Anda di halaman 1dari 4

JAMUR MERANG

DAN
PEMBUDIDAYAANNYA

NAMA: ALMA QARNAIN


KELAS: L.M. BIOLOGI (X-IPS-3)

Jamur Merang dan Pembudidayaannya


Jamur merang (Volvariella volvacea) adalah salah satu spesies jamur panganAsia Timur dan
Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Jamur ini disebut dengan jamur merang
karena umumnya ditanam di media merang (sekam padi). yang banyak dibudidayakan di
Namun, jamur merang ternyata dapat tumbuh dengan baik di media olahan kardus bekas.
Jamur merang yang ditanam pada media kardus ini selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan
jamur kardus. Jamur kardus dapat menjadi alternatif bagi masyarakat perkotaan yang ingin
menanam jamur merang dan kesulitan mendapat media merang, sekaligus merupakan solusi
penanganan limbah perkotaan yang semakin meningkat setiap harinya. Hasil panen jamur
dari media kardus pun terbukti lebih unggul, yakni lebih putih, lebih kenyal, dan lebih tahan
lama. Selain itu, jamur kardus beraroma wangi, tidak seperti jamur merang pada umumnya
yang baunya apek.
Selain pada sekam padi, jamur ini juga bisa tumbuh di media atau sisa-sisa tanaman yang
memiliki sumber selulosa, seperti limbah pabrik kertas, limbah biji kopi, ampas batang aren,
limbah kelapa sawit, ampas sagu, sisa kapas, dan kulit buah pala.
1. Morfologi Jamur Merang
Sesuai dengan nama ilmiahnya, Volvariella volvacea, jamur ini memiliki volva atau cawan
berwarna cokelat muda yang awalnya merupakan selubung pembungkus tubuh buah saat
masih stadia telur (masih muda).
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu
dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti
cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda.
Dalam perkembangannya, tangkai dan tudung buah membesar sehingga selubung tersebut
tercabik dan terangkat ke atas dan sisanya yang tertinggal di bawah akan menjadi cawan.Jika
cawan ini telah terbuka akan terbentuk bilah yang saat matang akan memproduksi basidia dan
basidiospora berwarna merah atau merah muda.
Selanjutnya basidiospora akan berkecambah dan membentuk hifa. Setelah itu, kumpulan hifa
membentuk gumpalan kecil (pin head) atau primordial yang akan membesar membentuk
tubuh buah stadia kancing kecil (small button), kemudian tumbuh menjadi stadia kancing
(button), dan akhirnya berkembang menjadi stadia telur (egg). Dalam budi daya jamur
merang, pada stadia telur inilah jamur dipanen.
2. Lingkungan Hidup Jamur Merang
Jamur merang tumbuh di lokasi yang mempunyai suhu 32-38C dan kelembapan 80-90%
dengan oksigen yang cukup. Jamur ini tidak tahan terhadap cahaya matahari langsung, tetapi
tetap membutuhkannya dalam bentuk pancaran tidak langsung. Derajat keasaman (pH) yang
cocok untuk jamur merang adalah 6, 8, dan 7. Jamur merang dikenal juga sebagai warm
mushroom, karena hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 C
dengan suhu optimum pada 35 C.

3. Manfaat Jamur Merang


Jamur merang dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu,
dimana jamur menjadi makanan khusus untuk raja Mesir yang kemudian berkembang
menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak.
Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika
dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis
jamur, pepes jamur, sup dan capcay.
Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negaranegara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah
beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.
Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun
silam.
Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara
komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17, dan di
Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.
4. Pembudidayaan Jamur Merang
Jamur merang biasanya dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut
kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media
alami utama. Seperti tertulis di atas, jamur merang tidak hanya dapat tumbuh di sekam padi
atau jerami tetapi bisa juga tumbuh di kardus, limbah pabrik kertas, limbah biji kopi, ampas
batang aren, limbah kelapa sawit, ampas sagu, sisa kapas, dan kulit buah pala. Dan menurut
penelitian, limbah kapas dan kardus adalah media yang memberikan hasil produksi dan
pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang.
Pembudidayaan jamur merang tidaklah sulit. Untuk lebih jelasnya, beriki\ut adalah cara
cara pembudidayaan jamur merang demgam media sekam padi atau jerami.
a. Pembibitan
1)

Cari jamur merang di pertanian jamur merang

2)
Iris iris jamur (payungnya saja) lalu masukkan dalam panic. Siramlah dengan air
hangat agar steril.
3) Aduk abu sekam, sekam dan irisan jamur diisi air bersih dengan banyak irisan3/4 kg.
Tutup rapat pada tempat teduh selama 2 4 hari.
4) Setelah 2 4 hari buka tutuonya dan akan terlihat serabut benang putih seperti sarang
laba laba (hifa jamur). Bila tidak terdapat serabut tersebut, berarti pembibitan gagal.
Saat pembibitan, usahakan mencapai 7 (netral) atau mendekati 7 (6 atau 8). Temperatur
ruangan 34oC 36oC. Temperatur media barkisar antara 34oC 38oC.

b. Perawatan
1)

Hari I : Penanaman dilakukan sore hari.

2)

Hari II : Pertumbuhan miselium diperhatikan.

3) Hari III
: Bila bibit telah tumbuh miselium, maka penyiraman dapat dimulai. Jika
belum tumbuh, maka tunggu sampai tumbuh (biasanya dihari ke empat. Dengan kata lain,
penyiraman dilakukan pada hari ke 3 atau ke 4 setelah penanaman atau pembibitan.
Penyiraman dilakukan pada tengah hari. (12.30 13.00).
4)

Hari IV dan seterusnya penyiraman terus dilakukan. Atur suhu agar tetap konstan.

5) Bila media kekurangan air, maka air dapat ditambahkan. Bila media kelebihan air,
maka buka katup jendela.
Setelah 15 20 hari, jamur telah siap panen.

6)

Jamur setelah 7 hari penanaman.


c. Panen
1) Ciri ciri jamur siap panen

Bila masih ada tonjolan, panen dilakukan keesokan harinya.


Bila sidah bulat merata, jamur siap dipanen.

2) Cara memanen jamur

Lebih baik menggunakan pisau yang telah disterilkan.


Sisakan sedikit pangkal buah jamur yang dipanen.

3) Penyebab jamur pecah

Suhu terlalu tinggi


Terlambat waktu panen

Anda mungkin juga menyukai