: Saniy Shabrina
NIM
: 13111060
Kelompok
:7
(13112014)
Mario Ghazali
(13112049)
(13112064)
Fadil Hidayat
(13112082)
Galang Erlangga
(13112108)
Tanggal Praktikum
: 5 November 2014
: 10 November 2014
: Fathimah ( 13710029)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan zaman semakin marak dan cepat mengakibatkan
perkembangan teknologi yang semakin maju. Seiring perkembangan teknologi yang
semakin pesat, maka dibutuhkan komponen-komponen yang mendukung perkembangan
teknologi yang pesat tersebut, seperti halnya peyediaan logam, disadari atau tidak unsur
logam ini sangatlah penting dalam proses pengembangan teknologi bahkan hampir
menambah semua aspek kehidupan manusia.
Material-material tersebut seharusnya memiliki sifat-sifat material yang
memenuhi suatu standar yang ditentukan, salah satu sifat yang seharusnya memenuhi
standar adalah sifat fisik suatu material, untuk menentukan sifat fisik suatu material maka
kita memerlukan data dan analisis struktur mikro material tersebut agar material tersebut
bisa dengan mudah kita tentukan sifat atau karakteristiknya.
Secara umum terdapat beberapa hal yan bisa kita pelajari dari pengamatan
struktur mikro. Diantaranya adalah gambaran distribusi fasa, pengotor, dan butir dari
material. Selain itu kita juga dapat mengetahui bahwa setiap material memiliki struktur
mikro yang berbeda-beda. Dengan pengetahuan yang kita miliki tentang struktur mikro
maka dapat mempermudah kita dalam menganalisis suatu material
Tujuan Praktikum
1. Membandingkan struktur mikro pada spesimen uji dengan literatur yang sudah
ada.
2. Menentukan fenomena-fenomena yang terjadi pada struktur mikro spesimen uji.
3. Membandingkan struktur mikro pada baja dengan kandungan karbon yang
berbeda-beda.
4. Membandingkan struktur mikro satu spesimen uji dengan perbesaran yang
berbeda-beda.
BAB II
TEORI DASAR
Struktur mikro pada material sangat erat kaitannya dengan sifat pada logam tersebut.
Pengubahan struktur mikro pada logam khususnya bisa melalui pengaturan laju
pendinginan yang akan mengubah sifat baja dikenal dengan istilat Heat Treatment.
Macam-macam Heat Treatment ini adalah Annealing, Quenching, Normalizing dan
Tempering.
Annealing
Annealing adalah suatu proses perlakuan panas (heat treatment) yang sering
dilakukan terhadap logam atau paduan dalam proses pembuatan suatu produk.
Tahapan dari proses annealing ini dimulai dengan memanaskan logam (paduan)
sampai temperatur tertentu, menahan pada temperatur tertentu tadi selama
beberapa waktu tertentu agar tercapai perubahan yang diinginkan lalu
mendinginkan logam atau paduan tadi dengan laju pendinginan yang cukup
lambat. Jenis annealing itu beraneka ragam, tergantung pada jenis atau kondisi
benda kerja, temperatur pemanasan, lamanya waktu penahanan, laju pendinginan
(cooling rate), dll.
Pemanasan produk setengah jadi pada suhu 850-9500C dalam waktu yang
tertentu, lalu didinginkan secara perlahan. Proses ini berlangsung didapur
(furnace). Butiran yang dihasilkan umumnya besar/kasar.
Quenching
Sistem pendinginan produk baja secara cepat dengan cara penyemprotan air pada
pencelupan serta perendaman produk yang masih panas kedalam media air atau
oli.
Normalizing
Merupakan
proses
perlakuan
panas
yang
menghasilkan
perlite
halus,
pendinginannya dengan menggunakan media udara, lebih keras dan kuat dari
hasil anneal.
Atau bisa dikatakan sebagai proses memanaskan baja sehingga seluruh fasa
menjadi austenite dan didinginkan pada temperature suhu kamar, sehingga
dihasilkan struktur normal dari perlit dan ferit.
Tempering
Tempering dimaksudkan untuk membuat baja yang telah dikeraskan agar lebih
menjadi liat, yaitu dengan cara memanaskan kembali baja yang telah diquench
pada temperature antara 300F sampai dengan 1200F selama 30 sampai 60
menit, kemudian didinginkan dengan temperatur kamar. Proses ini dapat
menyebabkan kekerasan menjadi sedikit menurun tetapi kekuatan logam akan
menjadi lebih kuat.
Dalam pengamatan struktur mikro, dapat terlihat fasa-fasa dalam suatu material. Fasa
adalah suatu daerah dimana pada rentang dan komposisi tertentu mempunyai sifat yang
sama. Antara fasa satu dengan fasa yang lain akan dibatasi oleh batas fasa. Di dalam
struktur mikro terdapat istilah butir, butir adalah kumpulan sel satuan yang mempunyai
arah dan orientasi gerak yang sama yang dilihat dari arah dua dimensi. Batas butir adalah
daerah perbatasan antara butir yang satu dengan butir yang lainnya, dimana pada daerah
batas butir ini adalah daerah yang tidak stabil.
Diagram Fasa Fe-C
Dapat dilihat bahwa pada diagram fasa di atas ada beberapa jenis fasa yaitu,
Perlit, Bainit, Ferit, Austenit, dan Martensit. Perbedaan dari Perlit, Bainit, dan Martensit
disebabkan karena ada variasi laju pendinginan. Laju pendinginan yang sangat cepat akan
menghasilkan Martensit, laju pendinginan yang cukup cepat tetapi tidak mampu
menghasilkan Martensit akan membentuk Bainit, sedangkan laju pendinginan yang
lambat akan membentuk Perlit. Tabel di bawah ini menunjukkan struktur mikro dari
beberapa fasa yang telah disebukan di atas :
Martensit
Perlit
Bainit
Austenit
Ferit
Untuk dapat melihat struktur mikro dari suatu material khususnya logam kita bisa
menggunakan teknik Metallography. Metallography adalah ilmu yang mempelajari
karakteristik, struktur dari suatu logam atau paduan. Teknik Metallography ini ada
beberapa tahapan, yaitu :
Sectioning
Spesimen uji dipotong dengan ukuran tertentu
Mounting
Pemberian resin pada spesimen uji disekelilingnya agar material tersebut bisa
dipegang.
Observing
Mengamati struktur mikro pada spesimen uji dengan menggunakan mikroskop
optik.
BAB III
DATA PERCOBAAN
Mengamati struktur mikro suatu logam dengan cara mengatur-ngatur perbesaran pada
mikroskop dan mengatur fokus serta pencahayannya
Nama
Spesimen
Alumuni
um 2024
Alumuni
um
Murni
Struktur Mikro
Literatur
Alumuni
um
dengan
Produk
Ekstrusi
(Al Mg
Si)
Baja
Karbon
Rendah
Baja
Karbon
Tinggi
Baja
Karbon
Medium
Baja
yang
Dilapisi
Cr
Baja
yang
Dilapisi
Zn
Baja
yang
Dilapisi
Mangan
10
Baja
Tahan
Karat
Austeniti
k (304)
11
Baja
Tahan
Karat
Austeniti
k
(Duflex)
12
Baja
Tahan
Karat
Austeniti
k atau
Duplex
13
Besi Cor
Kelabu
14
Besi Cor
Mellable
15
Besi Cor
Nodular
16
Besi Cor
Putih
17
Billet
Alumuni
um
18
Inconel
Ni Super
Alloy
19
Kuningan
atau
Brass
20
Struktur
Baja
Lasan
SMAW
(daerah
HAZ
Columnar
)
21
Struktur
Baja
Lasan
Friction
Weld
22
Struktur
Lasan
Baja
SMAW
23
Struktur
Lasan
Baja
Austeniti
k (304)
24
Tembaga
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada data dan hasil pengolahan data, terdapat 24 jenis spesimen yang dilihat struktur
mikronya. Masing-masing spesimen mempunyai struktur mikro yang berbeda-beda yang
akan dibahas perkelompok pada tabel di bawah ini :
Baja Karbon
Baja Karbon Rendah (40X)
Jika dibandingkan dengan literatur yang terdapat pada bab 3 di atas, maka baja karbon
yang paling mendekati literatur adalah baja karbon tinggi, sebenarnya jika dilihat secara
sekilas ketiga struktur mikro tersebut tidak berbeda jauh dengan literatur, tetapi karena
pencahayaan yang kurang, dan pemosisian yang tidak sama maka struktur mikro menjadi
tidak sama, dan perbedaan perbesaran yang terdapat pada literatur dan pada hasil
menggunakan mikroskop optik juga berbeda.
Dibandingkan dengan spesimen baja yang tidak dietsa :
Tembaga
Tembaga
Fenomena Twinning
proses Annealing.
Annealing. Fenomena
dibandingkan dengan
dibandingkan dengan
dan perlit.
Paduan Alumunium
Alumunium 2024 (40X)
Alumunium Produk
Ekstrusi (Al Mg Si) (40X)
Alumunium Produk
Daerah gelapnya
alumunium murni,
yang berbeda.
Besi Cor
Besi Cor Kelabu
Permukaan patahan
(bulat) akan
memiliki kekerasan
berwarna kelabu.
menyebabkan
yang tinggi
mengalami
dibandingkan besi
memiliki grafit
perlakuan panas
cor lainnya.
berbentuk serpih,
dengan suhu
Terdapat fasa
sehingga memiliki
karena bentuk
konsentrasi
900 C,
Fe3C.
tegangan pada
menyebabkan
Matriksnya bisa
ujung-ujung
penguraian sementit
grafitnya yang
mengakibatkan
gambar terlihat
internal strength
ataupun hasil
bahwa matriksnya
naik kekerasan
pengamatan, terlihat
resistance yang
dan kekuatan
jelas struktur
cukup tinggi.
meningkat. Dapat
grafitnya yang
terlihat struktur
berwarna hitam.
nodular
grafit yang
dibandingkan
berwarna hitam
terlihat bahwa
dengan matriks
matriksnya adalah
jenis lainnya.
ferit.
ferit.
menyerupai dengan
pengelasan dalam
1000 C. Gambar
austenisasi pada
temperature 1000 C bisa
dilihat pada Bab II, Teori
Dasar.
Dilapisi Cr
Dilapisin Zn
(Mn)
pembesaran pada
gambar di atas.
dilapisi Zn.
terkandung didalamnya
Karena kesalahan
mencapai 0.8 %.
penempatan spesimen,
maka tidak terlihat proses
pelapisannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Hasil perbandingan dari spesimen uji dengan literatur adalah sebagai berikut :
Alumunium 2024
Spesimen Uji
Literatur
Hasil perbandingan antara spesimen uji dan literature berbeda karena perbesaran
yang dilakukan pada literature dengan spesimen uji berbeda, pada literatur
perbesaran tidak dilakukan sebesar perbesaran yang dilakukan pada spesimen uji
yaitu mencapai 40X.
Spesimen Uji
Literatur
Hasil perbandingan antara spesimen uji dan literature berbeda, pada literature
yang didapatkan dapat terlihat bahwa fasa-fasa yang terlihat tidak begitu fokus
sehingga sulit dibandingkan dengan spesimen uji.
Spesimen Uji
Literatur
Baja karbon rendah bila dibandingkan dengan literatur telah sama, pada baja
karbon rendah ini mengandung fasa austenit dan sedikit bainit.
Spesimen Uji
Literatur
Baja karbon medium bila dibandingkan dengan literature telah sama, hanya saja
dalam pencahayannya masih kurang.
Spesimen Uji
Literatur
Pada baja karbon tinggi, hasil mikroskop hampir sama walaupun terlihat ada
perbedaan dengan setting kontras antara mikroskop dengan literatur. Struktur
perlit terlihat semakin banyak dan jelas. Karena kadar karbonnya tinggi,
kekerasan baja karbon tinggi melebihi baja karbon lainnya (diasumsikan laju
Spesimen Uji
Literatur
Pada baja yang dilapisi dengan Zn, pada hasil foto dengan menggunakan
mikroskop optik seharusnya posisi lebih ke arah pelapisannya, sedangkan yang
dilakukan pada saat praktikum adalah hasil foto pada daerah tengah sehingga
perbedaannya tidak begitu terlihat.
Besi Cor
Spesimen Uji
Literatur
Besi Cor Kelabu
Besi cor kelabu bila dibandingkan dengan literatur lebih banyak terlihat struktur
martensitnya bila dibandingkan dengan spesimen uji. Pada besi cor malleable
hasil spesimen uji dan literatur hampir sama. Pada besi cor nodular, karena
perbesaran pada literatur lebih kecil bila dibandingkan dengan spesimen uji,
maka graphite nodular yang terlihat akan lebih banyak pada literatur. Sedangkan
pada besi cor putih struktur mikronya hampir mendekati dengan literatur.
2. Fenomena-fenomena yang terjadi dapat terlihat jelas pada tembaga dan
Alumunium 2024. Yaitu pada tembaga adanya fenomena twinning dan pada
Alumunium 2024 adanya fenomena cladding.
Twinning adalah 2 garis sejajar yang membentuk cermin.
Cladding adalah ikatan antara dua jenis logam yang berbeda.
yang menandakan
bainit.
Kandungan karbonnya
Kandungan karbonnya
adalah 0-0.25%
adalah 0.25-0.6%
5X
10X
20X
40X
100X
Semakin besar perbesaran yang dilakukan maka akan semakin terlihat jelas batas
butir yang terjadi pada baja karbon rendah sehingga kita bisa memandingkan
dengan lebih jelas ukuran butirnya dengan parameter posisi yang digunakan.
SARAN
1. Sebaiknya proses metallografi dilakukan dari awal agar praktikan memahami
proses-proses metallografi dengan baik.
2. Sebaiknya literature diberikan oleh asisten agar semua memicu pada literatur
yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dieter,G.E., Mechanical metallurgy,Second Ed, Mc Graw Hill,New York,
1986.
2. http://idrusme.blogspot.com/2011/11/metalografi.html
3. Callister Jr., William D., Materials Science and Engineering, An Introduction,
7th Ed, John Willey & Sons Inc., New York, 2007
4. http://ardra.biz/wp-content/uploads/2012/06/Pengaruh-Deformasi-TerhadapStruktur-Mikro-Baja.jpg
5. http://hapli.wordpress.com/forum-ferro/besi-cor/
6. http://www.academia.edu/6844467/PENGARUH_PERLAKUAN_PANAS_TER
HADAP_STRUKTUR_MIKRO_LOGAM_ST_60
LAMPIRAN
Rangkuman
1. Struktur mikro sangat erat kaitannya dengan sifat dan karakteristik suatu
material, struktur mikro dapat berubah-ubah dengan adanya proses perlakuan
panas atau Heat Treatment antara lain adalah Annealing, Tempering, Normalizing
dan Quenching.
2. Diagram Fasa Fe-C beserta struktur mikro yang terjadi :
Fasa-fasa yang banyak terjadi adalah dalam bentuk Martensit, Perlit, Ferit, Bainit
dan Austenit. Ada titik penting di diagram fasa Fe-C yaitu titik eutectoid dan titik
proetectoid.
Titik eutectoid adalah titik dimana satu fasa cair berubah menjadi 2 fasa padat,
sedangkn titik eutectoid adalah titik dimana satu fasa padat berubah menjadi 2
fasa padat yang lain.
Fasa perlit merupakan sebuah fasa yang terdiri dari + Fe3C, dan fasa ledeburit
semakin banyak martensit yang terbentuk sehingga material akan semakin keras
dan getas.
4. CCT pada baja Eutectoid, Hypoeutectoid, dan Hypereutectoid
Terjadinya twinning
yang menandakan
pearlite.
cementite. Kandungan
Kandungan karbonnya
Kandungan karbonnya
adalah 0-0.25%
adalah 0.25-0.6%
1.4%
berwarna hitam.
karbonnya tinggi,
medium memiliki
karbon lainnya
(diasumsikan laju
rendah. Biasanya
pendinginan berlangsung
lambat). Biasanya
digunakan untuk baja
perkakas rel kereta api.
Jika dibandingkan dengan literatur yang terdapat pada bab 3 di atas, maka baja
karbon yang paling mendekati literatur adalah baja karbon tinggi, sebenarnya jika
dilihat secara sekilas ketiga struktur mikro tersebut tidak berbeda jauh dengan
literatur, tetapi karena pencahayaan yang kurang, dan pemosisian yang tidak
sama maka struktur mikro menjadi tidak sama, dan perbedaan perbesaran yang
terdapat pada literatur dan pada hasil menggunakan mikroskop optik juga
berbeda.
Besi Cor
Besi Cor Kelabu
Permukaan
Besi Cor
Mellable
(bulat) akan
memiliki
cor kelabu
menyebabkan
kekerasan yang
berwarna kelabu.
mengalami
struktur mikro
tinggi
perlakuan panas
dibandingkan besi
memiliki grafit
dengan suhu
cor lainnya.
berbentuk serpih,
berkisar antara
disebabkan karena
Terdapat fasa
sehingga
800-900 C,
bentuk nodular
memiliki
menyebabkan
yang bulat.
Fe3C.
konsentrasi
penguraian
Matriksnya bisa
tegangan pada
sementit menjadi
memiliki sifat
ujung-ujung
grafit. Pada
grafitnya yang
gambar dari
gambar terlihat
mengakibatkan
literatur ataupun
bahwa matriksnya
internal strength
hasil pengamatan,
memiliki wear
naik kekerasan
terlihat jelas
resistance yang
dan kekuatan
struktur grafitnya
cukup tinggi.
meningkat. Dapat
yang berwarna
nodular
terlihat struktur
hitam. Pada
dibandingkan
grafit yang
gambar juga
berwarna hitam
terlihat bahwa
jenis lainnya.
dengan matriks
matriksnya adalah
ferit.
ferit.