Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN BATUAN BEKU


Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: Ignis, "api") adalah jenis batuan yang
terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi,
baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan
sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960),
F. F Groun (1947), Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang
pijar terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500o2.500oC dan bersifat
mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma
tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine,
iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile
(non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.
Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka
mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran.
Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu
seri yang dikenal dengan Bowens Reaction Series. Dalam mengidentifikasi batuan beku,
sangat perlu sekali mengetahui karakteristik batuan beku yang meliputi sifat fisik dan
komposisi mineral batuan beku. Dalam membicarakan masalah sifat fisik batuan beku tidak
akan lepas dari.
B. KLASIFIKASI BATUAN BEKU BERDASARKAN GENETIK (TEMPAT
TERJADINYA)
Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dari batuan beku,
pembagian batuan beku ini merupakan pembagian awal sebelum dilakukan penggolongan
batuan lebih lanjut. Pembagian genetik batuan beku adalah sebagai berikut :
1.

Batuan Beku Intrusif


Batuan ini terbentuk dibawah permukaan bumi, sering juga disebut batuan beku
dalam atau batuan beku plutonik. Batuan beku intrusif mempunyai karakteristik
diantaranya, pendinginannya sangat lambat (dapat sampai jutaan tahun), memungkinkan
tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku
intrusif.
Tubuh batuan beku intrusif sendiri mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam,
tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya. Berdasarkan kedudukannya
terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya, struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi
menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.
a) Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar dimensinya.
b) Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil
dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta
suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.

c) Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan
dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang
kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.
d) Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan
magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya
tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol
dari topografi disekitarnya.
2.

a)
b)
c)
d)
e)
f)

Batuan Beku Ekstrusif


Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung
dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang
memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut.
Struktur ini diantaranya:
Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan.
Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti
batang pensil.
Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini
diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.
Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini
terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit,
kuarsa atau zeolit
Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah
tertentu akibat aliran.

C. KLASIFIKASI BATUAN BERDASARKAN KOMPOSISI KIMIA


Batuan beku disusun oleh senyawa-senyawa kimia yang membentuk mineral
penyusun batuan beku. Salah satu klasifikasi batuan beku dari kimia adalah dari senyawa
oksidanya, sepreti SiO2, TiO2, AlO2, Fe2O3, FeO, MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O, H2O+, P2O5, dari
persentase setiap senyawa kimia dapat mencerminkan beberapa lingkungan pembentukan
meineral.
Analisa kimia batuan dapat dipergunakan untuk penentuan jenis magma asal,
pendugaan temperatur pembentukan magma, kedalaman magma asal, dan banyak lagi kegunaan
lainya. Dalam analisis kimia batuan beku, diasumsikan bahwa batuan tersebut mempunyai komposisi
kimia yang sama dengan magma sebagai pembentukannya. Batuan beku yang telah mengalaimi
ubahan atau pelapukan akan mempunyai komposisi kimia yang berbeda. Karena itu batuan yang
akan dianalisa harusla batuan yang sangat segar dan belum mengalami ubahan. Namun begitu
sebagai catatanpengelompokan yang didasarkan kepada susunan kimia batuan, jarang dilakukan. Hal
ini disebabkan disamping prosesnya lama dan mahal, karena harus dilakukan melalui analisa
kimiawi.

D. KLASIFIKASI BATUAN BEKU BERDASARKAN MINERALOGI


Analisis batuan beku pada umumnya memakan waktu, maka sebagian besar batuan
beku didasarkan atas susunan mineral dari batuan itu. Mineral-mineral yang biasanya
dipergunakan adalah mineral kuarsa, plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk mineral
felsik. Sedangkan untuk mafik mineral biasanya mineral amphibol, piroksen dan olovin.

Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan dapat mencrminkan
sejarah pembentukan batuan dari pada atas dasar kimia. Tekstur batuan beku menggambarkan
keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular
member arti akan keadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfiritik memberikan arti
bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik menggambarkan
pembekuan yang cepat

F. STRUKTUR BATUAN
Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan yang
berbeda.pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu pada pengamatan dalam
skala besar atau singkapan dilapangan.pada batuan beku struktur yang sering ditemukan
adalah:
1. Masif
: Bila batuan pejal,tanpa retakan ataupun lubang-lubang gas
2. Jointing
: Bila batuan tampak seperti mempunyai retakan-retakan. Kenapakan
ini akan mudah diamati pada singkapan di lapangan.
3. Vesikular
: Dicirikandengan adanya lubang-lubang gas,sturktur ini dibagi lagi
menjadi 3 yaitu:
Skoriaan
: Bila lubang-lubang gas tidak saling berhubungan.
Pumisan
: Bila lubang-lubang gas saling berhubungan.
Aliran
: Bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal maupun lubang gas.
4. Amigdaloidal
: Bila lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral sekunder.
G. TEKSTUR BATUAN BEKU
Pengertian tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di
dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan
hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia
danmineralogi,maka tekstur berhubungan dengan sejarah pembentukan dan
keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil dari rangkaian proses sebelum, dan sesudah
kristalisasi. Pengamatan tekstur meliputi :
Tingkat kristalisasi
Tingkat kristalisasi batuan beku dibagi menjadi :
~ Holokristalin, jika mineral-mineral dalam batuan semua berbentuk kristal-kristal.
~ Hipokristalin, jika sebagian berbentuk kristal dan sebagian lagi berupa mineral gelas.
~ Holohialin, jika seluruhnya terdiri dari gelas.
Ukuran kristal.
Ukuran kristal adalah sifat tekstural yang paling mudah dikenali.ukuran kristal dapat
menunjukan tingkat kristalisasi pada batuan.
Granularitas
Pada batuan beku non fragmental tingkat granularitas dapat dibagi menjadi beberapa
macam yaitu:
a) Equigranulritas Disebut equigranularitas apabila memiliki ukuran kristal yang seragam.
Tekstur ini dibagi menjadi 2 :
Fenerik Granular bila ukuran kristal masih bisa dibedakan dengan mata telanjang.

Afinitik apabila ukuran kristal tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang atau ukuran
kristalnya sangat halus.
b)Inequigranular Apabila ukuran kristal tidak seragam. Tekstur ini dapat dibagi lagi menjadi
:
Faneroporfiritik bila kristal yang besar dikelilingi oleh kristal-kristal yang kecil dan dapat
dikenali dengan mata telanjang.
Porfiroafinitik,bila fenokris dikelilingi oleh masa dasar yang tidak dapat dikenali dengan
mata telanjang.
c)Gelasan(glassy) Batuan beku dikatakan memilimki tekstur gelasan apabila semuanya
tersusun atas gelas.
Bentuk Butir
a)Euhedral, bentuk kristal dari butiran mineral mempunyai bidang kristal yang sempurna.
b)Subhedral,bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang kristal yang
sempurna.
c) Anhedral, berbentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh bidang kristal yang tidak
sempurna.
Sifat Batuan Beku dibagi menjadi 3 antara lain :
1. Asam (Felsik)
Batuan beku yang berwarna cerah umumnya adalah batuan beku asam
yang tersusun atas mineral-mineral felsik.
2. Intermediet
Batuan beku yang berwarna gelap sampai hitam umumnya batuan beku intermediet
diman jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama banyak.
3. Basa (Mafik)
Batuan beku yang berwarna hitam kehijauan umumnya adalah batuan beku basa
dengan mineral penyusun dominan adalah mineral-mineral mafik.
4. Ultrabasa (Ultramafik )
Batuan beku yang berwarna kehijauan dan berwarna hitam pekat dimna tersusun oleh
mineral mineral mafic seperti olivin.

CONTOH BATUAN BEKU


a) Granit
Granit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna
terang, mempunyai banyak warna umumna putih, kelabu, merah jambu atau merah.
b) Granodiorit
Granodiorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna
terang, menyerupai granit.
c) Diorit
Diorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak
gelap.
d) Andesit
Andesit adalah batuan leleran dari diorit, mineralnya berbutir halus, komposisi mineralnya
sama dengan diorit, warnanya kelabu.

e) Gabro
Gabro adalah batuan beku dalam yang umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir
kasar hingga sedang.
f) Basal
Basal adalah batuan leleran dari gabro, mineralnya berbutir halus, berwarna hitam.
g) Batuapung Batuapung dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas.

Anda mungkin juga menyukai