Anda di halaman 1dari 4

Kegiatan 1.

Kurva sigmoid pertumbuhan daun

A. Kajian pustaka
Suatu hasil pengamatan pertumbuhan tanaman yang paling sering dijumpai khususnya
pada tanaman setahuun adalah biomassa tanaman yang menunjukkan pertambahan mengikuti
bentuk S dengan waktu, yang dikenal dengan model sigmoid. Biomassa tanaman mula-mula
(pada awal pertumbuhan) meningkat perlahan, kemudian cepat dan akhirnya perlahan sampai
konstan dengan pertambahan umur tanaman. Liku demikian dapat simetris,yaitu setengah
bagian pangkal sebanding dengan setengah bagian ujung jika titik belok terletak diantara dua
asimptot. Seorang ilmuan akan tidak menerima begitu saja kenyataan tersebut, tetapi
mengajukan pertanyaan mengenai proses atau mekanisme yang mengajukan pertanyaan
mengenai proses atau mekanisme yang membuat hubungan biomassa dengan waktu
demikian, dan faktor-faktor yang mengendalikannya (Bhima, 2010).
Sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut beberapa pertanyaan kemudian akan muncul
seperti apakah itu karena faktor X,Y dan Z. Apakah itu karena hubungan yang demikian di
antara faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor dan proses atau hubungan diantara satu dengan
faktor lain, hipotatik akan dilahirkan yaitu yang mendapatkan dukungan paling kuat (sesuai
fakta yang tersedia). Faktor dan hubungan yang ditempatkan tersebut kemudian ditampilkan
secara bersama dalam suatu bentuk bahasa matematik yaitu model matematik. Berbagai
model pertumbuhan telah dikembangkan atas dasar pendekatan ini. Yang dikenal dengan
istilah model mekanistik dan yang umum dijumpai . Model tersebut yang biasanya
merupakan hasil integrasi dari persamaan differensial akan diturunkan dari persamaan
sederhana. Beberapa cara tersedia dalam pendekatan kepada sistem seperti sistem tanaman
dengan produk biomassa yang meningkat secara sigmoid dengan waktu untuk mendapatkan
faktor-faktor dan proses hipotetik. Menerapkan fenomena yang sudah dikenal cukup baik
kepada suatu sistem yang sedang dipelajari merupakan suatu pendekatan yang umum
dilakukan. Sehubungan dengan hal ini tanaman dalam pertumbuhannya dapat dipandang pada
tahap awal sebagai suatu sistem yang berbentuk ruangan (kompartemen) yang dibagi dua
oleh dua sekat pemisah yang lolos air dan kedap zat tertentu contohnya Iodium. Untuk sistem
tanaman suatu kompertemen dapat dianggap sebagai tempat substrad dan kompertemen lain
sebagai tempat produk yang dapat berupa senyawa organik atau biomassa (berat kering)
jaringan, organ atau keseluruhan tumbuhan (Sitompul,1995).

Banyak peneliti merajahkan ukuran atau bobot organisme terhadap waktu dan ini
menghasilkan kurva pertumbuhan. Sering, kurva tersebut dapat dijelaskan dengan fungsi
matematika yang sederhana misalnya garis lurus atau kurva berbentuk S yang sederhana.
Walaupun proses metabolik dan proses fisika yang menghasilkan kurva pertumbuhan terlalu
rumit untuk dijelaskan dengan menggunakan model sederhana., kurva sederhana sering
berguna berguna dalamperujukan berbagai data yang terukur. Lagipula, koefisien yang harus
dimasukkan agar persamaan cocok dengan kurva dapat digunakan untuk mengelompokkan
efek suatu perlakuan dalam percobaan. Kurva pertumbuhan berbentuk S (sigmoid) yang ideal
yang dihasilkan oleh banyak tumbuhan setahun dan beberapa bagian tertentu dari tumbuhan
setahun maupun bertahunan, Pada fase logaritmik ukuran (V) bertambah secara eksponensial
sejalan dengan waktu (t). Ini berarti laju kurva pertumbuhan (dV/dt) lambat pada awalnya.
Tetapi kemudian meningkat terus. Laju berbanding lurus dengan organisme, semakin besar
organisme semakin cepat ia tumbuh (Bhima, 2010).
Fase pertumbuhan logaritmik juga menunjukkan sel tunggal. Fase ini adalah fase dimana
tumbuhan tumbuh secara lambat dan cenderung singkat. Pada fase linier, pertambahan
ukuran berlangsung secara konstan, biasanya pada waktu maksimum selama beberapa waktu
lamanya. Laju pertumbuhan ditunjukkan oleh kemiringan yang konstan pada bagian atas
kurva tinggi tanaman oleh bagian mendatar kurva laju tumbuh dibagian bawah. Fase
senescence ditunjukkan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai
kematangan dan mulai menua. (Salisbury dan Ross, 1995).
Kurva sigmoid ini erat sekali hubungannya dengan pertumbuhan.Umumya daerah
pertumbuhan terletak pada bagian bawah mesitem apikal dari tunas akar. Pada rerumputan
dan monokotil lainnya daerah pertumbuhan terletak di bagian atas tiap-tiap buku atau nodus.
Pertumbuhan jiga terjadi pada bagian-bagian lainnya misalnya pada daun sel-sel akan
membesar pada batas tertentu. Pertumbuhan lateral terjadi dengan membesarnya sel-sel yang
terletak pada sisi-sisi jaringan kambium. Pertumbuhan bagian pucuk dan akar disebabkan
adanya pembentukan sel-sel baru oleh jaringan meristematik (embrionik) pada titk tumbuh
diikuti dengan pertumbuhan dan differensiasi sel-selnya,bila mana tumbuhan mencapai
ukuran dewasa maka terbentuk bunga (Garner, 1999).
B. Alat dan bahan
1. Kertas milimeter
2. Label nama sebagai penanda
3. Pisau/cutter

4. Pot/pollibag yang diisi humus, pasir dan kompos sebagai mdia tanam dengan perbandingan
2:1:1
5. Air untuk menyiram tanaman
6. Bayfolan sebagai pupuk daun untuk tanaman
7. Biji kacang kedelai merah (phaseolus vulgaris)

C. Prosedur kerja
1. Biji kacang direndam di dalam air selama lebih kurang 1-2 jam.
2. Pilih 18 biji yang baik dan berukuran seragam
3.

Kupas 3 (tiga) biji dan buka kotiledonnya, kemudian ukur panjang daun pada embrionya
dengan kertas milimeter, dan hitung rata-ratanya.

4. Tanam pada polibag sebanyak 15 biji yang terbagidalam 5 pot (polibag, atau tiap pot terdiri
atas 3 biji
5. Siram dengan air secukupnya
6. Pelihara dalam rumah kaca selama 2 (dua) minggu
7. Amati tinggi tanaman dan jumlah daun sebagai berikut:
a.

Ukur panjang daun pertama yang merupakan sepasang daun tunggal (petiol) pada umur
3,5,7,10, dan 14 hari. Karena dengan 3 ulangan

b.

Pengukuran daun pada umur 3 hari dilakukan dengan menggali biji, jika biji belum
berkecambah dan keluar dari permukan tanah

c.

Pengukuran selanjutnya dilakukan tanpa menggali biji atau memotong daun. Tiap tanaman
diberi tanda dengan kertas label yang menunjukkan ulangan pengamatan

8. Gambarlah grafiknya dengan panjang rata-rata daun termasuk petiolnya (cm) sebagai ordinat
dan waktu pengukuran (hari) sebagai aksis

D. Hasil pengamatan
Hari

Pot 1

Pot 2

Pot 3

Pot 4

Pot 5

1,7

3,3

4,7

1,5 1,2

10

5,6

3,1 3,6

14

6,5

5,1 5,8

E. Pembahasan
Pertumbuhan daun kacang merah yang terlihat pada table diatas, dihari pertama, kedua,
dan ketiga belum tampak pertumbuhannya. Pada hari ketiga di pot 2 bibit kacang yang
pertama daun mulai mengalami pertumbuhan dan semakin memanjang setiap harinya,
sampai hari ke empat belas seperti data pada tabel yang diatas. Pada hari ketujuh di pot 3
bibit kacang yang pertama dan kedua daun mulai mengalami pertumbuhan dan semakin
memanjang di setiap harinya sampai hari ke empat belas. Namun dari lima belas biji kacang
merah yang ditanam hanya tiga biji kacang merah yang berhasil tumbuh dan yang lainnya
membusuk.

F. Kesimpulan
Kurva sigmoid menyatakan laju pertumbuhan tanaman pada tumbuhan lengkap, bagianbagiannya, maupun sel-selnya. Kurva sigmoid berbentuk huruf S, yang menggambarkan 3
fase dalam pertumbuhan tanaman, yaitu : fase eksponensial (logaritmik), fase linear
(konstan), dan fase penuaan (penurunan). Ketiga fase ini berkorelasi dengan umur dan
tahapan pertumbuhan tanaman. Selain tu, pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, meliputi : faktor eksternal maupun faktor internal.

G. Daftar pustaka
[Anonim].

2010. Kurva

Sigmoid [terhubung

berkala]. http://fheeyra.blogspot.com/kuva-

sigmoid-fisiologi-tumbuhan.html (22 Mei 2010)


Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Universitas Indonesia Press: Jakarta.
Kaufman. 1975. Laboratory Experiment in Plant Physiology. New York: Macmillan
Publishing Co., Inc.
Latunra. 2007. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan II. Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross., 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid Tiga Edisi Keempat. ITBPress: Bandung.
Tjitrosomo, G. 1999. Botani umum 2. Angkasa : Bandung

Anda mungkin juga menyukai