IMUNISASI

ELMI RIDAR

IMUNISASI
Upaya pencegahan primer thd penyakit
Cara kekebalan terhadap satu jenis
antigen tertentu
Bila terpajan ---- tidak sakit
Tujuan :
Cegah penyakit pada seseorang
Hilangkan penyakit pada populasi

KEBERHASILAN DITENTUKAN

Status imun pejamu

Genetik pejamu
Kualitas / kuantitas vaksin
Teknik pemberian imunisasi

JENIS IMUNISASI
AKTIF
TUBUH TERANGSANG MENCIPTAKAN
KEKEBALAN.SENDIRI.
DAYA LINDUNG LAMA.

CONTOH : VAKSIN

FASIF
TUBUH TAK PERLU KERJA MEMBUAT KEKEBALAN.
DAYA LINDUNG SEBENTAR
CONTOH : SERUM ( IMUNOGLOBULIN ), ATS. ADS, ANTI
RABIES SERUM. HEP B IMUNOGLOBULIN.

JENIS VAKSIN
Live atenuated
Inaktivated :
Polisakarida
Rekombinan
Toksin

KIPI ( KEJADIAN IKUTAN PASCA

IMUNISASI )
Yaitu :Keadaan respon tubuh akibat
pemberian imunisasi, degradasi dari
ringan sampai berat.
Pada umumnya tidak perlu diobati
Seharus nya diinformasikan ke keluarga
Misalnya. Ulcus post BCG, demam,
bengkak, gelisah, dll

Program Pengembangan
Imunisasi (PPI)
Sesuai komitmen internasional (uci akhir
tahun 1990)
Tujuan akhir :
Erapo ( Eradikasi polio)
ETN ( Eliminasi tetanus neonatorum )
Reduksi campak
tahun 2000

Tujuan Antara
UCI 80 . 80 . 80
Pencapaian imunisasi PPI
Mencapai 80% pada tingkat nasional,
prop, kab

Vaksin PPI

BCG

HEPATITIS B

DPT

CAMPAK

POLIOMIELITIS

BCG

Virus hidup M bovis

Diberikan < 2 bulan
Proteksi setelah 8 12 minggu
KIPI : ulkus, limfadenitis, BCG it is
K. Indikasi : Mt > 5MM, infeksi, gizi buruk,
hamil, pernah sakit TB luas
Jika kontak +
INH propilak

BCG

DPT
Terdiri dari : toksoid difteri, fraksi sel
pertusis, dan toksoid tetanus
Jadwal 3 kali, mulai umur 2 bulan, interval
4-8 minggu
KIPI : Merah, bengkak, nyeri, demam,
gelisah
Kontra indikasi : anafilaksis, ensepalopati
sebelumnya

DPT

POLIO
OPV (Oral Polio Vaksin) : adalah dari virus
polio hidup
Jadwal 4 kali : sejak lahir, interval 4-8
minggu, dosis 2 tetes
IPV (Inavtive Poliomeilitis Vaccine) :
adalah polio tidak aktif diberikan melalui
suntikan /IM
Jadwal 3 kali, jarak 2 bulan/ 8 minggu

Polio Oral dan injeksi

KIPI POLIO
1 Kasus polio / 2,5 juta dosis OPV
Pusing, diare ringan, sakit otot
Kontra indikasi : demam, diare

CAMPAK

Ada 2 jenis : Dilemahkan, dimatikan

Jadwal diberikan umur 9 bulan
KIPI : Demam mulai hari 5 6, ruam
Kontra Indikasi : Demam tinggi, Allergi,
Imunokompromise

Campak

HEPATITIS B
Imunisasi pasif : IG / ISG (imunoglobulin /
serumimun globulin, atau hepatitis B
Immune globulin)
Indikasi : Paparan langsung dengan
HbsAg, paparan perinatal dan diberikan <
48 jam
Imunisasi aktif : HbsAg tak infeksius, 3
jenis vaksin : Plasma, Rekombinan,
Polipeptida
Jadwal 3 kali : I-II jarak 1-2 bulan, III jarak 6
bulan dari (0.1.6 )
KIPI : Nyeri, bengkak, panas (jarang)

Hepatitis

VAKSIN NON PPI

MMR ( injeksi IM )
Hib ( IM )
Varisella ( IM )
Demam tifoid ( IM, cap oral )
Hepatitis A (IM)
Influenza ( IM )
Pneumokokus (IM)

Influenza Dan MMR

THYPOID

 Polio : saat kunjungan I

Jika di RS, saat pulang
HB 1 : dalam waktu 12 jam set lahir.
jika ibu HbsAg +, + HBIg ( BAYHEP )
BCG : sejak lahir s/d 2 bln, jika > 3 bl
: MT TEST dulu, jk NEG beri BCG
DPT : dapat diberikan usia 8 mmg
MMR 2 jika belum MMR 1
Varicella usia 10 tahun

 DPwT dapat dikombinasi

dg Hib
HiB mulai usia 2 bulan
Campak 2 tak perlu jika
MMR usia 15 bl
Jika s/d 12 bulan
campak( ) berikan MMR
usia 12 bl
DPT 4 ( boster) pada
umur 18 BLN atau jarak
antara DPT 3 dan 4 : 1
TH

JADWAL IMUNISASI REKOMENDASI

IDAI, SEPT, 2006