Pendahuluan
Definisi
Gejala klinis
Penularan
Fecal Oral
Gold Standart
IgM-anti HAV
IgG-anti HAV
Pencegahan
Vaksin
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama
Tanggal Lahir/Umur
Alamat
Agama
Suku
Nomor CM
Jaminan
Tanggal Masuk
Tanggal Pemeriksaan
Nama Orang Tua
Ayah
Umur
Ibu
Umur
: An. MS
: 15 September 1996 / 17 tahun
: Lamrokah Seulawah , Aceh besar
: Islam
: Aceh
: 1-01-64-43
: JKRA
: 30 Agustus 2014
: 4 September 2014
: Usman
: 60 tahun
: Nurjannah
: 41 tahun
Anamnesis
Keluhan Utama
Kuning
Keluhan Tambahan
Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan kuning pada mata dan tangan. Kuning dirasakan
sejak 6 minggu yang lalu. Kuning dirasakan tetap dan tidak bertambah berat.
Pasien juga mengeluhkan demam bersamaan dengan timbulnya kuning.
Demam dirasakan terus menerus dan tidak terpengaruh oleh waktu. Demam
dirasakan tidak disertai menggigil dan berkeringat. Pasien juga mengaku lemas
dan merasa pucat. Pasien juga mengaku kehilangan nafsu makan dan terkadang
mual. Pasien menyangkal adanya nyeri di perut dan ulu hati. Pasien juga
mengaku buang air kecil seperti teh. Frekunsi buang air kecil 5-6 kali per hari
dengan sekali BAK setengah botol aqua sedang. Pasien menyangkal kencing
berdarah, tertahan dan nyeri saat buang air kecil. Pasien juga menyangkal BAB
berwarna dempul. Pasien mengaku BAB 1-2 kali perhari.
Riwayat Persalinan
Pasien merupakan anak ke dua dari empat bersaudara, lahir secara
pervaginam, BBL 3500 gr. langsung menangis dengan riwayat biru saat
lahir (-)
Riwayat Pemberian Makanan dan Tumbuh Kembang
0 - 6 bulan ASI + Susu Formula
6 bulan - 2 tahun ASI + Susu Formula + Nasi Tim
2 tahun hingga sekarang makanan keluarga
Riwayat Imunisasi
Imunisasi lengkap.
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Kesadaran : compos mentis
N
: 87 x/menit
TD
: 110/60 mmHg
RR
: 19x/menit
T
: 36,5oC
Berat Badan
: 40 kg
Tinggi Badan
: 155 cm
BBI
: 45 kg
BB/TB
: 88 % (Gizi
Kurang)
TB/U
: 88,5 % (
Moderate Stunting)
Kebutuhan kalori : RDA x BBI = 2475
kkal/hari
Kebutuhan protein : RDA x BBI = 40.5
gram/hari
Kebutuhan cairan : 1900 cc/hari
Thorax
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis,
retraksi suprasternal (-), retraksi intracostal (-),
retraksi epigastrium (-)
Palpasi : Sf kanan = Sf kiri
Perkusi : Sonor
Auskultasi: Vesikular (+/+), Rhonki (-/-) ,wheezing
(-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis, irama reguler
Perkusi : Redup
Auskultasi: Bunyi Jantung I > Bunyi Jantung II,
reguler, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi tidak dijumpai.
Palpasi : Nyeri tekan (-) a/r epigastrium, defans
muscular tidak dijumpai
Hepar
: Teraba 2-3 cm di bawah arcus costae,
kenyal, permukaan rata
Lien
: Tidak teraba
Ginjal
: Ballotement (-/-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : peristaltik (+), kesan normal
Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
Anus
Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
Pucat (+/+), Ikterus (+/+), udem (-/-), sianosis (-)
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 30/8/2014
HB : 5,5 gr/dl
HT : 16 %
Eritrosit : 3,0.106/mm3
Leukosit : 7,2.103/mm3
Trombosit : 907.103U/L
CT/BT: 2/6
Hitung Jenis Leukosit :
Eosinofil : 0%
Basofil : 0 %
Netrofil segmen : 70 %
Limfosit : 19 %
Monosit : 11 %
Hepatitis B: Negatif
Diagnosis Banding
dIagnosa Sementara
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
+ anemia Gravis + Gizi Kurang
Penatalaksanaan
Edukasi
Memberitahukan kepada pasien untuk
menkonsumsi makanan dan minuman yang
hygienis.
Memberitahukan kepada pasien untuk tidak
berpergian ke tempat endemis Hepatitis A
Melakukan imunisasi jika diperlukan
PLANNING
Periksa Darah Rutin
LFT (ALT, AST, albumin, and
bilirubin)
Elektrolit
CT/BT
IgM anti HAV
IgM anti HCV
PROGNOSIS
Quo ad vitam: dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia ad
bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad
bonam
Analisa Kasus
Anamnesis
Kasus
Pembahasan
mata
dan
tangan.
Kuning
oleh
waktu.
Pasien
juga
teh.
Pemeriksaan Fisik
Kasus
Pembahasan
DariClick
to addmata
subtitle
pemeriksaan
Ikterus paling mudah dilihat pada sklera mata
didapatkan
konjungtiva
seluruh
pemeriksaan
tubuh.
Pada
abdomen
3 mg/dl.
costae
dengan
konsistensi
Pemeriksaan Penunjang
Kasus
Pembahasan
pasien
didapatkan
Pada
Click
to add
subtitle
Pada pasien didapatkan hasil lab dengan HB : 5,5 mg/dl
hasil lab
HB : 5,5 gr/dl
CT/BT: 2/6
Hepatitis B: Negatif
Billirubin Total : 6,26
mg/dL
Billirubin Direct: 2,80
mg/dL
Billirubin Indirect : 3,46
U/L
AST/SGOT : 26 U/L
ALT/SGPT : 16 U/L
Urobilinogen : postitif
Diagnosis
Hepatitis A
Definisi
Hepatitis A merupakan penyakit self-limiting disease yang
disebabkan oleh virus hepatitis A yaitu virus yang
mengandung RNA
Anemia Gravis
Gizi kurang
Terapi
Kasus
Pembahasan
Pencegahan
Karena tidak ada pengobatan yang spesifik
terhadap hepatitis A maka pencegahan lebih
diutamakan, terutama terhadap anak di daerah
dengan endemisitas tinggi.
Pencegahan umum meliputi nasehat kepada
pasien yaitu : perbaikan higiene makananminuman, perbaikan sanitasi lingkungan
Pencegahan khusus dengan cara imunisasi.
Terdapat 2 bentuk imunisasi yaitu imunisasi pasif
dengan imunoglobulin (IG), dan imunisasi aktif
dengan inactivated vaccines
Prognosis
Hanya Terjadi pada 0,35% kasus yang menjadi
hepatitis Fulminan. Bentuk ini paling berat
dan dapat menyebabkan kematian. Ditandai
dengan memberatnya ikterus, ensefalopati,
dan pemanjangan waktu protrombin.
Kesimpulan
Hepatitis A merupakan penyakit self-limiting disease yang
disebabkan oleh virus hepatitis A. Hepatitis A dapat menyebar dari
makanan yang terkontaminasi virus hepatitis A yang berasal dari
feces penderita hepatitis A
Hepatitis A memiliki gejala klinis berupa ikterus, demam, mual,
muntah, malaise, BAK berwarna teh, BAB berwarna dempul,
terdapat hepatomegali dan pada pemeriksaan penunjang terdapat
peningkatan fungsi hati. Pemeriksaan IgM dan IgG Anti HAV
merupakan gold standart untuk menegakkan diagnosis Hepatitis A.
Pengobatan Hepatitis A tidak ada yang spesifik dan disarankan
untuk melakukan imunisasi bagi yang memiliki faktor resiko tinggi.
Imunisasi dapat beruba imunisasi aktif maupun imunisasi pasif.
Prognosis dari Hepatitis A adalah biasanya sembuh sendiri