Anda di halaman 1dari 6

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1.1. Hubungan Pressure drop Perhitungan dan Pressure drop Percobaan
Terhadap Flowrate pada Arang
0.025

P (Kg/ms2)

0.02
0.015
P percobaan
0.01

P perhitungan

0.005
0
0

0.0005

0.001

0.0015

Flowrate

0.002

0.0025

0.003

(m3/s)

Gambar 3.1.Grafik hubungan Pressure drop perhitungan dan Pressure


drop percobaan terhadap Flowrate pada ID 65 mm pada tinggi bed
0,02 m
0.07
0.06

P (Kg/ms2)

0.05
0.04
P percobaan
0.03

P perhitungan

0.02
0.01
0
0

0.0005

0.001

0.0015

0.002

0.0025

0.003

Flowrate (m3/s)
Gambar 3.2.Grafik hubungan Pressure drop perhitungan dan Pressure
drop percobaan terhadap Flowrate pada ID 65 mm pada tinggi bed
0,04 m

Pada gambar 3.1 dan 3.2 dapat dilihat perbandingan nilai pressure drop
hasil perhitungan dan percobaan pada tinggi bed yang berbeda. Nilai pressure
drop hasil perhitungan maupun percobaan pada pasir halus dengan tinggi unggun
4 cm menunjukkan angka yang lebih besar dibandingkan dengan nilai pressure
drop hasil perhitungan pada tinggi unggun 2 cm. Faktor yang mempengaruhi hal
ini adalah penambahan nilai volume unggun, semakin besar tinggi unggun maka
nilai porositas unggun akan semakin besar pula. Porositas unggun adalah ruang
kosong diantara bed-bed yang saling menempel. Ketika ruang kosong diantara
bed semakin membesar, maka dibutuhkan flowrate fluida yang lebih besar untuk
memulai proses fluidisasi. Dengan meningkatnya nilai flowrate yang dibutuhkan,
maka nilai pressure drop nya pun akan semakin meningkat.

3.1.2. Hubungan Pressure drop Perhitungan dan Pressure drop Percobaan


Terhadap Flowrate pada Zeolit
P percobaan

P perhitungan

0.006
0.005

0.004
0.003
0.002
0.001
0
0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

Flowrate
Gambar 3.3.Grafik hubungan Pressure drop perhitungan dan Pressure
drop percobaan terhadap Flowrate pada ID 65 mm pada tinggi bed
0,02 m

P percobaan

P perhitungan

0.009
0.008
0.007
0.006
0.005
0.004
0.003
0.002
0.001
0
0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

FLowrate
Gambar 3.4.Grafik hubungan Pressure drop perhitungan dan Pressure
drop percobaan terhadap Flowrate pada ID 65 mm pada tinggi bed
0,04 m
Dari gambar 3.3dan 3.4 menunjukkan hubungan pressure drop
perhitungan dan pressure drop percobaan terhadap flowrate pada bahan zeolit.
Berbeda halnya dengan grafik yang ditunjukkan pada bahan pasir halus. Nilai
pressure drop perhitungan yang dihasilkan dari unggun dengan tinggi 2 cm lebih
besar dari pressure drop dari unggun 4 cm. Namun pressure drop hasil percobaan
tetap menunjukkan bahwa unggun yang lebih tinggi menghasilkan nilai yang lebih
besar. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi nilai
pressure drop perhitungan, yaitu tinggi bed, diameter partikel, viskositas fluida,
densitas fluida, kecepatan superfisial fluida, dan porositas unggun.
Hubungan antara ketinggian unggun dengan pressure drop adalah
berbanding lurus, dimanan semakin tinggi unggun maka nilai pressure drop akan
semakin tinggi pula. Pressure drop yang semakin tinggi dengan bertambah
tingginya unggun di sebabkan oleh flow rate yang semakin besar. Saat flow rate
yang diberikan semakin besar, maka gaya seret yang bekerja pada unggun akan
semakin besar dan mengakibatkan timbulnya fenomena fluidisasi pada unggun
serta ketinggian unggun akan meningkat pula.

3.1.2. Hubungan Pressure drop Perhitungan dan Pressure drop Percobaan


Terhadap Flowrate pada Arang Aktif

P percobaan

P perhitungan

0.004
0.0035
0.003

0.0025
0.002
0.0015
0.001
0.0005
0
0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

Flowrate

Gambar 3.9.Grafik hubungan Pressure drop perhitungan dan Pressure


drop percobaan terhadap Flowrate pada ID 65 mm pada tinggi bed
0,02 m
0.007
0.006

0.005
0.004
P percobaan

0.003

P perhitungan

0.002
0.001
0
0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

flowrate
Gambar 3.10.Grafik hubungan Pressure drop perhitungan dan Pressure
drop percobaan terhadap Flowrate pada ID 65 mm pada tinggi bed
0,04 m

Gambar diatas menunjukkan semakin besar laju alir fluida maka semakin
besar pressure drop yang dihasilkan. Perbandingan antara nilai pressure drop teori
dan perhitungan dikarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi nilai pressure
drop perhitungan, yaitu tinggi bed, diameter partikel, viskositas fluida, densitas
fluida, kecepatan superfisial fluida, dan porositas unggun. Selain itu faktor
kesalahan dalam memperhatikan fenomena maupun pembacaan alat juga
menyebabkan perbedaan yang terjadi.
Secara umum fenomena yang terjadi pada pasir halus lebih bervariasi
dibandingkan dengan zeolit dan arang pada ID kolom yang sama. Hal ini
dikarenakan pasir halus membutuhkan flow rate fluida yang lebih kecil untuk
memulai proses fluidisasi dibandingkan dengan zeolit dan arang aktif.

3.1.2. Hubungan Densitas dan Pressure Drop


Pasir: 1315 kg/m3

Arang: 544 kg/m3 Zeolit: 1183 kg/m3

0.004
0.0035

P
percobaan

0.003
0.0025

Arang

0.002

Pasir

0.0015

Zeolit

0.001
0.0005
0
0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

Flowrate
Gambar 3.13. Hubungan Densitas Terhadap Pressure Drop pada Pasir Halus
dalam ID 65
Dari gambar diatas menunujukkan bahwa semakin besar densitas suatu
partikel maka semakin besar nilai pressure drop yang dihasilkan. Hal ini
dikarenakan densitas suatu partikel yang besar memerlukan tekanan yang besar
untuk melakukan fluidisasi.

Anda mungkin juga menyukai