Anda di halaman 1dari 26

TUGAS PRESENTASI KASUS

Tutor

: dr. Ariadne Tiara H, M.Si.Med, Sp.A

Kelompok A.3

Mutia Milidiah

G1A011003

Gilang Rara Amrullah

G1A011004

Irma Nuraeni Hidayat

G1A011005

BLEFARITIS

Blefaritis anterior

Blefaritis
posterior

kelopak mata bagian


luar, tempat dimana
bulu mata tertanam.

kelopak mata bagian


dalam, bagian yang
kontak langsung
dengan bola mata.

biasanya disebabkan
oleh infeksi bakteri
(staphyloccus
blepharits) atau
ketombe di kepala dan
alis mata (blefaritis
seboroik), alergi
(jarang)

disebabkan karena
produksi minyak oleh
kelenjar di kelopak
mata yang berlebihan
(blefaritis meibom) dan
kelainan kulit yang lain
seperti jerawat atau
ketombe.

EPIDEMIOLOGI

WHO:

Blefaritis staphylococcal
wanita usia rata-rata 42 tahun
Sindrom mata kering 50%

blefaritis seboroik
pria dan wanita rata-rata usia 50 tahun
Sindrom mata kering 33%

blefaritis meibom
pria dan wanita usia rata-rata 50 tahun
Sindrom mata kering 20-40%

PATOFISIOLOGI

minyak
berlebihan

invasi
mikrobakteri

Kerusakan sistem
imun atau
kerusakan yang
disebabkan oleh
produksi toksin
bakteri , sisa
buangan dan
enzim.

diperberat dengan adanya dermatitis seboroik


dan kelainan fungsi kelenjar meibom.

BLEFARITIS BAKTERIAL

Blefaritis superfisial

disebabkan oleh staphylococcus


Pengobatan:
krusta diangkat dengan kapas basah.
salep antibiotik seperti sulfaetamid dan sulfisolksazol.
Bila terjadi blefaritis menahun dilakukan penekanan manual
kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar
Meibom (Meibormianitis)

Blefaritis Seboroik
laki-laki usia lanjut (50 Tahun)
Keluhan: mata kotor, panas dan rasa kelilipan.
Tanda: sekret yang keluar dari kelenjar Meiborn, air
mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia dan
hipertropi papil pada konjungtiva.
Pengobatan: membersihkan kelopak dari kotoran.
Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat.
Kompres hangat selama 5-10 menit.

Blefaritis Skuamosa

blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta pada


pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak
mengakibatkan terjadinya luka kulit.
sering terdapat pada orang yang berambut minyak.
Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik.
Gejala: panas dan gatal.
Pengobatan: membersihkan tepi kelopak dengan
shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat

Blefaritis Ulseratif
blefaritis dengan tukak
skuama yang terbentuk bersifat kering dan keras,
terdapat keropeng berwarna kekuning-kuningan yang
bila diangkat akan terlihat ulkus yang yang kecil dan
mengeluarkan darah di sekitar bulu mata.
Ulserasi berjalan lebih lanjut dan lebih dalam dan
merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan rontok
(madarosis).
Pengobatan:

antibiotik (sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin) dan


higiene yang baik.
Apabila ulseratif luas pengobatan harus ditambah antibiotik
sistemik dan diberi roboransia.

Blefaritis angularis
infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di sudut
kelopak atau kantus.
mengakibatkan gangguan pada fungsi puntum lakrimal.
Biasanya kelainan ini bersifat rekuren.
Pengobatan: sulfa, tetrasiklin dan Sengsulfat.

Meibomianitis
infeksi pada kelenjar Meibom yang mengakibatkan
tanda peradangan lokal pada kelenjar tersebut.
Pengobatan: kompres hangat, penekanan dan
pengeluaran nanah dari dalam berulang kali disertai
antibiotik lokal.

BLEFARITIS VIRUS

Herpes zoster
usia lanjut.
Bila yang terkena ganglion cabang oftalmik maka akan
terlihat gejala-gejala herpes zoster pada mata dan
kelopak mata atas.
Gejala rasa sakit pada daerah yang terkena dan badan
berasa demam
Pada kelopak mata terlihat vesikel dan infiltrat pada
kornea bila mata terkena.
tidak melampaui garis median kepala

Herpes zoster ophtalmica


(HZO)

Herpes simpleks
Vesikel kecil dikelilingi eritema yang dapat didertai
dengan keadaan yang sama pada bibir
radang tepi kelopak ringan dengan krusta kuning basah
pada tepi bulu mata,yang mengakibatkan kedua kelopak
lengket.

BLEFARITIS JAMUR
Infeksi superficial
Infeksi jamur dalam
Blefaritis pedikulosis

pada penderita dengan higine yang buruk


Pengobatan:

aplikasi salep merupakan amoniated 3%.


Salep fisostigmin dan tetes mata DFP cukup efektif untuk tuma
atau kutu ini.

PENEGAKAN DIAGNOSIS
anamnesis
pemeriksaan eksternal mata, termasuk struktur
kelopak mata, tekstur kulit dan penampilan bulu
mata.
Evaluasi margin kelopak mata, dasar bulu mata
dan bukaan kelenjar meibom menggunakan cahaya
terang dan pembesaran.
Evaluasi kuantitas dan kualitas air mata

Gejala :

Merasa ada sesuatu di matanya.


Mata dan kelopak mata terasa gatal, panas dan menjadi
merah.
Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata dan beberapa
helai bulu mata rontok.
Mata menjadi merah, berair dan peka terhadap cahaya
terang.
kelopak mata sukar dibuka.

Pemeriksaan fisik
Skuama pada tepi kelopak
Jumlah bulu mata berkurang
Obstruksi dan sumbatan duktus meibom
Sekresi Meibom keruh
Injeksi pada tepi kelopak
Abnormalitas film air mata

PEMERIKSAAN PENUNJANG (ILYAS, 2010):


Uji Endrofonium (pemeriksaan fungsi kelopak)
untuk mengetahui adanya miastenia gravis
Pemeriksaan tajam penglihatan
Palpasi : odema kelopak mata, kejang kelopak
mata

GOLD STANDART

Berdasarkan keluhan utama dan hasil pemeriksaan


mata yang dilakukan.

Penatalaksanaan
1.

2.

3.

Farmakologi
membersihkan pinggiran kelopak mata
untuk mengangkat minyak yang
merupakan makanan bagi bakteri.
salep antibiotik (misalnya erythromycin
atau sulfacetamide) atau antibiotik peroral (misalnya tetracycline).
Jika terdapat kutu, bisa dihilangkan
dengan mengoleskan jeli petroleum
pada dasar bulu mata (Ilyas, 2010).

PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI


Sisik-sisik atau kerak tepi palpebra harus selalu
dibersihkan dengan menggunakan sampo bayi dan
kain basah setiap hari atau dengan melakukan
kompres air hangat.
Pengeluaran isi kelenjar meibom secara periodik
Mengurangi dan menghentikan penggunaan bedak
atau kosmetik saat dalam proses penyembuhan

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai