T-BUTYL ALCOHOL
1. N a m a
Golongan
Alkohol tersier
Sinonim/Nama Dagang (1,2,4,6)
Trimetylcarbinol;
tert-Butyl
alcohol;,
t-Butanol;
tert-Butanol;
2-Methyl-2-
: 75-65-0
Nomor RTCES
: EO1925000
Nomor EINECS
: 200-889-7
Nomor UN
: 1987; 1120
Kebakaran 3
Reaktivitas 0
Tidak reaktif
Klasifikasi EC (1,2,4,6):
Xn
Berbahaya
R11
R20
R21
R36/38
S2
S9
S16
S46
S36/37
3. Penggunaan (5,6)
Kegunaan utama t-butil alkohol adalah untuk pembuatan zat flotasi, penghilang
cat, metakrilat, dan penyedap rasa; dapat pula digunakan sebagai denaturan
untuk etanol, penggerak oktan pada bensin tanpa timbal, dan sebagai bahan
pembersih dan pelarut untuk farmasetikal, lilin dan lak. Perlengkapan rumah
tangga yang bahan utamanya t-butil alkohol seperti furnitur dan berbagai
produk dari karet, plastik, dan kaca. T-Butil alkohol juga digunakan sebagai
pelarut non-reaktif pada reaksi kimia, sebagai kompatibiliser non-surfaktan
untuk berbagai campuran pelarut, dan sebagai pelarut non-korosif; digunakan
pada polimerisasi radikal bebas untuk melarutkan monomer; digunakan
sebagai kopling tambahan dalam pembuatan pestisida dan pupuk dalam
larutan tanpa membentuk emulsi; sebagai pelarut reaksi, disamping sebagai
zat antara untuk produk peroksida organik dan logam alkoksida.
4. Identifikasi Bahaya (1,4)
Risiko utama dan organ sasaran
lanjut dapat terjadi kolaps, tidak sadarkan diri, koma, dan bahkan kematian
akibat kegagalan saluran napas.
5. Stabilitas dan Reaktivitas (1,2,3,4)
Reaktivitas
Stabilitas
ruangan
dalam
wadah
tertutup
pada
yang
dihindari
Bahan tak tercampurkan
Bahaya dekomposisi
Polimerisasi
6. Penyimpanan (1,3,4)
7. Toksikologi
Toksisitas
Data pada hewan (1,2.4)
LD50 oral-tikus 3500 mg/kg; LD50 oral-tikus 2743 mg/kg; LD50 intraperitonealmencit 933 mg/kg; LC50 inhalasi-tikus >10000 ppm; LD50 oral-kelinci 3559
mg/kg; LD50 intravena-mencit 1538 mg/kg; LD50 kulit-kelinci 2000 mg/kg; LC50
inhalasi-tikus 10000 selama 4 jam.
Data Karsinogenik (1,4,5)
4
Iritasi mata.
Tertelan
Iritasi saluran cerna, dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
Keracunan Kronik
Terhirup
Dapat mengakibatkan efek pada sistem saraf pusat yang ditandai dengan sakit
kepala, pusing, dispnea, dan tidak sadarkan diri. Dapat berefek pada tindakan
yang dikontrol oleh sistem saraf pusat seperti konvulsi, kejang (seizure), dan
gejala putus obat (withdrawal syndrome).
Kontak dengan kulit
Paparan berulang atau jangka panjang dapat menyebabkan defatting, yaitu
terjadinya pelarutan kimia dari lemak pada kulit dan dermatitis.
Kontak dengan mata
Sama seperti efek yang dilaporkan pada jangka pendek. Paparan berulang
dapat mengakibatkan abnormalitas penglihatan, termasuk penglihatan buram
dan fotosensitivitas.
Tertelan
Dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, menyebabkan mual, muntah,
dan sakit kepala. Dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat yang
ditandai dengan sakit kepala, pusing, rasa mengantuk, ataksia,.dan somnolen
(tidak sadarkan diri). Berpengaruh pada sistem saluran kencing, metabolisme,
dan hati. Gejala lebih lanjut dapat meliputi kolaps, tidak sadarkan diri, koma,
dan bahkan kematian akibat kegagalan saluran nafas.
9. Pertolongan Pertama (1,4)
Terhirup
Jika terhirup, pindahkan korban ke tempat yang berudara bersih. Jika korban
tidak bernafas berikan pernafasan buatan. Jika terjadi kesulitan bernapas,
berikan oksigen.
Jika terjadi gangguan inhalasi yang serius, segera evakuasi korban ke tempat
yang aman. Longgarkan pakaian, dasi, atau ikat pinggang. Jika korban sulit
bernafas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas, berikan resusitasi dari
mulut ke mulut. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan kulit
Segera bilas kulit dengan air yang banyak. Dapat digunakan air dingin.
Lindungi kulit yang teriritasi dengan emolien. Lepaskan pakaian dan sepatu
yang terkontaminasi. Cuci pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
Jika terjadi kontak yang serius pada kulit, cuci dengan sabun disinfektan dan
olesi kulit yang terkontaminasi dengan krim antibakteri. Bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan mata
Periksa dan lepaskan kontak lensa, segera bilas mata dengan air mengalir
sekurangnya 15 menit dengan menjaga kelopak mata terbuka. Dapat
digunakan air dingin. Jangan menggosok atau menutup mata. Bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika diperlukan.
Tertelan
Jangan menginduksi muntah, kecuali jika disarankan oleh dokter. Jangan
memberikan apapun melalui mulut pada korban yang tidak sadarkan diri. Jika
korban dalam kondisi sadar, bersihkan mulutnya lalu berikan 2-4 cangkir air
untuk diminum. Longgarkan pakaian, dasi, atau ikat pinggang. Segera bawa ke
rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang (4).
10. Penatalaksanaan oleh Petugas Kesehatan
Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan napas, yaitu membebaskan jalan napas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernapasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi
darah.
Dekontaminasi
7
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring
ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin diguyur perlahan selama 15-20 menit atau
sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin
atau hangat serta sabun minimal 15 menit.
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau
kertas secara lembut. Jangan digosok.
Batas paparan
TWA: 300 (mg/m3) dari ACGIH (TLV) [United States]
TWA: 100 (ppm) dari ACGIH (TLV) [United States]
TWA: 100 STEL: 150 dari NIOSH [United States]
TWA: 300 STEL: 450 (mg/m3) dari NIOSH [United States]
TWA: 100 STEL: 150 (ppm) [United Kingdom (UK)]
TWA: 308 STEL: 462 (mg/m3) [United Kingdom (UK)]
TWA: 100 STEL: 150 (ppm) [Canada]
TWA: 303 STEL: 455 (mg/m3) [Canada]
TWA: 100 dari OSHA (PEL) [United States]
TWA: 300 from OSHA (PEL) [United States]
Proteksi personal: Kaca mata pengaman tahan percikan, jas lab, sarung
tangan, respirator uap. Pastikan respirator uap yang digunakan bersertifikat.
Proteksi personal untuk mengantisipasi tumpahan yang banyak: Kaca mata
pengaman tahan percikan, setelan lengkap, sarung tangan, sepatu boot,
respirator uap. Perlengkapan pernafasan lengkap harus digunakan untuk
menghindari inhalasi bahan. Jika dikuatirkan pakaian pelindung mungkin tidak
memadai, konsultasikan dengan ahli sebelum menangani produk ini.
Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Gunakan kaca
mata proteksi yang tepat atau kaca mata pengaman kimia yang dideskripsikan
oleh OSHA.
Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang untuk mencegah paparan terhadap
kulit.
Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.
Respirator: Gunakan respirator sesuai yang telah disetujui NIOSH/MSHA atau
standar Eropa EN 149.
12. Manajemen Pemadam Kebakaran (1,4)
Bahaya ledakan dan kebakaran: Cairan yang mudah terbakar dapat
melepaskan uap dari campuran eksplosif saat suhu melebihi titik nyala api.
Gunakan semprotan untuk menjaga wadah yang terpapar api tetap dingin. Air
tidak efektif karena bahan bersifat lebih ringan daripada air sehingga api dapat
menyebar akibat penggunaan air
Media pemadam kebakaran: Semprotan air, karbon dioksida, bahan kimia
kering, serbuk, busa.
Kebakaran kecil: Gunakan serbuk kimia kering, karbon dioksida, semprotan
air, busa tahan alkohol.
Kebakaran besar: Gunakan busa tahan alkohol, semprotan air, atau asap
kabut.
Tanda khusus pada bahaya kebakaran: Dapat membentuk campuran eksplosif
dengan udara. Perhatian: dapat terbakar dengan nyala yang tidak terlihat.
13. Manajemen Tumpahan (1,4)
Pakailah pakaian pelindung yang telah disebutkan sebelumnya.
Tumpahan sedikit: Larutkan dengan air dan bersihkan, atau serap tumpahan
dengan bahan inert kering lalu tempatkan tumpahan pada wadah pembuangan
yang tepat.
Tumpahan yang banyak: Bahan merupakan bahan yang mudah terbakar.
Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber pengapian. Hentikan tumpahan jika
dapat dilakukan tanpa menimbulkan risiko. Jika produk dalam bentuk padatan:
gunakan sekop untuk menempatkan tumpahan pada wadah pembuangan
yang tepat. Jika produk dalam bentuk cair: serap dengan tanah kering, pasir,
atau bahan yang tidak mudah terbakar. Serap dengan bahan inert dan
tempatkan
11