Anda di halaman 1dari 44

Ahmad Rifqi

Ichsan Nugroho
Maurid Rizky
Refi Reyhandi
S.M Rafdi

Sarana Kontrol Perilaku


Sarana untuk memotivasi pekerja
Sarana ekspresi pekerja
Sarana bertukar informasi

Adalah proses diantara dua orang atau lebih, yang bertujuan


untuk menyampaikan informasi dan pengertian.

Type of Channels
Formal Channels
Komunikasi yang dilakukan oleh organisasi untuk memberikan pesan tentang segala
aktivitas formal organisasi tersebut kepada semua anggotanya. Komunikasi ini
mengikuti rantai komando yang dibubat oleh hirarki wewenang

Informal Channels
Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada
herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu
Pemuasan kebutuhan manusiawi,
Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
Sumber informasi hubungan pekerjaan.

Upward
to
supervisor
Diagonally
to another
department

Communication

Downward to
subordinator

Laterally
to
Coworkers

Oral Communication
Kelebihan : Cepat dan ada feedback dari receiver
Kekurangan: Seringkali terjadi miskomunikasi (distorsi pesan)

Written Communication
Kelebihan: Tangible and verifiable Jelas, berwujud dan dapat dibuktikan
Kekurangan: Relatif lambat dan kurang feedback

Nonverbal Communication
Kelebihan: Membantu mengkekspresikan diri dan mendukung bahasa verbal
Kekurangan:Bahasa tubuh seringkali menimbulkan misinterpretasi

Grapevine adalah jaringan komunikasi informal dalam suatu organisasi.


Karakteristik Grapevine:
Informal, tidak dikendalikan oleh manajemen
Dianggap sebagai sumber yang lebih terpercaya dibandingkan dengan komunikasi formal
oleh employee
Digunakan beberapa pihak untuk kepentingan pribadinya.

Terjadi karena
Ada keinginan akan informasi dari kejadian penting yang menyangkut banyak orang
Informasi masih atau belum jelas (ambigu)
Rasa kekhawatiran dari employee

Memberikan informasi yang jelas, karena ambiguitas akan


menyebabkan rumor berkembang.
Memberikan penjelasan atas beberapa keputusan manajemen
akan hal-hal yang dianggap tidak adil, tidak konsisten dan
rahasia.
Menghadapi rumor dengan tenang
Menjaga hubungan baik dengan employee di jaringan
komunikasi dengan terbuka.

Kelemahan dari penggunaan email dalam dunia global :


1. Resiko terjadinya kesalahan dalam mengartikan pesan
yang dikirimkan dari email
2 Kelemahan dalam mengirim pesan yang mengandung unsur
negatif atau rahasia perusahaan seperti menghina seseorang
atau menanyakan beberapa rahasia perusahaan
3. Membuat beberapa orang kewalahan oleh banyaknya
pesan yang diterima.

Memiliki perbedaan dengan email yaitu :


Tidak dapat mengirim atau menyampaikan pesan yang cukup
panjang
Efek buruk terhadap karyawan :
Membuat tidak fokus dalam bekerja
Membuat mereka tidak produktif

Social Networking : Facebook , Linkedin , etc


Blogs
Twitter
Video Conferencing

Terdapat dua tantangan dalam mengelola Informasi yaitu :

Kelebihan Informasi atau Information Overload

Ancaman terhadap keamanan informasi

Information overload adalah kondisi dimana seseorang


mendapatkan banyak informasi(kelebihan informasi) .
Informasi yang didapatkan berasal dari browsing , televisi
maupun dari gadget masing masing. Hal itu membuat para
karyawan menjadi tidak produktif.
Penelitian yang dilakukan oleh Bansex menunjukkan bahwa
rata rata 43 persen dari total waktu kerja, karyawan
melakukan browsing internet untuk hal yang tidak penting
serta 25 persen dari total waktu kerja per hari, karyawan
melakukan hal yang berhubungan dengan pekerjaan mereka

Untuk membatasinya ,

perusahaan tersebut
membatasi kontak secara langsung maupun
kontak melalui dunia maya sebanyak 4 jam
sehari. Hasilnya positif karena sebanyak 75
persen pekerja menjadi lebih giat dalam bekerja
dan menghabiskan waktu untuk hal yang positif

Ancaman terhadap keamanan informasi merupakan


tantangan dalam mengelola informasi. Bentuk ancaman
terhadap keamanan informasi bervariasi mulai dari hacking,
virus yang menyerang dokumen penting maupun
pembocoran Informasi yang dilakukan oleh internal
perusahaan

Cara mencegah agar tidak terjadi :


Memasang password pada setiap dokumen yang dianggap
penting
Memasang kamera pengawas di lingkungan kantor tersebut
Melakukan Authentication dan Authorization

Untuk merespon komunikasi atau informasi yang persuasif,


ada 2 proses yaitu :
Automatic Processing : Konsumen tidak melakukan research
atas produk yang dibeli, hanya terpengaruh oleh iklan dalam
membuat keputusan. Contoh : Produk minuman seperti coca
cola, pepsi
Controlled Processing : Konsumen melakukan research atas
produk yang ingin dibeli sehingga mempengaruhi mereka
dalam membuat keputusan. Contoh : Rumah, Mobil

Interest Level : Menunjukkan dampak yang berpengaruh


dalam keputusan yang dibuat.
Prior Knowledge : Pengetahuan yang dimiliki oleh orang
tersebut apakah orang tersebut memiliki informasi yang
cukup banyak akan produk yang dibeli. Semakin banyak ,
maka dia akan menggunakan controlled Processing
Personality
Message Characteristic

Filtering
Selective Perception
Information Overload
Emotions
Language
Silence
Lying
Communication Apprehension

Faktor Cross Cultural dapat menghambat komunikasi yang efektif.


Gestur yang dilakukan pada satu budaya belum tentu diterima pada
budaya lain. Faktor Cross Cultural ini dibagi menjadi dua yaitu :
Cultural Barriers : Disebabkan oleh kendala bahasa atau jenis bahasa
yang berbeda antara dua suku
Cultural Context

Proses

dimana satu pihak mempersepsikan


pihak lain mengambil (atau akan mengambil)
beberapa tindakan yang akan berakibat negatif
pada kepentingan utamanya
Ketidaksesuaian,

pertentangan
dan
permusuhan antara dua atau lebih pihak sebagai
hasil dari perbedaan pendapat, keinginan, atau
tujuan dari masing-masing pihak

- Traditional View
Pandangan bahwa konflik adalah sesuatu yang
berbahaya dan harus dihindari.
- Interactionist View
Pandangan bahwa konflik bisa menjadi
dorongan positif didalam grup dan menjadi
sesuatu yang dibutuhkan didalam grup agar
bisa bekerja secara efektif

Interactionist View tidak mengatakan bahwa


semua konflik itu memiliki kecendrungan
menjadi baik, maka dari itu
Interactionist view membagi konlik menjadi
dua :
- Functional View : Membantu kelompok
mencapai tujuannya ( constructive )
- Dysfunctional View : Konflik yang malah
menganggu performa kelompok ( destructive
)

- Task Conflict : Berhubungan dengan isi dan


tujuan dari pekerjaan yang sedang
diselesaikan
- Relationship Conflict : Fokus kepada
hubungan interpersonal
- Process Conflict : Berhubungan dengan cara
menyelesaikan pekerjaan
Semua konflik bisa menjadi functional atau
dysfunctional, tergantung dari cara anggota
menyikapinya

Communication: misunderstandings,
miscommunication
Structure: reward systems, size,
specialization, etc.
Personal: differing value systems

Emosi yang diekspresikan memiliki dampak


yang kuat pada hasil akhir
Perceived conflict : Kesadaran oleh satu atau
lebih pihak akan adanya kondisi yang
menciptakan peluang terjadinya konflik
muncul
Felt Conflict : Keterlibatan emosional dalam
suatu konflik yang menciptakan kecemasan ,
ketegangan , frustasi , atau permusuhan

Competing : Keinginan untuk memuaskan kepentingan


seseorang , terlepas dari dampak pada pihak lain dalam
konflik
Collaborating :Keinginan untuk memuaskan kepentingan
seseorang , terlepas dari dampak pada pihak lain dalam
konflik
Avoiding : Keinginan untuk menarik diri dari atau menekan
konflik
Accommodating : Kesediaan satu pihak dalam konflik untuk
menempatkan kepentingan lawan di atas / bawahnya sendiri
Compromising : Situasi di mana masing-masing pihak yang
terlibat konflik bersedia untuk mengalah

Laporan , tindakan , dan reaksi yang dibuat


oleh pihak yang berkonflik , biasanya upaya
yang nyata untuk melaksanakan niat mereka
sendiri
Visualisasi konflik

Hasil yang didapatkan dari konflik (functional


atau dysfunctional) akan menyelesaikan
functional conflict
Apabila hasil yang didapatkan positif maka :
memberikan apresiasi kepada pihak yang
berbeda pendapat dan memberikan teguran
kepada pihak yang menghindari konflik.

Sebuah proses dimana dua pihak atau lebih bertukar barang


atau jasa dengan menyetujui nilai tukar tertentu

Senantiasa melibatkan orang baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau


perusahaan, sendiri atau dalam kelompok;

Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai
dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi;

Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu baik berupa tawar menawar (bargain)


maupun tukar menukar (barter);

Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi
dan kita inginkan terjadi;

Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak,
meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.

Distributive Bargaining : Negosiasi yang bertujuan untuk


membagi jumlah tetap dari suatu sumber daya; a win-lose
situation.
Integrative Bargaining : Negosiasi yang dapat mencari satu
atau lebih penyelesaian yang dapat membuat win-win
solution.

Preparation&Plan : Menyiapkan dan menetapkan strategi dalam


negosiasi serta mengumpulkan informasi.
Definition of Ground Rules : Penentuan Aturan Dasar,contohnya
tanggal,waktu dan tempat berlangsung nya negosiasi
Clarification&Justification : Kedua pihak saling menjelaskan akan
permintaannya
Bargaining&Problem Solving : Tawar-menawar & mencari jalan
keluar
Closure&Implementation : Final step, meresmikan perjanjian yang
telah disepakati.

Ciri-ciri Kepribadian
Emosi atau Mood dalam Negosiasi
Budaya dalam Bernegosiasi
Perbedaan Jenis Kelamin dalam Negosiasi

Mediator : Pihak ketiga (berada dipihak netral) yang


memfasilitaskan solusi dalam negosiasi menggunakan
pertimbangan,bujukan,dan saran (usul) sebagai alternatif
Arbiter : Pihak ketiga yang memiliki wewenang untuk
menentukan kesepakatan dalam negosiasi.
Konsiliator/Pendamai : Pihak ketiga yang dipercaya yang
menyediakan link komunikasi informal antara perunding dan
lawannya.

Anda mungkin juga menyukai