Anda di halaman 1dari 12

Lab.

Kekuatan Bahan Rabu, 17 September 2014



LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN KONSTRUKSI
UJI TARIK BAMBU DURI DAN KAYU AGATIS


Disusun oleh:
Andita Dwi Sefiani (F44120047)




Dosen Praktikum :
Ir. Meiske Widyarti M. Eng
M. Fauzan ST., MT.




Asisten :
1. Mega Puspita (F44110004)
2. Cindo Riskina E. S. (F44110005)


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
PENDAHULUAN
Bambu merupakan salah satu dari beberapa material/bahan konstruksi yang
sudah cukup lama dikenal di masyarakat. Penggunaan bambu sebagai salah satu
unsur bahan bangunan selama ini masih bersifat sekunder, yaitu untuk
kepentingan pembuatan perancah/bekisting, reng atap dan terbatas pada keperluan
furniture. Hal ini memang disebabkan oleh masih minimnya pengetahuan
masyarakat tentang sifat-sifat mekanik bambu. Sementara, ketersediaan bambu
cukup banyak, mudah didapat, selain harganya relatif murah, sehingga sangat
dimungkinkan untuk menjadi alternative selain kayu dalam penggunaan material
struktur bangunan. Bambu memiliki berat struktur cukup ringan dengan kekuatan
lentur cukup tinggi, sehingga mempunyai ketahanan cukup tinggi terhadap gempa
(Handayani 2007).
Bambu merupakan salah satu material konstruksi yang tersebar di seluruh
daerah tropis dan subtropis. Sepanjang tradisi, penggunaan bambu secara luas
telah banyak terlihat dalam berbagai bentuk konstruksi (Shupe et al 2002).
Terdapat banyak macam bambu, tetapi dari ratusan jenis itu, hanya ada empat
macam saja yang dianggap penting sebagai jenis bambu dan yang umum
dipasarkan di Indonesia, yaitu bambu Petung, bambu Wulung, bambu Tali dan
bambu Duri (Frick 2004).
Dalam penelitian ini dilakukan pula uji tarik kayu. Uji kayu untuk keperluan
pengujian yangbebas dari mata kayu, gubal, retak, lubang, jamur, rapuh dan tidak
memuntir.

TUJUAN
Penelitian mengenai uji tarik ini bertujuan untuk mengetahui nilai tegangan
leleh, tegangan tarik putus, dan regangan pada bambu dan kayu serta
membandingkannya dengan Standar Nasional Indonesia tentang bambu duri dan
kayu agatis.

ALAT DAN BAHAN
1. Universal Testing Machine
2. Jangka sorong
3. Meteran
4. Pulpen atau alat tulis
5. Bambu
6. Kayu sejajar


Gambar 1 Alat Ukur Panjang/ Meteran


Gambar 2 Manual Universal Testing Machine Gambar 3 Jangka Sorong


Gambar 4 Kayu Agatis Gambar 5 Bambu Duri
METODE
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 September 2014 di Laboratorium
Kekuatan Bahan. Pada penelitian ini, praktikan diberikan bahan uji yaitu bambu
duri dan kayu agatis. Praktikan memberikan tanda di bagian tengah bambu dan
kayu menggunakan pulpen untuk menandakan daerah yang diukur. Kemudian
lebar (bo), dan tinggi (ho) bambu dan kayu yang belum ditarik diukur dengan
jangka sorong, sedangkan panjang bambu dan kayu sejajar diukur dengan
penggaris atau pita ukur. Setelah itu bambu dan kayu sejajar di uji tarik dengan
Universal Testing Machine. Pengujian tersebut berlangsung hingga bambu dan
kayu rusak atau patah. Setelah ditarik, dilakukan kembali pengukuran bambu dan
kayu menggunakan jangka sorong untuk mengetahui lebar setelah ditarik (bu) dan
tinggi setelah ditarik (hu). Perhitungan dilakukan menggunakan rumus berikut ini.
Tegangan = ......................(1)
Regangan = .....................(2)
Tegangan Tarik Putus (Fs) = .....................(3)
Tegangan Tarik Leleh (Fy) = .....................(4)

Keterangan : P = Beban (N)
Aso = Luas awal (mm
2
)


HASIL DAN PEMBAHASAN
Bambu dipilih sebagai tulangan alternatif beton karena merupakan produk hasil
alam yang renewable, murah, mudah ditanam, pertumbuhan cepat, dapat
mereduksi efek global warming serta memiliki kuat tarik sangat tinggi yang dapat
dipersaingkan dengan baja (Setiya Budi, 2010). Bambu mempunyai kekuatan tarik
yang cukup tinggi, antara 100-400 Mpa, setara dengan sampai dari tegangan
ultimate besi. Penelitian Morisco (1996) menunjukkan bahwa kuat tarik bambu
dapat mencapai 1280 kg/cm2. Menurut Jansen (1980), kekuatan tarik bambu
sejajar serat antara 200-300 Mpa beberapa jenis bambu melampaui kuat tarik baja
mutu sedang. Bambu mempunyai serat yang sejajar, sehingga kekuatan terhadap
gaya normal cukup baik, bambu berbentuk pipa sehingga momen lembamnya
cukup tinggi oleh karena itu bambu cukup baik untuk memikul momen lentur dan
berat bambu sekitar 1/9 dari berat besi.


Grafik 1 Hubungan tengangan dan regangan pada bambu duri
Berdasarkan Grafik 1 dapat diketahui bahwa bambu memiliki kelenturan dan
kekuatan yang bagus. Hal tersebut berdasarkan hasil kuat tarik dan regangan
bambu duri. Nilai kuat tarik atau tegangan tarik putus bambu duri adalah 224.073
N/mm
2
dan nilai tegangan leleh adalah 173.849 N/mm
2
dengan nilai regangan
sebesar 0.0186 mm. Berikut ini contoh perhitungan tegangan dan luas bambu duri.
Contoh perhitungan pada bambu duri :




Keterangan : bo = Lebar awal bambu duri (mm)
ho =Tinggi awal bambu duri (mm)


Gambar 6 Bambu duri setelah penarikan
Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa bambu mengalami kerusakan.
Namun hingga beban akhir yang diberikan oleh UTM yaitu sebesar 1160 N
bambu tidak mengalami patahan. Hal tersebut dikarenakan bambu duri memiliki
kuat tarik yang sangan baik. Hal itu juga dibuktikan oleh nilai regangan bambu
yang cukup besar.
Tabel 1 Diameter dan luas bambu duri
Diameter Bambu
bo ho bu hu
6.68 mm 7.6 mm 6.6 mm 7.51 mm

Luas
(Aso)
50.768 mm
2

Luas
(Asu)
49.566 mm
2


Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa lebar bambu duri sebelum diuji tarik lebih
besar daripada setelah ditarik. Begitupula dengan tinggi bambu duri, tinggi bambu
duri sebelum ditarik lebih panjang daripada setelah penarikan. Selanjutnya,
setelah membandingkan dengan data kelas, ternyata kuat tarik tertinggi dari kayu
agatis ada di kelompok 5, yaitu 338.507057 MPa.
Uji tarik pada penelitian ini juga dilakukan pada kayu agatis. Kayu agatis diuji
dengan Universal Testing Machine hingga patah. Beban akhir yang sebelum patah
adalah sebesar 535 N. Berikut ini merupakan gambar kayu agatis saat patah.


Gambar 7 Kayu agatis saat patah

Grafik 2 Hubungan tengangan dan regangan pada kayu agatis

Berdasarkan Grafik 1 dapat diketahui bahwa kayu agatis memiliki kekuatan
yang cukup baik namun memiliki kelenturan yang kurang. Hal tersebut
berdasarkan hasil kuat tarik dan regangan kayu agatis. Nilai kuat tarik atau
tegangan tarik putus kayu agatis 77.554 N/mm
2
dengan nilai regangan hanya
sebesar 0.003 mm.
Table 2 Diameter dan luas kayu agatis
Diameter Kayu
bo Ho bu hu
4.1 mm 16.5 mm 4.02 mm 16.37 mm

Luas
(Aso)
67.65 mm
2

Luas
(Asu)
65.8074 mm
2


Pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa lebar kayu agatis sebelum diuji tarik lebih
besar daripada setelah ditarik. Begitupula dengan tinggi kayu agatis, tinggi bambu
duri sebelum ditarik lebih panjang daripada setelah penarikan. Selanjutnya,
setelah membandingkan dengan data kelas, ternyata kuat tarik tertinggi dari kayu
agatis ada di kelompok 5, yaitu 77,554 MPa.

KESIMPULAN
Penelitian uji tarik pada bambu duri dan kayu agatis memberikan nilai
tegangan dan regangan sehingga dapat diketahui tingkat kekuatan dan kelenturan
bahan tersebut. Nilai kuat tarik atau tegangan tarik putus bambu duri adalah
224.073 N/mm
2
dan nilai tegangan leleh adalah 173.849 N/mm
2
dengan nilai
regangan sebesar 0.0186 mm. Sedangkan nilai kuat tarik atau tegangan tarik putus
kayu agatis 77.554 N/mm
2
dengan nilai regangan hanya sebesar 0.003 mm.
DAFTAR PUSTAKA
Frick, H (2004). Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu, Pengantar Konstruksi
Bambu. Kanisius, Yogyakarta.
Handayani. 2007. Pengujian Sifat Mekanik Bambu (Metode Pengawetan Dengan
Boraks). Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan. Volume 9 No.1. Universitas
Negeri Semarang.
Janssen, J.J.A. (1987). The Mechanical Properties of Bamboo: 250-256. In Rao,
A.N., Dhanarajan, and Sastry, C.B., Recent Research on Bamboos, The
Chinese Academy of Forest, Peoples Republic of China, and IDRC,
Canada.Jung, Y. (2006). Investigation
Morisco. (1996). Bambu Sebagai Bahan Rekayasa, Pidato Pengukuhan Jabatan
Lektor Kepala Madya dalam Bidang.
Teknik Konstruksi, Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta.Setiya Budi, A. (2010). Kapasitas
Lentur Balok Bambu Wulung dengan Bahan Pengisi Mortar, Jurnal Media
Teknik Sipil.Vol. IX Juli.
Shupe T.F., Cheng P And Chung Y.H. (2002). Value-Added Manufacturing
Potential for Honduran Bamboo. Final Report to Honduran Counterparts.
Lanticitilla National Park, Esnacifor, Cuprofor.


Lampiran 1. Tabel hasil pengujian tarik dengan UTM kelompok 3
a. Bambu duri
Bambu Duri
Lendutan Beban
18 10
31 17
49 28
68 42
85 51
100 61
160 80
160 100
190 125
210 155
190 185
210 210
230 232
260 255
284 270
301 295
290 323
312 350
340 375
362 403
340 435
362 460
340 502
363 530
330 560
355 590
375 628
344 670
361 690
332 723
352 755
360 790
350 820
363 842
370 870
392 900
460 935
450 960
475 965
500 995
520 995
548 1000
563 1015
530 1055
585 1088
610 1115
635 1145
658 1155
675 1155
650 1155
670 1160
683 1160
665 1160
680 1160
680 1160
700 1160
744 1160

Tabel 1 Bambu Duri
Waktu (detik) Lendutan (mm) Beban (N) Tegangan (N/mm2) Regangan Kuat Tarik
5 0.18 98.0665 1.932 0.00045 224.07253
10 0.31 166.71305 3.284 0.000775
15 0.49 274.5862 5.409 0.001225
20 0.68 411.8793 8.113 0.0017
25 0.85 500.13915 9.851 0.002125
30 1 598.20565 11.783 0.0025
35 1.6 784.532 15.453 0.004
40 1.6 980.665 19.317 0.004
45 1.9 1225.83125 24.146 0.00475
50 2.1 1520.03075 29.941 0.00525
55 1.9 1814.23025 35.736 0.00475
60 2.1 2059.3965 40.565 0.00525
65 2.3 2275.1428 44.815 0.00575
70 2.6 2500.69575 49.257 0.0065
75 2.84 2647.7955 52.155 0.0071
80 3.01 2892.96175 56.984 0.007525
85 2.9 3167.54795 62.393 0.00725
90 3.12 3432.3275 67.608 0.0078
95 3.4 3677.49375 72.437 0.0085
100 3.62 3952.07995 77.846 0.00905
105 3.4 4265.89275 84.027 0.0085
110 3.62 4511.059 88.856 0.00905
115 3.4 4922.9383 96.969 0.0085
120 3.63 5197.5245 102.378 0.009075
125 3.3 5491.724 108.173 0.00825
130 3.55 5785.9235 113.968 0.008875
135 3.75 6158.5762 121.308 0.009375
140 3.44 6570.4555 129.421 0.0086
145 3.61 6766.5885 133.285 0.009025
150 3.32 7090.20795 139.659 0.0083
155 3.52 7404.02075 145.840 0.0088
160 3.6 7747.2535 152.601 0.009
165 3.5 8041.453 158.396 0.00875
170 3.63 8257.1993 162.646 0.009075
175 3.7 8531.7855 168.054 0.00925
180 3.92 8825.985 173.849 0.0098
185 4.6 9169.21775 180.610 0.0115
190 4.5 9414.384 185.439 0.01125
195 4.75 9463.41725 186.405 0.011875
200 5 9757.61675 192.200 0.0125
205 5.2 9757.61675 192.200 0.013
210 5.48 9806.65 193.166 0.0137
215 5.63 9953.74975 196.063 0.014075
220 5.3 10346.0158 203.790 0.01325
225 5.85 10669.6352 210.165 0.014625
230 6.1 10934.4148 215.380 0.01525
235 6.35 11228.6143 221.175 0.015875
240 6.58 11326.6808 223.107 0.01645
245 6.75 11326.6808 223.107 0.016875
250 6.5 11326.6808 223.107 0.01625
255 6.7 11375.714 224.073 0.01675
260 6.83 11375.714 224.073 0.017075
265 6.65 11375.714 224.073 0.016625
270 6.8 11375.714 224.073 0.017
275 6.8 11375.714 224.073 0.017
280 7 11375.714 224.073 0.0175
285 7.44 11375.714 224.073 0.0186
b. Kayu agatis
Kayu Agatis
Lendutan Beban
5 30
90 60
25 100
55 145
85 190
65 220
100 250
125 275
115 315
90 345
120 375
105 390
125 420
115 440
90 450
120 460
110 470
125 500
125 510
110 520
120 530
120 535

Tabel 2 Kayu Agatis
Waktu (detik) Lendutan (mm) Beban (N) Tegangan (N/mm2) Regangan
Kuat
Tarik
5 0.05 294.1995 4.349 0.000125 77.5544
10 0.9 588.399 8.698 0.00225
15 0.25 980.665 14.496 0.000625
20 0.55 1421.96425 21.019 0.001375
25 0.85 1863.2635 27.543 0.002125
30 0.65 2157.463 31.892 0.001625
35 1 2451.6625 36.240 0.0025
40 1.25 2696.82875 39.864 0.003125
45 1.15 3089.09475 45.663 0.002875
50 0.9 3383.29425 50.012 0.00225
55 1.2 3677.49375 54.361 0.003
60 1.05 3824.5935 56.535 0.002625
65 1.25 4118.793 60.884 0.003125
70 1.15 4314.926 63.783 0.002875
75 0.9 4412.9925 65.233 0.00225
80 1.2 4511.059 66.682 0.003
85 1.1 4609.1255 68.132 0.00275
90 1.25 4903.325 72.481 0.003125
95 1.25 5001.3915 73.930 0.003125
100 1.1 5099.458 75.380 0.00275
105 1.2 5197.5245 76.830 0.003
110 1.2 5246.55775 77.554 0.003

Lampiran 2. Tabel hasil pengujian tarik dengan UTM semua kelompok

No Jenis Kayu
Ukuran
Beban
Maksimum
Kuat
Tarik
Bentuk
Keretakan
Kelo
mpok
b (mm) h (mm) (N) MPa
1 Bambu Duri 7.7 7.6 19809.433
338.507
057
Kompresi dan
geser
5
2 Kayu Agatis 4.4 16.4 44,129,925 61,155 Ujung
3 Bambu Duri 6.6 7.51 11,375,714 22,407
Kompresi dan
geser
3
4 Kayu Agatis 4.02 16.37 524,655,775 77,554 Geser
5 Bambu Duri 8.8 5.13 11,277,648 249,815 Memanjang
6
6 Kayu Agatis 4.8 16 3922.66 51,076 Geser
7 Bambu Duri 7.7 5.52 10,689,249 25,148 Memanjang
1
8 Kayu Agatis 4.2 16.2 36,284,605 53,328
Kompresi dan
geser
9 Bambu Duri 6.2 6.4 12601.55 317,579
Retak
mendatar
2
10 Kayu Agatis 4.4 15.8 4462.03 64,183
Kompresi dan
geser
11 Bambu Duri 6.4 6.89 13631.2435
309.126
5308
Retak
mendatar
4
12 Kayu Agatis 4.32 16.48 4854.29175
68.1843
8385
Kompresi dan
geser

Anda mungkin juga menyukai