Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN KASUS

SEORANG ANAK USIA 16 BULAN DENGAN SUSPEK TORCH, DIARE AKUT


TANPA TANDA DEHIDRASI, ANEMIA PENYAKIT KRONIK, IMBALAN
ELEKTROLIT, HIPOTIROID KONGENITAL, GLOBAL DEVELOPMENTAL
DELAY, GIZI BAIK PERAWAKAN NORMAL
Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Senior
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Disusun Oleh
Rahmawati
22!!!"2!!#
$enguji%
dr&Farid Agung Rahmadi 'si& 'ed( Sp&A
$em)im)ing%
dr& Roro Rukmi *&$&
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
F A K U L T A S K E D O K T E R A N
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
HALAMAN PENGESAHAN
+A'A % Rahmawati
+I' % 22!!!"2!!#
BA,IA+ % Ilmu Kesehatan Anak
FAKU-.AS % Kedokteran
U+I/0RSI.AS % Diponegoro
1UDU- % Seorang Anak Usia 16 Bulan dengan Suspek TORCH, Diare
Akut Tanpa Tanda Dehidrasi, Anemia Penyakit Kronik, Imbalan
Elektrolit, Hipotiroid Kongenital, Global Developmental Delay,
dan Gizi Baik Perawakan Normal
$0+,U1I % dr&Farid Agung Rahmadi( '&Si 'ed( Sp&A
$0'BI'BI+, % dr& Roro Rukmi *&$&
Semarang( 2 Septem)er 2!2
$0+,U1I $0'BI'BI+,
3dr&Farid Agung Rahmadi( '&Si 'ed( Sp&A4 3dr& Roro Rukmi *&$4
ii
KATA PENGANTAR
$uji s5ukur penulis panjatkan ke hadirat .uhan 6ang 'aha 0sa atas terselesaikann5a
-aporan Kasus tentang Seorang Anak 16 bulan dengan Suspek TORCH, Diare Akut
Tanpa Tanda Dehidrasi, Anemia Penyakit Kronik, Imbalan Elektrolit, Hipotiroid
Kongenital, Global Developmental Delay, dan Gizi Baik Perawakan normal 5ang
di)uat guna memenuhi tugas Kepaniteraan Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteraan Universitas Diponegoro&
$ada kesempatan ini penulis ingin mengu7apkan terima kasih kepada%
!& dr&Farid Agung Rahmadi( '&Si 'ed( Sp&A selaku penguji
2& dr& Roro Rukmi *$ selaku pem)im)ing
"& Rekan8rekan 9o8Ass )agian Ilmu kesehatan Anak
2& Semua pihak 5ang telah )an5ak mem)antu pen5usunan laporan ini&
$enulis men5adari )ahwa laporan kasus ini masih )an5ak kekurangan dise)a)kan
karena keter)atasan penulis( )aik di )idang pengetahuan maupun kemampuan penulis& Oleh
karena itu semua saran dan kritik 5ang )ersi:at mem)angun akan penulis terima dengan
senang hati&
Akhir kata penulis )erharap semoga laporan ini dapat )erman:aat )agi penulis sendiri
dan pem)a7a pada umumn5a&
Semarang( 2 Septem)er 2!2
$enulis
iii
DAFTAR ISI
;alaman 1udul&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&i
;alaman $engesahan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&ii
Da:tar Isi&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&iii
Kata $engantar&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&v
BAB I $0+DA;U-UA+&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&!
A& -atar Belakang&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&!
B& .ujuan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&2
9& 'an:aat&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&2
BAB II -A$ORA+ KASUS&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&"
A& Identitas $enderita&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&"
B& Anamnesis&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&"
9& $emeriksaan Fisik&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&#
D& $emeriksaan -a)oratorium&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&<
0& $emeriksaan Antropomertri&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&=
F& Diagnosa De:erensial&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&=
,& Diagnosa Sementara&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&=
;& Da:tar 'asalah&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&!
I& $enatalaksanaan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&!
1& $erjalanan $en5akit&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&!!
iv
BAB III $0'BA;ASA+&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&"2
BAB I/ RI+,KASA+&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&#"
DAF.AR $US.AKA&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&#>
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
$en5akit .OR9; adalah istilah untuk menggam)arkan ga)ungan dari empat jenis
pen5akit in:eksi( 5aitu .o?oplasma( Ru)ella( 95tomegalovirus( dan ;erpes& Keempat jenis
pen5akit in:eksi ini( sama8sama )er)aha5a )agi janin )ila in:eksi diderita oleh i)u hamil
karena dapat men5e)a)kan kelainan kongenital pada janin&
.oksoplasmosis akut diperkirakan terjadi dalam !8> dari ! kehamilan& Di
Indonesia( prevalensi @at anti .& ,ondii 5ang positi: pada manusia )erkisar antara 2A
sampai #"A& $ada umumn5a prevalensi ini meningkat dengan umur dan tidak ada
per)edaan signi:ikan antara laki8laki dan perempuan& In:eksi 9'/ terse)ar luas di seluruh
dunia dan terjadi endemik tanpa tergantung musim& Ru)ella( dan ;S/ terse)ar luas di
seluruh dunia& Anti)odi untuk ;S/8! meningkat seiring )ertam)ahn5a umur dan
)erkorelasi dengan status sosioekonomi& Anti)odi untuk ;S/82 mulai mun7ul pada
pu)ertas dan )erkorelasi dengan derajat aktivitas seksual&
!
Kurangn5a in:ormasi pada i)u hamil mengenai pen5akit .OR9; dan penularan(
dan pen7egahan merupakan suatu permasalahan 5ang perlu diperhatikan karena jika i)u
hamil terin:eksi 2 A janin akan terin:eksi atau malah men5e)a)kan kematian janin( )ila
i)u terin:eksi pada trimester ke8tiga #>A janin akan terin:eksi&
Diare Akut .anpa .anda Dehidrasi adalah )uang air )esar pada )a5i atau anak le)ih
dari " kali per hari( disertai peru)ahan konsistensi tinja menjadi 7air dengan atau tanpa
lendir darah 5ang )erlangsung kurang dari ! minggu serta tidak didaptkan adan5a tanda
dehidrasi seperti% penurunan kesadaran( mata 7owong( turgor kulit menurun( anak tidak
mau minumBmenetek&
2
$en5akit Diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan
utama di Indonesia( masalah terse)ut dapat dilihat dari tinggin5a angka kesakitan dan
kematian aki)at pen5akit diare&
!
Diare adalah pen5e)a) utama kesakitan dan kematian pada anak di negara
)erkem)ang dengan perkiraan !(" mil5ar episod dan "(2 juta kematian setiap tahun pada
)alita( sekitar <A kematian 5ang )erhu)ungan dengan diare terjadi pada 2 tahun pertama
kehidupan& $en5e)a) utama kematian karena diare adalah dehidrasi aki)at kehilangan
7airan dan elektrolit melalui tinjan5a&
Anemia adalah suatu keadaan 5ang menggam)arkan kadar hemoglo)in( hematokrit
dan jumlah eritrosit kurang dari normal sesuai umur dan jenis kelamin& Sedangkan 5ang
dimaksud dengan anemia pen5akit kronik 5aitu anemia 5ang men5ertai pen5akit in:lamasi(
in:eksi atau keganasan 5ang )erlangsung le)ih dari ! atau 2 )ulan&
Im)alan elektrolit merupakan keadaan ketidak seim)angan jumlah elektrolit tu)uh(
)isa le)ih atau kurang dari se)elumn5a&
;ipotiroid kongenital merupakan suatu keadaan kurangn5a atau tidak adan5a
hormon tiroid sejak dalam kandungan& Insidensi hipotiroid kongenital di Amerika Serikat
menunjukkan pen5akit ini le)ih sering pada anak perempuan daripada anak laki8laki& Anak
dengan Sindroma Down mempun5ai risiko "> kali le)ih )esar untuk menderita sindroma
ini di)andingkan dengan anak pada umun5a&
"

Global developmental delay atau keterlam)atan perkem)angan glo)al 3K$,4
merupakan suatu keadaan ditemukann5a keterlam)atan 5ang )ermakna le)ih atau sama
dengan 2 domain perkem)angan 3motorik kasar( motorik halus( )ahasa( dan perilaku
sosial4& Seorang anak dengan K$, adalah anak 5ang tertunda dalam men7apai se)agian
)esar hingga semua tahapan perkem)angan pada usian5a&
2
Sekitar < persen dari seluruh
anak usia lahir hingga # tahun di dunia memiliki masalah perkem)angan dan keterlem)atan
pada satu atau le)ih area perkem)angan& Sementara dari hasil penelitian di 1akarta Global
Developmental Delay merupakan kelainan tum)uh kem)ang 5ang paling )an5ak
dijumpai&
>
Berikut ini se)uah laporan kasus Seorang Anak !# Bulan dengan Suspek .OR9;(
Diare Akut .anpa .anda Dehidrasi( Anemia $en5akit Kronik( Im)alan 0lektrolit(
;ipotiroid Kongenital( Global Developmental Delay( dan ,i@i Baik $erawakan +ormal
5ang dirawat di )angsal anak 9!-! RSDK&
2
B. TU1UAN
.ujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui 7ara menegakkan diagnosa(
melakukan pengelolaan pada penderita suspek .OR9; serta pen5akit lain 5ang men5ertai
pada pasien ini dan juga mem)ahas tindakan 5ang telah dilakukan dengan kepustakaan
5ang ada&
C. MANFAAT
$enulisan ini diharapkan dapat mem)antu mahasisiwa dalam proses )elajar
menegakkan diagnosa dan melakukan pengelolaan pada penderita suspek .OR9;&
"
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
+ama % An& A
Umur % !# )ulan = hari
1enis kelamin % perempuan
+omor 9' % 92=!2<<
Agama % Islam
Alamat % Setono( $ekalongan
'asuk RS % !2 Agustus 2!2
Keluar RS % !C Agustus 2!2
IDENTITAS PENDERITA
A5ah % .n& A B !# )ulan B S'A B Cleaning service
I)u % +5& D B 2> tahun B S'K B .idak )ekerja
ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan orang tua pasien tanggal !2 Agusutus 2!2( pukul *IB !=&
KELUHAN UTAMA :
Demam
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Sejak = )ulan S'RS( anak mulai demam( demam )erlangsung sepanjang hari(
suhu tidak terlalu tinggi 3diukur "<

94& Anak di)awa ke dokter( di)eri o)at( panas turun(


tapi kemudian naik lagi& Batuk pilek 3D4( keluar 7airan dari telinga 384( muntah 384( diare 384(
)erak darah 384 rewel saat )erkemih384( keluar )intik8)intik merah di kulit 384( mimisan 384(
gusi )erdarah 384( menggigil 384( kejang 384&
"
E C )ulan S'RS pasien masih )atuk pilek 3D4( anak di)awa ke dokter spesialis
.;.( dikatakan in:eksi telinga& $asien di)eri o)at( keluhan mem)aik namun kam)uh
lagi& Kemudian pasien kontrol lagi( dikatakan in:eksi telingan5a men5e)a)kan telinga
harus dilu)angi&
E 2 )ulan S'RS( keluhan )elum juga mem)aik 3D4& $asien memeriksakan diri
ke dokter spesialis anak( disarankan untuk rontgen( dikatakan :lek paru& Kemudian
pasien kontol lagi( diperiksakan test mantou?( hasiln5a 384& Anak tetap mendapat terapi
OA. dari dokter sejak 2 Agustus 2!2&
< hari S'RS anak demam tinggi 3diukur( F "=

94 sepanjang hari( menggigil


384( kejang 384 mimisan 384( )intik8)intik merah pada kulit 384( keluar 7airan dari telinga
384( rewel saat )erkemih 384( masih )atuk pilek( muntah 3D4 men7ret 7air 3D4 warna
kuning F >? per hari E G gelas )elim)ing( lendir darah 384( n5emprot 384( )au asam 384(
rewel saat )a) 384( setiap menangis air mata tidak keluar( mata 7owong 3D4( saat
)erkemih( urin 5ang keluar sedikit& Anak di)awa ke RS Budi Raha5u& Dokter
men5arankan untuk rawat inap& Selama dirawat pasien kejang !?( selama F!> menit(
kejang )erupa kaku seluruh tu)uh& Saat kejang pasien tidak sadar( se)elum dan sesudah
kejang pasien sadar& Kejang )erhenti setelah di)eri o)at anti kejang&
# jam S'RS( pasien masih demam tinggi( kejang 384( )atuk pilek 3D4( muntah
3D4 !? isi seperti apa 5ang diminumBmakan E G gelas )elim)ing( men7ret 7air 3D4
warna kuning F 2? per hari E G gelas )elim)ing( lendir darah 384( n5emprot 384( )au
asam 384( rewel saat )a) 384(rewel saat )erkemih 384( mata tampak 7owong 384( saat
menangis( air mata mengalir 3D4( )i)ir tampak kering 384( tampak kehausan 384( pu7at
3D4( lemas 3D4( na:su makan menurun 3D4& Kemudian dari Rumah Sakit Budi Raha5u
$ekalongan( paasien dirujuk ke RSDK&
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
$asien tidak pernah sakit lain se)elum menderita demam lama&
Riwa5at kejang se)elumn5a disangkal
2
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
.idak ada keluarga 5ang menderita )atuk lama( )erdahak dan disertai darah& .idak ada
anggota keluarga 5ang sakit seperti ini& Riwa5at kejang di keluarga disangkal&
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
A5ah )ekerja se)agai cleaning service dengan penghasilan Rp !&2& per
)ulan& I)u pasien tidak )ekerja& Anak 5ang ditanggung se)an5ak ! orang anak& Bia5a
pengo)atan ditanggung B$1S&
Kesan % sosial ekonomi kurang
RIWAYAT PRENATAL :
I)u pasien memeriksakan kehamilan 3A+94 di )idan F2 kali& $en5akit selama
kehamilan disangkal& A+B 3D4 saat trimester I& 'endapat imunisasi .. 2 kali& O)at
5ang diminum selama hamil 5aitu vitamin dan ta)let tam)ah darah& Riwa5at minum
jamu disangkal& Riwa5at sering mengkonsumsi sate dan lalapan 3D4
RIWAYAT KELAHIRAN :
-ahir anak perempuan dari i)u ,!$A( usia i)u 2" tahun( hamil "< minggu(
lahir spontan di )idan( )iru 384( kuning 384( kejang 384( hipotermia 3D4 dihangatkan di
inku)ator kurang le)ih !2 jam setelah lahir& Berat )adan lahir H 2= gram( panjang
)adan lahir H 2< 7m&
RIWAYAT PASCA NATAL
$asien diperiksakan ke )idan dan dikatakan normal&
RIWAYAT IMUNISASI :
B9, % ! kali 3umur !)ulan 4( s7ar 3D4 di ekstremitas superior kanan
D$. % " kali 3umur 2 )ulan( " )ulan( 2 )ulan 4
$olio % 2 kali 3umur ! )ulan (2 )ulan( ")ulan( 2 )ulan 4
>
9ampak % ! kali 3= )ulan4
;epatitis B % 2 kali 3umur )ulan( 2 )ulan( " )ulan( 2 )ulan 4
Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia
RIWAYAT PEMBERIAN MAKANAN :
Usia 8 > )ulan % ASI ad li)itum( <8! kali per hari( E !8!> menit
Usia > 8C )ulan % ASI ad li)itum D nasi tim ! mangkuk ke7il 2?Bhari( ha)is
Usia C I !2 )ulan % ASI ad li)itum D )u)ur nestle G mangkuk ke7il 28"? hari(
sering ha)is
Usia !2 )ulan I sekarang % ASI ad li)itum D susu :ormula 2? = 77Bhari( sering ha)isD
nasiD lauk 3tempe( tahu( telur( hati4D sa5ur3)rokoli(
wortel( )a5am4 J mangkuk ke7il( jarang ha)is&
Food recall
Hari Kebutuhan 24 jam Cairan900 Kalori
900 kal
Protein 22,5 gr
" hari S'RS ASI
susu S,' = 77
+asi G mangkuk ke7il
2? sop
2? G telur a5am
Ad li)itum
!< 77
#77
<77
Ad li)itum
!" kal
!!#(#
2>
2C(>
C
2(#
!(>
!
Total 320 cc 319,1 21,1
AKG 35 35,45 93,8
2 hari S'RS ASI
2? susu :ormula = 77
Ad li)itum
"# 77
Ad li)itum
2# kal
Ad li)itum
!2
Total 360 260 14
AKG 40 28,9 62,2
! hari S'RS
ASI
Susu :ormula
Ad li)itum
"# 77
Ad li)itum
2# kal
Ad li)itum
!2
.otal "# 2# !2
AKG 40 28,9 62,2
Total 680 cc 481,6 29,85
Kesan :ASI tidak ekslusif, MPASI dini, kualitas kurang, kuantitas cukup.
#
RIWAYAT PERTUMBUHAN
-ongitudinal
Berat )adan lahir % 2= gram
$anjang )adan lahir % 2< 7m
Berat )adan )ulan lalu % <(> kg
Berat )adan sekarang % = kg
$anjang )adan sekarang % < 7m
-ingkar lengan atas % !2 7m
-ingkar kepala % 2"(> 7m
Kesan : Normogrowth
C
9ross se7tional
*AK % 8(C
;AK % (>!
*;K % 8!("!
;9 % 8!(C!
Kesan : Gizi baik, perawakan normal
Kurva )erat )adan terhadap umur
<
Kurva tinggi )adan terhadap umur
Kurva )erat )adan terhadap tinggi )adan
=
RIWAYAT PERKEMBANGAN :
Sen5um % 2(> )ulan
'iring % 2 )ulan
.engkurap % > )ulan
'erangkak % = )ulan
,igi keluar % C )ulan
Duduk % ! )ulan
Anak )elum )isa minum sendiri dengan 7angkir( )elum )isa mem)uka pakaian sendiri(
anak sudah )isa men7oret87oret( anak )elum )isa mengu7apkan mama papa( )elum
)isa mengu7apkan kata8kata& Anak )elum )isa )erdiri tanpa pegangan&
Kesan : perkembangan tidak sesuai usia
KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
!& .anpa )antuan( apakah anak dapat
mempertemukan dua ku)us ke7il 5ang ia
pegangL Kerin7ingan )ertangkai dan tutup(
pan7i tidak ikut dinilai
,erak halus 6a Tidak
2& Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan
dengan )erpeganganL
,erak kasar 6a Tidak
"& .anpa )antuan( apakah anak dapat
)ertepuk tangan atau melam)ai8lam)aiL
1awa) .IDAK )ila ia mem)utuh
kemandirian kaM )antuan&
SosialisasiNkemandirian Ya .idak
2& Apakah anak dapat mengatakan OpapaP
ketika ia memanggilBmelihat a5ahn5a( atau
mengatakan OmamaP jika
memanggilBmelihat i)un5aL 1awa) 6A )ila
anak mengatakan salah satu diantaran5a&
Bi7araN)ahasa 6a Tidak
>& Dapatkah anak )erdiri sendiri tanpa
)erpegangan selama kira8kira > detikL
,erak kasar 6a Tidak
#& Dapatkan anak )erdiri sendiri tanpa
,erak kasar 6a Tidak
!
)erpegangan selama " detik atau le)ihL
C& .anpa )erpegangan atau men5entuh lantai(
apakah anak dapat mem)ungkuk untuk
memungut mainan di lantai dan kemudian
)erdiri kem)aliL
,erak kasar 6a Tidak
<& Apakah anak dapat menunjukkan apa 5ang
diinginkann5a tanpa menangis atau
merengekL 1awa) 6A )ila ia menunjuk(
menarik atau mengeluarkan suara 5ang
men5enangkan
SosialisasiNkemandirian Ya .idak
=& Apakah anak dapat )erjalan di sepanjang
ruangan tanpa jatuh atau terhu5ung8
hu5ungL
,erak kasar 6a Tidak
!& Apakah anak dapat mengam)il )enda ke7il
seperti ka7ang( kismis( atau potongan
)iskuit dengan menggunakan i)u seperti
pada gam)ar ini
,erak halus 6a Tidak
Skor 2 terdapat penyimpangan perkembangan (pada domain motorik kasar, halus
dan bahasa)
RIWAYAT KB :
I)u pasien menggunakan KB suntik " )ulan&
PEMERIKSAAN FISIK
.anggal !2 Agustus 2!2( pukul !=& *IB
Anak perempuan umur !# )ulan( )erat Badan% = kg( panjang Badan% < 7m&
!!
Keadaan umum % sadar( kurang akti:( tidak sesak( tidak sianosis( tampak kurus(
tampak pu7at( tanda dehidrasi 384
.anda /ital %
+adi % !!2 ? B menit( reguler( isi dan tegangan 7ukup&
RR % 22 ? B menit&
.ensi % = B # mm;g&
Suhu % "#(# Q 9 3 aksiler 4
Status internus
Kepala % 'esose:al dengan lingkar kepala 2"(> 7m( ram)ut hitam tidak mudah
di7a)ut&
'ata % Konjungtiva palpe)ra anemis DBD( mata 7owong 384
;idung % .idak epitaksis ( tidak ada na:as 7uping hidung ( tidak ada sekret&
'ulut % .idak kering( tidak sianosis
-idah % +ormoglosus( lidah kotor 384
.enggorok % .! 8 .! ( :aring tidak hiperemis
-eher % Simetris( kelenjar lim:e mem)esar 384( trakea di tengah&
Kulit % $u7at( ptekiae 384& sianosis 384( ikterik 384
Dada
$aru
Inspeksi % simetris saat statis dan dinamis( retraksi 384&
$alpasi % stem :remitus kanan H kiri
$erkusi % sonor seluruh lapangan paru&
Auskultasi % suara dasar % vesikuler
suara tam)ahan % ronkhi 8B8( whee@ing 8B8( hantaran 8B8
1antung
Inspeksi % i7tus 7ordis tidak tampak
$alpasi % i7tus 7ordis tera)a di sela iga / 2 7m medial -inea 'edio 9
7lavikularis Sinistra& .idak mele)ar( tidak kuat angkat&
!2
$erkusi % )atas kiri H sela iga /( ! 7m medial -inea 'edio 9lavikularis
sinistra
)atas kanan H linea parasternalis dekstra&
Auskultasi % suara jantung I I II +ormal( )ising 384( gallop 384( Irama reguler(
aktivitas 7ukup ( '! F '2( A! R A2( $! R $2
$erut
Inspeksi % datar
Auskultasi % )ising usus 3D4 meningkat
$erkusi % hipertimpani
$alpasi % supel( turgor kem)ali 7epat( rewel saat ditekan perut )ag )awah 384
;epar % tidak tera)a
-ien % S
0kstremitas Superior Inferior
Sianosis 8 B 8 8 B 8
Akral dingin 8 B 8 8 B 8
9apilarr5 re:ill R2P R2P
Re:lek :isiologis D B D D B D
Re:lek patologis 8 B 8 8 B 8
.onus S B S S B S
Alat Kelamin % perempuan dalam )atas normal
Anus % .idak eritem( tidak ekskoriasi
Kelainan kongenital % tidak ada
!"
KEBUTUHAN 24 1AM
Kebutuhan 24 jam Cairan :
900cc
Kalori:
100 kal/kgBB 900 kal
Protein:
2,5 g/kgBB
22,5 g
In:us D> J +S 2< <!(# 8
ASI Ad li)itum
"? diet lunak "
!C(2C "C
" ? susu T !> 77 2>
Total 1230 2222 69
AKG 137 112 164
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hematologi
Pemeriksaan 12-08-2014 NORMAL
;emoglo)in 3gr A4 9,81 !!( I !"(
;ematokrit 3A4 27,95 "#( I 22(
0ritrosit 3jutaBmmk4 "(# "(# I #(2
'9/ 3:l4 CC(2# CC8!!
'9; 3pg4 2C(!< 2"( I "!(
'9;9 3gBdl4 ">(= 2= 8 "#
-ekosit 3Bmmk4 #(22 #( I !C(
.rom)osit 3Bmmk4 "2>(2 !>( I 2(
-0D ! jam 3Bmm4 # "( 8!2(
-0D 2 jam 3Bmm4 !C "( 8!2(
Kimia klinik
!2
Pemeriksaan 12-08-2014 NORMAL
,DS 3mgBdl4 =2 < I !#
S,O. 3uB-4 =2 !> I "2
S,$. 3uB-4 >2 !> I #
Ureum 3mgBdl4 # !> I "=
Kreatinin 3mgBdl4 (!C (# I !("
+atrium 3mmolB-4 !"#(2 !"# I !2>
Kalium 3mmolB-4 2(2 "(> I >(!
9hlorida 3mmolB-4 108,2 =< 8 !C
9alsium 3mmolB-4 2.04 2(!2 I 2(>2
Gambaran darah tepi
Pemeriksaan Hasil
0ritrosit Anisositosis ringan 3normositik( mikrositik4( poikilositosis ringan
3pear shape( ovalosit4
-eukosit 1umlah normal( eosino:ilia 3D4( lim:osit teraktivasi 3D4
.rom)osit 1umlah normal
;itung jenis 0osino:il % A
Baso:il % A
Batang % ! A
Segmen : 33
Limfosit : 58
'onosit % 2 A
-ain8lain % 2B! leukosit
! 8 " A
8 2 A
2 8 > A
2C I <A
2 I 2>A
2 I !A
Foto Thorax
!>
Kesan:
9or tidak mem)esar
,am)aran )ron7hopneumonia
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
I& Suspek .OR9;
!#
Dd% Demam ti:oid( In:eksi Saluran Kemih( .B
II& Diare Akut .anpa .anda Dehidrasi
III& Anemia pen5akit kronik
Dd% Anemia de:isiensi Fe
I/& Im)alan elektrolit
/& ;ipotiroid Kongenital
VI. Global Developmental delay
/II& ,i@i )aik( perawakan normal
DIAGNOSIS SEMENTARA
I& Suspek .OR9;
II& Diare Akut .anpa .anda Dehidrasi
III& Anemia pen5akit kronik
I/& Im)alan elektrolit
/& ;ipotiroid Kongenital
VI. Global Developmental Delay
/II& ,i@i )aik perawakan normal
DAFTAR MASALAH
+O 'ASA-A; AK.IF .A+,,A- +O 'ASA-A; $ASIF .A+,,A-
!C
!&
2&
"&
2&
>&
#&
C&
<&
=&
!&
!!&
!2&
!"&
!2&
!>&
!#&
!C
!<&
!=&
2&
Demam !2
Batuk pilek
'ual muntah !>
Diare 7air !>
$erkem)angan tidak sesuai
usia !<(!=
K$S$ H 2 !<(!=
Konjungtiva palpe)ra pu7at
!#
;ipotonus!<
;) !#( '9/HCC(2#
'9; 2C(!< '9;9 ">(=
;t S !#
-eukosit shi:t to the right
!2
9lorida U !C
9alsium S !C
Febris 9 bulan suspek
TORCH1,5,6,11
DATTD 3,4
Anemia penyakit kronik
7,9,10
Imbalan elektrolit12,13
Hipotiroid Kongenital
5,6,8
Global developmental
delay 5,6
Gizi baik, perawakan
normal
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!2 I < 8 2!2
!&
2&
Sosial ekonomi
kurang
ASI tidak eksklusi:
!2I < 8 2!2
!2I < 8 2!2
PENATALAKSANAAN
!& Suspek .OR9;
!<
DD %
8 demam ti:oid
8 In:eksi saluran kemih
8 .B paru
I$ D? % S % 8
O % Ig8' dan Ig8, anti .OR9;( tu)e? .F( urin rutin( kultur urin( 9R$(
konsul respirologi
I$ R? % 8 $ara7etamol s5rup ! mg 28# jam
I$ '? % 8 keadaan umum dan tanda vital
I$ 0? %
8 'enjelaskan kepada pasien dan keluarga )ahwa ia menderita panas 5ang
mungkin dise)a)kan .OR9;
8 'enjelaskan kepada orang tua perlun5a melakukan )e)erapa pemeriksaan
untuk mengetahui pen5e)a) dari pen5akit anak 5aitu dengan
pengam)ilan sampel darah( urin( dan :eses
8 'enjelaskan kepada keluarga pen7egahan agar anggota keluarga 5ang
lain tidak tertular(antara lain dengan men7u7i tangan se)elum makan(
memisahkan peralatan makan anak 5ang sedang sakit
8 'engompres anak )ila demam
2& Diare Akut .anpa .anda Dehidrasi
Ip D?% :eses rutin( kultur :eses( sudan III test( lini test
Ip R?%
8 Oralit ! 77 3jika masih diare4
8 Kink 2 mg B22 jam
Ip '?% evaluasi keadaan umum( tanda vital( tanda8tanda dehidrasi
Ip 0?%
!=
- 'enjelaskan kepada orang tua pasien )ahwa saat ini pasien mengalami diare
akut tanpa tanda dehidrasi
- 'enjelaskan )ahwa orang tua harus memantau :rekuensi dan jumlah 7airan
5ang dikeluarkan dari men7ret ataupun muntah
- 'engedukasi i)u 7ara mem)uat oralit dan mem)erikan kepada pasien setiap
setelah pasien diare atau muntah
- 'enjelaskan kepada orang tua perlun5a melakukan )e)erapa pemeriksaan
untuk mengetahui pen5e)a) dari pen5akit anak 5aitu dengan pengam)ilan
sampel darah dan :eses
- 'en5arankan agar anak jangan di)eri makanan dengan kadar serat tinggi
- 'engedukasi orang tua untuk selalu men7u7i tangan setiap kali men7e)oki
atau memegang :eses pasien ataupun se)elum men5iapkan makanan pasien&
- 'engedukasi orang tua untuk menjaga ke)ersihan )otol susu&
"& Anemia pen5akit kronik
Dd% anemia de:isiensi )esi
I$ D? % S %
O % 8 $emeriksaan serum iron( .otal Iron Binding 9apasit5( Feritin serum
I$ R? % 8
I$ '? % Keadaan umum( .anda vital
I$ 0? %
- 'enjelaskan kepada orang tua pasien )ahwa ;) pasien 7ukup rendah
akan tetapi untuk sementara tidak diterapi( han5a perlu dimonitoring
keadaan pasien
- 'enjelaskan kepada orang tua pasien mengenai pemeriksaan lanjutan untuk
mengetahui pen5e)a) rendahn5a ;) pasien 5aiu dengan pengam)ilan
sampel darah
- 'emotivasi i)u untuk men7egah anemia )erkelanjutan karena dampak
)uruk anemia pada pertum)uhan dan ke7erdasan anakn5a
2
2& Im)alan elektrolit
I$ D? % 8
I$ R? % Injeksi 9a glukonas > mlB!2 jam
I$ '? % Kadar elekrolit
I$ 0? %
8 'enjelaskan kepada orang tua pasien )ahwa anak mengalami im)alans
elektrolit&
8 'enjelaskan kepada orang tua pasien megenai terapi 5ang akan di)erikan
untuk mengatasi ketidakseim)angan elektrolit terse)ut&
>& Suspek ;ipotiroid Kongenital
Ip D? % Free .2( .S;
Ip R? % Konsul 0ndokrin
Ip '? % evaluasi keadaan umum( tanda vital
Ip 0? %
- 'enjelaskan kepada orang tua pasien )ahwa pasien kemungkinan mengalami
hipotiroid kongenital
- 'ejelaskan kepada orang tua pasien )ahwa akan dilakukan pemeriksaan
lanjutan untuk menegakkan diagnosa 5aitu dengan pengam)ilan sampel darah
pasien
6. Global Developmental Delay
Ip D? % S% 8
O% 8
Ip R? % !& Konsul $ediatrik sosial
2& Konsul Reha)ilitasi medik untuk terapi
Ip '? % K$S$
Ip 0? %
2!
- 'enjelaskan kepada keluarga mengenai keterlam)atan )i7ara dan motorik(
personal sosial 5ang dialami pasien&
- 'enjelaskan kepada keluarga )ahwa mereka perlu menstimulasi pasien
sesering mungkin di rumah&
- 'enjelaskan kepada keluarga untuk memeriksakan anak ke dokter 2 minggu
lagi,i@i )aik( $erawakan normal
C& ,i@i )aik( perawakan normal
I$ D? % 8
I$ R? % Diet sesuai usia dan ke)utuhan anak perempuan !# )ulan
I$ '? % Status antropometri
I$ 0? % 0dukasi tentang diet sesuai usia dan ke)utuhan anak perempuan !# )ulan
22
PER1ALANAN PENYAKIT
Tanggal / 1am Assesment Terapi/program
13 Agustus 2014
Pemeriksaan fisik:
S % demam 3D4( )atuk 3D4( men7ret 3D4( muntah
384
KU % Sadar( kurang akti:( sesak 384
./ % + H !!2?B menit( isi N tegangan 7ukup
RR H "<?Bmenit
Suhu H "C(=
o
9
Sp O2H ==A
Kepala % mesose:al
'ata % konjun7tiva anemis3DBD4
;idung % na:as 7uping 384
'ulut % Kering 384(sianosis384 lidah kotor384
.enggorokan %.!I .! ( :aring tak hiperemis
-eher % $em)esaran nnll 384
Dada % retraksi 384
9or % dalam )atas normal
$ulmo % dalam )atas normal
A)domen % Datar( supel( n5eri tekan 384
;epar % tak tera)a
-ien % S
0kstremitas % sianosis 384( akral dingin 384
,enitalia % OU0 hiperemis 384 anus ekskoriasi 384
- Su
spek .OR9;
Dd% demam ti:oid(
ISK( .B
- DA..D
- Im)alan elektrolit
3hipo7alsemi(
hiper7loremi4
- Suspek hipotiroid
kongenital
- Global
developmental delay
- Anemia pen5akit
kronik
- ,i@i )aik( perawakan
normal( mesose:al
In:us D> J +S 2<B2B>
tetes mikro
Injeksi 7loram:enikol 2>
mgB# jam
Injeksi 9a glukonas >
mlB!2 jam
$ara7etamol > mlB!2 jam
Oralit ! 77 3jika masih
diare4
Kink 2 mg B22 jam
Program :
0valuasi KU dan ./
.unggu hasil kultur darah
dan kultur urin
Konsul dan rawat )ersama
respirologi(reha)ilitasi
medik( endokrinologi

14 Agustus 2014
Pemeriksaan fisik:
S % demam 3D4( )atuk 3D4( men7ret 3D4( muntah
384
KU % Sadar( kurang akti:( sesak 384
./ % + H !2?B menit( isi N tegangan 7ukup
RR H "?Bmenit
Suhu H "<(!
o
9
Sp O2H ==A
Pemeriksaan laboratorium:
Ig' Salmonela .5phi H 23negari:4
9R$ kuantitati: H (! mgB-
.S;s H C(>2 VIUBml
Free .2 H !=(>= pmolB-
- Su
spek .OR9;
Dd% ISK( .B
- DA..D
- Im)alan elektrolit
3hipo7alsemi(
hiper7loremi4
- ;ipotiroid
kongenital
- Global
developmental delay
- Anemia pen5akit
kronik
- ,i@i )aik( perawakan
normal( mesose:al
Hasil konsul rehabilitasi
medik:
,angguan aktivitas
:unsional
In:us D> J +S 2<B2B>
tetes mikro
Injeksi 7loram:enikol 2>
mgB# jam
Injeksi 9a glukonas >
mlB!2 jam
$ara7etamol > mlB!2 jam
Oralit ! 77 3jika masih
diare4
Kink 2 mg B22 jam
Program :
0valuasi KU dan ./
.unggu hasil kultur darah
dan kultur urin
Konsul dan rawat )ersama
respirologi(reha)ilitasi
medik( endokrinologi
Neurostructure patterning

2"
15 Agustus 2014
Pemeriksaan fisik:
S : demam 3D4( )atuk 3D4( men7ret 384( muntah
384
KU % Sadar( kurang akti:
./ % + H !2?Bmenit( isi N tegangan 7ukup
RRH "#?Bmenit
SuhuH "<(2
o9
lain8lain % tetap
Skoring .BH !
'antou? test 384
- Su
spek .OR9;
Dd% ISK
- Im)alan elektrolit
3hipo7alsemi(
hiper7loremi4
- ;ipotiroid
kongenital
- Global
developmental delay
- Anemia pen5akit
kronik
- ,i@i )aik( perawakan
normal( mesose:al
Hasil konsul
respirologi: )atuk alergi
In:us D >A !"B>2B! tetes
Injeksi 9hlorampenikol
2>mg B # jam
Injeksi 9a glukonas >
mlB!2 jam
$ara7etamol > mlB!2 jam
Oralit ! 77 3jika masih
diare4
Kink 2 mg B22 jam
Program :
0valuasi KU dan ./
.unggu hasil kultur darah
dan kultur urin
Konsul dan rawat )ersama
respirologi( reha)ilitasi
medik dan endokrinologi
16 Agustus 2014
Pemeriksaan fisik:
KU % tetap
./ % + H !" ?Bmenit( isi N tegangan 7ukup
RRH "?Bmenit
SuhuH "<(<
o
9
'ulut % .ak sianosis( )i)ir kering 384
$emeriksaan lain tetap
Pemeriksaan laboratorium :
Kultur urin 384
- Su
spek .OR9;
- Im)alan7e elektrolit
3hipo7alsemi(
hiper7loremi4
- ;ipotiroid
kongenital
- Global
developmental delay
- Anemia pen5akit
kronik
- ,i@i )aik( perawakan
normal( mesose:al
In:us D >A !"B>2B! tetes
Injeksi 9hlorampenikol
2>mg B # jam
Injeksi 9a glukonas >
mlB!2 jam
$ara7etamol > mlB!2 jam
Oralit ! 77 3jika masih
diare4
Kink 2 mg B22 jam

Program :
0valuasi KU dan ./
.unggu hasil kultur darah
Konsul dan rawat )ersama
reha)ilitasi medik dan
endokrinologi
17 Agustus 2014
KU % Sadar( kurang akti:( men7ret 384( muntah 384
./ % + H !2 ?Bmenit( isi N tegangan 7ukup
RRH " ?Bmenit
SuhuH "C(#
o
9
$emeriksaan Fisik lain tetap
- Su
spek .OR9;
- Im)alan elektrolit
3hipo7alsemi(
hiper7loremi4
- ;ipotiroid
kongenital
- Global
developmental delay
- Anemia pen5akit
kronik
- ,i@i )aik( perawakan
normal( mesose:al
In:us D >A !"B>2B! tetes
Injeksi 9hlorampenikol
2>mg B # jam
Injeksi 9a glukonas >
mlB!2 jam
$ara7etamol > mlB!2 jam
Oralit ! 77 3jika masih
diare4
Kink 2 mg B22 jam
Program :
0valuasi KU dan ./
.unggu hasil kultur darah
Konsul endokrinologi
22
Bagan Permasalahan
Deteksi dini:
Anamnesis% Fe)ris < hari
3suhu tinggi4( muntah(
men7ret 7air( )atuk pilek(
demam lama = )ulan
Pemeriksaan Fisik%
Konjungtiva palpe)ra
pu7at( mata tidak
7owong( u)un8u)un
datar( )i)ir kering384
KPSP anak %2 terdapat
pen5impangan
perkem)angan
Pemeriksaan
penunjang: ;) S( ;t S(
'9;( '9/( '9;9
normal anisositosis dan
poikilositosis ringan(
leukositosis(
hipo7alsemia(
hiper7loremia
leukosit shi:t to the right(
Ig8' anti Salmon)ella
.5phi H2 3negati:4(
.S;sHU( Free .2
U(s7oring .BH!( 'antou?
tes 384( kultur urin 384
Pemeriksaan Antropometri%
gi@i )aik perawakan
normal
Garis Pertumbuhan% .!
Imunisasi lengkap sesuai
umur
Pola asuh ortu Tipe
anak
Asuh
Diasuh oleh i)u dan
nenek& ASI tidak
eksklusi:( kuaitas
kurang( kuantitas
kurang( &imunisasi sesuai
umur& $engo)atan
sederhana sewaktu sakit&
Sara$engo)atan
terjangkau
Asah
Stimulasi
oleh i)u dan
nenek
Asih
Kualitas dan
kuantitas waktu
)ersama
keluarga % Baik
Kuratif
'edikamentosa
$engo)atan
suporti:
anti)iotik
Preventif
Imunisasi
Promotif
0dukasi
men7u7i tangan
5ang )aik(
penanganan
jika anak
demam
Rehabilitatif
'enjaga kualitas
dan kuantitas gi@i&
'em)eri variasi
makanan
$eran akti: keluarga
dalam mengatasi
keterlam)atan
perkem)angan anak
Suspek .OR9;
DA..D
Anemia pen5akit kronik
;ipotiroid kongenital
Im)alan elektrolit
Global Developmental Delay
,i@i )aik perawakan normal
TUMBUH
KEMBANG
ANAK
OPTIMAL
Mikrosistem
$engetahuan i)u tentang
kesehatan dan tum)uh
kem)ang anak $engetahuan
penanganan sederhana anak
sewaktu sakit
Mesosistem
interaksi anak dengan
anak seusian5a&
/entilasi dan
pen7aha5aan rumah
diperhtikan
Eksosistem
in:ormasi in:eksi(
akses tentang
pengetahuan
pentingn5a
ke)ersihan
lingkungan rumah
Makrosistem
$rogram imunisasi
pemerintah( sosial
)uda5a mas5arakat&
.ata kota dan
pemukiman&
Riwa5at
$renatal 384
+atal 384
$ostnatal 384
,enetik 384
FAKTOR
RISIKO
Penatalaksanaan Holistik
Penatalaksanaan
Komprehensif
Kebutuhan Dasar
Anak
2>
BAB III
PEMBAHASAN
A. DIAGNOSIS
$ada kasus ini di)ahas seorang anak perempuan umur !# )ulan dengan suspek
.OR9; 3di:erensial diagnosis% demam ti:oid( ISK( .B4( Diare Akut .anpa .anda
Dehidrasi( anemia pen5akit kronik( im)alan elektrolit( global developmental delay( dan
gi@i )aik perawakan normal&
1. TORCH
$en5akit .OR9; adalah istilah untuk menggam)arkan ga)ungan dari empat jenis
pen5akit in:eksi( 5aitu .o?oplasma( Ru)ella( 95tomegalovirus( dan ;erpes& Keempat jenis
pen5akit in:eksi ini( sama8sama )er)aha5a )agi janin )ila in:eksi diderita oleh i)u hamil&
In:eksi .OR9; juga dapat men5erang semua jaringan organ tu)uh( termasuk sistem sara:
pusat dan peri:er 5ang mengendalikan :ungsi gerak( penglihatan( pendengaran( sistem
kardiovaskuler serta meta)olik&
Se7ara umum keluhan 5ang dirasakan adalah mudah pingsan( pusing( vertigo(
migran( penglihatan ka)ur( pendengaran terganggu( radang tenggorokan( radang sendi(
lemah( dan keluhan lainn5a& Untuk kasus kehamilan( in:eksi .OR9; men5e)a)kan sulit
hamil karena mempengaruhi kesu)uran( a)ortus )erulang( pen5akit kongenital pada )a5i(
dan keterlam)atan tum)uh kem)ang anak&
!& .o?oplasma
In:eksi .o?oplasma dise)a)kan oeh parasit Toxoplasma gondii 5ang mengin:eksi
)urung dan )e)erapa jenis mamalia& In:eksi terjadi jika mengkonsumsi patogen ini dalam
)entuk kista dalam daging 5ang telah terin:eksi dan tak dimasak dengan )aik( kontak
dengan oosit dalam :eses )inatang atau se7ara kongenital lewat trans:er transplasental&
#
2#
.oksoplasmosis dijumpai men5e)ar di seluruh dunia terutama pada daerah dengan
ke)iasaan makan daging kurang matang& Dilaporkan pula )ahwa prevalensi toksoplasmosis
5ang tinggi terjadi pada penduduk 5ang )an5ak memelihara ku7ing se)agai )inatang
kesa5angan atau adan5a tikus dan )urung se)agai penjamu perantara&
C
,ejala klinik toksoplasma di)agi menjadi dua 5aitu toksoplasma akuisita dan
toksoplasma kongenital& $ada toksoplasma akuisita gejala klinis 5ang paling sering
dijumpai adalah lim:adenopati terutama di daerah servikalis& $em)esaran kelenjar dapat
disertai demam( hepatomegali( dan n5eri tenggorok& ,ejala utama adalah demam( mialgia(
dan rash makulopapuler& ,ejala lain 5aitu malaise( splenomegali( korioretinitis(
pneumonitis( miokarditis& Diagnosis toksoplasma kongenital dapat di7urigai )ila ditemukan
gam)aran klinis )erupa hidrose:alus( korioretinitis( dan kalsi:ikasi sere)ral 3sindroma
sa)in4& .oksoplasma kongenital di)agi mejadi 2 )entuk( 5aitu%
Ba5i lahir dengan gejala
,ejala tim)ul dalam )ulan8)ulan pertama
2C
,ejala sisa atau relaps pen5akit 5ang tidak terdiagnosis selama masa kanak8kanak
In:eksi su)klinis
$ada anak 5ang le)ih )esar ada gangguan penglihatan atau ke)utaan karena
korioretinitis( retardasi mental dengan atau tanpa hidrose:alus juga harus di7urigai&
Diagnosis toksoplasmosis akut ditegakkan( )ila ditemukan parasit dalam darah atau
7airan tu)uh( ditemukan kista dalam plasenta atau jaringan lain pada neonatus( adan5a
antigen atau dan organisme dalam potongan preparat jaringan atau 7airan tu)uh(
didapatkann5a antigen dalam serum dan 7airan tu)uh atau tes serologik 5ang positi:&
!&
$emeriksaan la)oratorium
a& 9airan sere)rospinal
.erdapat pleositosis mononuklear dan peningkatan kadar protein& Ig' pada 7airan
sere)rospinal menunjukkan in:eksi masih akti:&
)& ,am)aran darah tepi
Dapat terjadi leukopenia ataupun leukositosis& $ada awal in:eksi dapat ditemukan
lim:ositosis dan monositosis& .rom)ositopenia dapat menim)ulkan petekie dan
ekimosis&
2&
$emeriksaan histologik
C
Untuk diagnosis pasti dapat dilakukan pemeriksaan langsung untuk menemukan
tropo@oit atau kista( isolasi parasit( )iopsi kelenjar( pemeriksaan serologis( pemeriksaan
radiologis& $emeriksaan serologis 5aitu dengan memeriksa anti8to?oplasma Ig,( Ig'( dan
IgA( serta aviditas antito?oplasma Ig,& $askanatal( Ig' spesi:ik di)entuk dalam serum
steleh terjadi in:eksi primer dan akan menghilang dalam waktu !8" )ulan& Ig, dapat
dideteksi )e)erapa hari setelah mun7ul Ig'& Ig, dalam darah janin didapat se7ara pasi:
dari i)un5a melalui plasenta sedangkan ig' tidak dapat melalui plasenta sehingga )ila
ditemukan adan5a Ig' menandakan adan5a in:eksi akut&
2& Ru)ella 37ampak jerman4
Ru)ella menjadi terkenal karena si:at teratogenikn5a& Ru)ella dise)a)kan karena
suatu R+A virus( genus Ru)ivirus( :amili .ogaviridae&
2<
$atogenesis
$enularan terjadi melalui oral droplet( dari naso:aring( atau rute pernapasan&
Selanjutn5a virus Ru)ella memasuki aliran darah& +amun( terjadin5a erupsi di kulit )elum
diketahui patogenesisn5a& /iremia men7apai pun7akn5a tepat se)elum tim)ul erupsi dan
kadang8kadang tim)ul le)ih lama& Selain dari darah dan sekret naso:aring( virus Ru)ella
telah diisolasi dari kelenjar getah )ening( urin( 7airan sere)rospinal( ASI( 7airan sinovial(
dan paru& $enularan dapat terjadi )iasan5a sejak C hari se)elumn5a hingga > hari sesudah
tim)ul5a erupsi& Da5a tular tertinggi terjadi pada akhir masa inku)asi kemudian menurun
dengan 7epat dan )erlangsung hingga menghilangn5a erupsi&
C
0pidemiologi
$en5akit ini paling sering mengenai dewasa muda& $ada manusia virus ditularkan
melalui oral droplet dan melalui plasenta pada in:eksi kongenital& Se)elum ada vaksinasi(
angka kejadian tertinggi terdapat pada anak usia >8!2 tahun& Dewasa ini( ke)an5akan kasus
terjadi pada remaja dan dewasa muda&
C
'ani:estasi Klinis
'asa inku)asi
'asa inku)asi )erkisar antara !282! hari
C

'asa prodromal
$ada anak )iasan5a erupsi tim)ul tanpa keluhan se)elumn5a( jarang disertai gejala dan
tanda& +amun pada remaja dan dewasa muda masa prodromal )erlangsung !8> hari dan
terdiri dari demam ringan( sakit kepala( n5eri tenggorok( kemerahan pada konjungtivam
rinitis( )atuk dan lim:adenopati& ,ejala ini segera menghilang waktu erupsi tim)ul&
,ejala dan tanda prodromal )iasan5a mendahului erupsi di kulit !8> hari se)elumn5a&
$ada 2 A penderita( selama masa prodromal atau hari pertama erupsi( tim)ul suatu
enantema( Forscheimer spot5aitu makula atau petekie pada palatum molle( )isa saling
merengkuh sampai dengan seluruh permukaan :au7ia& $em)esaran kelenjar lim:e )isa
2=
tim)ul >8C hari se)elum tim)ul eksantema( khas mengenai su)oksipital( postaurikular
dan servikal( dan disertai n5eri tekan&
C
'asa eksantema
Seperti pada ru)eola( eksantema mulai retroaurikular atau pada muka dan dengan
7epar meluas se7ara kraniokaudal ke )agian lain dari tu)uh& 'ula8mula )erupa makula
5ang )er)atas tegas dan kadang8kadang dengan 7epat meluas dan men5atu( mem)erikan
)ntuk mor)ili:orm& $ada hari kedua eksantema di muka menghilang( diikuti hari ke8" di
tu)uh dan hari ke82 di anggota gerak& $ada 2A kasus in:eksi ru)ella terjadu tanpa
eksantema&-im:adenopati merupakan suatu gejala klinis 5ang penting pada ru)ella&
Biasan5a pem)engkakan kelenjar getah )ening )erlangsung >8< hari&
C
Ru)ella kongenital
In:eksi ru)ella pada i)u hamil dapat menim)ulkan in:eksi pada janin dengan
kelainan teratogenis 5ang )ergantung dari umur kehamilan& $ada waktu mengalami in:eksi
ru)ella se)agian i)u hamil tidak menunjukkan gejala dan tanda klinis& 'eskipun demikian(
virus dapat menim)ulkan in:eksi pada plasenta dan diteruskan ke janin( 5ang mana virus
itu men5erang )an5ak organ dan jaringan& Ru)ella pada i)u dapat menim)ulkan )er)agai
kemungkinan di janinn5a( 5aitu% non8in:eksi( in:eksi tanpa kelainan apapun( in:eksi dengan
kelainan kongenital( resor)si em)rio( a)ortus( atau kelahiran mati&
Ba5i 5ang lahir dari i)u hamil 5ang menderita ru)ella pada trimester pertama )isa
terkena sindroma ru)ella kongenital( 5aitu trias anomali kongenital pada mata 3katarak(
mikro:talmia(glaukoma( retinopati4( telinga 3ketulian4( dan de:ek jantung 3stenosis arteri
pulmonalis( patent ductus arteriosus ventricle septal de!!ect4& Selain itu terjadi kerusakan
pada susunan sara: pusat dan gigi&
'ani:estasi umum ru)ella kongenital pada waktu lahir adalah retardai pertum)uhan
dan psikomotorik& Antara >8<>A dari semua )a5i )eratn5a kurang dari 2> gram( setelah
lahir pertum)uhann5a pun akan akan terham)at& Kira8kira sepertiga )a5i ru)ella kongenital
akan mengalami katarak& Katarak ini dapat )ilateral atau unilateral dan seringkali sudah ada
"
sejak lahir& Biasan5a juga terdapat retinopati dan mikro:talmia 5ang )iasan5 unilateral&
$ada > A )a5i ru)ella kongenital terdapat glaukoma&
.anda 5ang paling umum ru)ella kongenital adalah tuli sensorineural( paling sering
)ilateral tapi kadang8kadang unilateral& Kelainan neurologik pada )a5i dengan ru)ella
kongenital )erupa meningoense:alitis 5ang akti: pada waktu lahir& 'ani:estasin5a antara
lain )erupa :ontanel anterior 5ang 7em)ung( gelisah( hipotonia( kejang8kejang( letargia(
retraksi kepala( opistotonus&
$ada ru)ella kongenital 5ang )erat terjadi miokarditis 5ang sering men5e)a)kan
kematian janin& Kelainan struktur jantung 5ang paling sering adalah $DA( 5ang disusul
stenosis arteri pulmonalis dan stenosis katup pulmonalis&
C
$emeriksaan la)oratorium 5ang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti8Ru)ella Ig,
dan Ig'& $emeriksaan Anti8Ru)ella Ig, dapat untuk mendeteksi adan5a keke)alan pada
saat se)elum hamil& 1ika tern5ata )elum memiliki keke)alan perlu dilakukan vaksinasi
''R .erapi han5a simtomatik karena merupakan in:eksi virus&
Diagnosis
Diagnosis klinis seringkali sukar di)uat karena tidak ada tanda atau gejala 5ang
patognomonik untuk Ru)ella& Seperti dengan pen5akit eksantema lainn5a( diagnosis dapat
di)uat dengan anamnesis 7ermat& Ru)ella merupakan pen5akit epidemi sehingga )ila
diselidiki se7ara 7ermat( dapat ditemukan kasus kontak atau kasus lain dalam lingkungan
penderita& Si:at demam Ru)ella jarang sekali di atas "<(>

9& $ada in:eksi 5ang tipikal(
makula merah muda men5atu menjadi eritema di:us pada muka dan )adan serta atralgia
pada tangan penderita dewasa merupakan petunjuk diagnosis Ru)ella&
$eru)ahan hematologi kadang8kadang terdapat leukopenia 5ang diikuti oleh
lim:ositosis relati:& Diagnosis pasti ditegakkkan dengan pemeriksaan serologi( 5aitu adan5a
peningkatan titer anti)odi 2 kali pada haemaglutination inhi)ition test atau ditemukann5a
anti)odi Ig8' 5ang spesi:ik untuk Ru)ella& .iter anti)odi mulai meningkat 2282< jam
setelah permulaan erupsi dan men7apai pun7akn5a pada hari ke #8!2& Selain in:eksi primer(
Ig8' juga ditemukan pada rein:eksi&
"!
$ada Ru)ella kongenital( diagnosis ditegakkan )ila ditemukan 2 dari " tanda klinis
utama 3ketulian( katarak dan Batau retinopati Ru)ella( lesi jantung kongenital4 serta ada
)ukti serologik danB atau virologik segera setelah lahir atau mempun5ai )ukti in:eksi
maternal selama kehamilan& Adan5a anti)odi Ig8' dan produksi anti)odi terus8menerus
merupakan petunjuk in:eksi kongenital& $ada )a5i 5ang terin:eksi kongenital( Ig' serum
spesi:ik ru)ella dapat dideteksi sejak lahir selama )e)erapa )ulan& /irus dapat diisolasi dari
naso:aring( kongjungtiva( urin( :eses( dan 7airan sere)rospinal& Diagnosis prenatal dapat
dilakukan dengan R+A hybridi"ation dari )iopsi vilus korionik dan kultur dari 7airan
amnion&
"& 9'/ 395tomegalovirus4
In:eksi 9'/ di)i7arakan pertama kali pada awal tahun != dari spesimen B
sediaan pathologi dari in:ant 5ang meninggal 5ang diduga karena sipilis kongenital& /irus
ini awaln5a dinamakan virus kelenjar saliva 5ang men5e)a)kan peru)ahan karakteristik
patologik 5ang tampak pada kelenjar saliva& /irus ini diisolasi dari kultur jaringan pada
tahun !=>#( dan pada awal tahun !=#( diputuskan pem)erian nama cytomegalovirus&
Dinamai sitomegalovirus karena e:ek sitopatikn5a memproduksi sel )esar dengan intra
nuklear dan inklusi sitoplasma( 5ang dise)ut Oo#l$s eyeP&

9'/ dapat ditemukan pada
seluruh tipe sel pada manusia % kelenjar saliva( ginjal( pankreas( adrenal( paru( hati( mata(
telinga( plasenta( saluran 7erna( jantung( ovarium( kulit( pem)uluh darah dan otak& Se7ara in
vitro( 9'/ mengin:eksi sel :i)ro)last manusia( dengan a:initas rendah pada sel lain&
In:eksi 9'/ pada :etus dan neonatus merupakan pro)lem kesehatan luas 5ang penting& Di
Amerika Serikat( 9'/ merupakan pen5e)a) 5ang paling umum dari in:eksi virus
kongenital( meliputi (2 A sampai 2(> A dari semua kelahiran hidup& $ada 2& neonatus
5ang lahir tiap tahunn5a dengan in:eksi 9'/ kongenital( le)ih dari <& )erkem)ang
menjadi retardasi mental( sere)ral palsi atau 5ang paling umum adalah kerusakan
pendengaran&
.ransmisi penularan 9'/ terjadi melalui " jalur % intrauterin( intra partum dan post
natal& *anita 5ang terin:eksi se)elum dan selama kehamilan memiliki resiko terjadin5a
"2
in:eksi 9'/ kongenital pada )a5i& .ransmisi pada janin selama kehamilan dapat terjadi
aki)at in:eksi primer atau sekunder karena in:eksi rekuren se)elumn5a& In:eksi rekuren ini
dapat dise)a)kan reaktivasi laten virus atau rein:eksi dengan strain virus 9'/ 5ang
)er)eda& $emeriksaan 9'/ selama kehamilan pada i)u tidak )an5ak mem)antu karena
)esarn5a persentase pen5e)aran virus selama kehamilan dan )an5ak )a5i 5ang lahir dari
i)u 5ang terin:eksi tidak mengalami in:eksi 9'/ kongenital&
In:eksi primer maternal selama kehamilan mengaki)atkan "82A in:eksi pada
janin( sedangkan pada i)u hamil 5ang megalami rein:eksi atau reaktivasi selama kehamilan
3in:eksi non pimer4 resiko transmisi se)esar !A& 'eskipun imunitas maternal se)elumn5a
menurunkan resiko transmisi maternal8:etal( penelitian ter)aru menunjukkan dejarat
keparahan in:eksi 9'/ kongenital hampir sama pada in:eksi primer ataupun non primer
kehamilan& Isolasi virus 9'/ dari urin dan saliva se)elum )a5i )erusia " minggu dapat
mem)edakan in:eksi prenatal dengan in:eksi natal dan post natal&
'ani:estasi klinis in:eksi 9'/ kongenital di)agi menjadi asimptomatik( tanpa
gejala dan simptomatik( 5aitu dengan gejala pada organ target % 'ata( SS$( pendengaran&
,angguan :ungsi organ adalah hasil kerusakan jaringan dari in:eksi litik dan vaskuler
aki)at in:eksi pada endotel vaskuler& Kemampuan 9'/ mengin:eksi lekosit dan sel endotel
vaskuler men5e)a)kan pen5e)aran diseminata pada host& ,ejala dan tanda )ervariasi dari
ringan( sedang hingga )erat hingga :ulminan 5ang mengaki)atkan 2A kematian perinatal&
'ikrose:ali )ukan merupakan mani:estasi klinis 5ang men7olok& $ada suatu penelitian
ditemukan mikrose:ali pada !2 diantara !C kasus 9'/ tetapi pada laporan selanjutn5a
ditemukan mikrose:ali >A di antara 2!2 kasus 5ang diteliti& Bila terjadi kalsi:ikasi(
pertum)uhan otak se7ara )ervariasi dapat terganggu&

Korioretinitis mun7ul pada sekitar
!2A )a5i 5ang lahir dengan in:eksi 9'/ kongenital& Kelainan lain 5ang ditemukan adalah
mikro:talmus( katarak( nekrosis retina dan kalsi:ikasi( ke)utaan( mal:ormasi 7amera o7uli
anterior dan diskus optikus& Korioretinitis karena 9'/ dan to?oplasmosis sulit di)edakan
se7ara klinis namun demikian korioretinitis karena to?oplasmosis jarang menjadi akti: pada
masa pas7a natal& ,angguan pendengaran 5ang mun7ul pada saat lahir )erkisar antara 2>
sampai >A dari )a5i dengan in:eksi 9'/ kongenital simptomatik dan sekitar !>A pada
""
)a5i dengan in:eksi 9'/ kongenital asimptomatik& 9itomegalovirus dapat mengadakan
replikasi pada )er)agai struktur telinga dalam( seperti pada mem)ran reisner( stria
vaskularis( kanalis semilunaris pada organ korti dan nervus /III& .uli sensorineural adalah
gangguan tersering 5ang ada pada anak 5ang )ertahan hidup dengan 9'/& ;ilangn5a
pendengaran simetris dan )erat&
$ada masa neonatus le)ih dari =A anak dengan in:eksi 9'/ kongenital tidak
menunjukkan gejala saat lahir& Seringkali anak lahir dengan )erat lahir rendah dan
prematur& ,ejala dan tanda in:eksi 9'/ kongenital 5ang dapat tim)ul !8!>A pada
neonatus segera setelah lahir( antara lain % petekieBpurpura 3C>A4( ikterik 3<A4(
peningkatan )iliru)in direk 3<A4( hepatosplenomegali 3#A4( letargi 3"A4( gangguan
respirasi( kejang 3CA4( dan trom)ositopenia 3CCA4& ;epatomegali dan splenomegali
merupakan temuan klinis 5ang paling sering dijumpai pada )a5i dengan in:eksi 9'/
kongenital& Splenomegali dapat merupakan satu8satun5a temuan klinis& ;epatomegali le)ih
tidak spesi:ik dan )iasan5a menjadi normal setelah usia ! tahun&
Keterli)atan SS$ pada anak dengan simptomatik 9'/ kongenital ditunjukkan
adan5a letargi( kejang( hipotonia( gangguan pendengaran( dan a)normalitas okuler
$emeriksaan imaging pada SS$ 3US,( 9. s7an dan 'RI4 menunjukkan
meningoense:alitis( kalsi:ikasi( mikrose:ali( ventrikulomegali dan hipoplasi sere)ellum&
A)normalitas pada mata 5ang sering ditemukan 5aitu korioretinitis& Dapat pula
dijumpai atropi optik( mikro:talmus( nekrosis retina dan kalsi:ikasi& -esi pada sentral retina
tidak dapat di)edakan se7ara klinis dengan in:eksi toksoplasmosis( han5a saja retinitis pada
in:eksi 9'/ tidak megalami progresivitas seperti pada in:eksi toksoplasma&
Diagnosis -a)oratorium dilakukan dengan pemeriksaan penunjang serologis
dilakukan dengan menilai adan5a Ig' 9'/( namun sensitivitasn5a rendah& $ada in:eksi
9'/ kongenital didapatkan peningkatan titer Ig, dalam 28= )ulan setelah lahir& Dapat
juga dilakukan pemeriksaan $9R dengan mendeteksi D+A 9'/& Diagnosis pasti
ditegakkan dengan ditemukann5a virus dari pemeriksaan kultur virus dan 9'/ antigen
3Ag4 dengan antigenemia assay dari sekret( urin atau darah&
"2
2& ;erpes Simple?
$ada in:eksi primer( periode inku)asi "8# hari diikuti erupsi makular disertai rasa
gatal dan sakit diikuti dengan tim)uln5a lesi vulva dan perineum )erupa vesikel8vesikel&
Adenopati ingunal dapat terjadi& ,ejala8gejala men5erupai in:luen@a seringkali terjadi&
Kadang8kadang hepatitis( ense:alitis atau pneumonia dapat terjadi& /esikel8vesikel di vulva
dan perineum mudah mengalami traumadan seringkali )erulserasi& $ada in:eksi sekunder
terjadi reaktivasi virus 5ag )ertahan dalam ganglion sara:& -esi8lesi 5ang tim)ul le)ih
sedikit(le)ih tidak n5eri dan melepaskan virus dalam periode 5ang le)ih pendek dari in:eksi
primer&
;erpes neonatus didapat melalui in:eksi intrauterin( perinatal( atau postnatal& In:eksi
;S/ intrauterin( )er)eda dengan in:eksi ;S/ perinatal dan postnatal( )iasan5a jarang
terjadi( han5a sekitar >A dari in:eksi ;S/ neonatus& Ba5i 5ang terin:eksi intrauterin
mempun5ai 7iri87iri lesi kulit atau jaringan parut( korioretinitis( mikrose:alus atau
hidrose:alus( 5ang dapat dilihat sejak lahir& Ba5i 5ang tetap hidup sering memperlihatkan
kerusakan neurologis )erat( termasuk retardasi mental( retardai pertum)uhan( dan
penglihatan serta pendengaran& In:eksi pda )a5i )aru lahir memiliki " gam)aran%
- Diseminata( dengan pen5e)aran pada organ visera ma5or
- -okalisata( dengan pen5e)aran terlokalisir pada sistem sara: pusat( mata( kulit
atau mukosa
- Asimtomatik
;ampir separuh dari neonatus 5ang terin:eksi adalah preterm dan risiko in:ksi mereka
terse)ut )erhu)ungan dengan jeis in:eksi maternal primer dan rekurens
$emeriksaan la)oratorium 5ang dilakukan adalah dengan kultur virus( pemeriksaan
sitopatologi dengan :iksasi alkohol atau dengan pwarnaan papani7ulou serta $9R& Ba5i
5ang lahir dari i)u 5ang diketahui atau di7urigai mengidap herpes genital harus diisolasi
dari )a5i 5ang lain dan diam)il kultur darahn5a& Fungsi hati dan 7airan spinal harus
diperiksa se7ar serial juga pemantauan ketat se7ara klinis sampai usia 2 minggu& .idak
">
perlu memisahkan antara i)u dengan )a5in5a( akan tetapi harus diinstruksikan untuk
men7u7i tangan dan men7egah setiap kontak antara lesin5a( tangann5a( dan )a5in5a&
'e5usui diper)olehkan( namun orangtua dengan lesi herpetik oral tidak diper)olehkan
men7ium )a5i dan harus diajarkan menggunakan teknik mn7u7i tangan 5ang )enar&
Tinjauan kasus:
Ke7urigaan adan5a .OR9; mun7ul karena adan5a demam disertai Global
Developmental Delay serta riwa5at i)u 5ang sering mengkonsumsi sate dan lalapan pada
saat hamil& +amun )egitu( dari anamnesis dan pemeriksaan :isik tidak didapatkan adan5a
kelainan 5ang mengarah kepada sindroma kongenital 5ang mungkin terjadi aki)at in:eksi
.OR9;( seperti mikrose:ali( hidrose:alus( gangguan penglihatan 5ang mengarah pada
korioretinitis( gangguan pendengaran( atau gangguan jantung& Begitu pula dari riwa5at
tidak ada( gejala 5ang mengarah pada in:eksi .OR9; 5ang mun7ul segera setelah lahir
5aitu BB-R( ikterik( pem)esaran hepar dan lien( petekie( letargi( kejang( ataupun gangguan
respirasi&
Dalam hal ini( demam 5ang dialami pasien masih mungkin merupakan mani:estasi
pen5akit lain& Untuk itu terdapat ke7urigaan ke arah demam ti:oid( karena ada gejala
gangguan gastrointestinal 5aitu muntah dan men7ret& .idak ada penurunan kesadaran( lidah
kotor 384( hepar tidak tera)a& Dari hasil pemeriksaan la)oratorium leukosit dalam )atas
normal( tes tu)e? .F menunjukkan hasilH2 5ang )erarti negati: terin:eksi demam ti:oid&
Selain itu demam 5ang terjadi masih mungkin suatu gejala in:eksi saluran kemih
5ang tidak disertai dengan adan5a gangguan )erkemih& Dari pemeriksaan :isik anak tidak
rewel saat ditekan perut )agian )awah( OU0 hiperemis 384& $emeriksaan kultur urin 5ang
negati: menunjukkan kemungkinan )esar tidak ada in:eksi saluran kemih&
Selain itu( terdapat demam lama 5ang dialami pasien E = )ulan dengan suhu tidak
terlalu tinggi E "<

9& Demam seperti ini( mengarahkan pemikiran kepada adan5a suatu


pen5akit .B( akan tetapi dari anamnesis tidak ada riwa5at )atuk lama ataupun kontak
dengan orang dewasa dengan riwa5at )atuk lama atau 5ang sudah jelas B.A 3D4& Dari
pemeriksaan( tidak dijumpai adan5a pem)esaran lim:onodi( pem)esaran sendi& Foto
Rontgen tora? tidak khas mengarah kepada .B( serta tes 'antou? menunjukkan hasil 384&
"#
Satus gi@i pasien )aik& Skoring .BH2& Untuk itu( demam lama 5ang dialami pasien masih
mungkin dise)a)kan oleh pen5akit lain sehingga diperlukan pemeriksaan le)ih lanjut guna
mengetahui pen5e)a) demam lama&
2. Diare Akut Tanpa Tanda Dehidrasi
Diare adalah )uang air )esar 5ang le)ih sering dan dengan konsistensi 5ang le)ih
en7er dari )iasan5a& 'enurut etiologin5a( diare dapat di)ai menjadi diare 7air dan diare
)erdarah& Sedangkan jika ditinjau dari laman5a( diare dapat di)agi menjadi diare akut dan
diare persisten& Diare akut adalah )uang air )esar pada )a5i atau anak le)ih dari " kali per
hari( disertai peru)ahan konsistensi tinja menjadi 7air dengan atau tanpa lendir darah 5ang
)erlangsung kurang dari ! minggu&
2
9ara penularan dan :aktor risiko
9ara penularan diare pada umumn5a melalui 7ara :ekal8oral 5aitu melalui makanan
atau minuman 5ang ter7emar oleh enteropatogen atau kontak langsung dengan penderita
atau )arang8)arang 5ang telah ter7emar tinja penderita atau tidak langsung melalui lalat&
Faktor risiko 5ang dapat meningkatkan penularan enteropatogen antara lain% :aktor8
:aktor5ang meningkatkan risiko terjadin5a diare( antara lain%
.idak di)erikann5a ASI eksklusi: pada 28# )ulan pertama kehidupan
$enggunaan )otol susu
$en5impanan makanan pada suhu kamar
$enggunaan air minum 5ang ter7emar
.idak men7u7i tangan sesudah )uang air )esar dan sesudah mem)uang tinja anak
atau se)elum makan dan men5uapi anak
.idak mem)uang tinja anak atau )a5i 5ang )enar
Selain hal8hal terse)ut :aktor lain 5ang dapat meningkatkan ke7endrungan untuk terjadin5a
diare antara lain% gi@i )uruk( imunode:isiensi( )erkurangn5a keasaman lam)ung(
menurunn5a motilitas usus( menderita 7ampak 2 minggu terakhir dan :aktor genetik&
2
"C
0tiologi
Diare dapat dise)a)kan oleh )er)agai patogen seperti )akteri( virus dan parasit&
,olongan )akteri ,olongan virus Golongan parasit
Aeromonas Shigella Astrovirus Balantidium coli
Ba7illus 7ereus Staph5lo7o77us aureus 9al7ivirus Blastocystis
homonis
9amp5lo)a7ter jejuni /i)rio 7holera 0nteri7 adenovirus Cryptosporidium
parvum
9lostridium per:ringens /i)rio parahaemol5ti7us 9oronavirus Entamoeba
histolytica
9lostridium di::i7ile 6ersinia entero7oliti7a Rotavirus Giardia lamblia
0s7heri7ia 7oli +orwalk virus Isospora belli
$leisiomonas shigeloides ;erpes simple? virus Strongyloides
stercoralis
Salmonella 95tomegalovirus Trichuris
trichiura
$atogenesis
$atogenesis terjadin5a diare 5ang dise)a)kan virus 5aitu virus se7ara selekti:
mengin:eksi dan menghan7urkan sel8sel ujung Iujung villus pada usus halus& ;al ini
men5e)a)kan :ungsi a)sor)si usus halus terganggu& Sel8sel epitel usus halus 5ang rusak
diganti oleh eritrosit 5ang )aru( )er)entuk ku)oid 5ang )elum matang sehingga :ungsin5a
)elum )aik& /illus mengalami atro:i sehingga tidak dapat menga)sor)si 7airan dan
makanan 5ang )aik& Selanjutn5a 7airan dan makanan 5ang tidak terserapBter7erna akan
meningkatkan tekanan koloid osmotik usus dan terjadi hiperperistaltik usus sehigga 7airan
)eserta makanan 5ang tidak terserap terdorong keluar usus melalui anus( men5e)a)kan
terjadin5a diare osmotik&
2
$ada usus halus( enterosit villus se)elah atas adalah sel8sel 5ang terdi:erensiasi(
5ang mempun5ai :ungsi pen7ernaan seperti hidrolisis disakarida dan :ungsi pen5erapan
seperti transport air dan elekrolit melalui pengangkut )ersama glukosa dan asam amino&
"<
0nterosit kripta merupakan sel 5ang tidak terdi:erensiasi( 5ang tidak mempun5ai en@im
hidro:ilik tepi )ersilia dan merupakan pensekresi air dan elektrolit&
2
Dengan demikian in:eksi virus selekti: sel8sel ujung villus usus pada diare rotavirus
men5e)a)kan ketidakseim)angan rasio pen5erapan 7airan usus terhadap sekresi dan adan5a
mala)sor)si kar)ohidrat kompleks terutama laktosa&
2
Diare karena )akteri terjadi melalui salah satu mekanisme 5ang )erhu)ungan
dengan pengaturan transport ion dalam sel8sel usus 9A'$( 9,'$( dan 7a dependen&
Bakteri ini dapat menem)us 3invasi4 sel mukosa usus halus sehingga dapaat men5e)a)kan
reaksi sistemik&
2
Selain karena pen5e)a) in:eksi( diare dapat juga dise)a)kan oleh pen5e)a)
nonin:eksi( 5aitu kesulitan makan( de:ek anatomis( mala)sor)si( endokrinopatim kera7unan
makanan( neoplasma( alergi susu sapi( de:isiensi imun( gangguan motilitas usus( in:eksi
nongastrointestinal&
2
Diagnosis
9ara mendiagnosis pasien diare adalah dengan menentukan " hal )erikut%
2
'enentukan persistensin5a% )erapa lama pasien sudah menderita diare& Dise)ut akut
jika terjadi kurang dari !2 hari&
'enentukan etiologi% pada shigelosis( terdapat diare lendir darah disertai demam(
n5eri perut( n5eri pada rektum( dan tenesmus&
'enentukan derajat dehidrasi
Kategori .anda dan gejala
Dehidrasi )erat Dua atau le)ih tanda )erikut%
-etargi atau penurunan kesadaran
'ata 7owong
.idak )isa minum atau malas minum
.urgor kulit kem)ali sangat lam)at
Dehidrasi tak )erat Dua atau le)ih tanda )erikut%
,elisah
'ata 7owong
Kehausan atau sangat haus
.urgor kem)ali lam)at
"=
.anpa dehidrasi .idak ada tanda dan gejala 5ang 7ukup untuk
mengelompokkan dalam dehidrasi )erat atau
tak )erat
.atalaksana
-ima langkah tatalaksana diare( 5aitu%

Rehidrasi
Dalam hal ini penatalaksanaan diare akut tanpa tanda dehidrasi adalah sesuai
dengan ren7ana terapi A( 5aitu%

Dukungan
nutrisi
makanan
tetap
diteruskan
sesuai umur
anak dngan
menu 5ang
sama pada
waktu anak
sehat untuk
pengganti
nutrisi 5ang
hilang serta
men7egah
agar tidak
menjadi gi@i
)uruk&
2
Adan5a per)aikan na:su makan menandakan :ase kesem)uhan& ASI tetap diteruskan
selama terjadin5a diare pada diare 7air akut maupun pada diare akut )erdarah dan
di)erikan dengan :rekuensi le)ih sering dari )iasan5a& Anak umur # )ulan ke atas
se)aikn5a mendapat makan seperti )iasa&
2

Suplementasi @in7
Kin7 di)erikan selama !8!2 hari )erturut8turut ter)ukti mngurangi lama dan
)eratn5a diare( men7egah )erulangn5a diare selama 28" )ulan& Kin7 juga dapat
mengem)alikan na:su makan anak& Dosis @in7 untuk anak8anak 3! mg untuk anak
R )ulan dan 2 mg untuk anak F # )ulan4 di)erikan selama !8!2 hari )erturut8
turut& 9ara pem)erian ta)let @in7 untuk )a5i( 5aitu dilarutkan dalam air matang(
oralit( atau ASI& Untuk anak8anak 5ang le)ih )esar dapat dilarutkan dalam oralit
atau air matang&
2

Anti)iotik selekti:
Anti)iotik tidak di)erikan pada kasus diare 7air akut ke7uali dengan indikasi 5aitu
pada diare )erdarah dan kolera& Se7ara umum tatalaksana pada disentri dikelola
sama dengan kasus diare lain sesuai dengan a7uan tatalaksana diare akut& ;al
khusus mengenai pasien disentri adalah pem)erian anti)iotika oral selama > hari
5ang masih sensiti: terhadap Shigella menurut pola kuma setempat& $ada pasien
rawat jalan dianjurkan pem)erian se:alosporin generasi ketiga seperti se:iksim >
mgBkg ))Bhari per oral&
2
$emeriksaan tinja dilakukan untuk men5ingkirkan adan5a amoe)iasis& .emua
tro:o@oit atau kista amoe)a ata giardia mendukung diagnosis& Berikan metronida@ol
C(> mgB kgBB " kali sehari untuk ame)iasis dan metronida@ole > mgBkgBB " kali
sehari selama > hari&.emuan leukosit dalam jumlah )an5ak 3F!B-$B4 atau
makro:ag mendukung diagnosis Shigella atau )akteri invasi: lain&
2
$em)erian anti)iotik 5ang tidak rasional justru akan memperpanjang laman5a diare
karena akan mengganggu keseim)angan :lora usus dan selain itu( pem)erian
2!
anti)iotik 5ang tidak rasional akan memper7epat resistensi kuman terhadap
anti)iotik serta menam)ah )ia5a pengo)atan 5ang tidak perlu&
2

0dukasi orang tua


0dukasi pada i)u atau pengasuh untuk kem)ali segera jika ada demam( tinja
)erdarah( muntah )erulang( makan atau minum sedikit( sangat haus( diare makin
sering atau )elum mem)aik dalam " hari&
2
Tinjauan kasus:
Dari anamnesis didapatkan keluhan pasien 5aitu muntah 3D4 !? isi seperti apa 5ang
diminumBmakan E G gelas )elim)ing( men7ret 7air 3D4 warna kuning F 2? per hari E G
gelas )elim)ing( lendir 384( darah 384( n5emprot 384( )au asam 384( rewel saat )a) 384( rewel
saat )erkemih 384( mata tampak 7owong 384( saat menangis( air mata 3D4( )i)ir tampak
kering 384( pasien masih mau minum 3D4 tampak kehausan 384( pu7at 3D4( lemas 3D4( na:su
makan menurun 3D4& $emeriksaan :isik menunjukkan pasien tidak didapatkan adan5a tanda8
tanda dehidrasi% kesadaran )aik( mata 7owong 384( turgor kem)ali 7epat( UUB datar(
pemeriksaan a)domen dalam )atas normal& .idak didapatkan adan5a anus ekskoriasi&
$asien didiagnosa diare akut tanpa tanda dehidrasi& Untuk menegakkan diagnosa( pasien
diusulkan untuk diperiksakan :eses rutin( sudan III test( dan klini test&
3. Anemia penyakit kronik
Anemia adalah suatu keadaan 5ang menggam)arkan kadar hemoglo)in( hematokrit
dan jumlah eritrosit kurang dari normal sesuai umur dan jenis kelamin& Sedangkan 5ang
dimaksud dengan anemia pen5akit kronik 5aituu anemia 5ang men5ertai pen5akit
in:lamasi( in:eksi atau keganasan 5ang )erlangsung le)ih dari ! atau 2 )ulan&
0tiologi
!& In:eksi kronik 3 a)ses( em:isema( .B4
2& In:lamasi kronik
"& Keganasan
2& ,agal ginjal( dan lain8lain
22
$atogenenesis
$eningkatan penghan7uran eritrosit( karena%
- $eningkatan aktivitas :agositosis makro:ag
- Demam 5ang merusak kesta)ilan mem)ran eritrosit
- .oksin )akteri 5ang menim)ulkan hemolisis
Respon sumsum tulang terhadap anemia menurun
$erpindahan )esi dari sel R0S ke sumsum tulang menurun
$eran sitokin terhadap R0S dan sumsum tulang
'ani:estasi klinik dan $emeriksaan -a)oratorium
,ejala dan tanda sama seperti anemia pada umumn5a( 5aitu% pu7at lemas( anoreksia(
pusing( mudah lelah( palpitasi& .emuan klinik 5ang lain )ergantung dari pen5e)a)n5a& $ada
pemeriksaan la)oratorium didapatkan ;) S( '9/ normal( '9;9 normal( kadar SI dan
:eritin serum U( .IB9 S( trans:erin S& Selain itu perlu diperiksa kadar asam :olat dan @at
)esi karena pada pen5akit kronik jua sering didapatkan gangguan pen5erapan )esi dan
:olat&
$enatalaksanaan
Rekom)inan er5tropoetin 3epoetin al:a4 e:ekti: untuk pengo)atan anemia pada gagal
ginjal dan anemia sekunder 5ang dise)a)kan kanker atau in:lamasi kronik& $ada gagal
ginjal kronik( respon optimal terhadap epoetin al:a mem)utuhkan intensitas dialisis 5ang
le)ih )an5ak& 0poetin al:a di)erikan se7ara su)kutan dan hargan5a sangat mahal& Berikut
adalah da:tar nilai normal darah rutin sesuai usia menurut %merican %cademy o! &ediatric.s
2"
Tinjauan kasus:
Dari anamnesis didapatkan pasien pu7at ( lemas( na:su makan menurun sedangkan
pada pemeriksaan :isik ditemukan konjun7tiva palpe)ra pu7at 3DBD4& $ada pemeriksaan
la)oratorium darah ;) =(<! gA( ;t 2C(=> A( '9/ CC(2# :emtoliter( '9; 2C(!< pi7ogram(
'9;9 ">(= gBdl jumlah eritrosit "&#&Bmm
"&
Berdasarkan gam)aran darah tepi
didapatkan gam)aran anisositosis ringan 3normositik( mikrositik4&
0tiologi 5ang paling mungkin dari kasus ini adalah karena pen5akit kronik
mengingat pada pasien memiliki riwa5at demam lama& .etapi dalam hal ini harus
disingkirkan pula kemungkinan anemi de:isiensi( karena dalam hal( pasien juga mengalami
diare selain itu na:su makan )erkurang( sangat mungkin )ahan )aku pem)entuk ;) sangat
kurang karena asupan dari makanan 5ang sangat rendah oleh anoreksia( atau pengeluaran
5ang )an5ak karena muntah dan diare& Untuk itu diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk
menegakkan diagnosa 5aitu pemeriksaan :eritin( SI( .IB9 karena terdapat ke7urigaan
kepada anemia de:isiensi )esi tahap awal&
22
3. Hipotiroid Kongenital
;ipotiroid kongenital merupakan suatu keadaan kurangn5a atau tidak adan5a
hormon tiroid sejak dalam kandungan& ;ormon tiroid sudah diproduksi dan diperlukan oleh
janin sejak usia kehamilan !2 minggu& ;ormon ini mempengaruhi meta)olisme sek di
seluruh tu)uh sehingga )erperan penting pada pertum)uhan dan perkem)angan anak
sehingga hipotiroid kongenital menjadi salah satu pen5e)a) tersering retardasi mental 5ang
dapat di7egah& *alaupun )egitu( gejala hipotiroid pada )a5i )aru lahir tidaklah terlalu
jelas
"
&
0pidemiologi
Insidensi hipotiroid kongenital di Amerika Serikat menunjukkan pen5akit ini le)ih sering
pada anak perempuan daripada anak laki8laki& Anak dengan Sindroma Down mempun5ai
risiko "> kali le)ih )esar untuk menderita sindroma ini di)andingkan dengan anak pada
umun5a&
"
0m)riologi dan Fisiologi
.h5rotropin Releasing ;ormone 3.R;4 mulai terdapat di dalam neuron pada usia 2
minggu sedangkan .h5roid Stimulating ;ormone 3.S;4 mulai dihasilkan hipo:isis pada
usia = minggu dan dapat dideteksi di sirkulasi pada usia !!8!2 minggu& Kadar .S; dalam
darah mulai meningkat pada usia !2 minggu sampai aterm& $ada usia 2 minggu janin mulai
mensintesis tiroglo)ulin& Aktivita tiroid mulai nampak pada usia < minggu kehamilan& $ada
usia <8! minggu( janin dapat melakukan trapping( 5odium dan pada usia !2 minggudapat
memproduksi .2 5ang se7ara )ertahap kadarn5a terus meningkat sampai men7apai kadar
dewasa pada usia "# minggu& $ada usia kehamilan !2 minggu( kadar .2 juga terus
meningkat namun tetap )erada di )awah kadar dewasa& *alaupun .R; dan .S; sudah
diproduksi namun integrasi dan :ungsi hipotalamus8hipo:isis8tiroid dengan mekanisme
umpan )alikn5a )aru terjadi pada trimester 2 kehamilan&
"
Se)elum memasuki pertengahan kehamilan( perkem)angan normal janin sangat
)ergantung pada hormon tiroid i)u& $enelitian menunjukkan kira8kira sepertiga kadar .2
i)u dapat melewati plasenta dan memasuki janin& Apa)ila seorang i)u hamil mengalami
2>
kelainan tiroid atau mendapatkan pengo)atan antitiroid( maka o)at terse)ut juga melewati
plasenta sehingga janin memiliki risiko mengalami hipotiroid&
"
Sesudah )a5i lahir terjadi kenaikan kadar .S; mendadak 5ang men5e)a)kan
peningkatan kadar ." dan .2 5ang kemudian se7ara perlahan Ilahan menurun dalam 2
minggu pertama kehidupan )a5i& Semua tahap 5ang meli)atkan sintesis hormon tiroid(
termasuk trapping( oksidasi( organi:ikasi( 7oupling dan sekresin5a )erada di )awah
pengaruh .S;& Se)agian )esar ." dan .2 dalam sirkulasi terikat dengan .5roid Binding
,lo)ulin 3.B,4 sehingga kekurangan atau kele)ihan .B, akan mempengaruhi kadar total
hormon terse)ut& .iroksin akan masuk ke dalam sel( mengalami deiodinasi menjadi ." dan
)erikatan dengan reseptor ."& Setelah hormon tiroid )erikatan dengan reseptorn5a( reseptor
akan mengakti:kan mR+A dan sintesis protein spesi:ik untuk mengakti:kan gen sel
terse)ut& Di dalam otak hormon merangsang proli:erasi dan migrasi neuro)las(
perkem)angan akson dan dendrit serta di:erensiasi oligodendrosit dan mielinasi&
"
$atogenesis
;ipotiroid dapat terjadi melalui )e)erapa jalur )erikut%
1alur 1
Agenesis tiroid dan keadaan lain 5ang sejenis men5e)a)kan sintesis dan sekresi hormon
tiroid menurun sehingga terjadi hipotiroid primer dengan peningkatan kadar .S; tanpa
adan5a struma&
"
1alur 2
De:isiensi 5odium )erat men5e)a)kan sintesis hormon tiroid menurun sehingga hipo:isis
mensekresi .S; le)ih )an5ak untuk mema7u kelenjar tiroid mensintesis dan mensekresi
hormon tiroid agar sesuai dengan ke)utuhan& Aki)atn5a kadar .S; meningkat dan kelenjar
tiroid mem)esar 3stadium kompensasi4& *alaupun pada stadium ini terdapat sruma di:usa
dan peningkatan kadar .S; tetapi kadar hormon tiroid tetap normal& Bila kompensasi ini
gagal maka akan terjadi stadium dekompensasi( 5aitu terdapatn5a struma di:usa(
peningkatan kadar .S;( dan kadar hormon tiroid rendah&
"

2#
1alur 3
Semua hal 5ang terjadi pada kelenjar tiroid dapat mengganggu atau menurunkan sintesis
hormon tiroid 3)ahanBo)at goitrogenik( tiroiditis( paskatiroidektomi( paskaterapi dengan
5odium radioakti:( dan adan5a kelainan en@im dalam jalur sintesis hormon tiroid4 dise)ut
dishormogenesis 5ang mengaki)atkan sekresi hormon tiroid menurun sehingga terjadi
hipotiroid dengan kadar .S; tinggi dengan atau tanpa struma tergantung pen5e)a)n5a&
"
1alur 4a
Semua keadaan 5ang men5e)a)kan penurunan kadar .S; aki)at kelainan hipo:isis akan
mengaki)atkan hipotiroid tanpa struma dengan kadar .S; sangat rendah atau tidak
terukur&
"
1alur 4b
Semua kelainan hipotalamus 5ang mengaki)atkan sekresi .R; menurun akan
menim)ulkan hipotiroid dengan kadar .S; rendah dan tanpa struma&
1alur !(2( dan " adalah patogenesis hipotiroid primer dengan kadar .S; tinggi& 1alur !
tanpa disertai struma( jalur 2 disertai dengan struma( jalur " dapat dengan atau tanpa
struma& 1alur 2a dan 2) adalah patogenesis hipotiroid sekunder dengan kadar .S; tak
terukur atau rendah dan tidak ditemuka struma&
"

0tiologi
$en5e)a) hipotiroid kongenital
Hipotiroid permanen Hipotiroid transien
Disgenesis
Aplasia
;ipoplasia
0ktopik
Drug Induced
$.U('ethima@ole i)u dengan pen5akit graves
atau mengkonsumsi )ahan goitrogenik 5ang
dapat melewati sawar plasenta dan mengham)at
produksi hormon janin
Dishormogenesis
.idak responsi: terhadap .S;
De:ek trapping 5odium
De:ek pada tiroglo)ulin
De:isiensi iodotironisme deiodinase
De:isiensi 6odium
Hipotiroid sentral
Anomali hipo:isis8hipotalamus
$anhipopituitarisme
De:isiensi .S; terisolasi
'aternal8anti)od5 indu7ed% trans:er anti)odi
antitiroid dari i)u 5ang menem)us sawar
plasenta
2C
Diagnosis
Manifestasi klinik
$ada umumn5a )a5i 5ang terdeteksi pada program skrining )elum memperlihatkan
gejala klinis 5ang khas& Ba5i 5ang sudah memperlihatkan gejala klinis hipotiroid pada
minggu pertama kehidupann5a dapat dipastikan sudah mengalami hipotiroid 5ang
)erlangsung lama se)elum anak terse)ut dilahirkan&
"
,ejala klinis 5ang sering terlihat adalah ikterus memanjang aki)at keterlam)atan
maturasi en@im glukoronil trans:erase hati( letargi( konstipasi( malas minum( dan masalah
makan lainn5a( serta hipotermia& $ada saat skrining han5a sedikit dijumpai tanda klinis&
Be)erapa )a5i menunjukkan tanda klasik seperti wajah sem)a) pangkal hidung rata dengan
pseudohipertelorisme( pele)aran :ontanel 3khususn5a :ontanel posterior4( pele)aran sutura(
makroglosi( suara tangis serak( distensi a)domen dengan hernia um)ilikalis( kulit 5ang
dingin dengan mottled 37utis mamorata4( ikterik( hipotonia( hipore:leksia( galaktorea(dan
meningkatn5a kadar prolaktin&
"

Bila diagnosis tidak ditegakkan sedini mungkin maka akan terjadi keterlam)atan
perkem)angan& Umumn5a keterlam)atan perkem)angan dan pertum)uhan terjadi pada usia
"# )ulan& Retardasi mental 5ang terjadi aki)at hipotiroid kongenital 5ang terlam)at dio)ati
sering disertai oleh gangguan neurologis lain( seperti gangguan koordinasi( ataksia( diplegia
spastik( hipotonia( dan stra)ismus&
"
Skoring Hipotiroid Kongenital
,ejala Klinis
;ernia um)ili7alis
Kromosom 6 tidak ada 3wanita4
$u7at( dingin( hipotermi
.ipe wajah khas edematus
'akroglosi
;ipotoni
Ikterus le)ih dari " hari
Kulit kasar( kering
Fontanella posterior ter)uka 3F"7m4
Konstipasi
Berat )adan lahir F "(> kg
Kehamilan F 2 minggu
2
!
!
2
!
!
!
!
!
!
!
!
.otal !2
2<
$emeriksaan penunjang
!&
$emeriksaan darah% .2 )e)as( .S;( .2 total( ."RU( .B,( )ila diperlukananti)odi
antitiroid( tiroglo)ulin( al:a:etoprotein
"
Kadar .2 )e)as 5ang rendah dan meningkatn5a kadar .S; mengkon:irmasi
diagnosis hipotiroid primer sedangkan kadar .2 )e)as rendah dengan kadar
.S; 5ang rendah pula mengarahkan pada diagnosis hipotiroid sekunder atau
tersier&
$ada hipotiroid kompensata( awaln5a kadar .2 mula8mula rendah dan .S;
tinggi selanutn5a kadar .2 normal dan .S; meninggi&
$ada hipotiroid transien kadar .2 mula8mula rendah dan .S; tinggi dan pada
pemeriksaan selanjutn5a kadar .2 dan .S; normal
$ada de:isiensi .B,( mula8mula kadar .2 rendah dan .S; normal( selanjutn5a
kadar .2 rendah( ."RU meningkat( dan .S; normal& Untuk kon:irmasi
diagnosis dapat diperiksa kadar .2 )e)as atau kadar .B, 5ang mem)erikan
hasil kadar .2 )e)as normal dan kadar .B, rendah
$ada tiroiditis( pengukuran anti8tirogo)ulin anti)od5 dan anti8mi7rosomal
anti)od5 dapat mem)antu menegakkan diagnosis
$engukuran tiroglo)ulin se7ara tidak langsung dapat mem)antu menegakkan
diagnosa etiologi hipotiroid kongenital
2&
$emeriksaan urin% 6odium urin 3)ila di7urigai de:isiensi atau kele)ihan 5odium )aik
pranatal maupun paskanatal atau tinggal di daerah endemik goiter4& $emeriksaan ini
)erman:aat untuk menegakkan diagnosis etiologi hipotiroid kongenital transien&
"
"&
$emeriksaan radiologis% s7an tiroid( )one age untuk menilai umur tulang 3 penilaian
umur tulang dengan :oto roentgen tangan kiri dapat digunakan untuk mengetahui
)erapa lama pasien sudah menderita hipotiroid&
"
2=
.erapi
.iroksin 3Sodium levotiroksin4 merupakan o)at ter)aik& .erapi harus dimulai segera
setelah diagnosis hipotiroid kongenital ditegakkan& Untuk nenonatus 5ang terdeteksi pada
minggu8minggu pertama kehidupan direkomendasikan untuk mem)erikan dosis inisial
se)esar !8!> VgBkgBhari karena le)ih 7epat dalam normalisasi kadar .2 dan .S;&
"
Dosis +a -.2 5ang dianjurkan untuk pengo)atan hipotiroid
Usia Na L-T4 (g/kg)
8" )ulan <8!
"8# )ulan C8!
#8! )ulan #8<
!8> tahun 28#
#8!2 tahun "8>
F!2 tahun "82
$emantauan pada hipotiroid kongenital( 5aitu%
"
$ertum)uhan dan perkem)angan
$emantauan kadar .2 )e)as dan .S;
Dua minggu setelah inisiasi terapi dengan - tiroksin
0mpat minggu setelah inisiasi terapi dengan - tiroksin
Setiap !82 )ulan selama # )ulan pertama kehidupan
.iap "82 )ulan pada usia # )ulan I " tahun
Selanjutn5a tiap #8!2 )ulan
Bone age tiap tahun
$emantauan psikometriks
Tinjauan kasus:
Ke7urigaan ke arah hipotiroid kongenital pada pasien ini dari anamnesis tidak ada gejala
5ang )egitu mengarah& Dari skoring hipotiroid kongenital( didapatkan hasil 2( 5aitu% wanita
3!4( $u7at( dingin( hipotermi 3!4( ;ipotoni 3!4( Konstipasi 3!4
>
Akan tetapi dari pemeriksaan la)oratorium( didapatkan kadar Free .2 dan .S;s 5ang
menunjukkan adam5a hipotiroid& Untuk pemeriksaan le)ih lanjut pasien dikonsulkan ke
)agian endokrin&
4. Global Developmental Delay
Global developmental delay atau keterlam)atan perkem)angan glo)al 3K$,4
merupakan suatu keadaan ditemukann5a keterlam)atan 5ang )ermakna le)ih atau sama
dengan 2 domain perkem)angan 3motorik kasar( motorik halus( )ahasa( dan perilaku
sosial4& Seorang anak dengan K$, adalah anak 5ang tertunda dalam men7apai se)agian
)esar hingga semua tahapan perkem)angan pada usian5a& Keterlam)atan )ermakna artin5a
pen7apaian kemampuan pasien kurang dari 2 standar deviasi di)andingkan dengan rat8rata
populasi pada umur 5ang sesuai& Istilah glo)al developmental digunakan untuk anak di
)awah > tahun& 9iri khas K$, )iasan5a adalah :ungsi intelektual 5ang le)ih rendah
daripada anak seusian5a disertai ham)atan dalam )erkomunikasi 5ang 7ukup )erarti(
keter)atasan kepedulian terhadap diri sendiri( keter)atasan kemampuan dalam pekerjaan(
akademik( kesehatan dan keamanan diri sendiri&
$erkem)angan terlam)at terjadi karena :aktor8:aktor 5ang mempengaruhi dan
mengham)at proses tum)uh kem)ang terjadi pada%
Antenatal % kelainan genetik 3sindroma down4( gi@i i)u hamil 5ang tidak
adekuat( in:eksi .OR9;
+atal % As:iksia( kesukaran plasenta( in:eksi( trauma lahir( dan tindakan
pada persalinan patologik
$ost natal % $ola asuh 5ang salah( in:eksi
Se)agian )esar pemeriksaan anak dengan K$,di:okuskan pada keterlam)atan
perkem)angan kemampuan motorik halus( kasar( atau )ahasa& ,ejala 5ang terdapat
)iasan5a%
- .erlam)at )erdiri( duduk( )erjalan
- Rendahn5a kemampuan sosial
- 'asalah dalam )erkomunikasi
- $erilaku agresi:
>!
$emeriksaan 5ang dilakukan mulai dari antropometri( peniaian pertum)uhan dan
status gi@i( pemeriksaan :isik mulai dari kepala hingga genital unutk mengetahui apakah
ada kelainan& $atokan tanda8tanda perkem)angan terdapat dalam KIA dan K'S( K$S$(
Denver II& $emeriksaan la)oratorium 5ang diperiksa apa)ila diperlukan % pemeriksaan
serologis untuk .OR9;( 9. s7an apa)ila terdapat mikrose:ali dan hidrose:alus&
.idak ada terapi khusus )agi penderita K$,( tetapi untuk )e)erapa keadaan dapat
dilakukan penatalaksanaan& 1ika ditemukan masalah dalam pendengaran atau penglihatan(
dapa dilakukan koreksi& .atalaksana K$, merupakan kerjasama )e)rapa tim( 5aitu% )agian
anak( reha)ilitasi medik( .;.( maupun ortopedi&
Tinjauan kasus:
Dari anamnesis dan s7reening dengan K$S$( didapatkan hasil 2 5aitu terdapat
adan5a pen5impangan perkem)angan pada domain motorik dan juga )ahasa& Untuk itu
pasien didiagnosa Global Developmental Delay& $asien dikonsulkan ke )agian pediatri
sosial serta reha)ilitasi medik untuk mendapatkan intervensi le)ih lanjut& Adan5a
keterlam)atan perkem)angan pada pasien ini( sangat mungkin dise)a)kan karena pen5akit
kronik 5ang telah lama diderita pasien 5ang dalam hal ini 7uriga ke arah .OR9; akan
tetapi masih mungkin pula karena hipotiroid kongenital& Adan5a dugaan in:eksi .OR9;
masih perlu ditegakkan dengan pemeriksaan s7reening .OR9;&
5. Status Gizi
Status ,i@i Anak adalah keadaan kesehatan anak 5ang ditentukan oleh derajat
ke)utuhan :isik energi dan @at8@at gi@i lain 5ang diperoleh dari pangan dan makanan 5ang
dampak :isikn5a diukur se7ara antropometri 3 Suharjo( !==#4( dan dikategorikan
)erdasarkan standar )aku *;O8+9;S dengan indeks BBBU( .BBU dan BBB.B
Dalam pemakaian untuk penilaian status gi@i( antropomteri disajikan dalam )entuk
indeks 5ang dikaitkan dengan varia)el lain& /aria)el terse)ut adalah se)agai )erikut
>2
a. Umur
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gi@i( kesalahan penentuan
akan men5e)a)kan interpretasi status gi@i 5ang salah& ;asil penim)angan )erat )adan
maupun tinggi )adan 5ang akurat( menjadi tidak )erarti )ila tidak disertai dengan
penentuan umur 5ang tepat& Kesalahan 5ang sering mun7ul adalah adan5a ke7enderunagn
untuk memilih angka 5ang mudah seperti ! tahunW !(> tahunW 2 tahun& Oleh se)a) itu
penentuan umur anak perlu dihitung dengan 7ermat& Ketentuann5a adalah ! tahun adalah
!2 )ulan( ! )ulan adalah " hari& 1adi perhitungan umur adalah dalam )ulan penuh(
artin5a sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan 3 Depkes( 224&
b. Berat Badan
Berat )adan merupakan salah satu ukuran 5ang mem)erikan gam)aran massa
jaringan( termasuk 7airan tu)uh& Berat )adan sangat peka terhadap peru)ahan 5ang
mendadak )aik karena pen5akit in:eksi maupun konsumsi makanan 5ang menurun& Berat
)adan ini din5atakan dalam )entuk indeks BBBU 3Berat Badan menurut Umur4 atau
melakukan penilaian dengam melihat peru)ahan )erat )adan pada saat pengukuran
dilakukan( 5ang dalam penggunaann5a mem)erikan gam)aran keadaan kini& Berat )adan
paling )an5ak digunakan karena han5a memerlukan satu pengukuran( han5a saja
tergantung pada ketetapan umur( tetapi kurang dapat menggam)arkan ke7enderungan
peru)ahan situasi gi@i dari waktu ke waktu 3Djumadias A)unain( !==4&
c. Tinggi Badan
.inggi )adan mem)erikan gam)aran :ungsi pertum)uhan 5ang dilihat dari keadaan
kurus kering dan ke7il pendek& .inggi )adan sangat )aik untuk melihat keadaan gi@i masa
lalu terutama 5ang )erkaitan dengan keadaan )erat )adan lahir rendah dan kurang gi@i
pada masa )alita& .inggi )adan din5atakan dalam )entuk Indeks .BBU 3 tinggi )adan
menurut umur4( atau juga indeks BBB.B 3 Berat Badan menurut .inggi Badan4 jarang
dilakukan karena peru)ahan tinggi )adan 5ang lam)at dan )iasan5a han5a dilakukan
setahun sekali& Keadaan indeks ini pada umumn5a mem)erikan gam)aran keadaan
lingkungan 5ang tidak )aik( kemiskinan dan aki)at tidak sehat 5ang menahun 3 Depkes RI(
224&
>"
Berat )adan dan tinggi )adan adalah salah satu parameter penting untuk
menentukan status kesehatan manusia( khususn5a 5ang )erhu)ungan dengan status gi@i&
$enggunaan Indeks BBBU( .BBU dan BBB.B merupakan indikator status gi@i untuk melihat
adan5a gangguan :ungsi pertum)uhan dan komposisi tu)uh 3'&Khumaidi( !==24&
$enggunaan )erat )adan dan tinggi )adan akan le)ih jelas dan sensitiveBpeka dalam
menunjukkan keadaan gi@i kurang )ila di)andingkan dengan penggunaan BBBU&
Din5atakan dalam BBB.B( menurut standar *;O )ila prevalensi kurusBwasting R 82SD
diatas ! A menunjukan suatu daerah terse)ut mempun5ai masalah gi@i 5ang sangat serius
dan )erhu)ungan langsung dengan angka kesakitan&
Indikasi pengukuran dari varia)el ini ditentukan oleh %
!& $enim)angan Berat Badan 3BB4 dan pengukuran .inggi Badan 3.B4
Dilakukan oleh petugas klinik gi@i sesuai dengan s5arat8s5arat penim)angan )erat
)adan dan pengukuran tinggi )adan 5ang )aik dan )enar penggunaan tim)angan )erat
)adan dan meteran tinggi )adan 3mikrotoise4
2& $enentuan umur anak ditentukan sesuai tanggal penim)angan BB dan
$engukuran .B( kemudian dikurangi dengan tanggal kelahiran 5ang diam)il dari data
identitas anak pada sekolah masing8masing( dengan ketentuan ! )ulan adalah " hari
dan ! tahun adalah !2 )ulan&
a& Kriteria o)jekti:n5a din5atakan dalam rata8rata dan jumlah K s7ore
simpang )aku 3SSB4 induvidu dan kelompok se)agai presen terhadap median
)aku rujukan 3*aterlow&et al( dalam( Djuamadias( A)unain( !==4 Untuk
menghitung SSB dapat dipakai rumus %
N'()
N*() NI'
)u+u,an (a,u ',or

=
Dimana % +IS % +ilai Induvidual Su)jek
+'BR % +ilai 'edian Baku Rujukan
+SBR % +ilai Simpang Baku Rujukan
>2
;asil pengukuran dikategorikan s))
1. Untuk BB/U
a. ,i@i Kurang Bila SSB < - 2 SD
b. ,i@i Baik Bila SSB 82 sBd D2 SD
c. ,i@i -e)ih Bila SSB F D2 SD
2. TB/U
a. $endek Bila SSB R 82 SD
b. +ormal Bila SSB 82 sBd D2 SD
c. .inggi Bila SBB F D2 SD
3. BB/TB
a. Kurus Bila SSB R -2 SD
b. +ormal Bila SSB 82 sBd D2 SD
c. ,emuk Bila SSB F D2 SD
Dan juga status gi@i diinterpretasikan )erdasarkan tiga indeks antropomteri(
3Depkes( 224& Dan dikategorikan seperti 5ang ditunjuukan pada ta)el "
.a)el " Kategori Interpretasi Status ,i@i Berdasarkan .iga Indeks 3BBBU(.BBU(
BBB.B Standart Baku Antropometeri *;O8+9;S4
Interpretasi
Indeks 5ang digunakan
BBBU .BBU BBB.B
+ormal( dulu kurang gi@i Rendah Rendah +ormal
Sekarang kurang DD Rendah .inggi Rendah
Sekarang kurang D Rendah +ormal Rendah
+ormal +ormal +ormal +ormal
Sekarang kurang +ormal .inggi Rendah
Sekarang le)ih( dulu kurang +ormal Rendah .inggi
.inggi( normal .inggi .inggi +ormal
O)ese .inggi Rendah .inggi
Sekarang le)ih( )elum o)ese .inggi +ormal .inggi
Keterangan % untuk ketiga indeks 3 BBBU(.BBU( BBB.B4 %
Rendah % R 82 SD Standar Baku Antropometri *;O8+9;S
+ormal % 82 sBd D2 SD Standar Baku Antropometri *;O8+9;S
.inggi % F D 2 SD Standar Baku Antropometri *;O8+9;S
Sum)er% Depkes RI( 22
Sum)er % Depkes RI 22&
>>
$engukuran Skor Simpang Baku 3K8s7ore4 dapat diperoleh dengan mengurangi
+ilai Induvidual Su)jek 3+IS4 dengan +ilai 'edian Baku Rujukan 3+'BR4 pada umur
5ang )ersangkutan( hasiln5a di)agi dengan +ilai Simpang Baku Rujukan 3+SBR4& Atau
dengan menggunakan rumus %
Status gi@i )erdasarkan rujukan *;O8+9;S dan kesepakatan 9ipanas 2 oleh
para pakar ,i@i dikategorikan seperti diperlihatkan pada ta)el ! diatas serta di
interpretasikan )erdasarkan ga)ungan tiga indeks antropometri seperti 5ang terlihat pada
ta)el 2&

Tinjauan kasus:
Dari hasil pemeriksaan pengukuran antropometri( didapatkan )erat )adan sekarang
H= kg( panjang )adan sekarang% < 7m( lingkar lengan atas % !2 7m( lingkar kepala H 2"(>
7m
*AK % 8(C
;AK % (>!
*;K % 8!("!
;9 % 8!(C!
Kesan % ,i@i )aik( perawakan normal( mesose:al
Z-score (NIS-NMBR) / NSBR
>#
$0+A.A-AKSA+AA+ KO'$R0;0+SIF DA+ ;O-IS.IK
Sesuai dngan prinsip pengelolaan pasien se7ara komprehensi: dan holistik( maka
pada pasien tidak han5a diperhatikan dari segi kurati:n5a saja( tetapi juga meliputi upa5a
promoti:( preventi:( reha)ilitati:( dan psikososial& Upa5a promoti: dan preventi: dilkukan
agar anak tidak sakit dan tidak mengalami ke7a7atan sedangkan upa5a kurati: dan
reha)ilitati: dilakukan agar anak sem)uh dan tidak 7a7at atau kem)ali pada lingkungann5a
semula dengan memperhatikan :aktor psikososial anak&
!& Kurati:
Adalah upa5a untuk mendiagnosis seawal mungkin dan mengo)ati se7ara tepat dan
rasional terhadap individu 5ang terserang pen5akit& Upa5a kurati: 5ang dilakukan pada
penderita ini meliputi%
a& Suporti:
In:us D> J +S 2<B2B> tpm
$ara7etamol s5rup ! mgB28# jam
Oralit ! 77 3jika masih men7ret4
Kink 2 mg B22 jam
)& 'edikamentosa%
Injeksi 9hlorampenikol 2>mg B # jam karena ke7urigaan kepada demam
ti:oid dan dengan diagnosis di:erensial ISK&
7& Diet
" ? )u)ur
" ? susu !> 77
2& $reventi:
Adalah usaha8usaha untuk men7egah tim)uln5a suatu pen5akit dan men7egah
terjangkitn5a pen5akit terse)ut& Ada tiga tingkat upa5a pen7egahan 5ang dapat dilakukan(
5aitu% pen7egahan primer( sekunder( dan tersier& $en7egahan primer merupakan tingkat
pen7egahan awal untuk menghindari atau mengatasi :aktor resiko& $en7egahan sekunder
>C
untuk deteksi dini pen5akit se)elum pen5akit menim)ulkan gejala 5ang khas& $en7egahan
tertier dengan melakukan tindakan klinis untuk men7egah kerusakan le)ih lanjut atau
mengurangi komplikasi setelah pen5akit terse)ut diketahui&
Upa5a preventi: 5ang dapat dilakukan adalah dengan melakukan imunisasi& Dalam
kasus ini( imunisasi 5ang dapat di)erikan adalah imunisasi .i:oid dan ''R& Imunisasi
ti:oid di)erikan pada anak saat memasuki umur 2 tahun hingga !< tahun( dapat diulang
setiap " tahun sedangkan vaksin ''R di)erikan se)an5ak 2 kali( 5aitu pada umur !> )ulan
dan 5ang kedua saat usia >(#(C tahun&
"& $romoti:
Adalah upa5a pen5uluhan 5ang )ertujuan untuk meru)ah ke)iasaan 5ang kurang
)aik dalam mas5arakat agar )erperilaku sehat dan ikut serta )erperan akti: dalam )idang
kesehatan& Dalam kasus ini( upa5a promoti: 5ang dapat dilakukan 5aitu%
!& $ada saat anak demam( ukur dengan termometer( )ila suhu tu)uh anak diatas
"C(>

9( segera kompres anak dengan air dingin& O)at penurun panas 5ang
mengandung parasetamol di)erikan pada anak 5ang panas n5a terus meningkat(
meskipun dengan kompres&
2& Segera )awa anak ke dokter atau klinik untuk mendapat pertolongan le)ih lanjut
sehingga tidak tim)ul komplikasi 5ang le)ih lanjut aki)at pen5akit 5ang di)iarkan
terlalu lama&
"& 'enjaga higienitas )aik anak maupun anggota keluarga di rumah sehingga
diharapkan dapat men7egah penularan in:eksi pada anak terutama ke)iasaan
men7u7i tangan dengan )aik dan )enar&
2& Segera periksakan anak ke dokter jika terdapat anggota keluarga atau tetangga
sekitar 5ang mengalami )atuk atau demam lama&
><
4. Rehabilitatif
Adalah upa5a untuk menolong atau mem)antu anak terhadap ketidakmampuann5a
dengan )er)agai usaha( agar anak sedapat mungkin kem)ali pada lingkungann5a )aik
lingkungan sosial maupun keluarga& Untuk menjaga anak tetap sehat( maka orang tua
di)eritahu untuk%
8 'enjaga kualitas dan kuantitas gi@i anak sehari8hari di rumah( 5aitu melanjutkan
pem)erian makanan 5ang memiliki kualitas dan kuantitas 7ukup agar ke)utuhan gi@i
anak tetap terpenuhi dengan )aik dan anak memiliki da5a tahan tu)uh 5ang )aik pula
sehingga kondisi anak dapat segera pulih dari sakitn5a&
8 'enganjurkan kepada orang tua untuk mem)erikan variasi makanan kepada anak agar
gi@i 5ang di)utuhkan oleh anak terpenuhi& I)u harus mengetahui sum)er8sum)er gi@i apa
saja 5ang dikandung )er)agai ma7am )ahan pangan sehingga dapat mudah untuk
mem)erikan menu makanan kepada anak& Dalam hal ini diharapkan dapat mengatasi
kekurangan @at8@at 5ang di)utuhkan untuk mem)entuk sel darah merah sehingga anemia
de:isiensi dapat teratasi&
8 'engedukasi kepada keluarga )ahwa keadaan keterlam)atan perkem)angan anak 5ang
diderita saat ini( tidak )isa ditangani han5a oleh dokter anak saja melainkan meli)atkan
)an5ak pihak( seperti( reha)ilitasi medik( .;.( ortopedi dan 5ang paling penting adala
keterli)atan keluarga pasien sendiri&
5. Psikososial
Aspek psikososial adalah aspek 5ang )erkaitan dengan emosi( sikap( pengetahuan(
perilaku( keterampilan( nilai8nilai sosial )uda5a( keper7a5aan( dan adat istiadat di
lingkungan sekitar anak& 'eliputi mikrosistem( mesosistem( eksosistem dan makrosistem&
Mikrosistem% i)u harus memperhatikan segala hal 5ang )erhu)unngan dengan
tum)uh kem)ang anak& .erutama dalam hal ini( anak masih dalam masa golden
period sehingga :aktor8:aktor 5ang mempengaruhi tum)uh kem)ang anak harus dapat
ter7ukupi& 6ang pertama adalah asupan gi@i& I)u harus mengerti makanan apa saja
5ang di)utuhkan anak sesuai usian5a& .erle)ih penting le)ih penting lagi( i)u harus
>=
rajin kontrol ke )idan untuk mengetahui status antropometri dan pertum)uhan anak&
I)u juga harus memperhatikan higienitas anak dan juga i)u sendiri terutama dengan
mem)iasakan 7u7i tangan untuk memutus mata rantai penularan in:eksi&
Mesosistem meliputi interaksi anak dengan anggota keluarga lain( lingkungan(
tetangga( keadaan rumah dan suasana rumah dimana anak tinggal&
8 Interaksi sesama anggota keluarga
Keluarga 5ang tinggal serumah dengan pasien adalah i)u( a5ah( serta nenek
pasien& Anak dilatih sejak dini( untuk menghormati i)u( a5ah( serta saudaran5a(
seperti panggilan dan perilaku 5ang sopan( sehingga ter7ipta suasana 5ang kondusi:
di lingkungan rumah( untuk tum)uh kem)ang anak 5ang optimal&
8 /entilasi dan pen7aha5aan 5ang kurang
Diedukasikan kepada orangtua agar dapat men7iptakan ventilasi rumah 5ang
7ukup guna pertukaran udara dan pen7aha5aan& Rumah harus memiliki ventilasi F
!>A luas lantai rumah& $en7aha5aan 5ang )aik juga mendukung kesehatan anak
3menghindarkan rumah se)agai tempat )akteri8)akteri 5ang peka terhadap 7aha5a
matahari 4&
8 Interaksi dengan teman se)a5a
'engedukasikan orangtua mengenai pentingn5a sosialisasi anak dengan
teman I teman se)a5an5a di lingkungan tempat tinggal&
Eksosistem merupakan lingkungan 5ang meliputi wila5ah 5ang le)ih luas& 'eliputi
ke)ijaksanaan pemerintah daerah maupun in:ormasi 5ang )isa diperoleh seperti dari
surat ka)ar maupun televisi& $ada kasus ini kurangn5a akses tentang pengetahuan
pentingn5a ke)ersihan lingkungan rumah sehingga mendukung kesehatan keluarga&
Makrosistem 5aitu )erkaitan dengan ke)ijakan pemerintah( sosial )uda5a mas5arakat
dan lem)aga non pemerintahan 5ang ikut andil dalam usaha tum)uh kem)ang anak
5ang optimal&
#
8 I)u se7ara rutin dan teratur memeriksakan kesehatan dan memantau
perkem)angan anakn5a di $os5andu 5ang diadakan tiap )ulan& Sehingga adan5a
keterlam)atan dan gangguan dalam hal pertum)uhan dan perkem)angan dapat
terdeteksi se7ara dini& Serta terus mengikuti program imunisasi 5ang dianjurkan
pemerintah&
8 Keluarga mampu mengenalkan dan mengajarkan anak mengenai sosial )uda5a dan
norma 5ang )erlaku di mas5arakat&
8 $entingn5a pemerintah memperhatikan tata kota dan daerah pemukiman
penduduk( guna meningkatkan kesehatan warga dan men7egah pen5akit menular&
C. PROGNOSIS
$rognosis untuk kehidupan 3Muo ad vitam4 adalah ad )onam( karena tidak terdapat
komplikasi pada penderita dan keadaan penderita mem)aik selama perawatan& $rognosis
terhadap kesem)uhan 3Muo ad sanam4 adalah du)ia karena sampai hari terakhir dirawat
)elum didapat etiologi 5ang jelas mengenai demam lama 5ang diderita pasien sehinga
masih mungkin suatu pen5akit lain 5ang )elum diketahui& $rognosis terhadap :ungsi 3Muo
ad :ungsionam4 adalah ad )onam karena pasien mengalami per)aikan pada )e)arapa gejala
5aitu dalam hal )atuk dan diare&
#!
BAB IV
RINGKASAN
.elah dilaporkan kasus seorang anak perempuan umur !# )ulan( )erat )adan = kg
dan panjang )adan < 7m( datang ke RSDK tanggal !2 Agustus 2!2& Dari hasil anamnesis
didapatkan pasien demam dan )atuk pilek sejak = )ulan S'RS& $asien di)awa ke dokter(
di)eri o)at penurun panas( keluhan mem)aik namun kemudian panas lagi& C )ulan S'RS
masih demam tidak tinggi( masih )atuk pilek( )ero)at ke dokter .;.( dikatakan in:eksi
telinga& $asien di)eri o)at( keluhan mem)aik namun kam)uh lagi& 2 )ulan S'RS( anak
masih demam terus menerus sepanjang hari( suhu tidak terlampau tinggi( )atuk pilek 3D4(
$asien dirontgen( dikatakan :lek paru oleh dokter spesialis anak& Kemudian pasien kontol
lagi( diperiksakan test mantou?( hasiln5a 384& Anak tetap mendapat terapi OA. dari dokter
sejak 2 Agustus 2!2
< hari S'RS anak demam tinggi 3diukur( F "=

94 sepanjang hari( muntah 3D4


men7ret 7air 3D4 warna kuning F >? per hari E G gelas )elim)ing( setiap menangis air mata
tidak keluar( mata 7owong 3D4( saat )erkemih( urin 5ang keluar sedikit& $asien kemudian
rawat inap di RS Budi Raha5u& Selama dirawat pasien kejang !?( selama F!> menit( kejang
)erupa kaku seluruh tu)uh& Saat kejang pasien tidak sadar( se)elum dan sesudah kejang
pasien sadar& Kejang )erhenti setelah di)eri o)at anti kejang&
# jam S'RS( pasien masih demam tinggi( )atuk pilek 3D4( muntah 3D4 !? isi
seperti apa 5ang diminumBmakan E G gelas )elim)ing( men7ret 7air 3D4 warna kuning F 2?
per hari E G gelas )elim)ing mata tampak 7owong 384( saat menangis( air mata mengalir
3D4( )i)ir tampak kering 384( tampak kehausan 384( pu7at 3D4( lemas 3D4( na:su makan
menurun 3D4& Kemudian dari Rumah Sakit Budi Raha5u $ekalongan( pasien dirujuk ke
RSDK& $emeriksaan :isik didapatkan anak kurang akti:( 7onjun7tiva palpe)ra pu7at 3DBD4(
pemeriksaan :isik a)domen( didapatkan )ising usus 3D4U( perkusi didapatkan hipertimpani&
K$S$ menunjukkan adan5a keterlam)atan perkem)angan dalam domain motorik dan
)ahasa& Arah pertum)uhan normogrowth& $ada pasien( ASI eksklusi: 384( '$ ASI dini(
#2
asupan kualitas kurang dan kuantitas 7ukup& $emeriksaan la)oratorium menunjukkan ;)H
=(<! grBdl 3S4( '9/HCC(2# 3+4 '9;H 2C(!< 3+4 '9;9H ">(= 3+4 ;ematokrit H 2C(=>
A( 7lorida !<(2 mmolB- 3U4( 7alsium 2(2 mmolB-3S4( anisositosis ringan( poikilositosis(
leukosit shi:t to the right( Ig8' anti Salmon)ella .5phi H2 3negati:4( .S;sHU( Free .2
U(s7oring .BH!( 'antou? tes 384( kultur urin 384
$asien didiagnosa suspek .OR9;( anemia pen5akit kronik( im)alans elektrolit(
hipotiroid( Global Developmental Delay( dan gi@i )aik perawakan normal( telah dirawat di
RSDK sejak !2 Agustus 2!2 sampai !C Agustus 2!2 dan diper)olehkan pulang dengan
diagnosa akhir suspek .OR9; atas permintaan pasien& $asien diedukasi untuk kontrol "
hari kemudian untuk melihat perkem)angan pasien dan pemeriksaan lanjutan untuk
penegakkan diagnosa
#"
DAFTAR PUSTAKA
!& Akhter( Kauserr( 95tomegalovirus& C April 2!2& .erseia di
http%BBemedi7ine&meds7ape&7omBarti7leB2!>C28overview
2& Dadi5anto( D*( 'ur5awan ;( Anindita& Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak&
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Undip& Semarang% 2!!& !22
"& Batu)ara( 1R-( .ridjaja Bam)ang( $ulungan AB& Buku Ajar 0ndokrinologi Anak&
Badan $ener)it IDAI% 1akarta& 2!!& 2>8222
2& Soetjiningsih&!==>& .um)uh Kem)ang& 1akarta% 0,9
>& 9amp Bonnie *( ;eadle5 Ro?an% Developmental Dela5 Under # 6ears o: Age& In
$ediatri7 De7ision 'aking& !==!& $p "#8"#"
#& Bale 1F& 9ongenital In:e7tions& +eu 9lin 2 324% 22(22
C& Soedarmo SS$( ,arna ;( ;adinegoro SRS( Satari ;I& 2!& Buku Ajar In:eksi dan
$ediatri .ropis% 1akarta& Badan $ener)it IDAI
#2

Anda mungkin juga menyukai