Oleh :
MARCEL PRIYANDI SEGARA
F24051456
2010
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Summary
Mangosteen (Garcinia mangostana L.) is one of world most famous
tropical fruits by its unique flavors and aromas. Newest researches reveal that
within the extract of mangosteen pericarp contains many kinds of bioactive
compounds. Some researches have proved that the extract of mangosteen rind had
beneficial properties such anti-oxidant, anti-microbial, cancer prevention, etc.
Considering the advantages, many food product based on the mangosteen extract,
especially ready to drink product was developed. Nevertheless, there are
problems occurs specially dealing with the stability of the product during storage.
Consider as watery based product, the bioactive compounds containing within the
product are easily degrading during several periods of storage. To solve that
stability problem, this research was conducted to give alternative product which is
hopefully more stable during storage. The product which was developed in this
research was instant based product by using spray drying technology and adopted
the one of pharmaceutical drugs form, the effervescent.
The main reason effervescent based product was chosen because it can
deliver the good acceptance of the product to the consumer especially the one
which has not pleasant flavor. The extract of mangosteen it self contains a lot of
bioactive compound which is usually well-known by its unpleasant taste. In other
words, by using effervescent technology, giving the product it self other
advantage such easily self-solving and having a good acceptance because of
sparkling sensation. Therefore, the product will be able to be consumed
conveniently.
Based on the research result, the best condition to spray dry the extract of
mangosteen pericarp was by inlet spray dryer temperature 160 oC, outlet
temperature 82 2 oC, fluid rate 12.14 ml/minute and added by 15 % of
maltodextrin dextrose equivalent 15-20. The powder contain 25,01 5,29 mg/g
dry encapsulated extract or 1,13 0,02 mg/g dry matter of anthocyanin, 188,40
0.04 mg/g dry encapsulated extract or 8,9 0,00 mg/g dry matter fenolic
compound, and 0,59 0,00 mg/g dry matter of -mangostin, one of most
abundant xanthones groups compounds. All this properties are giving a donation
to anti-oxidant properties by amount 428.72 1,65 mg equivalent to ascorbic
acid/g dry matter.The chosen formulation has composition mangosteen extract
powder, aspartame, sodium bicarbonate, citric acid, malic acid, PEG and sorbitol.
Kata Pengantar
Ucapan terima kasih terbesar penulis ucapkan kepada Tuhan yang selalu
memberikan berkat dan hikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan baik. Selain itu, rampungnya skripsi ini juga tak luput dari bantuan
berbagai pihak, Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu yang selalu memberikan dukungan, doa dan dorongan semangat
selama pengerjaan tugas akhir dan penulis skripsi.
2. Dr. Ir. Harsi D. Kusumaningrum selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan dukungan, arahan dan bimbingan selama penulis menjalani
pendidikan dan melakukan tugas akhir.
3.
Asep W. Permana, STP, MSi selaku pembimbing tugas akhir yang telah
memberikan bantuan dana, arahan dan bimbingan selama mengerjakan
tugas akhir dan penulisan skripsi.
ii
Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan
saran yang membangun agar skripsi ini lebih baik. Penulis juga berharap skripsi
ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Riwayat Hidup
Kata Pengantar
ii
Daftar isi
iv
Daftar Tabel
vii
Daftar Gambar
viii
Daftar Lampiran
ix
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Pengeringan Semprot
D. Formulasi
E. Effervescent
F. Asam Sitrat
G. Asam Malat
10
H. Natrium Bikarbonat
11
I. Maltodekstrin
11
J. Sorbitol
12
K. Aspartam
13
L. Polietilen Glikol
14
III. METODOLOGI
15
A. Bahan
15
B. Alat
15
C. Metode Penelitian
15
16
17
iv
3. Formulasi
19
a) Formulasi Dasar
19
b) Formulasi Utama
20
D. Metode Analisis
22
1. Rendemen
22
2. Total Padatan
22
3. Pengukuran Warna
22
4. Densitas Kamba
23
23
6. Total Fenol
23
7. Kapasitas Antioksidan
24
8. Total Antosianin
25
9. -Mangostin
25
26
26
27
27
28
15. Nilai pH
28
28
29
29
1. Rendemen
31
2. Warna
33
3. Antosianin
35
4. Komponen Fenolik
37
39
a) Kapasitas Antioksidan
39
b) -mangostin
40
c) Kelarutan
40
d) Densitas Kamba
41
B. Formula Effervescent
41
1. Formula Dasar
42
2. Formula Utama
46
49
51
A. Kesimpulan
51
B. Saran
52
DAFTAR PUSTAKA
53
LAMPIRAN
58
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
20
Tabel 2.
21
Tabel 3.
29
31
Tabel 5.
31
32
34
Tabel 8.
46
Tabel 9.
50
Manggis Terpilih
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
10
Gambar 2.
12
Gambar 3.
12
Gambar 4.
13
Gambar 5.
16
Gambar 6.
17
Gambar 7.
19
Gambar 8.
20
21
Gambar 10.
35
36
Gambar 12.
38
Gambar 13.
Struktur -mangostin
40
Gambar 14.
44
45
45
47
48
49
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
58
Lampiran 2.
Data Warna
59
Lampiran 3.
62
Lampiran 4.
63
Lampiran 5.
64
Lampiran 6.
65
66
67
69
Maltodekstrin
Lampiran 11. Data Total Padatan Bubuk Ekstrak Kulit Buah Manggis
71
Lampiran 12. Data Kadar Antosianin Bubuk Ekstrak Kulit Buah Manggis73
Lampiran 13. Data Uji Statistik Kadar Antosinin
75
Lampiran 14. Data Total Fenol Ekstrak dan Bubuk Kulit Buah Manggis 76
Lampiran 15. Data Uji Statistik Total Fenol
78
79
-mangostin
Lampiran 17. Kurva Standar DPPH, Data analisis DPPH, Data Analisis
80
Kelarutan
Lampiran 18. Data Analisis Densitas Kamba Bubuk Ekstrak Kulit Buah 81
manggis Tanpa Pemadatan, Data Analisis Densitas Kamba
Bubuk Ekstrak Kulit Buah Manggis dengan Pemadatan
Lampiran 19. Lembar Kuisioner Uji Rating Hedonik Formulasi
82
ix
Dasar Effervescent
Lampiran 20. Data Uji Rating Hedonik Formula Effervescent Dasar
83
84
85
Penerimaan Keseluruhan
Lampiran 23. Data Analisis Statistik Uji Rating Hedonik Formula
86
87
88
89
Effervescent Utama
Lampiran 27. Data Uji Rating Hedonik Formula Effervescent Utama
90
Parameter Warna
Lampiran 28. Data Uji Rating Hedonik Formula Effervescent Utama
91
Parameter Rasa
Lampiran 29. Data Uji Rating Hedonik Formula Effervescent Utama
92
Penerimaan Keseluruhan
Lampiran 30. Data Analisis Statistik Uji Organoleptik Formula
Effervescent Utama
93
Parameter Warna
94
95
96
Terpilih
Lampiran 34. Estimasi Biaya Produksi effervescent Formula Dasar
97
4 dan 5
xi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu buah tropis
yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia. Pada tahun 2007, produksi
manggis Indonesia mencapai 112.722 ton. Masalah utama dari manggis ialah
masih rendahnya mutu manggis yang dihasilkan disebabkan akibat
penanganan yang kurang baik. Hal ini berakibat pada rendahnya jumlah
manggis yang dapat di ekspor dan bersaing di pasar internasional. Data tahun
2006 menunjukkan bahwa hanya 5.697 ton manggis yang dapat di ekspor dari
total produksi 72.634 ton sedangkan sisanya dipasarkan di dalam negeri
(Anonim, 2008). Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan nilai
guna dan nilai jual dari manggis.
Penelitian terkini mengungkapkan bahwa manggis memiliki kelebihan
lain disamping rasa dan aromanya yang nikmat yaitu memiliki kandungan
senyawa polifenol yang cukup tinggi. Banyak penelitian telah membuktikan
bahwa senyawa polifenol memiliki efek yang baik bagi kesehatan tubuh
manusia. Zandernowski et al (2009) mengungkapkan bahwa buah manggis
mengandung senyawa fenolik berbentuk asam fenolat yang cukup banyak
yaitu mencapai kurang lebih 8000 mg/kg bobot kering sampel dengan
senyawa-senyawa polifenol yang terdiri antara lain antosianin, golongan tanin
dan golongan xanthone.
Jenis senyawa antosianin yang terdapat pada manggis didominasi oleh
Cyanidin-3-sophoroside dan cyanidin-3-glucoside (Palopol et al., 2009)
Antosianin dikenal memiliki fungsi biologis yang cukup banyak. Antosianin
dapat berfungsi sebagai antioksidan yang cukup kuat. Selain itu, antosianin
juga memberikan pengaruh yang baik bagi kesehatan mata dan dapat memicu
terjadinya apopotosis pada sel kanker (Ichiyanagi et al., 2007)
Penelitian Yu et al (2007) mengungkapkan bahwa senyawa polifenol
golongan xanthone bersifat sebagai antioksidan yang cukup baik. Selain itu,
golongan xanthone juga bersifat antimikrobial, anti fungal, memiliki aktivitas
sitotoksik (Jung et al, 2006), memicu apoptosis sel kanker terutama leukemia
(Matsumoto et al, 2003), anti tumor, anti inflamasi, anti alergi, dan anti viral
(Chaveri et al, 2008).
Melihat khasiatnya yang amat besar, di Amerika Serikat dan Malaysia
telah dikembangkan produk sari kulit buah manggis. Akan tetapi, minuman
yang diproduksi tidak luput dari masalah. Salah satu masalah yang ditemui
ialah penggunaan manggis segar yang memiliki kotinuitas dan daya simpan
yang relatif pendek mengingat buah manggis merupakan buah musiman.
Masalah lain dari minuman tersebut ialah daya stabilitas yang kurang baik
karena senyawa-senyawa polifenol terutama antosianin mudah terdegradasi
selama penyimpanan (Ersus dan Yurdel, 2007). Selain itu, adanya suspensi
yang tersedimentasi juga merupakan salah satu kelemahan produk komersil
yang ada di pasaran dunia.
Melalui penelitian ini dikembangkan suatu alternatif berupa ekstrak kulit
buah manggis yang dikeringkan dengan pengeringan semprot. Ekstrak yang
dikeringkan dengan pengeringan semprot diharapkan memiliki stabilitas yang
lebih baik selama penyimpanan dibandingkan bentuk cair karena memiliki
kadar air yang relatif rendah sehingga kerusakan senyawa-senyawa polifenol
dapat dikurangi. Selain itu, kondisi ekstrak kering diharapkan akan
memudahkan penanganan selama produksi.
Melalui penelitian ini, juga diberikan alternatif produk minuman berbasis
bubuk ekstrak kulit buah manggis berupa minuman instan dengan
mengadaptasi
teknologi
farmasi
yaitu
effervescent.
Produk
berbasis
sebesar 9%, Asia lainnya (Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, India) sebesar
5% dan Eropa (Belanda, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol) sebesar 1%. Dari
data ekspor diatas dapat disimpulkan bahwa China merupakan negara importir
manggis terbesar di dunia (Anonim, 2008).
Sentra produksi manggis utama di Indonesia tersebar di Sumatera Utara
(Tapanuli Selatan), Riau (Kampar), Sumatera Barat (Kota Agam, Limapuluh
Kota,
Sawahlunto/Sijunjung,
Pasaman),
Jambi (Kerinci,
Sarolangun),
D. Formulasi
Formulasi merupakan inti dari pengembangan produk baru. Formulasi
merupakan bentuk penerjemahan ilmiah dari resep masakan yang dibuat
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konversi resep suatu masakan menjadi
formulasi yang dapat dikaji secara ilmiah, diperlukan lima langkah yaitu (Graf
dan Saguy, 1991):
penyesuain
terhadap
formula
yang
didapat
melalui
pengembangan dalam skala yang lebih kecil. Oleh karena itu, formula
yang ada perlu disesuaikan dengan penambahan bahan-bahan pembantu di
luar formula yang ada.
5. Tahapan terakhir ialah pertimbangan formulasi dengan regulasi. Formula
yang dikerjakan harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku di
suatu negara. Hal ini akan memepengaruhi perizinan dan klaim-klaim
tertentu pada produk yang dihasilkan.
E. Effervescent
Tablet effervescent dalam dunia farmasi didefinisikan tablet tanpa
penyalut yang terdiri dari satu atau lebih asam organik dan senyawa garam
karbonat
yang
bila
dilarutkan
dalam
air
akan
menghasilkan
gas
F. Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan salah satu asam organik yang banyak ditemukan
di alam ini. Asam ini secara alami banyak ditemukan dalam jeruk. Senyawa
asam ini memiliki rumus kimia C6H8O7. Secara fisik, asam sitrat memiliki ciri
tidak berwarna, tidak berbau, berbentuk kristal jernih dan memiliki rasa asam
yang kuat. Asam ini secara komersial tersedia dalam bentuk anhidrat, dan
monohidrat. Dalam dunia pangan asam sitrat digunakan sebagai senyawa
pengatur keasaman, flavor, pengawet pengkelat logam dan sebagainya
(Branen et al., 1990).
Berbagi penelitian dilakukan untuk mengkaji keamanan dari asam sitrat.
Beberapa hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa ada korelasi asupan
G. Asam Malat
Asam malat merupakan salah satu asam organik yang secara alami
ditemukan pada apel. Asam ini memiliki rumus kimia C4H6O5 (Gambar 1).
Asam malat memiliki sifat fisik antara lain berbentuk kristal atau bubuk
berwarna putih, tidak beraroma dan memiliki rasa asam. Asam malat
menghasilkan rasa asam yang lebih kuat dibandingkan dengan asam sitrat.
Untuk menciptakan rasa asam yang sama tingkatannya, jumlah asam malat
yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan asam sitrat (Branen et al.,
1990).
10
H. Natrium Bikarbonat
Natrium bikarbonat merupakan salah satu garam anorganik yang dikenal
juga dengan baking soda atau cooking soda. Senyawa ini memilki sifat fisik
berwarna putih tidak berbau dan berbentuk kristal atau bubuk. Senyawa ini
memiliki rumus kimia NaHCO3. Dalam industri pangan, natrium bikarbonat
digolongkan ke dalam senyawa dengan fungsi pengatur keasaman, senyawa
anti-caking, stabilizer dan senyawa pengembang. Fungsi terakhir ini yang
paling sering digunakan dalam produk kue.
Dalam teknologi effervescent, natrium bikarbonat digunakan sebagai
salah satu komponen utama penghasil gas CO2 karena pereaksian dengan
asam organik. Penggunaan natrium bikarbonat dalam effervescent didasari
pertimbangan sifatnya yang mudah larut secara sempurna dalam air, tidak
higroskopis dan harganya murah (Lee, 2009).
I. Maltodekstrin
Maltodekstrin ialah senyawa turunan pati hasil hidrolisis pati melalui
proses hidrolisis parsial oleh enzim -amilase. Rumus umum senyawa ini
ialah [(C6H10O5)n)H2O]. Maltodekstrin terdiri atas unit-unit -D-glukosida
dengan panjang 5-10 unit yang saling berikatan dengan ikatan -1,4 dengan
DE (dextrose equivalent) kurang dari 20 (Kennedy et al., 1995). Menurut
McDonald (1984), maltodekstrin memilki sifat kurang higroskopis, kurang
manis, memiliki tingkat kelarutan tinggi dan cenderung tidak membentuk
warna pada reaksi browning.
Maltodekstrin banyak digunakan dalam industri pangan sebagai bahan
pengisi dan bahan campuran untuk produk berbasis tepung-tepungan. Selain
itu, maltodekstrin dapat digunakan sebagai bahan untuk mengurangi tingkat
kemanisan. Maltodekstrin juga dapat digunakan sebagai bahan pengental dan
pemantap (Schenk dan Hebeda, 1992). Sebagai bahan pengisi, maltodekstrin
sering digunakan untuk mengurangi biaya produksi karena dapat mengurangi
11
K. Aspartam
Aspatam ialah pemanis buatan yang merupakan metil ester dari dua
macam asam amino yaitu L-asam aspartat dan L-fenilalanin (Gambar 4).
Aspartam memiliki tingkat kemanisan 160-220 kali tingkat kemanisan gula.
Aspartam memiliki kestabilan yang kurang baik dalam kondisi berair dan
beberapa kondisi kelembaban, suhu dan pH tertentu karena dapat
menyebabkan ikatan ester aspartam terputus. Selain itu, aspartam juga mudah
sekali kehilangan kemanisanya pada produk pangan yang dipanaskan pada
suhu tinggi. Akan tetapi, aspartam cenderung stabil pada larutan dengan pH 35 sehingga aspartam banyak digunakan pada produk-produk pangan yang
memiliki tingkat keasaman tinggi (Holmer et al., 1991).
13
Ketiga
komponen
ini dapat
dimetabolisme,
diserap
serta
diekskresikan oleh tubuh secara normal karena terdapat secara alami pada
beberapa bahan pangan. Akan tetapi, pemakaian aspartam tetap dibatasi.
Pemakaian aspartam dibatasi sebanyak 40 mg/kg berat badan per hari oleh
FAO dan JECFA WHO sedangkan FDA membatasi pemakaian 50 mg/kg
berat badan per hari (Holmer et al., 1991).
L. Polietilen Glikol
Polietien glikol merupakan polimer atau oligomer dari etilen oksida.
Kararakteristik fisik dari polietilen glikol ditentukan oleh bobot molekulnya.
PEG dengan bobot molekul 200-600 memiliki sifat cair, kental, tidak bewarna
dan tidak berbau. PEG dengan bobot molekul 1000-6000 berbentuk wax yang
dapat larut dalam air dan menghasilkan larutan yang tidak bewarna, tidak
berbau dan tidak berasa. Polietilen glikol lazim diaplikasikan dalam produksi
pangan dan kemasan pangan sebagai plasticizer (Sheftel, 2000). Dalam
pembuatan effervescent, PEG berfungsi sebagai pelumas atau lubrikan dan
perekat tablet (Swarbrcik dan Boylan, 2000).
Studi keamanan PEG menyatakan bahwa polietilen glikol memiliki
dampak buruk bagi kesehatan. Pemakaian PEG yang berlebihan akan
menimbulkan efek mutagen, gonadotoksin, dan embriotoksin. Oleh karena itu
pemakaian PEG dibatasi sebanyak 10 mg/Kg berat badan (Sheftel, 2000).
14
III. METODOLOGI
A. Bahan
Bahan-bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatan minuman
effervescent antara lain maltodekstrin, manggis dari Tasikmalaya, asam sitrat,
natrium bikarbonat, sorbitol, aspartam, dan PEG 6000 (polietilenglikol).
Bahan-bahan yang digunakan untuk analisis antara lain heksana, air
destilata, K2SO4, HgO, Na2S2O3, H2SO4, H3BO3, HCl, indikator PP, pereaksi
folin, Na2CO3, etanol, NaOH, indikator PP, CH3COOH, Na-asetat, metanol,
etil-asetat, DPPH, asam galat, dan -mangostin standar (Chromadex).
B. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan minuman bubuk
effervescent dari kulit manggis antara lain sentrifuse (Wagtech K2R series),
spray dryer (Lab Plant SD-05), dry mixer, homogenizer (Miccra), sendok,
ayakan, wadah plastik dan botol kaca.
Alat-alat yang digunakan dalam analisis adalah pipet tetes, pipet
volumetrik 10, 5, dan 2 ml, gelas piala ukuran 100 dan 400 ml, cawan
alumunium, cawan porselen, cawan petri, gelas ukur 10,100 dan 300 ml,
erlenmeyer 100, 300 dan 1000 ml, neraca analitik, oven pengering,
chromameter, gegep, pinset, tabung reaksi, refraktometer, batang pengaduk,
dan tabung reaksi.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu tahapan persiapan bahan
baku, tahap optimasi proses pengeringan semprot ekstrak dan formulasi.
Tahapan bahan baku bertujuan untuk memepertahankan bahan baku dan
memperoleh ekstrak yang dapat digunakan dalam penelitian. Tahapan
optimasi bertujuan untuk mendapatkan kondisi proses berupa suhu inlet dan
konsentrasi bahan pengisi yang digunakan terbaik yang dapat melindungi
15
16
17
= 160 oC
A2
= 170 oC
A3
= 178 oC
=5%
A2
= 10 %
A3
= 15 %
Model rancangan percobaan yang digunakan ialah
Y(ij)= + Ai +Bj + (AB)ij + ijk
Keterangan:
Y(ijk)
Ai
Bj
(AB)ij
ijk
18
Ekstrak KBM
Homogenisasi
Pengeringan semprot
Tinlet 160,170 dan 178 oC
Bubuk EKBM
19
Ingridien
F1
F2
F3
xxx
Aspartam
xxx
Na-bikarbonat
xxx
Asam Sitrat
xxx
Asam Malat
xx
xx
xx
F4
F5
F6
xx
xx
xx
Pencampuran 1
Pencampuran 2
disertai pemanasan
di atas penangas
40-50 oC, 5 menit
Bubuk dummy
bagian
bagian
Tablet effervescent
Formulasi Utama
Formulasi utama dilakukan dengan menambahkan jumlah
bubuk ekstrak kulit manggis terbaik dengan jumlah yang berbeda ke
dalam formulasi dasar terpilih berdasarkan penelitian pendahuluan.
Jumlah bubuk ekstrak yang ditambahkan ialah 10, 15 dan 20% dari
total campuran bahan. Pemilihan formulasi terbaik dilakukan dengan
20
Ingridient
Bubuk EKBM
F1*
F2*
F3*
Aspartam
Na-Bikarbonat
Asam Sitrat
Asam Malat
Sorbitol
PEG
Serbuk EKBM
Natrium bikarbonat
Pencampuran 1
bagian
Pencampuran 2
disertai pemanasan
di atas pengangas
40-50 oC, 5 menit
bagian
Tablet effervescent
21
Selain itu, pada tahapan ini juga ditambahkan bahan pengikat berupa
PEG 6000 (polietilen glikol) sebanyak 0,03 % dari total campuran (ADI 10
mg/kg berat badan per hari) dan sorbitol untuk menjadikan total campuran
100%.
D. Metode Analisis
Secara lebih lengkap, metode analisis masing-masing produk dapat
dilihat pada daftar dibawah ini.
1. Rendemen (Toledo, 1991)
Perhitungan rendemen adalah sebagai berikut:
rendemen
(%)
produk
bahan
g x 100
g
(C A)
x100%
B
22
4.
Densitas kamba
100%
Keterangan:
A = bobot kertas saring yang telah dikeringkan (gram)
B = bobot kertas saring kering awal (gram)
C = bobot sampel kering (gram)
6. Total Fenol (Shetty, et al, 1995)
Sebanyak 1 gram sampel dilarutakan ke dalam 10 ml etanol 95% dan
disaring dengan menggunakan kertas saring. Kemudian sebanyak 0.5 ml
ekstrak dicampurkan dengan 0,5 ml etanol 95 % dan 2,5 ml aquades
kemudian
dihomogenisasi.
Selanjutnya
ditambahkan
reagen
folin
mg
/L setara
FP
= faktor pengenceran
FK
= faktor konversi
kapasitas
antioksidan
sampel,
data
hasil
absorbansi
FP
= faktor pengenceran
FK
= faktor konversi
24
BM
FP
= faktor pengenceran
103
FK
= faktor konversi
25
Konsentrasi -mangostin
) =
Keterangan:
C
FP = Faktor pengenceran
M = berat sampel kering (gram)
10. Kadar Air (AOAC, 1995)
Cawan aluminium dikeringkan dalam oven selama 15 menit dan
didinginkan dalam desikator selama 10 menit dan ditimbang (A). Sampel
ditimbang sebanyak 2 g dalam cawan (B). Cawan berserta isi
dikeringkan dalam oven 105 oC selama 3 jam. Cawan dipindahkan ke
dalam desikator lalu didinginkan dan ditimbang. Cawan berserta isinya
dikeringkan kembali sampai diperoleh berat konstan (C).
Perhitungan :
B (C A)
x100%
B
CA
x100 %
B
26
Pindahkan isi labu ke dalam alat destilasi dan bilas 5-6 kali dengan air
destilata sebanyak 1-2 ml dan tambahkan 8-10 ml campuran larutan 60 %
NaOH - 5 % Na2S2O3. Sambungkan labu tadi dengan alat destilasi dan
kondensor yang telah dilengkapi dengan penampung yang berisi larutan
H3BO3. Destilasi sampai volume destilat 15 ml kemudian titrasi dengan
HCL 0.02 N sampai larutan berwarna abu-abu (titik akhir).
Total nitrogen (%) =
100
27
dihitung
berdasar
metode
by
different
dengan
perhitungan :
Kadar Karbohidrat (% bb) = 100% - (P + A + Ab +L)
Keterangan :
P = kadar protein (% bb)
A = kadar air (% bb)
Ab = kadar abu (% bb)
L = kadar lemak (% bb)
15. Nilai pH (Okezie dan Bello, 1988)
Nilai pH diukur dengan membuat 10% (b/v) suspensi sampel didalam
air destilata. Suspensi ini kemudian diblender dan pH ditetapkan dengan
menggunakan pH meter.
16. Uji organoleptik (Meilgaard, 1999)
Uji organoleptik yang akan dilakukan ialah uji hedonik yaitu uji
berdasarkan tingkat kesukaan para panelis. Metode yang diberikan dalam
penilaian ialah metode skala garis. Sampel disajikan pada 30 panelis
secara acak dengan kode tiga angka acak. Setiap panelis memberikan
penilaian dengan memberikan garis vertikal pada garis horizontal
sepanjang 15 yang terdapat pada kuisioner yang menunjukkan penilaian
sangat tidak suka (0 cm) sampai sangat suka (15 cm). Data hasil uji
dianalisis secara statistik dengan uji ANOVA dan uji lanjut Duncan.
Kuisioner uji organoleptik dapat dilihat pada Lampiran 19 dan 26.
28
Metode
Hasil (% bb)
KBM segar
Tepung KBM
Kadar Air
Gravimetri
62,00,24
5.870.11
Kadar Abu
Gravimetri
1,010,06
2.170.04
Lemak
Soxhlet
0,630,06
6.450.5
Protein
Kjeldahl
0,710,16
3.020.3
Total Gula
Anthrone
1,170,05
2.100,16
Karbohidrat
By different
35,61
82.50
29
yang
30
160
82 + 2
170
88 + 2
178
94 + 4
1. Rendemen
Perbedaan konsentrasi bahan pengisi memiliki kaitan yang erat
dengan total rendemen yang dihasilkan. Semakin banyak bahan pengisi
yang ditambahkan, semakin banyak produk yang dihasilkan. Hal ini
disebabkan total padatan pada ekstrak akan bertambah seiring dengan
penambahan bahan pengisi berupa maltodekstrin.
Tabel 5. Data Rendemen Bubuk Ekstrak Kulit Buah Manggis Terhadap
Tepung Kulit Buah Manggis dan Maltodekstrin
Perlakuan Suhu oC
Kosentrasi
Rendemen (% b/b)*
maltodekstin (%)
160
170
178
12,192,77a
10
13,602,56ab
15
16,560,75bc
19,430,32cd
10
17,47 0,56c
15
24,101,71e
17,321,02c
10
21,961,26de
15
18,580,47cd
Keterangan: *huruf dibelakang angka yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata antar
pelakuan taraf pengujian p= 0,05
Secara garis besar, hasil penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 5
menunjukkan bahwa semakin banyak bahan pengisi yang ditambahkan,
rendemen yang didapat akan semakin besar. Akan tetapi, pada perlakuan
suhu 170 oC dengan konsentrasi bahan pengisi 10 % dan perlakuan suhu
178 oC dengan konsentrasi bahan pengisi 15 % menunjukkan hasil yang
berbeda.
Pada
kedua
perlakuan
ini,
rendemen
yang
dihasilkan
menunjukkan penurunan.
31
Kosentrasi
Rendemen (%b/b)*
maltodekstin (%)
160
170
178
28,306,36a
10
30,437,36a
15
30,112,33a
47,600,63b
10
36,60 1,93b
15
42,413,27b
41,671,00b
10
42,263,88b
15
33,011,02b
Keterangan: *huruf dibelakang angaka yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata antar
pelakuan pada taraf pengujian p = 0,05
32
33
170
178
Konsentrasi
Maltodekstrin
(%)
5
10
15
5
10
15
5
10
15
L*
79,451,19a,c
80,910,78a,d
83,391,10a,e
83,630,68a,c
84,920,66a,d
88,180,45a,e
83,370,77b,c
86,06 0,94b,d
87,650,82b,e
Parameter Warna
a*(merah)
b*(kuning)
18,201,54a,c
16,580,81a,d
16,510,9 a,d
14,980,23b,c
13,050,26b,d
11,770,09b,d
15,970.,23b,c
13,320,22b,d
12,870,28b,d
15,770,60a.,c
13,951,18a,d
12,360,58a,e
13,200,32b,c
10,80 0,33b,d
10,200,09b,e
13,470,30b,c
11,24 0,17b,d
10,500,21b,e
34
35
25
23.29b
21.90b
20
15
10
11.03a
9.91a
5%
10%
7.43a
4.96a
5.87a
5.44a
6.79a
15%
5
0
160
170
Suhu oC
178
36
detail.
Secara
umum,
senyawa
coumarin
3,5-diglukosida
degradasi antosianin.
37
200
188.40d
172.51cd
180
160
140
137.51bc
121.80b
120
5%
100
64.23a
60.75a
80
60
73.15a
55.44a
47.23a
10%
15%
40
20
0
160
170
Suhu oC
178
38
39
-mangostin
menunjukkan
bahwa
ekstrak
memiliki
40
3,19 0,39 % dari total bubuk yang tidak larut. Hal ini dapat
disebabkan memang ada bahan yang tersuspensi dalam esktrak kulit
buah manggis. Adanya bahan tersuspensi ini akan tetap bersifat tidak
larut air walaupun telah dikeringkan dengan pengerigan semprot.
d) Densitas Kamba
Densitas kamba merupakan salah satu sifat dari bahan yang
berbentuk bubuk, granula atau hancuran. Densitas kamba didapat
dengan membagi massa benda dengan volume. Kegunaan dari
mengukur densitas kamba ialah dapat memberikan informasi secara
kasar mengenai ukuran partikel yang mempengaruhi konsistensi daya
alir bahan.
Ada dua macam analisis densitas kamba yang dilakukan yaitu
analisis densitas kamba tanpa dan dengan pemadatan. Hasil analisis
menunjukkan bahwa densitas kamba tanpa pemadatan menunjukkan
hasil sebesar 415,63 3,05 kg/m3. Hasil analisis densitas kamba
dengan pemadatan didapat hasil sebesar 504,70 6,42 kg/m3.
B. Formula Effervescent
Menurut penelitian Zandernowski et al (2009), kulit manggis banyak
mengandung senyawa polifenol. Senyawa polifenol umumnya memberikan
rasa yang tidak menyenangkan seperti rasa pahit dan sepat. Menurut penelitian
Ares et al (2009), rasa sepat dan pahit dapat dikurangi dengan menambahkan
bahan yang memiliki rasa yang berbeda seperti manis atau asam dengan
jumlah yang tepat. Oleh karena itu, produk berbasis effervescent yang secara
umum memiliki rasa manis, asam dan disertai sensasi bersoda.
Tahapan formulasi tablet effervescent dibagi ke dalam dua tahapan yaitu
tahapan formulasi awal dan tahapan formulasi utama. Tahapan formulasi awal
yang dimaksudkan ialah tahapan untuk merancang formulasi dasar
effervescent dan menentukan formulasi terbaik dengan penambahan ekstrak
terhadap formulasi dasar terbaik.
41
1. Formula Dasar
Komposisi dasar produk minuman effervescent berupa asam organik,
garam bikarbonat dan pemanis. Asam organik yang digunakan secara
umum pada produk effervescent dalam kaidahnya sebagai bentuk sediaan
obat ialah asam sitrat dan asam tartarat. Senyawa dikarbonat yang lazim
digunakan berupa natrium bikarbonat atau lebih dikenal dengan soda kue
sedangkan pemanis yang digunakan sangat bervariasi salah satunya ialah
aspartam.
Dalam penelitian ini, minuman effervescent didekati dalam kaidahnya
sebagai salah satu bentuk pangan yaitu minuman berkarbonasi. Oleh
karena itu diperlukan beberapa penyesuian dalam formulasi. Penyesuian
yang dimaksud penyesuaian bahan-bahan baik asam organik yang
digunakan dan pemanis. Hal ini mengingat beberapa jenis bahan tambahan
pangan yang digunakan memiliki batasan pengkonsumsian per harinya.
Asam organik yang digunakan pada penelitian ini ialah asam sitrat
dan asam malat. Asam malat digunakan untuk menggantikan asam tartarat.
Asam tartarat memiliki batasan penggunaan berdasarkan acceptable daily
intake atau ADI sebesar 30 mg/ Kg berat badan per hari (Anonim, 1974)
sedangakan asam malat dapat digunakan dengan kategori GRAS
(generally recognize as safe) (Anonim, 1967).
Menurut Ansel (1989), perbandingan asam organik dan garam
natirum bikarbonat yang ditambahkan ialah 1:1 sedangkan perbandingan
asam sitrat dan tartarat yang lazim digunakan dalam pembuatan
effervescent konvensional ialah sebesar 3:2. Pada tahapan formulasi,
jumlah asam sitrat dan natrium bikarbonat diseragamkan sebagai
parameter yang tetap yaitu 3:4 sedangkan jumlah asam malat parameter
pengubah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan jumlah asam malat
minimal namun memberikan penerimaan terbaik melalui uji organoleptik.
Pemanis yang digunakan dalam penelitian ini ialah aspartam.
Aspartam merupakan salah satu pemanis buatan yang cukup tepat
digunakan dalam produk minuman effervescent karena aspartam memiliki
sifat yang stabil dalam kondisi pH asam terutama dalam hal stabilitas
42
secara molekul secara kimiawi dan juga rasa manis (Holmer et al, 1991).
Pada produk-produk sejenis, aspartam ditambahkan sebanyak 1 mg hingga
2 mg per 1 gram total campuran minuman instan. Akan tetapi, mengingat
aspartam memiliki ADI sebesar 40-50 mg / Kg berat badan perhari, jumlah
asapartam yang ditambahkan ialah sebesar 1 mg per gram total campuran
minuman.
Selain asam organik, garam bikarbonat, dan pemanis aspartam,
ditambahkan bubuk imitasi. Bubuk dummy yang dimaksud ialah bubuk
ekstrak kulit buah manggis yang dibuat tanpa optimasi. Penambahan
ekstrak ini dimaksudkan untuk mensimulasikan karakter minuman
effervescent yang akan dibuat.
Formula yang ada diuji secara organoleptik untuk menentukan
formulasi terbaik. Formula yang diujikan memiliki komposisi asam bubuk
dummy sebanyak x g, natrium bikarbonat sebanyak x g, aspartam
sebanyak x g, dan asam sitrat sebanyak x g. Sebagai parameter pengubah
ialah jumlah asam malat yang berbeda. Jumlah asam malat yang
ditambahkan ialah sebanyak x, x, x, x, x dan xgram untuk masing-masing
formula 1 sampai 6 secara berurutan. Adapun uji organoleptik yang
dilakukan ialah uji rating hedonik dengan metode skala garis. Dalam uji
rating hedonik, penentuan formulasi terbaik didasarkan pada tingkat
kesukaan panelis terhadap parameter rasa asam, rasa manis dan
penerimaan secara keseluruhan.
Hasil uji rating hedonik pada parameter rasa manis menunjukkan
perbedaan yang signifikan untuk masing-masing sampel setelah diuji
secara statistik dengan metode ANOVA pada taraf uji p = 0,01. Sampel
formulasi 4 dan 5 menunjukkan nilai rata respons tingkat kesukaan yang
paling tinggi yaitu sebesar 9,59 dan 10,2 (Gambar 14). Pengujian stastisik
lanjut dengan uji Duncan menunjukkan kedua sampel dengan respon skor
kesukaan tertinggi yaitu sampel 4 dan 5 tidak berbeda secara nyata pada
taraf uji p = 0,05 (Lampiran 26).
43
12
10.5e
9.59d
10
8.49cd
8.06bc
7.16b
8
6
5.73a
4
2
0
1
Formula
Pada pengujian parameter rasa asam pada uji hedonik (Gambar 15),
menunjukkan bahwa setiap sampel berbeda nyata setelah diuji secara
statistik menunjukkan hasil yang berbeda secara signifikan pada taraf uji p
= 0,01. Uji statistik lebih lanjut dengan menggunakan uji Duncan
menunjukkan bahwa parameter asam untuk formulasi 4, 5 dan 6
memberikan nilai tertinggi namun tidak menunjukkan perbedaan yang
Signifikan pada taraf uji p = 0,05 (Lampiran 24).
Untuk parameter penerimaan secara keseluruhan (Gambar 16),
pengujian dengan statistik menunjukkan bahwa pada taraf uji p = 0,01
setiap sampel memberikan pengaruh yang signifikan terhadap skor
kesukaan oleh panelis. Dalam pengujian parameter ini, skor rataan
kesukaan tertinggi ditunjukan pada formula 4 yaitu sebesar 10,05 (Gambar
15). Pengujian lebih lanjut dengan uji Duncan menunjukkan bahwa baik
formula 4 dan 5 tidak berbeda secara signifikan pada taraf uji p = 0,05
(Lampiran 25).
44
12
9.69c
10
8.11b
8.6bc
8.96bc
8
6
5.1a
5.51a
4
2
0
3
4
Formulasi
10.05c
10
9.45bc
8.44b
8.91b
8
6
5.49a
6.2a
4
2
0
1
Formulasi
45
karena itu diperlukan analisis lebih lanjut terutama analisis biaya produksi
dalam pembuatan minuman effervescent.
Analisis biaya produksi yang dimaksudkan ialah penghitungan biaya
pembuatan 1 keping tablet pada saat penelitian. Asumsi harga bahan per
gram yang digunakan antara lain bubuk imitasi Rp 750,00, aspartam Rp.
137,50, asam sitrat Rp. 35,00, asam malat Rp. 90,00, dan natirum
bikarbonat Rp 4,50. Harga per tablet formula 5 ialah sebesar Rp. 291,83
sedangakn untuk formula 6 sebesar Rp. 293,63. Formula 4 memiliki biaya
produksi lebih rendah Rp 2,00 dibanding dengan formula 5. Oleh karena
itu formula 4 lebih disarankan untuk dikembangkan lebih lanjut karena
memiliki harga produksi yang lebih rendah.
Dengan demikian formula dasar terbaik dapat diliah lebih lengkap pada
tabel 8.
Tabel 8. Komposisi Formula Dasar effervescent
2.
Ingridien
Jumlah (g)
Asam sitrat
Asam malat
Na-bikarbonat
Aspartam
Formula Utama
Setelah mendapatkan formulasi dasar effervescent, dilakukan
formulasi lebih lanjut. Formulasi lanjut bertujuan untuk menentukan
banyaknya bubuk ekstrak yang harus ditambahkan pada formula
effervescent terpilih. Selain itu pada tahapan ini ditambahakan 2 macam
bahan tambahan pangan yang membantu memperbaiki kondisi proses
dalam pembuatan tablet effervescent yaitu PEG (polietilen glikol) dan
sorbitol.
PEG memiliki fungsi sebagai bahan perekat dan lubrikan pada saat
pencetakan tablet sedangkan sorbitol memiliki fungsi sebagai bahan
perekat dan pemadat. PEG memiliki batasan ADI sebesar 10 mg/Kg berat
badan per hari (Sheftel, 2000) sedangkan sorbitol dikategorikan sebagai
GRAS. Oleh karena itu, penambahan PEG disesuiakan dengan batasannya
46
9.14a
9.15a
9
8,5
8
7.82b
7,5
7
1
2
Formula
47
Data hasil pengujian parameter rasa rating hedonik (Gambar 18) juga
diuji secara statistik. Pengujian statistik dilakukan dengan metode
ANOVA dengan taraf uji p = 0,05. Hasil pengujian statistik menunjukkan
bahwa skor rata-rata penerimaan untuk parameter rasa tidak berbeda nyata
pada taraf uji p = 0,05 (Lampiran 31).
9
8.24a
8.05a
6.86a
7
6
5
4
3
2
1
0
1
2
Formula
bahwa
skor
rata-rata
penerimaan
ketiga
formula
menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Uji statistik lanjut dengan uji
Duncan pada ketiga sampel menunjukkan bahwa formula 3 berbeda nyata
dengan formula 1 serta 2 namun formula 1 tidak berbeda nyata dengan
formula 2 pada taraf pengujian p = 0,05 (Lampiran 32).
Secara umum, para panelis cenderung memilih formula 1 dan 2 sebagai
formula terbaik. Hal ini dapat dilihat dari dua dari tiga parameter uji yaitu
warna dan penerimaan secara keseluruhan menunjukkan formula 1 dan 2
berbeda secara nyata dengan formula 3 dan memberikan skor tertinggi di
antara tiga formula yang ada. Akan tetapi, pada dua parmeter uji
organoleptik baik warna dan penerimaan secara keseluruhan tidak
48
8.55a
8.78a
7.3b
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
2
Formula
49
Metode
Hasil (%)
Kadar air
Gravimetri
Kadar Abu
Gravimetri
Kadar Protein
Kjedhal
Kadar Lemak
Soxhlet
Karbohidrat
By different
50
A. Kesimpulan
Hasil
penelitian
menunjukkan
kondisi
proses
terbaik
dalam
51
B. Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya ialah melakukan uji biokimia lanjut
dengan metode in vivo dan melakukan uji toksisitas pada bubuk yang
dihasilkan. Selain itu diperlukan optimasi dalam pembuatan produk
effervescent terutama dalam proses granulasi sehingga dapat menghasilkan
produk yang lebih baik. Untuk penyempurnaan produk juga dapat diformulasi
penambahan pewarna dan flavor.
52
DAFTAR PUSTAKA
Alamtsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu gizi. P.T. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Anonin. 1967. Toxicological Evaluation of some Antimicrobials, Antioxidants,
Emulsifiers, Stabilizer Flour-Treatment Agents, Acid and Bases. FAO and
WHO, Jenewa.
. 1974. Toxicoogical Evaluation of some Antimicrobials, Antioxidants,
Emulsifiers, Stabilizer Flour-Treatment Agents, Acid and Bases. FAO and
WHO, Jenewa.
. 2008. Keragaan Kondisi Manggis Indonesia. Makalah Direktur Jenderal
Hortikultura. Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian,
Jakarta
. 2009. Malic Acid. http://www.wikipedia.org [26 Maret 2010]
. 2009. Microencapsulated oral vaccine. http://www.yet2.com [26 Maret 2010]
Ansel, C. H. 1989. Pengantar Untuk Bentuk Sediaan Farmasi. Universitas
Indonesia, Jakarta
Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari, S. Yasni, dan S. Budiyanto. 1989.
Petunjuk Praktikum Analisis Pangan. PT IPB PRess, Bogor
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Official
Analytical Chemists, Washington, D.C.
.2005. Total Monomeric Anthocyanin Pigment Content of Fruit Juices,
Beverages, Natural Colorants,a nd Wines, J AOAC Int, 88: 1269
Ares, G., C. Barreiro, dan A. Gambaro. 2009. Alternative to reduce the bitterness,
astringency dan characteristic flavour of antioxidant extract. Food, Research
Int, 24: 871-878
Bhandari, B. R., N. Datta, R. Crooks, T. Howes, dan S. Rigby. 1997.A semiempirical approach to optimize the quantity of drying aids required to spray
dry sugar-rich foods. Drying Tech, 15: 25092525
Branen, A. L., M. P. Davidso, dan Salminen (eds). 1990. Food Additivies, Marcel
Dekker, INC, New York
Cnovas, V.B. dan H.V. Mercado. 1996. Dehydration of Foods. Chapman &
Hall, New York.
53
Chaveri, J.P., N.C. Rodriguez, M.O. Ibarra, dan J. M. P. Rojas. 2008. Medicinal
properties of mangosteen (Garcinia mangostana). Food and Chem. Tech,
46: 3227-3239
Chengi, G.R. dan Ghobadian, B.2007. Spray Dryer for Fruit Juice Drying. World.
J. Agri. Sci, (3) 2: 230-236
Chin, Y.W., H. A. Jung, H. Chai, W.J. Keller, and A.D. Kinghorn. 2008.
Xanthones with Quinone Reductase-Inducing Activity from the Fruits of
Garcinia mangostana (Mangosteen). J. Food. Chem, 69: 754-758
Duval, B., K. Shetty dan W.H. Thomas. 1999. Phenolic compounds and
antioxidant properties in the snow alga Chlamydomonas nivalis after
exposure to UV light. J. App. Phycolog, 11: 559-566
Dwivedi, B. K.1991. Sorbitol and Mannitol. Di dalam Nabor, L. O dan Gelardi,
R.C.(ed). Alternative Sweeteners 2nd Edition, Revise and Expanded. Marcel
Dekker, Inc, New York
Ersus, S dan U. Yudagel. 2007. Microencapsulation of anthocyanin pigments of
black carrot (Daucuscarota l.) by spray dryer. J. Food. Eng 80: 805-812
Faridah, D.N., F. Kusnandar, D. HErawati, H.D. Kusumaningrum, N. Wulandari,
D. Indrasti. 2009. Penuntun Praktikum Analisis Pangan. Departemen Ilmu
dan Teknologi Pangan IPB, Bogor
Febriyanti. 2003. Formulasi Minuman Instan Markisa (Passiflora edulis f. edulis
Sims)-Terung Belanda (Chyphomandra betacea Sendt). Skripsi. IPB, Bogor
Fenema, O. R. 1996. Food Chemistry 3rd Edtion. Marcel Dekker, Inc. New York
Filkova, I. dan A.S. Mujumdar. 1995. Industrial Spray Drying Systems. Di
dalam : Mujumdar, A.S. (ed.) Handbook of Industrial Drying. Marcel
Dekker, Inc. New York.
Graf, E. dan I. S. Saguy.1991. Food Product Development: From Concept to
Marketplace. England Chapman 7 Hall, New york
Harper, H.A., V.W. Rodwell, and P.A. Mayes. 1979. Biokimia (Review of
Physiological Chemistry). Terjemahan. Penerbit Buku Kedokteran E.G.C,
Jakarta
Holmer, B.E., R.C. Deis, dan W.H. Shazer. 1991. Aspartam. Di dalam Nabor, L.
O dan Gelardi, R.C.(ed). Alternative Sweeteners 2nd Edition, Revise and
Expanded. Marcel Dekker, Inc, New York
Ichiyanagi T., M. M. Rahman, Y. Hanano, T. Konishi dan Y. Ikeshiro. 2007.
Protocatechuic acid is not the major metabolite in rat bloodplasma after oral
administration of cyanidin 3-O-b-D-glucopyranoside. Food. Chem, 105:
1032-1039
54
Jung, H.A., B.N. Su, W.J .Keller, R.G. Mehta, dan A.D. Kinghor. 2006.
Antioxidant Xanthones from Pericarp of Garcinia mangostana
(mangosteen). J. Agric. Food. Chem, 54: 2077-2082.
Kennedy, J.F., Knill, C.J. and Taylor, D.W. 1995. Maltodextrins. In : Kearsley,
M.W. and Dzyedzic, S.Z. (eds). Handbooks of Starch Hydrolisis Product
and Their Derivate. Chapmen and Hall, Cambrige.
Khalil. 1999. Pengaruh kandungan air dan ukuran partikel terhadap perubahan
perilaku fisik bahan pakan lokal: kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan
dan berat jenis. J. Media Peternakan, 1 (22): 1-11
Larrauri, J.A., P. Ruperez dan F. Saura-Calixto. 1997. Effect of drying
temperature on the stability of polyphenols and antioxidant activity of red
grape pomace peels. J. Agri. Food. Chem, 45: 1390-1393
Lee, R.E. 2009. Effervescent Tablet: Key facts about a Unique, Effective Dosage
Form. Di dalam Tablets and Capsule. CSC Publishing.
Lieberman.1992. Pharmaceutical Dosage Form, vol 1. Marcell Dekker, inc. New
York
Linberg, N., H. Engforsm dan T. Ericsson, 1992 Effervescent Pharmaceutical. Di
dalam : Swarbrick, J dan Boylan J.C.(eds) Encyclopedia of Pharmaceutical
Technology volume 5, Marcell Dekker, inc. New York
dan H. Hansson, 2007. Effervescent Pharmaceutical. Di dalam : Swarbrick, J
(ed) Encyclopedia of Pharmaceutical Technology 3rd Edition, Informa
Healthcar, New York
Kubo, I. N. Mastuda, P. Xiao, dan H. Haraguchi. 2002. Antioxidant Activity of
Deodecyl Gallate. J. Agr Food Chem, 50: 3533-3539
Matsumoto, K., Y.Akao, E. Kobayashi, K.Ohguchi, T. Ito, dan T. Tanaka. 2003.
Induction of Apoptosis by Xanthones from Mangosteen in Human
Leukemia Cell Lines. J. Nat. Prod, 66: 1124-1127
McDonald, M and M.W.J Kearley (ed). 1984. Use of Glucose Syrup in the Food
Industry. Di dalam Glucose Syrup: Science dan Technology. Elvsevier
Applied Science Publisher, London
Meilgaard, M., G.V. Civille dan B.T. Carr. 1999. Sensory Evaluation Techniques.
3 rd edition. CRC Press, New York.
Okezie, B.O. dan A.B. Bello. 1988. Physicochemical and Functional Properties
of Winged Bean Flour and Isolate Compared with Soy Isolate. J. Food Sci,
53 (2).
Palopol, Y., S. Ketsa, D. Stevenson, J.M. Coonet, A.C. Allan, dan I.B. Fegurson.
2009. Colour development and quality of mangosteen (Garcinia
55
mangostana L.) fruit during ripening and after harvest. J. Postharvest. Bio
and Tech, 51: 349-353
Pedroza-Islas, R., J. Alvarez-Ramirez dan E.J. Vernon-Carter. 2000. Using
Biopolimer Blends for Shrimp Feedstuff Microencapsulation-II : Dissolution
and Floatability Kinetics as Selection Criteria. Food Research International
33: 119-124
Pothitirat, W., dan Gritsanapan, W. 2008. Quantitative Analysis Of Total
Mangostins In Garcinia Mangostana Fruit Rind. J Health Res, 22(4): 161166.
Qosim, W.A. 2007. Kulit Manggis Sebagai Antioksidan. http://www.pikiranrakyat.com (tanggal 14 Desember 2008)
Romeo, T.1991. Fundamental of Food Processing an Enginering 2nd edition.
Chapman and Hall, New York
Romper, H., 1996 Starch: Present Use and Future utilization, di dalam Van
Bekkam, H., Ropper, H., da Varagen, A.G.J (ed). Carbohydrate as Organic
Raw Material II. VCH Publisher, Weinhem
Roos, Y. H., & M. Karel. 1991. Plasticizing effect of water on thermal behavior
and crystallization of amorphous food models. J. Food Sci, 56: 3843.
Salimnen, S. dan A. Hallikainen., 1990. Sweeteners, di dalam Larry, A., Branen,
Davidson, P.A., dan Salimnen, S. (ed). Food Additive. (ed). Marcell Dekker,
inc, New York
Sheftel, V.O., 2000. Indirect Food Additives and Polymers: Migration and
Toxicology. CRC press LCC. Florida
Shenck, F.W. dan R.E. Hebed.1992. Starch Hydrolysis Products. VCH Publisher,
Inc, New York
Shetty, K, O.F. Curtis, R.E. Levin, R. Wikowsky dan V. Ang. 1995. Prevention
of vitrification associated with the in vitro shoot culture of oregano
(Origanum vulgare) by Psuedomonas spp. J. Plant Physiol, 147: 447451
Singh, R.P dan D.R. Heldman. 2001. Food Process Engineering. AVI Publ. Co.,
Inc. Wesport, Connecticut.
Swarbrick, J dan J.C Boylan (Eds). 1992. Encyclopedia of Pharmaceutical
Technology volume 5, Marcell Dekker, inc. New York
Truong, V., B.R. Bhandari dan Tony Howes. 2005. Optimization of cocurrent
spray drying process for sugar-rich foods: Part IIOptimization of spray
drying process based on glass transition concept. J. Food. Eng, 71: 66-72
56
57
Konsentrasi
bahan pengisi
Ulang
an
1
5%
160
Total
Padatan
8.72%
Persenta
se
57.31%
42.69%
8.53%
58.62%
41.38%
11.71%
85.43%
14.57%
11.72%
85.32%
14.68%
15.62%
96.04%
3.96%
10%
15%
2
15.83%
94.76%
5.24%
8.95%
55.85%
44.15%
5%
170
8.90%
56.20%
43.80%
12.72%
78.63%
21.37%
10%
2
12.40%
80.68%
19.32%
16.06%
93.41%
6.59%
15%
2
15.75%
95.22%
4.78%
8.56%
58.41%
41.59%
5%
178
8.22%
60.81%
39.19%
12.92%
77.41%
22.59%
10%
2
12.58%
79.50%
20.50%
16.50%
90.92%
9.08%
15%
2
16.47%
91.08%
Ratarata
SD
32.88%
0.01
11.07%
0.00
17.78%
0.01
36.44%
0.01
15.76%
0.01
17.65%
0.01
34.46%
0.02
17.39%
0.02
9.00%
0.00
8.92%
58
Ulangan
5%
2
Rata2
SD
160
10%
2
Rata2
SD
15%
2
Rata2
SD
80.66
80.4
79.95
80.34
79.77
77.25
78.69
78.57
79.45
1.19
81.44
81.07
80.08
80.86
82.19
80.6
80.07
80.95
80.91
0.78
84.7
82.65
80.61
82.65
85.15
82.72
84.49
84.12
83.39
1.10
19.11
18.86
18.58
18.85
15.22
18.59
18.84
17.55
18.20
1.54
17.39
16.93
16.84
17.05
17.2
15.82
15.32
16.11
16.58
0.81
16.28
19.9
16.34
17.51
15.7
15.3
15.56
15.52
16.51
0.90
15.45
15.17
15.88
15.5
15.29
16.01
16.83
16.04
15.77
0.60
15.49
15.11
14.69
15.10
13.76
12.32
12.35
12.81
13.95
1.18
12.09
13.32
12.74
12.72
12.36
11.21
12.45
12.01
12.36
0.58
59
Ulangan
1
5%
2
Rata2
SD
1
170
10%
2
Rata2
SD
1
15%
2
Rata2
SD
L
82.81
82.73
83.15
82.90
84.1
84.56
84.42
84.36
83.63
0.68
85.23
83.32
86.03
84.86
83.96
85.17
85.79
84.97
84.92
0.66
86.23
89.45
87.88
87.85
88.53
88
88.98
88.50
88.18
0.45
a
15.23
15.15
15.11
15.16
14.68
15.05
14.66
14.80
14.98
0.23
12.85
12.62
13.35
12.94
13.32
12.77
13.38
13.16
13.05
0.26
11.83
11.66
11.62
11.70
11.8
11.94
11.76
11.83
11.77
0.09
b
12.97
13.01
12.79
12.92
13.44
13.78
13.21
13.48
13.20
0.32
10.75
10.57
11.16
10.83
10.63
10.39
11.28
10.77
10.80
0.33
10.57
10.11
10.13
10.27
10.22
10.05
10.13
10.13
10.20
0.09
60
Ulangan
1
5%
2
Rata2
SD
1
178
10%
2
Rata2
SD
1
15%
2
Rata2
SD
L
83.11
82.25
83.97
83.11
83.55
84.69
82.62
83.62
83.37
0.77
83.93
85.37
86.08
85.13
87.67
86.48
86.83
86.99
86.06
0.94
87.39
87.07
86.81
87.09
89
87.22
88.42
88.21
87.65
0.82
a
16.23
15.54
15.67
15.81
16.21
15.83
16.32
16.12
15.97
0.23
12.99
13.32
13.75
13.35
12.98
13.26
13.59
13.28
13.32
0.22
13
13.42
13.05
13.16
12.64
12.4
12.68
12.57
12.87
0.28
b
13.42
13.31
12.96
13.23
13.72
13.42
14.01
13.72
13.47
0.30
10.92
10.89
11.63
11.15
11.17
11.56
11.24
11.32
11.24
0.17
10.56
10.73
10.53
10.61
10.48
10.1
10.6
10.39
10.50
0.21
61
Source
Corrected Model
Mean Square
17.369
127748.276
127748.276
Suhu
80.821
Bahan_Pengisi
Suhu * Bahan_Pengisi
56.560
1.567
7.262
127894.486
Intercept
Error
Total
Corrected Total
df
146.210
a R Squared = .950 (Adjusted R Squared = .906)
Sig.
.000
40.411
F
21.526
158324.19
6
50.083
2
4
28.280
.392
35.049
.486
.000
.747
9
18
.807
.000
.000
17
170
Sig.
6
6
1
81.2483
2
85.6917
85.7933
1.000
.849
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = .807.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
b Alpha = .05.
Bahan_Pengisi
Homogeneous Subsets
Skor
Duncan
Subset
Bahan_Pengisi
5
10
15
Sig.
N
6
6
6
1
82.1483
84.1017
1.000
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = .807.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
b Alpha = .05.
86.4833
1.000
62
Source
Corrected Model
Intercept
Suhu
Bahan_Pengisi
Suhu * Bahan_Pengisi
Error
Total
df
8
1
2
Mean Square
9.280
3949.235
24.381
F
22.853
9725.050
60.039
Sig.
.000
.000
.000
23.429
2.052
2
4
11.715
.513
28.848
1.263
.000
.352
3.655
4027.133
9
18
.406
Corrected Total
77.899
a R Squared = .953 (Adjusted R Squared = .911)
17
160
Sig.
6
6
1
13.2900
14.0483
17.0983
.069
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = .406.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
b Alpha = .05.
Bahan_Pengisi
Homogeneous Subsets
Skor
Duncan
Subset
Bahan_Pengisi
15
10
5
N
6
6
6
1
13.7033
14.3517
16.3817
Sig.
.112
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = .406.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
b Alpha = .05.
63
Source
Corrected Model
Intercept
Suhu
Bahan_Pengisi
Suhu * Bahan_Pengisi
Error
Total
8
1
2
Mean Square
6.863
2784.570
12.650
F
18.749
7607.190
34.559
Sig.
.000
.000
.000
29.269
.334
2
4
14.635
.083
39.980
.228
.000
.916
3.294
2842.767
9
18
.366
Corrected Total
df
58.197
a R Squared = .943 (Adjusted R Squared = .893)
17
160
Sig.
6
6
1
11.4383
11.7717
14.1033
.365
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = .366.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
b Alpha = .05.
Bahan_Pengisi
Homogeneous Subsets
Skor
Duncan
Subset
Bahan_Pengisi
15
10
5
Sig.
N
6
6
6
1
11.0950
12.0667
1.000
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = .366.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
b Alpha = .05.
14.1517
1.000
64
Kosentrasi
bahan
pengisi
5%
160
10%
15%
5%
170
10%
15%
5%
178
10%
15%
Ulang
an
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
Bobot
rendemen
(g)
14.3241
19.2489
21.2157
27.7316
29.5616
28.6984
26.3142
27.0245
23.5656
26.2611
41.8799
39.5985
18.3412
20.2052
23.9918
22.9678
23.2617
25.5238
Bobot
sampel
(g)
100
100
100
100
80
80
100
100
80
80
80
80
80
80
60
60
60
60
Bobot
maltodeks
trin (g)
40
36
80
80
93
99
37
37.5
58
67
85.5
93
30.5
32
45
49
67.5
75
Rendeme
n (%)
10.23
14.15
11.79
15.41
17.09
16.03
19.21
19.65
17.08
17.86
25.31
22.89
16.60
18.04
22.85
21.07
18.24
18.91
Ratarata
12.1
9
SD
13.6
0
2.5
6
16.5
6
0.7
5
19.4
3
0.3
2
17.4
7
0.5
6
24.1
0
1.7
1
17.3
2
1.0
2
21.9
6
1.2
6
18.5
8
0.4
7
2.7
7
65
Lampiran 7. Data Uji Statistik Rendemen Bubuk Esktrak Kulit Buah Manggis
Terhadap Tepung Kulit Buah Manggis dan Maltodekstrin
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Skor
Type III Sum
of Squares
222.205(a)
5774.754
132.917
Source
Corrected Model
Intercept
Suhu
Bahan_Pengisi
Suhu * Bahan_Pengisi
Error
Total
Corrected Total
df
8
1
2
Mean Square
27.776
5774.754
66.458
F
11.922
2478.725
28.526
Sig.
.001
.000
.000
35.795
53.494
2
4
17.897
13.373
7.682
5.740
.011
.014
20.968
6017.926
9
18
2.330
243.173
a R Squared = .914 (Adjusted R Squared = .837)
17
N
2
2
2
2
1
12.192550
13.596450
13.596450
16.560100
16.560100
17.319400
2
2
17.470600
18.575500
2
2
19.430800
18.575500
19.430800
21.960350
21.960350
.063
24.097200
.195
.382
.084
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 2.330.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.
b Alpha = .05.
.116
66
Kosentrasi
bahan
pengisi
Ulang
an
Bobot
Rendemen
(g)
Bobot
Ekstrak +
maltodekstin
(g)
14.3241
690
8.72
19.2489
688
8.53
21.2157
718
11.71
27.7316
664
11.72
29.5616
596
15.62
28.6984
637
15.83
26.3142
612
8.95
27.0245
644
8.9
23.5656
488
12.72
26.2611
601
12.4
41.8799
583
16.06
39.5985
627
15.75
18.3412
523
8.56
20.2052
580
8.22
23.9918
411
12.97
Total
Padatan( Yield
%)
5%
160
10%
15%
5%
170
10%
15%
5%
178
10%
2
22.9678
462
12.58
23.2617
418
16.5
15%
2
25.5238
480
16.47
23.8
1
32.8
0
25.2
3
35.6
4
31.7
5
28.4
6
48.0
4
47.1
5
37.9
6
35.2
4
44.7
3
40.1
0
40.9
7
42.3
8
45.0
1
39.5
2
33.7
3
32.2
9
Ratarata
SD
28.3
0
6.36
30.4
3
7.36
30.1
1
2.33
47.6
0
0.63
36.6
0
1.93
42.4
1
3.27
41.6
7
1.00
42.2
6
3.88
33.0
1
1.02
67
Lampiran 9. Data Uji Statistik Bubuk Ekstrak Kulit Manggis Terhadap Tepung
Kulit Total Padatan Ekstrak dengan Maltodekstrin
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Skor
Source
Corrected Model
Intercept
df
8
1
Mean Square
93.362
24553.154
F
6.371
1675.463
Sig.
.006
.000
Suhu
Bahan_Pengisi
513.175
50.621
2
2
256.587
25.310
17.509
1.727
.001
.232
Suhu * Bahan_Pengisi
Error
183.097
131.891
4
9
45.774
14.655
3.124
.072
25431.938
878.783
18
17
Total
Corrected Total
68
Lampiran 10. Data Total Padatan Ekstrak Kulit Manggis dengan Maltodekstrin
Suhu
Konsentarasi bahan
pengisi
Ulangan
1
5%
2
1
160
10%
2
1
15%
2
1
5%
2
1
170
10%
2
1
15%
2
W1
W2
5.0005
6.6818
6.246
Total
padatan
(%)
8.72
5.0001
6.1062
5.6695
8.73
5.0514
6.355
5.9254
8.50
5.0305
6.0448
5.6144
8.56
5.0023
6.8303
6.2466
11.67
5.0027
6.2577
5.6702
11.74
5.0011
6.512
5.9263
11.71
5.0007
6.2014
5.6148
11.73
5.0011
7.0198
6.2442
15.51
5.0002
6.4562
5.6698
15.73
5.001
6.7184
5.9236
15.89
5.0008
6.4011
5.616
15.70
5.0022
6.6912
6.2465
8.89
5.0024
6.1234
5.6725
9.01
5.0018
6.3734
5.9257
8.95
5.0022
6.0609
5.6185
8.84
5.0036
6.8802
5.2441
32.70
5.0049
6.3037
5.667
12.72
5.0043
6.5446
5.9235
12.41
5.0028
6.2325
5.6132
12.38
5.004
6.7391
5.936
16.05
5.0047
6.4322
5.628
16.07
5.0034
7.0487
6.2594
15.78
5.0007
6.4713
5.6847
15.73
Rata-rata
Rata-rata
SD
8.63
0.14
11.71
0.01
15.71
0.13
8.92
0.04
17.55
7.29
15.91
0.22
8.72
8.53
11.71
11.72
15.62
15.80
8.95
8.90
22.71
12.40
16.06
15.75
69
Suhu
Konsentarasi bahan
pengisi
Ulangan
1
5%
2
1
178
10%
2
1
15%
2
5.0005
6.3611
5.9372
Kadar air
%
8.48
5.0059
6.0614
5.6288
8.64
5.0033
6.6752
6.2597
8.30
5.004
6.092
5.6846
8.14
5.0018
6.5861
5.9373
12.97
5.0015
6.2699
5.6265
12.86
5.0037
6.888
6.2599
12.55
5.0027
6.3185
5.6879
12.61
5.0008
6.6384
5.8144
16.48
5.0014
5.7188
4.8926
16.52
5.0014
5.8189
4.9946
16.48
5.0007
5.967
5.1438
16.46
W1
W2
Rata-rata
Rata-rata
SD
8.39
0.24
12.75
0.24
16.48
0.02
8.56
8.22
12.92
12.58
16.50
16.47
70
Lampiran 11. Data Total Padatan Bubuk Ekstrak Kulit Buah Manggis
Suhu
Konsentarasi bahan
pengisi
Ulangan
1
5%
2
1
160
10%
2
1
15%
2
1
5%
2
1
170
10%
2
1
15%
2
W (g)
W1 (g)
W2 (g)
0.754
5.3331
4.6368
Kadar air
%
92.35
0.7248
5.1779
4.509
92.29
0.7584
5.3499
4.6557
91.53
0.61
5.9041
5.339
92.64
0.96
5.6156
4.7397
91.24
0.8006
5.8435
5.1111
91.48
1.6664
6.098
4.5546
92.62
0.9993
5.6678
4.7434
92.50
0.6618
5.6528
5.0374
92.99
1.1315
5.3526
4.2673
95.92
1.3091
5.9625
4.7581
92.00
1.1047
5.5608
4.5477
91.71
1.1315
5.8447
4.7659
95.34
0.4781
4.7332
4.2776
95.29
0.9736
6.0088
5.1034
93.00
1.2687
6.1117
4.9348
92.76
1.0683
5.4046
4.3849
95.45
1.3486
5.8125
4.5264
95.37
0.9424
5.3523
4.4575
94.95
1.1107
6.0665
5.0142
94.74
1.2257
5.9772
4.81
95.23
1.2087
7.3335
6.181
95.35
1.4825
5.7891
4.3884
94.48
1.6455
6.1477
4.5837
95.05
Rata-rata
Rata-rata
SD
92.20
0.16
91.96
0.85
93.15
1.84
94.10
1.72
95.13
0.40
95.03
0.37
92.32
92.09
91.36
92.56
94.45
91.86
95.32
92.88
95.41
94.85
95.29
94.76
71
Suhu
Konsentarasi bahan
pengisi
Ulangan
1
5%
2
1
178
10%
2
1
15%
2
0.6731
5.4477
4.8224
Kadar air
%
92.90
1.009
5.9551
5.0156
93.11
1.1599
6.0817
5.0127
92.16
1.3254
6.0035
4.7827
92.11
1.0915
5.8005
4.784
93.13
0.9008
5.5035
4.6648
93.11
1.0655
6.0336
5.0407
93.19
1.0313
5.8173
4.8593
92.89
1.6558
5.8982
4.3489
93.57
1.1045
5.5535
4.5193
93.64
1.4613
6.5023
5.1376
93.39
1.3492
5.903
4.6488
92.96
W1
W2
Rata-rata
Rata-rata
SD
92.57
0.61
93.08
0.06
93.39
0.30
93.01
92.14
93.12
93.04
93.60
93.17
72
Lampiran 12. Data Kadar Antosianin Bubuk Ekstrak Kulit Buah Manggis
Suhu
Konsentrasi
Bahan Pengisi
Ulan
gan
Bobot
Sampel
(g)
1.0026
5%
160
1.0024
1.0025
10%
2
1.0023
1.0023
15%
2
1.0023
1.0017
5%
170
1.0024
1.0005
10%
2
1.0012
1.0013
15%
2
1.0020
pH 1
pH 4.5
520
700
520
700
0.492
0.161
0.304
0.182
0.494
0.162
0.304
0.182
0.384
0.098
0.323
0.173
0.388
0.096
0.327
0.174
0.222
0.05
0.166
0.075
0.226
0.05
0.169
0.074
0.251
0.044
0.209
0.083
0.251
0.046
0.211
0.083
0.184
0.063
0.182
0.127
0.184
0.063
0.183
0.125
0.17
0.042
0.145
0.079
0.17
0.045
0.144
0.08
0.38
0.083
0.298
0.123
0.382
0.083
0.299
0.122
0.352
0.06
0.26
0.092
0.351
0.059
0.261
0.093
0.238
0.047
0.196
0.076
0.238
0.047
0.199
0.075
0.238
0.047
0.2
0.076
0.238
0.048
0.199
0.076
0.2
0.058
0.149
0.078
0.2
0.059
0.15
0.078
0.182
0.046
0.135
0.07
0.181
0.047
0.136
0.068
Total
Padatan
Total ekstrak
dalam bubuk
92.32%
42.690%
92.09%
41.385%
91.36%
14.575%
92.56%
14.682%
94.45%
3.957%
91.86%
5.244%
95.32%
44.146%
92.88%
43.804%
95.41%
21.365%
94.85%
19.324%
95.29%
6.594%
94.76%
4.777%
Konsentrasi
Antosinin
(mg/L)
176.66
177.50
118.90
121.52
202.65
202.65
198.60
188.79
588.41
561.67
428.86
421.94
96.67
96.67
101.55
101.55
116.27
109.72
121.95
121.95
376.87
366.26
522.76
485.95
Ratarata
Ratarata
SD
148.64
40.2
1
198.18
6.33
500.22
105.
81
99.11
3.45
117.47
6.33
437.96
93.9
0
177.08
120.21
202.65
193.70
575.04
425.40
96.67
101.55
113.00
121.95
371.56
504.36
73
Suhu
Konsentrasi
Bahan Pengisi
Ulan
gan
Bobot
Sampel
(g)
1.0004
5%
2
1
178
1.0013
1.0005
10%
2
1.0005
1.0027
pH 1
1.0015
Total
Padatan
Total ekstrak
dalam bubuk
93.01%
41.585%
Konsentrasi
Antosinin (mg/L)
520
700
520
700
0.368
0.085
0.273
0.127
0.369
0.085
0.274
0.126
117.39
97.90
118.25
0.361
0.09
0.301
0.136
0.362
0.089
0.301
0.138
0.239
0.047
0.179
0.076
0.239
0.047
0.179
0.074
138.08
133.00
0.246
0.053
0.187
0.07
0.246
0.053
0.187
0.069
0.188
0.035
0.143
0.056
0.186
15%
pH 4.5
0.035
0.144
92.14%
39.195%
93.12%
22.587%
93.04%
20.502%
93.60%
9.082%
101.60
141.26
131.25
258.60
0.056
246.84
192.49
0.159
0.029
0.133
0.051
0.159
0.028
0.135
0.05
93.17%
8.925%
184.47
Ratarata
Ratarata
SD
108.79
12.
78
135.90
5.3
4
220.60
45.
42
117.82
99.75
139.67
132.12
252.72
188.48
74
Source
Corrected Model
Mean Square
110.093
F
16.529
Sig.
.000
1
8
2149.184
110.093
322.681
16.529
.000
.000
59.944
9
3089.869
18
Corrected Total
940.686
17
a R Squared = .936 (Adjusted R Squared = .880)
6.660
Intercept
Interaksi
df
2149.184
880.742
Error
Total
170,10
178,10
2
2
2
2
4.955300
5.439350
5.873550
6.794750
160,5
160,10
2
2
7.432200
9.908750
178,15
170,15
2
2
11.030000
160,15
Sig.
21.898050
25.010950
.061
.258
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 6.660.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.
b Alpha = .05.
75
Lampiran 14. Data Total Fenol Ekstrak dan Bubuk Kulit Buah Manggis
Suhu
Konsentrasi
bahan pengisi
Ulan
gan
Esktrak
Bobot
Sampel
0.9799
1.0004
5%
2
1
160
1.0005
1.0001
10%
2
1.0011
1.0015
15%
2
1.0008
Total
Padatan
Total esktrak
dalam bubuk
Total Fenol
(mg/g)
Absorbansi
Total Fenol
0.554
9.23E+00
2.36E+02
0.554
9.23E+00
2.36E+02
0.56
9.33E+00
2.39E+02
0.56
0.53
9.33E+00
2.39E+02
0.53
4.42E+01
1.12E+02
0.602
5.02E+01
1.32E+02
0.602
5.02E+01
0.231
1.93E+01
0.231
1.93E+01
1.45E+02
0.213
1.78E+01
1.30E+02
0.213
1.78E+01
0.243
8.10E+00
4.42E+01
3.99%
92.32%
42.69%
92.09%
41.38%
91.36%
14.57%
92.56%
14.68%
94.45%
3.96%
1.12E+02
1.32E+02
1.45E+02
1.30E+02
2.16E+02
0.243
8.10E+00
2.16E+02
0.232
7.73E+00
1.60E+02
0.232
7.73E+00
91.86%
5.24%
1.60E+02
Rata-rata
(mg/g)
Ratarata(mg/
g)
SD
237.44
0.00
121.80
0.01
137.51
0.01
188.40
0.04
236.16
238.72
112.02
131.57
144.55
130.47
216.40
160.41
76
Suhu
Konsentrasi
bahan pengisi
Ulan
gan
Bobot
Sampel
0.9997
5%
2
1
170
1.0000
1.0020
10%
2
1.0029
1.0020
15%
2
1
1.0010
1.0010
5%
2
1
178
1.0014
0.9999
10%
2
1.0024
2.0023
15%
2
2.0023
Absorbansi
Total Fenol
(Kurva standar)
(ppm)
Total
Padatan
Total esktrak
dalam serbuk
95.3182%
44.15%
Total Fenol
(mg/g)
0.732
2.44E+01
0.732
2.44E+01
5.80E+01
0.86
2.87E+01
7.05E+01
0.86
2.87E+01
92.8797%
43.80%
95.41%
21.37%
5.80E+01
7.05E+01
0.34
1.13E+01
0.34
1.13E+01
5.55E+01
0.364
1.21E+01
6.60E+01
0.364
1.21E+01
0.296
9.87E+00
0.296
94.85%
19.32%
95.29%
6.59%
5.55E+01
6.60E+01
1.57E+02
9.87E+00
1.57E+02
0.256
8.53E+00
1.88E+02
0.256
8.53E+00
0.698
2.33E+01
94.76%
4.78%
93.01%
41.59%
1.88E+02
6.01E+01
0.7
2.33E+01
6.03E+01
0.55
1.83E+01
5.07E+01
0.55
1.83E+01
0.299
9.97E+00
0.299
9.97E+00
0.27
9.00E+00
0.27
9.00E+00
0.33
1.10E+01
0.33
1.10E+01
0.408
1.36E+01
0.408
1.36E+01
92.14%
39.19%
93.12%
22.59%
93.04%
20.50%
93.60%
9.08%
93.17%
8.92%
5.07E+01
4.74E+01
4.74E+01
4.71E+01
4.71E+01
6.46E+01
6.46E+01
8.17E+01
8.17E+01
Rata-rata
(mg/g)
Ratarata(mg/
g)
SD
64.2319
0.01
60.7496
0.01
172.510
0
0.02
55.4396
0.01
47.2304
0.00
73.1520
0.01
58.0035
70.4603
55.4881
66.0111
156.7060
188.3141
60.1829
50.6964
47.3923
47.0684
64.6240
81.6801
77
Source
Corrected Model
Mean Square
5804.142
F
19.486
Sig.
.000
1
8
188507.005
5804.142
632.859
19.486
.000
.000
2680.792
9
237620.933
18
Corrected Total
49113.927
17
a R Squared = .945 (Adjusted R Squared = .897)
297.866
Intercept
Interaksi
df
188507.005
46433.135
Error
Total
N
2
1
47.230350
2
2
55.439650
60.749600
2
2
64.231900
73.152050
2
2
2
121.79760
0
137.50900
0
137.50900
0
172.51005
0
.198
.386
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 297.866.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.
b Alpha = .05.
.073
172.51005
0
188.40180
0
.381
78
Lampiran 16. Kurva Standar Analisis Total Fenol, Kurva Standar Analisis mangostin, Data Kadar -mangostin
Kurva Standar Analisis Total Fenol
A
b
s
o
r
b
a
n
s
1
0,8
0,6
i
0,4
y = 0,0039x
R = 0,9962
0,2
0
0
50
100
150
200
250
y = 1,0307x
R = 0,9945
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
0,2
0,4
0,6
0,8
Konsentrasi (ppm)
Bobot
samp
el (g)
9.887
6
1.000
3
Absorban
si
0.252
0.283
0.56
0.565
Kosentrasi mangostin
(kurva standar)
0.24
0.25
0.54
0.55
Total
padata
n
3.99%
3.99%
93.15%
93.15%
Kosentrasi mangostin
(mg/L)
310.08
348.22
58.35
58.87
Rata
rata
329.
15
26.
97
58.6
1
0.3
7
SD
79
Lampiran 17. Kurva Standar DPPH, Data analisis DPPH, Data Analisis
Kelarutan
Kurva Standar DPPH
1,6
A
b
s
r
o
b
a
n
s
i
1,4
1,2
1
0,8
0,6
y = -0.0001x + 1.401
R = 0.991
0,4
0,2
0
0
200
400Kosentrasi
600 (ppm)800
1000
1200
Bobot
sampel
Ekstrak
9.9115
Bubuk
2.0005
Absorb
ansi
0.835
0.84
0.668
0.664
Kapasitas
antioksidan (kurva
standar)
283
280.5
36.65
36.85
Total
Padatan
3.99%
3.99%
93.15%
93.15%
Kapasitas
antioksidan
(mg/g)
715.60
709.29
427.56
429.89
Ratarata
SD
712.
45
4.4
7
428.
75
1.6
5
Ratarata
SD
3.19
0.39
Bobot
Sampel
(g)
0.9999
1.0007
0.9999
1.0003
Bobot kertas
saring
0.6127
0.6206
0.5797
0.6032
Bobot kertas
saring+
sampel kering
0.6365
0.6511
0.6146
0.6328
Total padatan
tak larut (%)
2.56
3.27
3.75
3.18
Ratarata
2.91
3.46
80
Lampiran 18. Data Analisis Densitas Kamba Bubuk Ekstrak Kulit Buah
Manggis Tanpa Pemadatan, Data Analisis Densitas Kamba
Bubuk Ekstrak Kulit Buah Manggis dengan Pemadatan
Data Analisis Densitas Kamba Bubuk Ekstrak Kulit Buah Manggis Tanpa
Pemadatan
Ulangan
1
2
Bobot
Sampel
(g)
3.9665
4.3028
4.0466
4.3091
Densitas
kamba
(kg/m3)
Ratarata
SD
415.63
3.05
413.47
417.79
Data Analisis Densitas Kamba Bubuk Ekstrak Kulit Buah Manggis dengan
Pemadatan
Ulangan
1
2
Bobot
Sampel
5.0307
5.1542
5.0523
4.9509
Densitas
kamba
(kg/m3)
Rata-rata
SD
504.7025
6.42
509.245
500.16
81
Tanggal : ............................
Instruksi
1. Ciciplah setiap contoh dari kiri ke kanan satu per satu.
2. Evaluasi rasa manis, rasa asam dan tingkat kesukaan secara keseluruhan masing
masing sampel uji
3. Berilah tadna berupa gari vertikal di atas gari horizontal yang tersedia serta tuliskan
di atas garis vertikal tersebut kode masing-maisng sampel uji
Rasa Manis
Sangat tidak suka
Sangat suka
Rasa Asam
Sangat tidak suka
Sangat suka
Kesuluruhan
Sangat tidak suka
Sangat Suka
82
Lampiran 20. Data Uji Rating Hedonik Formula Effervescent Dasar Parmeter
Rasa Manis
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2.85
11.1
3.25
10.65
3.1
4.05
9.65
6.95
8.45
7.05
5.3
6
1.15
4.2
3.9
0.3
13.7
3.8
12
3.5
3.6
1.25
1.25
4
6.25
6.3
7.55
9
8.6
3.2
5.73
2
12.5
7.2
6.2
9.6
5.3
7.75
9.65
6.5
8.45
7.95
12.9
7.4
9.65
5.1
4.2
0.85
10.55
2.8
12.7
1.2
5.25
2.5
4.05
4.6
11.3
7.05
11.65
7.7
9.75
2.5
7.16
3
4.7
8.8
10.1
10.1
7.75
8.85
9.45
7.5
10.1
9.25
8.05
8.9
4.7
3.1
5.15
4.85
11.5
9
13.45
12.45
8.75
5.15
8.95
5.1
9.6
7.9
9.5
7.2
10.65
1.35
8.06
4
11.2
12.4
11.7
11.9
12.35
6.75
9.65
5.85
12.25
11.5
9.8
8.45
5.9
8
9.35
6.45
14.5
10.3
10.4
7.8
5.22
11.1
12.55
9
7.45
9.5
8.4
8.7
11.95
7.45
9.59
5
10.35
11.8
7.9
11.6
15
4.85
9.65
4.7
10.1
12.9
10.3
7.9
5.9
7.1
11.5
7.7
12.95
11.7
11.25
12.45
10.7
14.2
14.6
11.35
8.45
10.25
6.15
9.7
13.1
9.85
10.20
6
6.7
10
9.25
11.35
10.1
6.75
9.45
5.15
10.1
10.4
6.55
12
7.15
6.1
8.15
5..25
12.1
8
9.7
7.8
6.95
7.05
12.55
6.95
10.35
8.7
10.65
8.25
10.95
5.55
8.49
83
Lampiran 21. Data Uji Rating Hedonik Formula Effervescent Dasar Parmeter
Rasa Asam
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2.55
8.15
2.8
6
1.9
6.3
9.55
4.95
7.35
7.15
4.35
3.6
1.4
4.8
3.5
0.75
10.5
3.45
8.15
1.25
2.45
2.7
3.95
1.15
11.5
4.3
8.5
7.95
9.5
2.65
5.10
2
3.95
9.95
4.95
5.35
3
5.65
9.55
6.9
10.3
8.35
6.05
5.85
2.3
3.5
4.85
1.5
8.25
4.5
9
3.7
3.3
2.25
1.05
2.05
6.65
4.95
9.75
3.35
10.75
3.75
5.51
3
12.85
11.2
9.15
6.65
5.3
8.25
9.55
8.6
10.3
9.65
6.8
12
4.5
6.55
6.2
2
7.4
8.05
9.85
3.7
7.8
7.8
14.6
2.65
8.95
11.95
9.75
4.7
11.3
5.25
8.11
4
10.3
12.55
9.85
7.4
7.9
6.85
9.25
7.55
12.1
12.5
13.3
10.1
7.45
9.25
9.5
4.9
13.2
8.6
11.65
12.45
7.05
10.1
14.6
7.55
10.45
11.5
11.3
3.05
10.3
8.15
9.69
5
5.2
9.1
8.5
8.05
10.3
4.45
9.8
6.45
7.35
13.5
9.25
4.6
5.95
8.15
11.5
5.85
9.8
9.3
12.6
7.95
7.9
13.9
14.6
11.3
7.85
5.65
6.3
1.8
13.4
7.55
8.60
6
11.45
6.6
10.55
8.3
15
9.15
9
5.7
10.3
10.9
11.75
11.6
9.35
2.4
8.35
3.45
9.1
7.25
10.75
12.45
5.3
8.75
12.4
4.4
13
12.4
7.55
4.05
11.1
6.55
8.96
84
Lampiran 22. Data Uji Rating Hedonik Formula Effervescent Dasar Penerimaan
Keseluruhan
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2.9
12
3.35
11
3.35
7.7
10.05
7.15
6.95
6.8
4.75
4.9
1.4
3.65
3.45
0.25
4.55
5.6
8.5
1.15
3.3
3.65
4
1.55
7.5
4.45
9.45
9.6
8.8
3.1
5.50
2
3.9
9.25
5.9
9.1
6.5
6.15
10.05
7.7
10.3
8
5.5
5.6
3.45
2.3
4.95
0.6
12.25
6.25
9.1
3.75
5.75
1.1
1
2.75
8.25
5.2
10.9
8.5
10.2
1.55
6.19
3
10.35
10.5
10.35
10
9.05
10.3
9.85
9.3
8.35
9.2
6.35
8.25
4.85
6.05
6.5
0.9
12.7
8.55
10.1
12.55
6.6
7.05
12.5
3.65
5.2
12.1
8.55
7.5
11.3
4.75
8.44
4
10.75
13.25
10.2
11.55
11.2
6.9
9.6
8.45
12.2
12
12.9
9.25
6.95
8.3
9.45
1.45
14.9
9.95
11.8
12.55
8.6
8.3
14.45
7.65
10
11.5
6.35
10.55
12.5
8
10.05
5
12.8
11.3
7.35
10.6
13.5
5.35
10.2
4.98
7.95
13.6
7.1
6.2
5.8
5.8
11.6
1.75
14.3
10.6
12.2
12.55
7.75
8.8
14.45
11.5
6.5
6
7.6
11.5
13.5
10.3
9.45
6
5.3
8.35
9.05
12.1
15
9.25
9.3
6.85
10.3
10.45
11.2
8.65
8.9
5.95
8.55
1.2
13.35
8.95
10.95
8.2
4.85
7.7
12.5
5.15
9.2
12.7
8.55
6.5
11.8
6.5
8.91
85
Lampiran 23. Data Analisis Statistik Uji Rating Hedonik Formula Effervescent
Dasar Parameter Rasa Manis
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Skor
Source
Model
Panelis
Sampel
Error
400.190
754.950
df
35
29
Mean Square
379.594
23.340
F
72.907
4.483
Sig.
.000
.000
5
145
80.038
5.207
15.373
.000
Total
14040.728
180
a R Squared = .946 (Adjusted R Squared = .933)
N
30
30
30
30
1
5.7317
8.0633
8.6667
8.6667
7.1600
8.0633
30
30
1.000
.127
.308
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 5.207.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.
b Alpha = .05.
9.5940
9.5940
10.1983
.118
.307
86
Sampel
Error
539.221
832.277
df
35
29
Mean Square
336.550
24.793
F
58.634
4.319
Sig.
.000
.000
5
145
107.844
5.740
18.789
.000
Total
12611.533
180
a R Squared = .934 (Adjusted R Squared = .918)
N
30
2
3
30
30
6
4
30
30
5
Sig.
30
1
5.1033
5.5100
8.0100
8.5950
8.9633
8.5950
8.9633
9.6900
.512
.148
.096
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 5.740.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.
b Alpha = .05.
87
Sampel
Error
451.146
696.220
df
35
29
Mean Square
381.663
34.994
F
79.488
7.288
Sig.
.000
.000
5
145
90.229
4.802
18.792
.000
Total
14054.435
180
a R Squared = .950 (Adjusted R Squared = .939)
N
30
30
1
5.8267
6.1933
3
4
30
30
8.4417
8.8100
6
5
Sig.
30
30
9.4477
9.4477
10.0500
.518
.095
.289
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 4.802.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.
b Alpha = .05.
88
Tanggal :
Instruksi
1. Ciciplah setiap contoh dari kiri ke kanan satu per satu.
2. Evaluasi rasa manis, rasa asam dan tingkat kesukaan secara keseluruhan masing
masing sampel uji
3. Berilah tanda berupa gari vertikal di atas gari horizontal yang tersedia serta tuliskan
di atas garis vertikal tersebut kode masing-maisng sampel uji
Warna
Sangat tidak suka
Sangat suka
Rasa
Sangat tidak suka
Sangat Suka
Kesuluruhan
Sangat tidak suka
Sangat Suka
89
Lampiran 27. Data Uji Rating Hedonik Formula Effervescent Utama Parameter
Warna
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
10.1
11.15
12.8
11.5
11.35
5.65
11.75
7
11.7
9.55
11
7.65
6.25
5.95
7.55
5
7
9.9
9.6
10.65
8.2
8
7.25
10.15
11.5
7
10.75
10.4
10.1
7.85
9.14
2
9.2
9.2
9.1
10.75
10.25
7.1
7.8
6.2
10.55
8.15
12
12.25
7
11.5
8.25
13.1
6.7
10.9
9.95
10.65
10.2
7.8
11.4
9.15
10
7
9.4
5.65
8.8
4.6
9.15
3
8.6
7.95
6.15
11.1
9.4
6.3
3.7
5.45
9.15
10.55
12.9
3.5
5.85
9.35
7.25
8.3
7.45
7.55
10.5
10.65
7.7
7
5.9
7.15
10.8
7
8
4.3
9
6.2
7.82
90
Lampiran 28. Data Uji Rating Hedonik Formula Effervescent Utama Parameter
Rasa
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
5.4
10.5
6.75
9.7
8.4
6.65
8.15
11.7
6
9.2
10.9
7.65
3.4
4.11
12
8.7
8.1
11.6
9.5
6.9
6
8.75
10.5
6.5
9.8
8.4
9.3
8.75
6.35
7.45
8.24
2
7.4
8.5
10.2
10.5
7.45
8.65
4.55
10.55
4.95
5.5
11.9
12.3
7.15
9.95
8.1
10.2
7.4
10.45
9.8
8.35
4.15
7.7
9.2
5.2
7.65
6.05
4.2
7
11
5.35
8.05
3
6.7
7.8
8.95
10.1
8.3
3.6
3.7
9.15
2.95
6.55
13.5
4.25
5.15
6.1
9.5
7
6.9
9.25
9.95
7.85
3.55
5.7
6.85
4.8
6.6
5.1
5.15
6.1
8.4
6.3
6.86
91
1
6.1
10.85
6.2
9.5
8.8
6.45
4.85
7.85
10
8.5
11
7.6
3.9
5.4
12
9.9
7.95
8.4
9.55
7.15
9.9
8.3
13
7.15
10.3
9.6
9.1
11
7.3
7.75
8.55
2
6.7
9.1
13.15
8.9
8.15
9.1
4.2
7
8.8
7
12.1
12.25
7.5
10.9
8.5
12
10.9
9.45
10
8.2
8.2
7.6
11.2
6.3
8.65
7.15
4.25
8.05
11.25
4.8
8.78
3
7.3
8.05
10.15
8.35
7
4.35
3.5
6.2
6.15
7
13.5
3.9
5.55
6.65
10.2
4.6
6.85
7.1
10.15
7.95
6.45
6.3
10.5
5.7
8
6.5
6.25
5.05
10.35
6.3
7.30
92
Mean Square
221.072
7.471
F
67.450
2.279
Sig.
.000
.004
35.114
2
17.557
190.099
58
3.278
7264.410
90
a R Squared = .974 (Adjusted R Squared = .959)
5.357
.007
Panelis
Sampel
df
32
29
Error
Total
1
30
30
7.8233
9.1433
30
9.1533
1.000
.983
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 3.278.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.
b Alpha = .05.
93
Sampel
Error
168.861
2387.128
df
32
29
Mean Square
233.126
41.719
F
5.664
1.014
Sig.
.000
.469
2
58
84.431
41.157
2.051
.138
Total
9847.147
90
a R Squared = .758 (Adjusted R Squared = .624)
N
30
1
6.7033
30
30
7.9350
10.0220
Sig.
.062
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 41.157.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.
b Alpha = .05.
94
Sampel
Error
40.645
185.457
df
32
29
Mean Square
195.352
8.526
F
61.095
2.666
Sig.
.000
.001
2
58
20.322
3.198
6.356
.003
Total
6436.720
90
a R Squared = .971 (Adjusted R Squared = .955)
N
30
30
1
7.1967
2
8.5117
30
8.7117
1.000
.666
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 3.198.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.
b Alpha = .05.
95
Lampiran 33. Kadar Air Formula Effrevescent Terpilih, Kadar Abu Formula
Effrevescent Terpilih, Kadar Lemak Formula Effrevescent
Terpilih, Kadar Protein Formula Effrevescent Terpilih, Kadar
Karbohidrat by Different Formula Effrevescent Terpilih, Data pH
Formula Effrevescent Terpilih
Kadar Air
Bobot Cawan
kosong (g)
4.6916
4.3063
Bobot sampel
(g)
2.5156
4.092
Kadar air
(%)
x
x
Ratarata
SD
Kadar Abu
Bobot Cawan
kosong (g)
22.3265
20.6583
Bobot
sampel (g)
3.5296
2.8651
Kadar
abu (%)
x
x
Rata-rata
SD
Kadar Protein
Bobot sampel (g)
x
x
N HCL
0.0286
Rata-rata
SD
Kadar Lemak
Bobot labu kosong
(g)
102.7078
101.8324
Bobot sampel
(g)
2.5388
2.5723
Bobot labu +
lemak (g)
x
x
Kadar lemak
Ratarata
SD
x
x
Kadar
Abu
x
x
Kadar
Protein
x
x
pH
Ratarata
SD
x
x
Kadar
Lemak
x
x
Kadar Karbohidrat by
Different
x
x
Ratarata
SD
Data pH
96
Jumlah bahan
Formulasi 4 (%)
x
x
x
x
x
Harga
Produksi
(Rp)
x
x
x
x
x
1459.125
5
291.825
Jumlah bahan
Formulasi 5
x
x
x
x
x
Harga
Produksi
(Rp)
x
x
x
x
x
1468.125
5
293.625
97