Anda di halaman 1dari 28

Hepatitis A

Wira Nico Sempaty


0907101050073
Pembimbing:
dr. Sulaiman Yusuf, Sp. A(K)

Pendahuluan

Definisi

Gejala klinis

Hepatitis A merupakan penyakit selflimiting disease yang disebabkan oleh


virus hepatitis A yaitu virus yang
mengandung RNA, berdiameter 27 nm
yang adalah anggota famili piconavirus
Jaundice
Demam
Malaise
Lemas
Mual
Sakit perut
Urin berwarna gelap seperti teh
Feses berwarna dempul
Hepatomegali

WHO memperkirakan di dunia setiap


tahunnya ada sekitar 1,4 juta penderita
Hepatitis A.
Di Amerika insidens Hepatitis A adalah 1
per 100.000
Di Eropa insidens Hepatitis A adalah 3,9
per 100.000 penduduk
Isidensi

Di Indonesia Hepatitis A sering muncul


dalam Kejadian Luar Indonesia (KLB).
Tahun 2010 tercatat 6 KLB dengan
jumlah penderita 279.
Tahun 2011 tercatat 9 KLB, jumlah
penderita 550
Tahun 2012 sampai bulan Juni, telah
terjadi 4 KLB dengan jumlah penderita
204

Penularan

Fecal Oral

Gold Standart

IgM-anti HAV
IgG-anti HAV

Pencegahan

Vaksin

Laporan Kasus

Identitas Pasien

Nama
Tanggal Lahir/Umur
Alamat
Agama
Suku
Nomor CM
Jaminan
Tanggal Masuk
Tanggal Pemeriksaan
Nama Orang Tua
Ayah
Umur
Ibu
Umur

: An. MS
: 15 September 1996 / 17 tahun
: Lamrokah Seulawah , Aceh besar
: Islam
: Aceh
: 1-01-64-43
: JKRA
: 30 Agustus 2014
: 4 September 2014
: Usman
: 60 tahun
: Nurjannah
: 41 tahun

Anamnesis
Keluhan Utama
Kuning
Keluhan Tambahan
Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan kuning pada mata dan tangan. Kuning dirasakan
sejak 6 minggu yang lalu. Kuning dirasakan tetap dan tidak bertambah berat.
Pasien juga mengeluhkan demam bersamaan dengan timbulnya kuning.
Demam dirasakan terus menerus dan tidak terpengaruh oleh waktu. Demam
dirasakan tidak disertai menggigil dan berkeringat. Pasien juga mengaku lemas
dan merasa pucat. Pasien juga mengaku kehilangan nafsu makan dan terkadang
mual. Pasien menyangkal adanya nyeri di perut dan ulu hati. Pasien juga
mengaku buang air kecil seperti teh. Frekunsi buang air kecil 5-6 kali per hari
dengan sekali BAK setengah botol aqua sedang. Pasien menyangkal kencing
berdarah, tertahan dan nyeri saat buang air kecil. Pasien juga menyangkal BAB
berwarna dempul. Pasien mengaku BAB 1-2 kali perhari.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat mata dan badan kuning (-), kontak dengan penderita sakit kuning (-), transfusi
darah (-), suntikan (-), cabut gigi (-), mengkonsumsi obat medis (-), mengkonsumsi
(-). Riwayat demam berdarah (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan seperti pasien. Hipertensi, DM,
Alergi disangkal
Riwayat Penggunaan Obat
Pasien lupa obat yang pernah diminum
Riwayat Kebiasaan Social
Pasien suka makan makanan diluar rumah.
Riwayat Kehamilan
Ibu ANC teratur di bidan

Riwayat Persalinan
Pasien merupakan anak ke dua dari empat bersaudara, lahir secara
pervaginam, BBL 3500 gr. langsung menangis dengan riwayat biru saat
lahir (-)
Riwayat Pemberian Makanan dan Tumbuh Kembang
0 - 6 bulan ASI + Susu Formula
6 bulan - 2 tahun ASI + Susu Formula + Nasi Tim
2 tahun hingga sekarang makanan keluarga
Riwayat Imunisasi
Imunisasi lengkap.

Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Kesadaran : compos mentis
N
: 87 x/menit
TD
: 110/60 mmHg
RR
: 19x/menit
T
: 36,5oC

Berat Badan
: 40 kg
Tinggi Badan
: 155 cm
BBI
: 45 kg
BB/TB
: 88 % (Gizi
Kurang)
TB/U
: 88,5 % (
Moderate Stunting)
Kebutuhan kalori : RDA x BBI = 2475
kkal/hari
Kebutuhan protein : RDA x BBI = 40.5
gram/hari
Kebutuhan cairan : 1900 cc/hari

Thorax
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis,
retraksi suprasternal (-), retraksi intracostal (-),
retraksi epigastrium (-)
Palpasi : Sf kanan = Sf kiri
Perkusi : Sonor
Auskultasi: Vesikular (+/+), Rhonki (-/-) ,wheezing
(-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis, irama reguler
Perkusi : Redup
Auskultasi: Bunyi Jantung I > Bunyi Jantung II,
reguler, bising (-)

Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi tidak dijumpai.
Palpasi : Nyeri tekan (-) a/r epigastrium, defans
muscular tidak dijumpai
Hepar
: Teraba 2-3 cm di bawah arcus costae,
kenyal, permukaan rata
Lien
: Tidak teraba
Ginjal
: Ballotement (-/-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : peristaltik (+), kesan normal
Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
Anus
Tidak dilakukan pemeriksaan

Click to add subtitle

Ekstremitas
Pucat (+/+), Ikterus (+/+), udem (-/-), sianosis (-)

Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 30/8/2014
HB : 5,5 gr/dl
HT : 16 %
Eritrosit : 3,0.106/mm3
Leukosit : 7,2.103/mm3
Trombosit : 907.103U/L
CT/BT: 2/6
Hitung Jenis Leukosit :
Eosinofil : 0%
Basofil : 0 %
Netrofil segmen : 70 %
Limfosit : 19 %
Monosit : 11 %
Hepatitis B: Negatif

Hati dan Empedu:


Billirubin Total : 6,26
mg/dL
Billirubin Direct: 2,80
mg/dL
Billirubin Indirect : 3,46
U/L
AST/SGOT : 26 U/L
ALT/SGPT : 16 U/L
Elektrolit :
Natrium : 134 mmol/L
Kalium : 4,7 mmol/L
klorida : 102 mmol/L
Glukosa Darah Sewaktu : 126
Ginjal-Hipertensi
Ureum : 46 mg/dl
Kreatinin 0,46 mg/dl
Urobilinogen : Positif

Diagnosis Banding

dIagnosa Sementara

Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
+ anemia Gravis + Gizi Kurang

Susp. Hepatitis A + Anemia gravis +


Gizi Kurang

Penatalaksanaan

IVFD Asering 26 gtt/i makro


Inj. Ceftriaxone 1gr/ 12 jam
Undafalk 2 x 200mg
Paracetamol 3 x 400 mg
Univit 2 x 1 cth
Diet MB

Edukasi
Memberitahukan kepada pasien untuk
menkonsumsi makanan dan minuman yang
hygienis.
Memberitahukan kepada pasien untuk tidak
berpergian ke tempat endemis Hepatitis A
Melakukan imunisasi jika diperlukan

PLANNING
Periksa Darah Rutin
LFT (ALT, AST, albumin, and
bilirubin)
Elektrolit
CT/BT
IgM anti HAV
IgM anti HCV

PROGNOSIS
Quo ad vitam: dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia ad
bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad
bonam

Analisa Kasus

Anamnesis
Kasus

Pembahasan

keluhan keluhan kuning pada

mata

dan

tangan.

Kuning

dirasakan sejak 6 minggu yang

Gejala yang di keluhkan pasien merupakan gejala yang


berkaitan dengan Hepatitis A.

Ikterus merupakan perubahan warna kulit yang

lalu. Demam dirasakan terus

disebabkan oleh penimbunan dari pigmen empedu.

menerus dan tidak terpengaruh

Ikterus biasanya dapat dilihat pada sklera, kulit dan urin.6

oleh

Ikterus dapat tampak pada secara klinis jika kadar

waktu.

Pasien

juga

bilirubin dalam serum mencapai 2 3 mg/dl.

mengaku lemas dan merasa


pucat. Pasien juga mengaku

Pasien saat ini memasuki fase ikterik, dimulai dengan

kehilangan nafsu makan dan

urin yang berwarna kuning tua, seperti teh, diikuti oleh

terkadang mual. Pasien juga

feses yang berwarna seperti dempul, kemudian warna

mengaku buang air kecil seperti

sclera dan kulit perlahan-lahan menjadi kuning. Gejala

teh.

anoreksia, lesu, mual dan muntah bertambah berat.

Pemeriksaan Fisik
Kasus

Pembahasan

DariClick
to addmata
subtitle
pemeriksaan
Ikterus paling mudah dilihat pada sklera mata
didapatkan

konjungtiva

karena elastin pada sklera mengikat bilirubin. Akan

palpebra inferior tampak pucat

terlihat kuning apabila kadar bilirubin telah lebih 2

disertai sklera ikterik. Tampak


ikterus mulai dari wajah sampai
ke

seluruh

pemeriksaan

tubuh.

Pada

abdomen

3 mg/dl.

Sesuai dengan teori terdapat pembesaran hepar


pada hepatitis A. Hepatomegali dapat disebabkan

didapatkan pembesaran hepar

beberapa mekanisme. Termasuk akibat radang

teraba 2-3 cm di bawah arcus

yang mengakibatkan pembesaran dari hepatosit.

costae

dengan

konsistensi

kenyal dan permukaan rata

Pemeriksaan Penunjang
Kasus

Pembahasan

pasien
didapatkan
Pada
Click
to add
subtitle
Pada pasien didapatkan hasil lab dengan HB : 5,5 mg/dl
hasil lab
HB : 5,5 gr/dl
CT/BT: 2/6
Hepatitis B: Negatif
Billirubin Total : 6,26
mg/dL
Billirubin Direct: 2,80
mg/dL
Billirubin Indirect : 3,46
U/L
AST/SGOT : 26 U/L
ALT/SGPT : 16 U/L
Urobilinogen : postitif

yaitu mengalami penurunan yang dari nilai normal 13,0


17,0 gr/dl yang biasa disebut dengan anemia.

Billirubin Total : 0,3 1,2 mg/dL dan Billirubin

Direct: < 0,52 mg/dL. Hal ini dapat terjadi akibat


dari sumbatan dalam sistem bilirubin didalam
organ hati yang diakibatkan oleh nekrosis dari
hepatosit akibat dari proses radang dari virus
hepatitis A sehingga kadar bilirubin dalam darah
meningkat.

Diagnosis
Hepatitis A

Definisi
Hepatitis A merupakan penyakit self-limiting disease yang
disebabkan oleh virus hepatitis A yaitu virus yang
mengandung RNA

Anemia Gravis

Berkurangnya kadar HB dalam darah dari nilai normal yang


disebakan oleh hilangnya atau berkurangnya kemampuan
sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah yang
dapat terjadi oleh karena berbagai faktor yaitu infeksi virus
hepatitis, HIV, radiasi dan pemakaian obat -obatan

Gizi kurang

Gizi Kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan


atau ketidak seimbangan zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang
berhubungan dengan kehidupan.

Terapi
Kasus

Pembahasan

Pada kasus pasien diberikan


terapi berupa IVFD Asering 26
gtt/i makro. Undafalk 2 x 200
mg dan Univit 2 x 1 cth

Asering mengandung asetat yang di metabolisme di otot


dan dapat di toleransi pada penderita gangguan hati
sehingga tidak memperberat kerja hati.

Undafalk mengandung Ursodeoxycholic acid yang


berguna untuk menekan hepatotoksisitas yang diinduksi
oleh asam empedu endogen dan juga memiliki efek
sitoprotektif untuk sel hepatosit dan modifikasi dari
sistem kekebalan tubuh.

Univit mengandung vitamin B6 yang berguna membantu


pembentukan haemoglobin, vitamin B12 membantu
sintesis asam nukleat yang berhubungan dengan
pembentukan haemoglobin, vitamin C berguna untuk
meningkatkan daya tahan tubuh melawan pathogens.

Pencegahan
Karena tidak ada pengobatan yang spesifik
terhadap hepatitis A maka pencegahan lebih
diutamakan, terutama terhadap anak di daerah
dengan endemisitas tinggi.
Pencegahan umum meliputi nasehat kepada
pasien yaitu : perbaikan higiene makananminuman, perbaikan sanitasi lingkungan
Pencegahan khusus dengan cara imunisasi.
Terdapat 2 bentuk imunisasi yaitu imunisasi pasif
dengan imunoglobulin (IG), dan imunisasi aktif
dengan inactivated vaccines

Prognosis
Hanya Terjadi pada 0,35% kasus yang menjadi
hepatitis Fulminan. Bentuk ini paling berat
dan dapat menyebabkan kematian. Ditandai
dengan memberatnya ikterus, ensefalopati,
dan pemanjangan waktu protrombin.

Kesimpulan
Hepatitis A merupakan penyakit self-limiting disease yang
disebabkan oleh virus hepatitis A. Hepatitis A dapat menyebar dari
makanan yang terkontaminasi virus hepatitis A yang berasal dari
feces penderita hepatitis A
Hepatitis A memiliki gejala klinis berupa ikterus, demam, mual,
muntah, malaise, BAK berwarna teh, BAB berwarna dempul,
terdapat hepatomegali dan pada pemeriksaan penunjang terdapat
peningkatan fungsi hati. Pemeriksaan IgM dan IgG Anti HAV
merupakan gold standart untuk menegakkan diagnosis Hepatitis A.
Pengobatan Hepatitis A tidak ada yang spesifik dan disarankan
untuk melakukan imunisasi bagi yang memiliki faktor resiko tinggi.
Imunisasi dapat beruba imunisasi aktif maupun imunisasi pasif.
Prognosis dari Hepatitis A adalah biasanya sembuh sendiri

Anda mungkin juga menyukai