Anda di halaman 1dari 24

Iqbal Arraniri S.E.I.,M.

M

Contoh 1
Egi meminjam uang kepada Bank Swamitra sebesar Rp
1.000.000,- setelah satu tahun ia mengembalikan
pinjamannya sebesar Rp 1.200.000,- yang terdiri atas
Rp1.000.000,- sebagai pokok pinjaman dan Rp 200.000,-
sebagai bunga/jasa atas pinjaman tersebut.
Contoh 2
Agung menabung/menyimpan uang di Bank Swamitra
sebesar Rp 1.000.000,- setelah satu tahun uang Agung
menjadi Rp1.120.000 yang terdiri atas Rp 1.000.000,-
sebagai simpanan dan Rp 120.000,- sebagai bunga atau
jasa atas simpanan/tabungan tersebut.

Dari kedua contoh di atas dapat disimpulkan
bahwa bunga adalah jasa dari pinjaman atau simpanan
yang dibayarkan pada akhir suatu jangka waktu yang
ditentukan atas persetujuan bersama.
ATAU
bunga Adalah nilai yang dibayarkan/diterima
berdasarkan pada nilai asli, atau nilai pokok yang
dipinjam/dipinjamkan.



Jika besarnya bunga dibandingkan dengan jumlah pinjaman atau
simpanan dan dinyatakan dalam bentuk persen, maka nilainya
disebut suku bunga dan biasanya dinyatakan dengan P%.
Perhitungan bunga biasanya dinyatakan dalam jangka waktu
tertentu; misalnya satu bulan, tiga bulan, setengah tahun, dan
satu tahun.
Interest = Present amount owned- original Investement
Bunga= Jumlah utang sekarang- jumlah pinjaman semula
Rate of Interest = x 100%

Contoh Wiwi meminjam uang di Bank Swamitra sebesar
15 juta pada tahun 2011, pada tahun 2014 utangnya
tercatat sebesar 18 juta, berapa bunga yang harus
dibayar Wiwi? Berapa rate of interest?
interest /bunga= Rp.18.000.000-15.000.000
= Rp. 3.000.000
Rate of Interest/suku bunga = Rp.1000.000 (per tahun) /
15.000.000 x 100 %
= 6,67%
Simple interest
(Bunga Tunggal)
Compound interest
(Bunga Majemuk)
Hanya didasarkan pada
pinjaman semula, bunga
periode sebelumnya tidak
dikenakan
Tidak hanya pinjaman
semula tapi utang periode
awal juga disertakan
Pengertian Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga yang timbul pada setiap
akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi
besarnya modal yang di pinjam.

Tahun Pinjaman
awal
Bunga i=5% Pinjaman akhir periode
1 200.000 5%x 200.000= 10.000

200.000+10.000=210.000
2 200.000

5%x 200.000= 10.000 210.000+10.000=210.000
3 200.000

5%x 200.000= 10.000 220.000+10.000=210.000
4 200.000

5%x 200.000= 10.000 230.000+10.000=210.000
Total bunga =40.000
Formula untuk simple interest
Bunga= i x P x n
i=suku bunga, P = pinjaman semula
N= jumlah periode pinjaman

Contoh
Uang Rizal sebesar Rp 1.000.000,- didepositokan
atas dasar bunga tunggal 12% setahun. Hitunglah
besarnya bunga jika uang tersebut disimpan selama :
5 tahun !
8 bulan !
100 hari jika satu tahun 360 hari !

Contoh
Pak Soni adalah seorang pengusaha dan berniat
menabungkan sebagian besar keuntungannya di bank.
Ia menyimpan uangnya sebesar Rp 100.000.000,-
dengan suku bunga 12% per tahun dengan bunga
tunggal.
Berapakah jumlah tabungan pak Soni setelah satu
tahun ?
Berapakah jumlah tabungan pak Soni setelah tiga
tahun ?

Modal
Suku bunga
Periode bunga
Periode pinjaman (masa pinjaman)
Waktu eksak dan waktu pendekatan (rata-rata)
Dikenal ada dua jenis bunga tunggal, yaitu:
interest tunggal
diskonto tunggal.
Contoh
Santi meminjam uang di bank sebesar Rp
6.000.000,- dengan diskonto 10% dalam jangka
waktu satu tahun. Tentukan besar uang yang
diterima Santi?
Pak Manto menerima pinjaman dari bank dengan
diskonto 25% per tahun. Uang yang diterima pak
Manto besarnya Rp 15.000.000,- tentukan besar
pinjaman pak Manto?

Dalam perhitungan bunga tunggal biasa
dipakai simbol-simbol seperti berikut :
M = Modal / pokok pinjaman
B = Besar bunga
p = Suku bunga, dalam % untuk 1 tahun
w = Periode pinjaman

Contoh
Seorang tukang sayur meminjam uang sebesar Rp
500.000,- dari pak Amat untuk selama 1 tahun
dengan bunga 20%. Jelaskan maksud soal itu dan
tentukan besar modalnya serta apakah ini bunga
tunggal ?
Contoh
Uang sebesar Rp 15.000.000,- dibungakan dengan
bunga tunggal 5% setahun. Carilah besar bunga
apabila modal tersebut dibungakan selama :
2 tahun
6 bulan
10 hari
2 tahun 6 bulan 10 hari
Jika kita menyimpan modal berupa uang di bank
selama periode bunga tertentu, misalnya satu tahun,
maka setelah satu tahun kita akan mendapatkan bunga
sebesar p% kali modal yang kita bungakan. Jika bunga
itu tidak kita ambil, tetapi ditambahkan pada modal
awal untuk dibungakan lagi pada periode berikutnya
sehingga besarnya bunga pada setiap periode
berikutnya berbeda jumlahnya (menjadi bunga
berbunga) maka dikatakan modal tersebut dibungakan
atas dasar bunga majemuk.

Sistem bunga majemuk diatas dapat di gambarkan seperti berikut :



Awal tahun I Akhir tahun I Akhir tahun II Akhir tahun II
10.000.000 10.000.000+400.000 10.400.000+416.000 10.816.000+423.000
M (M+B
1
) (M
1
+B
2
) (M
2
+B
3
)
10.400.000 10.816.000 11.248.640
M
1
M
2
M
3

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai