Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN DEFINISI

1. Ekonomi Sebagai Suatu Ilmu


Ilmu Ekonomi terdiri dari dua perkataan, yaitu Ilmu dan Ekonomi. Ilmu
merupakan terjemahan dari Science yang pada saat sekarang cenderung
diterjemahkan sebagai Sains. Definisi Ilmu ialah antara lain : suatu rangka
pengetahuan yang tersusun secara sistematis (= A body of systemized
knowledge). Mengenai ilmu itu sendiri, pada saat sekarang cenderung
dibedakan atas dua hal, yaitu positive science dan normative science.
Positive Science adalah : A body of systemized knowledge conceerning What
Is.
Normative Scince adalah : A body of systemized knowledge discussing of
What OUGHT to be .
Adapun kata Ekonomi berasal dari perkataan bahasa Latin Oiku yang
berarti Rumah-tangga (household) dan nomos yang berarti pengelolaan /
pengaturan atau manajemen. Jadi arti kata Ekonomi ialah pengaturan atau
pengelolaan rumah tangga.
Memang pada saat tersebut ekonomi barulah merupakan suatu
pengetahuan yang menerangkan penggunaan sumber-sumber keuangan yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang tidak terbatas secara
efisien. Pengertian inilah yang sampai sekarang masih melekat pada
pengertian kata ekonomi secara umum. Misalnya saja : Wah dalam situasi
harga BBM yang tinggi ini, kita harus menggunakan kendaraan dengan secara
ekonomis .
Sejak kapan pengetahuan ekonomi ini menjadi suatu Ilmu, beberapa
ahli ekonomi menduga bahwa ekonomi ini diperkenalkan sebagai suatu ilmu
ialah sejak timbulnya Mashab Fisiokrat dan Mashab Klasik pada bagian kedua
abad ke-18. Seorang ahli bangsa kita, Dr. Mohammad Hatta mendefinisikan
ilmu sebagai pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan Hukum Kausal

dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya maupun menurut


kedudukannya tampak dari luar, maupun bangunannya dari dalam.
Suatu ilmu biasanya berisikan teori-teori, yang menjadi pertanyaan ialah,
apakah sebenarnya kegunaan dari teori tersebut secara umum? Dengan
memandang bahwa suatu ilmu ialah alat untuk dipakai sebagai pemecah
masalah yang timbul, maka secara garis besarnya kegunaan dari suatu teori
ialah :
a. Untuk menghindarkan adanya keragu-raguan atau memisahkan antara
yang ada hubungannya dengan masalah atau yang tidak.
b. Teori berhubungan dengan variabel-variabel atau sifat individu /
komponen yang berperan dalam hubungannya dengan suatu masalah
disamping juga dapat menunjukkan mana yang hanya ikut-ikutan saja.
c. Dengan menggunakan teori, kita dapat menguraikan dan lebih
memahami tingkah laku antar variabel yang bersangkutan.
Kembali ke pengertian ilmu ekonomi itu sendiri, apakah sebenarnya
definisi dari ilmu ekonomi ? Jawabannya ialah dapat beragam. Kalau
ditinjau keragaman ini ada hubungannya dengan perkembangan dari ilmu
ini sendiri. Sebagai contoh diambilkan beberapa buah definisi dari
beberapa orang ahlinya, yang diungkapkan pada tiga masa perkembangan,
yaitu:
a. Lional Rabbons : Economics is the systematic study of social
adjustment to and management of scarcity of goods and services .
Jadi ilmu ini mempelajari (secara sistematis) penyesuaian masyarakat
dalam mengatur adanya keterbatasan (kelangkapan) dari barang-barang
dan jasa .
b. Quant and Anderson : The study of the use of limited resources for
achievement of alternative ends yang dilanjutkan dengan As a
social science which covers the actions of individuals and groups of
individuals in proccess of producing, axchanging and consuming
goods and services . Disini definisi yang diajukan sudah lebih maju
yaitu mempelajari penggunaan dari sumber daya yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam dengan alternatif, yang
dilanjutkan kemudian dengan kalimat yang manyatakan bahwa ilmu

ekonomi adalah termasuk ke dalam ilmu-ilmu sosial yang meliputi


kegiatan individu ataupun ( dan ) kelompok dari individu-individu
dalam proses produksi, pertukaran dan konsumsi dari barang-barang
dan jasa-jasa.
c. P.A. Samuelson : Economics is the study of how men and society and
up choosing, with or without the use of money, to employ scarce
productive resources which could have alternative uses, to produce
various commodities and distribute them for consumption, now or in
the future, among various people and groups in society . Dalam
definisi ini terlihat sudah jauh lebih kompleks karena menyangkut juga
persoalan konsumsi dan distribusi. Kalau diterjemahkan secara harfiah
ialah : ilmu ekonomi adalah studi mengenai bagaimana seorang dan
masyarakat melakukan suatu pilihan, untuk mengusahakan faktorfaktor produksi yang langka dengan secara alternatif dalam
memproduksikan bermacam komoditi dan membagikan barang
tersebut untuk dikonsumsi, sekarang atau untuk masa mendatang buat
berbagai orang dan kelompok di dalam masyarakat.
d. Alfred Marshall : Economics is study of man kind in the ordinary
bussines life. Ekonomi adalah suatu studi mengenai umat manusia
pada kehidupan bisnis yang biasa.
e. Paul Wannnaacott dan Ronald Wannacott : Economic is study of how
people make their living, hob they acquirethe food, shell there,
clothing an d other material necessities and comforts of this world.
Ekonomi adalah studi mengenai bagaimana manusia mencari nafkah,
bagaimana mereka memperoleh makanan, tempat berteduh, pakaian
dan kebutuhan-kebutuhan material dan kesenangan-kesenangan lain di
dunia ini.
Secara garis besarnya, berdasarkan definisi tersebut dari awal sampai
sekarang ilmu ekonomi ini berkisar pada 3 hal pokok, yaitu :
1. Adanya kelangkaan ( scarcity )
2. Adanya keinginan yang tidak terbatas ( unlimited wants )
3. Adanya pilihan atau alternatif ( choice atau alternatives ).
Sebagai selingan, dapat dikemukakan bahwa mengingat subjek yang
dipelajari disini ialah hal-hal mengenai kelangkaan, pilihan dan keinginan
yang tak terbatas maka pada awalnya ilmu ekonomi disebut sebagai

dismal science ( ilmu yang menyedihkan ). Sedangkan para ahlinya pada


saat itu Parson Malthus dan Ricardo dijuluki sebagai The Respec-table
proffessors of the dismal science ( profesor terhormat dari ilmu yang
menyedihkan ). Untunglah pada perkembangan yang sekarang hal tersebut
sudah terlupakan, karena juga mempelajari tentang pembangunan. Tetapi
kemudian muncul suatu problem baru yang kemudian menjadi subjek dari
ilmu ekonomi yaitu sebagai berikut.
Hasil-hasil pembangunan ekonomi telah menyebabkan adanya
akibat-akibat samping ( dampak ) disamping terkurasnya sumberdayasumberdaya. Akibat samping ini antara lain ialah pencemaran lingkungan,
misalnya saja: hasil buangan pabrik-pabrik, kendaraan, manusia itu sendiri
( anak-anak sebagai akibat dari pencemaran ); yang semua ini jika
dibiarkan akan dapat menyebabkan kehancuran, apalagi dipikirkan bahwa
sumberdaya juga mengalami kemerosotan. Sehubungan dengan hal ini di
atas ilmu ekonomi juga disindir sebagai ilmu yang mempelajari hari
kiamat ( The Doomsday Science ).
Di muka telah disinggung bahwa kegunaan suatu ilmu ialah antara
lain untuk pemecahan masalah. Kemudian timbul pertanyaan apakah
selalu demikian ?, lalu apakah sebenarnya yang disebut dengan masalah
itu ?. Definisi secara konkrit ialah bahwa masalah terjadi jika ada
kesenjangan (gap) antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan
yang sedang terjadi. Pengertiannya memang agak sulit, tetapi untuk dapat
memahaminya baiklah di bawah ini diberikan beberapa contoh dan juga
siapa-siapa saja yang menggunakan ilmu ini.
Yang menggunakan ilmu ekonomi ini pada umumnya ialah para :
Bussiness institution, Ramalan, Pemerintah, dan Non Profit institution atau
perseorangan. Adapun penjelasannya ialah sebagai berikut :
a. Bussiness Institution
Ialah lembaga-lembaga yang bergerak di bidang ekonomi, termasuk
juga para wiraswasta, koperasi, dan sebagainya dalam hal :
- Perhitungan-perhitungan untung-rugi
- Akibat dari suatu kebijaksanaan harga
- Penentuan besarnya upah, harga dasar dan sebagainya.
b. Peramalan/ Forcasting
Ialah oleh para manajer, pimpinan instansi atau lainnya dalam hal :
- Pertimbangan untuk memperluas suatu usaha

Pertimbangan atau ramalan mengenai perlunya dimulai suatu


pemberantasan

hama

pemberantasan

ini

atau
disebut

tidak.

Batas

dengan

perlu

dimulainya

Economic

threshold.

Mengingat bahwa pemberantasan hama adalah racun yang dapat


mencemarkan lingkungan, maka economic threshold ( ambang
ekonomi ) sekarang sedang menjadi hal yang penting.
c. Pemerintah
Dalam hal :
- Membuat dan menetapkan peraturan atau undang-undang yang
mengatur keadaan dan kehidupan masyarakat, misalnya saja dalam
-

penentuan Kuota Ekspor ataupun Impor.


Adanya penentuan volume produksi dari komoditi tertentu.
Adanya pembatasan areal yang boleh ditanami untuk menstabilkan
volume produksi ( juga nantinya harga produksi ). Di USA
pembatasan

areal

ini

dikenal

dengan

Land

retirement,

dilaksanakan hampir setiap tahun, yaitu penentuan areal mana yang


boleh ditanami dengan tanaman tertentu dan areal mana yang sama
sekali yang tidak boleh ditanami apapun.
- Alokasi dana, kemana harus diberikan, dan sebagainya.
d. Non Profit Institution atau Perseorangan
Dalam hal menanggulangi jika ada gejala-gejala ekonomi yang
merugikan, misalnya saja inflasi, depresi, dan sebagainya. Yang
dimaksud dengan non-profit institution ialah rumah sakit, universitas,
panti asuhan, dan sebagainya.
2. Masalah-masalah dalam perekonomian
Masalah ekonomi menyangkut beribu-ribu masalah yang berhubungan
dengan aktifitas konsumsi dan produksi yang terjadi di masyarakat. Permasalahan
ekonomi di dunia selalu ada, sebab selalu akan dihadapkan masalah pemenuhan
kebutuhan yang tidak seimbang yaitu bahwa satu pihak banyaknya kebutuhan
yang tidak terbatas dan dipihak lain terdapatnya alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas. Pada hakekatnya permasalahan ekonomi di masyarakat adalah
sama, hanya pemecahan masalahnya yang terkadang berbeda yaitu tergantung dari
sistem ekonomi yang dianut oleh masing-masing negara .
a. Kelangkaan (scarcity)

Masalah ekonomi yang paling uama adalah kelangkaan atau scarcity dari
sumber aya yang ada. Barang- barang yang dibutuhkan manusia dibuat atau
diproduksi dari sumberdaya-sumberdaya (resources). Permintaan manusia akan
barang-barang tersebut adalah beraneka ragam dan dapat dikatakan tak berbatas.
Sedangkan sumberdaya sumberdaya tersebut dalam jumlah yang tertentu.
Dikenal dua sumberdaya, yaitu Natural resources and Human resources.
Natural resources atau sumberdaya alam berupa benda-benda yang tersedia (atau
disediakan oleh) alam misalnya tanah, hutan, minyak bumi, hasil tambang dan
lain-lainnya. Human resources adalah manusia itu sendiri, baik secara fisik atau
mental. Fisik sebagai tenaga kerja sedangkan mental berupa hasil pemikiranpemikiran. Hasil dari natural resources ataupun human resources tersebut akan
berbentuk barang-barang (goods) dan jasa-jasa (services). Barang dan jasa dalam
ilmu ekonomi disebut dengan komoditi (commodities).
Sudah menjadi sifat dari manusia bahwa mereka mempunyai keinginan
yang tidak terbatas (unlimited wants). Sebagai contohnya, manusia tidak secara
individu ataupun berkelompaok akan selalu menghendaki sesuatu yang lebih;
makanan yang lebih enak, tempat tinggal yang lebih baik, kehidupan yang lebih
layak, kesehatan dan lain sebagainya. Tetapi sayangnya ialah bahwa sumberdaya
yang dipergunakan untuk menghasilkan (yang kemudian disebut sebagai faktorfaktor produksi) tersedia dalam jumlah yang terbatas. Keterbatasan ini baik dalam
kualitas maupun kuantitas.
Keterbatasan kita menyebabkan banyak hal terasa langka, kelangkaan dari
keadaan inilah yang dipelajari dalam ilmu ekonomi, yaitu masalah keterbatasan
pemenuhan kebutuhan karena ketidakadaan atau kelangkaan (scarcity) dari
sumberdaya.
b. Pilihan (choice)
Terbatasnya sumber daya tersedia dibandingkan kebutuhan/keinginan,
menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan yang bersifat individu
maupun kolektif. Seperti telah diuarikan dimuka bahwa resources yang ada itu
terbatas, sehingga dalam usah pemenuhan kebutuhan manusia diharuskan untuk
mengadakan suatu pilihan (choice). Kalau seseorang atau sekelompok orang telah
memilih sesuatu berarti mereka telah menolak yang lain. Jadi harus ada keinginan

atau kebutuhan lain yang dikorbankan jika keinginan yang satu dipenuhi. Para
mahasiswa yang mondok seringkali mengalami hal yang serupa. Jika kiriman
tiap bulan dari orang tua dianggap sebagai suatu resoources, maka pada suatu
ketika akan dihadapkan pada pilihan: membeli sepatu atau kaos, membeli diktat
atau traktir pacar, dan sebagainya.
Dari contoh yang sederhana tersebut, dapat dikembangkan pada pilihan
yang dihadapi oleh suatu negara untuk memproduksi barang-barang yang
diperlukan. Contoh yang klasik ialah pilihan antara menghasilkan peluru dan
senapan dengan bahan pangan. Dalam prakteknya pelaksanaan pilihan bagi suatu
negara atau kelompok orang adalah kompleks. Keputusan-keputusan dari sutau
negara akan dipengaruhi oleh mulai dari individu, organisasi, perusahaan, pejabat,
struktur sampai kepada sistem yang dianut oleh negara yang bersangkutan.
Timbul pertanyaan, apakah pilihan tersebut dapat diketahui sebagai pilihan yang
menguntungkan atau merugikan dan bagaimana menghitungnya?
c. Enam Masalah Dasar
Masalah-masalah dalam ekonomi secara umum diformulasikan dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan, maka dapatlah kemudian dikelompokan kedalam 6
(enam) bentuk pertanyaan yaitu : 1. Apa yang harus diproduksikan (What to
produce), 2. Bagaimana memproduksikan (How to produce), 3. Alokasi hasil
produksi (For whom), 4. Penggunaan resources (caranya, apakah sudah efisiens),
5. Pemanfaatan resources yang ada (apakah tidak ada yang menganggur), dan 6.
Bagaimana perkembangannya (growth). Adapun uraian secara singkat ialah
sebagai berikut.
1. Apa yang harus diproduksikan (What to produce). Pertannyaan ini
muncul karena terbatasntya sumberdaya sebagai faktor produksi. Jadi kalau suatu
sumberdaya sudah dipakai sebagai salah satu faktor produksi untuk memproduksi
barang A misalnya, maka faktor produksi tersebut tidak akan dapat digunakan lagi
untuk memproduksi barang B, dan begitu pula sebaliknya. Dalam suatu negara
pertanyaan semacam ini akan timbul dalam bentuk: Siapa yang akan menentukan
pilihan penggunaan sumberdaya yang ada dan untuk siapa?. jawabannya ialah
terletak pada sistem perekonomian yang dianut oleh negara tersebut. Di
kesempatan yang lain akan dibicarakan dengan lebih terperinci, tetapi disini akan

dikemukakan juga secara singkat. Ada dua kutub sistem, pertama sistem dengan
perekonomian pasar (free market economy) yaitu putusan-putusan mengenai
pilihan pengguanaan resources tergantung pada mekanisme sistem harga. Kutub
lain ialah sistem perekonomian yang dikendalikan pusat, dalam hal ini semua
keputusan dilakukan oleh pemerintah. Dalam dunia nyata sekarang bentuk
perekonomian yang ada biasanya terletak diantara dua kutub terrsebut.
2. Bagaimana memproduksinya (How to produce)
Suatu barang adalah hasil produksi yang dalam prosesnya dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Sebagai contohnya untuk memproduksikan padi dari
sebidang tanah, sebagai tenaga kerja dapat dipilih dengan mengggunakan tenaga
orang saja, dibantu dengan tenaga ternak atau digantikan dengan tenaga mesin.
Jawabannya adalah tergantung tujuan dari produksi itu sendiri dengan
mempertimbangkan juga alokasi dari faktor-faktor produksi maupun akibat-akibat
sampingannya. Teori produksi adalah suatu teori dari ilmu ekonomi yang
mempelajari tingkah laku hubungan antara faktor-faktor produksi dengan output
atau hasil produksi.

3. Alokasi hasil produksi (For whom)


Dari hasil-hasil produksi yang didapat, bagaimanakah cara-caranya atau
mekanismenya dapat sampai pada individu atau kelompok di dalam masyarakat?
selain itu juga bagaimana pembagian hasil produksi nasional terbagi di antara
segala lapisan masyarakat. Siapakah yang mengatur hal-hal tersebut. Pertanyaan
dari hal-hal tersebut dicoba dijawab oleh ilmu ekonomi yang dalam teorinya yang
berjudul teori distribusi (theory of distribution). Para ahli ekonomi yang
mempelajari persoalan distribusi dan pengaruhnya terhadap perekonomian dan
pembangunan suatu bangsa antara lain ialah Adam Smith dan David Ricardo.
4. Penggunaan resources, caranya apakah sudah efisien
Penggunaan resources ini sebenarnya ditinjau dari dua ujung yaitu ujung
pertama berisikan pertanyaan apakah dalam memproses produksi sudah efisien,
dan di ujung lain berisikan pertanyaan apakah distribusi juga sudah efisien?.

Biasanya suatu distribusi dikatakan tidak efisien jika sesungguhnya masih dapat
dibagikan lagi kepada yang miskin tanpa mengurangi pembagian pihak yang lain.
Teori ekonomi yang mempelajari masalah ini dikenal dengan Welfare economics.
5. Pemanfaatan resources yang ada.
Maksudnya adalah apakah sumberadaya yang ada dalam masyarakat sudah
benar-benar digunakan dalam artian tidak ada yang mengangggur atau digunakan
secara tidak cocok/ benar (waste). Pada keadaan yang nyata, biasanya dapat
dilihat bahwa disatu pihak suatu pabrik kekurangan akan sumberdaya, tetapi
dipihak lain ada sumberdaya yang ditelantarkan, misalnya di satu pihak ada
banyak penganggur dan pencari kerja, di pihak lain ada suatu pabrik atau kantor
yang pegawainya merangkap beberapa pekerjaaan. Masalahnya dapat saja
kompleks, seperti tidak cocoknya keterampilan, kurangnya informasi dan
sebagainya. Walaupun keadaan tampaknya biasa saja, tetapi keadaan ini dapat
mengakibatkan suatu dampak sosial yang parah secara keseluruhan. Persoalan
pengangguran ini hampir seluruh negara di dunia pernah mengalaminya, dan
masing-masing menggunakan cara-cara penanggulangan yang berbeda.
6. Bagaimana perkembangannya (Growth)
Maksudnya ialah kemampuan dari komponen-komponen ekonomi dalam
menghasilkan barang-barang dari tahun ke tahun dapat bertambah atau tetap saja
(bahkan menurun). Perubahan dari tahun ke

tahun ini di sebut dengan

pertumbuhan (growth) atau perkembangan. Perkembangan ini dapat dilihat dari


barbagai cara dari tahun 1950 sampai 1960an, perkembangan ekonomi di
Indonesia tampak menurun, tetapi setelah itu, yaitu tahun 1970an terlihat naik
dengan dengan pesat yang kemudian pada awal tahun 1980an tampak pula
berkembang tidak sepesat tahun sebelumnya. Pertanyaannya ialah apa
indikatornya, untuk contoh perkembangan di Indonesia tadi misalnya dilihat dari
jumlah pendapatan nasionalnya.
Cara melihat perkembangan lainnya dapat saja menggunakan indikator
lain, misalnya neraca perdagangan,

pendidikan, teknologi, kesehatan dan

sebagainya. Selain itu, juga timbul pertanyaan-pertanyaan mengapa negara-negara

tertentu seperti Jepang, U.S.A, Jerman dan beberapa lainnya dapat berkembang
dengan cepat pereknomiannya, sedangkan dilain pihak negara-negara Amerika
latin, Indonesia dan Afrika (maksudnya negara-negara yang ada di Afrika),
perkembangan ekonominya tidak berjalan secepat negara-negara yang di sebut
pertama tadi. Persoalan-persoalan ini telah menyebabkan tumbuhnya teori-teori
Ekonomi Pembangunan (theory of economic development and growth).

TUGAS PIE KE I
Paper perkembangan ilmu ekonomi
Ketentuan:

Ditulis tangan dengan kertas folio

Jumlah halaman 5-9 halaman

Dikumpulkan tgl. 13 Sep 2013

Anda mungkin juga menyukai