Anda di halaman 1dari 6

TES KADAR GLUKOSA DARAH

Glukosa 2 J am PP
Deskripsi : Pemeriksaan glukosa 2 jam postprandial merupakan pengukuran kadar
glukosa dalam darah setelah 2 jam pembebanan glukosa yang setara dengan
75 g glukosa. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk evaluasi aktivitas
insulin di dalam tubuh.
Manfaat
Pemeriksaan
: 1) Skrining dan diagnosis diabetes melitus (DM), pemantauan terapi DM,
serta mendukung dalam kontrol DM;
2) Diagnosis dan penanganan beberapa gangguan metabolik seperti asidosis,
ketosis, dehidrasi, dan koma diabetik.
Persiapan
Pasien
: Sampel diambil tepat 2 jam setelah asupan makanan terakhir, toleransi
keterlambatan 10 menit. Bila melewati 10 menit, disarankan untuk diulang.
Bila pemeriksaan tetap dikerjakan dan tidak memenuhi persyaratan, maka
diberi catatan di HPsL.
Nilai Rujukan : 80-144 mg/dL

Glukosa Puasa
Deskripsi : Pemeriksaan glukosa puasa merupakan pengukuran kadar glukosa dalam
darah pada kondisi puasa selama 12 jam. Pemeriksaan ini dapat
menggambarkan kadar glukosa endogen.
Manfaat
Pemeriksaan
: 1) Skrining dan diagnosis diabetes melitus (DM), pemantauan terapi DM,
serta mendukung dalam kontrol DM;
2) Diagnosis dan penanganan beberapa gangguan metabolik seperti asidosis,
ketosis, dehidrasi, dan koma diabetik.
Persiapan
Pasien
: Puasa 12 jam
Nilai Rujukan : 80-100 mg/dL
Glukosa Sewaktu
Deskripsi : Pemeriksaan glukosa sewaktu merupakan pengukuran kadar glukosa dalam
darah saat itu (ketika pemeriksaan dilakukan).
Manfaat
Pemeriksaan
: 1) Skrining dan diagnosis diabetes melitus (DM), pemantauan terapi DM,
serta mendukung dalam kontrol DM;
2) Diagnosis dan penanganan beberapa gangguan metabolik seperti asidosis,
ketosis, dehidrasi, dan koma diabetik.
Persiapan
Pasien
: -
Nilai Rujukan : Serum dewasa : < 140 mg/dL, serum usia neonatus >/= 6 jam : 40-60 mg/dL,
serum usia >/= 1-2 tahun : 33-111 mg/dL, serum usia 3-4 tahun : 52-98
mg/dL, serum usia 5-6 tahun : 69-100 mg/dL, serum usia 5 hari-1 tahun : 50-
80 mg/dL, CSF dewasa : 40-70 mg/dL, CSF bayi & anak-anak : 60-80 mg/dL,
transudat : 30-40 mg/dL
Tes toleransi glukosa tidak cocok digunakan untuk menentukan apakah terkena DM jenis
apa, untuk membedakan tipe 1 dengan tipe 2 digunakan pemeriksaan C-peptide. Konsentrasi C-
peptide merupakan indikator yang baik untuk fungsi sel beta, juga bisa digunakan untuk
memonitor respons individual setelah operasi pankreas.

HbA1C
Deskripsi

: Pemeriksaan HbA1c merupakan pengukuran rata-rata konsentrasi glukosa
darah dalam waktu 1-3 bulan sebelumnya. Hemoglobin terglikasi (HbA1c)
merupakan gugus heterogen yang terbentuk dari reaksi kimia antara glukosa
dan hemoglobin. Kecepatan pembentukan HbA1c proporsional dengan
konsentrasi glukosa darah. Pemeriksaan ini sangat diperlukan dalam upaya
manajemen DM yang optimal untuk memperkecil risiko komplikasi
diabetes.
Manfaat
Pemeriksaan
: Menilai kualitas pengendalian kadar glukosa darah dalam waktu 2-4 bulan,
menilai efektivitas terapi, direkomendasikan (American Diabetes
Association) untuk diagnosis DM tipe-2 dan menilai risiko tinggi diabetes
(prediabetes), serta digunakan untuk menghitung rata - rata kadar glukosa
darah (eAG).
Persyaratan &
Jenis Sampel
: Darah EDTA
Stabilitas
Sampel
: 2-8 C : 7 hari
Persiapan
Pasien
: -
Metode : HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
Nilai Rujukan : < 6,5%


Non Farmakologi

1. Pendidikan pada Pasien
Agar pengobatan diabetes mellitus dapat optimum pasien perlu diberikanpengetahuan
tentang segala hal yang berkaitan dengan diabetes mellitus. Tetapi tidak hanya untuk pasien juga
untuk keluarganya harus mendapat pengetahuan yang cukupmendalam mengenai peyebab dan
strategi terapi diabetes mellitus. Pengobatan akandiperudah bia pasien mampu membuat
keputusan-keputusan yang tepat dalamperawatan penyakitnya sehari-hari.Pemberian
pengetahuan secara dini hendaklah menekankan pentingnya segi-segipraktis pengobatan
penyakit, yang meliputi perencanaan diet dan tekhnik pemantauanglukosa dan keton-keton. Perlu
disampaikan kepada pasien kaitan-kaitan yang adaantara diet, aktivitas fisik dan obat-obatan
yang digunakan.dukungan dari dokter(pemberi diagnosis/sebagai pemberi instruksi), apoteker
(pemberi obat daninformasi), dan ahli gizi serta perawat (untuk membantu perawatan)
merupakan halpenting dalam mencapai sasaran pemberian pengetahuan. Pemberian
pengetahuandan pengobatan akan paling efektif bila semua unsur profesional tersebut
salingberkomunikasi mengenai pasiennya secara perorangan.


2. Diet
Merupakan hal penting pada semua jenis diabetes mellitus dan juga bermanfaat bagi pasien
yang menderita gangguan toleransi glukosa. Tujuan terapi diet hendaknyadiberitahukan kepada
pasien dan ahli gizi yang merawat dan sasaran pemberian dietsupaya ditelaah ulang secara
teratur. Rencana makanan harus dibuat denganmempertimbangkan kesukaan, penghasilan dan
kebutuhan masing-masing pasien
Standar yang dianjurkan untuk penderita Diabetes Mellitus adalah makanan dengan komposisi:
- Karbohidrat 60-70%
- Protein 10-15%
- Lemak 20-25%
Jumlah kandungan kolesterol dianjurkan <300 mg/hari> Diusahakan lemak berasal dari
sumber asam lemak tidak jenuh (MUFA= Mono Unsaturated Fatty Acid), dan membatasi PUFA
(Poly Unsaturated Fatty Acid) dan lemak jenuh. Jumlah kandungan serat kurang lebih 25 gram
terutama serat yang larut.

3. Olah Raga
Berolah raga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar glukosa darah tetapnormal.
Prinsipnya, tidak perlu olah raga berat tetapi olah raga ringan asal dilakukansecara teratur akan
sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan. Olah raga yangdisarankan adalah yang bersifat
CRIPE (Continuous, Rhytmical, Interval,Progressive, Endurance Training). Sedapat mungkin
mencapai zona sasaran 75-85%denyut nadi maksimal (220-umur). Disesuaikan dengan
kemampuan dan kondisipenderita. Ctoh olah raga yang disarankan seperti jalan atau lari pagi,
bersepeda,berenang dll.
Jumlah Kalori basal per hari:
- Laki-laki : 30 kal/kg BB ideal
- Perempuan : 25 kal/kg BB ideal
Penyesuaian (terhadap kalori basal per hari) :
- Status Gizi
BB gemuk : -20%
BB lebih : -10%
BB kurang : +20%
Umur >40 tahun : -5%
Stres metabolic : + (10-30%)
- Aktivitas :
Ringan : +10%
Sedang : +20%
Berat : +30%
- Hamil :
Trimester I,II : +300 kal
Trimester III/laktasi : +500 kal

Penentuan Berat Badan (rumus Broca):
BB ideal = (tinggi badan-100)-10% *
*) pada pria <160 cm dan wanita < 150 cm tidak perlu dikurangi 10%
o BB kurang : <90% BB ideal
o BB normal : 90-110% BB ideal
o BB lebih : 110-120% BB ideal
o Gemuk : >120 BB ideal


DAFTAR PUSTAKA
http://prodia.co.id/kimia/glukosa-sewaktu (10/24/2014 11:11 pm)
http://prodia.co.id/kimia/glukosa-puasa (10/24/2014 11:12 pm)
http://prodia.co.id/kimia/glukosa-2-jam-pp (10/24/2014 11:13 pm)
http://prodia.co.id/kimia/hba1c (10/24/2014 11:14 pm)
http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/4-1-6.pdf (10/25/2014 12:02 am)
http://www.ugm.ac.id/downloads/workshop_farmakologi_farmasi_UGM.pdf (10/25/2014 12:21
am)

Anda mungkin juga menyukai