Anda di halaman 1dari 30

BAB I

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

1.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis atau SIG merupakan suatu teknik berbasis computer yang
dapat mengumpulkan, menyimpan, menampilkan dan mengelolah data spasial dari
fenomena geografis untuk dianalisis guna keperluan pengembilan keputusan. Sajian
informasi yang dihasilkan berupa kajian data spasial secara digital, sehingga dapat
membantu pengguna jasa melakukan analisis berbagai gejala keruangan secara tepat guna.
Dengan definisi tersebut, SIG mempunyai karaktristik: Sebegai perangkat pengelola
basis data (database management system-DBMS), Sebagai perangkat analisis keruangan
(spatial analysis) dan juga sekaligus proses komunikasi untuk pengambilan keputusan.
Sejarah SIG

pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks
for Development.

Roger Tomlinson, General Assembly dari International Geographical Union di


Ottawa Kanada (1967) mengembangkan CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada) yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada
dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam
bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000.

penggunaan SIG modern (berbasis komputer / digital) dimulai sejak tahun 1960-an
dengan menggunakan komputer mainframe khusus dan mahal

Keunggulan SIG

Data dapat dikelola dalam format yang jelas

Biaya lebih murah daripada harus survei lapangan

Pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat

Data spasial dan nonspasial dapat dikelola bersama

Analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien

Data yang sulit dilakukan secara manual dapat ditampilkan dengan gambar 3
dimensi

1.1.1

Komponen SIG
SIG beroperasi dengan memerlukan komponen-komponen berikut :

1. Orang, yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkan bahkan


memperoleh manfaat dari sistem.
2. Aplikasi, kumpulan prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi.
3. Data, data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis/spasial berupa peta, foto
udara, citra satelit. Dan data atribut, yaitu data sensus penduduk, catatan survei, statistik
lainnya. SIG juga dikenal adanya basisdata spasial.
4. Software, program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan pengelolaan,
penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial.
5. Hardware, berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian
perangkat lunak yang dipergunakan. Termasuk didalamnya scanner, digitizer, GPS, printer
dan plotter. (John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003)

1.1.2 SIG memiliki 2 jenis data:


1. Data Spasial (keruangan)
2. Data Base (data atribut)
1. Data Spasial
Data spasial mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data
lain, yaitu informasi lokasi dan informasi atribut yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh yang umum adalah informasi lintang dan
bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Contoh lain dari informasi
spasial yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi misalnya adalah Kode Pos.

Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial. Suatu lokalitas bisa mempunyai
beberapa atribut atau properti yang berkaitan dengannya; contohnya jenis vegetasi,
populasi, pendapatan per tahun,

Format Data Spasial


Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
a. Vektor
Dalam data format vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai suatu mosaik
dari garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir
pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan
titik perpotongan antara dua buah garis).

Gambar 1.1 Data Vektor

Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam


merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk
analisis yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas
kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial
dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya
dalam mengakomodasi perubahan gradual.

b. Raster
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari
sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai
struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi
(definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel
menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel
pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel,
semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas
yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu
tanah, dsb. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin
tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya.

Gambar 1.2 Data Rester

Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan.


Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan,
data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta
kemudahan dalam analisis. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file
dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi
matematik. Sebaliknya, data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file

yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan
secara matematis.

1.1.3 Sumber Data Spasial


Data-data dalam SIG
Dalam aplikasi SIG, jenis data yang bisa diolah meliputi:
a. Peta
Peta merupakan sumber data yang paling penting dalam teknologi SIG. teknologi
SIG bekerja dengan peta untuk menghasilkan peta dengan informasi yang baru.
Peta dasar yang merupakan jenis peta yang harus tersedia dalam setiap kegiatan
SIG, sedangkan peta tematik dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Unsur-unsur
yang terdapat pada peta dasar meliputi sungai,jalan, garis pantai serta ibukota
propinsi/kabupaten/kecamatan/kelurahan. Perlu diperhatikan syarat-syarat peta yang
bias digunakan untup aplikasi SIG:
b. Data tabular
Fungsi jenis data ini adalah untuk menambah informasi dari obyek-obyek yang ada
di peta, sesuai denga temanya. Data ini dapat diperoleh dari instansi-instansi terkait
seperti BPS dan BPS dan BPN, serta dari laporan-laporan hasil penelitian
sebelumnya.
c. Data lapangan
Setiap penelitian yang berkaitan dengan sumberdaya alam hamper selalu disertai
dengan kegiatan survey lapangan. Data hasil survei tersebut juga merupakan
masukkan yang penting dalam aplikasi SIG. data lapangan tersebut bisa berupa
hasil pengamatan langsung atau pengambilan sampel di beberapa titik. Masukkan
data lapangan ini bias data vektor (titik atau garis) yang memiliki koordinat
(diambil dengan GPS/Global Positionning System) atau data atribut berikut
informasinya.

1.1.4 Konsep Layer Data dan Atribut

Yang dimaksud dengan konsep layer data adalah, representasi data spasial menjadi
sekumpulan peta tematik yang berdiri sendiri-sendiri sesuai dengan tema masing-masing,
tetapi terikat dalam suatu kesamaan lokasi. Keuntungan dari konsep data layer adalah
mudahnya proses penelusuran dan analisis spasial serta efisiensi pengelolaan data.

Gambar 1.4 Konsep Layer

BAB II

2.1 ArcView Gis 3.3


Arcview merupakan salah satu perangkat lunak system informasi Geografis
pada Graphical User nterface (GUI) sehingga sangat membantu para pengguna dan
praktisi Sistem Informasi Geografis dalam me-manage

data atau atribut

keruangan.Keunggulan Arcview Gis dibanding perangkat lunak Sistem Informasi


Geografis lainnya adalah :
1. Data yang digunakan adalah data vector (kebanyakan perangkat lunak SIG lainnya
berbasiskan pada raster)
2. Lebih mudah pengoperasian, serta lebih mudah dan sudah terintegrasi dengan
beberapa perangkat lunak pengolah data seperti exel, dBase dan lainnya sehingga
kita bisa menampilkan tabel dan grafik ke dalam system informasi tersebut
sehingga akan lebih menambah bobot informasi yang kita tampilkan.
3. Memberikan kemudahan bagi para pengguna dengan adanya fasilitas avenue
(script),

sehingga pengguna bisa menampilkan program yang ditampilkan

sefamilier mungkin.
Jika kita masuk ke program Arcview Gis, maka tampilan pertama adalah terlihat
seperti gambar 2.1, dimana terdapat 4 menu utama (file, project,windows dan help), 2
button (save dan help) serta satu Windows Project yang masih kosong dan siap diisi
oleh dokumen-dokumen view, table, chart, layout dan script.Tampilan jendela start
page Arcview Gis

Gambar 2.1 Tampilan jendela start page Arcview Gis

View berfungsi menampilkan gambar peta yang dapat berisi beberapa


layer informasi spasial, seperti administrasi, jalan sungai, kota pengunaan tanah.

Tables berfungsi untuk melakukan organisasi data tabular. Table


menyimpan informasi yang menjelaskan setiap feature yang ada pada view karena
keduanya saling berhubungan. Dengan table kita dapat dengan cepat mealkukan
editing terhadap datanya.

Chart merupakan dokumen Arcview Gis yang dapat menampilkan data


tabular yang ada pada table ke dalam bentuk grafik, seperti grafik batang, area

lingkaran, garis, kolom dan sebaran titik. Dengan chart kita dapat dengan cepat
melakukan organisasi data tabular ke dalam bentuk grafik.

Layout menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan isi dokumendokumen pada view, table, dan chart, serta komponen-kmponen peta lainnya seperti
arah utara, sekala, legenda dan teks judul, guna menciptakan peta yang siap untuk
dicetak.

Script kita dapat menulis script (bahasa pemrogram) dengan aplikasi


pengembangan bahasa yang disebut avenue, untuk membuat interface dan perintah
otomatis sesuai dengan kebutuhan dan tujuan.
Selanjutnya, gambaran lengkap tentang struktur tampilan Arcview Gis dapat dilihat
pada gambar 2.2 berikut
Menu bar

Scale Bar

Button Bar
Tool bar
Position

Project windows
Arcview Windows

Status bar
Dokument Windows

Gambar 2.2 Halaman Keja pada Arcview Gis

Arview Windows merupakan tempat diman semua komponen dan dokumen di


simpan, dan melakukan operasinya.

Project Windows Memuat semua dokumen yang dapat dikelolah dan di proses.

Dokumen Windows merupakan tempat untuk menampilkan data-data berdasarkan


dokumennya. Document windows untuk view berfungsi menampilkan gambar peta.
Kita dapat menampilkan beberapa document windows secara bersamaan.

Menu Bar memuat menu-menu fulldown dari Arcview Gis. Untuk mengakses
menu tersebut dapat digunakan mouse atau dengan mengetik huruf yang sesuai pada
keyboard. Menu bar akan berubah jika windows yang aktif berbeda, artinya setiap
dokumen mempunyai perintah menu bar tersendiri.

Button Bar berisi berbagai tombol untuk mengakses perintah yang sesuai. Sma
seperti menu bar, button bar akan berubahh sesuai dengan document windows yang
aktif.

Tool Bar berisi bermacam fungsi yang dapat dijalankan. Jika mengklik salah satu
fungsi, maka kursor akan berubah sesuai dengan fungsinya. Jenis tool bar akan
berubah sesuai dengan document widows yang aktif.

Status Bar berfungsi untuk :


Keterangan tentang operasi yang dapat dilakukan
Gambaran singkat tentang menu yang dipilih
Gambaran singkat tentang button dan tool bar ketika cursor berbeda pada
iconnya.
Menampilkan hasil pengukuran panjang dan luas
Menampilkan ukuran bentuk yang akan dilakukan pada fungsi draw

Scale Bar menampilkan perbandingan skala sesuai dengan luasan peta yang di
tampilkan. Skala ini akan muncul jika peta yang ditampilkan sudah memiliki unit
peta.

Position merupakan petunjuk dari koordinat lokasi pada posisi cursor bereda.

2.1.1

Merancang Project Baru


Untuk membuat project baru, langkah yang diperlukan adalah :

Aktifkan Arcview Gis

Dari menu bar pilih File, selanjutnya klik New Project

Gambar 2.3 Tampilan memilih new project

sehingga diperoleh tampilan sebagai berikut :

Gambar 2.4 membuat project baru

selanjutnya klik new , maka akan tampil halaman kerja View seperti
gambar berikut :

Gambar 2.4 Halaman Kerja View

2.1.2
2.2 Operasi View
View adalah sebuah jendela obyek interaktif yang dapat menampilkan, menelusuri,
mencari dan menganalisis data geografs juga untuk menghitung koordinat dalam
proyek Arcview Gis. View menyatakan data geografi yang digunakan serta bagaimana
menampilkannya, tetapi tidak berisi file data geografi itu sendiri.sifat view adalah
dinamis, sebab menyatakan status akhir suatu sumber data. Jika sumber data berubah,
view yang menggunakan data ini secara otomatis akan berubah.
2.2.1

Tema-tema View
Sebuah view pada dasarnya adalah kumpulan beberapa tema. Suatu tema
menggambarkan feature geografi dari data tertentu. Misalnya view sebuah
provinsi, bisa berisi tema kabupaten,jalan,sungai dan lain-lain.
View ditampilkan dalam windows. Jika ukuran diubah, view akan ikut berubah.
Sedangkan disebelah kiri Windows View, terdapat daftar isi sebuah view, yang
tidak hanya berisi tema-tema view, tetapi juga mengatur kenampakan tema,
perintah penggambaran, serta apakah suatu tema telah memenuhi keperluan,
seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Menu View


Nama View

Tampilan Gambar
View

Theme

Gambar Tema yang memenuhi keperluan

2.2.2

Bekerja dengan View dalam proyek


Sebuah proyek dalam Arcview Gis terdiri atas beberapa view. Untuk melihat

View yang ada pada proyek klik icon Views pada Windows Project. Akan
terlihat daftar view yang ada pada proyek. Menampilkan data spasial berikut
langkah-langkahnya : Klik menu bar View Pilih Add Theme atau klik button
bar add theme

, maka akan muncul kotak dialog yang akan menunjukkan

tema apa yang akan dipilih, seperti terlihat pada gambar-gambar dibawah ini.
Langkah yang sama dilakukan untuk penambahan tema atau gambar baru.

Gambar 2. menambah tema (add theme)

Gambar 2. memilih tema dari directory

2.2.3

Aktivasi
a. Aktivasi Gambar
Untuk mengaktifkan atau menampilkan gambar dari sebuah tema, maka
cukup dengan mengklik kotak atau box yang terdapat pada Windows View

di sebelah kiri, yang berisi daftar tema yang kita inginkan, seperti terlihat
pada gambar dibawah :

b. Aktivasi Tema
Untuk mengaktifkan sebuah tema, maka cukup dengan klik nama temanya
atau legenta/keterangan yang terdapat pada sebuah tema, seperti terlihat
pada gambar berikut.
Gambar aktif
Gambar tidak aktif

Gambar dan tema


yang aktif

Gambar 2. Aktivasi Gambar dan Tema


2.2.4

Mengatur urutan tema

Mengatur tema yang ditampilkan akan mempengaruhi gambar tampilan View yang
dihasilkan. Apabila semua gambar dari tema akan tampilkan (terlihat), maka urutan
feature dari tema tersebut dapat dipindah tempatnya, sesuai dengan yang diinginkan.
Apabila terdapat kesalahan dalam penempatan tema, maka kemungkinan yang terjadi
adalah sebuah tema tidak akan terlihat gambarnya karena tertutup gambar dari tema
yang lain. Contoh feature line atau point tertutup oleh feature polygon

2.2.5

Menampilkan format data lain

Selain menampilkan format data Arcinfo, Arcview juga dapat menampilkan format
data citra satelit dan picture (jpg, bmp, tiff dll). Untuk menampilkannya kita perlu untuk
mengaktifkan ektensi JPEG dengan cara ,

Klik file pada menu bar, lalu pilih Extension seperti gambar berikut ini

Gambar 2. File extension

Selanjutnya akan muncul tampilan extensions lalu geser ke bawah


hingga ditemukan ekstensi JPEG

Klik pada checkbox depan ekstensi JPEG (JFIF) Image Support

Klik OK seperti gambar berikut

Gambar 2. Memilih Extension JPEG


Selanjutnya pada kotak dialog Add Theme ganti Data Source Types
dengan Image Data Source hal ini akan menampilkan file dengan ekstensi jpg,
bmp dll dapat di tampilkan seperti gambar berikut ini

Gambar 2. Menampilkan ekstensi jpg dan bmp

Gambar 2. Tampilan gambar dengan ekstensi bmp

2.2.6

Membuat Shapefile

Shapefile adalah file yang menyimpan data vector dalam arcview. Shapefile ini yang
kemudian akan diolah dan dianalisis dalam berbagai pekerjaan spasial dengan
arcview.untuk proses digitasi terlebih dahulu harus dibentuk sebuah shapefile kosong untuk
wadah data vector yang terdigitasi. Langkah untuk menyiapkan shapefile adalah sebgai
berikut
1. Klik view pada menu bar
2. Pilih new theme sehingga muncul jendela untuk memilih tipe theme
3. Pilih tipe yang diinginkan dengan dropdown pada feature type misalnya
polyline
4. Klik ok sehingga muncul jendela penamaan file seperti tampak pada gambar
berikut
5. Pilih folder kerja
6. Beri nama file pada baris File Name

7. Klik ok

2.3 Digitasi On Screen


Ada 3 digitasi yang dapat dibentuk dari digitasi layar diantaranya:
1 membuat titik (point)
2. Membuat garis(line)
3. membuat area (polygon)

1. Membuat titik (point)


Jika data yang dimasukkan berupa yang sangat kecil yang tidak dapat
diasumsikan sebagai garis atau area maka harus menggunakan arcview point
theme (tema yang berupa titik). Titik dapat menggambarkan lokasi seperti
tokoh, rumah, jembatan, lokasi tambang, dll.

Buka view yang akan ditambahkan tema baru, jika belum terbuka maka
buatlah view baru (new view)

Dari menu view pilih new theme akan muncul kotak dialog pilih point
sebagai jenis feature dan tekan Ok

Selanjutnya muncul kotak dialog , nama dan lokasi dari shapefile akan
diletakkan pada directory Arcview kemudian tekan OK . tema baru
sudah terletak pada view dan dapat ditambahkan titik (point)

Klik tool draw point

dan kemudian Point tool atau titik sudah

dapat diletakkan pada tampilan view dengan cara menekan mouse


sebelah kiri.

Ketika sudah selesai menambah titik (point) pilih stop editing dari theme
menu. Pilih yes pada saat menjawab apakah anda ingin menyimpan
perubahan.

2. Membuat garis (line)


Jika data ingin dimasukkan seperti jalan, sungai, atau jalur pipa maka dapat
dikategorikan sebagai garis (line) dalam Arcview.

Buka view yang akan ditambahkan tema baru, jika belum terbuka maka
buatlah view baru (new view)

Dari menu view pilih new theme akan muncul kotak dialog pilih line
sebagai jenis feature dan tekan Ok

Selanjutnya muncul kotak dialog , nama dan lokasi dari shapefile akan
diletakkan pada directory Arcview kemudian tekan OK . tema baru
sudah terletak pada view dan dapat ditambahkan garis (line)

Klik tool draw line

dan kemudian line tool atau garis sudah

dapat diletakkan pada tampilan view dengan cara menekan mouse


sebelah kiri.

Ketika sudah selesai menambah garis (line) pilih stop editing dari theme
menu. Pilih yes pada saat menjawab apakah anda ingin menyimpan
perubahan.

3. membuat area (polygon)


polygon

merupakan

feature

area

feature

ini

digunakan

untuk

mempresentasikan berbagai objek spasial yang memiliki informasi luas seperti


administrasi, peta-peta tematik seperti peta tanah, peta curah hujan, peta penutup
lahan dan lainnya langkah membuat gambar polygon

Buka view yang akan ditambahkan tema baru, jika belum terbuka maka
buatlah view baru (new view)

Dari menu view pilih new theme akan muncul kotak dialog pilih
Polygon sebagai jenis feature dan tekan Ok

Selanjutnya muncul kotak dialog , nama dan lokasi dari shapefile akan
diletakkan pada directory Arcview kemudian tekan OK . tema baru
sudah terletak pada view dan dapat ditambahkan polygon

Klik tool draw polygon

dan kemudian polygon tool sudah dapat

diletakkan pada tampilan view, untuk menggambar garis, klik dimana


garis akan dimulai, klik setiap vertex sepanjamng garis kemudian double
klik untuk mengakhiri vertex. Setelah selesai menggambar garis,
arcview secara otomatis membentuk polygon baru.

2.4 TABLE (atribut data spasial)


Tabel adalah sumber data yang dapat mengakses data tabular dan dapat bekerja
secara spasial. Data ini dapat ditampilkan, dicari dan di analisis, yaitu dengan
menyoroti record-record pada tabel sehingga feature geografi yang sedang aktif akan
ditandai, demikian juga sebaliknnya. Tabel dapat ditampilkan pada sebuah View untuk
menyatakan data geografis sebuah peta. Selain itu tabel dapat dibuat menjadi data
grafik untuk menyatakan trend, pola dan distribusi.
A. Membuat Tabel
Untuk membuat tabel yaitu dengan cara Klik icon
dibuat .

pada project yang sudah

Setelah itu Klik New, seperti gambar berikut :

Maka akan muncul File Save Dialog dan tentukan tempat untuk menyimpan tabel
dan beri nama tabel yang akan di buat.

Maka setelah memberi nama dan menyimpan tabel hasilnya seperti berikut :

2.5 MAP SERVER


MapServer adalah applikasi Open Source yang memungkinkan sebuah data peta
diakses melalui web. Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh Universitas
Minesotta Amerika Serikat. Hadirnya MapServer menjadikan pekerjaan membuat Peta
Digital menjadi lebih mudah dan interaktif. Interaktif peta disini diartikan bahwa
pengguna dapat dengan mudah melihat dan mengubah tampilan peta seperti zoom,
rotate, dan menampilkan informasi (seperti menampilkan info jalan) dan analisis
(seperti menentukan rute perjalanan) pada permukaan geografi. Diagram berikut
menggambarkan bagaimana user berinteraksi dengan peta interaktif berbasis
MapServer.

Bagaimana MapServer bekerja


Map Server bekerja secara berdampingan dengan applikasi web server. Web Server
menerima request peta melalui MapServer. MapServer mengenerate request terhadap peta
dan mengirimkannya ke web server seperti pada gambar berikut.

Fungsi utama dari MapServer adalah melakukan pembacaan data dari banyak sumber
dan menempatkannya kedalam layer-layer secara bersamaan menjadi file graphic. Salah
satu layernya bisa saja berupa gambar satelit. Setiap layer saling overlay satu dengan
lainnya dan ditampilkan kedalam web browser. Sebuah contoh tampilan Overlaping yang
baik diperlihatkan seperti gambar berikut.

Dari gambar tersebut kita bisa melihat sebuah foto satelit (diperoleh dari remote server),
garis-garis jalan, lokasi perkotaan, dan label-label kota yang di tampilkan secara generic
oleh MapServer. Proses pengambaran peta (rendering) muncul setiap kali permintaan
terhadap peta baru yang dilakukan oleh Mapserver termasuk ketika user melakukan level
zoom terhadap tampilan peta.
Komponen-komponen Utama
Mapserver menghasilkan keluaran berupa file graphic berdasarkan masukan yang
diberikan oleh user. Komponen kuncinya adalah MapServer executable yang terdiri dari
CGI program, file peta, sumber data dan output gambar. Seperti pada gambar dibawah ini
semua komponen bekerja bersama-sama,
setelah

user

request/perminataan
mengakses

file

melakukan
maka

peta,

CGI

akan

menggambarkan

informasi yang didapat dari sumber data


dan kembali menampilkannya pada peta.

Mapserver Executable
Secara sederhana MapServer menjalankan executable applikasi CGI pada web server yang
secara teknis merupakan proses stateless berbasis pada HTTP. Stateless adalah sebuah
proses permintaan yang dilanjutkan dengan stop running. Applikasi CGI menerima
permintaan dari web server, kemudian proses dilakukan dan mengembalikan respon atau
data ke web server. CGI bekerja sangat sederhana tidak diperlukan sebuah pemrograman
untuk dapat menggunakannya. Kita tinggal melakukan edit berdasarkan text base,
konfigurasi runtime file, membuat halaman web, dan menempatkannya bekerja pada web
server. MapServer CGI executable bekerja sebagai perantara antara file peta dengan
program web server yang meminta peta. Permintaan di lewatkan dalam bentuk CGI
parameter dari web server menuju MapServer. Gambar yang di buat oleh MapServer
selanjutnya memberikan fed back ke web server dan selanjutnya menuju user melalui web
browser.

MapServer Map File


MapServer seperti sebuah mesin yang membutuhkan bahan bakar untuk dapat bekerja dan
membutuhkan system pengiriman (delivery system) bahan bakar untuk mencapai mesin .

Program MapServer perlu mengetahui layer peta yang akan digambar, bagaimana
menggambarkannya, dan dimana lokasi sumber datanya. Data merupakan bahan bakarnya
dan file peta atau .map.file merupakan system pengirimannya (delivery system). File Peta
adalah text konfigurasi yang terdiri dari list setting yang digunakan untuk menggambar dan
berinteraksi dengan peta. Informasi yang termuat didalamnya adalah layer data apa yang
akan digambar, dimana focus geografis petanya, system proyeksi yang digunakan, format
apa yang akan digunakan untuk menampilkan gambar, dan cara menentukan legenda dan
skala pada peta.
Contoh script dasar pemetaan dengan satu layer.
MAP
SIZE 600 300
EXTENT -180 -90 180 90
LAYER
NAME countries
TYPE POLYGON
STATUS DEFAULT
DATA countries.shp
CLASS
OUTLINECOLOR 100 100 100
END
END
END
Ketika request atau permintaan dating dari applikasi MapServer maka reguest tersebut
mesti menyebutkan sepesifikasi file peta yang diinginkan. Kemudian MapServer membuat
petanya berdasarkan pada setting pada file peta yang diberikan tadi.

Sumber Data

Seperti dijelaskan pada analogi diatas bahwa file peta adalah system pengiriman (delivery
system) bahan bakarnya dan sumber data adalah bahan bakarnya. Map Server dapat
menggunakan sebuah array dalam jumlah besar untuk menghasilkan peta. Opsional akses
data ditambahkan untuk dapat mengakses lusinan format data raster dan vector. MapServer
bisa menggunakan spesifikasi Open Geospasial Concorsium (OGC) untuk mengakses dan

melakukan sharing data melalui internet. Layer peta juga bisa di request dari remote server
yang juga berpedoman pada spesifikasi OGC.

Anda mungkin juga menyukai