2
Faktor lingkungan yang memengaruhi perkecambahan
A. Kajian pustaka
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru.
Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan ini
memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup,
kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil
akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan monokotil, struktur
kecambah meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan,
pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan
daun pertama. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu epigeal dan hipogeal.
a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong
oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.
b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan
plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke
arah atas.
Pada dikotil tidak muncul koleoptil. Dari dalam tanah, kotiledonnya akan muncul ke atas
permukaan tanah bersamaan dengan munculnya daun pertama. Kotiledon akan memberi
makan bakal daun dan bakal akar sampai keduanya dapat mengadakan fotosintesis. Itulah
sebabnya, lama-kelamaan kotiledon menjadi kecil dan kisut. Perkecambahan yang
kotiledonnya terangkat ke permukaan tanah dinamakan perkecambahan epigeal. (Moore, et
al, 1995: 404).
Faktor Dalam
1)
Gen
Berfungsi mengawasi reaksi kimia di dalam sel, terutama reaksi sintesis protein dan
sintesis enzim. Gen-gen yang terbawa oleh setiap kromosom dari suatu generasi akan
menentukan sifat generasi berikutnya.
2)
Hormon
Disebut zat tumbuh atau Fitohormon. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat
esensial yang dibuat pada bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di bagian
tumbuhan lainnya. Misalnya di akar, batang, dan daun. Hormon ditemukan pada tahun 1928
oleh F.W. Went. Hormon tumbuhan yang telah diketahui antara lain auksin, giberelin,
sitokinin, gas etilen, dormin, kalin, dan asam traumalin.
b.
Faktor Luar
1)
Nutrisi (Makanan)
Air
Air termasuk senyawa utama yang dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air tumbuhan tidak bisa
tumbuh. Kekurangan air dapat menghambat aktivitas metabolisme.
b)
Kelembapan
Oksigen
Oksigen berfungsi dalam reaksi metabolisme tumbuhan karena oksigen penting dalam
respirsi yang menghasilkan energi. Jika kekurangan oksigen, respirsi terganggu dan energi
berkurang sehingga pertumbuhan terganggu.
d)
Cahaya
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk berfotosintesis. Namun cahaya juaga
merupakan faktor penghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan
auksin.
e)
Suhu
Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena
dapat bertahan hidup. Suhu minimum merupakan suhu terendah yang memungkinkan
tumbuhan bertahan hidup.
Temperatur atau suhu yang tinggi akan mempengaruhi kandungan air pada
jaringan tumbuhan . Strategi tumbuhan dalam menghadapi temperatur yang tinggi adalah
dengan meningkatkan proses transipasi (penguapan air yang umumnya melalui daun). Selain
itu, temperatur juga mempengaruhi kerja enzim dalam tubuh tumbuhan yang bekerja pada
proses metabolisme.
Temperature untuk pertumbuhan dan perkembangan setiap jenis tumbuhan
berbeda-beda. Temperature yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
tingkat tinggi berkisar antara 0C hingga 45C. Contohnya, berbagai kultivar gandum
(triticum vulgare) dapat tumbuh pada kisaran temperature mendekati 0C - 40C.
Namun, pertumbuhannya akan optimal pada kisaran temperature 20C - 25C. temperature
optimum untuk pertumbuhan jagung (zea mays) berkisar antara 30C - 35C, tetapi jagung
tidak dapat tumbuh pada temperature dibawah 12C. Sebagian besar tumbuhan memerlukan
temperature sekitar 1038C untuk pertumbuhannya. Sebenarnya, temperature optimum
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan berkaitan dengan asal wilayah jenis tumbuhan
tersebut. Tumbuhan yang berasal dari wilayah tropis memerlukan temperature yang relative
lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang berasal dari daerah sub-tropis atau kutub.
B . Tujuan Penelitian
a. Mengidentifikasi perbedaan kelembaban udara terhadap pertumbuhan kecambah
b. Mengetahui bagaimana kelembaban udara dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan
kecambah
c. Mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan perbedaan kelembaban udara dapat
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kecambah
C. Prosedur kerja
1.
Carilah informasi (msalnya dengan studi pustaka) tentang factor-faktor lngkungan yang
mempengaruhi proses perkecambahan.
2. Pilihlah salah satu factor dan tulislah sebuah rumusan masalah yang akan kamu teliti.
3. Tulislah tujuan penelittian.
4. Rencanakan percobaan secara kelompok
5. Lakukan penelitian, carilah data dan lakukan analisis, kemudian buatlah kesimpulan.
6. Buatlah laporan penelitian.
D. Hasil pengamatan
TABEL PENGUKURAN SUHU
HARI
TEMPAT
SUHU
Pertama
19, september
2013
Di dalam kulkas
120C
Di dalam ruangan
300C
Di bawah pohon
280C
290C
Di dalam kulkas
120C
Di dalam ruangan
260C
Di bawah pohon
230C
230C
Kedua
20, september
2013
Ketiga
21, september
2013
Keempat
22,September
2013
Kelima
23, September
2013
Keenam
24, September
2013
Ketujuh
25, September
2013
Di dalam kulkas
120C
Di dalam ruangan
260C
Di bawah pohon
280C
290C
Di dalam kulkas
120C
Di dalam ruangan
240C
Di bawah pohon
280C
300C
Di dalam kulkas
0,60C
Di dalam ruangan
260C
Di bawah pohon
280C
280C
Di dalam kulkas
0,70C
Di dalam ruangan
250C
Di bawah pohon
300C
320C
Di dalam kulkas
0,60C
Di dalam ruangan
260C
Di bawah pohon
290C
300C
Biji 5
0,5
1,4
2
6
13
22
Biji 6
0,4
1
1
1
2
2
Biji 7
0,6
1,2
4
10
20
23
Biji 8
0,3
0,5
0,5
0,5
2
2,8
Biji 9
0,4
1
1
1
1
1
Biji 10
0,5
1,8
2,5
2,5
2,5
3
Biji 5
0,3
0,3
0,3
0,4
0,4
Biji 6
0,3
0,4
0,5
0,6
0,6
Biji 7
0,2
1
2
-
Biji 8
0,4
1,3
2
2
2,5
Biji 9
0,3
1
1
1,5
1,5
Biji 10
0,2
1
1
1
1
7
Hari
1,2
1,1
2
9,4
0,4
0,6
Gelas C di atas meja terkena sinar matahari
Biji1 Biji 2 Biji 3 Biji 4
Biji 5
Biji 6
Biji 7
2
0,4
0,3
0,4
0,3
0,5
0,2
0,2
3
1,5
0,4
1
1
1,5
1
1
4
2
0,4
1
1
2,5
1
1
5
2,5
0,5
1,5
1
3,5
1
1
6
5
0,5
1,5
1
6,2
1
1
7
5
0,5
1,5
1
7,9
1
1
Semua batang tanaman yang diteliti memiliki batang yang lembek.
2,5
1,5
Biji 8
0,2
0,3
0,3
0,5
0,5
0,5
Biji 9
0,3
1
1
1
1
1
Biji 10
0,4
1
1
1
1
1
Catatan :
*Untuk hari pertama tidak di buat tabelnya karena masih belum ada perubahan.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan diketahui bahwa
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman kacang hijau pada setiap tempat yang
berbeda yaitu di dalam ruangan , di dalam kulkas , di bawah pohon dan dimeja terkena sinar
matahari menunjukkan banyak perbedaan. Tanaman kacang hijau pada percobaan di dalam
kulkas sama sekali tidak berkembang berbeda dengan tanaman kacang hijau pada
percobaan di dalam ruangan sangat tumbuh subur malah terlihat seperti berkembang
daripada tanaman kacang hijau di tempat yang terkena sinar matahari dan di bawah pohon
yang tempatnya sejuk.
Tanaman kacang hijau pada percobaan di tempat yang terkena sinar matahari dan di
bawah pohon tampak seperti biasa saja, baik fulmula ataupun radikula tidak nampak
perkembangan secara nyata setelah penanaman. Tanaman kacang hijau pada percobaan di
bawah pohon dan di tempat terkena sinar matahari tidak tumbuh secara normal seperti yang
seharusnya terjadi seperti tanaman pada percobaan di dalam ruangan yang terlihat subur
padahal tidak terkena sinar matahari secara langsung. Akan tetapi perkecambahannya lebih
cepat. Berbeda dengan percobaan di bawah pohon dan tempat yang terkena sinar matahari
yang perkecambahannya sangat lambat.
Tumbuhan memiliki suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu
optimum merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman secara ideal. Selain
suhu optimum, tanaman juga mempunyai suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima
olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan masih
dapat bertahan hidup. Suhu minimum merupakan suhu terendah yang memungkinkan
tumbuhan bertahan hidup.
Secara teori umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah suhu 0C dan di atas 40C. Suhu
yang dikehendaki atau yang baik bagi pertumbuhan adalah 20C 37C. Sedangkan dalam
percobaan yang telah kami lakukan jika di urutkan berdasarkan cepat dan lambatnya
pertumbuhan dan perkembangannya di ketahui bahwa rentang suhu yang cocok adalah 24 C
- 30 C (dalam ruangan), kemudian 23 C - 29 C (di bawah pohon), selanjutnya 23 C - 32
C (tempat yang terkena sinar matahari) dan 0,6 C - 12 C (di dalam kulkas). Jadi, suhu yang
baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau berkisar antara 23 C - 32 C.
Kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun. Kenaikan tempratur itu
sudah barang tentu juga menambah tekanan uap di luar daun, akan tetapi berhubung udara di
luar daun itu tidak di dalam ruang yang terbatas, maka tekanan uap tiada akan setinggi
tekanan uap yang terkurung didalam daun. Akibat dari pada perbedaan tekanan ini, maka uap
air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas.
Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting: bukaan stomata, laju transpirasi,
laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi. Peningkatan suhu sampai titik
optimum akan diikuti oleh peningkatan proses di atas. Setelah melewati titik optimum, proses
tersebut mulai dihambat: baik secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim
terdegradasi).
Jadi, suhu mempengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan dengan mempengaruhi
laju proses transpirasi, translokasi, respirasi, hingga fotosintesis. Yang mana semakin
optimum suhu yang mempengaruhi maka laju proses-proses tersebut akan optimum juga.
Sehingga proses pertumbuhan akan optimum pula.
Sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau selain di pengaruhi
oleh suhu (temperature) jugadipengaruhi oleh nutrisi, cahaya, air dan kelembaban. Pada
percobaan yang kami lakukan ini juga dapat di ketahui bahwa intensitas cahaya dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya suhu. Selain itu, pemberian air setiap harinya juga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
F. Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
Tanaman kacang hijau yang mengalami pertumbuhan yang paling cepat adalah kacang hijau
yang tumbuh pada rentang suhu 24 C - 30 C (dalam ruangan).
Suhu yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau berkisar antara 23
C - 32 C.
Pertumbuhan dan
perkembangan kacang
hijau selain
di
pengaruhi
G. Daftar pustaka
Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologi 3. Esis : Jakarta
oleh
suhu