Anda di halaman 1dari 6

Kasus nomor 1

Identitas

: perempuan, 32 tahun (hamil trimester pertama akhir/12 minggu)

KU

: demam sejak 1 minggu yang lalu

RPS

: demam terutama pada sore dan malam hari, pegal, pusing, mual,
BAB encer, frekuensi 2-4 kali/hari. Mual meningkat sejak demam.

R. terapi

: Parasetamol

Pemeriksaan penunjang :

hb

: 10 (anemia ringan)

Leukosit

: 11.000 (tanda terjadi infeksi)

trombosit

: 185.000

serologi widal : S. typhi O +1/320, S. typhi I +1/320

Diagnosis

Demam Typhoid

Rencana tatalaksana :
a. Pemberian antibiotik
Antibiotika yang sensitif terhadap Salmonella typhosa yaitu kloramfenikol,
tiamfenikol, kotrimoksazol, amoxicillin, ampicilin dan seftriakson. Pada wanita
hamil, kloramfenikol tidak dianjurkan pada trimester ke-3 karena menyebabkan
partus prematur, kematian fetus intrauterin, dan grey syndrome pada neonatus.
Tiamfenikol tidak dianjurkan pada trimester pertama karena memiliki efek
teratogenik. Antibiotik yang menjadi pilihan pada ibu hamil dengan demam tifoid
adalah ampisilin, amoksisilin, dan seftriakson. Antibiotik harus diberikan selama
10-14 hari.
b. Pemberian antiemetik
American

college

of

obstetrician

and

gynecologist

(ACOG)

merekomendasikan piridoksin 10-25 mg 1-4 kali sehari sebagai lini pertama. Jika
gejala menetap, penambahan antagonis reseptor histamine-1 seperti dimenhidrinat
(50-100 mg oral atau rectal setia 4-6 jam selama diperlukan. Antagonis dopamine
juga dapat ditambahkan jika gejala berlanjut, (metoclopramide 5-10 mg IV setiap
8 jam; promethazinee 12.5 -25 mg IV setiap 4 jam).

c. Pemberian antipiretik
Analgetik yang juga memiliki efek antipiretik yang dapat digunakan
selama kehamilan yaitu paracetamol.

d. Rekomendasi resep
dr. Kadek Sinta
SIP No: 300/123/UP/DINKES
Jl. Komputer No 6 mataram
Tlp: 0370 123456
Mataram, 1 juni 2014
R/ Tab amoksisilin 500 mg No. XXXXII
s. t.d.d. I tab p.c
R/ Tab piridoksin 10 mg No. XX
s. p.r.n q.d.d I tab p.c
R/ Tab parasetamol 500 mg No. XX
s. p.r.n q.d.d I tab a.c

Pro
Umur
Alamat

: Ny. Ani (Hamil trimester 1)


: 32 tahun
: jln. pemuda no 33

Kasus nomor 2
-

Identitas

anak anak, 8 tahun

KU

demam dan menggigil sejak 4 hari

RPS

demam menggigil disertai keringat dingin.

P. Penunjang :

HDT : parasit pada eritrosit, eritrosit tidak membesar

Diagnosis

Malaria vivax

Rencana terapi :

a. Antimalaria
Berdasarkan tatalaksana malaria nasional antimalaria vivax yang menjadi
pilihan utama adalah ACT (artesunat dan amodiaquin) dikenal dengan merk

dagang arsuamoon diberikan selama 3 hari serta pemberian primakuin selama 14


hari.
b. Antipiretik
Antipiretik yang menjadi pilihan terapi adalah paracetamol

dr. Kadek Sinta


SIP No : 100/123/UP/DINKES
Praktek
Jl. Komputer No 6 mataram
Telp : 0370 621341
Mataram, 28 Mei 2014
R/ tab Paracetamol 500 mg No III
S p.r.n t.d.d 1 tab p.c
R/ tab Arsuamoon
S b.d.d II tab p.c

No IV

R/ Primakuin tab
S I.d.d 1 tab p.c

No XXI

Pro
: adi
Umur : 8 tahun
Alamat : Jl. Mawar No. 7

Kasus nomor 3
-

Identitas

: laki-laki, 50 tahun

KU

: tegang sakit kepala disertai tegang pada tengkuk

Vital sign

: TD

: 165/110

Nadi : 80x
RR
-

: 20x

Pemeriksaan penunjang :

Diagnosis

GDS

: 250 mg/dl

Kolesterol

: 235 mg/dl

UR

: 2,00 mg/dl

Cr

: 28 mg/kg/24 jam

Hipertensi dan DM tipe II

Rencana terapi :
1. Antihipertensi
Antihipertensi yang diberikan adalah captopril karena efektif untuk
hipertensi ringan, sedang, maupun berat, serta sangat baik untuk hipertensi
pada diabetes, dislipidemia, obesitas, dan gagal jantung kongestif, serta
penyakit jantung koroner, dan lain-lain, namun kurang efektif pada orang
lanjut usia. Merupakan obat first line untuk pasien pasien dengan DM

2. Antidiabetik
Antidiabetik golongan sulfonylurea yang menjadi pilihan adalah
glimepirid karena paling efektif untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

3. Penurun kolesterol
Golongan obat yang dipilih adalah golongan HMG CoA Reduktase
Inhibitor karena merupakan obat yang paling efektif menurunkan kadar LDL,
trigliserida dan juga meningkatkan HDL. Obat yang dipilih adalah simvastatin
karena efektivitas obat-obatan dalam golongan tersebut relative sama, dan
simvastatin generic yang cost-nya lebih minimal.
.
4. Analgesic
Analgesic yang menjadi pilihan adalah parasetamol

dr. Kadek Sinta


SIP: 300/123/UP/DINKES
Jl. Komputer No 6 mataram
Tlp: 0370 123456
Mataram, 9 Juni 2012
No XX

R/ Tab Captopril 25 mg
S t. d. d. tab 1 p. c.

R/ Tab Glimepiride 1 mg No. X


S u. d. d. tab 1 p. c. a. m

R/ Tab Simvastatin 10 mg No. X


S u. d. d. tab 1 p. c. o. n
R/ Tab paracetamol 500 mg No. X
S p.r.n t.d.d. tab 1 p. c.

Pro
: Tn. Adi
Umur : 50 tahun
Alamat : Jl. Kulintang no 9 Mataram

Kasus nomor 4
-

Identitas

laki-laki, 60 tahun

KU

nyeri ulu hati

RPS

menusuk-nusuk, mual-muntah dan dada terasa panas sejak 2


hari yang lalu. Nyerinya dirasakan makin memberat jika pasien
terlambat makan atau makan terlalu banyak.

RPD

Rx Terapi

obat kunyah

Px Fisik
Vital Sign
Tek darah

130/80 mmHg

RR

20x/menit

36,5OC

Nadi
Px Abdomen
-

Pemeriksaan penunjang

Diagnosis

Rencana terapi :

85x/menit

nyeri tekan ulu hati (+).

ulcus gaster

1. Antasida, Antireflux, dan Antiulserasi


Pilihan obat : Antagonis reseptor H2 (Ranitidin), karena mudah
didapatkan di puskesmas, efek samping minimal, diberikan selama 2
minggu sebanyak 2 kali sehari pagi dan malam (sumber : CMDT 2009,
MIMS 2013)
2. Antiemetik
Metocloperamide

diberikan

untuk

antimuntah

pada

pasien

dispepsia akibat ulkus peptikum dan merupakan obat simptomatik,


diberikan 3 kali sehari setengah jam sebelum makan.

Dr. Kadek Sinta


SIP No : 100/123/UP/DINKES
Jl. Komputer No.6 Mataram
Telp : 0370 621341
Mataram, 30 Mei 2014
R/ Ranitidin 150 mg tab

No. XXVIII tab

S II dd 1 tab m.et.v

R/ Metocloperamide 10 mg tab

No.XV tab

S p.r.n. t.d.d 1 tab a.c.

Pro

: Tn. X

Umur : 60 tahun
Alamat : Jl. Lembang no.3 BTN Taman Indah Mataram

Anda mungkin juga menyukai