Anda di halaman 1dari 27
3.10. Perancangan Kopling Gesek Pelat dan Kopling Gesek Kerucut Menurut Niemann Sebelum-membahas tentang cara merancang kopling gesek pelat dan kopling gesek kerucut menurut Niemann, perlulah diinventarisasi rumus, tabel dan lain-lain yang akan dipa kai dalam merancang. Hal tersebut terutama sangat penting karena (1) satuan yang dipakai belum dituangkan dalam satu an SI, (2) untuk besaran yang seharusnya mempunyai satuan yang sama, dipakai satuan yang tidak sama, misalnya untuk momen puntir dipakai satuan kgf.cm, tetapi untuk kerja atau energi dipakai satuan kgf.m. Karena memakai rumus-rumus yang terdapat dalam buku Niemann harus dilakukan dengan ha tichati sekali. Simbol untuk besaran-besaran yang dipakai, juga ber- beda dengan simbol yang dipakai pada sub-bab sub-bab ter- @ahulu. Simbol, satuan dan arti akan dikutipkan dari buku Nie- mann untuk kelengkapannya. F emt Rom é ket GD ktm? Gist a ksh # kel a em F = KeKr Ky — t em & om ly oh My Mus kefer My * rev/min NN, HP NHR. ce ker a em’/HP Q keal/h s om Ss ket S ket ob “ef » mls % m/s % mls ¥, cm? g = z vm oe keal/m*hec 8 = a = Ne S By Bes Boag Be °C Ba Her Ho ar = 71620 2 kgf.cm G.131) 2 daya yang diperlukan untuk memutar mesin yang digerak kan , dk (daya kuda atau horsepower ) putaran poros yang digerakkan , rpm setelah kopling terpasang, maka nj = putaran po- xos penggerak momen puntir beban = M, pada istilah sub-bab terdahu- lu Mp = My + My (3.132) momen puntir yang harus dapat ditransmisikan kopling, kg£.cm 5 = My pada istilah sub-bab terdahulu = momen puntir untuk mempercepat massa-berputar kopling dan beban, kgf.cm - = Ms e cM, 3-133)" = faktor operasi Manta A = Sore @.134) = kerja untuk mempercepat massa berputar, kgf.m = Ay = momen untuk mempercepat massa berputar, kgf.cm putaran pada saat putaran n, dan nj sudah sinkron,rpm (mula-mula n, > n dan ny = 0), setelah ty berlangsung ny =n) =) te 4 periode slip , s (detik) mulai saat kopling dipasang t = sampai t = t, ke - tika ny = ny trots 7 to — Sens, AR = oto (3-135) kerja gesek oleh My selama periode ty , kgf.m Ay pada istilah sub-bab terdahulu Ap: R —_, (3.136) 27 x 10 . daya gesek , dk z = jumlah kopling dipasang dan dilepaskan lagi dalam satu jam , nt untuk kopling gesek pelat berlaku = - My = 0.9.5 (3.137) u = Ww, (3.138) P, = sP{ba; (3.139) w wba, cay) (3.140) 2% (sy ° 725. =, M4, deb gery (3-141) Dari rumus di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Niemann menganggap aus seragam untuk permukaan gesek : Paks ~ (Pd) /dy (3.142) gaya tangensial = WP, , kof dianggap menangkap di titik dengan jari-jari } (a, + 4j) dari sumbu poros gaya tekan , kgf F pada istilah sub-bab terdahulu koefisien gesek jumlah pasangan permukaan gesek Untuk kopling gesek kerucut : @.143) Disamping rumus-rumus mekanika tersebut di atas ada ru mus untuk menghitung temperatur permukaan luar rumah kop- ling (teromol) dan umur kopling yang akan dijelaskan nanti. Perancangan kopling gesek mencakup beberapa hal beri- kut + (1) Penetapan dimensi utama melalui poros iteratif (2) Menentukan mekanisme untuk membangkitkan gaya tekan pa- da pasangan permukaan gesek (3) Mengecek temperatur kopling (4) Menghitung umur kopling Sebelum memulai proses perancangan, maka sebuah kebia- saan yang baik adalah menginventarisasi rumus yang dapat di pakai dan jumlah variabel total, jumlah variabel yang sudah @iketahui dan jumlah variabel yang harus ditetapkan. Pada sub-bab ini terdapat 12 buah persamaan tentang kop ling gesek pelat yang dapat dipakai, sedangkan jumlah varia. bel pada persamaan-persamaan tersebut adalah 24 , termasuk koefisien C. Beberapa variabel diketahui dari data mesin penggerak, mesin yang digerakkan dan pemakaiannya yang di- pergunakan sebagai basis perancangan kopling gesek. Tetapi tetap saja jumlah variabel yang masih harus ditetapkan le- bih banyak dari pada jumlah persamaan yang dipakai, sehing- ga diperlukan beberapa data empirik untuk dapat menyelesai- kan perancangan kopling. Sebagai contoh inventarisasi di bawah ini didaftarkan rumus-rumus yang diperlukan untuk menentukan dimensi utama saja dari kopling gesek pelat, yaitu d, b dan j atau d,, a, dan 3. Rumus yanf dapat variabel yang dipakai terlinat My a i Mp b oe, & a u dan koefisien karakteristik yang @iperkenalkan oleh Niemann : 2m, vu 'R Ry = pay ee 3.144) a bay pay ; ; Terdapat 6 buah persamaan dan 12 buah variabel. variabel yang diketahui untuk merancang kopling gesek untuk aplikasi tertentu adalah Nj, nj dan C, z (yang terakhir) tidak ada pada daftar variabel di atas. erdapat (12-3) = 9 variabel yang harus ditetapkan dan 6 buah persamaan saja untuk membantu menetapkan harga ke-9 variabel tersebut, sehingga masih kekurangan 3 buah persama, an lagi. Karena hanya 6 persamaan itu saja yang dapat dipa- kai maka perlu dipakai data empirik. Data empirik tersebut @iperoleh dari mengamati banyak kopling gesek yang pernah dibuat, dipakai dan berfungsi dengan baik. Kopling gesek yang berfungsi baik dan sukses tersebut dipelajari karakte- ristiknya, ukuran-ukurannya, perbandingan antara beberapa ukuran utama. Pada kasus Niemann, untuk kopling-kopling ge~ sek yang sukses tersebut dihitung pula koefisien karakteris tik yang didefinisikan sebagai persamaan di atas, yaitu : x -—¥__-7*R uw” bay * 5a25 (ingat : My Oleh Niemann, data empirik dari berbagai kopling gesek pelat dan kopling gesek kerucut yang sukses dihimpun dalam tabel berikut : b/a K, Kopling gesek kerucut, j = 1 sam-| 228 pai 2 Kopling gesek pelat , j = 4 sam-]0,1 + 0,25 | 0,8 = 3,5 pai 20 Kekurangan 3 persamaan, disamping 6 persamaan yang ada, untuk menetapkan 9 variabel, dapat dibantu dengan data empi- xik, yaitu dengan memilih harga j, b/d dan K, dari tabel di- atas. Urutan pemecahan harga variabel yang belum diketahui adalah : (1) (2) (3) (4) (s) Ng, Rg, C diketahui Dihitung M, dari rumus pertama Dihitung Mp dari rumus kedua Dipilih j, b/d dan K, dari tabel data empirik Niemann _ di atas Dihitung d dari rumus terakhir, yang dituliskan sebagai berikut : @.145) (6) Dihitung b dari b = 2 x a , dimana b/d sudah dipilih pa da langkah (4) (7) Dengan demikian ukuran-ukuran utama, yaitu b, ad dan j sudah ditetapkan. Hal yang masih harus ditentukan adalah memilih materi- al pasangan permukaan gesek. Hal tersebut dilakukan dengan memilih material pasangan permukaan gesek dari tabel Niemann, yang dikutip berikut ini Table 29/2. Typicl dat For Group 1 = 0.125 100.2 foe dr rusi for fieton pairings (sce also Figs. 29/8 to 29/12) 05 for oil luticated (eunsing against smooth surface): for Group Ith 4.= 0028 (Concent of tcton Groep Feition pig cous! cs wa Grey trom, cost steel or steel with: Phenolic patios sew. + + oa +015 4 ‘Cotton fabric with plasio-"- = | 4 1 | Asbestoe fabric with plato. mM Asbestos pressed hydraulically with plastic. « , wy Metal fibre pressed with Buna | iN Graphite carbon/steet mE Gray iron, cast steel or steel with: Poplar Woods ee ee a 02 +035, 100 160, 5 | 1 ME | Lester Seppe (ne osieana 100 3 | 7 Com LIT LIDI II] os 0s 100 1} Fet ciiliivssss 023! 40 set | Volkan fibre, paper 1 on: 140 37 ard seeUbard see oF unit | ‘Sintered metal wet with ol lm [pg = 0,12-0,17|4p—=0,06--0,11) 100 5-20} iy Hard steeVhard Steel of sintered ‘etal with of Bow #2 =008---0,06| 100 5-40 | iP TV | Grey iron/stel.. 0,08 ---0,08 260 eo] 1 Grey iron/erey toa) 002---0,1 s00__| 10-18 | 7 ‘Steel shotsgrey won or seh veel “graphited ee | Od 20,5 350 W Steel balls/etey iron’ or sel, ‘raphited TY] 02 08 300 wt ‘costs: / Now 10/1 / high. lard sel ~ hardened ste, Influence of groove type p and ol viscosity (temperature) ony (see Figs: 29/9 t0 29/12 and p. 305) >For panicle size 1 t0 0.6 mm, bulk density “For polished alls of 2 19 3 mm diameter, y 44 kel 2 kg/d? Dengan memilih material permukaan gesek diperoleh har- ga p, dan u . Dengan diketahuinya 12 variabel dari 6 persa~ maan + 3 data empirik sebelum ini, ditambah dengan ditetap- kannya p, dan u , maka semua 24 variabel kini dapat ditetap kan. Dengan rumus + . 622 w= pO - 5B e146) ee FS aan : a4 Xe 45+ 6 vy @.147) Q =kalor yang tinbul akibat gesekan per jam, dalam keal/n F, = luas permukaan kopling yang bersentuhan dengan udara sekeliling, m? Ny = daya gesek, dk a, = koefisien perpindahan panas, kcal/(m*h °c) vy, = kecepatan permukaan kopling yang bersentuhan dengan udara sekeliling, m/s maka diperoleh temperatur kopling yang bersentuhan dengan udara sekeliling : T=T, + ar @.148) 9°, temperatur ruangan, °C Umur permukaan gesek dihitung dari rumus (B.149) I, = umur permukaan gesek, dalam jam (h) V, = volume permukaan gesek yang lebih aus, cm? = Fis, (3.159, Fo= dbyj -_ (3.150 F = luas permukaan gesek, cm” tebal permukaan yang boleh aus, cm = ivas permukaan gesek dikurang lubang untuk paku keling x as permukaan gesek tanpa Lubang paku keling aus spesifik , cm?/(dk.h) q, disini adalah kebalikan q, pada sub-bab terdahulu, harga q, dapat dilihat pada tabel material permukaan gesek (baris ke-2 dan ke-3) Proses perancangan tidak berhenti disini, sebab besar— an yang diperoleh yaitu : b, a, 3, T dan Ly belum tentu sudah memuaskan dan barangkali bahkan tidak da- pat dibuat, yaitu misalnya 4, = d-b lebih kecil daripada dia meter luar naf dimana pelat gesek harus duduk, dan hal-hal lain seperti itu. Apa yang dilakukan setelah diperoleh b, d dan j adalah membuat sketsa kopling gesek pelat. Dari sketsa tersebut a- kan terlihat apakah semua elemen kopling gesek pelat telah menempati tempat yang semestinya dan apakah tebal naf,tebal teromol, rasio beberapa ukuran, seperti rasio (4, 4¢/Aporos) 1,8 4 2,0, dan lain-lain sudah “pantas". Setelah diperoleh skets kopling gesek pelat yang baik harus dicek dengan harga-harga dari tabel apakah temperatur, tekanan permukaan yang terjadi dan lain-lain tidak melebihi harga-harga yang diijinkan. Jika belum memuaskan, maka proses perancangan harus di mulai dari awal dengan memilih harga j, b/d dan K, yang la~ Seandainya dari proses perancangan pertama telah dite- mukan ukuran, temperatur, umur dan lain-lain yang dapat di terima proses perancangan sehingga diulang dari awal dengan memilih harga j, b/d dan K, yang lain. Siapa tahu, hasil pro ses perancangan ke-2 tersebut menghasilkan kopling yang le~ bih baik. Iterasi sebaiknya malahan dilakukan beberapa kali, sehingga hasil sebuah kopling yang optimum. Perancangan adalah proses iteratif. Sikap yang harus di punyai oleh perancanga adalah kesediaannya untuk mengulang- ulang proses perancangan. Di bawah ini ditunjukkan diagram alir proses iterasi perancangan sebelum dihitung temperatur dan umur kopling. GD Conteh Soal (Dari Niemann) Untuk suatu aplikasi, ditetapkan untuk menggunakan kop ling gesek kerucut untuk menyambung poros penggerak dan po- ros yang digerakkan. Mesin yang digerakkan dipercepat dari ny = 0 menjadi n, = n, = 750 rpm dalam waktu tp = 1s (detik). Motor penggerak berputar secara kontinu dengan kecepatan konstan, sedang mesin yang digerakkan, berhenti dan berja - lan lagi sebanyak 2 = 60 per jam. Momen inersia polar ( be- rat ) GD? = 30 kgf.m*, sedang momen puntir beban adalah My 1410 kg£.cm. Temperatur udara 25° C. Tentukan ukuran kopling dan material gesek. Pemecahan soal perancangan yang akan dijelaskan di ba- wah ini sebenarnya adalah iterasi terakhir dari beberapa i- terasi sebelumnya. Karena itu hasil perancangan sudah opti- mum dan tidak perlu diiterasi lagi. Penyajian pemecahan so- al perancangan hanya dengan mengemukakan iterasi terakhir , sebenarnya kurang baik dari segi pendidikan perancangan. Mula-mula dipilih material gesek kopling, yaitu lapis- an gesek asbestors dengan plastik (lihat tabel) : u = koefisien gesek 0,35 (kering) a, = aus spesifik = 0,15 cm*/dk jam y = luas permukaari*gesek efektif = 0,90 & = clearance = 0,1 cm = tebal permukaan gesek yang boleh aus = 0,3 cm 6 = } sudut puncak kerucut = 25° 0,422 o a 5 " Kini akan dihitung : Int Pr Gs Nae Tr By Lge P ep?n?. _ m= F2007 = 2350 kgf.cm m= Kerja percepatan Dengan rumus-rumus yang tercantum pada halaman-halaman di muka, dapat dihitung besaran-besaran berikut : 1910 A, My = z= = 5970 kgf.cm R = My + My = 5970 + 1410 = 7380 kgf.cm Mn, t, = MRfR _ 7390 x 750. X 1 _ 9999 Kge.m “—js1I0 ~ ITI0 Ap + 2% ~ 2900 x 60 S200 x So = 0,64 dk 27 x 10 27 x 10 Dari tabel Dipilih : = 3,26 K u b B= 0,2 a 1 (untuk kopling kerucut) Sehingga dapat dihitung diameter 4 Dibulatkan + 4 w 6 Q a a b a ae a i o Q 3 Perhitungan temperatur : Luas permukaan yang bersinggungan dengan udara luar : F = "dbs + 7 a” (besaran-besaran lihat gambar di sebelah) b, = 8 cm & d= 30 cm diperolen F = 0,146 m? 3 a = 4,5 +6 v0 YF = 11,8 m/s a, = 42,9 kcal/n,7h°c ie ' 1 632 N. or = =—*_ = 64, 6° k k T = 25 + 64,6 = 90°C (diijinkan) Perhitungan tekanan permukaan : F = rdby = 510 cm? F = luas permukaan gesek yang berkontak U = Mp/(d/2) = 492 kgf p = U/(Fu) = 2,76 kgf/cm” (diijinkan) Perhitungan umur kopling =F = 153 cm” sv = 1600 jam

Anda mungkin juga menyukai