PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup beserta lingkungannya.Objek yang
dipelajari dalam biologi adalah makhluk hidup dan makhluk tak hidup.Makhluk hidup
selalu erat kaitannya dengan lingkungannya.Lingkungan tersebut terbagi menjadi
lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.Lingkungan biotik meliputi semua makhluk
hidup
yang
terbagi
menjadi
atas
mikroorganisme,
tumbuhan,
hewan,
dan
manusia.Lingkungan abiotik meliputi faktor fisika dan kimia yang penting bagi
makhluk hidup, seperti air, temperatur, sinar matahari, dan tanah.
Dalam ruang lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup
terdiri atas berbagai tingkatan organisasi kehidupan.Tingkatan organisasi yang
dipelajari
dimulai
dari
yang
paling
sederhana
hingga
tingkatan
yang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. STRUKTUR DAN ORGANISASI TUBUH TUMBUHAN
2.1.1. Struktur dan organisasi tubuh tumbuhan tingkat rendah
Tumbuhan tingkat rendah adalah tumbuhan yang mempunyai alat reproduksi
tersembunyi dan lebih sederhana, seperti spora. Struktur organisasi tumbuhan
tingkat rendah dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Tingkat Jaringan
Tubuh sebagian masih berbentuk talus, tetapi sudah memperlihatkan adanya
sumbu yang merupakan semacam batang beserta bagian-bagian kesamping
menyerupai daun.Akar sesungguhnya belum ada, yang ada hanya akar semu
atau rizoid.Sudah mempunyai alat kelamin jantan (antheridium) dan alat
kelamin betina (archegonium).Misalnya ditemui pada tumbuhan lumut
(Bryophyta). Contoh: lumut hati (Marchantia sp.) dan lumut tanduk
(Anthoceros sp.)
2. Tingkat Organ
Tubuh tumbuhan telah berupa kormus dengan akar, batang , dan daun- daun
sejati yang sudah disusun jaringan-jaringan dan membentuk organ. Bunga
belum ada tetapi mempunyai kumpulan sporofil di ujung-ujung batang, di
ketiak daun dan di permukaan daun.Misalnya pada tumbuhan paku-pakuan
(Pteridophyta). Contoh: Asplenium sp. dan Adiantum sp.
2.1.2. Tumbuhan Tingkat Tinggi
Tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari kumpulan sel-sel, yang mempunyai
asal, fungsi serta struktur yang sama, disebut jaringan. Merupakan tumbuhan
yang sudah mempunyai tubuh yang lebih sempurna dari pada tumbuhan tingkat
rendah, dibangun oleh jaringan-jaringan yang membentuk organ, maka struktur
tumbuhan tingkat tinggi disebut tingkat organ.Tumbuhan tingkat tinggi
mempunyai organ vegetative (akar, batang, dan daun) yang disebut juga organ
okok, serta organ generative (bunga, buah dan biji).
Tumbuhan
tingkat
tinggi
disebut
jga
dengan
tumbuhan
biji
dari satu sel, yaitu sel zigot. Zigot terbentuk dari hasil pembuahan sel kelamin
betina dan sel kelamin jantan. Zigot sebagai hasil pembuahan akan membelah
menghasilkan embrio. Selanjutnya embrio akan berkecambah menghasilkan
individu muda. Dalam perkecambahan tersebut, sel-sel embrio akakn membelah.
Proses ini akann menghasilkan banyak sel dengan bentuk dan fungsi, struktur
dan susunan biokimianya berbeda.
Tumbuhan tingkat tinggi, memiliki ciri-ciri :
Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/kjelas antara akar, daun dan
batang.
2.1.2.1.Organ Tumbuhan
Organ organ pada tumbuhan terdiri atas :
1. Akar
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix) pada Dikotil, akar lembaga
terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. Pada monokotil, akar
lembaga mati kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang
memiliki ukuran hamper sama sehingga membentuk akar serabut. Akar
monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra,
yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel
kaliptra ada yang mengandung butir-butir amilum, dinamakan kolumela.
Fungsi fungsi akar, diantaranya :
semua
sel-sel
endodermis
mengalami
penebalan,
sehingga
2. Batang
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan
anatominya.
1) Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan lapisan dari luar ke dalam, yaitu :
Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang
antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.
Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan
epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium
gabus.
Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis
sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan
kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,
merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis
tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak
terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
Stele / Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang.Lapis terluar dari stele
disebut perisikel atau perikambium.lkatan pembuluh pada stele
disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling
bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
kambium
intervasikuler.Keduanya
dapat
mengadakan
pada
batang
tampak
berlapis-lapis,
setiap
lapis
2) Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas
antara korteks dan stele umumnya tidak jelas.Pada stele monokotil
terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral
tertutup yangartinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan
batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan
lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun
Daun
gambar : anatomi-daun
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan
fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
1) Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan
epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar,
lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis
terdapatstoma/mulut
daun,
stoma
berguna
untuk
tempat
bunga, benang sari terdiri atas kepala sari yang merupakan tempat
berkembangnya serbuk sari (gametofit jantan) dan suatu tangkai yang disebut
filamen (tangkai sari).
Putik merupakan alat reproduksi betina pada bunga.Pada putik terdapat
kepala putik yang biasanya memiliki permukaan yang lengket sebagai tempat
menempelnya serbuk sari.Selain itu, putik memiliki saluran yang disebut
tangkai putik.Saluran ini menuju ke ovarium pada dasar bunga yang
mengandung bakal buah tempat sel telur (gametofit betina).
5. Buah
Berkembang dari bagian sel gamet yang disebut bakal buah.
a. Bagian buah
Buah yang lengkap tersusun dari biji, daging buah dan kulit
buah.
b. Fungsi buah
Buah tunggal yaitu buah yang dibentuk oleh satu bakal buah
yang berasal dari satu bunga. Ex : Mangifera indica
Buah semu aytiubuah yang terbentuk dari bakal buah dan bagianbagianlain dari bunga. Ex : Anacardium ocidentale, Fragaria
vesca, Pyrus malus, Artocarpus integra.
6. Biji
a. Fungsi biji
b. Bagian-bagian biji
Hilus atau pusat biji , merupakan bagian dari tali pusat yang sudah
putus, sehingga meninggalkan bekasnya saja apabila biji sudah
masak.
endosperm
bermuara
pada
lambung.Kantung
empedu
berfungsi
untuk
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas.Hati berwarna
merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua
lobulus.Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung
empedu yang berwarna kehijauan.pankreas berwarna Kekuningan, melekat
diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). Pancreas berfungsi
menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.
c. Sistem Pencernaan Pada Reptil
Sebagaimana pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil
meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.Reptil umumnya karnivora
(pemakan daging). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1) rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah,
masingmasing memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi menempel
pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga
terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua.
2) esofagus (kerongkongan)
3) ventrikulus(lambung)
4) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan
pankreas.Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambir) dan berwarna
kemerahan.Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati.Pankreas
berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.
atas:
Proventrikulus
(lambung
kelenjar):
banyak
lambung dan sekum keduanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan memamah biak merupakan
bentuk simbiosis mutualisme yang dapat menghasilkan vitamin B serta asam
amino. Di samping itu, bakteri ini dapat ,menghasilkan gas metana (CH4),
sehingga dapat dipakai dalam pembuatan biogas sebagai sumber energi
altematif.
Perbedaan antara pencernaan pada hewan herbivore dan karnivora, antara lain:
Meskipun kedua mamalia ini hampir sama ukurannya, usus halus koala jauh
lebih panjang. Suatu adaptasi untuk meningkatkan pengolahan dan eukaliptus
yang berserat dan kurang protein, sumber hampir semua makanan dan air bagi
koala. Pengunyahan secara ekstensif akan mencincang daun-daun itu menjadi
Mekanisme Pernapasan :
Oksigen di udara -> berdifusi melalui membran ke sitoplasama -> menuju
mitokondria -> oksigen digunakan untuk memecah senyawa organik ->
menghasilkan energi dan zat sisa berupa air dan karbon dioksida -> zat sisa
menuju membran -> karbon dioksida berdifusi-> karbon dioksida masuk ke
udara.
Protozoa tidak mempunyai alat pernapasan khusus untuk memperoleh
oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.Oksigen masuk ke dalam sel malalui
selaput plasma secara difusi.Demikian juga karbon dioksida dari dalam sel
Porifera
Mekanisme Pernapasan :
Air beroksigen masuk ke tubuh melalui pori-pori -> oksigen dalam air masuk
melalui koanosit secara difusi dibawa ke mitokondria -> oksigen dipakai
mengurai senyawa organik -> menghasilkan karbon dioksida -> karbon dioksida
larut dalam air -> air dibawa menuju membran -> keluar dari membran menuju
spongosol -> digerakkan sel flagellum koanosit -> keluar melalui oskulum.
Porifera bernapas dengan cara memasukkan air melalui pori-pori (ostium)
yang terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya, masuk ke dalam rongga
spongocoel. Proses pernapasan selanjutnya dilakukan oleh sel leher (koanosit),
yaitu sel yang berbatasan langsung dengan rongga spongocoel. Aliran air yang
masuk melalui ostium menuju rongga spongocoel membawa oksigen sekaligus
zat-zat makanan.Pengikatan O2 dan pelepasan CO2 dilakukan oleh sel leher
(koanosit). Selain melakukan fungsi pernapasan, sel leher sekaligus melakukan
proses pencernaan dan sirkulasi zat makanan. Selanjutnya, air keluar melalui
oskulum.
3. Cacing
Mekanisme Pernapasan :
Oksigen dari lingkungan berdifusi -> masuk ke kapiler darah pada kulit ->
oksigen diikat hemoglobin -> darah diedarkan ke seluruh tubuh -> menghasilkan
karbon dioksida -> karbon dioksida berdifusi keluar melalui kulit.
Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas.Hewan ini
memanfaatkan permukaan kulitnya untuk bernapas.Oleh karena itu, kulit cacing
tanah selalu basah untuk memudahkan terjadinya pertukaran udara.Di bawah
permukaan kulitnya yang basah tersebut, ternyata terdapat kapiler-kapiler
darah.Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke dalam kulit, lalu ditangkap
dan diedarkan oleh sistem peredaran darah.Sebaliknya, karbon dioksida yang
terkandung
dalam
darah
dilepaskan
dan
berdifusi
keluar
tubuh.
Molusca
Mekanisme Pernapasan :
oksigen dari luar -> masuk ke tubuh -> melalui paru-paru (moluska darat) /
insang (moluska air) -> menuju ke jantung -> melalui aorta -> menyebar ke
hemosoel.
Hewan bertubuh lunak (Mollusca) yang hidup di air, seperti siput, cumi-cumi,
dan kerang (Bivalvia) bernapas menggunakan insang. Aliran air masuk ke
dalam insang dan terjadi pertukaran udara dalam lamela insang.Mollusca yang
hidup di darat, seperti siput darat (bekicot) bernapas menggunakan paru-paru.
5. Amphibi
Mekanisme Pernapasan :
a. Fase larva & berudu
Oksigen dalam air -> masuk ke tubuh -> melalui insang -> berdifusi ke
pembuluh darah -> tersebar ke seluruh tubuh -> menghasilkan karbon dioksida > kembali ke insang -> melepas karbon dioksida
b. Fase katak dewasa
Oksigen dalam udara -> masuk ke tubuh -> melalui hidung ke rongga mulut ->
melalui paru-paru -> melalui alveolus -> terjadi pertukaran gas -> kembali ke
paru-paru -> keluarkan karbon dioksida dari hidung
Alat pernafasan berupa selaput rongga mulut, kulit dan paru-paru.Alat
pernafasan ini mempunyai lapisan tipis dan basah yang berdekatan dengan
pembuluh darah sehingga oksigen dapat berdifusi.
6. Reptil
Mekanisme Pernapasan :
Oksigen dari air -> air disaring rigi-rigi pada lengkung insang -> melalui insang
-> oksigen diikat darah -> menuju ke seluruh tubuh -> mengikat karbon dioksida
di jantung -> kembali ke insang -> melepas karbon dioksida.
Reptilia bernapas menggunakan paru-paru.Gas O2 dalam udara masuk melalui
lubang hidung -> rongga mulut -> anak tekak -> trakea yang panjang ->
bronkiolus dalam paru-paru.Dari paru-paru, O2 diangkut darah menuju seluruh
jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung
untuk dikeluarkan melalui paru-paru => bronkiolus -> trakea yang panjang ->
anak tekak -> rongga mulut -> lubang hidung. Pada Reptilia yang hidup di air,
lubang hidung dapat ditutup ketika menyelam.
7. Pisces
Mekanisme Pernapasan :
Oksigen dari air -> air disaring rigi-rigi pada lengkung insang -> melalui insang
-> oksigen diikat darah -> menuju ke seluruh tubuh -> mengikat karbon dioksida
di jantung -> kembali ke insang -> melepas karbon dioksida.
Ikan hidup di air rawa, sungai, laut, kolam, danau.Ikan bernafas dengan
insang.Pernafasan ikan berlangsung 2 tahap:
Tahap I (Tahap Pemasukan) : Pada tahap ini mulut ikan membuka dan tutup
insang menutup sehingga air masuk rongga mulut, kemudian menuju lembaran
insang, disinilah oksigen yang larut dalam air diambil oleh darah, selain itu
darah juga melepaskan karbondioksida dan uap air.
Tahap II (Tahap Pengeluaran) : Mulut menutup dan tutup insang membuka
sehingga air dari rongga mulut mengalir keluar melalui insang. Air yang
dikeluarkan ini telah bercmpur dengan CO2 dan uap air yang dilepaskan darah.
8. Aves
Mekanisme Pernapasan I :
Contoh cacing pipih mudah kita kenal adalah Planaria. Alat ekskresi Planaria
disebutsel-sel api atau flame cell. Cairan tubuh yang melewati sel api akan
disaring, lalu zat-zat sisa yang dikandungnya akan diserap oleh sel api. Gerakan
bulu getar di dalam saluran sel api akan mendorong zat air ke arah saluran
gabungan. Melalui saluran gabungan inilah, akhirnya zat-zat sisa dibuang ke luar
melalui lubang ekskresi.
d. Serangga
berupa
ginjal,
berjumlah
sepasang.Salurannya
bermuara
darah
cacing
merupakan
peredaran
tertutup.Selama
dalam
peredarannya darah tetap berada di dalam pembuluh. Alat peredaran darah cacing tanah
terdiri atas pembuluh darah punggung (dorsal), pembuluh darah perut (ventral) dan
lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Karena itu jantung cacing
sering disebut jantung aorta.
Jantung aorta pada cacing tanah, terbagi menjadi pembuluh darah dorsal dan ventral
Bila pembuluh punggung dan jantung berdenyut, darah mengalir menuju ke
pembuluh darah perut, lalu mengalir menuju ke bagian belakang (posterior) tubuh dan
selanjutnya kembali ke jantung aorta melalui poembuluh darah punggung.Darah yang
beredar mengangkut nutrisi dan oksigen, serta mengambil sisa metabolisme untuk
dikeluarkan dari dalam tubuh.
Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus.Oksigen dari udara bebas
berdifusi ke dalam darah cacing melalui seluruh permukaan kulit.Dari sini oksigen
diangkut oleh darah didalam kapiler bersama-sama dengan darah yang mengangkut zat
makanan dari usus menuju ke pembuluh darah punggung.Selanjutnya darah tersebut
dipompakan keseluruh jaringan tubuh.
Berbeda dengan darah vertebrata yang hemoglobinnya terikat dalam sel darah
merah, hemoglobin darah cacing larut dalam plasma darah.
2. Sistem transportasi pada Vertebrata
Sistem sirkulasi pada Vertebrata jauh lebih maju dibandingkan dengan sistem
sirkulasi pada invertebrata.Berikut ini uraian singkat mengenai perbandingan sistem
sirkulasi pada kelompok vertebrata.
a. Ikan (Pisces)
Jantung ikan terdiri atas dua ruangan, yaitu sebuah serambi atau atrium dan
sebuah bilik atau ventrikel.Untuk menjaga agar aliran darah tetap searah, antara serambi
dan bilik terdapat katup jantung.
Di samping peredaran darah, pada katak juga terdapat peredaran getah bening atau
peredaran limfe yang merupakan sistem peredaran terbuka.Peredaran ini berperan
penting dalam pengambilan cairan tubuh dari dalam darah.
Reptilia
Reptilia mempunyai jantung yang terdiri atas 4 ruangan, yakni dua serambi dan
dua bilik.Antara serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri telah bersekat, tetapi
belum sempurna, sehingga darah yang kaya O2 dalam bilik kiri dan darah yang kaya
CO2 dalam bilik kanan dapat bercampur.Pada buaya, sekat antar bilik mempunyai
lubang kecil yang dikenal sebagai foramen panizzae.
Stratum korneum adalah lapisan terluar epidermis yang terutama terdiri dari selsel mati yang tidak memiliki inti.Sel-sel mati ini terus-menerus diganti oleh sel-sel baru
dari stratum
germinativum (stratum
basale).Sel-sel
dari
stratum
lorneum
mengandung keratin, sebuah protein yang membantu menjaga hidrasi kulit dengan
mencegah penguapan air. Selain itu, sel-sel ini juga dapat menyerap air, yang membantu
hidrasi lebih lanjut dan menjelaskan mengapa manusia dan hewan lain mengalami
kerutan pada kulit di jari tangan dan kaki ketika berendam dalam air untuk waktu yang
lama.
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata
yaitu alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi
mata dari gangguan lingkungan.Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari
keringat, kelopak mata melindungi mata dari benturan dan bulu mata melindungi mata
dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran.
Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :
a. Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke
bagian mata yang lebih dalam.
b. Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda
jatuh ke lensa mata.
c. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
d. Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
e. Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh
saraf mata ke otak
f. Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata
g. Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak
3. Telinga
Indra
pendengar
adalah
telinga
yang
terdiri
dari
1). Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran
2). Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil,
landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.
3). Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah
lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea)
Fungsi bagian-bagian indra pendengar :
a. Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan
mengumpulkan gelombang bunyi.
b. Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke bagian
yang lebih dalam.
c. Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi
memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
d. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah
siput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tga saluran setengah
lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
e. Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar.
3.1. Telinga luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga.Telinga luar terdiri dari daun
telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar.Telinga luar meliputi daun
telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang
telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu
mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga.
Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara
dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang
dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin
yang disebut serumen atau kotoran telinga.Hanya bagian saluran yang memproduksi
sedikit serumen yang memiliki rambut.Pada ujung saluran terdapat gendang telinga
yang meneruskan suara ke telinga dalam.
dan
menguap.Hal
ini
menjelaskan
mengapa
penumpang pesawat
terbang merasa 'tuli sementara' saat lepas landas.Rasa tuli disebabkan adanya perbedaan
tekanan antara udara sekitar.Tekanan udara di sekitar telah turun, sedangkan di telinga
tengah merupakan tekanan udara daratan.Perbedaan ini dapat diatasi dengan mekanisme
mengunyah sesuatu atau menguap.Peradangan atau infeksi pada bagian telinga ini
disebut sebagai Otitis Media
Pendengaran
sebuah
rangkaian
rongga
pada tulang
pelipis yang
dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membranasea, yang
terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe.
Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang
koklea terdiri dari tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala
timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi
melalui jendela berselaput yang disebut tingkap oval, sedangkan skala timpani
berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat.
Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran
Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris.Di atas membran
basilaris terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi
impuls.Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel
rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari gelatin yang lentur,
sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf
vestibulokoklearis.
Organ Keseimbangan
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa struktur
yang terdapat pada tumbuhan dan hewan mempunyai ruang lingkup yang
berbeda.Struktur tumbuhan dan hewan merupakan penyusun dari makhluk hidup itu
sendiri.Bermula dari sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup. Lalu, kumpulan
sel yang berbentuk dan berfungsi sama itu akan membentuk jaringan. Kemudian,
jaringan-jaringan tersebut akan membentuk organ yang nantinya akan menghasilkan
organisme. Begitu seterusnya secara kontunitas.Setiap penyusun dari struktur baik pada
tumbuhan dan hewan memiliki fungsi yang dijalankan sesuai dengan organel yang telah
tersedia sesuai dengan fungsi dan bentuknya masing-masing.
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah biologi umum ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifetnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan semoga bermanfaat bagi para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoology Dasar. Jakarta: Erlangga.
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5.Terj. Dari:
Biology. 5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga.
Graciella Eunike Satriyo.Sanjose,Bali 2011
Mader, S.S. 2004. Biology. Boston: McGraw-Hill.