umum yang seharusnya kita ketahui,terutama sebagai mahasiswa jurusan akuntansi. Pertama
ialah beberapa istilah-istilah seputar standar-standar yang ada dalam dunia audit seperti
IESBA,yang berisi mengenai kode etik seorang akuntan, ISQC berisi mengenai kualitas dari
suatu jasa assurance yang diberikan seorang akuntan, ISAE yang berisi Assurance Engagement
serta ISA yang mengatur detail-detail proses audit.
Selain itu pak Tuankotta juga menekankan apa itu tujuan audit(ISA 209), yaitu
memberikan Reasonable Assurance sehingga dapat mendeteksi error dan fraud. Pernyataan
tersebut bermaksud bahwa seorang auditor tidak memiliki tanggung jawab penuh terhadap
laporan keuangan yang diperiksanya, melainkan hanya bertanggung jawab atas laporan keuangan
yang telah diberikan assurance yang berdasarkan peraturan sehingga terbebas dari error maupun
fraud.
Pak Tuankotta juga memberikan gambaran dunia audit sebelum dengan sesudah adanya
ISA(standar audit Internasional). Persamaanya ialah di masa tanggung jawab laporan keuangan
ialah tetap pada entitas atas salah saji yang ada. Sedangkan perbedaannya ialah pada masa
setelah diberlakukannya ISA muncul adanya penekanan pada professional
Skepticism(Kewasapadaan) serta Professional Judgment (Kearifan) dalam melakukan suatu
pengauditan.
Hal berikutnya yang dijelaskan ialah struktur dan sistematika dari suatu surat hasil audit
atas suatu laporan keuangan yang terdiri dari Introduction, Objective, Definition,
Requirement( Yang biasanya diawali dengan kalimat The auditor shall.), Application
(Contoh penerapan), dan AppendiceAudit Based Risk merupakan bahasan terakhir yang
diberikan oleh bapak Tuankotta.
1. Risks
Risiko ini sendiri terdiri dari 3 risiko, yakni inherent risks(risiko bisnis itu sendiri),
Control risks(Risiko yang dapat tersaring oleh control internal) serta detection risk(Risiko
yang dapat disaring oleh suatu kegiatan audit).
2. Audit Procedures