Anda di halaman 1dari 33

Benigna Prostat

Hyperplasia
Muhamad Afrizal Farkhan
Pendahuluan
Hiperplasia prostat merupakan kelainan ketika
jaringan prostat yang asli terdesak kearah
perifer oleh jaringan kelenjar periuretral oleh
karena terjadi hyperplasia pada kelenjar
tersebut.
Embryology
Pada mulanya saat masa embrio,
perkembangan testis diawali karena pengaruh
oleh kromosom Y. Selanjutnya testis
dipengaruhi oleh testosteron fetus yang
dihasilkan oleh testis yang mempengaruhi
reseptor androgen. Mesenkim UGS
(urogenital sinus) berdiferensiasi menjadi
suatu bentuk primer dari prostat. Lalu prostat
primordial tadi memberikan umpan balik ke
epitel untuk membentuk ductus. Fungsi
reproduktif prostat menjadi aktif saat pubertas
yang berperan dalam volume ejakulasi yg
mengandung sperma.

Anatomi
Anatomi
Anatomi
Angka kejadian BPH
Etiologi
Penurunan produksi testosteron
Konversi testosteron menjadi estrogen

Ada berbagai macam teori yang dikaitkan
dengan kejadian BPH
Teori Dehidrotestosteron
penurunan testosteron dalam sel prostat
menyebabkan penetrasi DHT ke dalam inti sel
yang menyebabkan inkripsi pada RNA yang
mengakibatkan sintesis protein. Terjadi
reduksi oleh enzim 5-a-reduktase
Teori Hormon
Estrogen dipercaya berperan pada inisiasi dan
maintenance prostat
Faktor interaksi stroma
dan epitel
Basic Fibroblast growrh factor dapat
menstimulasi stroma. Pada BPH ditemukan
konsentrasi b-FGF yang lebih tinggi. Hal ini
dipengaruhi oleh mikrotrauma o.k miksi,
ejakulasi atau injeksi
Teori Reawakening /
Reinduksi
Teori ini muncul karena kemampuan
mesenkim sinus urogenital untuk berproliferasi
dan membentuk jaringan prostat
Patofisiologi
Gambaran Klinis
Lower Urinary Tract Symptoms
gejala iritatif : frekuensi, nokturia, urgensi,
disuria
gejala obstruktif : pancaran melemah, rasa
tidak lampias sehabis miksi, resistancy, waktu
miksi panjang --> overflow --> retensi urin dan
inkontinen
Penegakan Diagnosis
BPH
pada perabaan colok dubur : konsistensi
prostat? (BPH = kenyal), asimetri/simetri?,
nodul?, batas teraba?. jika teraba = prostat <
60 mg.
menentukan jumlah sisa urin setelah miksi
spontan dengan USG buli-buli : jika > 100 cc
=> batas indikasi intervensi
mengukur pancaran urin menggunakan alat
uroflowmetri. tetapi tidak bisa membedakan
kelainan krn obstruksi atau krn kontraksi
detrusor yg melemah
Cont...
mengukur pancaran urin menggunakan alat
uroflowmetri. tetapi tidak bisa membedakan
kelainan krn obstruksi atau krn kontraksi
detrusor yg melemah
Cont...
Pemeriksaan Penunjang
analisis urin dan pemeriksaan mikroskopis
urin
kadar elektrolit, ureum dan kreatinin darah -->
menilai fungsi ginjal dan status metabolik
pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA)
pem. radiologis : foto polos abdomen,
pielogravi intravena, USG, sitoskopi
A. gambaran nodul BPH yang menekan uretra
B. Gambaran mikroskopis prostat menunjukkan nodul pada kelenjar yang
mengalami hiperplasi pada kedua sisi uretra
Penatalaksanaan
observasi
medikamentosa :
1. antagonis adrenergik alfa : menghambat reseptor
adrenergik alfa --> menurunkan tek. uretra pars
prostatika. (phenoxybenzamine, terazosin, doxazosin,
prazosin)
2. inhibitor enzim 5-alfa-reduktase : menghambat
pembentukan DHT dengan mensupresi androgen
3. fitotheraphy
Terapi Bedah
indikasi absolut :
1. retensi urin berulang
2. hematuria
3. tanda penurunan fungsi ginjal
4. infeksi saluran kemih berulang
5. tanda obstruksi berat yaitu di ventrikel,
hidroureter, dan hidronefrosis
6. batu saluran kemih
Teknik Bedah
Transurethral Resection of the
Prostate (TUR P)
Transurethral Incision of the
Prostate (TUIP)
Prostatektomi terbuka
Terapi Invasif Minimal
Transurethral Microwave Thermotherapy
(TUMT)
Dilatasi Balon Transurethral (TUBD)
Dilatasi Balon Transurethral (TUBD)
Transurethral Microwave Thermotherapy (TUMT)
Identitas
Nama Lgkp : Bpk. PJenis Kel : Laki-
lakiAlamat : Deresan Ringin Harjo
BantulStatus : menikahUmur
: 67 tahunNo. RM : 400635Agama
: IslamPendidikan : tidak
sekolahPekerjaan : BuruhTanggal Masuk RS
16-01-2012

Pasien datang dengan keluhan sudah sebulan buang air kecil tidak
lancar, pancarannya lemah, memulainya susah. Mengedan pada saat
buang air kecil, dan alirannya terputus-putus, pasien juga merasa tidak
puas setelah buang air kecil, bahkan pasien juga mengaku sering
bangun pada malam hari untuk buang air kecil 5 sampai 6 kali. Warna
air kencing kuning.
Pada saat buang air kecil alirannya tidak pernah berhenti tiba-tiba
dan tidak disertai rasa sakit yang hebat pada ujung penis, batang penis
dan daerah bokong. Buang air kecil pasien juga tidak pernah
bercabang, tidak pernah mengeluarkan batu pada saat kencing
Sebulan terakhir sejak tanggal 15 Desember 2011 pasien dipasangi
selang pipis karena tidak dapat menahan kencing, namun kencing
tetap menetes.
Pasien juga tidak pernah mengalami operasi sebelumnya dan tidak
pernah mengalami trauma. Pasien juga tidak pernah mengeluarkan
darah pada saat buang air kecil dan nyeri punggung tidak ada. Keluhan
lain seperti demam (-), batuk pilek (-), mual muntah (-),nyeri otot (-),
nyeri dada (-), sesak nafas (-), BAK berdarah (-), BAB normal

Px Fisik
Kesan Umum : Sedang
Kesadaran Compos mentis, GCS : E
4
V
5
M
6


Vital Sign
Nadi : 72 x/menit reguler
Respi : 20 x/menit
Tek darah : 120/70 mmHg
Suhu : 36
o
C, Aksila

Dari RT didapatkan terdapat benjolan sekitar 3-
4cm konsistensi lunak, simetris, licin

ini fakta! bukan opini!

Anda mungkin juga menyukai