Anda di halaman 1dari 13

PENATALAKSANAAN

PSIKOFARMAKA PADA
GANGGUAN GERIATRIK

Harus mengikuti panduan tertentu.
Evaluasi medis pra-penatalaksanaan esensial.
Bawa seluruh obat-obatan yang saat ini dikonsumsi menghindari p
enggunaan obat multiple berkontribusi pada gejala pasien.
Dosis obat psikotropika terbagi rata 3-4x / 24 jam.
Pasien lansia tidak dapat mentolerir peningkatan mendadak jumlah obat
dari dosis harian yang tinggi.
Perhatikan efek samping.
Insomnia obat antipsikotik dan antidepressan pada waktu tidur efek s
edasi dan soporik.
Preparat cair lansia tidak bisa menelan tablet.
Sering memeriksa seluruh pasien untuk menentukan keperluan medikasi ru
matan, perubahan dosis, dan timbulnya efek samping.
Pasien mengkonsumsi obat psikotropika pada saat evaluasi hentikan oba
t jika mungkin sudah dikeluarkan dari tubuh evaluasi kembali.
Orang dewasa di atas 65 tahun merupakan pengguna obat terbanyak
dibandingkan kelompok umur lainnya; 25% dari seluruh resep
diberikan kepada mereka.
Efek samping obat dari pengobatan yang diberikan saat dirawat di
Rumah Sakit timbul pada 250.000 orang di Amerika Serikat setiap
tahunnya.
Obat psikotropika merupakan yang paling umum diberikan,
bersamaan dengan obat kardiovaskular dan diuretik; 40% dari obat
hipnotik di Amerika digunakan oleh kelompok usia di atas 75 tahun,
dan 70% lansia menggunakan obat yang dijual bebas dibandingkan
yang dewasa muda hanya 10%.

Prinsip
Tujuan utama terapi:
memperbaiki kualitas hidup
mempertahankan lansia dalam komunitas
mencegah atau menghindari lansia dimasukkan dalam panti jompo.
Individualisasi dosis konsep dasar farmakologi geriatrik.
Perubahan dosis obat menyesuaikan dengan perubahan fisiologis.
Penyakit ginjal penurunan clearance ginjal
Penyakit hati penurunan kemampuan untuk memetabolisme obat
Penyakit kardiovaskular dan penurunan curah jantung mempengaruhi clearance ginjal
dan hati
Penyakit gastrointestinal dan penurunan sekresi asam lambung mempengaruhi absorp
si obat.
Lean body mass turun dan lemak tubuh meningkat berpengaruh pada distribusi obat d
i tubuh.
Obat psikotropika larut lemak didistribusikan lebih luas pada jaringan lemak efek obat
lebih lama pada lansia.
Perubahan reseptor peningkatan reaiko hipotensi ortostatik yang disebabkan oleh oba
t psikotropika berhubungan dengan menurunnya fungsi regulasi tekanan darah.

Peraturan umum dosis terendah harus digunakan untuk mencapai
respon terapi yang diinginkan.
Penting diketahui:
Farmakodinamik
Farmakokinetik
Biotransformasi
Interaksi obat
Start low, go slow.

PSIKOTERAPI UNTUK
PASIEN GERIATRI

Intervensi psikoterapi standar harus tersedia untuk pasien geriatri.
Sigmund Freud orang di atas usia 50 tahun tidak cocok untuk psiko
analisis karena proses mental mereka kurang elastisitas.
Saat ini psikoanalisis masih mungkin setelah usia 50 tahun.
Usia lanjut membatasi plastisitas pada kepribadian, tetapi,
Otto Fenichel, "Hal itu terjadi dengan derajat yang berbeda-beda dan pada usi
a yang berbeda pula sehingga tidak ada aturan umum yang bisa diberikan."
Psikoterapi insight-oriented menyingkirkan gejala spesifik
Permasalahan umum:
kebutuhan untuk beradaptasi dengan kehilangan yang beragam dan berulang (seperti kemati
an teman dan orang yang dicintai)
kebutuhan untuk menyesuaikan peran baru (seperti penyesuaian dengan pensiun)
kebutuhan untuk menerima kematian
Manfaaat psikoterapi
membantu orang yang lebih tua untuk berurusan dengan masalah tersebut dan juga masalah
emosional yang berkaitan
memahami kebiasaan mereka dan efek kebiasaan mereka terhadap orang lain
memperbaiki hubungan interpersonal
meningkatkan harga diri dan percaya diri
mengurangi perasaan tidak berdaya dan marah
memperbaiki kualitas hidup
membantu mengatasi ketegangan biologis dan kultural
membantu lansia untuk bekerja dan bersenang-senang dalam batasan status fungsionalnya
Pada pasien gangguan kognitif psikoterapi menghasilkan capaian y
ang luar biasa dalam hal gejala fisik maupun mental.
Pada suatu penelitian pada lansia yang tinggal di rumah, 43 % dari pas
ien yang menerima psikoterapi menunjukkan inkontinensia urine lebi
h sedikit, berjalan lebih baik, kewaspadaan mental yang lebih baik, m
emori yang meningkat, dan pendengaran yang membaik dibandingka
n sebelum diberikan paikoterapi.

Terapis harus lebih aktif, suportif, dan fleksibel dalam memberikan ter
api pada lansia dibandingkan dewasa yang lebih muda
Harus siap untuk bertindak apabila timbul tanda inkapasitas yang me
merlukan peran serta dokter lain, seperti internis, atau apabila diperl
ukan konsultasi dengan atau tanpa bantuan dari anggota keluarga.

Lansia biasanya mencari terapi dengan terapis yang memberikan dukungan
tanpa batas, meyakinkan, dan menerima pasien.
Pasien sering kali berharap bahwa terapis serba bisa, tahu segalanya, dan
dapat memberikan kesembuhan yang ajaib.
Kebanyakan pasien pada akhirnya menyadari bahwa terapis merupakan
manusia dan mereka tergabung dalam usaha yang saling membantu.
Pada beberapa kasus, terapis mungkin harus berperan sesuai yang
diidolakan pasien, khususnya apabila pasien tidak mampu atau tidak ingin
untuk menilais realita secara efektif.
Dengan bantuan terapis, pasien mengatasi permasalahan yang sebelumnya
selalu dihindarinya. Bersamaan dengan terapis yang memberi dorongan
positif, meyakinkan, memberi saran secara langsung, kepercayaan diri
pasien akan meningkat beriringan dengan terselesaikannya masalah.

Anda mungkin juga menyukai