkaitan dengan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perkecambahan.
3. Menyusun hipotesa pengaruh faktor luar terhadap perkecambahan.
4. Menentukan variabel-variabel terikat dan variabel control pada percobaan pengaruh faktor
luar terhadap pertumbuhan biji (perkecambahan).
5. Melaksanakan percobaan tentang pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan biji.
6. Mengkomunikasikan hasil percobaan tentang pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan biji.
Tujuan (lanjutan)
7. Menjelaskan struktur biji Monokotil dan Dikotil.
8. Menjelaskan proses perkecambahan.
9. Menyebutkan dan menjelaskan tipe-tipe perkecambahan.
10. Menjelaskan pengaruh fitohormon terhadap perkecambahan.
11. Menjelaskan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder baik pada akar,
batang, maupun daun.
12. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan lingkaran tahun.

Perkecambahan

Perkecambahan adalah munculnya plantula(tanaman kecil)
dari dalam biji.
Proses perkecambahan.
Perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimia.
Proses fisika, terjadi ketika biji menyerap air secara imbibisi.
Proses kimia.
Air yang menyebabkan biji mengembang dan kulit biji pecah. Air
mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone giberelin.
Hormon ini akan merangsang aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperm) mensintesa dan mensekresi enzim hidrolitik. Enzim
menghidrolisa cadangan makanan dalam endosperm atau dalam
kotiledon menjadi zat-zat makanan yang larut dalam air.
Misalnya amilase akan menghidrolisa amilum menjadi maltosa
dan selanjutnya maltosa dihidrolisa menjadi glukosa yang dapat
diserap oleh embrio selama dan sesudah perkecambahan
Faktor-faktor yang diperlukan pada perkecambahan biji.

Suhu.
suhu optimal untuk perkecambahan antara 28 38 c.
Biji-biji tertentu seperti selada, ercis, lobak dan gandum dapat berkecambah pada suhu 14 c.

Air /kelembapan.
Perkecambahan sangat memerlukan air/kelembapan. Air yang masuk kedalam biji
merangsang embrio untuk mensekresikan hormone giberelin yang akan mengubah aleuron
menjadi enzim-enzim hidrolitik

Oksigen.
Sel-sel embrio membutuhkan oksigen untuk respirasi sehingga memperoleh energi untuk
pembelahan sel, pertumbuhan dan perkembangan.

Cahaya.
Sebagian besar tanaman budidaya tidak membutuhkan cahaya untuk perkecambahan.
Biji-biji tanaman ini justru terhambat perkecambahannya jika ada cahaya yang terang.
Biji-biji tanaman gurun pasir juga terhambat perkecambahannya jika terlalu lama terkena
cahaya.
biji-biji tumbuhan dirawa-rawa baru akan berkecambah setelah lama terkena cahaya
matahari.
Tipe Perkecambahan

- Perkecambahan hypogeal.
terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula(pucuk embrio) keluar menembus kulit biji dan muncul
diatas tanah.
Kotiledon tetap berada didalam tanah.
Contoh monokotil dan beberapa jenis tumbuhan dikotil (kacang
kapri, kopi, mangga, nangka).

Perkecambahan epigeal.
Pada perkecambahan epigeal hipokotil tumbuh memanjang.
akibatnya kotiledon dan plumula terdorong kepermukaan tanah.
kotiledon berada di atas tanah.
Contoh kacang tanah, kacang hijau, cabe, tomat, pepaya.

Type hipogeal
Perkecambahan Hipogeal Pada Kacang Kapri

Tajuk
Akar primer
Hipokotil
Radikula
Kulit biji
Kotiledon
Akar lateral
Hipokotil
Epikotil
Perkecambahan Epigeal Pada Buncis
Kulit biji
Kotiledon
Hipokotii
Kulit biji
Daun
Epikotil
kotiledon
Epikotil
Kotiledon
layu
Hipokotil
Tipe epigeal
Perbandingan tipe perkecambahan

Anda mungkin juga menyukai